KARYA TULIS
ACEP MASKUR
NIK. 9071093
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan salah satu tugas masa orientasi
pasca studi yaitu berupa laporan kajian SOP keperawatan anak paska mengikuti
program pendidikan.
supervisor ruangan, kepala instalasi, ketua tim serta rekan – rekan perawat di
Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan………………...................................................................... 2
BAB II PERMASALAHAN
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang
bersangkutan.
karyawan sesuai tata tertib yang berlaku dan terstruktur dengan benar
sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Karyawan rumah sakit dalam
suatu standar bagi setiap karyawan baru maupun karyawan lama yang
yang paling besar baik dari jumlah maupun jumlah jam layanan yang
Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik,
artinya bahwa tidak boleh memandang anak dari segi fisiknya saja
1.3 Tujuan
Darussalam 3 anak.
temukan
BAB II
PERMASALAHAN
Kajian SOP Keperawatan anak yang yang dilakukan terdiri dari 2 bagian
utama, yaitu ketersediaan SOP keperawatan anak dan angka kepatuhan perawat
1. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana
2. Studi dokumentasi
keperawatan di ruangan.
3. Kuesioner
B. Sumber Data
3. Ketua tim
4. Perawat pelaksana.
Bandung
Ruang Darussalam 3 RS Al-Islam Bandung pada Tahun 2020 terdiri dari 1 orang
cuti melahirkan), 1 orang apoteker, 1 orang farmasi, 1 orang gizi, 1 orang helper
NO Ruangan Jumlah
1. Kamar perawat 2
2. Nurse Station 1
3. Tindakan 1
4. Spoelhoek 1
5. Rawat inap kelas 1 1 Kamar (2 Bed/kamar)
6. Rawat inap kelas 2 6 Kamar (15 Bed)
7. Rawat inap kelas 3 2 Kamar (5 Bed/Kamar)
8. VIP utama 3 Kamar (1 Bed/Kamar)
Sumber : Data Primer Darussalam 3 anak (2020)
ruangan terisi 2 bed tiap kamarnya, rawat inap kelas 2 berjumlah 6 ruangan terisi
15 bed, rawap inap kelas 3 berjumlah 2 ruangan terisi 5 bed tiap kamarnya dan
rawat inap vip utama berjumlah 3 ruangan terisi 1 bed tiap kamarnya.
Kelas Perawatan
No Jenis tarif
I II III VIP Utama
NO PENYAKIT JUMLAH
4 Typoid Fever 8
5 Bronchopneumonia 8
6 Dyspepsia 8
7 Appendicitis 5
8 Hepatitis 5
9 Amubiasis 5
10 Peritonitis 5
Sumber : Data Medrek Rumah sakit Al Islam Bandung (2020)
Berikut adalah BOR, LOS, TOI dan BTO diruangan Darusalam 3 anak pada
bulan Juni – Agustus 2020:
Tabel 2.7 BOR di Ruangan Darussalam 3 anak dalam tiga bulan terakhir
dengan kapasitas masih 30 TT
5 Nebulasi 81 72 22 175
7 Supositoria 17 8 10 35
9 EKG 0 1 0 1
Sumber : Data HIS Terra Darussalam 3 Anak (2020)
setiap 3 tahun dari revisi terakhir atau bila diperlukan perubahan yang sifatnya
Dari hasil studi dokumentasi yang dilakukan peneliti, selama kurang lebih 1
pekan, ada beberapa buku yang tersedia di unit Darussalam 3 anak, yaitu :
140 SOP
sebanyak 32 SOP
panduan.
SOP yang di bundles sebanyak 120 dikurangi 25 SOP (buku SOP RSAI)
dikurangi 9 SOP yang sama (bundles). Jadi, jumlah SOP yang di bundles
Jadi, total ketersediaan SOP D3 anak berjumlah 140 (buku SOP tindakan
terbanyak di ruangan, dari 258 SOP dan 13 panduan, peneliti mengambil 8 SOP
SOP yang paling sering dilakukan di ruangan Darussalam 3 anak beserta tingkat
6. Pemasangan kateter iv
Berikut adalah hasil survey staf keperawatan Darussalam 3 anak yang di sebar
menikah sebanyak 81 %.
darah dan persiapan obat injeksi (masing – masing sebanyak 19 %), namun
lupa atau tidak tahu sebanyak 71,4 % akan bertanya kepada rekan sejawat.
kondisi apapun. Dari segi hambatan, perawat menyatakan ada hambatan dalam
% perawat menyatakan perlu mereview kembali SOP. Adapun SOP yang sangat
menyatakan perlu adanya reward dan punishment SOP sebanyak 61,9 %. Reward
SOP hanya bersifat teguran lisan saja. Adapun rincian tiap item data kepatuhan
sebanyak 47,6 %.
menyatakan bila lupa atau tidak tahu tentang SOP selalu bertanya kepada rekan
menyatakan kapan pun akan sekaku melakukan SOP dengan benar sebanyak 90,5
%.
Berdasarkan diagram diatas sebagian besar perawat Darussalam 3 anak
menyatakan hambatan saat SOP tidak bisa dilakukan dengan benar karena kondisi
61,9 %.
Berdasarkan diagram diatas perawat Darussalam 3 anak menyatakan reward yang
insentif, perawat terbaik, hadiah dan pujian. Sedangkan punishment SOP hanya
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan dari hasil analisa data yang diperoleh data dari hasil wawancara,
1. Proses SOP
keperawatan RS Al Islam Bandung sudah berjalan sesuai dengan SOP yang telah
terakhir atau bila diperlukan perubahan yang sifatnya mendesak, maka akan
didapatkan total ketersediaan SOP Darussalam 3 anak sebanyak 258 SOP, jumlah
ini diambil dari : buku SOP tindakan keperawatan yang tersedia di ruangan, buku
panduan. Namun isi SOP keperawatan yang ada masih bersifat general, tidak
menyesuaikan dengan karakteristik anak – anak. SOP keperawatan saat ini belum
didalam Buku Saku SOP Tindakan Keperawatan Anak, SOP keperawatan anak
B, polio oral, BCG, DPT, campak), nebulasi pada anak/bayi, suctioning pada anak
yang terpasang ETT, pemeriksaan mantoux, fisioterapi dada pada anak, terapi
bermain, rumple leed test, kemoterapy pada anak, bone marrow puncure, lumbal
sudah sesuai dengan alur yang ada dan sesuai dengan panduan penyusunan
dokumen akreditasi KARS dan tidak ada kendala dalam pendistribusian SOP ke
4. Sosialisasi SOP
Sosialisasi bersifat insidentil, bila ada SOP baru dari bidang pelayanan
keperawatan atau bilamana sangat perlu terkait kondisi ruangan. Sehingga hal ini
dapat menyebabkan SOP tersebut tidak tersosialisasi dengan baik. Dari hasil
kembali SOP. Adapun SOP yang sangat perlu di review adalah SOP pemberian
kemotherapy.
Dari segi pelaksanaan SOP, perawat ruangan selalu melaksanakan SOP dengan
benar sebanyak 76,2 %. Apabila perawat tersebut lupa atau tidak tahu sebanyak
perawatan yang tidak optimal akan berdampak tidak baik secara fisiologis
Dari hasil survey yang dilakukan kepada 21 responden yang merupakan perawat
obat injeksi (masing – masing sebanyak 19 %), namun perawat menyatakan pula
C. Analisis Permasalahan
didapatkan data bahwa 61,9 % perawat yang berusia 20-30 tahun. Usia tersebut
adalah usia produktif, dimana ruangan mempunyai SDM yang sangat bagus untuk
yang lebih baik lagi. Dari segi lama bekerja di rumah sakit yang > 5 tahun
sebanyak 57,1 %. Dengan demikian, usia yang produktif dan pengalanan kerja
yang lebih lama adalah modal utama untuk menguatkan pengembangan
b. Lokasi Strategis
Darussalam 3 anak berada di lantai 3 yang mudah diakses menggunakan lift untuk
umum, terdapat jalur khusus evakuasi di sisi utara dan barat ruangan, mempunyai
tempat bermain yang cocok untuk usia anak dan juga ventilasi udara yang cukup
traumatik pada pasien anak, sehingga SOP keperawatan anak masih tetap bisa
bervaiatif. Dari hasil pengambilan data HIS Terra rumah saki Al Islam Bandung
(bulan Juni – Agustus 2020) adalah : pemberian injeksi sebanyak 3054 kali,
pemasangan infus 798 kali, pemberian kemotherapy 784 kali dan pengambilan
Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik, artinya
bahwa tidak boleh memandang anak dari segi fisiknya saja melainkan sebagai
Care). Dari hasil survey, perawat menyatakan ada hambatan dalam melakukan
SOP keperawatan ini sebanyak 33,3 %, hambatan yang dirasakan karena kondisi /
b. Fasilitas
dan jenis yang selalu memadai dan selalu dalam keadaan siap pakai. Tidak
Menurut Yuliastati & Nining (2016) didalam Modul Bahan Ajar Cetak
ilmu keperawatan anak. Landasan berpikir tersebut terdiri dari empat komponen,
di antaranya manusia dalam hal ini anak, keperawatan, sehat-sakit dan lingkungan
manusia (anak)
a. Manusia (Anak)
Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) adalah anak yang
diartikan sebagai seseorang yang usianya kurang dari 18 (delapan belas) tahun
dalam masa tumbuh kembang, dengan kebutuhan khusus yaitu kebutuhan fisik,
proses kematangan yang berbeda dibanding orang dewasa karena struktur fisik
anak dan dewasa berbeda mulai dari besarnya ukuran hingga aspek kematangan
fisik. Proses fisiologis anak dengan dewasa mempunyai perbedaan dalam hal
Kemampuan berpikir anak dengan dewasa berbeda dimana fungsi otak dewasa
sudah matang sedangkan anak masih dalam proses perkembangan. Demikian pula
dalam hal tanggapan terhadap pengalaman masa lalu berbeda, pada anak
cenderung kepada dampak psikologis yang apabila kurang mendukung maka akan
berdampak pada tumbuh kembang anak sedangkan pada dewasa cenderung sudah
b. Sehat-sakit
keperawatan pada anak adalah suatu kondisi anak berada dalam status kesehatan
yang meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal.
Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis
dalam setiap waktu. Selama dalam batas rentang tersebut anak membutuhkan
bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti apabila
anak dalam rentang sehat maka upaya perawat untuk meningkatkan derajat
kesehatan sampai mencapai taraf kesejahteraan baik fisik, sosial maupun spiritual.
Demikian sebaliknya apabila anak dalam kondisi kritis atau meninggal maka
perawat selalu memberikan bantuan dan dukungan pada keluarga. Jadi batasan
sehat secara umum dapat diartikan suatu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
c. Lingkungan
kesehatan anak. Lingkungan internal seperti anak lahir dengan kelainan bawaan
maka di kemudian hari akan terjadi perubahan status kesehatan yang cenderung
sakit, sedang lingkungan eksternal seperti gizi buruk, peran orang tua, saudara,
d. Keperawatan
anak. Peran lainnya adalah mempertahankan kelangsungan hidup bagi anak dan
masa depan anak yang lebih baik, melalui interaksi tersebut dalam terwujud
harus disesuaikan dengan usia anak serta pertumbuhan dan perkembangan karena
perawatan yang tidak optimal akan berdampak tidak baik secara fisiologis
maupun psikologis anak itu sendiri. Perawat harus memahami dan mengingat
a. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik, artinya
bahwa tidak boleh memandang anak dari segi fisiknya saja melainkan sebagai
b. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai
kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain sesuai tumbuh kembang.
Kebutuhan fisiologis seperti nutrisi dan cairan, aktivitas, eliminasi, tidur dan lain-
lain, sedangkan kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang akan terlihat
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak mengingat anak
e. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk
dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik)
atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial
dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat. Upaya kematangan anak
baik.
g. Pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan anak berfokus pada
ilmu tumbuh kembang, sebab ini yang akan mempelajari aspek kehidupan anak.
BAB IV
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan penelitian tentang kajian standar prosedur operasional
1. Ketersediaan SOP
isi SOP keperawatan yang ada masih bersifat general, tidak menyesuaikan dengan
perawat yang menyatakan tidak adaya perbedaan SOP keperawatan anak dengan
lainnya.
2. Kepatuhan
Dari segi pelaksanaan SOP, sebagian besar perawat ruangan selalu melaksanakan
ruangan. Jadi, salah satu tindakan keperawatan kemoterapy ini belum terlaksana
3. Analisis permasalahan
usia SDM yang prduktif dengan pengalaman kerja yang lebih lama (lebih 5
tahun), mempunyai lokasi yang strategis dengan tempat bermain yang nyaman
dan ventilasi yang cukup luas, juga jumlah tindakan keperawatan anak yang lebih
anak yang memerlukan kreatifitas dan skill yang terampil dari para perawat
ruangan.
B. Saran
1. Isi SOP keperawatan yang ada masih bersifat general, belum sepenuhnya
belum sepenuhnya diketahui, maka perlu review SOP yang rutin dan terukur.
3. Uniknya karakteristik anak tidak bisa dipungkiri, perlu kreatifitas dan skill
DAFTAR PUSTAKA
Yuliastati & Nining. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Anak.
Kesehatan, Jakarta.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
SOP
1. Pencetakan dan penempelan label identitas pasien
2. Menjaga privasi pasien dalam pelayanan
3. Pemberian obat melalui anus/rectum
4. Tata laksana pasien immunepressed di instalasi rawat inap
5. Penatalaksanaan code blue
6. Permintaan pelayanan bimbingan ruhani pasien
7. Santunan ruhani pasien
8. Catatan asuhan ruhani pasien
9. Memberikan obat secara IM
10. Pengajuan asesmen kompetensi perawat klinik
11. Pembersihan gravity set oleh petugas
12. Memberikan makan dengan menggunakan gravity set oleh perawat
13. Pemberian obat injeksi kemotherapy
14. Pemasangan infuspada pasien kemotherapy oleh perawat
15. Pemberian obat kemotherapy drip oleh perawat
16. 32 SOP Manajerial keperawatan
PANDUAN
1. Site marking
2. Hand over (serah terima pasien)
3. Penerimaan pasien
4. Pelayanan kemotherapy
5. Pencegahan pasien jatuh
6. Pelaksanaan code blue
7. Asesement pasien
8. Pemenuhan fasilitas ibadah
9. Penjagaan aurat pasien
10. Pelayanan kerohanian pasien dan keluarga
11. Monitoring kepatuhan standar minimal syariah dan indicator mutu wajib syariah
12. Transfer pasien
13. Pelayanan rohani pasien muslim
KUESIONER PENELITIAN
Analisis Kepatuhan Perawat Terhadap SOP Keperawatan Anak
di Rumah Sakit Al Islam Bandung
Pendidikan SPK
Terakhir DIII Keperawatan
S1 Keperawatan
Ners (S1 Profesi)
Lama kerja di RSAI < 2 Tahun
2 - 5 Tahun
> 5 tahun
Barat
E-mail : maskur.acep@gmail.com
Riwayat Pendidikan