Anda di halaman 1dari 2

Tugas Filsafat Individu

Nama : Maryam Fathiya Rinthani

NIM : 021911133186

Membahas tentang tema ‘aku ingin menjadi’ berarti kita membahas mengenai cita-cita
ataupun impian. Cita-cita adalah tujuan hidup, yang kemudian munculah cara atau yang biasa
kita sebut misi untuk bisa menggapai cita-cita tersebut. Sebenarnya, perlu apa tidak sih seorang
manusia memiliki mimpi atau tujuan hidup? Fakta yang kita temui di zaman sekarang ini,
kebanyakan semakin bertambah umurnya biasanya semakin bingung juga kemana arah tujuan
hidupnya. Saat masih kecil, dengan lantang anak kecil bisa meneriakkan kalau ia saat besar nanti
ingin menjadi seorang dokter, polisi, pilot, astronot, penulis dan lain sebagainya. Tetapi beranjak
besar, orang-orang yang masih bisa dengan lantang menyebutkan impiannya semakin sedikit.
Mulai bingung, mulai merasa sulit, mulai menyerah dengan keadaan, seadanya saja, sedapatnya
saja.

Tetapi, tujuan hidup itu sangat penting. Karena itu akan yang mengontrol kegiatan-
kegiatan apa saja yang kita lakukan di dunia ini. Terlepas dari apakah tujuan hidupnya itu adalah
suatu hal yang tepat ataukah tidak. Orang yang tidak memiliki tujuan hidup, hidupnya akan
hambar. Ikut-ikutan saja, ikut-ikutan teman, ikut-ikutan zaman, trend dan lain sebagainya.
Tujuan hidup adalah akar utama dari sebuah prinsip. Lalu, apakah tujuan hidupku? Aku ingin
menjadi siapa?

Impian, cita-cita, atau tujuan hidup tidak melulu soal materi. Tidak memulu soal harta,
jabatan, dan lain sebagainya. Boleh-boleh saja, asal disertai dengan tujuan hidup lain yang lebih
hakiki keberadaannya.

Aku seorang manusia, yang pasti keberadaannya di dunia ini bukanlah secara tiba-tiba.
Aku diciptakan oleh Yang Maha Kuasa lalu dilahirkan oleh sesosok malaikat dunia yaitu ibuku.
Apa keberadaan saya di dunia ini hanya sebatas karena pertemuan antara sperma dan ovum?
Tentu tidak, pertanyaannya siapa yang telah mendesain itu semua? Tentu Yang Maha Segala-
galanya yaitu Allah Swt. Maka, tujuan hidup dari diriku sendiri adalah alasan kenapa Allah
menciptakan manusia sepertiku untuk hidup di dunia? Jawabannya sudah Allah sampaikan
dalam firmanNya yang mulia, Al-Quranul Kariim dalam surat Adz-dzaariyaat Ayat ke 56 yang
memiliki arti “ Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu”.

Dapat disimpulkan bahwa insyaAllah tujuan hidupku di dunia ini adalah beribadah.
Beribadah yang kemudian insyaAllah dimudahkan untuk masuk ke dalam syurgaNya Allah.
itulah tujuan hidup yang menurutku paling hakiki, tujuan hidup yang memang seharusnya
menjadi sebenar-benarnya tujuan hidup. Tujuan hidup lain yang bersifat materi tetaplah harus
berlandaskan Ibadah.

Tujuan hidup akan melahirkan perilaku-perilaku yang akan membawa kita kepada tujuan
tersebut. Sekarang ini aku sedang menempuh jenjang perkuliahan di fakultas kedokteran gigi
Universitasa Airlangga. Tentunya, tujuan aku untuk berkuliah disini adalah menjadi seorang
dokter gigi. Aku ingin menjadi seorang dokter gigi yang ikhlas dalam mengobati dan menolong
pasien. Selain itu, akupun ingin berperan dalam dunia kedokteran. Menemukan alat atau bahan
baru yang bisa bermanfaat bagi banyak orang. Kalau sekarang aku mendengar bahwa alat dan
bahan kedokteran gigi yang dipakai di Indonesia masihlah banyak yang impor, aku ingin menjadi
salah satu pelopor yang bisa merubah itu. Aku niatkan manfaat yang bisa aku kontribusikan
adalah niat ikhlas yang semoga bisa menjadi Ibadah.

Saat ini aku juga menjalani peran sebagai seorang anak. Maka bagaimana aku bisa
menjadikan peran ini sebagai Ibadah? Aku ingin menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang
tuanya, yang setiap perjalan hidupnya selalu ada kebaikan dari doa-doa orang tua yang
disampaikan kepadanya. Aku ingin melakukan sesuatu yang dapat membahagiakan dan
membanggakan mereka. Yang mungkin salah satunya adalah dengan bersungguh sungguh
menuntut ilmu agar kelak menjadi seorang dokter gigi yang sukses.

Intinya, aku ingin menjadi seseorang yang benar benar memiliki dan memegang tujuan
hidup erat-erat. Aku ingin menjadi seseorang yang setiap perbuatannya tidak sia-sia karena
memang menghantarkannya untuk menggapai mimpinya tersebut. Dengan menjadi seorang
dokter gigi yang sukses, anak yang berbakti kepada orang tuanya, pelajar di perguruan tinggi,
dan lain sebagainya, aku ingin hal hal tersebut bisa menjadi nilai-nilai ibadah.

Anda mungkin juga menyukai