satu
satu
Sumber :
Nanda International, Diagnosa Keperawatan 2009-2014, Jakarta : EGC Nursing Outcomes Classification
(NOC) fifth Edition. Nursing Interventions Classifikation (NIC) Fifth Edition.
RENCANA KEPERAWATAN Klien dengan Sirtosis Hepatis
Tujuan Intervensi
dibutuhkan pasien
Dorong persiapan dan pemeliharaan
Aktivitas:
NOC : NIC :
3 Resiko infeksi b.d
Prosedur invasive, Status Immune KONTROL INFEKSI
Penekanan system
imun (imunosupre Pengetahuan: kontrol Intervensi :
si)
infeksi Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
Klien bebas dari tanda dan gejala Batasi pengunjung bila perlu
infeksi Menunjukkan kemampuan
untuk mencegah timbulnya infeksi Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
Jumlah sel darah putih dalam berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
batas normal
Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
PROTEKSI INFEKSI
Deinisi :
Intervensi :
lokal
asi pengunjung
menular
yang beresiko
Ambil kultur
Dorong istirahat
sesuai resep
gejala infeksi
b.d status 1. Coping (koping) Definisi: menyediakan informasi dan dukungan untuk pasien
yang membuar keputusan mengenai perawatan kesehatan
kesehatan efinisi: mengatur stresor
2. perubahan koping
2. Pengambilan
Definisi: membantu klien beradaptasi terhadap stres,
keputusan perubahan, atau perawatan yang mencampur antara
kebutuhan hidup dan peran
Definisi: kemampuan
Intervensi
untuk memilih diantara
pengkajian terus menerus
dua pilihan atau lebih
Monitor risiko membahayakan diri atau orang lain dan
Kriteria hasil tangani secara tepat
Mengungkapkan Amati penyebab tidak efektifnya penaggulangan seperti
konsep diri yang buruk, kesedihan, kurangnya ketrampilan
kemampuan untuk dalam memecahkan masalah, kurangnya dukungan, atau
perubahan yang ada dalam hidup.
menaggulangi dan
Amati kekuatan seperti kemampuan untuk menceritakan
meminta bantuan jika kenyataan dan mengenali sumber tekanan
perlu intervensi keperawatan terapeutik
Menunjukkan kemampuan Bantu pasien menentukan tujuan yang realistis dan
mengenali ketrampilan dan pengetahuan pribadi
untuk memecahkan
Gunakan komunikasi empatik, dan dorong pasien/keluarga
masalah dan ikut serta untuk mengungkapkan ketakutan, mengekspresikan emosi, dan
menetapkan tujuan
bermasyarakat
Anjurkan pasien untuk membuat pilihan dan ikut serta dalam
Mempertahankan bebas perencanaan perawatan dan aktivitas yang terjadwal
dari perilaku yang Berikan aktivitas fisik dan mental yang tidak melebihi
kemampuan pasien (misal bacaan, televisi, radio, ukiran,
destruktif pada diri sendiri tamasya, bioskop, makan keluar, perkumpulan sosial, latihan,
olahraga, permainan)
maupun orang lain
Jika memiliki kemampuan fisik, anjurkan latihan aerobik
Mengkomunikasikan yang sedang
kebutuhan dan berunding Gunakan sentuhan dengan izin. Berikan pasien pijatan
punggung berupa usapan
dengan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan
Mendiskusikan
bagaimana tekanan
melebihi strategi
penanggulangan yang
normal
Menemukan kecepatan
yang diminta
digunakan
merubah penanggulangan
kesehatan)
menyangkut pengobatan
perawatan diberikan
normal
Definisi: tindakan
personal untuk
menghilangkan atau
mengurangi perasaan
tidak jelas.
Coping enhancement
(perubahan koping)
Definisi: membantu
menghadapi stressor,
yang mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan
Kriteria Hasil :
Klien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas
Mengidentifikasi,
mengungkapkan, dan
mengontrol cemas
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
ringan sedang
berat
NIC:
Menunjukkan peningkatan
dalam berpikir
Menunjukkan peningkatan
fokus eksternal
kronis kelelahan
Anjurkan klien mengekspresikan perasaan
harapan
kelelahan
NOC:
Bersihan Jalan Nafas tidak
efektif berhubungan dengan:
Respiratory status : Ventilation
Infeksi, disfungsi neuromuskular, Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning.
hiperplasia dinding bronkus, alergi Respiratory status : Airway patency
jalan nafas, asma, trauma Berikan O2 ……l/mnt, metode………
Aspiration Control
Obstruksi jalan nafas : spasme Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
jalan nafas, sekresi tertahan, Setelah dilakukan tindakan
banyaknya mukus, adanya jalan keperawatan selama Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
nafas buatan, sekresi bronkus, …………..pasien
adanya eksudat di alveolus, menunjukkan keefektifan jalan Lakukan fisioterapi dada jika perlu
adanya benda asing di jalan nafas. nafas dibuktikan dengan kriteria
hasil : Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
DS:
Mendemonstrasikan batuk efektif Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Dispneu dan suara nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan dyspneu (mampu Berikan bronkodilator :
DO: mengeluarkan sputum, bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed ………………………
Penurunan suara nafas lips)
……………………….
Orthopneu Menunjukkan jalan nafas yang paten
(klien tidak merasa tercekik, irama ………………………
Cyanosis nafas, frekuensi pernafasan dalam
rentang normal, tidak ada suara Monitor status hemodinamik
Kelainan suara nafas (rales, nafas abnormal)
wheezing) Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
Mampu mengidentifikasikan dan
Kesulitan berbicara mencegah faktor yang penyebab. Berikan antibiotik :
Batuk, tidak efekotif atau tidak ada aturasi O2 dalam batas normal …………………….
Kolaborasi
Menunjukkan jalan nafas yang paten Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
(klien tidak merasa tercekik, irama
DS: nafas, frekuensi pernafasan dalam Pertahankan jalan nafas yang paten
rentang normal, tidak ada suara nafas
Dyspnea abnormal) Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Nafas pendek Tanda Tanda vital dalam rentang Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
normal (tekanan darah, nadi,
DO: pernafasan) Monitor vital sign
Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik
relaksasi untuk memperbaiki pola nafas.
Penurunan pertukaran udara per menit
Ajarkan bagaimana batuk efektif
Menggunakan otot pernafasan tambahan
Monitor pola nafas
Orthopnea
Pernafasan pursed-lip
Kolaborasi
warna kulit abnormal (pucat, kehitaman) GD dalam batas normal Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya
ventilasi dan suara tambahan
Hipoksemia tatus neurologis dalam batas normal
Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental
hiperkarbia
Observasi sianosis khususnya membran mukosa
AGD abnormal
Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan
pH arteri abnormal tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2, Suction,
Inhalasi)
frekuensi dan kedalaman nafas abnormal
Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Berhubungan dengan : keterbatasan Kowlwdge : disease process Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
kognitif, interpretasi terhadap
informasi yang salah, kurangnya Kowledge : health Behavior Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
keinginan untuk mencari informasi, berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tidak mengetahui sumber-sumber Setelah dilakukan tindakan tepat.
informasi. keperawatan selama …. pasien
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
menunjukkan pengetahuan tentang penyakit, dengan cara yang tepat
proses penyakit dengan kriteria hasil:
Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
Pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
prognosis dan program pengobatan
DS: Menyatakan secara verbal adanya Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara
masalah Pasien dan keluarga mampu yang tepat
melaksanakan prosedur yang
ketidakakuratan mengikuti dijelaskan secara benar Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien
instruksi, perilaku tidak sesuai dengan cara yang tepat
Pasien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa yang Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
dijelaskan perawat/tim kesehatan
lainnya Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
Rencana keperawatan
Kolaborasi
Risiko Aspirasi NOC : NIC:
DO: espiratory Status : Ventilation Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan
menelan
Peningkatan tekanan dalam lambung spiration control
Monitor status paru
elevasi tubuh bagian atas wallowing Status
penurunan tingkat kesadaran Pelihara jalan nafas
peningkatan residu lambung Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…. pasien tidak Lakukan suction jika diperlukan
menurunnya fungsi sfingter esofagus mengalami aspirasi dengan kriteria:
Cek nasogastrik sebelum makan
gangguan menelan Klien dapat bernafas dengan mudah,
tidak irama, frekuensi pernafasan Hindari makan kalau residu masih banyak
NGT normal
Potong makanan kecil kecil
Penekanan reflek batuk dan gangguan Pasien mampu menelan, mengunyah
reflek tanpa terjadi aspirasi, dan Haluskan obat sebelumpemberian
mampumelakukan oral hygiene
Penurunan motilitas gastrointestinal Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan
Jalan nafas paten, mudah bernafas,
tidak merasa tercekik dan tidak ada
suara nafas abnormal
Kolaborasi
Rencana keperawatan
kenaikan suhu tubuh diatas rentang adi dan RR dalam rentang normal lola Antibiotik:………………………..
normal
idak ada perubahan warna kulit dan limuti pasien
serangan atau konvulsi (kejang) tidak ada pusing, merasa nyaman
rikan cairan intravena
kulit kemerahan
mpres pasien pada lipat paha dan aksila
pertambahan RR
ngkatkan sirkulasi udara
takikardi ngkatkan intake cairan dan nutrisi
Rencana keperawatan
Rasa penuh tiba-tiba setelah makan keperawatan selama….nutrisi kurang Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
Kurang nafsu makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
emoglobin Ht
konjungtiva
cavitas oval
Kolaborasi
Berhubungan dengan: Fluid balance Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Berhubungan dengan : lectrolit and acid base balance Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Mekanisme pengaturan melemah luid balance Pasang urin kateter jika diperlukan
Asupan berlebihan dibanding output erbebas dari edema, efusi, anaskara Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP ,
edema, distensi vena leher, asites)
Distensi vena jugularis unyi nafas bersih, tidak ada
dyspneu/ortopneu Kaji lokasi dan luas edema
Perubahan pada pola nafas,
dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, suara erbebas dari distensi vena jugularis, Monitor masukan makanan / cairan
nafas abnormal (Rales atau crakles), ,
pleural effusion Memelihara tekanan vena sentral, Monitor status nutrisi
tekanan kapiler paru, output jantung
Oliguria, azotemia dan vital sign DBN Berikan diuretik sesuai interuksi
Perubahan status mental, kegelisahan, Terbebas dari kelelahan, kecemasan Kolaborasi pemberian obat:
kecemasan atau bingung
....................................
Monitor elektrolit
Immune Status
Pertahankan teknik aseptif
Kerusakan jaringan dan peningkatan Setelah dilakukan tindakan Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
paparan lingkungan keperawatan selama…… pasien tidak keperawatan
Malnutrisi mengalami infeksi dengan kriteria Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
hasil:
Peningkatan paparan lingkungan patogen
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk
Imonusupresi umum
Menunjukkan kemampuan untuk
Tidak adekuat pertahanan sekunder mencegah timbulnya infeksi Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi
(penurunan Hb, Leukopenia, penekanan kandung kencing
respon inflamasi) Jumlah leukosit dalam batas normal
Tingkatkan intake nutrisi
Penyakit kronik Menunjukkan perilaku hidup sehat
Berikan terapi antibiotik:.................................
Imunosupresi Status imun, gastrointestinal,
genitourinaria dalam batas normal Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
Malnutrisi
Pertahankan teknik isolasi k/p
Pertahan primer tidak adekuat (kerusakan
kulit, trauma jaringan, gangguan Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan,
peristaltik) panas, drainase
Dorong istirahat
NOC : NIC :
Intoleransi aktivitas
elf Care : ADLs bservasi adanya pembatasan klien dalam melakukan
Berhubungan dengan :
aktivitas
Tirah Baring atau imobilisasi
oleransi aktivitas
Kelemahan menyeluruh
aji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
onservasi eneergi
Ketidakseimbangan antara suplei oksigen Setelah dilakukan tindakan keperawatan onitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
dengan kebutuhan selama …. Pasien bertoleransi terhadap berlebihan
aktivitas dengan Kriteria Hasil :
Gaya hidup yang dipertahankan. onitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi,
erpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan
DS: disertai peningkatan tekanan darah, nadi hemodinamik)
dan RR
Melaporkan secara verbal adanya onitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
kelelahan atau kelemahan. ampu melakukan aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri olaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam
Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan merencanakan progran terapi yang tepat.
saat beraktivitas. eseimbangan aktivitas dan istirahat
antu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
DO : mampu dilakukan
Respon abnormal dari tekanan darah atau antu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang
nadi terhadap aktifitas diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
Perubahan ECG : aritmia, iskemia antu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
integritas kulit pasien teratasi dengan Monitor kulit akan adanya kemerahan
kriteria hasil:
Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang
Hipertermia atau hipotermia Integritas kulit yang baik bisa tertekan
dipertahankan (sensasi, elastisitas,
Substansi kimia temperatur, hidrasi, pigmentasi) Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Kelembaban idak ada luka/lesi pada kulit Monitor status nutrisi pasien
Faktor mekanik (misalnya : alat yang erfusi jaringan baik Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
dapat menimbulkan luka, tekanan,
restraint) enunjukkan pemahaman dalam proses Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan
perbaikan kulit dan mencegah
Immobilitas fisik terjadinya sedera berulang Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka,
karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik,
Radiasi Mampu melindungi kulit dan tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
mempertahankan kelembaban kulit dan
Usia yang ekstrim perawatan alami Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka
Kelembaban kulit
Menunjukkan terjadinya proses
Obat-obatan Kolaburasi ahli gizi pemberian diae TKTP, vitamin penyembuhan luka
Defisit imunologi
Perubahan sensasi
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor (elastisitas kulit)
DO:
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Faktor keturunan, Krisis situasional, Kontrol kecemasan Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
Stress, perubahan status kesehatan,
ancaman kematian, perubahan konsep diri, Koping Gunakan pendekatan yang menenangkan
kurang pengetahuan dan hospitalisasi
Setelah dilakukan asuhan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
selama
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
DO/DS: ……………klien kecemasan teratasi prosedur
Takut ital sign dalam batas normal Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
Anoreksia, mulut kering Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
Kesulitan bernafas
Bingung
Sulit berkonsentrasi
Kolaborasi
Rencana keperawatan
Kolaborasi
Vital Sign Status Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
DO/DS:
Tissue perfusion: perifer Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Aritmia, takikardia, bradikardia
Setelah dilakukan asuhan Monitor balance cairan
Palpitasi, oedem
selama………penurunan Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
Kelelahan
kardiak Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Peningkatan/penurunan JVP
output klien teratasi dengan kriteria Monitor toleransi aktivitas pasien
Distensi vena jugularis hasil:
Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
Kulit dingin dan lembab Tanda Vital dalam rentang Anjurkan untuk menurunkan stress
normal (Tekanan darah, Nadi,
Penurunan denyut nadi perifer respirasi) Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Oliguria, kaplari refill lambat Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
kelelahan uskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
Nafas pendek/ sesak nafas
Tidak ada edema paru, perifer, dan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
Perubahan warna kulit tidak ada asites
Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung
Batuk, bunyi jantung S3/S4 Tidak ada penurunan kesadaran
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Kecemasan AGD dalam batas normal
Monitor pola pernapasan abnormal
Tidak ada distensi vena leher
Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
Warna kulit normal
Monitor sianosis perifer
Kolaborasi
Bronko spasme adi perifer kuat dan simetris nstruksikan pada pasien untuk tidak mengejan selama BAB
Kapilare refill > 3 dtk idak ada oedem perifer dan asites elaskan pembatasan intake kafein, sodium, kolesterol dan
lemak
Retraksi dada enyut jantung, AGD, ejeksi fraksi
dalam batas normal elola pemberian obat-obat: analgesik, anti koagulan,
Penggunaan otot-otot tambahan nitrogliserin, vasodilator dan diuretik.
unyi jantung abnormal tidak ada
ingkatkan istirahat (batasi pengunjung, kontrol
yeri dada tidak ada stimulasi lingkungan)
issue Prefusion : cerebral onitor adanya diplopia, pandangan kabur, nyeri kepala
Bising usus turun/ tidak ada umlah, warna, konsistensi dan bau onitor output gaster
feses dalam batas normal
Kolaborasi
Warna kulit pucat jaringan renal teratasi dengan kriteria bservasi terhadap dehidrasi, kram otot dan aktivitas kejang
hasil:
Pulsasi arterial tidak teraba bservasi reaksi tranfusi
ekanan systole dan diastole dalam
batas normal onitor TD
idak ada gangguan mental, orientasi onitor BUN, Creat, HMT dan elektrolit
kognitif dan kekuatan otot
imbang BB sebelum dan sesudah prosedur
a, K, Cl, Ca, Mg, BUN, Creat dan
Biknat dalam batas normal aji status mental
idak ada oedem perifer dan asites aji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit selama prosedur
dak ada rasa haus yang abnormal onitor adanya respiratory distress
Berhubungan dengan : penurunan atau Self care : Activity of Daily Living Self Care assistane : ADLs
kurangnya motivasi, hambatan (ADLs)
lingkungan, kerusakan muskuloskeletal, onitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.
kerusakan neuromuskular, nyeri, Setelah dilakukan tindakan
kerusakan persepsi/ kognitif, kecemasan, keperawatan selama …. Defisit onitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan
kelemahan dan kelelahan. diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.
perawatan diri teratas dengan kriteria
hasil: ediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk
melakukan self-care.
Klien terbebas dari bau badan
DO : orong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal
Menyatakan kenyamanan terhadap sesuai kemampuan yang dimiliki.
ketidakmampuan untuk mandi, kemampuan untuk melakukan ADLs
ketidakmampuan untuk berpakaian, orong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan
ketidakmampuan untuk makan, Dapat melakukan ADLS dengan ketika klien tidak mampu melakukannya.
ketidakmampuan untuk toileting bantuan
jarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
Rencana keperawatan
Kolaborasi
Tissue Integrity : Skin and Mucous Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Membranes
Hindari kerutan padaa tempat tidur
Faktor-faktor risiko:
Status Nutrisi
Eksternal :
Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Hipertermia atau hipotermia Tissue Perfusion:perifer Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
Substansi kimia Dialiysis Access Integrity Monitor kulit akan adanya kemerahan
Kelembaban udara Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
Faktor mekanik (misalnya : alat yang Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
dapat menimbulkan luka, tekanan, Setelah dilakukan tindakan
restraint) keperawatan selama…. Gangguan Monitor status nutrisi pasien
Immobilitas fisik integritas kulit tidak terjadi dengan Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
kriteria hasil:
Radiasi Gunakan pengkajian risiko untuk memonitor faktor risiko
Integritas kulit yang baik bisa pasien (Braden Scale, Skala Norton)
Usia yang ekstrim dipertahankan
Inspeksi kulit terutama pada tulang-tulang yang menonjol dan
Kelembaban kulit Melaporkan adanya gangguan sensasi titik-titik tekanan ketika merubah posisi pasien.
atau nyeri pada daerah kulit yang
Obat-obatan mengalami gangguan Jaga kebersihan alat tenun
Ekskresi dan sekresi Menunjukkan pemahaman dalam Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian tinggi protein,
proses perbaikan kulit dan mencegah mineral dan vitamin
terjadinya sedera berulang
Internal :
Mampu melindungi kulit dan Monitor serum albumin dan transferin
Perubahan status metabolik
mempertahankan kelembaban kulit
Tulang menonjol
dan perawatan alami
Defisit imunologi
Status nutrisi adekuat
Berhubungan dengan dengan
Sensasi dan warna kulit normal
perkembangan
Perubahan sensasi
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi
Psikogenik
Kolaborasi
Rencana keperawatan
DS : keperawatan selama …. Ketidak iskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan, gaya hidup dan
factor herediter yang dapat mempengaruhi BB
Laporan adanya sedikit aktivitas atau seimbangan nutrisi lebih teratasi
tidak ada aktivitas dengan kriteria hasil: iskusikan bersama pasien mengenai risiko yang berhubungan
dengan BB berlebih dan penurunan BB
DO: engerti factor yang meningkatkan
berat badan orong pasien untuk merubah kebiasaan makan
Lipatan kulit tricep > 25 mm untuk
wanita dan > 15 mm untuk pria engidentfifikasi tingkah laku dibawah erkirakan BB badan ideal pasien
kontrol klien
BB 20 % di atas ideal untuk tinggi dan
kerangka tubuh ideal emodifikasi diet dalam waktu yang
lama untuk mengontrol berat badan
Rencana keperawatan
Kolaborasi
Agen injuri (biologi, kimia, vel, Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
fisik, psikologis), kerusakan lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
jaringan ntrol, presipitasi
DS: Setelah dilakukan tinfakan Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
keperawatan selama …. Pasien tidak dukungan
Laporan secara verbal
mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
DO: suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Mampu mengontrol nyeri (tahu
Posisi untuk menahan nyeri Kurangi faktor presipitasi nyeri
penyebab nyeri, mampu menggunakan
Tingkah laku berhati-hati tehnik nonfarmakologi untuk Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Gangguan tidur (mata sayu, tampak Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi,
capek, sulit atau gerakan kacau, Melaporkan bahwa nyeri berkurang distraksi, kompres hangat/ dingin
menyeringai) dengan menggunakan manajemen nyeri
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
Terfokus pada diri sendiri Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Tingkatkan istirahat
Fokus menyempit (penurunan persepsi
waktu, kerusakan proses berpikir, Menyatakan rasa nyaman setelah Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
penurunan interaksi dengan orang dan nyeri berkurang berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
lingkungan) ketidaknyamanan dari prosedur
Tanda vital dalam rentang normal
Tingkah laku distraksi, contoh : Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
jalan-jalan, menemui orang lain Tidak mengalami gangguan tidur pertama kali
dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-
ulang)
minum
Kolaborasi
Gangguan metabolisme sel obility Level onitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon
pasien saat latihan
Keterlembatan perkembangan elf care : ADLs
onsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi
Pengobatan ransfer performance sesuai dengan kebutuhan
Kurang support lingkungan Setelah dilakukan tindakan ntu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah
keperawatan selama….gangguan terhadap cedera
Keterbatasan ketahan kardiovaskuler
mobilitas fisik teratasi dengan jarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik
Kehilangan integritas struktur tulang kriteria hasil: ambulasi
Terapi pembatasan gerak Klien meningkat dalam aktivitas fisik ji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Kurang pengetahuan tentang kegunaan Mengerti tujuan dari tih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri
pergerakan fisik peningkatan mobilitas sesuai kemampuan
Indeks massa tubuh diatas 75 tahun Memverbalisasikan perasaan dalam ampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
percentil sesuai dengan usia meningkatkan kekuatan dan kebutuhan ADLs ps.
kemampuan berpindah
Kerusakan persepsi sensori rikan alat Bantu jika klien memerlukan.
Memperagakan penggunaan alat Bantu
Tidak nyaman, nyeri untuk mobilisasi (walker) arkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan
Kerusakan muskuloskeletal dan
neuromuskuler
Kerusakan kognitif
DO:
langkah pendek)
Keterbatasan ROM
tremor
ADL
terkoordinasi
Faktor-faktor risiko Safety Behavior : Fall Prevention Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
Internal: Safety Behavior : Fall occurance Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi
fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu
Kelemahan, penglihatan menurun, Safety Behavior : Physical Injury pasien
penurunan sensasi taktil, penurunan
koordinasi otot, tangan-mata, kurangnya Tissue Integrity: Skin and Mucous Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
edukasi keamanan, keterbelakangan Membran memindahkan perabotan)
mental
Setelah dilakukan tindakan Memasang side rail tempat tidur
keperawatan selama….klien tidak
Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
mengalami trauma dengan kriteria
Eksternal: hasil: Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau
pasien.
Lingkungan pasien terbebas dari trauma fisik
Membatasi pengunjung
Kolaborasi
Psikolgik (orientasi afektif) Menggunakan fasilitas kesehatan yang Mengontrol lingkungan dari kebisingan ada
Thalassemia,
Penurunan Hb,
Disfugsi gabungan
Disfungsi efektor
Hipoksia jaringan
Kolaborasi
Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Diare berhubungan dengan
NOC: NIC :
psikologis: stress dan cemas tinggi
Bowl Elimination Diare Management
Situasional: efek dari medikasi,
kontaminasi, penyalah gunaan laksatif, Fluid Balance Kelola pemeriksaan kultur sensitivitas feses
penyalah gunaan alkohol, radiasi, toksin,
makanan per NGT Hidration Evaluasi pengobatan yang berefek samping gastrointestinal
Fisiologis: proses infeksi, inflamasi, iritasi, Electrolit and Acid Base Balance Evaluasi jenis intake makanan
malabsorbsi, parasit
Setelah dilakukan tindakan Monitor kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi dan
keperawatan selama …. diare pasien ulserasi
teratasi dengan kriteria hasil:
Ajarkan pada keluarga penggunaan obat anti diare
DS: Tidak ada diare
Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat
Nyeri perut Feses tidak ada darah dan mukus warna, volume, frekuensi dan konsistensi feses
Urgensi Nyeri perut tidak ada Ajarkan pada pasien tehnik pengurangan stress jika perlu
Kejang perut Pola BAB normal Kolaburasi jika tanda dan gejala diare menetap
Asam basa normal Monitor turgor kulit, mukosa oral sebagai indikator dehidrasi
Lebih dari 3 x BAB perhari
Hidrasi baik (membran mukosa lembab, Konsultasi dengan ahli gizi untuk diet yang tepat
Bising usus hiperaktif tidak panas, vital sign normal,
hematokrit dan urin output dalam
batas normaL
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Kolaborasi Intervensi
Tujuan dan Kriteria Hasil
NIC :
Konstipasi berhubungan dengan NOC:
Manajemen konstipasi
Fungsi:kelemahan otot abdominal, Aktivitas Bowl Elimination
fisik tidak mencukupi Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi
Hidration
Perilaku defekasi tidak teratur Monitor tanda-tanda ruptur bowel/peritonitis
Setelah dilakukan tindakan
Perubahan lingkungan keperawatan selama …. konstipasi Jelaskan penyebab dan rasionalisasi tindakan pada pasien
Toileting tidak adekuat: posisi defekasi, privasi pasien teratasi dengan kriteria Konsultasikan dengan dokter tentang peningkatan dan
hasil: penurunan bising usus
Psikologis: depresi, stress emosi, gangguan
mental Pola BAB dalam batas normal Kolaburasi jika ada tanda dan gejala konstipasi yang
menetap
Farmakologi: antasid, antikolinergis, Feses lunak
antikonvulsan, antidepresan, kalsium Jelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat)
karbonat,diuretik, besi, overdosis laksatif, Cairan dan serat adekuat terhadap eliminasi
NSAID, opiat, sedatif.
Aktivitas adekuat Jelaskan pada klien konsekuensi menggunakan laxative
Mekanis: ketidakseimbangan elektrolit, dalam waktu yang lama
hemoroid, gangguan neurologis, obesitas, Hidrasi adekuat
obstruksi pasca bedah, abses rektum, tumor Kolaburasi dengan ahli gizi diet tinggi serat dan cairan
Fisiologis: perubahan pola makan dan jenis Dorong peningkatan aktivitas yang optimal
makanan, penurunan motilitas gastrointestnal,
dehidrasi, intake serat dan cairan kurang, Sediakan privacy dan keamanan selama BAB
perilaku makan yang buruk
DS:
Nyeri perut
Ketegangan perut
Anoreksia
Nyeri kepala
Mual
Defekasi dengan nyeri
Distensi abdomen
Feses keras
Perkusi tumpul
Sering flatus
Muntah
Kolaborasi
Kolaborasi
berhubungan dengan: Tissue integrity : skin and mucous Pressure ulcer prevention
membranes
Gangguan sirkulasi, iritasi kimia (ekskresi Wound care
dan sekresi tubuh, medikasi), defisit Wound healing : primary and secondary
cairan, kerusakan mobilitas fisik, intention Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
keterbatasan pengetahuan, faktor
mekanik (tekanan, gesekan),kurangnya Setelah dilakukan tindakan Jaga kulit agar tetap bersih dan kering
nutrisi, radiasi, faktor suhu (suhu yang keperawatan selama …. kerusakan
ekstrim) integritas jaringan Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
DO : pasien teratasi dengan kriteria hasil: Monitor kulit akan adanya kemerahan
Kerusakan jaringan (membran mukosa, Perfusi jaringan normal Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang
integumen, subkutan) tertekan
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Ketebalan dan tekstur jaringan normal
Monitor status nutrisi pasien
Menunjukkan pemahaman dalam
proses perbaikan kulit dan mencegah Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
terjadinya cidera berulang
Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan
Menunjukkan terjadinya proses
penyembuhan luka Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka,
karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
Kolaborasi
Pernyataan keluarga dan pasien tidak Mengembangkan dan mengikuti Hargai pengetahuhan pasien
mendukung regimen pengobatan/perawatan, regimen terapeutik
Hargai lingkungan fisik dan sosial pasien
Pernyataan keluarga dan pasien tidak Mampu mencegah perilaku yang
mendukung/ tidak mengurangi faktor berisiko Sediakan informasi tentang penyakit, komplikasi dan
risiko perkembangan penyakit atau skuelle pengobatan yang direkomendasikan
Menyadari dan mencatat tanda-
DO : tanda perubahan status kesehatan Dukung motivasi pasien untuk melanjutkan pengobatan yang
berkesinambungan
Percepatan gejala-gejala penyakit
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Kolaborasi Intervensi
Tujuan dan Kriteria Hasil
NIC :
Kelelahan berhubungan dengan NOC:
Energy Management
psikologis: kecemasan, gaya hidup yang Activity Tollerance
membosankan, depresi, stress Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas (takikardi,
Energy Conservation disritmia, dispneu, diaphoresis, pucat, tekanan hemodinamik
Lingkungan: kelembaban, cahaya, dan jumlah respirasi)
kebisingan, suhu Nutritional Status: Energy
Monitor dan catat pola dan jumlah tidur pasien
Situasi: Kejadian hidup yang negatif, Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …. kelelahan Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri selama bergerak
Psikologis: Anemia, status penyakit, dan aktivitas
malnutrisi, kondisi fisik yang buruk, gangguan pasien teratasi dengan kriteria
tidur. hasil: Monitor intake nutrisi
DS: Kemampuan aktivitas adekuat Monitor pemberian dan efek samping obat depresi
Gangguan konsentrasi Mempertahankan nutrisi adekuat Instruksikan pada pasien untuk mencatat tanda-tanda dan
gejala kelelahan
Tidak tertarik pada lingkungan Keseimbangan aktivitas dan
istirahat Ajarkan tehnik dan manajemen aktivitas untuk mencegah
Meningkatnya komplain fisik kelelahan
Menggunakan tehnik energi
Kelelahan konservasi Jelaskan pada pasien hubungan kelelahan dengan proses
penyakit
Secara verbal menyatakan kurang energi Mempertahankan interaksi sosial