TIM PENYUSUN:
1
Dulhadi, S.Ag
Mukhsin, S.Ag
2013
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini membahas hadits-hadits pilihan tentang amal shaleh dan sikap santun.
Anak-anak sekalian, masih ingatkah kalian tentang sumber-sumber hukum
Islam? Dalam agama Islam Al Qur’an merupakan sumber hukum yang pertama dan
utama. Sedangkan Al Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al
Qur’an dan berfungsi sebagai penjelas dari ayat-ayat Al Qur’an yang masih bersifat
global .
Dalam modul ini akan dibahas tentang bagaimana membaca dan menerjemahkan
hadits tentang amal sholeh dan sikap santun. Hadits tersebut sangat penting dipelajari
karena berkaitan dengan sendi-sendi kehidupan kita. Sehingga kita dapat meraih
kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akherat.
Setiap manusia pasti mendambakan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di
akherat.. Bagaimana dengan kalian? Apakah sudah merasakan kebahagiaan hidup yang
kalian dambakan?
Untuk mewujudkan kebahagiaan hidup banyak cara yang ditempuh oleh manusia.
Namun tidak semua dapat memperoleh kebahagiaan yang hakiki. Islam sebagai agama
yang diridhai oleh Allah telah menuntun umatnya agar dapat meraih kebahagiaan hidup
baik di dunia maupun akherat dengan memberikan pedoman Alqur’an dan Hadits..
Untuk itu, mari kita simak petunjuk Nabi yang tertulis dalam hadits.
Selanjutnya, kalian akan mendapatkan pemahaman bahwa sesuatu yang
dianjurkan Nabi akan membawa kepada kebaikan. Demikian pula, sesuatu yang
dilarang oleh Nabi untuk dikerjakan juga akan membawa kebaikan kepada diri kalian.
2
Dua hal itulah yang perlu kalian perhatikan dan amalkan dalam kehidupan ini, sehingga
kalian akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidup ini.
B. Peta Konsep
UNTUNGNYA
MENGAMALKAN HADIS
NABI
Membaca
Menerjemahkan
Memberikan contoh
Menunjukkan kesadaran
C. Prasarat
Sebelum mempelajari modul ini, kalian harus mempelajari terlebih dahulu macam-
macam akhlak terpuji yang berisi materi tentang amal shaleh dan sikap santun.
D. Petunjuk penggunaan modul
1. Penjelasan Bagi Peserta Didik
a. Bacalah dengan cermat modul ini dengan cermat dan seksama !
b. Pelajari dengan sungguh-sungguh terjemah hadits tersebut!
c. Apabila ada kesulitan maka kalian bisa menanyakan dengan temanmu.
3
d. Kalau ternyata masih dirasa sulit maka kalian bisa bertanya kepada guru di
sekolah atau orang tuamu di rumah.
2. Peran Guru
a. Guru mendorong peserta didik untuk belajar mandiri
b. Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri (eksplorasi)
c. Jika mengalami kesulitan tanyakan kepada guru di sekolah
E. Standar Kompetensi
2. Memahami Hadits-hadits dengan tema-tema tertentu
F. Kompetensi Dasar
2.1 Membaca hadits-hadits tentang amal shaleh dan sikap santun
2.2 Menerjemahkan Hadits-hadits tentang amal saleh dan sikap santun
2.3 Menunjukkan kesadaran berperilaku sesuai dengan hadits-hadits tertentu
G. Nilai Karakter Yang Dikembangkan
Religius, jujur, disiplin, kerja keras, toleransi, gemar membaca, cinta damai, dan hormat
kepada orang tua
H. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan kalian dapat membaca hadits tentang
amal saleh dan sikap santun, menterjemahkan hadits tentang amal saleh dan sikap
santun, dan menerapkan hadits amal saleh dan sikap santun dalam kehidupan sehari-hari.
4
KEGIATAN PEMBELAJARAN
B. Uraian Materi
Bahasan berikut akan memberikan informasi kepada kalian tentang cara meraih
kebahagiaan hidup yang dapat dilalui semua orang, yaitu dengan mengerjakan amal sholeh .
Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam
5
bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Apabila hambaKu
bermaksud pada keburukan maka jangan kamu catat. Jika ia melakukannya maka catatlah
satu keburukan. Apabila ia bermaksud pada kebaikan namun tidak melakukannya maka
catatlah satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya maka catatlah sepuluh lipat". (Hadits
ditakhrij oleh Muslim).
Hadits kedua
Artinya
Dari Abdullah (bin Mas’ud) RA berkata: “Saya bertanya pada Rasulullah SAW, “Amal
perbuatan apa yang paling dicintai oleh Allah?” Rasulullah SAW menjawab, “Shalat tepat
pada waktunya”. Lalu Abdullah bertanya lagi, “Lalu apa lagi?”. Rasulullah SAW menjawab,
“Berbakti pada kedua orang tua”. Lalu Abdullah bertanya lagi, “Lalu apa lagi?”. Rasulullah
SAW menjawab, “Jihad di jalan Allah”. Abdullah kemudian berkata, “Rasulullah SAW
menceritakan padaku tentang hal-hal tersebut. Andai aku bertanya lagi, niscaya beliau akan
menambahkannya lagi padaku” (HR Bukhari).
Hadits di atas menjelaskan bahwa setidaknya ada 3 amal perbuatan yang paling
dicintai Allah SWT, 1) shalat (beribadah) tepat pada waktunya; 2) berbakti pada orang tua;
dan 3) jihad di jalan Allah SWT.
Shalat tepat pada waktunya berarti kita harus menyiapkan diri untuk beribadah
(shalat) pada Allah SWT. Jika suara adzan sudah berkomandang, maka kita harus bersiap
diri untuk melaksanakan shalat. Tepat waktu juga berarti shalat kita tidak boleh ditunda-
tunda sehingga waktu shalat hampir habis, karena hal ini menunjukkan kita tidak atau
kurang taat padda perintah Allah SWT.
Berbakti pada kedua orang tua juga termasuk salah satu amal perbuatan yang sangat
dicintai oleh Allah SWT. Dalam sebuah ayat Al-Qur’an disebutkan: “Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu agar jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
6
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “cih” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” (QS Al-Isra’
[17]: 23).
Sedangkan jihad di jalan Allah SWT juga termassuk salah satu amal perbuatan yang
paling dicintai Allah SWT. Maksud jihad di sini memiliki beberapa pengertian: 1) dalam arti
perang, terutama jika kita sebagai umat Islam diserang oleh kelompok lain; 2) jihad ilmu
pengetahuan, yaitu dengan cara rajin belajar sambil berdoa sebagai bagian dari ibadah kita
pada Allah SWT; dan 3) berbuat amal perbuatan yang bisa berguna bagi diri sendiri, orang
lain, dan masyarakat luas.
Coba kalian perhatikan pesan di dalam hadit di atas! Bagus kan !. Dalam hadis di
atas Rasulullah memberikan penjelasan tentang perbuatan yang sangat dicintai Allah
sekaligus dapat menghapus dosa-dosa kita. Tahukah kalian apakah cara itu ? . Yaitu amal
shaleh.
Sungguh beruntung dan berbahagia orang yang dalam hidupnya selalu beramal
saleh. Betapa tidak ! selain dicintai Allah SWT dan para malaikat-Nya, setiap saat jutaan
umat Islam senantiasa menyebut dan mendoakannya dalam shalatnya. Tepatnya, dalam
tahiyat: “…assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin” (semoga keselamatan
menimpa kami dan hamba-hamba Allah yang saleh).
Orang yang beramal saleh secara tegas juga dinyatakan sebagai orang yang tidak
akan merugi dalam hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amal saleh merupakan
buah dari iman. Dengan kata lain, amal saleh merupakan cerminan iman. Masalahnya
sekarang, apa yang termasuk amal saleh?
Secara umum dapat dikatakan, amal saleh adalah perbuatan baik menurut standar
nilai Islam, yang mendatangkan manfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Amal
saleh dapat dikatakan sebagai pelaksanaan segala perintah Allah dan penghindaran terhadap
segala larangan-Nya.
7
Dalam sebuah hadits disebutkan, kesalehan (amal saleh) merupakan bekal yang
paling baik untuk dibawa ke alam akhirat yang kekal nanti, setelah kehidupan dunia ini.
Secara spesifik, dalam sebuah hadits –seperti dikutip Ziauddin Saddar dalam Mengenal
Islam for Beginner (1997)– dinyatakan apa-apa saja yang termasuk amal saleh, yaitu:
Namun secara garis besar amal shaleh dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1) Amal shalih yang bersifat vertikal,dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual
kepada Allah SWT seperti misalnya shalat, puasa,ibadah haji, zikir dan lain-lain.
2) Amal shalih yang bersifat horisontal yakni segala bentuk aktivitas sosial
kemasyarakatan yang diniati untuk bekal kehidupan alam akhirat yang cakupannya
sangat luas . Diantaranya bekerja keras dan menegakkan ukhuwah antarsesama
manusia, berbuat baik terhadap sesama Muslim maupun non-Muslim.
Selain itu amal shaleh yang bersifat horisontal dapat diwujudkan dalam bentuk
cinta damai atau hatinya selalu cenderung untuk menegakkan perdamaian dan keharmonisan
hidup, menegakkan prinsip ta’awun(tolong-menolong) dalam kebaikan dan takwa.
Gemar menolong orang yang sedang berada dalam kesulitan, atau membantu
meringankan beban orang lain. Berhati-hati dalam memfungsikan lidah (ucapan).Ia hanya
berbicara yang baik-baik dan bermanfaat. Ia menjauhi ucapan yang dapat menyakiti atau
menyinggung perasaan orang lain. Ia menghindari fitnah, memaki atau menghina orang,
termasuk menjauhi pergunjingan (membicarakan aib orang).
8
Gemar membantu orang menuju tujuan atau cita-cita hidupnya. Tidak suka
mempersulit urusan orang, apalagi membuat orang lain celaka. Singkatnya, bergaul dengan
sesama bikhuluqin hasanin (dengan budi pekerti yang baik).
Dari uraian singkat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam adalah agama fitrah
yang tidak membedakan aktivitas ukhrowi dan duniawi. Apapun aktivitas seseorang, baik
bernuansa ukhrowi maupun duniawa, dapat bernilai amal saleh dan mendapat pahala di sisi
Allah swt selama perbuatannya tersebut ditujukan untuk tujuan akhirat. Begitu juga
sebaliknya, ketika seseorang melakukan perbuatan ukhrowi atau duniawi, sementara
aktivitasnya tersebut hanya diniati untuk ambisi dunia, maka apa yang diusahakan tidak
akan mendapat ganjaran di sisi Allah swt.
C. Tugas
D. Rangkuman
1) Amal shalih yang bersifat vertikal diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual kepada Allah
SWT seperti misalnya shalat, puasa,ibadah haji, zikir dan lain.
2) Amal shalih yang bersifat horisontal yakni segala bentuk aktivitas sosial
kemasyarakatan yang diniati untuk bekal kehidupan alam akhirat yang cakupannya
sangat luas . Diantaranya bekerja keras dan menegakkan ukhuwah antarsesama manusia,
berbuat baik terhadap sesama Muslim maupun non-Muslim.
E. Tes Formatif
9
2. Terjemahkan hadis di atas !
3. Berikan 4 contoh yang termasuk amal shaleh yang bersifat horisontal ?
F. Penilaian karakter
Religius, Jujur, Disiplin, Toleransi, Gemar membaca, Cinta damai, hormat kepada orang tua
G. Pedoman Penilaian
Setelah mempelajari modul ini berilah tanggapan kalian tentang nilai karakter
dengan cara memberi cara memberi tanda √ pada kolom dibawah ini !
Tidak
No Uraian pernyataan sikap Sering Pernah
pernah
1 Mengerjakan shalat lima waktu dengan tepat waktu
2 Melaksanakan puasa Ramadlan sebulan penuh
3 Membaca hadits Nabi pada buku pelajaran agama,
buku-buku agama dan buletin Jum’at
4 Berusaha menerapkan pemahaman isi hadis yang
dibaca
5 Menganggap nasehat Nabi dalam hadits tidak
mempengaruhi perilaku seorang muslim
6 Memusuhi teman yang berbeda keyakinan
7 Menganggap segala bentuk aktivitas sosial
kemasyarakatatan bukan termasuk perbuatan amal
shaleh
8 Berpamitan dan bersalaman dengan kedua orangtua
ketika akan berangkat ke sekolah
9 Dalam kehidupan sehari-hari lebih mengutamakan
amal saleh yang vertical daripada amal shaleh yang
horizontal.
10 Membiarkan teman yang sedang berselisih
10
Keteangan:
sering : selalu melakukan
Jarang : kadang melakukan dan kadang tidak melakukan
Tidak pernah : tidak pernah melakukan
Bukhari
I. Pedoman penilaian:
11
2. Hitung skor perolehan dari setiap soal
3. Hitung skor maksimal yang diperoleh
4. Hitung nilai penguasaan modul dengan rumus sebagai berikut:
Skor perolehan x 100 = Nilai Akhir
Skor maksimal
K. Tindak Lanjut
Rumus:
jumlah jawaban yang
Nilai Penguasaan materi x
benar
= 100%
Skor maksimum x
12
3. Tentukan berapa tingkat penguasaan Materi pada Kegiatan Belajar
tersebut dengan rumus berikut ini
Arti tingkat penguasaan yang anda capai:
85% - 100% : Baik Sekali
75% - 84% : Baik
60% - 74% : Cukup
50% - 59% : Kurang
0% - 49% : Jelek
4. Jika anda mencapai tingkat penguasaan 75% ke atas, ”Bagus”, anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar II. Sebaliknya, jika penguasaan anda dibawah 75%
anda harus mengulangi Kegiatan Belajar I, khususnya bagian yang belum anda pahami,
atau anda dapat diskusikan dengan teman atau guru kalian .
KEGIATAN PEMBELAJARAN
13
2. Peserta didik menerjemahkan hadits tentang sikap santun
3. Peserta didik dapat memberikan empat contoh yang termasuk sikap santun sesuai dengan
hadits nabi
4. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku santun
B. Uraian Materi
Bahasan berikut akan memberikan informasi kepada kalian tentang cara menjalani
hidup yang penuh berkah yang dapat dilalui semua orang, yaitu bersikap santun kepada
semua orang.
Tahukah kalian sikap santun ? Bagus. Sikap santun dapat diartikan sebagai sikap ah
tidak sombong, menghormati orang lain dan tidak menyakiti sesama manusia. Sikap santun
juga termasuk bagian dari sikap rendah hati. Antara rendah hati dan rendah diri memiliki
perbedaan yang mencolok. Kalau rendah hati merupkan perwujudak sikap santun kepada
orang lain. Sedang rendah diri lebih mencermikan sikap /minder ketika bergaul dengan
orang lain.
Bagaimanakah nasehat Nabi tentang sikap santun atau rendah diri ? Baiklah, kalian
perhatikan dua hadis berikut:
Hadits 1
Artinya :
14
Dari Abu Hurairah RAA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan
berkurang harta seseorang dengan bershadaqah, tidak akan bertambah maaf dari Allah pada
seorang hamba kecuali kemuliaan, dan tidak ada sikap rendah hati seseorang pada Allah
kecuali akan ditinggikan derajatnya” (HR Muslim)
Hadits 2
Artinya :
Dari Abu Syuraih RA menceritakan bahwa dirinya telah mendengar dan melihat langsung
Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, maka
hormatilah tetanggamu, dan siapa yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, maka
hormatilah tamumu, yaitu kunjungannya”. Abu Syuraih RA berkata: “Apa maksud
kunjungan itu, wahai Rasulullah SAW?”. Beliau menjawab: “Maksud kunjungan adalah
selama tamu menetap di rumahmu selama sehari-semalam, dan waktu bertamu itu maksimal
3 hari, sedangkan lewat dari 3 hari, maka itu termasuk shadaqah untuk tamu tersebut. Dan
siapa yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau
hendaklah diam saja” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari kedua hadits tersebut, Rasulullah saw. menunjukkan kemuliaan orang yang
bersikap santun atau rendah hati, yaitu:
م
Sikap santun atau rendah hati yaitu suatu sikap yang tidak menonjolkan diri
sendiri di hadapan orang lain. Rendah hati juga berarti sikap tidak sombong dan congkak,
baik pada diri sendiri maupun orang lain. Sikap rendah hati tidak sama dengan rendah diri.
15
Di dalam rendah hati terdapat sikap optimis dan percaya diri serta bersikap positif (berbaik
sangka). Sedangkan rendah hati berkaitan dengan sikap dan mental yang minder, pesimis,
dan tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.
Selain itu dari hadits di atas juga disebutkan bahwa seorang hamba yang bersikap
santun justru akan ditinggikan (derajatnya) oleh Allah SWT. Hal ini berarti bahwa sikap
santun dan tidak sombong, baik di hadapan Allah SWT maupun sesama manusia. Sehingga
sepanjang hidupnya seseorang yang berprilaku santun akan memperoleh keberkahan hidup.
C. Tugas
D. Rangkuman
1. Sikap santun atau rendah hati yaitu suatu sikap yang tidak menonjolkan diri sendiri di
hadapan orang lain. Rendah hati juga berarti sikap tidak sombong dan congkak, baik pada
diri sendiri maupun orang lain
2. Seorang hamba yang bersikap santun justru akan ditinggikan (derajatnya) oleh Allah
SWT. Hal ini berarti orang yang bersikap sikap santun dan tidak sombong, baik di
hadapan Allah SWT maupun sesama manusia
E. Tes Formatif
16
2. Terjemahkan hadis di atas !
3. Berikan 4 contoh yang termasuk sikap santun?
F. Penilaian karakter
Religius, Jujur, Toleransi, Gemar membaca, Cinta damai, hormat kepada sesama manusia
G. Pedoman Penilaian
Setelah mempelajari modul ini berilah tanggapan kalian tentang nilai karakter
dengan cara memberi cara memberi tanda √ pada kolom dibawah ini !
Tidak
No Uraian pernyataan sikap Sering Pernah
pernah
1 Bila berjumpa dengan orang yang lebih tua
memberi ucapan salam terlebih dahulu
2 Membaca hadits Nabi di perpustakaan sekolah dan
perpustakaan umum
3 Mengantarkan tamu yang akan meninggalkan
rumah kita sampai ke depan pintu rumah
4 Memberikan kesempatan orang yang berbeda
keyakinan untuk menjalankan ibadah
5 Berbicara dengan kedua orang tua dengan
menggunakan bahasa jawa biasa
6 Ketika berjumpa dengan seseorang menunggu
disapa oleh orang tersebut.
7 Tidak usah membungkukkan badan saat berjalan di
depan orang yang lebih tua karena tindakan tersebut
sudah bukan jamannya lagi
8 Bertutur kata lemah lembut hanya ditujukan kepada
orang yang lebih tua
9 Menunjukkan sikap acuh tak acuh kepada orang
yang sering menyakiti kita
10 Bersikap acuh tak acuh kepada orang yang kurang
bersahabat.
17
Keteangan:
sering : selalu melakukan
Jarang : kadang melakukan dan kadang tidak melakukan
Tidak pernah : tidak pernah melakukan
I. Pedoman penilaian:
18
Skor maksimal
1. Setelah mengerjakan tes formatif , bandingkan jawaban kalian dengan kunci jawaban
pada Modul ini.
2. Hitunglah jumlah jawaban kalian yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar.
Rumus:
jumlah jawaban yang
Nilai Penguasaan materi x
benar
= 100%
Skor maksimum x
i. Tentukan berapa tingkat penguasaan Materi pada KB tersebut dengan rumus berikut ini
Arti tingkat penguasaan yang anda capai:
85% - 100% : Baik Sekali
75% - 84% : Baik
60% - 74% : Cukup
50% - 59% : Kurang
19
0% - 49% : Jelek
ii. Jika anda mencapai tingkat penguasaan 75% ke atas, ”Bagus”, anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar II. Sebaliknya, jika penguasaan anda dibawah 75% anda harus
mengulangi Kegiatan Belajar I, khususnya bagian yang belum anda pahami, atau anda
dapat diskusikan dengan teman atau guru kalian .
L. DAFTAR PUSTAKA
1. Aswin Yunan ,2010, Pendidikan Agama Islam Kelas XII, PT. Tiga Serangkai, Solo
2. Daud Makmur, 1983, Terjemah Hadits Shahih Muslim Jilid I – IV, Bulan Bintang,
Jakarta
3. Halim Abdul Nipan M, 2000, Menghias Diri Dengan Akhlak Terpuji, Mitra Pustaka,
Yogyakarta
4. Syamsuri, 2006, Pendidikan Agama Islam Kelas XII, PT Gelora Aksara, Jakarta
5. Sukari, 2010, Pendidikan Agama Islam Kelas XII, PT Tiga Serangkai, Solo.
M. Kata-Kata Hikmah
1. Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak mengingat
mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shaleh (Ali Bin Abi Thalib)
2. Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-
kata lemah-lembut (Khalifah Umar Bin Khattab)
3. Tawadhu ialah bila setiap kali seseorang berjumpa dengan seorang muslim, ia
menyangka bahwa orang itu lebih baik daripada dirinya
20