Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 6

201850150 Merry
201850193 Matius
201850279 Hendrywan
201850503 Veren Feronica

Audit dibagi menjadi empat bagian utama:


a. Persetujuan oleh para pihak - di mana perjanjian tingkat layanan dibuat antara pihak-
pihak yang terlibat (klien / auditor) mengenai ruang lingkup dan tujuan,
b. Perencanaan - yang dibuat di seluruh audit strategi, tingkat pengujian berdasarkan risiko
yang terlihat;
c. Kinerja - fase audit di mana pengujian efektif atas pengendalian dan prosedur substantif
dilaksanakan.
d. Kesimpulan - menggambar dan mengeluarkan pendapat, surat manajemen, pengguna
pengirim komunikasi antar jaringan pemangku kepentingan (jika pelaporan
keberlanjutan), tinjauan dan pengajuan pertunangan.
Elemen-elemen ini biasanya memiliki dukungan Prosedur Tinjauan Analitik (ARP).
Jika dua auditor dengan pengetahuan dan pengalaman yang luas melakukan analisis yang
sama akun dalam suatu organisasi, ada kemungkinan bahwa masing-masing dari mereka akan
memilih yang berbeda jenis pengujian yang harus dilakukan untuk memenuhi tujuan audit
mereka, karena audit yang berbeda pendekatan.

Prosedur Audit, meliputi:


a. Tes Analitik yang untuk memastikan bahwa pengendalian internal yang ditetapkan oleh
manajemen senior suatu organisasi, pada kenyataannya dihormati oleh semua pihak yang
terlibat, hal itu diperlukan untuk itu penerapan tes analitik, juga dikenal sebagai
pengujian kepatuhan.
b. Tes Substantif, teknik substantif meliputi:
 Review laporan pengecualian di mana uditor akan mencoba untuk mengkonfirmasi
ini dengan data yang lain, dengan perbandingan catatan pengiriman yang beredar
dengan catatan pengiriman aktual;
 Total - jumlah yang relevan, misalnya debitur dan kreditor diverifikasi secara manual
untuk mengesahkan kebenarannya;
 Reperformance - auditor dapat mereperform sampel computer penghitungan yang
dihasilkan, misalnya ekstensi saham, penghentian atau bunga;
 Rekonsiliasi - ini akan mencakup rekonsiliasi daftar komputer dengan laporan
kreditur, laporan bank, saham aktual, catatan personalia,dll.

Melakukan tinjauan substantif


Seperti yang kita tahu bahwa fungsi audit akuntansi adalah untuk mereview dokumen,
pembukuan dan pencatatan guna meningkatkan kepercayaan atas laporan keuangan perusahaan
yang diaudit. Maka seorang auditor perlu mengeluarkan pendapat atas apa yang dinilai. Saat
proses menganalisa dan ditemukannya kesalahan ataupun kecurangan auditor melaporkan
temuan tersebut kepada manajemen dan menunjukkan tindakan korektif. Semua temuan yang
ditemukan wajib dilaporkan di kertas kerja audit dan wajib disimpan selama 5 tahun sejak
tanggal dikeluarkannya opini audit. Pengumpulan bukti audit atas prosedur substantif dapat
dilakukan dengan teknik pemeriksaan fisik, dokumen, analitik, wawancara, dan melakukan
konfirmasi ke pihak ketiga.
Auditor pastinya tetap waspada terhadap risiko yang ada ketika tidak mendeteksi adanya
salah saji material ataupun tidaksesuaian dalam sebuah laporan keuangan, jenis risikonya seperti
inherent risk, control risk dan detection risk. Namum auditor dapat mengubah tingkat pengujian
substantif untuk mengurangi tingkat risiko yang ada. Untuk mempercepat proses audit pada saat
ini telah dikembangkan perangkat lunak audit yang penggunaannya lebih efektif dan efisien, hal
ini dilakukan untuk menggantikan prosedur audit yang bersifat manual. Dan arah dari uji
substantif ini adalah untuk mendeteksi apakah terjadi kelebihan ataupun kekurangan pada saldo
akun yang diaudit

Kelompok akun yang di analisis

Enam kelompok utama akun buku besar yang dianalisis yaitu :

1. Kas dan Bank


= Merupakan arus kas aktual perusahaan selama periode tersebut.
2. Penjualan / Piutang / Penagihan
= Merupakan siklus arus kas masuk di perusahaan. nilai yang sama dari penjualan harus
dicatat dalam piutang dan penerimaan aktual
3. Pembelian / Hutang / Pembayaran
= Merupakan siklus arus kas keluar di perusahaan, nilai total pembelian harus dibagi
dengan benar antara hutang dan aktual pembayaran, sehingga akan menjumlahkan total
pembelian
4. Penggajian / payroll
= Merupakan kalkulasi yang dibuat untuk tujuan pajak penggajian
5. Stok dan Harga Pokok Produksi
= Merupakan akhir dari rantai produksi dimana produk harus dimasukkan dalam
persediaan dan biayanya sehubungan dengan biaya produksi, serta keluaran dari
persediaan.
6. Aktiva Tetap
=Merupakan semua pembelian dan pengurangan aktiva tetap

Karena banyaknya metode dalam pengujian substantive terhadap grup-grup akun, auditor
melakukan kombinasi-kombinasi prosedur yang diinginkannya untuk tercapainya tujuan audit
tersebut mengingat bahwa setiap akun tidak bisa didasari dengan 1 metode prosedur audit saja
maka jika kita hanya mengandalkan informasi dari pihak ketiga meskipun metode tersebut
adalah yang paling efektif namun disisi lain kita juga tidak boleh mengesampingkan metode
penghitungan ulang apa yang tersaji dilaporan keuangan, mengingat bahwa terdapat peluang
risiko point of interest serta kemungkinan terjadi penyimpangan dalam pengendalian internal
perusahaan. Dikarenakan bahwa setiap jenis grup akun yang diaudit terdapat suatu prosedur atau
lebih guna untuk mendukung auditor tersebut untuk memberikan opini audit yang pasti serta
dapat meminimalkan risiko kesalahan memberikan opini.

Anda mungkin juga menyukai