2005-08-Perhitungan Hasil Pekerjaan (Kuantitas Pekerjaan)
2005-08-Perhitungan Hasil Pekerjaan (Kuantitas Pekerjaan)
MODUL
MODUL SE – 08
PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN
KATA PENGANTAR
LEMBAR TUJUAN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
LEMBAR TUJUAN ii
DAFTAR ISI iv
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN
MODUL PELATIHAN AHLI
TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN
JALAN (Supervision Engineer of
Roads Construction) vi
DAFTAR MODUL vii
PANDUAN INSTRUKTUR viii
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
HAND OUT
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Teknik Supervisi
Pekerjaan Jalan (Supervision Engineer of Roads Construction) dibakukan
dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang
didalamnya telah ditetapkan unit-unit kerja sehingga dalam Pelatihan Ahli
Teknik Supervisi Pekerjaan Jalan (Supervision Engineer of Roads
Construction) unit-unit tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing
Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang
menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari
setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan
kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan
kompetensi tersebut.
3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka
berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun
seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang
harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Ahli Teknik Supervisi
Pekerjaan Jalan (Supervision Engineer of Roads Construction).
DAFTAR MODUL
Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 SE – 01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2 SE – 02 Pengendalian Lingkungan
6 SE – 06 Persiapan Pelaksanaan
PANDUAN INSTRUKTUR
A. BATASAN
KODE MODUL : SE – 08
B. RENCANA PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaan
Waktu : 15 menit
Waktu : 15 menit
Waktu : 10 menit
mengenai truktur
Persiapan Mengajukan pertanyaan
Lapis pondasi agregat apabila kurang jelas
Lapis pondasi jalan tanpa penutup
aspal
Lapis Pondasi Semen Tanah
Waktu : 20 menit
Waktu : 20 menit
Waktu : 20 menit
Waktu : 15 menit
Waktu : 10 menit
Waktu : 5 menit
BAB I
PENGUKURAN KUANTITAS
PEKERJAAN DRAINASE
Sesuai dengan jenis pekerjaan selokan yang terdiri atas pekerjaan galian dan
timbunan, maka pengukuran atas hasil pelaksanaan pekerjaan selokan juga
dilakukan terhadap hasil pekerjaan galian dan timbunan sesuai ketentuan
Gambar dan Spesifikasi Teknis.
Pekerjaan galian selokan dan saluran air harus diukur untuk pembayaran dalam
meter kubik sebagai volume aktual bahan yang dipindahkan dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan. Pekerjaan galian ini diperlukan untuk pembentukan atau
pembentukan kembali selokan dan saluran air yang memenuhi pada garis,
ketinggian dan profil yang benar seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Penggalian yang melebihi dari yang
ditunjukkan dalam Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, tidak
boleh diukur untuk pembayaran.
Timbunan yang digunakan untuk pekerjaan selokan dan saluran air harus diukur
dan dibayar sebagai Timbunan dalam Seksi 3.2 dari Spesifikasi.
Pelapisan saluran untuk selokan drainase dan saluran air akan diukur dan dibayar
sebagai Pasangan Batu dengan Mortar dalam Seksi 2.2 dari Spesifikasi.
Pekerjaan pasangan batu dengan mortar harus diukur untuk pembayaran dalam
meter kubik sebagai volume nominal pekerjaan yang selesai dan diterima.
Pekerjaan pasangan batu dengan mortar untuk pelapisan pada selokan dan saluran
air, atau pelapisan pada permukaan lainnya, volume nominal harus ditentukan dari
luas permukaan terekspos dari pekerjaan yang telah selesai diker-jakan dan tebal
nominal lapisan untuk pelapisan. Untuk keperluan pembayaran, tebal nominal
lapisan haruslah diambil yang terkecil dari berikut ini :
1. Tebal yang ditentukan seperti yang ditunjukkan pada Gambar atau
diperintahkan Direksi Pekerjaan;
2. Tebal aktual rata-rata yang dipasang seperti yang ditentukan dalam
pengukuran lapangan.
3. 15 cm.
Pekerjaan pasangan batu dengan mortar yang digunakan bukan untuk pelapisan,
volume nominal untuk pembayaran harus dihitung sebagai volume teoritis yang
ditetapkan dari garis dan penampang yang ditentukan atau disetujui.
Setiap bahan yang melebihi volume teoritis yang disetujui tidak boleh diukur atau
dibayar.
Galian untuk selokan drainase yang diberi pasangan batu dengan mortar harus
diukur untuk pembayaran sesuai dengan Seksi 2.1 dari Spesifikasi ini.
penawaran untuk gorong-gorong pipa dan berbagai macam bahan yang digu-nakan
dalam pelaksanaan.
Bahan porous terdiri atas bahan porous untuk penimbunan kembali, atau
penyaring (filter), bahan berbutir untuk drainase pipa dan beton, anyaman
berlubang banyak, dan pipa sulingan.
Timbunan hanya boleh diklasifikasikan dan diukur sebagai bahan porous untuk
penimbunan kembali atau bahan penyaring (filter) bilamana digunakan pada lokasi
atau untuk maksud-maksud dimana bahan porous untuk penimbunan atau landasan
atau bahan penyaring (filter) atau selimut drainase yang telah ditentukan atau
disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan, dan bilamana bahan tersebut telah
diterima oleh Direksi Pekerjaan sebagai bahan Drainase Porous yang cocok
menurut persyaratan yang sesuai dari Seksi ini.
Kuantitas bahan porous untuk penimbunan kembali yang diukur untuk pemba-yaran
haruslah jumlah meter kubik bahan yang telah dipadatkan dan diperlukan untuk
menimbun sampai hingga garis yang ditentukan atau disetujui. Setiap bahan yang
dipasang melebihi volume teoritis yang telah disetujui harus dianggap sebagai
timbunan biasa ataupun timbunan pilihan, sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan, dan tidak boleh diukur menurut Seksi ini tanpa mengabaikan
mutu bahannya.
Seluruh bahan porous untuk penimbunan kembali yang disetujui untuk diguna-kan
dan diterima pada Kontrak, dan yang memenuhi ketentuan pengukuran seperti yang
diuraikan di atas harus diukur dan dibayar menurut Seksi ini.
Kuantitas Pipa berlubang banyak (perforated pipe) yang diukur untuk pembayaran
haruslah jumlah meter panjang pipa yang disetujui aktual terpasang dalam
pekerjaan tersebut dan diterima di lapangan. Tidak terdapat pengurangan dalam
pengukuran panjang untuk celah yang ada pada sambungan pipa.
Pipa yang digunakan untuk membentuk lubang sulingan, kertas aspal atau
lembaran jenis lainnya untuk membungkus sambungan pipa dan adukan semen
yang digunakan untuk mengunci sambungan pipa tidak akan diukur untuk
pembayaran, biaya dari bahan ini sudah harus dipandang telah termasuk dalam
harga penawaran untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan.
Kecuali untuk galian batu, tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran yang
akan dibuat untuk pekerjaan galian atau timbunan, biaya untuk pekerjaan ini
dianggap sebagai biaya lain-lain dalam melaksanakan penimbunan kembali dengan
bahan porous atau bahan penyaring (filter) dan sudah termasuk dalam harga
penawaran untuk berbagai macam bahan konstruksi yang digunakan.
Kuantitas untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan harus diukur dan dibayar
sesuai dengan Seksi 3.1, Galian.
BAB II
PENGUKURAN KUANTITAS PEKERJAAN TANAH
2.1 GALIAN
Pekerjaan galian terdiri atas pekerjaan galian biasa, pekerjaan galian batu, galian
struktur dan galian perkerasan beraspal. Dalam pekerjaan galian ini termasuk
penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau
bahan lain dari jalan atau sekitranya yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan.
Sebagian besar pekerjaan galian dalam Kontrak tidak akan diukur dan dibayar
menurut Seksi ini, pekerjaan tersebut dipandang telah dimasukkan ke dalam harga
penawaran untuk berbagai macam bahan konstruksi yang dihampar di atas galian
akhir, seperti pasangan batu (stone masonry) dan gorong-gorong pipa. Jenis galian
yang secara spesifik tidak dimasukkan untuk pengukuran dalam Seksi ini
adalah :
1. Galian di luar garis yang ditunjukkan dalam profil dan penampang melintang
yang disetujui tidak akan dimasukkan dalam volume yang diukur untuk
pembayaran kecuali bilamana :
a. Galian diperlukan untuk membuang bahan yang lunak atau tidak memenuhi
syarat, atau untuk membuang batu atau bahan keras lainnya seperti yang
disyaratkan dalam Spesifikasi;
b. Galian diperlukan sebagai pekerjaan tambah, sebagai akibat dari longsoran
lereng atau struktur sementara penahan tanah atau air (seperti penyokong,
pengaku, atau cofferdam) yang sebelumnya telah diterima oleh Direksi
Pekerjaan secara tertulis.
2. Pekerjaan galian untuk selokan drainase dan saluran air, kecuali untuk galian
batu, tidak akan diukur untuk pembayaran menurut Seksi ini. Pengukuran dan
Pembayaran harus dilaksanakan menurut Seksi 2.1 dari Spesifikasi.
3. Pekerjaan galian yang dilaksanakan untuk pemasangan gorong-gorong pipa,
tidak akan diukur untuk pembayaran, kompensasi dari pekerjaan ini dipandang
Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus diukur untuk pembayaran
sebagai volume di tempat dalam meter kubik bahan yang dipindahkan, setelah
dikurangi bahan galian yang digunakan dan dibayar sebagai timbunan biasa atau
timbunan pilihan dengan faktor penyesuaian berikut ini :
a. Bahan Galian Biasa yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan
penyusutan (shrinkage) sebesar 0,85.
b. Bahan Galian Batu yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan faktor
pengembangan (swelling) 1,2.
Dasar perhitungan ini haruslah gambar penampang melintang profil tanah asli
sebelum digali yang telah disetujui dan gambar pekerjaan galian akhir dengan
garis, kelandaian dan elevasi yang disyaratkan atau diterima. Metode perhitungan
haruslah metode luas ujung rata-rata, menggunakan penampang melintang
pekerjaan dengan jarak tidak lebih dari 25 meter.
Pekerjaan galian yang dapat dimasukkan untuk pengukuran dan pembayaran
menurut Seksi ini akan tetap dibayar sebagai galian hanya bilamana bahan galian
tersebut tidak digunakan dan dibayar dalam Seksi lain dari Spesifikasi ini.
Bilamana bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan dapat
digunakan sebagai bahan timbunan, namun tidak digunakan oleh Kontraktor
sebagai bahan timbunan, maka volume bahan galian yang tidak terpakai ini dan
terjadi semata-mata hanya untuk kenyamanan Kontraktor dengan exploitasi
sumber bahan (borrow pits) tidak akan dibayar.
Pekerjaan galian struktur yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi oleh
bidang-bidang sebagai berikut :
a. Bidang atas adalah bidang horisontal seluas bidang dasar pondasi yang melalui
titik terendah dari terain tanah asli. Di atas bidang horisontal ini galian tanah
diperhitungkan sebagai galian biasa atau galian batu sesuai dengan sifatnya.
b. Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi.
c. Bidang tegak adalah bidang vertikal keliling pondasi.
Pengukuran volume tidak diperhitungkan di luar bidang-bidang yang diuraikan di
atas atau sebagai pengembangan tanah selama pemancangan, tambahan galian
karena kelongsoran, bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.
Bagian-bagian galian struktur yang diukur dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Pekerjaan galian perkerasan beraspal yang dilaksanakan di luar ketentuan Seksi
8.1 Pengembalian Kondisi (Reinstatement) Perkerasan Lama, harus diukur untuk
pembayaran sebagai volume di tempat dalam meter kubik bahan yang digali dan
dibuang.
Pembuangan dan penggantian dengan material yang cocok bagi material di
permukaan dasar hasil galian pada perkerasan beraspal yang lepas atau rusak atau
lunak atau tergumpal atau hal hal lain yang tidak memenuhi syarat sebagaimana
yang diuraikan pada artikel 3.1.2 (5), akan diukur dan dibayar sesuai dengan seksi
dalam spesifikasi yang terkait.
Pengangkutan hasil galian ke lokasi pembuangan akhir atau lokasi timbunan
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan jarak yang
2.2 TIMBUNAN
Pekerjaan timbunan terdiri atas timbunan biasa, timbunan pilihan dan timbunan di
atas tanah rawa. Pekerjaan timbunan ini mencakup pengadaan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir untuk pembuatan
timbunan, penimbunan kembali galian pipa atau struktur, dan timbunan umum
yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai garis, kelandaian,
dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui.
Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan terpadatkan yang
diperlukan, diselesaikan di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus
berdasarkan gambar penampang melintang profil tanah asli yang disetujui atau profil
galian sebelum setiap timbunan ditempatkan dan gambar dengan garis, kelandaian
dan elevasi pekerjaan timbunan akhir yang disyaratkan dan diterima. Metode
perhitungan volume bahan haruslah metode luas bidang ujung, dengan
menggunakan penampang melintang pekerjaan yang berselang jarak tidak lebih dari
25 m.
Timbunan yang ditempatkan di luar garis dan penampang melintang yang disetujui,
termasuk setiap timbunan tambahan yang diperlukan sebagai akibat penggalian
bertangga pada atau penguncian ke dalam lereng lama, atau sebagai akibat dari
penurunan pondasi, tidak akan dimasukkan ke dalam volume yang diukur untuk
pembayaran kecuali bila :
1. Timbunan yang diperlukan untuk mengganti bahan yang tidak memenuhi
ketentuan atau bahan yang lunak sesuai dengan Spesifikasi ini, atau untuk
mengganti batu atau bahan keras lainnya yang digali menurut ktentuan dari
Spesifikasi ini.
2. Timbunan tambahan yang diperlukan untuk memperbaiki pekerjaan yang tidak
stabil atau gagal bilamana Kontraktor tidak dianggap bertanggung-jawab menurut
Spesifikasi ini.
3. Bila timbunan akan ditempatkan di atas tanah rawa yang dapat diperkirakan
terjadinya konsolidasi tanah asli. Dalam kondisi demikian maka timbunan akan
diukur untuk pembayaran dengan salah satu cara yang ditentukan menurut
pendapat Direksi Pekerjaan berikut ini :
a. Dengan pemasangan pelat dan batang pengukur penurunan (settlement)
yang harus ditempatkan dan diamati bersama oleh Direksi Pekerjaan dengan
Kontraktor. Kuantitas timbunan dapat ditentukan berdasarkan elevasi tanah
asli setelah penurunan (settlement). Pengukuran dengan cara ini akan
dibayar menurut Mata Pembayaran 3.2.(2) dan hanya akan diperkenankan
bilamana catatan settlement didokumentasi dengan baik.
b. Dengan volume gembur yang diukur pada kendaraan pengangkut sebelum
pembongkaran muatan di lokasi penimbunan. Kuantitas timbunan dapat
ditentukan berdasarkan penjumlahan kuantitas bahan yang dipasok, yang
diukur dan dicatat oleh Direksi Pekerjaan, setelah bahan di atas bak truk
diratakan sesuai dengan bidang datar horisontal yang sejajar dengan tepi-tepi
bak truk. Pengukuran dengan cara ini akan dibayar menurut Mata
Daerah jalur lalu lintas lama yang mengalami kerusakan parah, dimana operasi
pengembalian kondisi yang disyaratkan dalam Seksi 8.1 atau Seksi 8.2 dari
Spesifikasi ini dipandang tidak sesuai, akan digolongkan sebagai daerah yang
ditingkatkan dan persiapan tanah dasar akan dibayar menurut Seksi ini sebagai
daerah yang persiapan permukaan tanah dasarnya telah diterima oleh Direksi
Pekerjaan.
BAB III
PENGUKURAN KUANTITAS
PELEBARAN PERKERASAN, BAHU JALAN DAN
PERKERASAN BERBUTIR
Tidak ada pengukuran atau pembayaran terpisah yang harus dilakukan untuk
Pelebaran Perkerasan.
Penggalian bahan yang ada, penyiapan badan jalan, pemasokan, penghamparan,
pemadatan, dan penyelesaian pekerjaan Pelebaran Perkerasan, seluruhnya akan
dibayar menurut berbagai Mata Pembayaran yang digunakan dalam Pekerjaan ini.
Lapis Pondasi Agregat harus diukur sebagai jumlah meter kubik dari bahan yang
sudah dipadatkan, lengkap di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus
didasarkan atas penampang melintang yang ditunjukkan pada Gambar bila tebal
yang diperlukan merata, dan pada penampang melintang yang disetujui Direksi
Kuantitas yang akan diukur untuk pembayaran haruslah kuantitas yang akan
dibayar seandainya pekerjaan semula telah diterima. Tidak ada pembayaran
tambahan yang dilakukan untuk pekerjaan perbaikan tersebut.
Tidak ada pembayaran tambahan yang dilakukan untuk penambahan air atau
pengeringan bahan atau untuk pekerjaan lainya yang diperlukan untuk
mendapatkan kadar air yang memenuhi ketentuan.
Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal harus diukur menurut jumlah meter
kubik bahan padat yang diperlukan, selesai di tempat dan diterima Direksi
Pekerjaan. Volume yang diukur harus berdasarkan penampang melintang yang
ditunjukkan dalam Gambar bilamana tebal yang diperlukan seragam dan
berdasarkan penampang melintang yang disetujui Direksi Pekerjaan bilamana
tebal yang diperlukan tidak seragam, dan panjangnya diukur secara mendatar
sepanjang sumbu jalan.
Pada Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal dimana tebal lapis pondasi yang
ditetapkan atau disetujui tidak seluruhnya terdiri dari bahan baru, tetapi terdiri dari
Kuantitas lapis pondasi semen tanah yang diukur untuk pembayaran adalah
jumlah meter kubik pekerjaan yang diperlukan yang telah selesai sebagaimana
diuraikan pada seksi ini, dihitung dari perkalian panjang ruas yang diukur, lebar
rata-rata yang diterima dan tebal rata-rata yang diterima. Pengukuran harus
dilaksanakan oleh kontraktor dan diawasi oleh direksi pekerjaan.
Kuantitas lapis pondasi semen tanah yang diterima untuk pengukuran harus tidak
termasuk daerah-daerah dimana lapis pondasi semen tanahnya tidak sekuat
kekuatan yang dipersyaratkan atau disetujui, atau mengandung bahan yang lepas
atau bahan yang tersegregasi atau bahan yang merugikan.
Tebal rata-rata lapis pondasi semen tanah yang diterima, yang diukur untuk
pembayaran untuk setiap ruas haruslah tebal rata-rata lapis pondasi semen Tanah
yang diterima dan diukur pada semua titik pemantauan dalam ruas tersebut. Tebal
Lapis Pondasi Semen Tanah yang diterima pada setiap titik pemantauan harus
merupakan "ketebalan efektif" atau "ketebalan terpasang" atau tebal rancangan
nominal seperti yang tercantum dalam Gambar, dipilih mana yang paling kecil.
Tiga jenis ketebalan ini semuanya harus dipantau pada titik pemantauan yang
sama, yang letaknya harus seperti yang disyaratkan dalam Spesifikasi.
Lebar rata-rata Lapis Pondasi Semen Tanah yang diterima, yang diukur untuk
pembayaran untuk setiap ruas haruslah lebar rata-rata yang diterima dan diukur
pada semua penampang melintang dalam ruas tersebut. Lebar yang diterima
pada setiap pemantauan penampang melintang haruslah lebar rancangan
permukaan teratas dari Lapis Pondasi Semen Tanah, seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar atau seperti yang disetujui Direksi Pekerjaan, atau lebar
permukaan teratas terhampar dari bahan yang diterima, dipilih mana yang lebih
kecil. Lokasi pemantauan penampang melintang haruslah seperti yang
disyaratkan dalam Spesifikasi.
Panjang membujur sepanjang jalan Lapis Pondasi Semen Tanah harus diukur
sepanjang sumbu jalan, dengan menggunakan prosedur standar ilmu ukur tanah
Bilamana perbaikan Lapis Pondasi Semen Tanah yang tidak memenuhi ketentuan
telah diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, kuantitas yang akan diukur untuk
pembayaran tidak boleh lebih besar dari kuantitas seandainya pekerjaan semula
diterima. Tidak ada pembayaran yang dilakukan untuk pekerjaan tambah atau
kuantitas yang diperlukan untuk perbaikan.
bahan-bahan yang digunakan untuk Lapis Pondasi Dimana berat total semen
yang digunakan untuk ruas pekerjaan yang diukur adalah seperti yang dicatat
pada perhitungan pemakaian semen harian dan kuantitas terhampar Lapis
Pondasi Semen Tanah adalah jumlah meter kubik bahan, yang dihitung dari hasil
kali lebar rata-rata yang dihampar, tebal rata-rata yang dihampar dan panjang
ruas tersebut, termasuk semua lokasi yang ditolak.
Tidak ada pembayaran yang dilakukan untuk semen yang terhambur atau
terbuang, atau untuk semen yang digunakan lokasi-lokasi dimana Lapis Pondasi
Semen Tanahnya tidak diterima.
Partikel batu untuk chipping tidak akan diukur tersendiri dan harus termasuk
dalam Semen Tanah.
BAB IV
PENGUKURAN KUANTITAS PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL
Pekerjaan lapis resap pengikat dan lapis perekat mencakup penyediaan dan
penghamparan bahan aspal pada permukaan yang telah disiapkan sebelumbya
untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis resap pengikat dihampar di
atas permukaan yang bukan beraspal dan lapis perekat dihampar di atas
permukaan yang beraspal.
Kuantitas dari bahan aspal yang diukur untuk pembayaran adalah nilai terkecil di
antara berikut ini : jumlah liter pada 15 ºC menurut takaran yang diperlukan sesuai
dengan Spesifikasi dan ketentuan Direksi Pekerjaan, atau jumlah liter aktual pada
15 ºC yang terhampar dan diterima. Pengukuran volume harus diambil saat bahan
berada pada temperatur keseluruhan yang merata dan bebas dari gelembung
udara. Kuantitas dari aspal yang digunakan harus diukur setelah setiap lintasan
penyemprotan.
Setiap agregat penutup (blotter material) yang digunakan harus dianggap
termasuk pekerjaan sementara untuk memperoleh Lapis Resap Pengikat yang
memenuhi ketentuan dan tidak akan diukur atau dibayar secara terpisah.
Pekerjaan untuk penyiapan dan pemeliharaan formasi yang di atasnya diberi
Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat, tidak akan diukur atau dibayar di bawah
Seksi ini, tetapi harus diukur dan dibayar sesuai dengan Seksi yang relevan yang
disyaratkan untuk pelaksanaan dan rehabilitasi.
Pembersihan dan persiapan akhir pada permukaan jalan dan pemeliharaan
permukaan Lapis Resap Pengikat atau Lapis Perekat yang telah selesai harus
dianggap merupakan satu kesatuan dengan pekerjaan Lapis Resap Pengikat atau
Lapis Perekat yang memenuhi ketentuan dan tidak boleh diukur atau dibayar
secara terpisah.
Pekerjaan laburan aspal satu lapis (Burtu) dan laburan aspal dua lapis (Burda)
adalah pelaburan aspal (surface dressing) yang pada umumnya dihampar di atas
lapis pondasi agragat kelas A yang sudah diberi lapis resap pengikat , atau di atas
suatu permukaan aspal lama, dan dapat terdiri atas laburan aspal satu atau dua
lapis yang masing-masing lapis diberi pengikat aspal dan kemudian ditutup
dengan butiran agregat (chipping) dan dihampar di atas.
Bahan aspal harus diukur untuk pembayaran dalam satuan liter sebagai volume
nominal yang telah terpakai dan telah diterima pada setiap lintasan penyemprotan
atau penyemprotan secara manual, dikoreksi terhadap pemuaian akibat
temperatur dengan volume yang setara pada suhu 15 ºC.
Volume nominal harus didefinisikan sebagai luas permukaan yang telah disemprot
dengan aspal, dikalikan takaran pemakaian nominal aspal. Untuk pembayaran,
takaran pemakaian nominal aspal untuk setiap lintasan penyemprotan atau
penyemprotan secara manual, harus diambil yang lebih kecil dari ketentuan di
bawah ini:
1. Takaran pemakaian yang telah diperintahkan Direksi Pekerjaan,
ditambah toleransi yang diperkenankan dalam Spesifikasi ini.
2. Takaran rata-rata pemakaian yang telah disemprot dan diukur sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dari Spesifikasi.
Agregat BURTU yang diukur untuk pembayaran harus dalam satuan meter
persegi permukaan jalan yang telah diberi BURTU, dan telah selesai dan diterima
sesuai Spesifikasi ini dan Gambar dalam Dokumen Kontrak.
Agregat BURDA yang diukur untuk pembayaran harus dalam satuan meter
persegi permukaan jalan yang telah diberi BURDA dan telah selesai dan diterima
sesuai Spesifikasi ini dan Gambar dalam Dokumen Kontrak.
Tidak ada pengukuran untuk perbaikan pekerjaan dan tidak ada pembayaran
tambahan untuk suatu pekerjaan tambahan atau kuantitas tambahan atau
pengujian ulang karena pekerjaan perbaikan tersebut.
tebal rata-rata yang diterima yang dihitung berdasarkan berat campuran aspal
yang diperoleh dari penimbangan muatan di rumah timbang dibagi dengan
luas penghamparan aktual dan kepadatan lapangan hasil pengujian benda uji
inti (core), dan luas lokasi penghamparan yang diterima. Bilamana tebal rata-
rata campuran aspal yang telah diperhitungkan, melebihi dari tebal aktual
dibutuhkan (diperlukan untuk perbaikan bentuk), maka tebal rata-rata yang
ditentukan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan harus berdasarkan atas suatu
perhitungan yang tidak berat sebelah dari tebal rata-rata yang dibutuhkan.
5. Kecuali yang disebutkan di atas, maka tebal campuran aspal yang diukur
untuk pembayaran tidak boleh lebih besar dari tebal nominal rancangan yang
ditunjukkan dalam Tabel 6.3.1.(1) di atas atau tebal rancangan yang ditentukan
dalam Gambar.
6. Direksi Pekerjaan dapat menyetujui atau menerima suatu ketebalan yang
kurang berdasarkan pertimbangan teknis atau suatu ketebalan lebih untuk
lapis perata seperti yang diijinkan menurut Pasal 6.3.8.(1).(c) dari Spesifikasi
ini maka pembayaran campuran aspal akan dihitung berdasarkan luas atau
volume hamparan yang dikoreksi menurut butir (h) di bawah dengan
menggunakan faktor koreksi berikut ini :
harus selalu berjarak sama dan tidak kurang dari 25 meter. Lebar yang akan
digunakan dalam menghitung luas untuk pembayaran setiap lokasi perkerasan
yang diukur, harus merupakan lebar rata-rata yang diukur dan disetujui.
10. Pelapisan campuran aspal dalam arah memanjang harus diukur sepanjang
sumbu jalan dengan menggunakan prosedur pengukuran standar ilmu ukur
tanah.
11. Bilamana Direksi Pekerjaan menerima setiap campuran aspal dengan kadar
aspal rata-rata yang lebih rendah dari kadar aspal yang ditetapkan dalam
rumus perbandingan campuran. Pembayaran campuran aspal akan dihitung
berdasarkan luas atau volume hamparan yang dikoreksi dengan menggunakan
faktor koreksi berikut ini. Tidak ada penyesuaian yang akan dibuat untuk kadar
aspal yang melampaui nilai yang disyaratkan dalam Rumus Perbandingan
Campuran.
12. Bilamana perbaikan pada campuran aspal yang tidak memenuhi ketentuan
telah diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi, maka
kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah kuantitas yang akan dibayar
bila pekerjaan semula dapat diterima. Tidak ada pembayaran tambahan untuk
pekerjaan atau kuantitas tambahan yang diper-lukan untuk perbaikan tersebut.
13. Kadar aspal aktual (kadar aspal efektif + penyerapan aspal) yang digunakan
Kontraktor dalam menghitung harga satuan untuk berbagai campuran aspal
yang termasuk dalam penawarannya haruslah berdasarkan perkiraannya
sendiri. Tidak ada penyesuaian harga yang akan dibuat sehubungan dengan
perbedaan kadar aspal yang disetujui dalam Rumus Perbandingan Campuran
dan kadar aspal dalam analisa harga satuan dalam penawaran.
Kuantitas Lapis Penetrasi Macadam untuk pekerjaan minor yang diukur untuk
pembayaran harus merupakan volume padat yang dihampar, yang ditentukan atas
dasar luas permukaan yang diukur dan tebal Penetrasi Macadam yang disetujui
untuk setiap jenis perbaikan sebagaimana didefinisikan dalam Seksi 8.1 dari
Spesifikasi ini. Kontraktor harus menyimpan catatan dari luas dan tebal bahan
Penetrasi Macadam dan kuantitas Lapis Perekat yang disemprot pada pekerjaan
minor pada setiap kilometer proyek. Arsip itu harus diserah-kan kepada Direksi
Pekerjaan secara mingguan.
Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-6
Modul SE-08 Perhitungan Hasil Pekerjaan Bab IV : Pengukuran Kuantitas Pek. Perkerasan Aspal
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dari Lapis Perata Penetrasi Macadam
yang digunakan untuk pelapisan ulang harus merupakan jumlah meter kubik
bahan yang dihampar dan diterima, yang dihitung sebagai hasil kali luas yang
diukur dan diterima dan tebal nominal rancangan.
Kuantitas yang diterima untuk pengukuran tidak termasuk Lapis Perata Penetrasi
Macadam pada lokasi-lokasi tertentu yang lebih tipis dari tebal minimum yang
diterima atau bagian-bagian yang lepas, terbelah, retak atau menipis sepanjang
tepi perkerasan atau di tempat lain.
Lebar lokasi Penetrasi Macadam yang akan dibayar harus seperti yang tercantum
dalam Gambar atau yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan harus ditentukan
dengan survei pengukuran yang dilakukan Kontraktor di bawah pengawasan
Direksi Pekerjaan. Pengukuran harus dilakukan tegak lurus sumbu jalan dan tidak
boleh meliputi lapisan yang tipis atau tidak memenuhi ketentuan sepanjang tepi
Lapis Penetrasi Macadam yang dihampar. Jarak antara pengukuran memanjang
harus seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan tetapi harus sama dan tidak
boleh kurang dari satu untuk setiap 25 meter. Lebar yang digunakan untuk
menghitung luas pada setiap ruas perkerasan yang diukur harus merupakan
harga rata-rata dari pengukuran lebar yang diambil dan disetujui.
Panjang Lapis Penetrasi Macadam sepanjang jalan harus diukur sepan-jang
sumbu jalan, dengan menggunakan prosedur survei menurut ilmu ukur tanah.
Tidak ada pengukuran dan pembayaran menurut Seksi ini. Kompensasi penuh
untuk pekerjaaan harus dibuat menurut Seksi 8.1 dan atau Seksi 10.1 dari
Spesifikasi.
BAB V
PENGUKURAN KUANTITAS PEKERJAAN STRUKTUR
5.1. BETON
Pekerjaan beton mencakup pembuatan seluruh struktur beton termasuk tulangan
dan struktur komposit. Pekerjaan ini termasuk penyiapan tempat kerja di mana
pekerjaan beton ditempatkan.
Beton akan diukur dengan jumlah meter kubik pekerjaan beton yang digunakan dan
diterima sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan pada Gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Tidak ada pengurangan yang akan dilakukan
untuk volume yang ditempati oleh pipa dengan garis tengah kurang dari 20 cm atau
oleh benda lainnya yang tertanam seperti "water stop", baja tulangan, selongsong
pipa (conduit) atau lubang sulingan (weephole).
Tidak ada pengukuran tambahan atau yang lainnya yang akan dilakukan untuk
cetakan, perancah untuk balok dan lantai pemompaan, penyelesaian akhir
permukaan, penyediaan pipa sulingan, pekerjaan pelengkap lainnya untuk
penyelesaian pekerjaan beton, dan biaya dari pekerjaan tersebut telah dianggap
termasuk dalam harga penawaran untuk Pekerjaan Beton.
Tidak ada pengukuran dan pembayaran tambahan yang akan dilakukan untuk pelat
(plate) beton pracetak untuk acuan yang terletak di bawah lantai (slab) beton
Pekerjaan semacam ini dianggap telah termasuk di dalam harga penawaran untuk
beton sebagai acuan.
Kuantitas bahan untuk landasan, bahan drainase porous, baja tulangan dan mata
pembayaran lainnya yang berhubungan dengan struktur yang telah selesai dan
diterima akan diukur untuk dibayarkan seperti disyaratkan dalam pada Seksi lain
dalam Spesifikasi ini.
Beton yang telah dicor dan diterima harus diukur dan dibayar sebagai beton struktur
atau beton tidak bertulang. Beton Struktur haruslah beton yang disyaratkan atau
disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai K250 atau lebih tinggi dan Beton Tak
Bertulang haruslah beton yang disyaratkan atau disetujui untuk K175 atau K125.
Bilamana beton dengan mutu (kekuatan) yang lebih tinggi diperkenankan untuk
digunakan di lokasi untuk mutu (kekuatan) beton yang lebih rendah, maka
volumenya harus diukur sebagai beton dengan mutu (kekuatan) yang lebih rendah.
Bilamana pekerjaan telah diperbaiki kuantitas yang akan diukur untuk pembayaran
haruslah sejumlah yang harus dibayar bila mana pekerjaan semula telah memenuhi
ketentuan.
Tidak ada pembayaran tambahan akan dilakukan untuk tiap peningkatan kadar
semen atau setiap bahan tambah (aditif), juga tidak untuk tiap pengujian atau
pekerjaan tambahan atau bahan pelengkap lainnya yang diperlukan untuk mencapai
mutu yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
Pekerjaan beton pratekan terdiri atas struktur beton pratekan pracetak, bagian
beton pratekan pracetak dari struktur komposit dan tiang pancang pracetak yang
dilaksanakan sesuai Spesifikasi dengan penyesuaian sebagaimana mestinya
mendekati garis, kelandaian, dan dimensi yang diperlihatkan pada Gambar.
Pekerjaan ini meliputi pembuatan, pengangkutan dan penyimpanan balok, tiang
pancang, pelat dan bagian struktur dari beton pratekan pracetak yang dibuat
dengan metode baik pra-penegangan (pre-tensioned) maupun pasca-penegangan
(post tensioned).
Pengukuran pekerjaan beton pratekan meliputi unit beton pratekan pracetak dan
pekerjaan yang langsung dicor di tempat dengan penegangan setelah pengecoran
(post-tensioned)
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran, harus merupakan jumlah aktual unit-unit
beton struktur pracetak pratekan, kecuali tiang pancang, dari berbagai jenis dan
ukuran yang dipasang di tempat, selesai dikerjakan dan diterima. Setiap unit harus
mencakup beton, baja tulangan, acuan dan baja pra-tegang bersama dengan
selongsong, jangkar, pelat, mur, alat pengangkat, dan bahan-bahan lain yang
Beton harus diukur sesuai dengan ketentuan Seksi 7.1. Spesifikasi Jalan dan baja
tulangan harus diukur sesuai dengan ketentuan Seksi 7.3. Spesifikasi Jalan serta
baja pra-tegang harus diukur sebagai berat baja pra-tegang teoritis dalam kilogram.
Pengukuran ini harus diambil sebagai berat dari untaian (strand) atau batang (bar)
yang diukur antara tepi luar penjangkaran, dan tidak boleh mencakup berat
selongsong, jangkar, dan sebagainya.
Unit-unit yang telah ditolak karena beton tidak memenuhi ketentuan, tidak boleh
diukur untuk pembayaran.
Baja tulangan akan diukur dalam jumlah kilogram terpasang dan diterima oleh
Direksi Pekerjaan. Jumlah kilogram yang dipasang harus dihitung dari panjang
aktual yang dipasang, atau luas anyaman baja yang dihampar, dan satuan berat
dalam kilogram per meter panjang untuk batang atau kilogram per meter persegi
luas anyaman. Satuan berat yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan didasarkan
atas berat nominal yang disediakan oleh pabrik baja, atau bila Direksi Pekerjaan
memerintahkan, atas dasar pengujian penimbangan yang dilakukan Kontraktor pada
contoh yang dipilih oleh Direksi Pekerjaan.
Penjepit, pengikat, pemisah atau bahan lain yang digunakan untuk penempatan atau
pengikatan baja tulangan pada tempatnya tidak akan dimasukkan dalam berat untuk
pembayaran.
Penulangan yang digunakan untuk gorong-gorong beton bertulang atau struktur lain
di mana pembayaran terpisah untuk struktur yang lengkap telah disediakan dalam
Seksi lain dari Spesifikasi ini, tidak boleh diukur untuk pembayaran menurut Seksi
ini.
Pekerjaan baja struktur baja mencakup pekerjaan struktur baja dan bagian baja
dari struktur baja komposit sesuai dengan ketentuan Spesifikasi dan Gambar atau
yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini termasuk penyediaan,
pembuatan, pemasangan dan pengecatan logam pelaksanaan yakni struktural
baja, paku keeling, pengelasan, baja khusus dan campuran, elektroda metalik
(logam) dan pengecoran baja.
Kuantitas baja struktur yang akan diukur untuk pembayaran sebagai jumlah dalam
kilogram pekerjaan yang telah selesai di tempat dan diterima. Untuk menghitung
berat nominal dari baja roll atau besi tuang, maka bahan-bahan tersebut dianggap
mempunyai berat volume 7.850 kilogram per meter kubik. Berat logam lainnya harus
sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Berat bahan yang dihitung harus merupakan berat nominal dari pekerjaan baja yang
telah selesai dikerjakan, terdiri dari pelat, bagian-bagian yang dirol, penghubung
geser (shear connector), pengaku, penjepit, paking, pelat sam-bungan dan semua
perlengkapan, tanpa adanya kelonggaran untuk keuntungan sampingan dan
penyimpangan yang diijinkan lainnya atas berat standar atau dimensi nominal dan
termasuk berat las, fillet, baut, mur, ring, kepala paku keliling dan lapisan pelindung.
Tidak ada pengurangan yang dibuat untuk pena-kikan, lubang baut dan lubang paku
keling dan sebagainya dengan luas kurang dari 0,03 m2.
Pengecatan atau lapisan pelindung lainnya tidak akan dibayar, biaya pekerjaan ini
dianggap telah termasuk dalam harga penawaran untuk pekerjaan baja struktur.
Pengangkutan dan pengiriman dari semua bahan yang disediakan oleh Pemilik
harus diukur dan dibayar dalam jumlah total kilogram. Pengukuran dan
pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh kepada Kontraktor
untuk pemeriksaan dan pencatatan seluruh bahan pada satu depot penyim-panan
yang disebutkan dalam dokumen lelang atau lebih, untuk pengangkutan dan
pengiriman bahan ke lokasi pekerjaan, termasuk semua operasi pemuatan dan
penanganan selama pengangkutan, dan untuk pengembalian komponen yang
hanya digunakan untuk sementara dalam kondisi yang baik ke depot
penyimpanan yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan setelah pemasangan
struktur jembatan rangka baja selesai.
Penggantian komponen yang hilang atau yang sangat rusak berat, tidak boleh
diukur untuk pembayaran menurut Seksi ini. Kompensasi untuk pemasokan
setiap komponen pengganti harus dibuat berdasarkan Baja Struktur sesuai
dengan ketentuan Seksi 7.4 dari Spesifikadi ini.
Perbaikan komponen yang rusak tidak boleh diukur untuk pembayaran menurut
Seksi ini. Kontraktor akan menerima kompensasi untuk setiap pekerjaan
perbaikan komponen yang rusak sesuai dengan ketentuan pengukuran dan
pembayaran untuk pengembalian kondisi komponen baja Seksi 8.5 dari
Spesifikasi.
5.6.1.1. Cerucuk
Cerucuk harus diukur untuk pembayaran dalam jumlah meter panjang untuk
penyediaan dan pemancangan cerucuk memenuhi garis dan elevasi yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
Dinding turap kayu, baja atau beton yang permanen, harus diukur sebagai jumlah
dalam meter persegi yang dipasang memenuhi garis dan elevasi yang ditunjukkan
pada Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Luas dinding turap merupakan panjang turap yang diukur dari ujung turap sampai
elevasi bagian puncak turap yang dipotong, dikalikan dengan panjang struktur yang
diukur pada elevasi bagian puncak turap yang dipotong.
Batang tarik, tiang jangkar atau balok, balok ganjal dasar dan sebagainya yang
ditunjukkan dalam Gambar tidak akan diukur untuk pembayaran.
Satuan pengukuran untuk pembayaran tiang pancang kayu dan beton pracetak
(bertulang atau pratekan) harus diukur dalam meter kubik dari tiang pancang yang
disediakan dalam berbagai panjang dari setiap ukuran dan jenisnya.
Tiang pancang baja diukur dalam kilogram dari tiang pancang yang disediakan
dalam berbagai panjang dari setiap ukuran dan jenisnya.
Dalam segala hal, jenis dan panjang yang diukur adalah sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, disediakan sesuai dengan ketentuan bahan
dari Spesifikasi ini dan disususn dalam kondisi baik di lapangan dan diterima oleh
Direksi Pekerjaan.
Kuantitas dalam meter kubik atau kilogram yang akan dibayar, termasuk panjang
tiang uji dan tiang tarik yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi tidak
termasuk panjang yang disediakan menurut pendapat Kontraktor.
Tiang pancang yang disediakan oleh Kontraktor, termasuk tiang uji tidak diijin-kan
untuk menggantikan tiang pancang yang telah diterima sebelumnya oleh Direksi
Pekerjaan, yang ternyata kemudian hilang atau rusak sebelum penyelesaian Kontrak
selama penumpukan atau penanganan atau pemancangan, dan akan yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan untuk disingkirkan dari tempat pekerjaan atau
dibuang dengan cara lain.
Bilamana perpanjangan tiang pancang diperlukan, panjang perpanjangan akan
dihitung dalam meter kubik atau kilogram, dan akan diukur untuk pembayaran.
Baja tulangan dalam beton, penyetelan, sepatu dan penyambungan bilamana
diperlukan, acuan tidak akan diukur untuk pembayaran.
Bilamana Kontraktor mengecor tiang pancang beton pracetak lebih panjang dari
yang diperlukan, sebagaimana seluruh panjang baja tulangan untuk memudah-kan
pemancangan, maka tidak ada pengukuran untuk bagian beton yang harus
dibongkar supaya agar batang baja tulangan itu dapat dimasukkan ke dalam struktur
yang mengikatnya.
Tiang pancang kayu, baja dan beton akan diukur untuk pemancangan sebagai
jumlah meter panjang dari tiang pancang yang diterima dan tertinggal dalam struktur
yang telah selesai.
Panjang dari masing-masing tiang pancang harus diukur dari ujung tiang pancang
sampai sisi bawah pur (pile cap) untuk tiang pancang yang seluruh panjangnya
masuk ke dalam tanah, atau dari ujung tiang pancang sampai permukaan tanah
untuk tiang pancang yang hanya sebagian panjangnya masuk ke dalam tanah.
Pengukuran tiang bor beton cor langsung di tempat harus merupakan jumlah aktual
dalam meter panjang tiang bor yang telah selesai dibuat dan diterima sebagai suatu
struktur.
Panjang untuk pembayaran harus diukur dari ujung tiang bor sebagaimana yang
dibuat atau disetujui lain oleh Direksi Pekerjaan, sampai elevasi bagian atas tiang
bor yang akan dipotong seperti ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang
dirancang oleh Direksi Pekerjaan.
5.6.1.6. Pelaksanaan Tiang Bor Beton Cor Langsung Di Tempat Yang Berair
Pengukuran untuk biaya tambahan terhadap tiang bor beton cor langsung di tempat
yang dilaksanakan di bawah air harus dihitung dalam meter panjang, dari ujung
tiang bor yang dirancang atau disetujui sampai elevasi bagian atas tiang bor yang
akan dipotong bilamana kepala tiang bor berada di bawah permukaan air normal.
Bilamana elevasi bagian atas tiang bor yang akan dipotong di atas permukaan air
normal, panjang yang dihitung harus dari ujung tiang bor yang dirancang atau
disetujui sampai elevasi permukaan air normal.
Tiang uji akan diukur dengan cara yang sama, untuk penyediaan dan peman-cangan
seperti yang diuraikan dalam Penyediaan Tiang Pancang dan Pemancangan Tiang
di atas.
Adukan semen tidak akan diukur untuk pembayaran yang terpisah . Pekerjaan ini
harus dianggap sebagai pelengkap terhadap berbagai jenis pekerjaan yang
diuraikan dalam Spesifikasi ini dan biaya dari pekerjaan telah termasuk dalam
Harga Kontrak yang telah dimasukan dalam berbagai mata pembayaran.
Pasangan batu harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik sebagai volume
pekerjaan yang diselesaikan dan diterima, dihitung sebagai volume teoritis yang
ditentukan oleh garis dan penampang yang disyaratkan dan disetujui.
Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume teoritis yang disetujui harus
tidak diukur atau dibayar.
Landasan rembes air (permeable bedding), penimbunan kembali dengan bahan
porous atau kantung penyaring harus diukur dan dibayar sebagai Drainase Porous,
seperti yang disebutkan dalam Spesifikasi ini. Tidak ada pengukuran atau
pembayaran terpisah yang harus dilakukan untuk penyediaan atau pemasangan
lubang sulingan atau pipa, juga tidak untuk acuan lainnya atau untuk galian dan
penimbunan kembali yang diperlukan.
Pekerjaan pasangan batu kosong dan bronjong ini mencakup penyediaan baik
batu yang diisikan ke dalam bronjong kawat (gabion) maupun pasangan atu
kosong pada landasan yang disetujui sesuai dengan detail yang ditunjukkan
dalam Gambar dan memenuhi Spesifikasi.
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari bronjong
atau pasangan batu kosong lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang
digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing-
masing keranjang bronjong atau pasangan batu kosong seperti yang diuraikan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Suatu pengukuran struktur sambungan ekspansi akan berupa jumlah meter panjang
sambungan yang selesai dipasang di tempat dan diterima. Waterstops, bahan
pengisi sambungan ekspansi pracetak, penutup sambungan pracetak, dan penutup
sambungan elastis yang dituang tidak akan diukur jika tidak ditentukan dalam mata
pembayaran yang terpisah dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Kuantitas perletakan logam akan dihitung berdasarkan jumlah setiap jenis perletakan
yang dipasang dan diterima.
Kuantitas bantalan perletakan akan dihitung berdasarkan jumlah tiap jenis, ukuran
dan ketebalan bantalan yang selesai dikerjakan di tempat dan diterima. Perletakan
strip akan diukur sebagai jumlah meter panjang yang selesai dikerjakan di tempat
dan diterima.
Sandaran baja harus diukur untuk pembayaran dalam jumlah meter panjang
sandaran dari jenis yang ditunjukkan dalam Gambar, selesai di tempat dan
diterima.
Pengukuran harus dilaksanakan sepanjang permukaan elemen-elemen
sandaraan antara pusat-pusat tiang tepi dan harus termasuk semua tiang-tiang
bagian tengah, penyangga sandaran dan elemen-elemen ujung.
Tidak ada pembayaran tersendiri yang dibuat untuk pelat dasar, baut pemegang,
panel-panel yang dimasukkan dan setiap perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menyelesaikan sandaran. Untuk tangga, pengukuran dilaksanakan dalam meter
panjang yang diambil sepanjang permukaan atas pegangan (hand rail).
Kuantitas yang dibayar adalah jumlah aktual papan nama jembatan yang telah
selesai dipasang dan diterima oleh Direksi Pekerjaan.
Kuantitas yang dihitung untuk pembongkaran untuk semua jenis bahan harus
berda-sarkan jumlah aktual dari hasil pembongkaran dalam meter kubik, kecuali
untuk pembongkaran bangunan gedung, pembongkaran rangka baja,
BAB VI
PENGUKURAN KUANTITAS PEKERJAAN
PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
dimana terdapat spesifikasi bahan yang serupa dengan bahan yang terdapat dalam
Seksi 5.1 dan 5.2 dari Spesifikasi, harus mencakup semua operasi pengembalian
kondisi seperti pemasokan, pencampuran, penghamparan, pemadatan dan, jika
perlu, pembentukan akhir atas penggantian bahan berbutir.
Perataan berat pada perkerasan tanpa penutup aspal tidak boleh diukur untuk
pembayaran menurut Seksi ini. Kompensasi pekerjaan ini tercakup dalam
pengukuran dan pembayaran untuk Penyiapan Badan Jalan sesuai dengan Seksi
3.3 dari Spesifikasi.
Pengukuran Mata Pembayaran pengembalian kondisi perkerasan beraspal yang
terdaftar di bawah ini harus mencakup semua operasi pengembalian kondisi seperti
pemasokan, pencampuran, penghamparan, pema-datan dan penyelesaian akhir
setiap jenis campuran aspal yang diuraikan dalam Seksi 6.3, untuk Campuran Aspal
Panas, dan Seksi 6.5, untuk Campuran Aspal Dingin, sebagaimana yang
diperitahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pembayaran tersebut juga harus sudah
mencakup pemasokan, pencampuran dan pemakaian lapis resap pengikat dan atau
lapis perekat, bila diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Bahan aspal yang digunakan untuk pelaburan setempat, laburan aspal (BURAS)
dan pekerjaan kecil lainnya harus diukur untuk pembayaran menurut Mata
Pembayaran 8.1.(9) Residu Bitumen Untuk Pekerjaan Minor. Volume yang diukur
harus merupakan volume residu bitumen. Residu bitumen harus didefinisikan
sebagai bahan bitumen yang tetap tinggal setelah semua bahan pengencer (cutter
oil) dan air menguap. Kadar residu bitumen harus ditentukan menurut petunjuk
Direksi Pekerjaan dengan salah satu cara berikut : dengan pengujian destilasi; dari
resep pabrik pembuatnya; dari nilai minimum bitumen residu yang disyaratkan oleh
spesifikasi bahan yang sesuai. Pengukuran residu bitumen untuk pekerjaan minor
harus mencakup semua pekerjaan dan bahan yang berkaitan, termasuk
pembersihan dan pemasokan, pengiriman dan penghamparan setiap jenis agregat
penutup atau blotter bahan.
Untuk setiap jenis pekerjaan pengembalian kondisi yang menurut pendapat Direksi
Pekerjaan tidak terdapat Mata Pembayaran yang sesuai dengan nomor mata
pembayaran di bawah ini, maka pekerjaan tersebut harus diukur dan dibayar
berdasarkan Pekerjaan Harian sebagaimana disyaratkan dalam Seksi 9.1 dari
Spesifikasi.
Pemotongan dan pembuangan seluruh bahan lama yang rusak, memangkas dan
membersihkan tepi lokasi galian, pemadatan dan penyiapan tanah dasar hasil
penggalian tidak akan diukur dan dibayar tersendiri. Pekerjaan ini dipandang
seluruhnya dibayar menurut berbagai Mata Pembayaran terkait.
Rekonstruksi atau pengerikilan kembali bahu jalan pada lokasi bahu jalan lama
yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan sebagai pekerjaan pengembalian kondisi
harus diukur untuk pembayaran sebagai volume pekerjaan galian dan/atau bahan
berbutir yang telah dipadatkan, yang aktual dihampar dan diterima dalam
pekerjaan pengembalian kondisi.
Kuantitas penebangan pohon dan pembuangan batang dan akar-akarnya harus
diukur untuk pembayaran sebagai jumlah aktual pohon yang ditebang dan
diterima oleh Direksi Pekerjaan.
Kuantitas yang diukur untuk rambu jalan, patok pengarah, patok kilometer, paku
jalan dan mata kucing haruslah jumlah aktual Rambu Jalan (termasuk tiang rambu
jalan), patok pengarah dan patok kilometer yang disediakan dan dipasang sesuai
dengan Gambar dan diterima oleh Direksi Pekerjaan.
Kuantitas yang diukur untuk rel pengaman haruslah panjang aktual rel penga-man
dalam meter panjang yang disediakan dan dipasang sesuai Gambar dan diterima
oleh Direksi Pekerjaan.
Kuantitas marka jalan yang dibayar haruslah luas dalam meter persegi penge-catan
marka jalan yang dilaksanakan pada permukaan jalan sesuai Gambar dan diterima
oleh Direksi Pekerjaan. Tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran marka
jalan sementara (pre-marking) yang harus dilaksanakan sebelum pengecatan marka
jalan permanen.
Tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran yang dilakukan untuk kerb
beton cor langsung di tempat dalam Seksi ini.
Kerb beton cor di tempat akan diukur untuk pembayaran sebagaimana berbagai
bahan yang digunakan seperti yang ditentukan dalam Seksi-seksi yang berkaitan
dari Spesifikasi ini.
Kerb pracetak baik yang baru maupun yang disusun kembali, akan diukur dalam
meter panjang sepanjang bagian muka dari puncak kerb. Tidak ada pengurangan
dalam ukuran panjang untuk lubang drainase yang dipasang dalam pembuatan kerb.
Tidak ada pengukuran tambahan yang dilakukan untuk peralihan kerb dengan suatu
kelandaian pada jalan masuk kendaraan yang memotong trotoar dan lainnya yang
sejenis, untuk kerb dengan lubang-lubang drainase, untuk unit-unit kerb yang
melengkung atau memasang kerb pada kurva / tikungan.
Kuantitas yang diukur untuk perkerasan blok beton haruslah luas perkerasan blok
beton baru dalam meter persegi, lengkap terpasang di tempat dan diterima. Tidak
ada pengukuran terpisah yang dilakukan untuk pembongkaran ubin lama atau blok
beton lama yang rusak atau untuk melaksanakan penggetaran pada pemasangan
blok beton.
Penawaran Harga Satuan untuk Mata Pembayaran pada Seksi 8.5 dari spesifikasi
akan dianggap oleh Direksi Pekerjaan telah mencakup semua operasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pengembalian kondisi. Direksi
Pekerjaan tidak akan melayani setiap tagihan tambahan dari Kontraktor untuk
kompensasi tambahan untuk biaya atas sifat keragaman dan sifat setempat dari
pekerjaan pengembalian kondisi jembatan.
Pekerjaan pengembalian kondisi untuk landasan jembatan beton harus diukur untuk
pembayaran sebagai jumlah aktual dalam meter persegi dari denah luas permukaan
lantai jembatan yang telah selesai dikerjakan sampai memenuhi ketentuan dan
diterima secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan pengambalian kondisi untuk lantai jembatan kayu harus diukur untuk
pembayaran sebagai jumlah aktual dalam meter persegi dari denah luas permukaan
lantai jembatan kayu yang telah selesai dikerjakan sampai memenuhi ketentuan dan
diterima secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
Pengukuran untuk pembayaran lantai jembatan kayu berdasarkan meter persegi
harus dianggap sebagai kompensasi penuh kepada Kontraktor untuk seluruh
operasi yang dilakukan dalam membongkar dan membuang kayu yang usang,
patah atau rusak dan penyediaan, pembuatan, pengawetan, pemasangan dan
penyelesaian semua komponen baru yang terletak di atas perletakan, termasuk
papan lantai kayu, perletakan dan balok-balok penunjang struktur lainnya,
pemasangan kerb kayu, papan trotoar, sandaran dan semua pengencang
struktural yang berkaitan dan sambungan perangkat keras lainnya.
Pekerjaan pengembalian kondisi yang termasuk dalam kategori ini tetapi harus tidak
terbatas pada setiap atau semua operasi berikut ini :
BAB VII
PENGUKURAN KUANTITAS PEKERJAAN HARIAN
1. Upah pekerja, pajak, bonus, asuransi, tunjangan hari libur, akomodasi dan
fasilitas kesejahteraan, pengobatan, seluruh tunjangan serta biaya lainnya
yang diuraikan dalam "Peraturan Tenaga Kerja Indonesia", Petunjuk Untuk
Penanaman Modal Asing, yang diterbitkan oleh Biro Hukum, Departemen
Tenaga Kerja;
2. Penggunaan dan pemeliharaan perkakas tangan;
3. Biaya transportasi ke dan dari lokasi pekerjaan yang dilaksanakan;
4. Seluruh biaya administrasi dan keuangan yang bersangkutan, pengawasan di
luar mandor, dan biaya pelengkap lainnya serta biaya umum (over head)
yang diperlukan untuk memobilisasi pekerja ke lokasi pekerjaan;
5. Laba.
BAB VIII
PENGUKURAN KUANTITAS
PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
Pekerjaan pemeliharaan rutin yang diuraikan di atas harus dibayar dari harga lump
sum dalam Kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan dalam
Daftar Kuantitas,
Harga tersebut harus mencakup semua kompensasi Kontraktor untuk penyediaan
semua bahan, pekerja, peralatan, perkakas dan keperluan lainnya yang perlu atau
lazim untuk pekerjaan pemeliharaan rutin perkerasan, bahu jalan, drainase,
perlengkapan jalan dan jembatan sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan.
Lump Sum
Bulan ke 1 sampai dengan 3 = --------------
8
5 x Lump Sum
Bulan berikutnya = -------------------------------------------------
8 x (Masa Kontrak dalam bulan - 3)
Jika dalam salah satu bulan dari Periode Pelaksanaan, Kontraktor telah gagal
melaksanakan pekerjaan pemeliharaan rutin yang diuraikan dalam Seksi ini sampai
dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan, Direksi Pekerjaan dapat menge-luarkan
peringatan tertulis kepada Kontraktor dan Kontraktor harus segera memberi
tanggapan atas peringatan itu. Jika peringatan semacam itu telah diberikan dua kali
dalam tempo satu bulan tanpa tanggapan dari Kontraktor, Direksi Pekerjaan dapat
memilih untuk melaksanakan pekerjaan itu dengan sumber dayanya sendiri atau
pihak lain jika dipandang perlu.
Biaya tambahan untuk setiap macam pekerjaan yang dilaksanakan oleh Direksi
Pekerjaan harus ditanggung sepenuhnya oleh Kontraktor, dengan mengurangi biaya
total aktual yang digunakan oleh Direksi Pekerjaan, ditambah uang denda 10%
(sepuluh persen), dari harga lump sum untuk pekerjaan pemeliharaan rutin yang
belum dibayar atau dari sumber lain yang menjadi hak Kontraktor.
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
6. Direktorat Jenderal Bina Marga, (1976), Manual Pemeriksaan Bahan Jalan No.
01/Mn/Bm/1976, Departemen Pekerjaan Umum Dan Tenaga Listrik.
7. Direktorat Jenderal Bina Marga, Pengambilan Data Lapangan Untuk Ibrd Rolling
Beterment Programme, Bipran Central Design Office, May 1986.
9. Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Bina Program Jalan, Second Nine
Provinces Road, Rehabilitation Project, Buku 3, “Spesifikasi Umum”.
10. Direktorat Jenderal Bina Marga, Central Quality Control & Monitoring Unit, Manual
Supervisi Lapangan Untuk Pengendalian Mutu Pada Kontrak Pemeliharaan Dan
Peningkatan Jalan, Agustus 1988.
11. Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Pedoman
Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan Di Wilayah Perkotaan, No. 010/Bnkt/1990.
12. Direktorat Jenderal Bina Marga, Bina Program Jalan, Dokumen Rujukan Rd 3.1.2.,
Pedoman Untuk Pengumpulan Rutin Data Untuk Disain, Oktober 1989.
13. Direktorat Jenderal Bina Marga, Bina Program Jalan, Design Parameters And
Models For The Roadworks Design System.
Pelatihan Supervision Engineer Of Roads Construction (SE) DP - 1
Modul SE-08 Perhitungan Hasil Pekerjaan Rangkuman
14. Direktorat Jenderal Bina Marga, Bina Program Jalan, Sistim Perhitungan Lalu
Lintas Rutin, Petunjuk Pelaksanaan Thn 1984/1985 ; Jakarta, Maret 1984.
16. Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Spesifikasi Umum
Pekerjaan Jalan, April 2005
17. Horison, Jack.A, Correlation Of Cbr And Dynamic Cone Penetrometer Strength
Measurement Of Soils, Thesis For Msc Degree In Highway Engineering And
Development, August 1984.
18. Djoko Untung Soedarsono, Konstruksi Jalan Raya, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Cetakan Pertama, 1979.
19. Konferensi Tahunan Teknik Jalan Ke 4, Jakarta 19-21 Nopember ’90, Volume 4,
Teknik Lalu Lintas Dan Transportasi.
20. M.W.Witczak, Pavement Design Seminars For Bina Marga, Indonesian Highway
Departement, Bandung, Indonesia, February 9-10, 1979.