Anda di halaman 1dari 6

Soca PH

drg. A seorang dokter gigi di Puskesmas Kujangsari. Kadar fluor air di wilayah tsb 1 ppm. terjadi
peningkatan insidensi karies sebanyak 95% dan insidensi gingivitis akut 95% pada anak usia 3-5
tahun. Pengetahuan kesgimul pada anak usia 3-5 tahun 95% dalam kriteria kurang baik dan 10%
cukup dan baik. Di wilayah tersebut perbandingan drg dengan pasien 1:12.000. keadaan alat kuratif di
puskesmas dalam keadaan baik, alat promotif terdapat 12 set flipchart dan phantum, tindakan kuratif
> promotif. UKGS yang terbina hanya 2 dari 12, UKGM sepenuhnya terbina. Masih banyak
penduduk yang tinggal jauh dari lokasi puskesmas. drg A menyelesaikan masalah dengan problem
solving cycle

Proses perencanaan program menggunakan pendekatan PSC. PSC adalah siklus pendekatan yang
bertujuan untuk menganalisis situasi sehingga dapat menentukan prioritas masalah dan jalan keluar.

Identifikasi Masalah (harus ngurut urutan analisisnya & sebutin aja listnya/ga perlu tabel)

Analisis derajat kesehatan :


1. Insidensi karies 95% pada anak usia 3-5 tahun
2. Insidensi gingivitis 95% pada anak usia 3-5 tahun

Analisis kependudukan :
1. Tempat tinggal penduduk jauh dari puskesmas

Analisis perilaku :
Pengetahuan Kesgimul pada anak usia 3-5 tahun 95% dalam kriteria kurang baik dan 10% dalam
kriteria cukup dan baik

Analisis lingkungan :
- (tidak ada masalah)

Analisis program dan pelayanan kesehatan:


1. Tindakan kuratif lebih besar dari tindakan promotif
2. Ratio dokter gigi dengan penduduk 1:12000
3. UKGS yang terbina hanya 2 dari 12

Metode Identifikasi Masalah Penyebab permasalahan

Analisis Derajat Kesehatan Insidensi karies 95% dan kurangnya pengetahuan


insidensi gingivitis 95% pada masyarakat mengenai kesgimul
anak usia 3-5 tahun

Analisis Demografi/ Tempat tinggal penduduk jauh Fasilitas kesehatan yang


Kependudukan dari puskesmas terbatas hanya di satu wilayah
Analisis Perilaku Pengetahuan kesgimul pada Kurangnya tindakan promotif
anak usia 3-5 tahun 95% dalam kesehatan
kriteria kurang baik dan 10%
cukup baik

Analisis Program & tindakan kuratif lebih besar dari Tenaga kesehatan yang kurang
Pelayanan Kesehatan tindakan promotif dan jauh dari ideal

Rasio drg pasien = 1:12000

UKGS yang terbina hanya 2 dari


12

Analisis Lingkungan

Hipotesis (sebab akibat)


Insidensi penyakit karies dan gingivitis akut pada anak usia 3-5 tahun di wilayah Puskesmas
Kujangsari sebesar 95% karena kurangnya pengetahuan kesgimul pada anak usia 3-5 tahun

Mekanisme (web of couse):


Strategi Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan → suatu proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan sehat.
Strategi promosi kesehatan:
1. Advokasi → pendekatan pada pimpinan atau pengambil keputusan untuk mendapatkan
dukungan
2. Bina Suasana (Social Support) → pendekatan pada tokoh masyarakat yang ada di lingkungan
tsb guna menciptakan suasana yg kondusif
3. Pemberdayaan (Empowerment) → pendekatan pada masyarakat untuk menciptakan
masyarakat yang mandiri dlm menjaga kesgimul

Prioritas Masalah
- Proses yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk menentukan urutan masalah dari yang paling
penting sampai yang kurang penting dengan menggunakan metode tertentu
- dilakukan karena adanya keterbatasan sumber daya, waktu, sarana, dan disesuaikan dengan kondisi
di masyarakat
- penentuan prioritas yang digunakan adalah teknik PAHO
PAHO ini memiliki beberapa kriteria yang menjadi indikator:
M = magnitude = besarnya masalah
S = severity = keparahan
V = vulnerability = keterbatasan teknologi
C = Community = fokus /kegusaran masyarakat
Score = M x S x V x C
- Prioritas masalah disini menentukan prioritas penyakit dan perioritas penyebab masalah
- Berdasarakan analisis prioritas masalah dengan teknik PAHO, didapatkan hasil prioritas
penyakit yaitu …… (sesuain dgn kasus) dan prioritas penyebab masalah yaitu …… (sesuain
dgn kasus)
Prioritas Penyakit

Masalah M S V C Total

insidensi karies 95% 9 9 6 8 3888

insidensi gingivitis 95% 9 7 6 8 3024

Prioritas Penyebab Masalah

Masalah M S V C Total

Tempat tinggal masyarakat yang jauh dengan 7 7 5 5


puskesmas

Pengetahuan kesgimul yang kurang 8 9 9 9 5835

tindakan kuratif lebih banyak dari promotif 7 8 8 9


ratio dokter gigi dan pasien tidak ideal 7 8 5 8

UKGS kurang terbina 7 8 5 8

Alternatif Pemecahan Masalah


Proses yang bertujuan untuk menjabarkan pilihan intervensi potensial yang dapat dilakukan
Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara, salah satunya adalah dengan analisis
SWOT, yaitu menganalisis permasalahan berdasarkan Strength/kekuatan, Weakness/kelemahan,
Opportunity/kesempatan, dan Treath/ancaman
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, didapatkan alternatif pemecahan masalah sebagai
berikut:
- Penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya kesgimul pada usia balita
- Pelatihan kader UKGM mengenai kesgimul pada usia balita
- Penambahan tenaga medis di Puskesmas Kujangsari
- Mengoptimalkan pembinaan program UKGS
- Melakukan advokasi kepada pemegang kebijakan

Strength Weakness

Alat promotif sudah Ratio dokter gigi dan


lengkap pasien tidak ideal

Opportunity UKGM sudah berjalan Penyuluhan dengan Pelatihan kader


pemilihan metode
yang efektif dan
efisien

Treath Masyarakat yang jauh Penyuluhan berbasis Penambahan tenaga


dengan puskesmas online dokter gigi

Prioritas Pemecahan Masalah


Merupakan proses untuk menentukan prioritas pemecahan masalah dari semua alternative pemecahan
masalah berdasarkan tingkat kepentingannya.
Proses ini dilaksanakan karena kemampuan organisasi terbatas maka dipilih salah satu alternatif jalan
keluar yang paling menjanjikan.
Metode yang dipakai pada kasus ini adalah teknik kriteria matriks, yang menilai alternatif pemecahan
masalah berdasarkan:
1. Efektifitas : menggunakan skor 1-5, 1 = paling tidak efektif dan 5 = paling efektif
- Magnitude : besarnya masalah
- Importancy : pentingnya jalan keluar
- Vulnerability : sensitivitas jalan keluar
2. Efisiensi : menggunakan skor 1-5, 1 = paling efisien dan 5 = paling tidak efisien
- Cost : biaya yang diperlukan
Skor = M x I x V / C
No. Daftar Alternatif Efektivitas Efisiensi Jumlah

MIV C MxIxV/C

1 Penyuluhan dengan metode 4x4x4 1 47


efisien efektif

2 Pelatihan kader 3x3x2 2

3 Penyuluhan berbasin online 3x3x3 1

4 Penambahan dokter gigi 3x3x3 3


dengan pasien

RKO
Proses merencanakan kegiatan berdasarkan jalan keluar yang telah dipilih
a. WHY (Tujuan Umum)
Mengurangi angka insidensi penyakit karies dan gingivitis di wilayah UPT Puskesmas
kujangsari

b. WHAT (Tujuan Khusus)


- Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut masyarakat khususnya orang
tua yang memiliki anak usia balita dari 10% menjadi 100% secara bertahap yang
sesuai dengan visi dan misi puskesmas yang dilakukan oleh dokter gigi dan kader di
wilayah kerja puskesmas kujangsari dalam kurun waktu 1 tahun
- Meningkatan kesadaran masyarakat yang memiliki anak usia balita mengenai
pentingnya kesehatan gigi dan mulut dari tidak sadar menjadi sadar secara bertahap
yang sesuai dengan visi dan misi puskesmas yang dilakukan oleh dokter gigi dan
kader di wilayah kerja puskesmas kujangsari dalam kurun waktu 2 tahun
- Mengubah perilaku masyarakat yang memiliki anak usia balita mengenai pentingnya
kesehatan gigi dan mulut dari acuh tak acuh menjadi peduli dan mau melakukan
secara bertahap yang sesuai dengan visi dan misi puskesmas yang dilakukan oleh
dokter gigi dan kader di wilayah kerja puskesmas kujangsari dalam kurun waktu 3
tahun

c. HOW
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang disampaikan oleh kader dengan
supervisor dan bimbingan dokter gigi puskesmas dengan metode yang interaktif
menggunakan alat promosi kesehatan. Indikator keberhasilan penyuluhan dilihat dengan
adanya pre dan post test. Penyuluhan disampaikan untuk orang tua yang memiliki anak balita
dimana materinya tentang cara merawat kesgimul pada usia balita yang disusun dalam bentuk
satpel.

Kegiatan pelatihan kader UKGM yang dilakukan dokter gigi puskesmas dengan metode yang
interaktif menggunakan alat promosi kesehatan. Indikator keberhasilan pelatihan dilihat
dengan adanya pre dan post test. Pelatihan disampaikan untuk kader UKGM dimana
materinya tentang cara merawat kesgimul pada usia balita yang disusun dalam bentuk modul
pelatihan.
d. WHO
Pelaksana : Dokter gigi dan perawat gigi yang dibantu oleh kader
Sasaran : Orang tua yang memiliki anak balita (penyuluhan)
Kader UKGM (Pelatihan)

e. WHAT kind of support


Alat : poster, leaflet, monitor screen, infokus, laptop, mic
Alokasi dana : HVS 5000, Print post test 100000, transport 200000
Dana bersumber dari puskesmas

f. WHERE
Di seluruh posyandu wilayah puskesmas kujangsari

g. WHEN
Penyuluhan pada hari minggu pagi setiap awal bulan pukul 08.00-11.00 di posyandu
sebanyak 12 kali dalam rentang waktu 1 tahun

h. Evaluasi
Input : Evaluasi sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program sesuai dengan
yang telah direncanakan, antara lain man, money, methode, machine, material, market, dan
informasi yang didapatkan dalam menyusun program kegiatan. Apakah sumber daya yang
telah direncanakan sudah tepat/ sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan.

Proses : Evaluasi pelaksanaan proses kegiatan dengan menilai program yang dilaksanakan
sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak. Jika tidak sesuai maka dilakukan
controlling dan evaluasi apa saja hambatan yang terjadi saat berlangsungnya kegiatan
tersebut.

Output : Evalusi output dilakukan dengan mengevaluasi tujuan program kegiatan apakah
tercapai atau tidak. Evaluasi output harus dapat dilihat berdasarkan dari perbandingan hasil
pretest dan posttest, analisis penurunan atau peningkatan dari dampak tersebut, sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan. Jika tujuan belum tercapai maka harus dikaji kendala yang
didaptakan, dan dilakukan evaluasi yang nantinya akan digunakan untuk perbaikan dan akan
dilakukan pengembangan planning selanjutnya agar lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai