Keberadaan UMKM memiliki peran yang cukup besar karena dapat menjadi
andalan dalam mengurangi jumlah pengangguran dan pemerataan pembangunan. Hal
tersebut dapat dilihat dari pelaku utama UMKM di Indonesia yang sebagian besar
terdapat didaerah pedesaan yang biasanya dalam bentuk kelompok usaha. Kelompok
usaha inilah yang diharapkan dapat menjadi penggerak utama perekonomian desa.
Tetapi perkembangan UMKM di Indonesia masih lemah jika dibandingkan UMKM
di negara maju baik dari segi produk, kebijakan, maupun teknologi yang digunakan.
Adapun hukum yang mengatur UMKM antara lain:
Kemudian melalui PP No. 41 tanggal 19 Mei 2008, Perum SPU diubah lagi
menjadi Perum Jamkrindo (Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia) dengan
maksud lembaga ini dapat lebih focus lagi pada perkembangan UMKM dengan
berbagai produk penjaminan yang ditawarkan. Dari penjelasan tersebut dapat
digambaran sebagai berikut:
1. Kelayakan Usaha, prinsip ini berkaitan tentang penilaian terhadap usaha yang
dijalankan. Untuk memperoleh kelayakan usaha harus memenuhi beberapa
unsur, antara lain:
- Penilaian dengan kriteria 5C : Character, capacity, capital, condition of
economy, and collateral
- Penilaian dengan 4P : Personality, prospect, purpose, and payment
2. Pelengkap Kredit, salah satu yang diperlukan untuk memperoleh jaminan
yaitu diperlukan sebuah agunan atau jaminan baik dalam bentuk kebendaan
maupun perusahaan.
3. Substitusi/pengganti Agunan, terkadang terjamin belum dapat memenuhi
ketentuan teknis pemberian kredit pada kreditur maka diperbolehkan adanya
substitusi agunan sebagai pemenuhan syarat jaminan kredit.
4. Risk Sharing antara penjamin dan penerima jaminan merupakan prinsip
penjamin agar kreditur melakukan analisis risiko dengan cermat.
5. Pengambilalihan sementara risiko kredit macet, Pengambilalihan sementara
risiko kredit macet ini dilakukan dengan membayar sejumlah kewajiban sisa
kredit atau kerugian kreditur
6. Piutang subrogasi merupakan prinsip pelunasan sisa kredit yang macet harus
tetap dilakukan oleh pihak terjamin
7. Kerjasama pengendalian kredit, merupakan prinsip kerjasama yang harus
dilakukan oleh penjamin penerima jaminan, dan terjamin.
Untuk dapat mencapai sebuah tujuan dengan baik diperlukan sebuah struktur
organisasi yang baik dan jelas. Dalam Perum Jamkrindo memiliki struktur organisasi
yang telah ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 01/KD/1/V/2018 tanggal 30 Mei
2018 yang terdiri dari:
Pilihan penempatan
Dari pilihan yang ada antara Kanwil ataupun Cabang, saat ini saya lebih
realistis saja. Saya memilih Kanwil dikarenakan:
1. Kanwil merupakan tempat yang sudah saya ketahui mengenai kondisinya
sedangkan Cabang belum saya ketahui seperti apa.
2. Dari jarak antara tempat tinggal saya dan Kantor, saya rasa lebih dekat Kanwil
jika dibandingkan Cabang.
Daftar Pustaka
https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/peraturan/undang-
undang/Pages/Undang-Undang-Republik-Indonesia-Nomor-20-Tahun-2008-Tentang-
Usaha-Mikro,-Kecil,-dan-Menengah.aspx
http://www.jamkrindo.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Jaminan_Kredit_Indonesia
https://www.academia.edu/36489807/MAKALAH_UKM_UMKM
https://www.academia.edu/29486566/MAKALAH_MENGELOLA_UMKM_
DENGAN_BAIK_DAN_TEPAT.docx