Cara pemberian: DDAVP dilarutkan dalam 50-100 ml normal saline, diberikan melalui
infus perlahan dalam 20-30 menit.
DDAVP juga dapat diberikan intranasal, dengan menggunakan preparat DDAVP nasal
spray. Dosis DDAVP intranasal yaitu 300 mg, setara dengan dosis intravena 0,3 mg/kg.
DDAVP intranasal terutama sangat berguna untuk mengatasi perdarahan minor pasien
hemofilia ringan-sedang di rumah.
Efek samping DDAVP: takikardi, flushing, tremor, dan nyeri perut (terutama pada
pemberian intravena yang terlalu cepat), retensi cairan dan hiponatremia.
Kontra indikasi : perdarahan saluran kemih (risiko obstruksi saluran kemih akibat bekuan
darah).
1. Montgomey RR, Gill JC, Scott JP. Hemophilia and von willebrand disease. Dalam:
Nathan DG, Orkin SH, penyunting. Nathan and oskis hematology of infancy and
childhood. Edisi ke-6. Tokyo: WB Saunders Company 2003. h. 1631-69.
2. Friedman KD, Rodgers GM. Inherited coagulation disorders. Dalam: Greer JP, Foerster J,
Lukens JM, Rodgers GM, Paraskevas F, Glader B, penyunting. Wintrobes clinical
hematology. Edisi ke-11. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins 2004. h. 1620-7.
3. Marques MB, Fritsma GA. Hemorrhagic coagulation disorders. Dalam: Rodak BF,
penyunting. Hematology: clinical principles and applications. Edisi ke-2. Tokyo: WB
Saunders Company 2002. h. 588-604.
4. Scott JP, Montgomery RR. Hereditary clotting factor. Dalam: Kliegman RM, Behrman
RE, Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-18.
Philadelphia: WB Saunders Co 2007. h. 2066-74.
5. World Federation of Hemophilia. Guidelines for the management of hemophilia. Canada:
World Federation of Hemophilia; 2005.
Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia Disusun oleh: UKK Hemato-Onkologi IDAI