Anda di halaman 1dari 4

Nama : Devika Oktaviani

NIM : 11836075

Kelas : PI 5B

Mata Kuliah : Psikologi Kesehatan

PENGANTAR PERILAKU SEHAT

Perilaku sehat merupakan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan yang sangat
mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit yang dialami seseorang.Perilaku sehat adalah
perilaku-perilaku individu untuk meningkatkan dan menjaga kesehatannya.

Health habits (kebiasaan sehat) merupakan perilaku yang dibangun atau dibentuk dan
dimunculkan secara otomatis oleh individu pada saat situasi yang tidak diinginkan terjadi, cth :
melatih kemampuan relaksasi akan membantu seseorang tetap tenang saat menghadapi situasi
yang tidak menyenangkan.

Pencegahan dini yang merupakan penanaman perilaku sehat dan mengubah perilaku atau
kebiasaan buruk terkait kesehatan, cth : menanamkan kebiasaan minum air putih yang banyak
dan menghindari merokok.

Faktor-faktor yang mempengaruhi indiviidu untuk hidup sehat,yaitu:

1. Faktor demografi (dimana seseorang tinggal,lingkungan yang mendukung akan


berdampak positif bagi seseorang yang ingin menanamkan perilaku sehat)
2. Faktor usia (semakin tua dan bertambahnya usia seseorang maka biasanya semakin lalai
orang tersebut dalam menjaga perilaku sehat,cth: Orang-orang sering bertambah berat
badan setelah menikah)
3. Nilai-nilai yang dianut oleh individu (cth:apabila seseorang beranggapan bahwa sehat itu
penting dan bernilai tinggi maka ia akan menjalankan kebiasaan sehat dengan lebih
mudah)
4. Kontrol pribadi (kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri untuk menjaga
kebiasaan sehat,cth : seseorang yang teguh pendirian tidak akan mengkonsumsi makanan
mengandung MSG walau orang-orang di sekitarnya melakukannya)
5. Pengaruh social (Lingkungan social yang baik akan mendorong seseorang untuk
membangun dan menjaga kebiasaan sehat,cth : teman-teman yang baik akan mengerti
apabila temannya sedang menjalankan diet sehingga mereka tidak memaksa untuk makan
makanan yang dipantang bahkan mengajak olahraga bersama)
6. Tujuan pribadi (cth: seseorang ingin membiasakan minum air putih untuk mencapai kulit
yang glowing)
7. Gejala-gejala sakit yang dialami (Seseorang memiliki gejala kolestrol tinggi sehingga
membiasakan diri untuk mengurangi makannan bersantan dan seafood)
8. Akses pelayanan kesehatan (Posyandu,puskesmas,dll di sekitar)
9. Faktor kognitif (Kepercayaan dan persepsi seseorang mengenai kesehataan dan perilaku
sehat)

Mengubah Perilaku Sehat behavior

1. Attitude change and health


a. Educational appeal : individu akan mengubah perilakunya apabila mendapat informasi
yang benar
b. Fear appeal: individu merasa takut bahwa perilaku dirinya akan mengganggu kesehatan
makaia akan mengubah perilakunya tersebut demi mengurangi rasa takut, cth : seseorang
membiasakan olahraga teratur karena takut terkena penyakit yang menyerang orang-
orang yang kelebihan berat badan.
c. Message framing : pesan-pesan kesehatan apapun dapat ditanggapi positif maupun
negative

2. The health belief model


Beranggapan bahwa individu yang mempraktikan perilaku sehat tertentu bergantung pada
2 faktor, yakni :
-Apakah individu tersebut menghadapi ancaman terhadap kesehatannya
-Apakah individu tersebut percaya bahwa latihan perilaku hidup sehat tertentu akan
efektif untuk mengurangi ancaman yang ada

3. Theory of planned behavior


Menurut teori ini, perilaku sehat merupakan hasil langsung dari behavioral
intentions,yaitu : attitude,subjective norms, dan perceived behavioral control.

Cognitive Behavior Therapy dalam perubahan perilaku sehat

1. Self monitoring : klien menjadi terapis dengan cara memahami perilaku yang ditargetkan
kemudian memetakan perilaku tersebut dari sederhana menuju kompleks.
2. Pengkondisian klasik : Memasangkan UCS dengan CS sehingga diperoleh perilaku yang
diinginkan
3. Pengkondisian operan : Pemberian reinforcement baik positif maupun negative untuk
memodifikasi perilaku
4. Modelling : Mencontoh seorang model dalam melakukan kebiasaan sehat
5. Stimulus control
6. The self control behavior

Kekambuhan ; Suatu kondisi dapat dikatakan sebagai kekambuhan apabila berlangsung selama 3
bulan.

Hal ini umumnya dialami oleh orang pada kondisi penuh tekanan,stress,kurangnya motivasi serta
rendahnya dukungan social.
Terdapat istilahabstinence violation-effect yaitu munculnya perasaan hilang kendali karena
melanggar aturan,muncul perasaan negative seperti bersalah,rendah diri, tidak berharga,dll.

Beberapa carauntuk mengurangi kekambuhan

1. Booster session
2. Terapi relaksasi atau training asertivitas
3. Mempertimbangkan efek jangka panjang pelanggaran proses tritmen,cth : kehilangan
pekerjaan dan tidak bias menghidupi keluarga apabila melanggar aturan dan jatuh sakit

Anda mungkin juga menyukai