Review Buku Kondisi Kelas Pekerja Inggris; Embrio Sosialisme Ilmiah
BAB 4 (Kompetisi) Revolusi Industri membuat upah yang diterima oleh seorang buruh mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan banyak petani atau penenun pindah ke kota industri karena tergiur dengan upah yang lebih banyak. Adanya revolusi industri ini menyebabkan terjadinya perubahan kelas dimana kompetisi tidak hanya terjadi antar kelas saja namun juga sesama kelas. Setiap orang bersaing untuk memperoleh kedudukan yang lebih baik. Tetapi persaingan antar buruh memiliki sisi yang baruk bagi kaum buruh itu sendiri, berbanding terbalik dengan kaum borjuis yang memperoleh keuntungan dari persaingan buruh. Oleh karena itu organisasi kaum buruh yang bertujuan untuk meniadakan persaingan antar buruh sangat dibenci oleh kaum borjuis. Borjuasi melakukan monopoli terhadap kaum buruh, sehingga buruh lebih diibaratkan sebagai budak. Sarana hidup kaum buruh diberikan sesuai dengan kerjanya. Itupun dengan syarat syarat yang harus dipenuhi. Jika syarat tersebut tidak dipenuhi maka buruh akan terancam mati kelaparn. Inilah yang menyebabkan borjuasi berjaya dengan monopoli yang dilakukannya. Kompetisi yang dilakukan oleh buruh hanya sebatas untuk bertahan hidup. Oleh karena itu borjuasi hanya memberikma upah yang memadai kepada buruh untuk mempertahankannya di bidang industri. Ini terjadi pada buruh imigran Irlandia, dimana mereka tidak keberatan dengan upah yang memadai. Karena prinsipnya jika ingin mendapatkan upah yang lebih memadai harus menjadikan anak-anak atau perempuan dalam keluarganya untuk menjadi buruh. Kehidupan yang sederhana tersebut menjadi standar pah minimun buruh. Borjuasi hanya memberikan kerja pada yang menghasilkan laba. Persaingan antar borjuasi menentukan upah maksimum lewat perniagaan dan manufaktur. Disinilah peran buruh diperlukan bukan untuk kehidupanya secara langsung namun sebagai ladang untuk menumpuk modal. Ketika permintaan akan barang meningkat maka buruh yang bersaing dipekerjakan dan tentu upah minimum buruh akan dinaikkan sedikit selama bisa memproduksi barang yang diminta pasar. Buruh menjadi sebuah komoditas yang dapat diperjual belikan. Ini sesuai degan permintaan dimana jika permintaan terhadap buruh meningkat maka harga buruh menngkat, namun jika permintaan turun maka harganya ssangat rendah bahkan tak terjual. Masyarakat industri membuat buruh senantiasa harus bekerja untuk bisa memenuhi kebutuhannya. Dan walaupun buru bisa bekerja, ancaman PHK tetap menjadi bayang bayang buruh sesuai kehendak majikannya bila buruh tidak mendatangkan laba. Banyaknya buruh nyatanya mengakibatkan makin minimnya upah yang diterima buruh. Makin banyaknya penduduk lebih berbahaya daripada persaingan persaingan antar buruh. Bagi borjuasi sedikit buruh yang dapat bejerja dalam waktu yang lama dengan upah yang sama akan semakin banyak upah yang ditimbun borjuasi. Karena banyaknya penduduk tentu banyak buruh yang menganggur. Namun dengan adanya penaklukan pasar asing dan konsumsi barang yang meningkat maka buruh dapat bekerja kembali. Walaupun begitu persaingan antar buruh tetap besar dibandingkan perlindungan buruh. Persaingan memunculkan ketimpangan sebab kegiatan produksi yang di jalankan hanya untuk menumpuk kekayaan orang tertentu saja. Ketika modal mengalami penurunan maka buruh tidak dipekerjakan lagi. Kompetisi menyebabkan terjadinya krisis. Hal ini ditandai dengan macetnya kegiatan industri yang berakibat meningkatkan angka kemiskinan dan kebutuhan buruh semakin meningkat. Kondisi seperti itu secara bertahap dibenahi kembali. Aktivitas ekonomi dibenahi, perniagaan mulai marak kembali. Para bedagang membeli secara spekulatif dimana menarik barang konsusmsi untuk ditimbun agar bisa menaikkan harga dan memperoleh laba yang besar suatu saat nanti. Hal tersebut mempengaruhi pasar asing, kenaikan harga dan penimbunan. Kemudian munculah kapital kredit yang semakin memicu perlombaan untuk mengejar laba. Industri di Inggris mengalami suatu siklus. Ada masa dimana suatu sistem dilanda krisis dan berganti masa kemakmuran. Oleh karena itu pada suatu masa kemakmuran industri, kebutuhan akan cadangan tenaga kerja sangan dibutuhkan untuk memproduksi banyak barang yang duibutuhkan oleh pasar. Ketika krisi melai melanda kerja dari buruh sudah digantikan dengan tenaga kerja baru yang mengakibatkan populasi buruh lama meningkat.