Anda di halaman 1dari 14

NASKAH DRAMA CONTOH PERILAKU PENGAPLIKASIAN SILA-SILA

PANCASILA
DOSEN PENGAJAR : Sinda Ompusunggu, SH

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4 :

- Rizky Ramotto Nababan


- Rohayati
- Safinatunnajah Arhani
- Sekar Noedara
- Sholeha
- Siti Fatmila
- Thalia Hanna Nababan
- Tiara Sandia
- Yulinda Hananing Tiyas

S1 ILMU KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2019/2020

STIKes MEDISTRA INDONESIA

JL.Cut Mutia No.88A Sepanjang Jaya,Bekasi


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema Contoh Perilaku Pengaplikasian Sila-Sila
Pancasila sebagai salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila pada semester I S1 Ilmu
Keperawatan Stikes Medistra Indonesia Bekasi.

Penyelesaian Makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Linda K.Telaumbanua,SST.,M.Keb,Ketua Stikes Medistra Indonesia.

2. Ns. Nurti Yunika Gea, S.Kep,Kepala Program Studi.

3. Sinda Ompusunngu,SH Koordinator pendidkan pancasila.

4. Sinda Ompusunngu,SH Dosen pengajar.

5. Rekan – rekan mahasiswa yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,sehingga saran pembaca sangat
kami harapkan untuk perbaikan penyusunan makalah berikutnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita semua serta memberikan
manfaat dan berguna di masa yang akan datang.

Bekasi, 13 Januari 2020

Penulis
PEMERAN :

- Rizky Ramotto Nababan : Pacar Sifat


- Rohayati : Kakak Sifat
- Safinatunnajah Arhani : Teman kelas I sifat
- Sekar Noedara : Teman kelas II sifat
- Sholeha : Teman kelas III sifat
- Siti Fatmila : Adik Ati
- Thalia Hanna Nababan : Dokter
- Tiara Sandia : Ibu sifat
- Yulinda Hananing Tiyas : Ayah sifat

"MY LAST HOPE"


Sila ke 2, Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Di pagi hari yang cerah, Sifat sedang bersiap-siap pergi ke sekolah, lalu
ia menjumpai keluarganya yang sedang sarapan.

Sifat : (tersenyum) “Pagi semua.”


Ibu Sifat : “Pagi Sifat. Ayo kita sarapan bareng.”
Sifat : (Duduk di samping kakaknya.) “Lho, Kak Ati gak sekolah? Kok
belum pakai seragam?”
Ayah Sifat : “Kakakmu katanya kurang enak badan.Jadi, dia gak
sekolah.”
Sifat : “Hahahaha. Kasian deh Kak Ati, aku pergi sekolah dulu ya
semuanya.” (Sambil mencium tangan kedua orang tuanya.)

Sesampainya di sekolah, ia berjumpa dengan teman-temannya.

Kay : “Cie, kayanya ada yang lagi seneng banget nih


Leha:”iya dong dia senang, dia kan baru jadian sama kael
Safinah: “apa? Aku kok gak di kasih tau? Cerita dong kapan kalian
jadiannya?
Sifat: “kapan aja boleh (sambil senyam senyum)
Tiba tiba, Kael datang mengahmpiri sifat

Kael: “hey sifat. Nanti pulang sekolah jalan yuk


Key: “ehem ehem (pura pura batuk) ngeri ya, baru jadian langsung
ngajak jalan
safinah: “udah, terima aja
Sifat: “kayak nya aku gabisa deh kael. Nanti aku mau les piano
Leha: “yah. Gimana nih si sifat, ga seru ah.
Sifat: “aku kan les piaono ha. Gapapa kan kael?
Kael: “oh. Gapapa kok. Kan masih ada lain waktu

*bel tanda mulai pelajaran berbunyi. Mereka berlari dan masuk ke


kelasnya masing-masing. Setelah bel pulang berbunyi,sifat menemui
teman-temannya.

Sifat: “eh, aku pulang duluan ya.tiba-tiba aja kepalaku pusing.


Leha: “iya tapi gak apa-apa kamu pulang sendiri?
Sifat: “gapapa kok
Key: “oh yaudah.hati hati ya (sambil melambaikan tangan kearah sifat)

*sesampainya sifat dirumahnya


Sifat: “ibu (sifat tiba tiba pingsan)
Ati: “ (berlari mengampiri sifat) ibu!!! Sifat pingsan
Ibu: “yaaampunnn. Ayo kita bawa ke kamarnya cepet kamu telpon
dokter thalia!
Ati: “baik bu

*beberapa saat kemudian

Dr. thalia: “(mengetuk pintu) selamat siang


Ati: “(membuka pintu) selamat siang dok. Silakan masuk. Bu, Dr. thalia
sudah datang.
Dr. thalia: “siapa yang sakit ati?
Ati: “ sifat dok tiba tiba aja dia pingsan
Ibu: “ dok (sambil tersenyum gelisah) silakan dok kita langsung saja
kekamar sifat

*setelah Dr. thalia selesai memeriksa sifat. Dr. thalia pun keluar dari
kamar sifat

Ibu: “jadi,bagiamana keadanya dok?


Dr. thalia: “sampai saat ini, saya belum bisa memastikan apa
penyakitnya. Tapi, saya kira dia hanya kecapean saja. Saya akan bawa
hasil pemeriksaanya ke laboratium. Apabila hasilnya sudah keluar, saya
akan memberitahu anda.
Ibu: “baiklah dok. Terimakasih ya dok. (sambil menyalam tangan Dr.
thalia)
Dr. thalia: “sama sama bu. Saya permisi. Selamat siang
Ibu: “selamat siang

*keesok harinya

Ibu: “pagi sifat. Gimana udah enakkan?


Sifat: “emangnya aku kenapa? (sambil sarapan)
Ibu: “ semalam kamu pingsan, tapi mungkin kamu kecapean saja,
memangnya kau sudah kuat sekolah sekarang?
sifat: “iya bu aku sudah kuat pergi ke sekolah, hari ini juga soalnya ada
ulangan. Ohya, kak ati mana? Dia tidak sekolah lagi?
Ati: “enak aja. Aku sekolah kok. Ayo kita pergi sekoalah!
Ibu: “hati hati ya

*setelah Ati dan sifat sesampai di sekolahnya, mereka berpisah ke


kelasnya masing masing. sifat pun sampai di kelasnya dan menemui
teman temannya

Sifat: “pagi semuanya. Loh, kael kamu kok disini?


Kael: “pagi juga. Oh ya, kata kak ati kamu kemarin pingsan ya? Kok
bisa? Kamu sakit? Sekarang gimana keadaan kamu? Baik-baik aja kan?”
Sifat : “Aku gapapa kok. Lebai deh. Cuma kecapean aja kok.”
Safinah : “Beneran gapapa?”
Leha : “Jangan boong deh.”
Key : “Kalo ada apa-apa bilang aja.”
Sifat : Iya. Aku gak apa-apa kok.
Kael : Ya udah, nanti aku antar pulang ya.
Sifat : Oh, ya udah.

Beberapa jam kemudian, bel pulang sekolah berbunyi. kael pun


menemui sifat.

Kael : Ayo sifat kita pulang.


Leha, Safinah, Key : Cie..mesranya.
Sifat : Mana ada ya. Eh, kami pulang dulu ya. Ayok el.
Leha : Hati-hati ya.

Setelah sampai di rumah sifat, sifat bingung ketika melihat mobil dokter
thalia. Ia dan kael pun masuk ke rumahnya dan melihat kedua orang
tuanya sedang berkumpul. Ia juga mendengar percakapan antara
Ayahnya dan dr.thalia.
dr.thalia : Jadi, begini pak. Berdasarkan hasil laboratorium, kami
mendapatkan hasil bahwa sifat
terkena penyakit kanker otak stadium terakhir. Dan sisa hidupnya
diperkirakan maksimal
hanya 3 bulan lagi.
Ayah : Apa? Jadi, apa yang harus saya lakukan?
dr.thalia : Bapak, hanya harus membawa sifat kemoterapi. Paling tidak
seminggu sekali.
Ayah : Apa itu bisa menjamin kesembuhannya?
dr.thalia : Saya tidak bisa pastikan itu. Tapi, Saya akan beri resep
pengurang rasa sakitnya.

sifat dan kael mendengar percakapan antara dr.thalia dan Ayahnya. sifat
berlari sambil menangis menuju kamarnya lalu mengunci pintu
kamarnya.

Ibu : sifat sifat..


Ati : Biar Aku aja yang nyamperin dia ke kamar.
Ibu : Ya sudah.
Dr.thalia : Yang tabah ya bu. Saya permisi dulu. Selamat siang.
Ibu : Iya dok. Hati-hati dok.

Ati dan kael pun pergi ke kamar sifat.


Ati : (Mengetuk pintu kamar sifat ) sifat, jangan nangis dong. Kamu
harus kuat.
Sifat : Semua ini gak adil. Kenapa harus aku?
Kael : Percayalah. Ini yang terbaik untuk kamu.
Ya udah, kamu tenangin diri kamu dulu. Aku pulang dulu ya sifat.
Ati : Biar aku antar ya kael.
Kael : Gak apa-apa kak aku sendiri aja. Nanti ngerepotin
Ati : Nggak kok. Untuk kamu apa sih yang enggak. (senyum-senyum )
Kael : Makasih ya kak.

Satu minggu kemudian, penyakit sifat tak kunjung sembuh. Rambutnya


semakin habis karena kemoterapi. Sementara itu teman-teman sifat tidak
tahu keadaan yang sebenarnya.Di sekolah, sifat pun menjadi bahan
perbincangan teman-temannya termasuk leha, safinah dan sekar.

Safinah : ha, key kira-kira sifat kemana ya selama ini? Kok udah 1 bulan
dia gak masuk sekolah ya.
Key : Aku juga gak tahu. Kita juga salah ya, kenapa kita gak coba cari
tahu ke rumahnya.
Leha : Iya juga ya. Tapi coba kita tanya dulu si kael, mungkin dia tahu
sesuatu tentang sifat.
Tiba-tiba kael datang menghampiri mereka.

Leha : Eh, kebetulan udah datang orangnya.


Key : kael, kamu tahu gak kemana selama ini sifat? Dia udah 1 bulan nih
gak masuk
sekolah.
Kael : Sebenarnya sifat gak masuk sekolah, karena dia terkena penyakit
kanker otak stadium akhir. Kata dokter, sisa umurnya tinggal 3 bulan
lagi. Sorry ya, aku baru ngasih tahu
sekarang.
Safina : Apa? Kalau gitu kita, nanti kita harus jenguk dia.
Leha : Iya.

Saat pulang sekolah, mereka berempat pergi menjenguk sifat di


rumahnya. Sesampainya di rumah sifat.

Kael : Permisi ( mengetuk pintu )


Ati : (membuka pintu) Eh, ada kael sama yang lain juga ya. Ayo masuk.
Leha : sifat ada kak?
Ati : Ada sih, tapi dia gak mau ketemu siapapun.
Safina : Kami coba dulu ya kak.
Ati : Oh, ya udah. Silakan.
Mereka pun pergi ke kamarnya sifat.

Key : (mengetuk pintu kamar sifat) sifat, buka dong pintunya. Ini aku
key,safina, leha sama kael juga ada kok.
Kael : sifat, buka dong.

Ternyata sifat tidak ada di kamarya. Sifat pun muncul dari belakang
mereka.

Sifat : Kalian nyariin siapa?


Leha: Eh, kamu rupanya disini.Kirain di dalam kamar.
Safina: Kamu kok gak bilang sih kalo kamu sakit?
Sifat : (duduk)Untuk apa aku bilang? Toh hidupku hanya sebentar lagi.
Leha,safina dan key: (menangis)
Sifat : Jangan nangis. Mungkin benar, ini memang yang terbaik buatku.
Kalau aku hidup mungkin
cuma ngerepotin orang.
Key: Jangan gitu dong. Kamu yang kuat ya. Kami akan selalu
menyayangimu sifat.

Keesokan harinya, terdengar kabar yang mengejutkan bahwa sifat telah


tiada. kael, leha, safina dan key pun berkumpul di rumahnya. Mereka
pun tak kuasa menahan tangisnya.
Ati : kael, sifat menulis surat ini sebelum kepergiannya (menyerahkan
surat)
Kael: Makasih kak.

Kael pun membaca isi surat sifat.


“ Aku tahu, saat membaca surat ini kamu pasti sedang menangis. Udah,
kamu jangan nangis lagi. Ini yang terbaik buatku. Sekarang aku udah
gak sakit lagi kok.Oh ya, tolong kasih tahu sama teman-teman yang lain
kalau aku sangat senang punya teman seperti mereka. Dan buat kamu,
makasih ya udah sayang sama aku. Oh ya, aku punya satu keinginan
terakhir. Aku titip kak ati ya. Cintai dia seperti kamu mencintaiku.
Sekali lagi, makasih ya buat semuanya. Tetap tersenyum ya.

Sifat

THE END...

PENUTUP
Dalam cerita ini kita dapat mengambil contoh prilaku peduli sesama
manusia dan memiliki rasa sikap saling tolong menolong agar
bermanfaat bagi semua orang dan menghindari sikap egois, dan lebih
mengutamakan sikap menghargai satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai