Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF UNTUK TUMBUH KEMBANG


BAYI USIA 0-6 BULAN

OLEH :

1. Ni Luh Ade Sukartini (18C10001)


2. Ni Kadek Ayu Septiyola Salvadila (18C10018)
3. Ni Luh Gede Elys Sandra Dewi (18C10028)
4. Ni Luh Eni Suryantini (18C10029)
5. Ni Wayan Oktiani (18C10049)
6. Luh Putu Rena Dewi Agustini (18C10051)
7. Dewa Ayu Putu Sukariani (18C10060)
8. I Gede Surya Darma (18C10061)
9. V.G.A Damarra Yuandarini (18C10064)
10. Kadek Vitria Anggela (18C10065)
11. I Ketut Wisma Sastrawan (18C10067)
12. Ni Putu Yenny Jessica Novianti (18C10068)
13. Komang Yunita Tri Handayani (18C10070)
14. Ni Sagung Putu Ayuk Sukmayanti (17C10024)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

TAHUN AJARAN 2020


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                          : Tumbuh kembang bayi


Subtopik                     : Pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk tumbuh kembang bayi
usia 0-6 bulan
Tempat                       : RS. HARAPAN ITEKES
Hari / Tanggal            : Rabu, 11 November 2020
Waktu                         : 1×30 menit
Sasaran : Seluruh pengunjung Poli Bayi RS. HARAPAN ITEKES
Tujuan                              
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1×30 menit, Pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk
tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1×30 menit diharapkan klien dapat:
1. Menyebutkan pengertian pertumbuhan dan perkembangan dengan benar.
2. Menyebutkan kebutuhan pada masa bayi
3. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
4. Mengetahui pemberian asi ekslusif
5. Menyebutkan kandungan asi
6. Menyebutkan manfaat asi eksklusif
7. Mengetahui penyebab asi ibu tidak keluar
8. Menyebutkan cara menstimulasi keluarnya asi setelah melahirkan
9. Mengetahui kekurangan dari pemberian susu formula dibandingkan dengan asi
Sasaran : Seluruh pengunjung Poli Bayi RS. HARAPAN ITEKES
Strategi Pelaksanaan
1. Hari / Tanggal : Rabu, 11 November 2020
2. Waktu : 10. 00 Wita
3. Tempat : RS. RS. HARAPAN ITEKES
Metode : Ceramah, Tanya Jawab.
Materi Terlampir
Media
1. Materi pertumbuhan dan perkembangan
2. Leaflet atau brosur
Proses Pelaksanaan
NO. Pelaksanaan Kegiatan Petugas Kegiatan Peserta Edukasi
*  Mengucapkan salam dan *  Menjawab salam dan
perkenalan berespon terhadap kegiatan
*  Menjelaskan tujuan umum dan yang ada
1. Persiapan 5 menit tujuan khusus penyuluhan *  Mendengarkan penjelasan
*  Menggali pengalaman awal tentang tujuan penyuluhan
tentang pengertian pertumbuhan *  Menjawab pertanyaan dari
dan perkembangan petugas
2. Pelaksanaan 15 *  Menyampaikan materi *  Mendengarkan informasi
menit penyuluhan tentang : selama proses penyuluhan
1. Menyebutkan pengertian *  Bertanya secara aktif
pertumbuhan dan perkembangan tentang hal-hal yang belum
dengan benar. dipahami selama pross
2. Menyebutkan kebutuhan penyuluhan
pada masa bayi
3. Menyebutkan faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan
4. Mengetahui pemberian asi
ekslusif
5. Menyebutkan kandungan
asi
6. Menyebutkan manfaat asi
eksklusif
7. Mengetahui penyebab asi
ibu tidak keluar
8. Menyebutkan cara
menstimulasi keluarnya asi setelah
melahirkan
9. Mengetahui kekurangan
dari pemberian susu formula
dibandingkan dengan asi
*  Memberikan kesempatan
kepada peserta edukasi untuk
menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti
*  Menciptakan suasana yang
kondusif saat menyampaikan
materi
*  Melakukan evaluasi
pemahaman dengan memberikan
*  Menjawab pertanyaan dari
pertanyaan secara langsung
petugas
kepada peserta edukasi selama
3. Evaluasi 10 menit *  Mendengarkan
evaluasi
kesimpulan dari materi
*  Menyampaikan materi
penyuluhan
penyuluhan
*  Terminasi

Evaluasi
Melakukan evaluasi dengan memberi pertanyaan secara langsung disesuaikan dengan tujuan
penyuluhan. Adapun beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam proses evaluasi adalah :
1. Pengertian pertumbuhan & perkembangan
2. Menyebutkan kebutuhan pada masa bayi
3. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
4. Mengetahui pemberian asi ekslusif
5. Menyebutkan kandungan asi
6. Menyebutkan manfaat asi eksklusif
7. Mengetahui penyebab asi ibu tidak keluar
8. Menyebutkan cara menstimulasi keluarnya asi setelah melahirkan
9. Mengetahui kekurangan dari pemberian susu formula dibandingkan dengan asi

Pengorganisasian
a. Moderator : - Ni Kadek Ayu Septiyola Salvadila
b. Pemateri : - I Ketut Wisma Sastrawan
- Ni Luh Gede Elys Sandra Dewi

c. Fasilator : - Ni Putu Yenny Jessica Novianti


- Komang Yunita Tri Handayani
- Ni Wayan Oktiani
- Luh Putu Rena Dewi Agustini
d. Kameramen : - Dewa Ayu Putu Sukariani
- I Gede Surya Darma
e. Perlengkapan : - V.G.A Damarra Yuandarini
- Kadek Vitria Anggela
- Ni Luh Eni Suryantini
- Ni Luh Ade Sukartini
Lampiran 1 Materi Penyuluhan

Lampiran Materi
PENDAHULUAN.
            Mempelajari tumbuh kembang memang sangat menarik karena cara manusia tumbuh
menjadi besar dan berkembang merupakan proses yang mengagumkan dan banyak
menyimpan misteri yang belum terungkap. Istilah tumbuh merupakan peristiwa
bertambahnya ukuran fisik dan structural tubuh, sedangkan perkembangan merupakan
peristiwa bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh. Laju tumbuh kembang
setiap individu tidak selalu sama.
Ketika dalam kandungan dan dua tahun pertama setelah lahir, proses tumbuh kembang
berlangsung pesat sekali. Selanjutnya berkurang perlahan lahan pada umur 3-4 tahun. Seiring
dengan pertumbuhan jasmaninya terjadi perkembangan jiwa, intelegensi, dan perilaku anak.
Peristiwa tumbuh kembang banyak dipengaruhi oleh faktor genetic, gizi, dan lingkungan.
Faktor genetik diturunkan dari orang tuanya. Dengan demikian, yang dapat diupayakan
adalah peningkatan gizi dan penciptaan lingkungan hidup yang mendukung.
Seperti yang kita ketahui bahwa masa bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit, seperti
flu, diare, bronchitis, atau penyakit infeksi lainnya. Jika anak sering menderita sakit dapat
menghambat atau mengganggu proses tumbuh kembangnya.

 TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA


Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada dasarnya, manusia selalu tumbuh dan berkembang untuk melakukan
proses kehidupan. Hal ini mempengaruhi tubuh manusia itu sendiri.
Pertumbuhan berkaitan dengan kuantitas dan perkembangan lebih pada kualitas.
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh. Pertumbuhan
berhubungan dengan bertambahnya ukuran dan volume serta jumlah sel yang
mengakibatkan bertambahnya ukuran makhluk hidup.
Perkembangan
Perkembangan adalah proses pematangan fungsi organ tubuh, berkaitan dengan
pematangan sifat dan karakter manusia, lebih bersifat kualitatif.
 Kebutuhan pada masa bayi
NO. USIA BAYI KEBUTUHAN ESENSIAL JENIS LAYANAN
* Inisiasi menyusui dini
* Pemberian asi ekslusif
Asupan gizi seimbang * Pemberian makanan bergizi
seimbang bagi ibu
* Suplementasi gizi bagi ibu
* Pencatatan berat dan panjang
lahir

1. Bayi 0-28 hari * Manajemen terpadu bayi muda


(MTBM) yang mencakup antara
Asupan bayi baru lahir
lain, pemeriksaan, kesehatan,
penganan penyakit, injeksi
vitamin, perawatn tali
pusar,menjaga bayi tetap hangat.
Pencegahan penyakit Pemberian imunisasi
Tumbuh kembang normal Stimulasi tumbuh kembang
Akta kelahiran Pencatatan kelahiran
2. Bayi 1-12 bulan *  Pemberian ASI
*  makanan bergizi dan suplemen
Asupan gizi seimbang gizi makro pada ibu
*  Pemberian ASI dimulai pada
usia 6 bulan
Tumbuh kembang normal *  Penimbangan setiap bulan
*  Stimulasi dini
*  Penyuluhan stimulasi tumbuh
kembang bagi ibu, keluarga, dan
pengasuh lainnya
*  Deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang
*  Imunisasi lengkap sebelum usia
Pencegahan & pengobatan
1 bulan
penyakit
*  Pencegahan penyakit menular

 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan:


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak (Tanuwidjaya S.,
2002). Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Faktor Dalam (Internal/Genetik)

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
pertumbuhan. Melalui genetik yang berada di dalam sel telur yang telah dibuahi,
dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Hal ini ditandai dengan
intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang (Soetjiningsih dalam
Supariasa, I. D. N, Bachyar B., Ibnu F., 2001). Beberapa faktor yang termasuk faktor
internal yaitu : Perbedaan ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin,
kelainan genetic, kelainan kromosom.

2. Faktor Luar (Eksternal/Lingkungan)


Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya potensi genetik yang optimal.
Apabila kondisi lingkungan kurang mendukung atau jelek, maka potensi genetik
yang optimal tidak akan tercapai. Lingkungan ini meliputi “bio-fisiko-psikososial”
yang akan mempengaruhi setiap individu mulai dari masa konsepsi sampai akhir
hayatnya (Supariasa, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar, 2001).
 Pemberian Asi Ekslusif

ASI (Air Susu Ibu ) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan
mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding
ciptaan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam
melawan serangan penyakit (Yahya, 2005).

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 pada Ayat 1


diterangkan “Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI Eksklusif
adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan,
tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain”

 Kandungan ASI
ASI mengandung banyak nutrisi, antar lain albumin, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah putih,
dengan porsi yang tepat dan seimbang. Komposisi ASI bersifat spesifik pada tiap ibu,
berubah dan berbeda dari waktu ke waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi
saat itu (Roesli, 2005)

1. Kolostrum (colostrum/susu jolong)


Kolostrum adalah cairan encer dan sering berwarna kuning atau dapat pula
jernih yang kaya zat anti-infeksi (10-17 kali lebih banyak dari susu matang)
dan protein, dan keluar pada hari pertama sampai hari ke-4/ke-7. Kolostrum
membersihkan zat sisa dari saluran pencernaan bayi dan mempersiapkannya
untuk makanan yang akan datang. Jika dibandingkan dengan susu matang,
kolostrum mengandung karbohidrat dan lemak lebih rendah, dan total energi
lebih rendah. Volume kolostrum 150-300 ml/24 jam.
2. ASI transisi/peralihan
ASI peralihan keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang
matang. Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan
lemak makin tinggi dan volume akan makin meningkat. ASI ini keluar sejak
hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14.
3. ASI matang (mature)
Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-10 dan seterusnya.
Kadar karbohidrat ASI relatif stabil. Komponen laktosa (karbohidrat) adalah
kandungan utama dalam ASI sebagai sumber energi untuk otak.
4. Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit
ASI yang pertama (awal) disebut foremilk dan mempunyai komposisi
berbeda dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk). Foremilk (bening dan
cair) dihasilkan sangat banyak sehingga cocok untuk menghilangkan rasa haus
bayi. Hindmilk (kekeruhan) keluar saat menyusui hampir selesai dan
mengandung lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding foremilk, kegunaan
hindmilk yaitu untuk sumber makanan dan pertumbuhan serta
mengenyangkan bayi. ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang
lengkap dan mudah diserap oleh bayi.
 Manfaat ASI Eksklusif
Air Susu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI Eksklusif adalah air susu ibu
yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa
menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (Perbup
Sleman no. 38 tentang IMD dan ASI Eksklusif, 2015).

1. Manfaat ASI bagi bayi :


a. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan
melindugi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan
jamur.
b. ASI sebagai nutrisi
ASI merpakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
c. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkebangan bayi.
Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan
memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan
efek psikologis yang besar. Perasaan aman sangat penting untuk
membangun dasar kepercayaan bayi yaitu dengan mulai mempercayai
orang lain (ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa percaya diri pada
anak.
d. Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik dan
mengurangi kemungkinan obesitas.Frekuensi menyusu yang sering
juga dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih
banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
2. Manfaat Menyusui bagi Ibu
a. Mengurangi kejadian kanker payudara
Pada saat menyusui hormone esterogen mengalami penurunan,
sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormone esterogen tetap
tinggi dan inilah yang menjadi salah satu pemicu kanker payudara
karena tidak adanya keseimbangan hormone esterogen dan
progesterone.
b. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh hisapan bayi akan diteruskan ke
otak dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentunya
hormone oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan
dan mencegah terjadinya perdarahan paca persalinan.
c. Mengurangi terjadinya anemia
Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia
karena kekurangan zat besi. Karena menyusui mengurangi perdarahan
dan Ibu yang menyusui memiliki resiko yang lebih rendah untuk
terkena banyak penyakit, yaitu endometriosis, carcinoma
endometrium, dan osteoporosis.
d. Mempercepat pengecilan kandungan
Sewaktu menyusui terasa perut ibu mulas yang menandakan
kandungan berkontraksi, dengan demikian pengecilan kandungan
teradi lebih cepat.
e. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Meyusui secara eksklusif dapat mejarangkan kehamilan. Rata-rata
jarak kelahira ibu yag meyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak
menyusui adalah 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi
bekejra menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda
kembalinya kesuburan. ASI yang digunakan sebagai metode KB
sementara dengan syarat : bayi belum berusia 6 bulan, ibu belum haid
kembali dan ASI diberikan secara eksklusif.
f. Mempercepat kembali ke berat badan semula
Selama hamil, ibu meimbun lemak dibawak kulit. Lemak ini akan
terpakai utuk membetuk ASI, sehigga apabila ibu tidak menyusui,
lemak tersebut akan tetap tertimbun di dalam tubuh.
g. Steril, aman dari pencemaran kuman dan selalu tersedia dengan suhu
yang sesuai dengan bayi
h. Megandung antibody yang dapat menghambat pertumbuhan virus dan
tidak ada bahaya alergi
i. Lebih ekonomis/murah
Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu
formula dan perlengkapan menyusui. Selain itu, pemberian ASI juga
menghemat pengeluaran untuk berobat bayi karena bayi jarang sakit.
j. Tidak merepotkan dan hemat waktu
ASI dapat segera diberikan tanpa harus menyiapkan atau memasak air,
tanpa harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar suhunya sesuai.
k. Memberi kepuasan bagi ibu
Saat menyusui, tubuh ibu melepaskan hormon-hormon seperti
oksitosin dan prolaktin yang disinyalir memberikan perasaan
rileks/santai dan membuat ibu merasa lebih merawat bayinya.
l. Portabel dan praktis
Air susu ibu dapat diberikan di mana saja dan kapan saja dalam
keadaan siap minum, serta dalam suhu yang selalu tepat.
 Penyebab ASI ibu tidak keluar
Ada banyak penyebab ASI ibu tidak keluar atau bisa keluar tapi jumlahnya sangat
sedikit. Produksi ASI yang rendah, biasanya bukan kesalahan Ibu menyusui, Ada
beberapa penyebab produksi ASI rendah, atau ASI tidak keluar sama sekali yaitu :

1. Stress: Mulai dari kecemasan hingga serangan jantung, stres bisa memicu
semua jenis masalah kesehatan, bahkan memicu produksi ASI yang rendah
atau tidak ada sama sekali. Stres bisa jadi alasan utama dalam produksi ASI.
Ketika berada di bawah stres berat, tubuh kita tidak berfungsi sebaik ketika
normal. Stres bisa menyebabkan tubuh bereaksi dengan cara aneh dan tidak
sehat ketika berusaha mengatasinya. Stress bisa memicu produksi asi yang
rendah atau tidak sama sekali..
2. Hormon: Hormon menjadi faktor utama dalam produksi ASI. Estrogen dan
progesteron adalah hormon yang menstimulasi perkembangan payudara
selama pubertas dan kehamilan.
3. Deficient glandular tissue: Mammary hypoplasia atau deficient glandular
tissue bisa jadi penyebab persediaan ASI sedikit. Wanita dengan insufficient
glandular tissue tidak banyak mengalami perubahan pada payudara selama
pubertas dan atau kehamilan, tidak bengkak, dan persediaan ASI rendah.
4. Penggunaan alat kontrasepsi: Alat kontrasepsi berperan dalam hormone
seseorang, yang tidak sehat untuk tubuh dan bisa menyebabkan iu tidak bisa
memproduksi ASI.
5. Konsumsi obat atau herbal tertentu: Obat seperti pseudoephedrine, bisa
menyebabkan produksi ASI turun. Peppermint, methergine, bromocriptine,
dan oregano juga bisa berpengaruh negatif pada persediaan ASI.
6. Persalinan yang sulit: . Ada banyak ceria tentang ibu yang tidak bisa
menyusui setelah kelahiran yang sulit yaitu persediaan ASI rendah atau tidak
ada sama sekali.
7. Lingkungan: Lingkungan sangat berpengaruh ketika kita sakit, mengalami
alergi, dan bahkan menyusui. Di udara yang kita hirup dan di makanan yang
kita makan, kita dihadapkan pada  bahan kimia, polusi, dan banyak lagi.
Kanker meningkat, bersama dengan penyakit lain, serta produksi ASI rendah
hingga tidak keluar sama sekali.
8. Masalah kesuburan yang tidak terdeteksi: Masalah kesuburan baik yang
sudah terdeteksi atau belum diketahui bisa jadi pemicu produksi ASI rendah,
beberapa tes darah bisa menentukan apakah penyebab produksi ASI yang
rendah.
9. Kapasitas penyimpanan payudara: Normal bila payudara wanita
menyimpan sekitar  6 ounce ASI, kurang dari jumlah ini menjadi tanda
masalah produksi.
10. Gaya hidup : Gaya hidup ibu akan sangat mempengaruhi persediaan ASI-nya.
Saran yang biasanya diberikan untuk ibu hamil adalah menghindari obat-
obatan, alkohol, kafein, stres, dan bahan kimia berbahaya. Beberapa wanita
tidak mendengarkan saran ini dan sayangnya ini bisa menyebabkan kerusakan
pada janin atau masalah pada kemampuan untuk memproduksi ASI untuk
bayi.
11. Pengosongan payudara tidak memadai: Menghisap yang salah tidak akan
membuat bayi minum cukup ASI dan ASI yang tersisa akan tetap berada di
payudara, di mana bisa menyebabkan produksi ASI menurun.
 Cara menstimulasi keluarnya ASI setelah melahirkan
Ibu bisa lakukan hal berikut sebagai cara agar ASI cepat keluar:
1. Usahakan agar tetap rileks : Melahirkan bayi menimbulkan stres dan
melelahkan dan karenanya mempengaruhi proses produksi ASI. Ibu harus
tetap rileks untuk membiarkan tubuh melepas hormon oksitosin yang
dibutuhkan sebagai cara agar ASI cepat keluar.
2. Lakukan skin to skin dengan bayi : Bidan selalu menyarankan ibu agar
menempatkan bayinya yang telanjang di atas dadanya atau inisiasi menyusu
dini (IMD). Ini untuk membantu bayi menemukan puting dengan instingnya.
Ketika bayi mencoba menghisap puting, tubuh ibu menerima pesan untuk
mulai melepas oksitosin dan menghasilkan ASI yang dibutuhkan bayi.
3. Susui bayi secara teratur dan sering : Ini akan menstimulasi tubuh untuk
menjaga produksi ASI di payudara. Bayi bisa disusui tiap satu atau dua jam
untuk menghindari kelaparan dan minum terlalu cepat yang bisa
memicu gumoh.
4. Sering kosongkan payudara : Di sela interval ketika Ibu sedang tidak
menyusui bayi, Ibu bisa mengosongkan payudara dengan memompa. Mirip
dengan menyusui, memompa juga menyampaikan pesan ke otak untuk terus
melepas prolaktin dan memproduksi lebih banyak ASI.
5. Jaga payudara tetap hangat : Gunakan lap dengan air hangat dan letakkan di
payudara. Ini akan membuat payudara rileks dan meningkatkan produksi
oksitosin sebagai cara agar ASI cepat keluar.
6. Stimulasi puting : Anda bisa memelintir-melintir puting untuk memberi
stimulasi serupa dengan hisapan bayi. Pastikan melakukannya dengan lembut
dan perlahan karena puting Ibu sangat sensitif. Gerakan ini akan menstimulasi
prolaktin untuk bekerja dan memproduksi lebih banyak ASI. Ibu juga bisa
coba cara ini meski puting sedang dalam keadaan masuk ke dalam. Tepat
begitu si kecil lahir, bayi bisa disusui kolostrum yang diproduksi oleh
payudara, jadi Ibu punya waktu untuk mempersiapkan persediaan ASI.
 Hal yang dapat dilakukan saat ASI tidak keluar

Apabila ASI tidak keluar di 2-3 hari pertama itu hal yang sangat normal. Sambil
menunggu ASI keluar.

1. Bayi perlu sering melakukan pelekatan sebagai cara agar ASI cepat keluar.
2. Bisa juga dengan cara  memompa dengan tangan dan dekap bayi untuk kontak
kulit. Hal ini meningkatkan hormon yang terlibat dalam produksi ASI
(oksitosin dan prolaktin)
3. Jangan lupa letakkan bayi di posisi yang tepat agar sering menyusu.
4. Memerah dengan tangan tiap beberapa jam juga bisa menjadi cara agar ASI
cepat keluar.
5. Bila ASI tidak keluar hingga hari ketiga atau lebih setelah ibu melahirkan
dapat diberikan saran tentang suplemen dari donor ASI atau susu formula jika
memang dibutuhkan.
 Kekurangan dari pemberian susu formula dibandingkan dengan ASI
Menurut Sidi, dkk, (2010) susu buatan mempunyai beberapa kekurangan, seperti :

a. Pengenceran yang salah.


Pengenceran yang salah dapat terjadi terlalu encer atau terlalu pekat. Aturan
pengenceran yang tertera pada label sering tidak dimengerti oleh orang tua,
pembantu ataupun orang terdekat dengan bayi. Akibatnya sering terjadi
Hiper/hiponatremia, obesitas, hipertensi dan enterokolitis necrotikans.
Sedangkan larutan yang hiperosmolar sering mengakibatkan malnutrisi dan
gangguan pertumbuhan.
b. Kontaminasi mikroorganisme
Pembuatan susu di rumah tidak menjamin sterilitas, sehingga rentan
terkontaminasi mikroorganisme pathogen.
c. Menyebabkan alergi
Prevalensi kejadian alergi akibat susu buatan 0,5-1%., tetapi tidak banyak
petugas kesehatan yang menyadarinya. Pada beberapa kasus menunjukan
gejala yang berat, sehingga perlu mendapatkan perhatian.
d. Menyebabkan diare kronis
Kerusakan mukosa usus yang terjadi pada diare akut menyebabkan
terjadinya diare kronis apabila kejadiannnya sering dan terus menerus,
akibatnya akan meningkatkan morbiditas diare yang disebabkan oleh kuman
dan juga moniliasi yang meningkat sebagai akibat dari pengadaan air dan
sterilisasi yang kurang baik.
e. Penggunaan susu buatan dengan indikasi yang salah
Beredar susu buatan yang digunakan untuk penyakit tertentu atau kondisi
tertentu. Sering terjadi kekeliruan dalam penggunaan susu buatan tersebut
karena ketidaktahuan indikasi penggunaannya. Dalam beberapa kasus dapat
terjadi infantile malnutrision Kurang Kalori Protein (KKP) pada bayi yang
sering disebabkan oleh penyapihan yang terlalu dini sehingga mengganggu
perkembangan otak/sel otak dan menyebabkan penurunan kasusu buatantas
mental, intelektual dan juga fisik dimasa mendatang (Sutjiningsih, 1998).
f. Mengurangi ikatan sosial.
Hubungan batin, kasih sayang ibu lebih dihayati bayi yang mendapat ASI.
Manfaat dan dampak positif dapat dirasakan bila anak sudah lebih besar
yaitu akan berprilaku lebih baik ke orang tuanya (Markum, 2000).

DAFTAR PUSTAKA

Herlina, sara. 2018. Tumbuh kembang bayi yang mendapatkan asi ekslusif diwilayah
kerja puskesmas simpang baru kota pekan baru. Jurnal Kebidanan. 7(2), 166-176
Rianti,Puji. 2015. SAP (Satuan Acara Penyuluhan) Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada Masa Bayi. Link : https://nerspuji.wordpress.com/2015/10/21/sap-satuan-acara-
penyuluhan-perumbuhan-dan-perkembangan-pada-masa-bayi/amp/ (diakses 7 november
2020)

Ismawati, Yusrina. 2020. 12 cara agar ASI cepat keluar pasca ibu melahirkan. Link :
https://www.ibupedia.com/artikel/kelahiran/12-cara-agar-asi-cepat-keluar-pasca-ibu-
melahirkan (diakses 10 november 2020)

Sofyana, Haris. (2011). Perbedaan Dampak Pemberian Nutrisi Asi Eksklusif dan Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Depok: Universitas Indonesia.
Link : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20281070-T%20Haris%20Sofyana.pdf. (diakses 10
november 2020)

Ambarawati, Wulan. (2013). Perbandingan Pertumbuhan Bayi Yang Diberi Air Susu Ibu
(ASI) Eksklusif Dengan Pengganti Air Susu Ibu (PASI) di Kelurahan Kebon Jeruk. Link :
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25700/1/Wulan%20Ambarwati
%20-%20fkik.pdf. (diakses 10 november 2020)

Anda mungkin juga menyukai