Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Tinjauan Farmakologi

Tapak liman (Elephantopus scaber L) memiliki aktivitas farmakologi sebagai

berikut :

2.1.1 Tapak Liman sebagai imunomodulator

Imunomodulator bekerja dengan beberapa cara, yaitu pertama, meningkatkan

proses maturity (pematangan) sel-sel yang berperan dalam respon imun. Kedua,

meningkatkan proses proliferasi sel, terutama sel-sel makrofag (memfagosit antigen dan

menghancurkan antigen dalam sel) dan limfosit (pembentukan antibodi dan membunuh

antigen dalam sel), sehingga jumlahnya menjadi lebih banyak dalam waktu yang relatif

singkat. Dengan demikian jumlah antigen yang dapat diproses meningkat lebih banyak

dan titer antibodi yang dihasilkan menjadi lebih tinggi. Ketiga, mengaktifkan

complement, sehingga eliminasi antigen dalam sel menjadi lebih efektif (Kurniawan,

2007).

Ekstrak tumbuan tapak liman ( Elephantopus scaber Linn) mempunya khasiat

atau manfaat sebagai imunomodulator. Dimana dosis ekstrak daun tapak liman

meningkatkan total leukosit secara nyata pada dosis 50 mg / kg meskipun dengan

pengaruh dosis 10 mg / kg dan dosis 30 mg / kg tidak berbeda nyatadan pemberian

ekstrak etanol daun tapak liman dengan peningkatan dosis dapat meningkatkan

jumlah segmen sel neutrofil, limfosit, dan sel monosit (Aldy at all, 2019).

2.1.2 Tapak Liman sebagai imunostimulan

Imunostimulasi adalah cara memperbaiki fungsi sistem imun dengan

menggunakan bahan yang merangsang sistem imun. Imunostimulan adalah bahan


obat yang dapat menstimulasi sistem imun nonspesifik pada sistem pertahanan tubuh.

Konstanta fagositosis merupakan salah satu parameter fagositosis. Nilai indeks

fagositosis dapat dihitung setelah didapatkan nilai kosntanta fagositosis. Jika nilai

rata-rata indeks fagositosis >1 berarti zat tersebut memiliki aktivitas imunomodulator

yaitu imunostimulan. Sebaliknya, jika nilai rata-rata indeks fagositosisnya <1 berarti

zat tersebut memiliki aktivitas imunosupresan[ CITATION Kre101 \l 1057 ].

Pada penelitian yang dilakukan oleh (Aldi at all, 2019) rata-rata nilai indeks

fagositosis besar dari satu (IF>1) kecuali pada kelompok kontrol. Berdasarkan nilai

indeks fagositosis tersebut dosis 10 mg/kgbb, dosis 30mg/kgbb dan dosis 100

mg/kgbb bersifat imunostimulan.

Anda mungkin juga menyukai