Oleh
Yayanti Y. Lole
KP.10.00723
YOGYAKARTA
2014
LEMBAR PERSETUJUAN
Di susun
Yayanti Y. Lole
........................................... .................................................
LAPORAN PENDAHULUAN
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Stroke
A. Pengertian
oksigen ke sel-sel syaraf yang dapat disebabkan oleh pecahnya atau lebih
Sudart, 2002)
Stroke merupakan cedera otak yang berkaitan obstruksi aliran darah otak.
serebrum, akibat embolus yang mengalir ke otak dari tempat lain ke tubuh
tangani secara tepat dan cepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang
darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. (Muttaqin, 2008)
B. Etiologi
1. Thrombosis Cerebral.
orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi
a. Atherosklerosis
darah.
oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari
Emboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30
(RHD)
b. Myokard infark
3. Haemorhagi
4. Hypoksia Umum
a. Hipertensi yang parah.
5. Hipoksia setempat
C. FAKTOR RESIKO
1. Akibat adanya kerusakan pada arteri, yairtu usia, hipertensi dan DM.
3. Penyebab emboli MCI. Kelainan katup, heart tidak teratur atau jenis
menurun pada ektremitas.
Kemudian ada yang menunjukan bahwa yang selama ini dianggap berperan
terjadinya stroke. Namun dalam penelitian tersebut tidak ada bukti yang
Seks dan seksual intercouse, pria dan wanita mempunyai resiko yang
sama terkena serangan stroke tetapi untuk MCI jelas pria lebih banyak
daripada wanita.
namun tidak ada bukti secara medis yang menyatakan hal ini.
Riwayat keluarga.
1. Hipertensi
tempat yang diikuti oleh penipisan di tempat lain. Pada daerah penipisan
Paling banyak dijumpai pada pasien post MCI, atrial fibrilasi dan
pembuluh darah.
4. Diabetes mellitus (DM)
serebral.
5. Usia lanjut
6. Polocitemia
8. Obesitas
9. Perokok
Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh nikotin
D. Klasifikasi
diklasifikasikan menjadi:
1. Stroke hemoragik
terkontrol.
sesaat, beberapa menit atau beberapa jam saja dan gejala akan
selama beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul
akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24
jam.
E. Patofisiologi
Aliran darah di setiap otak terhambat karena trombus atau embolus, maka
awalnya mungkin akibat iskemia imun (karena henti jantung atau hipotensi)
oleh ruptura arteri cerebri ekstravasasi darah terjadi di daerah otak atau
ke seluruh hemisfer otak, bekuan darah yang semua lunak akhirnya akan
larut dan mengecil, otak yang terletak di sekitar tempat bekuan dapat
suatu arteri tidak/ kurang mendapat aliran darah. Aliran/ suplai darah tidak
anoksia atau hypoksia. Bila aliran darah ke otak berkurang sampai 24-30
ml/100 gr jaringan akan terjadi ischemia untuk jangka waktu yang lama dan
bila otak hanya mendapat suplai darah kurang dari 16 ml/100 gr jaringan
DepKes 1993)
Pathway Stroke
F. Manifestasi Klinis
Kehilangan motoric
melintas, gangguan control motor volunter pada salah satu sisi tubuh
dapat menunjukan kerusakan pada neuron motor atas pada sisi yang
(paralisis pada salah satu sisi) karena lesi pada satu sisi otak yang
paralisis dan hilang atau menurunnya reflex tendon dalam. Apabila reflek
Kehilangan komunikasi
Fungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan
sebelumnya).
Gangguan persepsi
Ketidakmampuan untuk meninterpretasikan sensasi. Stroke dapat
memori atau fungsi intelektual kortikal yang lebih tinggi mungkin rusak.
Depresi umum terjadi dan mungkin akan diperberat oleh respon alamiah
G. Prosedur Diagnostik
spesifik seperti perdarahan atau obstruksi arteri adanya titik oklusi atau
ruptur.
2. CT Scan : memperlihatkan adanya oedem
H. Penatalaksanaan Keperawatan
b. Intervensi bedah
d. Anti koagulan
I. Komplikasi
oksigenasi jaringan.
atrium atau dapat berasal dari katup jantung prostetik. Embolisme akan
menurunkan aliran darah ke otak selanjutnya menurunkan aliran darah
J. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Anamnesis
diantaranya:
Nyeri kepala
Kesulitan berbicara
Kesulitan menelan
Kesulitan berjalan
Ekstremitas lemah
Gangguan sensori
kepribadian.
kardiovaskuler
Obat obatan
c. Riwayat keluarga
Riwayat sosial
MRC :
Lumpuh sempurna
5. Kekuatan normal
gangguan serebelum)
f. Periksa sensasi. Tes raba halus, tusuk jarum, rasa getar, rasa posisi
a. Lakukan inspkesi
b. Periksa kekuatan, bandingkan kedua sisi.
c. Periksa koordinasi
d. Periksa sensasi
serta akomodasi
ganda .
tusuk jarum.
weber
mengangkat bahu
Periksa ingatan
2. Diagnosa
serebral.
/sensorik.
Intervensi :
anatomis (netral).
neurologis.
Tujuan :
Intervensi :
indikasi.
kebutuhan sehari-hari.
Tujuan :
komunikasi
diekspresikan
Intervensi :
merancang rencana.
Intervensi :
Berikan hygiene fisik total, sesuai indikasi, sisi rambut setiap hari,
Lakukan oral hygiene setiap 4-8 jam, sikat gigi, bersihkan membran
mukosa dengan pembilas mulut, jaga agar kuku tetap terpotong rapi
dan bersih.
kontra indikasi.
Daftar Pustaka
Doengoes, M.E., 2000, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, EGC, Jakarta.
Price, S.A., dan Wilson, L.M, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, EGC, Jakarta
Mardjono Mahar, Sidharta Priguna., 2006, Neurologi Klinis Dasar , P.T Dian
Rakyat, Jakarta.
Gleadle, Jonathan., 2005, Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik, EMS, Jakarta.
Brunner and Suddarth, , 2001, Keperawatan Medikal Bedah,EGC, Jakarta.
Brunner, I, S dan Suddarnth, Drs (2002) Buku Ajaran Keperawatan Medical
Bedah Vol2 Jakarta: EGC
Carwin, J, E (2001) Buku Saku Patofisiologi, Jakarta: EGC
Muttaqin. A (2008), Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika