Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yuanita Dwi Hapsari

Nim : K8414060

Review Buku Kondisi Kelas Pekerja Inggris; Embrio Sosialisme Ilmiah


BAB 4 (Kompetisi)
Revolusi Industri membuat upah yang diterima oleh seorang buruh
mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan banyak petani atau penenun pindah ke kota
industri karena tergiur dengan upah yang lebih banyak. Adanya revolusi industri ini
menyebabkan terjadinya perubahan kelas dimana kompetisi tidak hanya terjadi antar kelas
saja namun juga sesama kelas. Setiap orang bersaing untuk memperoleh kedudukan yang
lebih baik. Tetapi persaingan antar buruh memiliki sisi yang baruk bagi kaum buruh itu
sendiri, berbanding terbalik dengan kaum borjuis yang memperoleh keuntungan dari
persaingan buruh. Oleh karena itu organisasi kaum buruh yang bertujuan untuk meniadakan
persaingan antar buruh sangat dibenci oleh kaum borjuis.
Borjuasi melakukan monopoli terhadap kaum buruh, sehingga buruh lebih
diibaratkan sebagai budak. Sarana hidup kaum buruh diberikan sesuai dengan kerjanya.
Itupun dengan syarat syarat yang harus dipenuhi. Jika syarat tersebut tidak dipenuhi maka
buruh akan terancam mati kelaparn. Inilah yang menyebabkan borjuasi berjaya dengan
monopoli yang dilakukannya.
Kompetisi yang dilakukan oleh buruh hanya sebatas untuk bertahan hidup.
Oleh karena itu borjuasi hanya memberikma upah yang memadai kepada buruh untuk
mempertahankannya di bidang industri. Ini terjadi pada buruh imigran Irlandia, dimana
mereka tidak keberatan dengan upah yang memadai. Karena prinsipnya jika ingin
mendapatkan upah yang lebih memadai harus menjadikan anak-anak atau perempuan dalam
keluarganya untuk menjadi buruh. Kehidupan yang sederhana tersebut menjadi standar pah
minimun buruh. Borjuasi hanya memberikan kerja pada yang menghasilkan laba.
Persaingan antar borjuasi menentukan upah maksimum lewat perniagaan
dan manufaktur. Disinilah peran buruh diperlukan bukan untuk kehidupanya secara langsung
namun sebagai ladang untuk menumpuk modal. Ketika permintaan akan barang meningkat
maka buruh yang bersaing dipekerjakan dan tentu upah minimum buruh akan dinaikkan
sedikit selama bisa memproduksi barang yang diminta pasar.
Buruh menjadi sebuah komoditas yang dapat diperjual belikan. Ini sesuai
degan permintaan dimana jika permintaan terhadap buruh meningkat maka harga buruh
menngkat, namun jika permintaan turun maka harganya ssangat rendah bahkan tak terjual.
Masyarakat industri membuat buruh senantiasa harus bekerja untuk bisa memenuhi
kebutuhannya. Dan walaupun buru bisa bekerja, ancaman PHK tetap menjadi bayang bayang
buruh sesuai kehendak majikannya bila buruh tidak mendatangkan laba.
Banyaknya buruh nyatanya mengakibatkan makin minimnya upah yang
diterima buruh. Makin banyaknya penduduk lebih berbahaya daripada persaingan persaingan
antar buruh. Bagi borjuasi sedikit buruh yang dapat bejerja dalam waktu yang lama dengan
upah yang sama akan semakin banyak upah yang ditimbun borjuasi.
Karena banyaknya penduduk tentu banyak buruh yang menganggur. Namun
dengan adanya penaklukan pasar asing dan konsumsi barang yang meningkat maka buruh
dapat bekerja kembali. Walaupun begitu persaingan antar buruh tetap besar dibandingkan
perlindungan buruh. Persaingan memunculkan ketimpangan sebab kegiatan produksi yang
di jalankan hanya untuk menumpuk kekayaan orang tertentu saja. Ketika modal mengalami
penurunan maka buruh tidak dipekerjakan lagi.
Kompetisi menyebabkan terjadinya krisis. Hal ini ditandai dengan
macetnya kegiatan industri yang berakibat meningkatkan angka kemiskinan dan kebutuhan
buruh semakin meningkat. Kondisi seperti itu secara bertahap dibenahi kembali. Aktivitas
ekonomi dibenahi, perniagaan mulai marak kembali. Para bedagang membeli secara
spekulatif dimana menarik barang konsusmsi untuk ditimbun agar bisa menaikkan harga dan
memperoleh laba yang besar suatu saat nanti. Hal tersebut mempengaruhi pasar asing,
kenaikan harga dan penimbunan. Kemudian munculah kapital kredit yang semakin memicu
perlombaan untuk mengejar laba.
Industri di Inggris mengalami suatu siklus. Ada masa dimana suatu sistem
dilanda krisis dan berganti masa kemakmuran. Oleh karena itu pada suatu masa kemakmuran
industri, kebutuhan akan cadangan tenaga kerja sangan dibutuhkan untuk memproduksi
banyak barang yang duibutuhkan oleh pasar. Ketika krisi melai melanda kerja dari buruh
sudah digantikan dengan tenaga kerja baru yang mengakibatkan populasi buruh lama
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai