Anda di halaman 1dari 77

Chapter 4: Analyzing Investing Activities Problem 10-2

Problem 4-9 Problem 10-3


Problem 4-11
Case 4-4 Section 1: Liquidity
1. Liquidity and Working Capital
1. Introducing to Current Assets Current Assets and Liabilities
Cash and cash equivalents Working Capital Measure Liquidity
Receivables Current Ratio Measure of Liquidity
Prepaid expenses Using the Current Ratio for Analysis
Cash-Based Ratio Measures
2. Inventories Liquidity
Inventory Accounting and Valuation
Analyzing inventories 2. Operating Activity Analysis of
Liquidity
3. Introducing to Long-Term Assets Accounts Receivable Liquidity
Accounting for long-term assets Measures
Capitalizing versus expensing: Inventory Turnover Measures
Financial statement and ratio Liquidity of Current Liabilities
Effects
3. Additional Liquidity Measures
4. Plant Assets and Natural Current Assets Compositions
Resources Acid-Test (Quick) Ratio
Valuing Plant Assets and Natural Cash Flow Measures
Resources Financial Flexibility
Depreciation Management’s Discussion and
Analyzing plant assets and natural Analysis
resources What-if Analysis

5. Intangible Assets
Accounting for intangibles
Analyzing intangibles
Unrecorded intangibles and
contingencies

6. Asset Revaluation Under IFRS


Accounting treatment
Revaluation disclosures
Analyzing implications

Chapter 10: Credit Analysis


Rules:
 Absensi sesi foto diaktifin video nya max 3x absen, kalo pas difoto gada namanya
dianggap ga hadir
 Kalau kerja ga aktifin video gpp asalkan tetap ada namanya di people
 Kelas mulai stand by 6.15 atau 6.20
 Sesi online hanya 1 - 1.5 jam
 Yang wajib hadir adalah kelompok yang melakukan presentasi, selebihnya bisa hadir
6.30
 Setiap minggu wajib sesi presentasi (membaca, diskusi) setiap kelompok wajib
memberikan pendapat atau pertanyaan, kelompok yang presentasi wajib memberikan
pertanyaan SALING MEMBERI PERTANYAAN
 Murid 22 orang dibagi 6 pertemuan ada 12 topic
 Kalau ada point partisipasi full dikasih 100
 Kuis di sesi terakhir sebelum uts/uas
Tugas Kelompok:
 Buat paper berisi rangkuman chapter yang di bahas oleh kelompok dibuat versi bahasa
Indonesia, bisa dikumpulin di akhir sesi ke-7 sebelum UTS, makin cepat lebih baik! (ada
point plus)
 Presentasi file ppt udah disediakan, kelompok cukup memberikan pemaparan by
VIDEO dengan durasi 15-20 menit, yang wajib dikumpulkan adalah PPT tp dimodif +
dengan soal dan jawaban.
Kalau buat video cukup buat pembahasan soalnya saja di ppt, maksud ppt yang
terkait dengan pembahasan jawabannya aja. Nanti ditentuin dosen chapternya bahas
yang mana, diposting sesuai giliran sebelum sesi kelas dimulai kalau telat nilai
dikurangin.
 Ada tugas kelompok mengerjakan tugas hitungan, karena ujian ada soal hitungan. Sesuai
RPS
 Pembahasan soal wajib dibuat ppt/word, wajib ada soal dan jawaban. Soal bole bahasa
eng/ind
Chapter 1 : Overview of Financial Statement Analysis
Tujuan belajar analisis lap keu adalah sebagai dasar pengambilan keputusan

Dalam sisi analasis bisnis dibagi jadi 2:


1. Evaluasi prospek
2. Evaluasi resiko
Contoh:
 Stake holder menggunakan lap keu untuk memutuskan mau membeli saham atau tidak
 Kreditor digunakan untuk mengevaluasi apakah perusahaan layak dipinjamkan dana atau
tidak
 Manager prospek evaluasi kinerja di masa lalu dan kinerja keuangan di masa mendatang

Yang perlu diperhatikan saat melakukann analisa bisnis biasanya terkait dengan indicator
ekonomi atau faktor ekonomi seperti GDP, inflasi, tingkat suku bunga, itu mempengaruhi risiko
bisnis dan itu yang memperngaruhi analisa bisnis kalian, kemudian industry statistic biasanya
terkait dengan analisa pesaing jadi kalian bisa liat skala rata-rata industry perusahaan kita dengan
rata-rata pangsa pasar. Industry statistic tidak hanya dilihat dari data pangsa pasar bisa juga
dilihat dari dataiktisar keuangan, data harga saham, variabelnya banyak Cuma
membandingkannya dengan rata-rata industry. Regulator filling terkait dengan pemerintah
contohnya industry rokok akan terpengaruh dengan bea cukai, kalau misalnya cukai dinaikin
20% ya industry rokok tidak bisa ngapa-ngapain, ketika cukai naik harga jual jg harus naik jadi
mempengaruhi penjualannya. Trade reports biasanya antara suppliers dan customer

Accounting Analysis
Proses untuk mengevaluasi dan menyesuaikan laporan keuangan mencerminkan realitas ekonomi
dengan lebih baik
Masalah komparabilitas - ketika perusahaan yang berbeda mengadopsi yang berbeda
akuntansi untuk transaksi similat

Masalah Distorsi:
 Kesalahan estimasi manajer
 Masalah distorsi Manajemen laba Akuntansi Resiko
 Standar Akuntansi

Financial Analysis
Proses untuk mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja menggunakan laporan keuangan
 Analisis profitabilitas – Evaluasi pengembalian pada investasi Ratio Analysis
 Analisis risiko – Evaluasi risiko & kelayakan kredit &
 Analisis arus kas - Evaluasi sumber & penyebaran dana Cash Flow Analysis

Propective Analysis
Proses untuk meramalkan hasil di masa depan, untuk:
 Business Enviroment & Strategy Analysis
 Accounting Analysis
 Financsial Analysis
 Intrinsic Value

Dinamika Kegiatan Bisnis

Aktivitas bisnis
a. Planning Activities (Kegiatan perencanaan). Sebuah rencana bisnis membantu para
manajer dalam focus upaya mereka dan mengidentifikasi peluang yang diharapkan dan
hambatan dan membantu analisis kami tentang perusahaan saat ini dan prospek masa
depan.
b. Financing Activities (Aktivitas pendanaan) mengacu pada metode yang digunakan
perusahaan mengumpulkan uang untuk membayar kebutuhan ini (investor ekuitas dan
kreditor).
c. Investing Activities (Aktivitas investasi) mengacu pada akuisisi perusahaan dan
pemeliharaan investasi untuk tujuan menjual produk dan menyediakan layanan, dan
untuk tujuan investasi kelebihan tunai.
d. Operating Activities (Aktivitas operasi) mewakili "pelaksanaan" dari rencana bisnis
mengingat kegiatan pembiayaan dan investasinya yang melibatkan penelitian dan
pengembangan, pengadaan, produksi, pemasaran, dan administrasi.
Financial Statements
a. Balance Sheet
 Persamaan akuntansi adalah dasar dari sistem akuntansi: Aset = Kewajiban +
Ekuitas
 Aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan.
 Liabilities adalah pendanaan dari kreditur dan merupakan kewajiban perusahaan
atau klaim kreditor atas aset.
 Equity (atau ekuitas pemegang saham) adalah total:
Pendanaan diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik (modal yang
disumbangkan)
Akumulasi penghasilan yang melebihi distribusi kepada pemilik (laba ditahan)
sejak awal berdirinya perusahaan.
 Current Asstes diharapkan dapat dikonversi menjadi uang tunai atau digunakan
operasi dalam satu tahun atau siklus operasi.
 Current Liabilitites adalah kewajiban yang diharapkan perusahaan menyelesaikan
dalam satu tahun atau siklus operasi
 Working Capital adalah perbedaan antara aset lancar dan lancer kewajiban.
b. Income Statement
 Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan selama periode waktu
tertentu, biasanya satu atau seperempat tahun.
 Net Income, yang dimaksudkan untuk mengukur jumlah yang perusahaan yang
diperoleh selama periode tersebut.
 Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan merupakan pendapatan dari melanjutkan
operasi sebelum pemberian pajak penghasilan.
 Pendapatan operasional mengacu pada perbedaan antara penjualan pendapatan dan
semua biaya operasional.
 Gross Profit (atau margin kotor) adalah perbedaan antara penjualan dan harga
pokok penjualan, dan mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi biaya
produknya.
Revenue – COGS = Gross Profit
Gross Profit – Operating Expenses = Operating Profit
c. Statement of Changes in Stockholder’s Equity
 Pernyataan ini berguna untuk mengidentifikasi alasan perubahan dalam klaim
pemegang ekuitas atas aset perusahaan.
 Selama periode ini, perubahan ekuitas telah jatuh tempo terutama untuk
menerbitkan saham (terutama terkait dengan saham karyawan options), pembelian
kembali saham (treasury share) dan menginvestasikan kembali pendapatan.
 Pendapatan komprehensif lain diakumulasikan dari waktu ke waktu dan
ditampilkan di neraca sebagai bagian terpisah dari ekuitas pemegang saham
disebut akumulasi lainnya pendapatan komprehensif.

Management’s Discussion and Analysisi (MD&A). Manajemen harus


menyoroti tren yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan mengidentifikasi yang
signifikan peristiwa dan ketidakpastian yang mempengaruhi likuiditas, modal perusahaan sumber
daya, dan hasil operasi.

Management Report. Tujuan dari laporan ini adalah untuk memperkuat:


a. Tanggung jawab manajemen senior untuk keuangan perusahaan dan sistem pengendalian
internal
b. Peran bersama dari manajemen, direksi, dan auditor dalam menyusun laporan keuangan.

Audit Report. Auditor eksternal adalah publik bersertifikat independen akuntan yang
dipekerjakan oleh manajemen untuk memberikan pendapat tentang apakah atau bukan laporan
keuangan perusahaan yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara umum.

Explanatory Notes. Catatan penjelasan yang menyertai keuangan laporan memainkan bagian
integral dalam analisis laporan keuangan yang disertakan atau dikecualikan dari badan
pernyataan.
Supplementary Information (Informasi tambahan). Jadwal tambahan untuk Catatan laporan
keuangan mencakup informasi tentang:
a. Bisnis data segmen
b. Penjualan ekspor
c. Surat berharga
d. Penilaian akun
e. Pinjaman jangka pendek
f. Triwulanan data keuangan.

Proxy Statements (Pernyataan Proxy) berisi informasi yang diperlukan untuk pemegang saham
dalam pemungutan suara tentang hal-hal yang meminta kuasa.

Alat Analisis Laporan Keuangan


Bagian ini memberikan paparan pendahuluan untuk lima set penting alat untuk analisis
keuangan:
1. Analisis laporan keuangan komparatif
a. Individu melakukan analisis laporan keuangan komparatif dengan meninjau neraca
berturut-turut, laporan laba rugi, atau laporan arus kas dari periode ke periode.
b. Ini biasanya melibatkan peninjauan perubahan di akun individu saldo setiap tahun
atau beberapa tahun.
c. Dua teknik analisis komparatif (analisis horizontal): analisis perubahan tahun-ke-
tahun dan analisis tren nomor indeks.

Year to Year Change Analaysis


a. Membandingkan laporan keuangan dalam waktu yang relatif singkat periode — dua
sampai tiga tahun — biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun
di akun individu.
b. Ketika jumlah negatif muncul di pangkalan dan positif jumlah di periode berikutnya,
kami tidak dapat menghitung yang berarti persentase perubahan.
c. Juga, jika tidak ada jumlah untuk periode dasar, tidak persentase perubahan dapat
dihitung.
2. Analisis laporan keuangan ukuran umum
Tujuan:
 Evaluasi riasan internal laporan keuangan
 Evaluasi laporan keuangan akun di seluruh perusahaan
Output:
 Ukuran aset yang proporsional, kewajiban, ekuitas, pendapatan, & biaya

Analisis ukuran umum menekankan dua faktor:


a. Sumber pembiayaan — termasuk distribusi pembiayaan ke seluruh kewajiban lancar,
kewajiban tidak lancar, dan ekuitas.
b. Komposisi aset — termasuk jumlah saat ini dan Aset tidak lancar.

Analisis ukuran umum dari neraca sering diperluas untuk diperiksa akun yang
membentuk subkelompok tertentu.
a. Pernyataan ukuran umum sangat berguna untuk antar perusahaan perbandingan
karena laporan keuangan perusahaan yang berbeda menyusun kembali dalam format
ukuran umum.
b. Perbandingan pernyataan ukuran umum perusahaan dengan pernyataan ukuran
umum pesaing, atau dengan rata-rata industri, dapat menyoroti perbedaan riasan dan
distribusi akun.

3. Analisis rasio
Tujuan:
Mengevaluasi hubungan antara dua atau lebih barang-barang penting secara ekonomi
(satu titik awal untuk analisis lebih lanjut)
Output:
Ekspresi matematis dari relasi antara dua item atau lebih
Perhatian:
 Analisis Akuntansi sebelumnya penting
 Interpretasi adalah kunci - panjang vs pendek istilah & benchmarking

Rasio harus ditafsirkan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang mempengaruhi


pembilang dapat berkorelasi dengan yang mempengaruhi penyebut.

Rasio diinterpretasikan secara berguna dibandingkan dengan:


 Rasio sebelumnya
 Standar yang telah ditentukan sebelumnya
 Rasio pesaing.

Analisis rasio diterapkan pada 3 area penting dari analisis laporan keuangan:
 Analisis Kredit (Risiko)
Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek.
Struktur permodalan dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan untuk
memenuhi kewajiban jangka panjang.
 Analisis Profitabilitas
Pengembalian investasi. Untuk menilai imbalan finansial kepada pemasok
ekuitas dan pembiayaan hutang.
Kinerja operasi. Untuk mengevaluasi margin keuntungan dari aktivitas
operasi.
Pemanfaatan aset. Untuk menilai efektivitas dan intensitas aset dalam
menghasilkan penjualan, juga disebut omset.
 Penilaian
Untuk memperkirakan nilai intrinsik sebuah perusahaan (saham).

4. Analisis arus kas

5. Valuattion – tujuan penting dari banyak jenis analisis bisnis


Tujuan: Mengestimasi nilai intrinsik dari perusahaan (atau saham)
Dasar: Teori nilai sekarang (nilai waktu uang)

Teori nilai sekarang menyatakan nilai sekuritas hutang atau ekuitas (atau untuk itu
masalah, aset apa pun) sama dengan jumlah semua pembayaran masa depan yang
diharapkan dari sekuritas yang didiskontokan hingga saat ini dengan tingkat diskonto
yang sesuai.
Untuk menghargai sekuritas, seorang investor membutuhkan dua informasi:
 Hasil yang diharapkan di masa depan selama umur keamanan dan
 Tingkat diskonto. Misalnya, pembayaran masa depan dari obligasi adalah
pembayaran pokok dan bunga. Imbalan masa depan dari saham adalah dividen dan
apresiasi modal. Itu tingkat diskonto dalam kasus obligasi adalah tingkat bunga
yang berlaku (atau lebih tepatnya, hasil hingga jatuh tempo), sedangkan dalam
kasus saham itu adalah risikonya biaya modal yang disesuaikan (juga disebut
tingkat pengembalian yang diharapkan).

Debt (Bond) Valuation


Nilai sekuritas sama dengan nilai sekarang dari pembayaran masa depan yang didiskon
pada tingkat yang sesuai. Imbalan masa depan dari sekuritas hutang bersama dengan
Cakrawala investasi adalah pembayaran bunga dan pokoknya

Equity Valuation – Dividend Discount Model


Dasar penilaian ekuitas, seperti penilaian hutang, adalah nilai sekarang dari masa
depan imbalan didiskon dengan tarif yang sesuai. Dengan ekuitas, investor tidak
memiliki klaim imbalan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sebaliknya, investor ekuitas mencari dua pembayaran utama (tidak pasti) —
dviden pembayaran dan apresiasi modal. Apresiasi modal menunjukkan perubahan
ekuitas nilai, yang pada gilirannya ditentukan oleh dividen masa depan.
Equity Valuation – Free Cash Flow to Equity Model
Pembayaran dividen yang sebenarnya tidak menunjukkan nilai perusahaan kecuali
dalam jangka yang sangat panjang. Hasilnya adalah model penilaian sering kali
menggantikan dividen dengan pendapatan atau arus kas.
Model arus kas bebas ke ekuitas menghitung nilai ekuitas pada waktu t dengan
mengganti dividen yang diharapkan dengan arus kas bebas yang diharapkan ke ekuitas.

Equity Valuation – Residual Income Model


Model pendapatan sisa menghitung nilai menggunakan variabel akuntansi. Ini
mendefinisikan nilai ekuitas pada saat t sebagai jumlah nilai buku saat ini dan nilai
sekarang dari semua pendapatan sisa yang diharapkan di masa depan.

Analisis dalam Pasar yang Efisien


Hipotesis pasar yang efisien, atau singkatnya EMH, transaksi dengan reaksi harga pasar terhadap
keuangan dan lainnya informasi.
3 bentuk umum EMH:
a. Bentuk Lemah - harga mencerminkan informasi di masa lalu harga
b. Semi-kuat - harga mencerminkan semua public informasi
c. Bentuk Kuat - harga mencerminkan semua publik dan informasi pribadi

Implikasi Efisiensi Pasar untuk Analisis


a. Pendukung yang ekstrim dari EMH mengklaim bahwa jika semua informasi langsung
tercermin harga, upaya untuk meraup imbalan yang konsisten melalui analisis laporan
keuangan sia-sia. Posisi ekstrim ini menghadirkan paradoks.
b. Di satu sisi, analis laporan keuangan dianggap mampu menjaga pasar efisien, namun
analis yang sama ini diasumsikan tidak dapat memperoleh keuntungan berlebih dari
usaha mereka.
c. Berfokus pada perilaku agregat menyoroti kinerja rata-rata dan mengabaikan atau
menutupi kinerja individu berdasarkan kemampuan, tekad, dan kecerdikan, juga sebagai
waktu individu yang unggul dalam bertindak atas informasi.
d. Implikasi dugaan EMH tentang kesia-siaan analisis laporan keuangan gagal mengenali
perbedaan penting antara informasi dan interpretasinya yang tepat
Chapter 2: Financial Reporting and Analysis
SATUTORY FINANCIAL REPORT
Laporan keuangan wajib — terutama laporan keuangan — adalah produk terpenting dari
lingkungan pelaporan keuangan.
Informasi dalam laporan keuangan dinilai relatif terhadap :
 Kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan
 Sumber informasi alternatif seperti data ekonomi dan industri, laporan analis, dan
pengungkapan sukarela oleh manajer.
 Laporan keuangan wajib adalah bagian terpenting dari proses pelaporan keuangan.

Tiga kategori laporan keuangan wajib adalah:


1. Laporan keuangan
2. Pengumuman penghasilan
3. Laporan hukum lainnya.

FINANCIAL STATEMENT
 Undang-undang yang setara dengan laporan tahunan adalah Formulir 10-K, yang harus
diajukan oleh perusahaan publik ke SEC.
 Laporan tahunan mencakup sebagian besar informasi dalam Formulir 10-K. Perusahaan
juga diharuskan untuk mengajukan Formulir 10-Q triwulanan dengan SEC untuk
melaporkan informasi keuangan yang dipilih.
 Saat menganalisis informasi triwulanan, kami perlu mengenali dua faktor penting:
1. Seasonality (Musiman) – perbandingan dengan triwulan yang sama tahun
sebelumnya.
2. Year-end adjustment (Penyesuaian akhir tahun).

EARNING ANNOUNCEMENT
 Perusahaan hampir selalu merilis informasi ringkasan utama kepada publik lebih awal
melalui pengumuman pendapatan.
 Pengumuman laba memberikan informasi ringkasan utama tentang posisi dan kinerja
perusahaan untuk periode triwulanan dan tahunan.
 Baru-baru ini, perusahaan telah memfokuskan perhatian investor pada pendapatan pro
forma dalam pengumuman pendapatan mereka karena perusahaan menyediakan
komunitas analis dengan angka pendapatan yang lebih dekat dengan pendapatan "inti",
dibersihkan dari biaya sementara dan nonoperating, yang seharusnya memiliki relevansi
tertinggi untuk menentukan harga saham .
OTHER STATUTORY FINANCIAL REPORTS

GAAP
Jenis aturan dan pedoman Akuntansi Pernyataan
 Standar Akuntansi Keuangan
 Opini APB.
 Buletin Penelitian Akuntansi (ARB).
 Pernyataan AICPA. AICPA mengeluarkan pedoman untuk topik tertentu yang belum
dibahas oleh FASB dalam Pernyataan Posisi (SOP) atau untuk hal-hal yang melibatkan
hal-hal khusus industri dalam Pedoman Audit dan Akuntansi Industri.
 Buletin EITF. Buletin EITF diterbitkan oleh Gugus Tugas Masalah Berkembang FASB.
 Praktik industri.

Securities and Exchange Commission (SEC)


 Badan pemerintah kuasi-yudisial yang independen
 Mengelola regulasi & pengungkapan sekuritas
 Dapat mengubah & mengatur GAAP, jika perlu
 Jarang menantang FASB secara langsung
 Pemain utama dalam akuntansi global
ENVIROMENTAL FACTORS
1. International Financial Reporting Standards (IFRS)
 Set by International Accounting Standards Board
 Nor currently accepted in U.S
 SEC under pressure tp accept IAS
IFRS:
 Diformulasikan oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB).
 Berbeda dengan US GAAP, IFRS cenderung lebih berbasis prinsip. Ini berarti IFRS
cenderung lebih konseptual dan kurang memberikan pendekatan "buku masak" untuk
menerapkan aturan akuntansi.
 FASB saat ini terlibat dalam proyek bersama dengan IASB yang pada akhirnya bertujuan
untuk menghilangkan semua perbedaan antara dua standar tersebut.

2. Manager of Companies
 Manajer perusahaan
 Tanggung jawab utama untuk laporan yang adil & akurat
 Menerapkan akuntansi untuk kegiatan bisnis refleks
 Arahan manajerial diperlukan dalam akuntansi
 Daftar lobi utama di GAAP

3. Auditing
 SEC membutuhkan laporan audit
 Opini
 Audit bisa
 Cleaned (disajikan dengan wajar)
 Qualified (kecuali untuk)
 Disclaimer (tidak ada opini)
 Periksa kualitas & independensi auditor
Auditing and Financial Statement Analysis
Audit mengidentifikasi kesalahan dan ketidakteraturan, yang jika tidak terdeteksi secara
material akan mempengaruhi kewajaran penyajian pernyataan ini atau kesesuaiannya dengan
GAAP. Jenis kualifikasi audit:
- "kecuali untuk" kualifikasi
- opini yang merugikan
- penafian pendapat

4. Corporate Governance
 Pengawasan dewan direktur
 Komite audit dewan
 Mengawasi proses akuntansi
 Mengawasi pengendalian internal
 Mengawasi audit internal / eksternal
 Auditor internal

5. Securities Exchange Commision


 SEC berperan aktif dalam memantau dan menegakkan standar akuntansi.
 Semua perusahaan publik harus mengajukan laporan keuangan yang diaudit (10-Ks dan
10-Qs) dengan SEC.
 SEC memeriksa laporan ini untuk memastikan kepatuhan dengan persyaratan hukum,
termasuk kepatuhan terhadap standar akuntansi.

6. Litigation
 Jumlah kerugian yang berkaitan dengan penyimpangan akuntansi yang dibayarkan oleh
perusahaan, manajer, dan auditor dalam dekade terakhir.
 Ancaman litigasi memengaruhi manajer untuk mengadopsi praktik pelaporan yang lebih
bertanggung jawab baik untuk pengungkapan menurut undang-undang maupun sukarela.

7. Internal Users (managers, Officers, Internal Auditors, Sales Managers, Budget


Officers, Controller

8. External Users (Lenders, Shareholders, Governments, Labor Unions, External


Auditors, Customer)
ALTERNATIVE INFORMATION SOURCES
1. Economics, Industry, and Company News
berdampak pada kondisi dan kinerja keuangan saat ini dan masa depan
2. Voluntary Disclosure
motivasi-tanggung jawab hukum, penyesuaian ekspektasi, menandakan mengelola ekspektasi
3. Information Intermediaries
 Industri yang mengabdikan diri untuk mengumpulkan, memproses, menafsirkan, dan
menyebarkan informasi perusahaan
 Termasuk analisis, penasihat, penilai utang, analisis sisi beli dan jual, dan peramal
 Penentu utama GAAP

Perantara Informasi
 Tujuan perantara informasi adalah memberikan informasi yang berguna untuk keputusan
tersebut.
 Perantara informasi dipandang melakukan satu atau lebih dari setidaknya empat fungsi:
a. Information Gathering (Pengumpulan informasi), meneliti dan mengumpulkan
informasi tentang perusahaan yang tidak tersedia.
b. Information Interpretation (Interpretasi informasi), interpretasi informasi dengan
cara yang bermakna secara ekonomi.
c. Prospective Analysis (Analisis prospektif), melibatkan analisis bisnis dan analisis
laporan keuangan. Outputnya mencakup perkiraan pendapatan dan arus kas.
d. Recommendation (Rekomendasi), membuat rekomendasi khusus, seperti beli / tahan
/ jual saham dan obligasi.

Kualifikasi informasi akuntansi yang diinginkan


 Relevansi, kapasitas informasi untuk mempengaruhi keputusan
 Keandalan, agar informasi dapat diandalkan, ia harus dapat diverifikasi, setia secara
representasional, dan netral.
 Verifikasi berarti dan informasinya dapat dikonfirmasi
 Kesetiaan berarti informasi mencerminkan kenyataan
 Netralitas berarti jujur dan memihak

Financial Accounting
1. Important accounting Principles
 Historical Cost (biaya historis), nilai adil dan obyektif dari tawar-menawar yang
wajar
 Accrual Accounting (akuntansi akrual), mengakui pendapatan pada saat diperoleh,
beban pada saat terjadinya
 Materiality (Maternitas), ambang batas ketika informasi memengaruhi pengambilan
keputusan
 Conservatism (konservatisme), melaporkan atau mengungkapkan informasi yang
paling tidak optimistis tentang peristiwa dan transaksi yang tidak pasti
2. Relevance of accounting information
Hubungan antara accounting numbers dan stock prices
3. Limitation of accounting information
 Timeless (abadi), pengungkapan berkala, bukan dasar waktu nyata
 Frequency (frekuensi), triwulanan dan tahunan
 Forward Looking (melihat ke depan), informasi prospektif terbatas

Accrual Concept
 Akuntansi akrual bertujuan untuk menginformasikan kepada pengguna tentang
konsekuensi aktivitas bisnis bagi arus kas masa depan perusahaan secepat mungkin
dengan tingkat kepastian yang wajar.
 Hal ini dicapai dengan mengakui pendapatan yang diperoleh dan biaya yang timbul,
terlepas dari apakah arus kas terjadi secara bersamaan atau tidak.
 Pemisahan pendapatan dan pengakuan beban dari arus kas difasilitasi dengan
penyesuaian akrual, yang menyesuaikan arus masuk dan arus kas keluar untuk
menghasilkan pendapatan dan beban setelah membuat asumsi dan estimasi yang wajar,
tanpa mengorbankan keandalan informasi akuntansi secara material.

Accrual and Cash Flows


 Operating Cash Flow mengacu pada kas dari aktivitas operasi perusahaan yang sedang
berlangsung.
 Free Cash Flow ke perusahaan mencerminkan efek tambahan dari investasi dan divestasi
dalam aset operasi yang mewakili kas yang bebas dibayarkan kepada pemegang hutang
dan ekuitas.
 Free Cash Flow ke ekuitas menambahkan perubahan dalam tingkat hutang perusahaan ke
arus kas bebas ke perusahaan dan, setidaknya, menghasilkan arus kas yang tersedia untuk
pemegang ekuitas.
 Cash flow intinya adalah net cash flow, perubahan saldo akun kas.
 accruals adalah penyesuaian akuntansi yang mengubah arus kas operasi menjadi laba
bersih.
Accrual-the cornerstone
Net income = Operating Cash Flow + Accruals

Accruals Accounting
 Perbedaan antara akuntansi akrual dan akuntansi kas adalah salah satu waktu dan
pencocokan.
 Masalah waktu mengacu pada arus kas yang tidak terjadi bersamaan dengan aktivitas
bisnis yang menghasilkan arus kas. Misalnya, penjualan terjadi di kuartal pertama, tetapi
uang tunai dari penjualan tersebut diterima di kuartal kedua.
 Masalah pencocokan mengacu pada arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi dari
aktivitas bisnis tetapi tidak cocok satu sama lain pada waktunya, seperti biaya yang
diterima dari konsultasi yang tidak terkait pada waktunya dengan gaji yang dibayarkan
kepada konsultan yang mengerjakan proyek.

Foundations of Accrual Accounting


Revenue Recognition - mengakui pendapatan pada saat:
1. Diperoleh saat perusahaan mengirimkan produk atau layanannya
2. Direalisasikan ketika kas diperoleh untuk produk atau layanan yang dikirimkan atau
Dapat direalisasikan ketika perusahaan menerima aset untuk produk atau layanan yang
diberikan (seringkali piutang) yang dapat dikonversi menjadi kas
Expense Matching - cocokkan dengan pendapatan yang sesuai
1. Biaya produk diakui ketika produk atau layanan dikirimkan
2. Biaya periode berkaitan dengan pemasaran produk atau layanan dan biaya administrasi

Relation between cash flow and accruals


Operating Cash Flow (OCF)
-/+ Cash Investment & Disinvestment in Operating Assets
Free Cash Flow (FCF)
+/- Financing Cash Flow (including investment & disinvestment in financing assets)
Net Cash Flow (NCF)

Short-Term and Long-Term Accruals


 Short Term Acrruals, menghasilkan aset lancar dan kewajiban lancar (juga disebut akrual
modal kerja)
 Long-Term Accruals, menghasilkan aset tidak lancar dan kewajiban tidak lancar (timbul
terutama dari kapitalisasi)
Note : penelitian analisis menunjukkan akrual jangka pendek lebih berguna dalam penilaian
perusahaan

Accruals Accounting
Keunggulan akrual dalam memberikan informasi yang relevan tentang kinerja dan kondisi
keuangan perusahaan, dan untuk memprediksi arus kas masa depan, dijelaskan:
1. Financial Performance (Kinerja keuangan). Pengakuan pendapatan dan pencocokan
beban menghasilkan jumlah pendapatan yang lebih tinggi dari arus kas untuk
mengevaluasi kinerja keuangan.
2. Financial Condition (Kondisi keuangan). Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang
lebih akurat mencerminkan tingkat sumber daya yang tersedia bagi perusahaan untuk
menghasilkan arus kas masa depan.
3. Predicting future cash flow (Memprediksi arus kas masa depan). Melalui pengakuan
pendapatan, ini mencerminkan konsekuensi arus kas di masa depan. Akuntansi akrual
lebih menyelaraskan arus masuk dan arus keluar dari waktu ke waktu melalui proses
pencocokan. Ini berarti pendapatan adalah prediktor arus kas yang lebih stabil dan dapat
diandalkan.
Accruals and Cash Flow – Myth
 Karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya arus kas saat ini yang
relevan untuk penilaian
 Semua arus kas relevan dengan nilai
 Semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan nilainya
 Arus kas tidak dapat dimanipulasi
 Semua pendapatan dimanipulasi
 Tidak mungkin untuk secara konsisten mengelola pendapatan ke atas dalam jangka panjang

Accruals and Cash Flow – Truths


 Akuntansi akrual (pendapatan) lebih relevan daripada arus kas
 Arus kas lebih dapat diandalkan daripada akrual
 Nomor akuntansi akrual tunduk pada distorsi akuntansi
 Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan menggunakan angka akuntansi akrual

ECONOMIC INCOME
 Pendapatan ekonomi biasanya ditentukan sebagai arus kas selama periode tersebut ditambah
perubahan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan
 Ini biasanya diwakili oleh perubahan nilai pasar dari aset bersih bisnis.
 Pendapatan ekonomi mencakup komponen yang direalisasi (arus kas) dan yang belum
direalisasi (memegang keuntungan atau kerugian).
 Konsep pendapatan ini mirip dengan bagaimana kita mengukur pengembalian sekuritas atau
portofolio sekuritas — yaitu, pengembalian mencakup dividen dan apresiasi modal.
 Pendapatan ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham.
Permanent Icome
 Pendapatan permanen adalah pendapatan rata-rata stabil yang diharapkan diperoleh bisnis
selama hidupnya, mengingat keadaan kondisi bisnisnya saat ini.
 Penghasilan permanen mencerminkan fokus jangka panjang.
 Berbeda dengan pendapatan ekonomi yang mengukur perubahan nilai perusahaan,
pendapatan permanen berbanding lurus dengan nilai perusahaan.
 Meskipun pendapatan permanen memiliki konotasi jangka panjang, pendapatan permanen
dapat berubah setiap kali prospek pendapatan jangka panjang suatu perusahaan diubah.

Operating Income
 Pendapatan operasional (laba operasi bersih setelah pajak). , yang mengacu pada pendapatan
yang timbul dari aktivitas operasi perusahaan.
 Pendapatan operasional tidak termasuk semua biaya (atau pendapatan) yang timbul dari
aktivitas pendanaan bisnis seperti beban bunga dan pendapatan investasi (pendapatan
nonoperasional).
 Pendapatan operasional merupakan konsep penting dalam penilaian yang pentingnya
muncul dari tujuan keuangan perusahaan untuk memisahkan kegiatan operasi bisnis dari
kegiatan pembiayaan (atau perbendaharaan).

Accounting Concept of Income


 Pendapatan akuntansi (atau pendapatan yang dilaporkan) didasarkan pada konsep akuntansi
akrual.
 Meskipun pendapatan akuntansi mencerminkan aspek pendapatan ekonomi dan pendapatan
permanen, pendapatan akuntansi tidak dimaksudkan untuk mengukur kedua konsep
pendapatan tersebut.
 Pendapatan akuntansi menderita masalah pengukuran yang mengurangi kemampuannya
untuk mencerminkan realitas ekonomi.

Accounting VS Economic Income, alasan perbedaan:


 Konsep pendapatan alternatif
 Biaya historis
 Dasar transaksi
 Konservatisme
 Manajemen laba

CONTRASTING HISTORICAL COST AND FAIR VALUE


- Transaction versus current valuation (Transaksi versus penilaian saat ini). Berdasarkan
akuntansi biaya historis, nilai aset dan kewajiban sebagian besar ditentukan oleh transaksi
aktual entitas bisnis di masa lalu; Dalam model nilai wajar, jumlah aset atau liabilitas
ditentukan oleh nilai terkini menggunakan asumsi pasar.
- Cost versus market based (Biaya versus berbasis pasar). Penilaian biaya historis terutama
ditentukan oleh biaya yang dikeluarkan oleh bisnis, sedangkan dalam model nilai wajar
didasarkan pada penilaian pasar.
- Alternative income approaches (Pendekatan pendapatan alternatif). Berdasarkan model
biaya historis, pendapatan ditentukan dengan menyesuaikan biaya dengan pendapatan yang
diakui, yang harus direalisasikan dan diperoleh. Dalam model nilai wajar, pendapatan
ditentukan hanya oleh perubahan nilai wajar aset dan liabilitas bersih.
HIERARCHY OF FAIR VALUE INPUT

VALUATION TECHNIQUE
Tiga pendekatan dasar untuk penilaian ditentukan:
- Market Approach (Pendekatan pasar). Pendekatan ini secara langsung atau tidak
langsung menggunakan harga dari transaksi pasar yang sebenarnya. Terkadang, harga
pasar mungkin perlu diubah dalam beberapa cara dalam menentukan nilai wajar.
- Income Approach (Pendekatan pendapatan). Berdasarkan pendekatan ini, nilai wajar
diukur dengan mendiskontokan ekspektasi arus kas (atau pendapatan) masa depan untuk
periode saat ini. Ekspektasi pasar saat ini perlu digunakan semaksimal mungkin dalam
menentukan nilai diskon ini.
- Cost Approach (Pendekatan biaya). Pendekatan biaya digunakan untuk menentukan
biaya penggantian aset saat ini, yaitu, menentukan biaya penggantian kapasitas layanan
aset yang tersisa.
ADVANTAGE & DISADVANTAGE OF FAIR VALUE ACCOUNTING
Keuntungan Kerugian

- Mencerminkan informasi terkini - Objektivitas yang lebih rendah


- Kriteria pengukuran yang konsisten - Kerentanan terhadap manipulasi
- Dapat diperbandingkan - Penggunaan input Level 3
- Tidak ada bias konservatif - Kurangnya konservatisme
- Lebih berguna untuk analisis ekuitas - Ketidakstabilan pendapatan yang
berlebihan

ACCOUNTING ANALYSIS
1. Demand for Accounting Analysis
 Menyesuaikan distorsi akuntansi sehingga laporan keuangan lebih mencerminkan
realitas ekonomi
 Menyesuaikan laporan keuangan bertujuan umum untuk memenuhi tujuan analisis
tertentu dari pengguna tertentu
2. Sources of Accounting Distortions
 Standar akuntansi - dikaitkan dengan
 Proses politik penetapan standar
 Asas dan Asumsi Akuntansi
 Konservatisme
 Kesalahan estimasi - dikaitkan dengan kesalahan estimasi yang melekat dalam
akuntansi akrual
 Keandalan vs relevansi - dikaitkan dengan penekanan lebih pada keandalan pada
hilangnya relevansi
 Manajemen laba - dikaitkan dengan window-dressing laporan keuangan oleh manajer
untuk mencapai keuntungan pribadi
3. Earnings Management – Frequent Source of Distorting
Strategi manajemen penghasilan:
 Increasing income - manajer menyesuaikan akrual untuk meningkatkan
pendapatan yang dilaporkan
 Big bath - manajer mencatat penghapusan besar dalam periode ine untuk
meringankan periode biaya lainnya
 Income smoothing - manajer menurunkan atau meningkatkan laba yang
dilaporkan untuk mengurangi volatilitasnya
4. Earnings Management – Motivations
 Insentif kontrak - manajer menyesuaikan angka yang digunakan dalam kontrak yang
mempengaruhi kekayaan mereka
 Harga saham - manajer menyesuaikan angka untuk mempengaruhi harga saham demi
keuntungan pribadi

Alasan lain - manajer menyesuaikan angka agar berdampak


 Tuntutan tenaga kerja
 Perubahan manajemen
 Pandangan masyarakat

5. Earnings Management – Mechanics


 Incoming Shifting - mempercepat atau menunda pengakuan pendapatan atau beban
untuk mengalihkan pendapatan dari satu periode ke periode lainnya
 Classificatory Earnings Management - secara selektif mengklasifikasikan pendapatan,
pendapatan, dan beban dalam manajemen bagian tertentu dari laporan laba rugi untuk
mempengaruhi kesimpulan analisis mengenai sifat berulang dari item-item ini

6. Process of Accounting Analysis


Analisis akuntansi melibatkan beberapa proses dan tugas yang saling terkait yang dapat
dikelompokkan menjadi dua bidang besar:
 Mengevaluasi kualitas penghasilan: langkah-langkah
 Mengidentifikasi dan menilai kebijakan akuntansi utama
 Mengevaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi
 Menentukan strategi pelaporan
 Mengidentifikasi dan menilai bendera merah

 Menyesuaikan laporan keuangan - mengidentifikasi, mengukur, dan membuat


penyesuaian yang diperlukan pada laporan keuangan untuk lebih melayani tujuan
analisis seseorang

ACCOUNTING ANALYSIS
Analysis objectives
Analisis komparatif - permintaan untuk perbandingan keuangan antar perusahaan dan / atau
lintas waktu
Pengukuran pendapatan - permintaan untuk:
a. Kekayaan ekuitas berubah
b. Ukuran daya produktif
Sesuai dengan dua konsep pendapatan alternatif:
a. Pendapatan ekonomi (atau secara empiris, keuntungan ekonomi)
b. Pendapatan permanen (atau keuntungan yang berkelanjutan secara empiris)
Advantages and Disadvantages :
Keuntungan Kerugian
- Mencerminkan informasi terkini - Objektivitas yang lebih rendah
- Kriteria pengukuran yang konsisten - Kerentanan terhadap manipulasi penggunaan
- Perbandingan input level 3.
- Tidak ada bias konservatif - Kurangnya konservatisme
- Lebih berguna untuk analisis ekuitas - Ketidakstabilan pendapatan yang berlebihan

Implikasi untuk analisis:


1. Fokus pada neraca
2. Memulai kembali pendapatan
3. Menganalisis penggunaan input
4. Menganalisis kewajiban keuangan
Chapter 3 Financial Activities
Liabilities
1. Current Liabilities, Kewajiban yang penyelesaiannya memerlukan penggunaan aset
lancar atau timbulnya kewajiban lancar lainnya dalam satu tahun atau siklus operasi,
mana yang lebih lama.
2. Noncurrent Liabilities, Kewajiban tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus operasi,
mana yang lebih lama.
Alternative Classification
1. Operating Liabilitites, Kewajiban yang timbul dari aktivitas operasi - contohnya
adalah hutang usaha, pendapatan diterima di muka, pembayaran uang muka,
hutang pajak, kewajiban pasca pensiun, dan akrual biaya operasi lainnya.
2. Financing Liabilities, Kewajiban yang timbul dari aktivitas pendanaan -
contohnya adalah hutang jangka pendek dan panjang, obligasi, wesel bayar, sewa,
dan bagian lancar dari hutang jangka panjang

Fitur Penting dalam Menganalisis Kewajiban


 Ketentuan hutang (seperti jatuh tempo, tingkat bunga, pola pembayaran, dan jumlah).
 Batasan dalam menyebarkan sumber daya dan mengejar aktivitas bisnis.
 Kemampuan dan fleksibilitas dalam mengejar pembiayaan lebih lanjut.
 Kewajiban untuk modal kerja, hutang terhadap ekuitas, dan angka keuangan lainnya.
 Fitur konversi yang dilutif yang menjadi pokok kewajiban.
 Larangan pencairan seperti dividen

Lease
Lease, perjanjian kontraktual antara lessor (pemilik) dan lessee (pengguna atau penyewa)
yang memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan aset yang dimiliki oleh lessor untuk
masa sewa.
Minimum Lease Payments (MLP), pembayaran sewa minimum dari penyewa ke penyewa
sesuai dengan kontrak sewa
Lease Accounting and Reporting
1. Capital Lease Accounting. Untuk sewa yang mengalihkan secara substansial semua
manfaat dan risiko kepemilikan — dicatat sebagai akuisisi aset dan liabilitas yang timbul
oleh penyewa, dan sebagai transaksi penjualan dan pembiayaan oleh lessor
Penyewa mengklasifikasikan dan mencatat sewa sebagai sewa modal jika, pada awalnya,
sewa memenuhi salah satu dari empat kriteria:
 Sewa mengalihkan kepemilikan properti kepada penyewa pada akhir masa sewa
 Sewa berisi opsi untuk membeli properti dengan harga murah
 Masa sewa adalah 75% atau lebih dari perkiraan umur ekonomis property
 Nilai sekarang sewa dan pembayaran sewa minimum lainnya pada awal masa
sewa adalah 90% atau lebih dari nilai wajar properti yang disewakan
2. Operating Lease Accounting. Untuk sewa selain sewa modal — lessee (lessor)
memperhitungkan pembayaran sewa minimum sebagai biaya sewa (pendapatan)

Lease Disclosure and Off-Balance-Sheet Financing


1. Lease Disclosure, Lessee harus mengungkapkan:
 MLP masa depan secara terpisah untuk sewa modal dan sewa operasi - untuk
masing-masing dari lima tahun berikutnya dan jumlah total setelahnya
 Beban sewa untuk setiap periode pada laporan laba rugi dilaporkan
2. Off-Balance-Sheet Financing, ketika penyewa menyusun sewa sehingga dicatat sebagai
sewa operasi ketika karakteristik ekonomi dari sewa lebih sesuai dengan sewa modal —
baik aset yang disewa maupun kewajiban terkait tidak dicatat di neraca

Effect of Lease Accounting


Dampak Sewa Operasi versus Sewa Modal:
 Sewa operasi mengecilkan kewajiban — meningkatkan rasio solvabilitas seperti
utang terhadap ekuitas
 Sewa operasi mengecilkan aset — dapat meningkatkan rasio laba atas investasi
 Sewa operasi menunda pengakuan biaya — melebih-lebihkan pendapatan di awal
masa sewa dan mengecilkan pendapatan di masa sewa
 Sewa operasi mengecilkan kewajiban saat ini dengan mengabaikan bagian saat ini
dari pembayaran pokok sewa — meningkatkan rasio lancar & ukuran likuiditas
lainnya
 Sewa operasi mencakup bunga dengan sewa sewa (biaya operasi) —mengetahui
pendapatan operasional dan beban bunga, meningkatkan rasio cakupan bunga,
mengecilkan arus kas operasi, & melebih-lebihkan arus kas pembiayaan

Impact of Operating Leases


 Sewa operasi mengecilkan kewajiban dengan menjaga pembiayaan sewa dari neraca. Hal
ini tidak hanya menyembunyikan liabilitas dari neraca, tetapi juga berdampak positif
pada rasio solvabilitas (seperti utang terhadap ekuitas) yang sering digunakan dalam
analisis kredit.
 Sewa operasi mengecilkan aset. hal ini dapat meningkatkan laba atas investasi dan rasio
perputaran aset.
 Sewa operasi menunda pengakuan biaya sebagai pengganti sewa modal. ini berarti sewa
operasi melebih-lebihkan pendapatan di awal masa sewa tetapi kurangi pendapatan di
akhir masa sewa.
 Sewa operasi mengecilkan kewajiban lancar dengan menjaga bagian kini dari
pembayaran pokok dari neraca. ini meningkatkan rasio saat ini dan ukuran likuiditas
lainnya.
 Sewa operasi termasuk bunga termasuk bunga dengan sewa sewa (beban operasi).
akibatnya, sewa operasi kurang dari pendapatan operasional dan beban bunga. ini
meningkatkan rasio cakupan bunga seperti kali bunga diperoleh.

Contingencies and Commitments


Contingencies adalah potensi kerugian dan keuntungan yang resolusinya bergantung pada satu
atau lebih kejadian di masa depan.
Kewajiban kontinjensi - kemungkinan klaim atas sumber daya
 Untuk mencatat kewajiban kontinjensi (dan kerugian) dua kondisi harus dipenuhi:
 Kemungkinan yaitu aset akan turun nilai atau liabilitas timbul, dan
 Jumlah kerugian dapat diperkirakan secara wajar;
 Untuk mengungkapkan kewajiban kontinjensi (dan kerugian) setidaknya harus ada
kemungkinan timbulnya secara wajar
Contingent Assets - kontinjensi dengan potensi tambahan pada sumber daya
 Aset kontinjensi (dan keuntungan) tidak dicatat sampai kontinjensi tersebut diselesaikan
 Aset kontinjensi (dan keuntungan) dapat diungkapkan jika probabilitas realisasinya
sangat tinggi

Analyzing Contingencies
Analisis yang berguna:
 Memeriksa perkiraan pengelolaan
 Menganalisis catatan tentang kontinjensi, termasuk
 Deskripsi kontingensi dan tingkat risikonya
 Jumlah yang berisiko dan bagaimana diperlakukan dalam menilai eksposur risiko
 Biaya, jika ada, terhadap pendapatan
 Mengakui adanya bias untuk tidak mencatat atau meremehkan kewajiban kontinjensi
 Waspadai pemandian besar - cadangan kerugian adalah kontinjensi
 Tinjau pengajuan SEC untuk rincian cadangan kerugian
 Menganalisis catatan pajak tangguhan untuk provisi kerugian masa depan yang tidak
diungkapkan
Catatan: Cadangan kerugian tidak mengubah eksposur risiko, tidak memiliki konsekuensi arus
kas, dan tidak memberikan asuransi
Basic of Commitments
Commitments adalah potensi klaim terhadap sumber daya perusahaan karena kinerja masa depan
berdasarkan kontrak
Analisis yang berguna:
 Memeriksa komunikasi manajemen dan siaran pers
 Analisis catatan tentang komitmen, termasuk
 Deskripsi komitmen dan tingkat risikonya
 Jumlah yang berisiko dan bagaimana diperlakukan dalam menilai eksposur risiko
 Kondisi dan waktu kontrak
 Mengenali bias untuk tidak mengungkapkan komitmen
 Tinjau pengajuan SEC untuk detail komitmen
Basics of Off-Balance_sheet Financing
Off-Balance-Sheet Financing adalah non-pencatatan kewajiban pembiayaan
Motivasi : Untuk menjaga hutang keluar dari neraca — bagian dari lanskap yang selalu berubah,
di mana sebagai satu persyaratan akuntansi dimasukkan untuk lebih mencerminkan kewajiban
dari transaksi pembiayaan off-neraca tertentu, cara baru dan inovatif dirancang untuk
menggantikannya
Transaksi terkadang digunakan sebagai pembiayaan off-balance-sheet:
 Sewa operasi yang tidak dapat dibedakan dari sewa modal
 Perjanjian through-put, di mana perusahaan setuju untuk menjalankannya barang melalui
fasilitas pemrosesan
 Pengaturan take-or-pay, di mana perusahaan menjamin untuk membayar untuk barang
dibutuhkan atau tidak
 Usaha patungan tertentu dan kemitraan terbatas
 Pengaturan pembiayaan produk, di mana perusahaan menjual dan setuju untuk membeli
kembali persediaan atau menjamin harga jual
 Menjual piutang dengan bantuan dan mencatatnya sebagai penjualan daripada kewajiban
 Menjual piutang sebagai jaminan atas hutang yang dijual kepada public
 Komitmen pinjaman yang masih berlaku
Perusahaan mengungkapkan informasi berikut tentang instrumen keuangan dengan risiko
kerugian di luar neraca:
 Jumlah muka, kontrak, atau pokok
 Ketentuan instrumen dan info tentang risiko kredit dan pasar, persyaratan kas, dan
akuntansi Kerugian yang timbul jika salah satu pihak dalam kontrak gagal melaksanakan
 Agunan atau jaminan lainnya, jika ada, untuk jumlah yang berisiko
 Info tentang konsentrasi risiko kredit dari counterparty atau group of counterparty
Analisis yang berguna:
 Memeriksa komunikasi manajemen dan siaran pers
 Analisis catatan tentang pengaturan pembiayaan
 Mengakui adanya bias untuk tidak mengungkapkan kewajiban pembiayaan
 Tinjau pengajuan SEC untuk rincian pengaturan pembiayaan
Illustration of SPE Transaction to Sell Accounts Receivable
 Entitas bertujuan khusus dibentuk oleh perusahaan sponsor dan dikapitalisasi dengan
investasi ekuitas, beberapa di antaranya harus berasal dari pihak ketiga yang independen.
 SPE memanfaatkan investasi ekuitas ini dengan meminjam dari pasar kredit dan membeli
aset produktif dari atau untuk perusahaan sponsor.
 Arus kas dari aset produktif digunakan untuk membayar hutang dan memberikan
pengembalian kepada investor ekuitas.

Manfaat SPE:
 SPE dapat memberikan alternatif pembiayaan dengan biaya lebih rendah daripada
meminjam dari pasar kredit secara langsung.
 Berdasarkan GAAP saat ini, selama SPE terstruktur dengan benar, SPE dianggap sebagai
entitas terpisah, tidak dikonsolidasi dengan perusahaan sponsor.

Shareholder’s Equity
Ekuitas - mengacu pada pembiayaan pemilik (pemegang saham); karakteristiknya yang biasa
meliputi:
 Mencerminkan klaim pemilik (pemegang saham) atas aset bersih
 Pemegang ekuitas biasanya berada di bawah kreditor
 Variasi di antara pemegang ekuitas dalam hal senioritas
 Terkena risiko dan keuntungan maksimum
Analisis Ekuitas - melibatkan analisis karakteristik ekuitas, termasuk:
 Mengklasifikasikan dan membedakan berbagai sumber ekuitas
 Meneliti hak untuk kelas ekuitas dan prioritas dalam likuidasi
 Mengevaluasi batasan hukum untuk distribusi ekuitas
 Mereview pembatasan distribusi laba ditahan
 Menilai syarat dan ketentuan dari potensi penerbitan ekuitas

Equity Classes - dua komponen dasar:


 Modal
 Pendapatan yang disimpan

Reporting Capital Stock


Sumber peningkatan persediaan modal yang beredar:
 Penerbitan saham
 Konversi surat utang dan saham preferen
 Penerbitan berdasarkan dividen dan pembagian saham
 Penerbitan saham dalam akuisisi dan merger
 Penerbitan sesuai dengan opsi saham dan waran yang dilaksanakan

Sumber penurunan persediaan modal yang beredar:


 Pembelian dan penghentian saham
 Pembelian kembali saham
 Membalikkan stock split

Components of Capital Stock


Contributed (or Paid-In) Capital, jumlah pembiayaan yang diterima dari pemegang saham
untuk modal saham; biasanya dibagi menjadi dua bagian:

 Saham Biasa (atau Preferen) - pembiayaan sama dengan nilai nominal atau dinyatakan;
jika saham tidak ada par, maka sama dengan total pembiayaan
 Modal yang Dikontribusikan (atau Disetor) dalam Kelebihan Par atau Nilai Stated -
pembiayaan yang melebihi nilai nominal atau yang dinyatakan

Treasury Stock (or Buyback), saham perusahaan diperoleh kembali setelah diterbitkan
sebelumnya dan dibayar penuh.
 Mengurangi aset dan ekuitas pemegang saham
 Akun kontra ekuitas (ekuitas negatif).
 Biasanya dicatat dengan biaya
Classification of Capital Stock
Preferred Stock, stok dengan fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa; fitur saham preferen
yang khas meliputi:
 Preferensi pembagian dividen
 Prioritas likuidasi
 Konvertibilitas (penebusan) menjadi saham biasa
 Ketentuan panggilan
 Hak non-voting

Common Stock, saham dengan kepentingan kepemilikan dan menanggung risiko dan imbalan
akhir (kepentingan sisa) sebesar kinerja perusahaan
Retained Earnings - mendapatkan modal perusahaan; mencerminkan akumulasi pendapatan atau
kerugian yang tidak didistribusikan sejak awal; laba ditahan merupakan sumber utama
pembagian dividen
Dividen Tunai dan Saham
 Dividen tunai - pembagian uang tunai (atau aset) kepada pemegang saham
 Dividen saham - pembagian modal saham kepada pemegang saham

Penyesuaian Periode Sebelumnya - terutama koreksi kesalahan dari pernyataan periode


sebelumnya

Alokasi Laba Ditahan - reklasifikasi laba ditahan untuk tujuan tertentu


Batasan (atau Perjanjian) Saldo Laba - kendala atau persyaratan retensi laba ditahan
Spin-off, pembagian saham anak perusahaan kepada pemegang saham sebagai dividen; aset
(investasi di anak perusahaan) berkurang seperti laba ditahan.

Split-off, pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki oleh perseroan dengan saham-saham
dalam perseroan yang dimiliki oleh pemegang saham; aset (investasi di anak perusahaan)
berkurang dan saham yang diterima dari pemegang saham diperlakukan sebagai saham treasuri.
Accumulated OCI
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas tertentu (keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi) tidak dimasukkan sebagai bagian dari laba bersih. Sebaliknya, pendapatan tersebut
dimasukkan secara terpisah sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lain, yang kemudian
ditambahkan ke laba bersih untuk menentukan penghasilan komprehensif.
Beberapa item yang termasuk dalam penghasilan komprehensif lain adalah:
 Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari sekuritas yang dapat dipasarkan
yang diklasifikasikan sebagai Tersedia untuk Dijual.
 Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari derivatif yang memenuhi syarat
untuk akuntansi lindung nilai.
 Pensiun dan penyesuaian OPEB.
 Penyesuaian terjemahan valuta asing.

Computation
Nilai buku per saham adalah jumlah per saham yang dihasilkan dari likuidasi perusahaan pada
jumlah yang dilaporkan di neraca.

Nilai buku adalah terminologi konvensional yang mengacu pada nilai aset bersih — yaitu, total
aset dikurangi dengan klaim terhadapnya.

Nilai buku saham biasa sama dengan total aset dikurangi kewajiban dan klaim sekuritas senior
untuk saham biasa (seperti saham preferen) pada jumlah yang dilaporkan di neraca (tetapi juga
dapat mencakup klaim sekuritas senior yang belum dipesan).

Menghitung nilai buku adalah untuk menjumlahkan akun ekuitas saham biasa dan mengurangi
jumlah ini dengan klaim senior yang tidak tercermin dalam neraca (termasuk tunggakan dividen
saham preferen, premi likuidasi, atau preferensi aset lainnya yang menjadi hak saham preferen).
Book Value per Share
Nilai buku memegang peranan penting dalam analisis laporan keuangan.
Aplikasi dapat mencakup yang berikut:
 Nilai buku, dengan kemungkinan penyesuaian, sering digunakan dalam menilai istilah
merger.
 Analisis perusahaan yang sebagian besar terdiri dari aset likuid (keuangan, investasi,
asuransi, dan lembaga perbankan) sangat bergantung pada nilai buku.
 Analisis obligasi bermutu tinggi dan saham preferen sangat mementingkan cakupan aset.
Convertible Debt
 Hutang konversi adalah keamanan hybrid klasik karena merupakan kombinasi dari fitur
hutang dan ekuitas. Biasanya, utang konversi memungkinkan pemegang opsi untuk
mengonversi dengan harga tetap.
 Oleh karena itu, konversi hanya akan terjadi jika harga saham lebih tinggi dari harga
konversi pada saat jatuh tempo. Jika tidak, pemegang utang bisa meminta pelunasan
pokok.
 Aturan akuntansi saat ini berdasarkan US GAAP (ASC 470-20) dan IFRS (IAS 32),
perusahaan yang menerbitkan hutang konversi harus secara terpisah memperhitungkan
komponen kewajiban (hutang) dan ekuitas (opsi konversi) pada tanggal penerbitan.

Redeemable Preferred Stock


 Analis harus waspada terhadap sekuritas ekuitas (biasanya saham preferen) yang
memiliki ketentuan penebusan wajib yang membuatnya lebih mirip dengan hutang
daripada ekuitas.
 Sekuritas ini mengharuskan perusahaan untuk membayar dana pada tanggal tertentu.
Sekuritas ekuitas sejati tidak memaksakan persyaratan seperti itu.
Minority Interest
 Hak minoritas (juga disebut kepentingan non-pengendali) mengacu pada bagian dari
ekuitas pemegang saham anak perusahaan yang dimiliki sebagian yang dimiliki oleh
pemegang saham minoritas (di luar).
 Ini benar-benar merupakan bentuk modal menengah. Karena bukan milik pemegang
saham perusahaan induk, maka tidak dapat dianggap sebagai bagian dari ekuitas
pemegang saham perusahaan induk.
 Namun, meskipun milik pihak luar, hal tersebut bersifat ekuitas pemegang saham dan
oleh karena itu tidak dapat diklasifikasikan sebagai liabilitas.

Shareholder’s Equity Reporting Under IFRS


 Modal saham dilaporkan sebagai item baris terpisah.
 Sebagian besar perusahaan melaporkan laba ditahan, tetapi beberapa memasukkan laba
ditahan dalam cadangan.
 Cadangan mencakup akumulasi pendapatan komprehensif lain, kompensasi opsi, premi
saham, dan dalam beberapa kasus bahkan laba ditahan.
 Kepentingan minoritas (kepentingan nonpengendali) ditampilkan secara terpisah dari
ekuitas pemegang saham perusahaan induk tetapi dimasukkan sebagai bagian dari ekuitas
total.
 Beberapa perusahaan melaporkan komponen rinci di neraca, sementara yang lain hanya
melaporkan agregat untuk setiap kategori.

Postretirement Benefit
Dua jenis Manfaat Pensiun:
 Manfaat pensiun - Pemberi kerja-menjanjikan manfaat uang kepada karyawan setelah
pensiun, misalnya, gaji bulanan hingga meninggal dunia
 Manfaat Karyawan Pasca Pensiun Lainnya (OPEB) - Manfaat non-pensiun (biasanya
nonmoneter) yang diberikan pemberi kerja setelah pensiun, misalnya, perawatan
kesehatan dan asuransi jiwa

Pension Basic
 Program Pensiun - perjanjian oleh pemberi kerja untuk memberikan manfaat pensiun
yang melibatkan 3 entitas: pemberi kerja-yang berkontribusi pada program; karyawan-
yang memperoleh manfaat; dan dana pensiun
 Dana Pensiun - akun yang dikelola oleh wali amanat, independen dari pemberi kerja,
dipercaya dengan tanggung jawab menerima kontribusi, menginvestasikannya dengan
cara yang tepat, & membagikan manfaat pensiun kepada karyawan
 Vesting - menentukan hak karyawan atas manfaat pensiun terlepas dari apakah karyawan
tetap bekerja di perusahaan atau tidak; biasanya diberikan setelah karyawan melayani
beberapa periode minimum dengan majikan

Kategori Rencana Pensiun


 Imbalan pasti - program yang menetapkan jumlah manfaat pensiun yang dijanjikan
pemberi kerja untuk pensiunan; pemberi kerja menanggung risiko kinerja dana pensiun

 Iuran pasti - program yang menetapkan jumlah iuran pensiun yang diberikan pemberi
kerja pada program pensiun; karyawan menanggung risiko kinerja dana pensiun

Fokus Analisis Pensiun


 Program manfaat pasti merupakan bagian utama dari program pensiun dan menjadi fokus
analisis mengingat implikasinya terhadap kinerja perusahaan dan posisi keuangan di
masa depan.
Alternative Definitions of Pension Obligation
 Akumulasi kewajiban manfaat (ABO) - nilai kini aktuaria dari manfaat pensiun masa
depan yang dibayarkan kepada karyawan pada saat pensiun berdasarkan kompensasi dan
layanan mereka saat ini.
 Kewajiban manfaat proyek (PBO) - perkiraan aktuaria dari manfaat pensiun masa depan
yang dibayarkan kepada karyawan pada saat pensiun berdasarkan kompensasi dan
layanan masa depan yang diharapkan hingga saat ini

Relation between Plan Assets and Funded Status


 Aset Rencana - Dana yang dikontribusikan ke rencana disebut aset rencana karena ini
diinvestasikan di pasar modal
 Status Program yang Didanai - Perbedaan antara nilai aset program dan PBO yang
mewakili posisi ekonomi bersih dari rencana tersebut
Catatan: Paket kelebihan dana (kekurangan dana) ketika nilai aset program melebihi (kurang
dari) PBO
Economic Pension Cost
Biaya pensiun ekonomi - biaya bersih yang timbul dari perubahan posisi ekonomi bersih (atau
status pendanaan) untuk suatu periode; mencakup komponen berulang dan tidak berulang
bersama dengan laba atas aset rencana.
Biaya pensiun berulang terdiri dari dua komponen:
 Biaya jasa - nilai sekarang aktuarial dari manfaat pensiun yang diperoleh karyawan
 Biaya Bunga - kenaikan kewajiban manfaat yang diproyeksikan yang timbul ketika
pembayaran pensiun mendekati satu periode untuk dilakukan; dihitung dengan
mengalikan PBO periode awal dengan tingkat diskonto

Biaya pensiun tidak berulang terdiri dari dua komponen:


 Keuntungan atau Kerugian Aktuaria - perubahan PBO yang terjadi ketika satu atau lebih
asumsi aktuaria direvisi dalam memperkirakan PBO
 Biaya Layanan Sebelumnya - akibat perubahan aturan program pensiun pada PBO

Pengembalian aset rencana:


Pengembalian aktual dari aset program - pendapatan program pensiun, terdiri pendapatan
investasi — apresiasi modal dan dividen serta bunga diterima, dikurangi biaya manajemen;
ditambah disadari dan belum direalisasikan apresiasi (atau dikurangi depresiasi) dari aset
program lainnya; Digunakan untuk mengimbangi biaya untuk sampai pada biaya pensiun
ekonomi bersih.

Status yang Diakui di Neraca


 Mengenali status pendanaan program pensiun di neraca.
 Aset dan kewajiban pensiun dibagi satu sama lain (sebagai status didanai) daripada
dilaporkan secara terpisah sebagai aset dan kewajiban terkait.
 Perusahaan tidak melaporkan status pendanaan program pensiun sebagai item baris
terpisah di neraca, melainkan melekat dalam berbagai aset dan kewajiban.

Pension Accounting Requirements


Biaya Pensiun yang Diakui
 Biaya pensiun yang diakui termasuk dalam laba bersih (yaitu, biaya pensiun periodik
bersih) adalah versi yang dihaluskan (proses smoothing, defers volatile, one-time items)
dari biaya pensiun ekonomi aktual untuk periode tersebut.
 Hasil yang diharapkan dari aset program diakui dalam beban pensiun yang dilaporkan.
 Perbedaan antara pengembalian aktual dan yang diharapkan ditangguhkan. Jumlah yang
ditangguhkan tersebut diakui secara bertahap melalui proses amortisasi.
Jadi, biaya pensiun periodik bersih mencakup biaya jasa, biaya bunga, pengembalian yang
diharapkan dari aset program dan amortisasi item yang ditangguhkan.
Artikulasi Neraca dan Pengaruh Laporan Laba Rugi
 Penangguhan bersih untuk periode tersebut dimasukkan dalam pendapatan komprehensif
lain untuk periode tersebut
 Penangguhan bersih kumulatif termasuk dalam akumulasi pendapatan komprehensif lain,
sebuah komponen ekuitas pemegang saham

Feature of OPEB Accounting


Akuntansi OPEB saat ini diatur oleh SFAS 158
 Biaya OPEB diakui pada saat terjadinya, bukan pada saat sebenarnya dibayarkan.
 Aset rencana OPEB diimbangi dengan kewajiban OPEB, dan pengembalian dari aset ini
dikompensasikan dengan biaya OPEB.
 Keuntungan dan kerugian aktuarial, biaya jasa lalu, dan selisih lebih pengembalian aktual
atas imbal hasil yang diharapkan dari aset program ditangguhkan dan selanjutnya
diamortisasi.

OPEB Accounting Strategy


Accumulated Postretirement Benefit Obligation( APBO)
– kewajiban OPEB pemberi kerja
Obligasi

Expected Postretirement Benefit Obligation (EPBO)


– nilai sekarang dari masa depan
Pembayaran OPEB terkait dengan karyawan

Overview of OPEB Accounting


Status yang Diakui di Neraca
 EPBO total dialokasikan selama layanan yang diharapkan karyawan dengan perusahaan.
Kewajiban proporsional yang disebut dengan akumulasi kewajiban imbalan pasca kerja
(APBO), diakui di neraca. APBO adalah bagian dari EPBO yang "diperoleh" melalui
layanan karyawan pada tanggal tertentu.
 Status pendanaan OPEB adalah perbedaan antara APBO dan nilai wajar aset yang
ditetapkan untuk memenuhi kewajiban ini (jika ada).

Biaya OPEB yang Diakui


Biaya OPEB yang diakui dalam laba bersih meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
 Biaya layanan - nilai sekarang aktuaria dari OPEB yang "diperoleh" oleh karyawan
selama periode tersebut; porsi EPBO yang diatribusikan ke tahun berjalan.
 Biaya bunga - pertumbuhan APBO selama periode tersebut menggunakan asumsi tingkat
diskonto.
 Hasil yang diharapkan dari aset program - sama dengan nilai pasar wajar pembukaan aset
rencana OPEB dikalikan dengan tingkat pengembalian yang diharapkan jangka panjang
dari mereka aktiva.
 Amortisasi laba atau rugi bersih - Keuntungan / kerugian aktuaria ditambahkan ke selisih
antara pengembalian aktual dan yang diharapkan dari aset program, dan jumlah bersih
(disebut laba atau rugi bersih) ditangguhkan. Keuntungan atau kerugian bersih kumulatif
diamortisasi secara garis lurus selama masa kerja karyawan.
 Amortisasi biaya jasa sebelumnya - Perubahan manfaat retroaktif dari rencana
amandemen, atau biaya jasa sebelumnya, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis
lurus selama sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan.

Artikulasi Neraca dan Laba Bersih


 Seperti halnya pensiun, biaya manfaat pasca pensiun bersih yang diperhalus tidak akan
sejalan dengan perubahan status pendanaan di neraca.
 Penangguhan bersih selama satu tahun dimasukkan dalam pendapatan komprehensif lain
untuk tahun tersebut dan penangguhan bersih kumulatif dimasukkan dalam akumulasi
pendapatan komprehensif lain.

Prosedur lima langkah untuk menganalisis manfaat pasca pensiun:


 Menentukan dan merekonsiliasi biaya dan kewajiban (atau aset) yang dilaporkan dan
manfaat ekonomi.
 Lakukan penyesuaian yang diperlukan pada laporan keuangan.
 Evaluasi asumsi aktuaria (tingkat diskonto, tingkat pengembalian yang diharapkan,
tingkat pertumbuhan) dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan.
 Memeriksa eksposur risiko pensiun (muncul sejauh mana aset program memiliki profil
risiko yang berbeda dari kewajiban pensiun).
 Pertimbangkan implikasi arus kas pasca pension rencana manfaat.
Chapter 4: Analyzing Investing Activities
Current Asset
Asset
Asset terdiri dari 2 yaitu :
1. Aktiva lancar mencakup kas dan aktiva lainnya yang diperkirakan dapat direalisasi menjadi
kas atau dapat dijual dan digunakan selama satu siklus operasi atau dalam 1 tahun. Contoh,
Cash, A/R, Supplies, Inventory
2. Aset yang yang bersifat jangka panjang (lebih dari satu siklus operasi perusahaan). Contoh,
Fixed Asset, Intangible Asset.

Apa itu siklus operasi?


Siklus Operasi : periode waktu antara akuisisi barang/jasa yang terlibat dalam proses
manufaktur dan realisasi kas akhir yang dihasilkan dari penjualan dan koleks iberikutnya

Cash and Cash Equivalent


Kas, aset yang paling likuid, mencakup mata uang, deposito dana, money orders, dan cek. Setara
kas yang tergolong sangat lancar, serta investasi jangka pendek yang :
1. siap dikonversi menjadi kas, dan
2. Hampir jatuh tempo sehingga minimnya resiko pengaruh tingkat bunga.

Liquidity
Selain memeriksa jumlah aktiva likuid yang tersedia untuk perusahaan, analisis  juga harus
mempertimbangkan hal berikut:
1. Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan mengalami
penurunan likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi tersebut turun
2. Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi (compensating
balances) untuk mendukung suatu perjanjian pinjaman atau sebagai jaminan utang

Receivables
Receivables terdapat 2 jenis yakni :
1. Accounts Receivable : tuntutan perusahaan kepada pihak lain, baik perorangan maupun
terhadap badan usaha yang terjadi karena adanya suatu transaksi. Piutang timbul akibat
terjadi transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit
2. Notes Receivable : piutang perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu
perjanjian khusus

Valuation of Receivables
1. Piutang dilaporkan sesuai dengan NRV (Net Relizable Value (NRV)  A/R dikurangi
AFDA (Net A/R)
2. Pihak Manajemen mengestimasikan AFDA (piutang tak tertagih) berdasarkan
pengalaman, keadaan customer, keadaan pasar dan ekonomi (sektor), serta aturan-aturan
yang berlaku.

Analyzing Receivables
Informasi penuh untuk menilai risiko kolektibilitas biasanya tidak dicakup dalam laporan
keuangan. Informasi yang berguna harus diperoleh dari sumber lain atau dari perusahaan. Alat
analisis untuk memeriksa kolektibilitas mencakup:
1. Membandingkan persentase piutang terhadap penjualan perusahaan pesaing dengan
perusahaan yang sedang dianalisis.
2. Memeriksa konsentrasi pelanggan, risiko meningkat jika piutang terkonsentrasi pada satu
atau sedikit pelanggan.
3. Menyelidiki pola umur piutang (sudah melewati jatuh tempo dan berapa lama).
4. Menentukan bagian piutang yang merupakan pengalihan atau perpanjangan (renewal)
dari piutang atau wesel tagih masa lalu.
5. Menganalisis kecukupan tunjangan untuk diskon, pengembalian, dan kredit lainnya.

Authenticity of Receivables
1. Mereview kebijakan kredit.
2. Mereview kebijakan dalam pengembalian/penukaran barang.
3. Mereview apa ada kontijensi terhadap akun piutangnya.

Securitization of Receivables
1. Securitization (Factoring) adalah ketika perusahaan menjual semua atau sebagian piutangnya
kepada pihak ketiga.
2. Piutang dapat dijual dengan atau tanpa recourse (recourse itu adalah jaminan
kolektibelitas/dapat ditagih).
3. Penjualan piutang dengan recourse tidak secara efektif memindahkan risiko kepemilikan
piutang dari penjual
4. Untuk securitization dengan recourse, si penjual harus tetap mencatatnya di sesi aset serta
mencatat compensating liabilitynya (recourse liability).
5. Untuk securitization tanpa recourse, penjual harus menghapus piutangnya dari balance sheet.

Prepaid Expense
merupakan pembayaran di muka atas  jasa atau barang  belum diterima.. Sebagai contoh adalah
pembayaran di muka untuk  asuransi, utilitas, dan sewa.

Inventories
Persediaan adalah barang yang disimpan untuk dijual, atau barang yang diperoleh (atau
dalam proses siap) untuk dijual, sebagai bagian dari operasi normal perusahaan. Metode
pembebanan biaya bagi valuasi inventory penting karena akan berdampak pada pendapatan
bersih dan valuasi aset Metode pembebanan inventory digunakan untuk mengalokasi biaya
bahan baku yang siap untuk dijual antara HPP dan ending inv
Inventory Costing

Persamaan Inventaris artinya, Cost of Goods Available for Sale akan berdampak pada
Cost of Goods Sold dan Ending Inventory yang mana barang Cost of Goods Available for Sale
yang terjual akan meningkatkan Cost of Goods Sold dan menurunkan Ending Inventory.
Persamaan inventaris berguna dalam memahami alur inventaris. Untuk perusahaan
merchandising: persediaan awal, pembelian bersih, biaya barang yang dijual mengakhiri
persediaan. Persamaan ini menyoroti aliran biaya dalam perusahaan. Hal ini dapat dinyatakan
sebagai alternatif seperti yang ditunjukkan dalam grafik pada halaman berikutnya. Biaya
persediaan awalnya dicatat pada neraca. Karena persediaan dijual, biaya ini dihapus dari neraca
dan mengalir ke laporan laba rugi sebagai biaya barang yang dijual (COGS). Biaya tidak dapat
berada di dua tempat pada saat yang sama; baik mereka tetap pada neraca (sebagai biaya masa
depan) atau diakui saat ini dalam laporan laba rugi dan mengurangi profitabilitas untuk
mencocokkan dengan pendapatan penjualan. Konsep penting dalam akuntansi inventaris adalah
aliran biaya. Jika semua persediaan diperoleh atau diproduksi selama dijual, maka RODA sama
dengan biaya barang dibeli atau diproduksi. Ketika persediaan tetap pada akhir periode
akuntansi, bagaimanapun, penting untuk menentukan persediaan mana yang telah dijual dan
biaya mana yang tetap ada di neraca. GAAP memungkinkan perusahaan beberapa opsi untuk
menentukan urutan di mana biaya dihapus dari neraca dan diakui sebagai RODA dalam laporan
laba rugi.

Metode Pencatatan Inventories


1. First-In, First-Out (FIFO), adalah barang yang pertama kali masuk adalah yang keluar
pertama kali.
a. Oldest Cost -> Costs of Goods Sold
b. Recent Cost -> Ending Inventory
Artinya, biaya pembelian barang yang paling lama akan mejadi Cost of Goods Sold setelah
barang dijual dan yang belum terjual menjadi ending inventory.
2. Last-In, First Out (LIFO), merupakan kebalikan dari FIFO yakni mengeluarkan atau
menjual barang yang terakhir masuk.
a. Recent Cost -> Cost of Goods Sold
b. Oldest Cost -> Ending Inventory
Artinya, biaya pembelian barang yang paling akhir akan menjadi Cost of Goods Sols setelah
bang dijual dan yang belum terjual menjadi ending invenroty.
3. Average Cost, ketika unit dijual, biaya rata-rata masing-masing unit dalam inventaris
dihitung untuk biaya barang yang dijual. Cara mendapatkan metode ini adalah dengan
perhitungan, sebagai berikut:
Cost of Goods Available for Sale ÷ Units Available on the Date of Sale
Sehingga, dapat dikatakan perbedaan dalam ketiga metode pencatatan inventori ini terdapat pada
perhitungan Cost of Goods Sold.
Economic Profit vs Holding Gain
a. Dalam periode kenaikan harga, FIFO menghasilkan pendapatan kotor yang lebih tinggi
keuntungan daripada LIFO karena persediaan biaya yang lebih rendah dicocokkan dengan
pendapatan penjualan di pasar saat ini Harga. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai hantu
FIFO Keuntungan.
b. Laba kotor FIFO sebenarnya adalah jumlah dari dua komponen: Keuntungan Ekonomi dan
Memegang Keuntungan:
1) Keuntungan Ekonomi, artinya membeli di tahun ini, lalu menjualnya juga pada taun ini.
Sehingga laba yang di dapat adalah dari selisih harga jual dengan harga pembelian barang
tersebut.
2) Memegang Keuntungan, artinya membeli di tahun ini untuk disimpan, lalu menjualnya
pada waktu tertentu, misalnya tahun depan. Sehingga keuntungan yang dimaksud dengan
holding gain adalah keuntungan tambahan akibat kenaikan inflasi yang direalisasikan
oleh perusahaan pada persediaan tersebut dibeli beberapa waktu yang lalu dengan harga
lebih rendah dari harga saat ini.

LIFO Liquidations
1. Perusahaan mempertahankan persediaan LIFO dalam kumpulan biaya (cost pools) yang
berbeda. Misalnya, membeli persediaan pada tanggal 1 dengan harga Rp 5.000 per unit,
kemudian membeli kembali pada tanggal 2 dengan harga Rp 4.000 per unit.
2. Ketika jumlah persediaan berkurang, setiap lapisan biaya dicocokkan dengan harga jual saat
ini. Misalnya, Inventory pada tanggal 7 sudah terjual dengan harga Rp 3.000, lalu harga jual
tersebut kemudian dicocokin dengan harga pada saat ini.
3. Dalam periode kenaikan harga, menurunkan ke lapisan biaya yang lebih rendah sehingga
dapat meningkatkan keuntungan. Misalnya, dari tanggal 6 ke tanggal 5, pada tanggal 6 harga
beli barang sebesar Rp 8.000 yang dijual Rp 10.000, sehingga profitnya yang didapatkan
adalah Rp 2.000. Kemudian pada tanggal 5 harga beli barang sebesar Rp 7.000 yang dijual
Rp 10.000, sehingga profit yang didapatkan sebesar Rp 3.000. Dengan demikian, memiliki
harga jual yang sama dengan barang yang sama, kita bisa mendapatkan profit lebih besar,
hal ini dikarena kita membebankan biaya ke yang lebih murah, sehingga gross profit
mengalami kenaikan
4. Dalam periode penurunan harga, pengurangan persediaan dapat menyebabkan penurunan
dalam pelaporan laba kotor karena biaya inventory yang lebih tinggi bertemu dengan harga
jual saat ini yang sedang rendah. Misalnya, dulu membeli barang persediaan seharga Rp
8.000, saat ini harga barang persediaan tersebut Rp 3.000, akan tetapi harga jualnya tetap
sama sebesar Rp 10.000. Dengan demikian akan mengami penurunann gross profit.
Menganalisis Persediaan — Penyajian Kembali LIFO menjadi FIFO,
adaProses tiga langkah:
1. Inventaris LIFO yang dilaporkan + cadangan LIFO
2. Hutang pajak tertunda + [cadangan LIFO x Tax rate]
3. Laba ditahan + [cadangan LIFO x (1-Tax rate)]
Cadangan LIFO adalah jumlah biaya saat ini melebihi biaya LIFO yang dilaporkan persediaan

Biaya Persediaan untuk Perusahaan Manufaktur, terdiri dari:


1. Bahan mentah — biaya bahan dasar yang digunakan untuk memproduksi produk.
2. Tenaga kerja — biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk mengubah produk
menjadi keadaan selesai.
3. Overhead (biaya umum) — biaya tidak langsung yang timbul dalam proses manufaktur,
Perusahaan dapat memperkirakan dua komponen pertama dengan cukup akurat spesifikasi
desain dan studi waktu dan gerak di jalur perakitan. Overhead seringkali merupakan komponen
biaya produk terbesar dan terbanyak sulit untuk diukur di tingkat produk. Secara total, biaya
overhead harus dialokasikan untuk semua produk yang diproduksi dimasukkan ke dalam biaya
persediaan dan tetap di neraca sampai persediaan dijual.
Lower of Costs or Market (Nilai lebih rendah atau nilai pasar)
c. Aturan biaya atau pasar yang lebih rendah menyiratkan bahwa jika persediaan penurunan
nilai pasar di bawah biayanya karena alasan apa pun, termasuk keusangan, kerusakan, dan
perubahan harga persediaan dicatat untuk mencerminkan kerugian ini.
d. Penurunan nilai ini secara efektif dibebankan pada pendapatan di periode terjadinya
kerugian.
e. Karena penulisan dari biaya ke pasar dilarang (kecuali untuk pemulihan kerugian hingga
biaya awal), persediaan dinilai secara konservatif.
Long-Lived Asset
Long-Lived Assets (Aset berumur panjang) — sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan (atau mengurangi biaya) dalam jangka panjang. Seperti:
a. Tangible fixed assets (aset tetap berwujud) seperti perumahan, tanaman dan peralatan.
b. Itangible Assets (Aset tidak berwujud) seperti paten, merek dagang, hak cipta, dan
goodwill
c. Biaya yang ditangguhkan seperti penelitian dan Pengembangan (R&D) pengeluaran, dan
natural resources

1. Kapitalisasi — proses penangguhan biaya yang timbul di periode berjalan dan yang
manfaatnya diharapkan bertambah menjadi satu atau lebih periode masa depan. Biaya yang
dijadikan sebagai penambah asset
Untuk biaya yang akan dikapitalisasi, itu harus memenuhi setiap kriteria berikut:
a. Harus muncul dari transaksi atau peristiwa masa lalu
b. Ini harus menghasilkan diidentifikasi dan manfaat masa depan yang cukup mungkin
c. Harus mengizinkan pemilik (terbatas) kendali atas manfaat di masa depan

2. Alokasi — proses pengeluaran berkala yang ditangguhkan biaya (aset) untuk satu atau lebih
periode manfaat yang diharapkan di masa depan; ditentukan oleh masa manfaat, nilai sisa,
dan alokasi metode.
Terminologi:
a. Depresiasi untuk tetap berwujud aktiva
b. Amortisasi untuk aset tidak berwujud
c. Depletion, penyusutan atas harta-hata berupa sumber daya alam yang disebabkan oleh
perubahan pengolahan sumber daya alam tersebut menjadi persediaan.

3. Impairment (penururnan nilai asset) — proses menurunkan nilai aset saat nilai arus kas
yang diharapkan (tidak dihitung) lebih kecil dari nilai tercatatnya (nilai buku)
Terdapat dua gangguan yang muncul dari impairment, yaitu:
a. Kecenderungan konservatif dapat mengganggu evaluasi asset jangka panjang, karena
nilai assets hanya akan diturunkan dan tidak dinaikkan.
b. Efek sementara yang besar dari mengakui penurunan nilai aset mengganggu laba bersih.

Capitalizing vs Expensing
1. Pengaruh Kapitalisasi terhadap Pendapatan
a. Menunda pengakuan beban dalam laporan laba rugi. yang berarti dengan melakukan
kapitalisasi akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dalam periode akuisisi,
tetapi pendapatan akan menurun di periode berikutnya apabila dibandingkan dengan
pengeluaran biaya.
b. Kapitalisasi menghasilkan pendapatan perusahaan yang tidak fluktuatif.

2. Pengaruh Kapitalisasi terhadap ROI


a. Kapitalisasi mengurangi volatilitas dalam pengukuran pendapatan dan, demikian pula,
rasio ROI. Hal tersebut mempengaruhi pada pembilang (pendapatan) dan penyebut
(investasi basis) dalam ratio ROI.
b. Namun, membebankan biaya asset akan menghasilkan investasi sebagai penyebut yang
lebih rendah dan akan meningkatkan volatilitas pendapatan

3. Pengaruh Kapitalisasi terhadap Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)


Dengan melakukan pembebanan biaya secara langsung akan mengecilkan modal bagi
perusahaan yang memiliki asset produktif.

4. Pengaruh Kapitalisasi terhadap Operating Cash Flow


Dengan melakukan pembebanan biaya asset secara langsung akan menyebabkan
membesarnya operating cash flow yang keluar dan mengecilnya investing cash flow yang
keluar di periode di mana akuisisi terjadi apabila dibandingkan dengan melakukan
kapitalisasi terhadap biaya tersbut.
Plant Asset
Plant asset sendiri punya beberapa ciri-ciri yaitu :
- Berwujud / tangible
- Aktif digunakan dalam operasi
- Diharapkan bermanfaat untuk masa depan

Aturan penerapan biaya pada plant asset :


Yaitu harga beli dan segala pengeluaran yang dibutuhkan untuk mendapatkan aset tersebut akan
menjadi acquisition cost plant aset, Misalnya gedung harus dibalik nama dulu kepemilikannya, di
renovasi seperti di cat ulang dan lain lain acquisition cost itu diluar financing charges dan cash
discount. Valuation menekankan objektivitas biaya historis, yaitu prinsip konservatisme, dan
akuntansi untuk uang diinvestasikan

Batasan biaya historis:


a. Neraca tidak dimaksudkan untuk mencerminkan nilai pasar
b. Tidak terlalu relevan dalam menilai nilai pengganti
c. Tidak dapat dibandingkan di seluruh perusahaan
d. Tidak terlalu berguna dalam mengukur biaya peluang
e. Kumpulan pengeluaran yang mencerminkan perbedaan daya beli
Depresiasi adalah proses mengalokasikan cost dari plant asset ke beban dalam periode
mendapatkan manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.
Dalam menghitung depresiasi, kita membutuhkan 3 jumlah dalam setiap asset yaitu :
1. Cost (harga perolehan)
2. Salvage value ( nilai sisa )
3. Useful life ( masa manfaat )

Ada beberapa jenis depresiasi yaitu :


1. Straight line method ( atau metode garis lurus)
Yaitu dimana penyusutan yang dibebankan sama setiap tahunnya, cara menghitungnya
adalah
harga perolehan−nilai sisa
penyusutan=
umur manfaat
2. Accelerated
Yaitu biaya depresiasi lebih tinggi di tahun awal pemakaian dan menjadi lebih rendah di
tahun akhir  aset lebih produktif di tahun awal.
a. kelebihan metode ini untuk tujuan perpajakan adalah percepatan alokasi biaya dan
selanjutnya penangguhan pendapatan kena pajak.
b. Semakin cepat aset dihapuskan untuk tujuan pajak, semakin besar penangguhan pajak
untuk periode mendatang dan semakin banyak dana yang segera tersedia untuk operasi.
c. Dukungan konseptual untuk metode yang dipercepat adalah pandangan bahwa penurunan
biaya penyusutan dari waktu ke waktu mengkompensasi (1) peningkatan biaya perbaikan
dan pemeliharaan, (2) penurunan pendapatan dan efisiensi operasi, dan (3) ketidakpastian
pendapatan yang lebih tinggi di tahun-tahun berikutnya dari aset yang sudah tua (karena
keusangan).

Ada dua metode akselerasi yang paling sering digunakan yaitu Double Declining Method
dan Sum of the year
a. Cara menghitung depresiasi dengan double declining method ialah pertama cari ratenya
dahulu yaitu 100%/umur manfaat dikali dua dapat ratenya, lalu untuk mengitung bebannya
yaitu dari nilai buku x ratenya.
b. Cara menghitung depresiasi dengan sum of the year ialah Metode jumlah-dari-tahun-digit
menerapkan pecahan yang menurun untuk nilai aset biaya dikurangi sisa.
Misalnya, aset yang disusutkan selama periode 3 tahun dihapuskan dengan menggunakan
pecahan yang penyebutnya adalah jumlah dari digit 3 tahun (1 + 2 + 3 = 6) dan pembilangnya
adalah sisa umur dari awal Titik.
Jadi nanti misalnya nilai buku dikali 3/6 sebagai pecahan tahun pertama, nilai buku dikurang
depresiasi tahun pertama dikali 2/6 untuk depresiasi tahun kedua

3. Special
yaitu metode depresiasi yang biasa ditemukan di beberapa industri tertentu seperti baja dan
mesin berat. Metode spesial yang paling sering digunakan biasa disebut activity methods/
units of activity. Cara menghitungnya yaitu pertama cari penyusutan per unitnya dahulu
dengan cara Harga perolehan – nilai sisa / total unit yang diproduksi Setelah itu untuk beban
penyusutannya yaitu menghitung penyusutan per unit dikali jumlah unit yang diproduksi
dalam suatu periode misalnya dalam sebulan

Natural resources
Adalah hak untuk menggunakan sumber daya , total biaya termasuk eksplorasi dan
pengembangan, dibebankan ke beban deplesi selama bermanfaat, Contoh natural resources
Misalnya minyak bumi, emas, batu bara

Depletion à proses mengalokasikan harga perolehan dari sumber daya mineral (Mineral
Resources). Deplesi dihitung dengan metode unit of production method yaitu harga perolehan –
nilai sisa / total unit of capacity Setelah itu dikali dengan unit yang di ekstrak dalam suatu
periode

Impairment dari Natural Resources


Jika nilai wajar suatu aset berada di bawah nilai tercatat yang disusutkan di neraca, nilai tercatat
di neraca diturunkan menjadi nilai wajarnya disebut impairment
a. Sedapat mungkin, nilai wajar didasarkan pada nilai pasar aset, atau aset serupa (nilai dalam
pertukaran).
b. Jika nilai pasar tidak dapat digunakan, nilai wajar dapat ditentukan sebagai nilai sekarang
dari estimasi arus kas masa depan yang timbul dari penggunaan aset dalam perusahaan (nilai
dalam penggunaan).

Menganalisa depresiasi dan deplesi


a. Biasanya tidak ada pengungkapan tentang hubungan antara tingkat depresiasi dan ukuran
kumpulan aset, atau antara tarif yang digunakan dan metode alokasi.
b. Meskipun penggunaan metode garis lurus memungkinkan kami untuk memperkirakan
penyusutan di masa mendatang, metode yang dipercepat membuat perkiraan ini kurang dapat
diandalkan kecuali jika kami dapat memperoleh informasi tambahan yang sering tidak
diungkapkan.
c. Perbedaan metode alokasi yang digunakan untuk pelaporan keuangan dan untuk tujuan
perpajakan yang kemungkinan umum adalah:
1) Penggunaan garis lurus untuk tujuan pelaporan keuangan dan perpajakan.
2) Penggunaan garis lurus untuk pelaporan keuangan dan metode percepatan pajak. Efek
pajak yang menguntungkan akibat depresiasi pajak yang lebih tinggi dikompensasikan
dalam laporan keuangan dengan alokasi pajak antar periode
3) Penggunaan metode yang dipercepat untuk pelaporan keuangan dan pajak. Ini
menghasilkan depresiasi yang lebih tinggi di tahun-tahun awal, yang dapat diperpanjang
selama bertahun-tahun dengan perusahaan yang sedang berkembang.

Menilai kewajaran dasar yang dapat didepresiasi, masa manfaat, dan metode alokasi
a. Meninjau setiap revisi masa manfaat
b. Mengevaluasi kecukupan depresiasi — rasio depresiasi terhadap total aset atau faktor lain
yang berhubungan dengan ukuran
c. Analisis umur aset pabrik — ukuran termasuk
Rata-rata umur total = Aset pabrik dan peralatan kotor / Beban penyusutan tahun berjalan.
Usia rata-rata = Akumulasi penyusutan / Beban penyusutan tahun berjalan. Rata-rata sisa
umur = Aset pabrik dan peralatan bersih / Beban penyusutan tahun berjalan.
Rata-rata umur total = Rata-rata umur + Rata-rata sisa umur
(ukuran ini juga mencerminkan margin keuntungan dan persyaratan pembiayaan)

Menganalisa Impairment
Tiga masalah analisis yang timbul dengan gangguan adalah:
a. Mengevaluasi kesesuaian jumlah penurunan nilai
b. Mengevaluasi ketepatan waktu terjadinya penurunan nilai
c. Menganalisis pengaruh penurunan nilai terhadap pendapatan
Beberapa masalah yang dapat dipertimbangkan oleh seorang analis:
a. Identifikasi kelas aset yang sedang ditulis atau dihapuskan
b. Ukur persentase aset yang dihapuskan.
c. Evaluasi apakah jumlah penghapusan sesuai untuk kelas aset.

Intagible Assets
Aset tidak berwujud adalah hak, hak istimewa dan manfaat kepemilikan atau kendali.
Karakteristik Intangible Assets :
a. ketidakpastian yang tinggi akan manfaat masa depan dan kurangnya keberadaan fisik.
b. tidak dapat dipisahkan dari perusahaan atau segmennya.
c. memiliki masa manfaat yang tidak terbatas.
d. mengalami perubahan penilaian yang besar berdasarkan keadaan persaingan.

Jenis jenis Intangible Asset :


a. Patents
b. Copyrights
c. Leases, Leaseholds, and Leasehold Improvements
d. Goodwill
e. Trademarks and Trade Names
f. Exploration rights and natural resource development costs
g. Special formulas, processes, technologies, and designs
h. Licenses, franchises, memberships, and customer lists

Intangible asset dibagi menjadi dua macam yaitu yang dapat diindentifikasi dan yang tidak dapat
diindetifikasi.
a. Identifiable Intangible asset
Benda tak berwujud yang dapat diidentifikasi adalah aset tak berwujud yang diidentifikasi
secara terpisah dan dikaitkan dengan hak atau keistimewaan tertentu yang memiliki masa
manfaat terbatas. Contohnya seperti patent, trademark, copyright, dan franchise.
Perusahaan mencatatnya pada harga perolehan dan melakukan amortisasi selama masa
manfaatnya. Dilakukannya penghapusan seluruh biaya aset tak berwujud pada saat akuisisi
dilarang.

b. Unidentifiable Intangible Assets


Aset tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi yaitu aset yang dikembangkan secara
internal atau dibeli tetapi tidak dapat diidentifikasi dan seringkali memiliki masa manfaat
yang tidak terbatas. Contohnya adalah Goodwill, Ketika satu perusahaan mengakuisisi
perusahaan atau segmen lain, perusahaan perlu mengalokasikan jumlah yang dibayarkan ke
semua aset yang dapat diidentifikasi (termasuk aset tidak berwujud yang dapat
diidentifikasi) dan kewajiban sesuai dengan nilai pasar wajarnya. Setiap kelebihan yang
tersisa setelah alokasi ini dialokasikan ke aset tidak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi
yang disebut goodwill. Goodwill dapat menjadi aset yang cukup besar, tetapi dicatat hanya
pada saat pembelian entitas (goodwill yang dikembangkan secara internal tidak dicatat di
neraca)

Ammortization of Instangible Assets


Jika biaya dikapitalisasi untuk mengidentifikasi aset tidak berwujud, maka biaya tersebut
harus diamortisasi selama masa manfaat untuk aset tersebut. Lamanya masa manfaat bergantung
pada jenis aset tidak berwujudnya, kondisi permintaan, keadaan persaingan, dan batasan hukum,
kontrak, peraturan, atau ekonomi lainnya.Berdasarkan standar akuntansi saat ini, goodwill tidak
diamortisasi tetapi diuji setiap tahun untuk penurunan nilainya.

Analyzing Intangible and Goodwill


Mencari barang tak berwujud dan Goodwill yang tidak tercatat - sering kali dinilai salah dan
kemungkinan besar ada di luar neraca. Tinjau periode amortisasi, setiap kemungkinan bisa
mengarah pada pengurangan amortisasi dan dapat memerlukan penyesuaian. Mengakui Goodwill
memiliki masa manfaat yang terbatas karena apa pun keuntungan dari lokasi, dominasi pasar,
sikap bersaing, keterampilan menjual, atau penerimaan produk, semua hal tersebut mereka oleh
perubahan dalam bisnis.

Asset Revaluations
Revaluasi aset adalah penilaian kembali atas aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini
dilakukan akibat adanya kenaikan nilai aset tetap di pasaran dan rendahnya nilai aset tetap dalam
laporan keuangan perusahaan.

IFRS Revaluation Principles


Biasanya, aset dilaporkan sebesar biaya historisnya dikurangi akumulasi penyusutan. Namun,
semua aset secara berkala diperiksa penurunan nilainya dan dicatat ke nilai wajarnya jika terjadi
penurunan nilai. Berdasarkan IFRS, perusahaan dapat memilih untuk melaporkan aset operasi
apa pun baik berwujud atau tidak berwujud. Model revaluasi memungkinkan perusahaan untuk
menilai kembali aset secara berkala dan melaporkannya pada nilai wajar, bahkan jika nilai
revaluasi lebih tinggi dari nilai aset yang didepresiasi.

Reversal of Prior Impairment


Berdasarkan IFRS (IAS 26), penurunan nilai sebelumnya dapat dibalik untuk aset berwujud dan
tidak berwujud jika nilai aset yang diturunkan kemudian meningkat.
Pembalikan ini dapat terjadi karena berbagai alasan:
1. Pasar bisa membalikkan penurunan nilai aset sebelumnya. Misalnya, nilai real estate
dapat pulih setelah penurunan singkat.
2. Kondisi bisnis yang merugikan yang menurunkan nilai dalam penggunaan suatu aset
dapat membaik di kemudian hari.
3. Sebuah perusahaan dapat menemukan penggunaan alternatif untuk suatu aset, dengan
demikian meningkatkan nilai guna.

Revaluation Model
IFRS (IAS 16) memungkinkan perusahaan untuk mencatat nilai tercatat aset jangka panjang
bahkan di atas biaya historis yang disusutkan. Untuk ini, perusahaan harus mengadopsi model
revaluasi untuk seluruh kelas aset yang memiliki aset tertentu.
Berdasarkan model revaluasi, perusahaan perlu mengestimasi nilai wajar dari semua aset dalam
kelas yang diadopsi secara berkala dan secara terus menerus menulis atau menurunkan nilai aset
untuk mencerminkan nilai wajar saat ini.

Surplus revaluasi adalah jumlah di mana nilai tercatat aset di neraca melebihi biaya historisnya.
Ini termasuk dalam ekuitas pemegang saham sebagai item baris terpisah.
Keuntungan atau kerugian dari revaluasi berkala ini tidak akan dimasukkan ke dalam laba bersih
periode tersebut. Sebaliknya, keuntungan atau kerugian ini akan langsung disesuaikan ke ekuitas
melalui penyertaan dalam pendapatan komprehensif.
Penyusutan akan diakui pada aset yang diadopsi model revaluasi. Namun, hanya biaya
penyusutan yang berkaitan dengan biaya historis aset yang akan dimasukkan dalam laba bersih
periode tersebut.
Pembahasan Tugas
Problem 4 – 9
Total Cost = $1,6 billion = $ 1.600.000.000
Metode depre = Straight Line Method
EBITDA =
YEAR 1 $50 MILLION
YEAR 2 $70 MILLION
YEAR 3 $75 MILLION

TAX RATE = 25%

a. JIKA DIDEPRESIASI 25 TAHUN MAKA


harga perolehan−nilai sisa 1.600 .000 .000−0
Depresiasi = = = $64.000.000
umur manfaat 25 tahun
Net Income = EBITDA – Depreciation ± Tax
Year 1 = $50.000.000 - $64.000.000 + $3.500.000 (EBIT X Tax Rate) =
($10.500.000)
Year 2 = $70.000.000 - $64.000.000 - $1.500.000 = $4.500.000
Year 3 = $75.000.000 - $64.000.000 - $2.750.000 = $8.250.000

Maka dengan perhitungan ini, Return on Assetnya yaitu


Year 1 = total cost – depreciation = book value
$ 1.600.000.000 – $64.000.000 = $1.536.000.000
net income −10.500 .000
ROA¿ = = -0,68%
total asset 1.536 .000 .000

Year 2 = book value – depreciation


$ 1.536.000.000 – $64.000.000 = $1.472.000.000
net income 4.500 .000
ROA¿ = = 0,31%
total asset 1.472 .000.000

Year 3 = book value – depreciation


$ 1.472.000.000 – $64.000.000 = $1.408.000.000
net income 8.250 .000
ROA¿ = = 0,59%
total asset 1.408 .000 .000

b. JIKA DIDEPRESIASI 15 TAHUN MAKA


harga perolehan−nilai sisa 1.600 .000 .000−0
Depresiasi = = = $106.666.667
umur manfaat 15 tahun
Net Income = EBITDA – Depreciation ± Tax
Year 1 = $50.000.000 - $106.666.667 + $14.166.667 = ($42.500.000)
Year 2 = $70.000.000 - $106.666.667 + $9.166.667 = ($27.500.000)
Year 3 = $75.000.000 - $106.666.667 + $7.916.667 = ($23.750.000)

Maka dengan perhitungan ini, Return on Assetnya yaitu


Year 1 = total cost – depreciation = book value
$ 1.600.000.000 – $106.666.667 = $ 1.493.333.333
net income −42.500 .000
ROA¿ = = -2,85%
total asset 1.493 .333.333

Year 2 = book value – depreciation


$ 1.493.333.333 – $106.666.667 = $ 1.386.666.667
net income −27.500 .000
ROA¿ = = -1,98%
total asset 1.386 .666 .667

Year 3 = book value – depreciation


$ 1.386.666.667– $106.666.667 = $ 1.280.000.000
net income −23.750 .000
ROA¿ = = -1,86%
total asset 1.280 .000 .000

c. JIKA DIDEPRESIASI 10 TAHUN MAKA


harga perolehan−nilai sisa 1.600 .000 .000−0
Depresiasi = = = $160.000.000
umur manfaat 10 tahun
Net Income = EBITDA – Depreciation ± Tax
Year 1 = $50.000.000 - $160.000.000 + $27.500.000 = ($82.500.000)
Year 2 = $70.000.000 -$160.000.000 + $22.500.000 = ($67.500.000)
Year 3 = $75.000.000 - $160.000.000 + $21.250.000 = ($63.750.000)

Maka dengan perhitungan ini, Return on Assetnya yaitu


Year 1 = total cost – depreciation = book value
$ 1.600.000.000 – $160.000.000 = $1.440.000.000
net income −82.500 .000
ROA¿ = = -5,73%
total asset 1.440 .000 .000

Year 2 = book value – depreciation


$1.440.000.000 – $160.000.000 = $1.280.000.000
net income −67.500 .000
ROA¿ = = -5,27%
total asset $ 1.280.000 .000

Year 3 = book value – depreciation


$1.280.000.000 – $160.000.000 = $1.120.000.000
net income −63.750 .000
ROA¿ = = -5,69%
total asset 1.120 .000 .000

d. JIKA DIDEPRESIASI 1 TAHUN MAKA


harga perolehan−nilai sisa 1.600 .000 .000−0
Depresiasi = = = $1.600.000.000
umur manfaat 1tahun
Net Income = EBITDA – Depreciation ± Tax
Year 1 = $50.000.000 - $1.600.000.000 + $387.500.000 = ($1.162.500.000)
Year 2 = $70.000.000 - $17.500.000 = $52.500.000
Year 3 = $75.000.000 - $18.750.000 = $56.250.000

Maka dengan perhitungan ini, Return on Assetnya infinity karena net assetnya telah jadi
0

Problem 4-9
a. Jelaskan apa itu asset tidak berwujud !
Jawab :
Asset tidak berwujud adalah asset perusahan yang tidak memiliki bentuk fisik dan
mewakili hak atau klaim untuk keuntungan masa depan.

b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “discounted value of expected net royalty receipts”!
Jawaban :
Nilai yang diskon dari penerimaan royalti bersih yang diharapkan adalah dimana nilai uang
yang diterima saat ini jauh lebih bernilai daripada nilai uang yang akan didapatkan di masa
mendatang karena adanya factor bunga atau diskon, bisa kita sebut sebagai nilai uang atas
waktu. Contohnya ketika kita menerima 1 juta dimasa depan nilainya sudah pasti berkurang
daripada 1 juta yang diterima saat ini.
Bagaimana nilai tersebut dihitung untuk net royalty receipts ?
Jawaban :
- Jika penerimaan royalti terjadi secara berkala dan jumlahnya cukup konstan, misal jika
penerimaannya sebesar 1 juta / semester selama 10 tahun kedepan dengan tingkat bunga
10%, maka nilai sekarang dari 20 kali pembayaran sama dengan 1juta dikali dengan nilai
sekarang dari anuitas 1 untuk 20 periode dengan bunga 4 %
- Jika penerimaan royalti terjadi tidak beratur atau jumlahnya tidak teratur. Contoh yang
sama dengan penerimaan semester 1 sebesar 1 juta, semester ke 2 sebesar 2 juta, Maka
cara perhitugannya :
1. 1 juta x present value of 1 at 4% periode 1 = 1 juta x 0.96154
2. 2 juta x present value of 1 at 4% periode 2 = 2 juta x 1.88609

c. Apa dasar penilaian untuk paten Vandiver yang diterima secara umum dalam akuntansi?
Berikan alasan pendukung untuk dasar ini !
Jawaban :
Dasar untuk penilaian paten dalam akuntansi itu adalah biayanya. Seperti biaya yang
untuk mendaftarkan paten tersebut. Penilaian awal aset umumnya mencakup hampir semua
biaya yang diperlukan untuk memperoleh dan hingga aset tersebut siap digunakan dan nilai
tersebut ditentukan secara objektif dan didasarkan pada transaksi aktual.

d. Dengan asumsi tidak ada masalah dalam implementasi dan mengabaikan prinsip akuntansi
yang berlaku umum, apa dasar evaluasi yang lebih disukai untuk paten? jelaskan.
Jawaban :
Karena aset tidak berwujud ini merupakan suatu hak yang dimiliki atas manfaat masa depan
maka dasar penilaian untuk aset tak berwujud ini adalah nilai sekarang yang didiskontokan
dari manfaat masa depan sepert pada kasus Vandiver Co. ini akan mencakup nilai potongan
dari penerimaan bersih yang diharapkan dari royalty.

Jelaskan apa yang akan menjadi dasar konseptual yang lebih disukai untuk amortisasi !
Jawaban :
amortisasi merupakan suatu bentuk penyusutan terhadap aset tidak berwujud, dasaar
konseptual dari amortisasi adalah ketika kita mengeluarkan sejumlah dan untuk aset tidak
berwujud dan mengestimasi aset sampai masa umur manfaatnya. Contohnya ketika kita
mengeluarkan dana sebesar 300 juta untuk mendapatkan hak paten suatu produk selama 10
tahun maka nilai amortisasi setiap tahunnya adalah 30 juta.

e. Pengakuan atau pengungkapan apa, jika ada, yang mungkin dilakukan Vandiver untuk
litigasi pelanggaran dalam laporan keuangannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30
September Tahun 1? Jelaskan !
Jawaban :
Vandiver dapat melakukan gugatan atas terjadinya pelanggaran hak paten oleh pihak
yang tidak diberikan lisensi dan tidak membayar royalty kepada pemilik hak paten yaitu
Vandiver, maka jika gugatan ini dilakukan dan terbukti bahwa pihak tidak bertanggung
jawab tersebut menggunakan hak paten dari Vandiver tanpa izin, pastinya Vandiver akan
menang di pengadilan nanti. Selanjutnya semua biaya yang dikeluarkan atas gugatan yang
ajukan Vandiver akan menambah nilai dari paten tersebut.
Mungkin juga Vandiver dapat menghitung jumlah kerugian yang terjadi akibat
pelanggaran penggunaan hak paten dari Vandiver.

Case 4-4
a. $1,518.5 (36) - $1,278.0 (45) = $54,666 - $57,510 = $2,844
b. Campbell Soup menjual ke pengecer, seperti toko kelontong. Note 13 melaporkan bahwa
perusahaan telah membentuk dana untuk piutang tak tertagih sebesar $ 16,3 juta pada akhir
tahun. Jumlah ini merupakan 3,4% dari piutang kotor dari kreditor perdagangan.
c. Perusahaan menggunakan metode LIFO dalam pencatatan inventori. Pencatatan nilai
persedian akan diturunkan ke nilai biaya terendah atau nilai pasar.
$ 4.095,5 million
Inventory Turnover = =5.37׿
d. ($ 706.7 million+ $ 819.8) . Perusahaan dapat meningkatkan
2
tingkat perputaran persediaan dengan mengurangi bahan mentah yang ada dengan
pengiriman tepat waktu, persediaan dalam proses dengan meningkatkan proses manufaktur,
dan persediaan barang jadi dengan memproduksi sesuai pesanan daripada permintaan
prakiraan.
e. Cadangan LIFO adalah $ 89,6 juta (Note 14). Penghematan pajak kumulatif adalah $ 89,6
juta x 35% = $ 31,4 juta
f. Jika menggunakan metode persediaan FIFO, laba kotor akan lebih tinggi dengan peningkatan
cadangan LIFO atau $ 89,6 juta - $ 84.6 millions = $5 million. Laba sebelum pajak akan
menjadi $667,4 juta + $ 5 juta = $ 672.4 juta.
g. PPE mewakili $1,790.4 million / $4,149.0 = 43% dari total asset. Campbell Soup
menggunakan penyusutan garis lurus (Note 1). Akumulasi penyusutan adalah $1,131.5 juta /
($ 2,921.9 juta - $ 56.3 juta - $ 327.6 juta) = 44,6% dari total asset kotor jangka panjang yang
dapat disusutkan akumulasi penyusutan terhadap asset yang dapat disusutkan menghasilkan
informasi tentang persentase asset tersebut telah “digunakan”, karena persentase ini
meningkat, perusahaan akan mengeluarkan lebih banyak uang untuk perbaikan dan
peningkatan.
h. Asset tidak berwujud timbul dari akuisisi. Mereka mewakili bagian dari harga pembelian
untuk perusahaan yang diakuisisi yang telah dialokasikna ke asset tidak berwujud.
Chapter 5 : Analyzing Investing Activities: Intercorporate Investments
Sekuritas investasi (dapat dipasarkan):
 Keamanan hutang – Kewajiban hutang pemerintah atau perusahaan
 Efek Ekuitas – Saham perusahaan yang dapat dipasarkan
SFAS 115
 Menyimpang dari prinsip tradisional biaya atau pasar yang lebih rendah.
 Menentukan bahwa sekuritas investasi harus dilaporkan neraca pada biaya atau nilai
wajar (pasar), tergantung pada jenis keamanan dan derajat pengaruh atau kendali yang
dimiliki perusahaan investor atas perusahaan investee.
 Akuntansi ditentukan oleh klasifikasinya.

Analyzing Investment Securitites


Dua tujuan utama:
a. Untuk memisahkan kinerja operasi dari investasi (dan pembiayaan) kinerja
 Hapus semua keuntungan (kerugian) yang berkaitan dengan aktivitas investasi
 Pisahkan aset operasi dan nonoperating bila menentukan RNOA
b. Menganalisis distorsi akuntansi dari sekuritas
 Peluang untuk perdagangan keuntungan
 Liabilitas diakui sebesar harga perolehan
 Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten
 Klasifikasi berdasarkan maksud

Equity Method Accounting


a. Diperlukan untuk investasi antar perusahaan perusahaan investor dapat mengerahkan
signifikan mempengaruhi, tetapi tidak mengendalikan, investee.

Melaporkan investasi induk di anak perusahaan, dan bagian induk dari hasil anak perusahaan,
sebagai garis item dalam laporan keuangan orang tua (satu baris konsolidasi)
b. Akun investasi:
 Awalnya dicatat sebesar biaya perolehan
 Ditingkatkan sebesar% bagian dari pendapatan investee
 Dikurangi dividen yang diterima
c. Pendapatan:
 Investor melaporkan% bagian dari pendapatan perusahaan investee sebagai "pendapatan
ekuitas" dalam laporan laba rugi
 Dividen dilaporkan sebagai pengurang investasi akun, bukan sebagai pendapatan
Poin penting:
a. Rekening investasi dilaporkan dengan jumlah yang sama dengan proporsional bagian dari
ekuitas pemegang saham perusahaan investee. Besar aset dan kewajiban mungkin tidak
dicatat di neraca kecuali investee dikonsolidasikan.
b. Pendapatan investasi harus dibedakan dari operasi inti pendapatan (kecuali strategis).
c. Investasi dilaporkan pada biaya yang disesuaikan, bukan pada nilai pasar.
d. Harus menghentikan metode ekuitas saat investasi dikurangi menjadi nol dan tidak
memberikan kerugian tambahan kecuali jika investor memiliki menjamin kewajiban
investee atau berkomitmen padanya memberikan dukungan keuangan lebih lanjut kepada
investee.
 Melanjutkan setelah semua defisit kumulatif telah dipulihkan melalui investee pendapatan.
e. Kelebihan investasi awal di atas bagian proporsional buku nilai dialokasikan ke aset
berwujud dan tidak berwujud yang dapat diidentifikasi disusutkan / diamortisasi selama
masa manfaat masing-masing. Investasi pendapatan dikurangi dengan biaya tambahan ini.
Kelebihan tidak dialokasikan dalam cara ini diperlakukan sebagai goodwill dan tidak lagi
diamortisasi.

Business Combinations yaitu Penggabungan, akuisisi, reorganisasi, atau restrukturisasi dua atau
lebih bisnis untuk membentuk badan usaha lain.
Motivasi:
 Meningkatkan citra perusahaan dan potensi pertumbuhan
 Memperoleh bahan dan fasilitas berharga
 Memperoleh teknologi dan saluran pemasaran
 Mengamankan sumber daya keuangan
 Memperkuat manajemen
 Meningkatkan efisiensi pengoperasian
 Mendorong diversifikasi
 Kecepatan masuk pasar
 Mencapai skala ekonomi
 Memperoleh keuntungan pajak
 Prestise dan keuntungan manajemen
 Kompensasi manajemen

Accounting for Business Combinations


a. Metode pembelian akuntansi
 Perusahaan diwajibkan untuk mengakui di neraca mereka nilai pasar wajar dari aset
(berwujud dan tidak berwujud) diperoleh bersama dengan nilai pasar wajar dari setiap
kewajiban diasumsikan.
-Aset berwujud disusutkan dan yang tidak berwujud dapat diidentifikasi aset
diamortisasi selama taksiran masa manfaatnya.
b. Nonamamorisasi niat baik

Consolidated Financial Statements (Laporan keuangan konsolidasi) melaporkan hasil operasi


dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan dalam satu set pernyataan.
Konsolidasi melibatkan dua langkah: agregasi dan eliminasi
a. Agregasi aset, kewajiban, pendapatan, dan beban anak perusahaan dengan induk
b. Penghapusan transaksi antar perusahaan (dan akun) antara anak perusahaan dan induk
Catatan: Hak minoritas mewakili bagian ekuitas anak perusahaan sekuritas yang dimiliki oleh
selain perusahaan induk.
Impairment of Goodwil
Goodwill yang dicatat dalam proses konsolidasi tunduk pada review tahunan untuk penurunan
nilai.
 Nilai pasar wajar Micron dibandingkan dengan buku nilai akun investasi terkait di
pembukuan Synergy.
 Jika nilai pasar saat ini kurang dari saldo investasi, goodwill dianggap mengalami
penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
 Kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai item baris terpisah di bagian operasi dari
laporan laba rugi konsolidasian Synergy.
 Sebagian dari niat baik yang terkandung dalam investasi Synergy akun dihapuskan, dan
saldo niat baik di neraca konsolidasi berkurang sesuai.

Issues in Business Combinations


a. Coningent Consideration (Pertimbangan Kontinjensi) - sebuah perusahaan biasanya
mencatat jumlah imbalan kontinjensi apa pun yang harus dibayar sesuai dengan
pembelian kesepakatan ketika kontinjensi diselesaikan dan pertimbangannya adalah
dikeluarkan atau diterbitkan.
b. Alocating Total Cost (Alokasi Biaya Total) - setelah perusahaan menentukan biaya total
sebuah entitas yang diakuisisi, biaya ini harus dialokasikan ke aset individu diterima;
kelebihan biaya total atas jumlah yang ditetapkan untuk diidentifikasi Aktiva berwujud
dan tidak berwujud yang diperoleh, dikurangi kewajiban yang diasumsikan, dicatat
sebagai niat baik.
c. In-Process Research & Development (IPSR&D) / Riset & Pengembangan Dalam
Proses (HKI & D) - beberapa perusahaan memang demikian menghapus sebagian besar
biaya akuisisi sebagai riset yang dibeli dan pengembangan. Standar akuntansi yang
menunggu keputusan akan membutuhkan kapitalisasi IRR & D dan pengujian penurunan
nilai tahunan.
d. Debt in Consolidated Financial Statement (Hutang dalam Pengelolaan Keuangan
Konsolidasi) - Kewajiban dalam konsolidasi laporan keuangan tidak beroperasi sebagai
hak gadai atas sesuatu yang biasa kumpulan aset.
e. Gain on Subsidairy Stock Sales (Keuntungan dari penjualan saham anak perusahaan) -
Akun investasi ekuitas adalah meningkat melalui penjualan saham anak perusahaan.
Perusahaan juga dapat mencatat keuntungan untuk pendapatan atau ke APIC
f. Consequances of Accounting for Goodwill (Konsekuensi Akuntansi Goodwill) - niat
baik tidak permanen dan nilai sekarang dari penghasilan super menurun seiring dengan
semakin meluasnya mereka masa depan - kemungkinan besar kerugian penurunan nilai di
masa depan
g. Push-Down Accounting (Akuntansi Push-Down) - masalah kontroversial adalah
bagaimana akuisisi perusahaan (dari pembelian) melaporkan aset dan kewajiban secara
terpisah laporan keuangan (jika perusahaan tersebut bertahan sebagai entitas yang
terpisah)
Batasan Tambahan Laporan Keuangan Konsolidasi
a. Laporan keuangan dari masing-masing perusahaan yang menyusun entitas yang lebih
besar tidak selalu disiapkan dengan dasar yang sebanding.
b. Laporan keuangan konsolidasi tidak mengungkapkan batasan penggunaan uang tunai
untuk perusahaan individu. Mereka juga tidak mengungkapkan antar perusahaan arus kas
atau batasan yang ditempatkan pada arus tersebut.
c. Perusahaan dalam kondisi keuangan yang buruk terkadang bergabung dengan perusahaan
yang kuat secara finansial, sehingga mengaburkan analisis.
d. Luas transaksi antar perusahaan tidak diketahui kecuali prosedur yang mendasari proses
konsolidasi dilaporkan.
e. Akuntansi konsolidasi keuangan dan asuransi anak perusahaan dapat menimbulkan
beberapa masalah untuk dianalisis. Pengumpulan anak perusahaan yang berbeda dapat
mendistorsi rasio dan hubungan lainnya.

Konsekuensi Akuntansi Goodwill


a. Posisi kompetitif yang unggul dapat berubah – Niat baik tidak permanen.
b. Sisa Goodwill - masalah pengukuran.
c. Waktu penghapusan goodwill jarang mencerminkan ketepatan waktu pengakuan atas
hilangnya nilai ini.
d. Dalam banyak kasus, Goodwill tidak lebih dari mekanis penerapan aturan akuntansi
memberikan sedikit pertimbangan nilai yang diterima sebagai imbalan.
e. Goodwill pada neraca perusahaan biasanya gagal tercermin seluruh kekuatan penghasilan
tak berwujud perusahaan

Derivative Securities
Hedges adalah kontrak yang berusaha untuk melindungi perusahaan dari risiko pasar —
sekuritas seperti futures, opsi, dan swap biasa digunakan sebagai lindung nilai

Sekuritas derivatif, atau hanya derivatif adalah kontraknya nilai berasal dari nilai aset atau item
ekonomi lain seperti saham, obligasi, harga komoditas, suku bunga, atau nilai tukar mata uang
Mereka dapat mengekspos banyak perusahaan berisiko karena sulit untuk menemukan a derivatif
yang sepenuhnya melindungi risiko atau karena para pihak dalam kontrak derivative gagal
memahami eksposur risiko.
Kontrak berjangka — kesepakatan antara dua pihak atau lebih dengan membeli atau menjual
komoditas atau aset keuangan tertentu di masa mendatang (disebut tanggal penyelesaian) dan
dengan harga tertentu.

Kontrak swap — kesepakatan antara dua pihak atau lebih bertukar arus kas masa depan. Hal ini
biasa terjadi pada risiko lindung nilai, khususnya risiko suku bunga dan mata uang asing.
Kontrak opsi — memberi pihak hak, bukan kewajiban, untuk mengeksekusinya sebuah
transaksi. Opsi panggilan adalah hak untuk membeli sekuritas (atau komoditas) di harga tertentu
pada atau sebelum tanggal penyelesaian. Opsi jual adalah pilihan untuk menjual sekuritas (atau
komoditas) dengan harga tertentu pada atau sebelumnya tanggal penyelesaian.

Analysis of Derivatives
a. Identifikasi Tujuan Penggunaan Derivatif
b. Eksposur Risiko dan Efektivitas Lindung Nilai Strategi
c. Risiko Khusus Transaksi versus Risiko Seluruh Perusahaan Paparan
d. Dimasukkan dalam Pendapatan Operasi atau Nonoperating
Persyaratan Pelaporan Nilai Wajar:
Eligible Assets and Liabilitites (Aset dan kewajiban yang memenuhi syarat) - investasi dalam
hutang dan ekuitas sekuritas, instrumen keuangan, derivatif, dan berbagai keuangan kewajiban.
Tidak diizinkan: investasi di anak perusahaan yang perlu konsolidasi, imbalan pascakerja aset
dan kewajiban, sewa aset / kewajiban, jenis asuransi tertentu kontrak, komitmen pinjaman;
keadilan metode investasi di bawah tertentu kondisi.

Selective Application (Aplikasi Selektif) Ada fleksibilitas substansial untuk menerapkan opsi
nilai wajar secara selektif ke aset atau kewajiban individu.
Persyaratan pelaporan:
a. Jumlah tercatat aset (atau kewajiban) di neraca akan selalu pada nilai wajarnya di tanggal
pengukuran.
b. Semua perubahan nilai wajar dari aset (atau kewajiban), termasuk yang belum direalisasi
untung dan rugi, akan dimasukkan ke dalam net pendapatan.
c. Dapat memilih untuk melaporkan yang belum direalisasi bagian untung / rugi berbeda dari
uang tunai komponen aliran atau bersama-sama.

Analysis Implications
 Keandalan pengukuran nilai wajar
 Penerapan oportunistik SFAS 159
- SFAS 159 memungkinkan keleluasaan bagi perusahaan di memilih aset atau
liabilitas spesifik yang mereka gunakan opsi nilai wajar.
- Seorang analis perlu memverifikasi apakah pemilihan nilai wajar memiliki menjadi
oportunistik dengan tujuan untuk memperbaiki keuangan pernyataan.
Chapter 6 : Analyzing Operating Activities
Income Measurement
Pendapatan Ekonomi
 Sama dengan arus kas bersih + perubahan nilai sekarang arus kas masa depan
 Termasuk komponen berulang dan tidak berulang— membuatnya kurang berguna untuk
memperkirakan potensi penghasilan di masa mendatang

Penghasilan Permanen
 Juga disebut daya penghasilan berkelanjutan, atau berkelanjutan atau penghasilan yang
dinormalisasi
 Estimasi pendapatan rata-rata stabil yang diharapkan perusahaan untuk menghasilkan
atas hidupnya
 Merefleksikan fokus jangka panjang
 Berbanding lurus dengan nilai perusahaan Berdasarkan akuntansi akrual
 Menderita kesalahan pengukuran, yang timbul karena akuntansi distorsi

Pendapatan Akuntansi terdiri dari:


 Komponen Permanen - komponen berulang diharapkan bertahan tanpa batas
 Komponen Transitori - sementara (atau tidak berulang) komponen tidak diharapkan
untuk bertahan (Catatan: Konsep pendapatan ekonomi mencakup baik permanen maupun
sementara komponen.)
 Value Irrelevant Component - nilai yang dimiliki komponen yang tidak relevan tidak ada
konten ekonomi; itu adalah distorsi akuntansi

Dua komponen utama pendapatan akuntansi:


a. Revenue (Gains)
Pendapatan dan Keuntungan
 Pendapatan yang diperoleh arus masuk atau prospektif arus masuk uang tunai dari
operasi. Pendapatan diharapkan terulang
 Keuntungan diakui sebagai arus masuk atau prospektif arus masuk uang tunai dari
non-operasi. Keuntungan tidak berulang
b. Expenses (Losses)
Beban dan Kerugian
 Beban terjadi arus keluar, prospektif arus keluar, atau alokasi arus keluar masa
lalu dari operasi
 Kerugian adalah penurunan di perusahaan aset bersih yang timbul dari non-
operasi
Beban dan kerugian adalah sumber daya yang dikonsumsi, dihabiskan, atau kalah dalam
mengejar pendapatan dan keuntungan

Dua dimensi pendapatan utama:


1. Beroperasi versus non-operasi
2. Berulang versus tidak berulang. Dimotivasi oleh kebutuhan untuk memisahkan
permanen dan sementara komponen

Pengukuran Laporan Pendapatan Alternatif


a. Pendapatan bersih — secara luas dianggap sebagai ukuran "garis bawah" pendapatan
b. Pendapatan komprehensif - termasuk sebagian besar perubahan pada ekuitas itu hasil
dari sumber bukan pemilik; itu sebenarnya intinya ukuran pendapatan; adalah wakil
akuntan untuk pendapatan ekonomi
c. Pendapatan berkelanjutan - tidak termasuk pos luar biasa, kumulatif efek perubahan
akuntansi, dan efek dihentikan operasi dari laba bersih. Seringkali secara keliru disebut
sebagai "pendapatan operasional"
d. Pendapatan inti - tidak termasuk semua item yang tidak berulang dari pendapatan bersih

Pendapatan Operasional versus Non Operasional


a. Pendapatan operasional - ukuran pendapatan perusahaan yang dihasilkan dari kegiatan
operasi
Tiga aspek penting dari pendapatan operasional:
 Hanya berkaitan dengan pendapatan yang dihasilkan dari operasi
 Berfokus pada pendapatan untuk perusahaan, tidak hanya untuk pemegang ekuitas
(berarti pendapatan dan pengeluaran pembiayaan tidak termasuk)
 Hanya berkaitan dengan aktivitas bisnis yang sedang berlangsung (yaitu, hasil
dari operasi yang dihentikan tidak termasuk)
b. Pendapatan non-operasional - termasuk semua komponen laba bersih dikecualikan dari
pendapatan operasional.
Berguna untuk memisahkan komponen non operasional yang berkaitan dengan
pembiayaan dan berinvestasi.

Formula
Determination of Comprehensive Income—sample company
Net income
Other comprehensive income:
+/- Unrealized holding gain or loss on marketable securities
+/- Foreign currency translation adjustment
+/- Postretirement benefits adjustment
+/- Unrealized holding gain or loss on derivative instruments
Comprehensive income

Non-Recurring Items
a. Extraordinary Items (Item luar biasa)
Kriteria:
 Sifatnya tidak biasa
 Jarang terjadi
Contoh:
Kerugian yang tidak diasuransikan dari korban besar (gempa bumi, badai,
tornado), kerugian dari pengambilalihan, dan keuntungan dan kerugian dari
pensiun dini dari hutang
Pengungkapan & Akuntansi
 Diklasifikasikan secara terpisah dalam laporan laba rugi
 Dikecualikan saat menghitung pendapatan permanen
 Termasuk saat menghitung pendapatan ekonomi

b. Discontinued Segments (Segmen yang dihentikan)


Akuntansi ada dua:
 Laporan laba rugi untuk dua saat ini dan sebelumnya tahun disajikan kembali
setelah mengecualikan efek dari operasi yang dihentikan
 Keuntungan atau kerugian dari operasi yang dihentikan adalah dilaporkan secara
terpisah, setelah dikurangi pajak.
Dilaporkan dalam dua kategori:
- Pendapatan operasional atau kerugian dari operasi yang dihentikan sampai
tanggal pengukuran
- Keuntungan dan kerugian pada pembuangan
Untuk analisis operasi yang dihentikan:
 Sesuaikan pendapatan saat ini dan masa lalu untuk menghilangkan efek operasi
yang dihentikan
 Perusahaan mengungkapkan info ini untuk dua saat ini dan yang lalu tahun
 Untuk tahun-tahun sebelumnya:
 Cari info ringkasan yang disajikan kembali atau informasi sukarela
lainnya pengungkapan
 Berhati-hatilah saat melakukan analisis antar-temporal
 Sesuaikan aset dan kewajiban untuk menghapus operasi yang dihentikan
 Mempertahankan keuntungan atau kerugian kumulatif dari operasi yang
dihentikan dikeadilan

c. Accounting Changes (Akun berubah)


Jenis Perubahan Akuntansi adalah
1. Perubahan Prinsip Akuntansi — melibatkan beralih dari satu prinsip ke prinsip
lainnya
Pengungkapan meliputi:
 Sifat dan pembenaran untuk perubahan
 Pengaruh perubahan pada pendapatan saat ini dan laba per saham
 Efek kumulatif retroaktif penerapan perubahan pendapatan dan EPS untuk tahun
laporan laba rugi
2. Perubahan Estimasi Akuntansi— melibatkan perubahan perkiraan akuntansi yang
mendasari
 Lamaran prospektif — perubahan diperhitungkan saat ini dan periode masa depan
 Mengungkapkan efek pada pendapatan saat ini dan EPS
Menganalisis Perubahan Akuntansi
 Apakah kosmetik dan tidak menghasilkan arus kas
 Dapat lebih mencerminkan realitas ekonomi
 Dapat mencerminkan manajemen laba (atau bahkan manipulasi)
 Analisis perbandingan dampak (apple-to-apple)
 Mempengaruhi pendapatan ekonomi dan permanen
Untuk pendapatan permanen, gunakan yang baru metode dan
mengabaikan efek kumulatif
Untuk pendapatan ekonomi, evaluasi ubah untuk menilai apakah itu
mencerminkan realitas

d. Special Items (Barang khusus)


Special Items - transaksi dan peristiwa yang tidak biasa atau jarang
Tantangan untuk analisis
 Seringkali sedikit panduan GAAP
 Implikasi ekonomi itu kompleks
 Sifat discretionary melayani tujuan manajemen laba
Dua tipe utama
 Asset impairment (write-offs)
Penurunan Nilai Aset — ketika nilai wajar aset di bawah nilai tercatat (buku)

Beberapa alasan gangguan


 Penurunan permintaan untuk keluaran asset
 Keusangan teknologi
 Perubahan strategi perusahaan

Akuntansi penurunan nilai


 Laporkan di pasar atau biaya yang lebih rendah
 Tidak ada pengungkapan tentang penentuan jumlah
 Tidak ada pengungkapan tentang kemungkinan penurunan nilai
 Fleksibilitas dalam menentukan kapan dan berapa banyak yang harus
dihapuskan
 Tidak ada rencana yang diperlukan untuk pelepasan asset
 Penyajian aset secara konservatif

 Restructuring Charges
Biaya Restrukturisasi — biaya yang biasanya terkait dengan perubahan besar dalam
perusahaan bisnis

Contoh perubahan besar ini termasuk


 Reorganisasi ekstensif
 Divestasi unit bisnis
 Mengakhiri kontrak dan usaha patungan
 Menghentikan lini produk
 Penghematan pekerja
 Pergantian manajemen
 Penghapusan digabungkan dengan investasi dalam aset, teknologi atau
tenaga kerja

Akuntansi untuk perkiraan biaya program restrukturisasi


 Buat provisi (kewajiban) untuk perkiraan biaya
 Membebankan perkiraan biaya ke pendapatan saat ini
 Biaya aktual melibatkan penyesuaian terhadap provisi pada saat terjadi

Analyzing Special Items


Manajemen Penghasilan dengan Biaya Khusus
1. Pungutan khusus sering kali menarik lebih sedikit investor perhatian dengan
asumsi mereka tidak berulang dan tidak bertahan
2. Manajer termotivasi untuk mengklasifikasikan ulang operasi biaya sebagai biaya
satu kali khusus
3. Ketika analis mengabaikan biaya yang diklasifikasikan ulang tersebut itu
mengarah pada perkiraan biaya operasional yang rendah dan melebih-lebihkan
nilai perusahaan

Penyesuaian Laporan Laba Rugi


1. Pendapatan tetap mencerminkan profitabilitas perusahaan dalam keadaan normal
 Sebagian besar biaya khusus merupakan biaya operasional yang perlu
tercermin dalam pendapatan permanen
 Pungutan khusus sering kali mencerminkan pernyataan yang meremehkan
biaya atau investasi masa lalu untuk profitabilitas masa depan
2. Pendapatan ekonomi mencerminkan efek pada ekuitas semua peristiwa yang terjadi
dalam periode tersebut
 Seluruh jumlah biaya khusus disertakan

Penyesuaian Neraca
Neraca setelah biaya khusus seringkali lebih mencerminkan realitas bisnis dengan
melaporkan aset mendekati realisasi bersih nilai-nilai
Dua poin perhatian
1. Mempertahankan provisi atau net terhadap ekuitas?
 Jika analisis kelangsungan hidup, maka pertahankan
 Jika dilakukan analisis nilai likuidasi, maka offset terhadap ekuitas
2. Penghapusan aset secara konservatif mendistorsi aset dan liabilitas nilai-nilai

Revenue Recognition
Kriteria Pengakuan Pendapatan
 Aktivitas penghasilan secara substansial lengkap dan tidak signifikan upaya tambahan
diperlukan
 Risiko kepemilikan secara efektif diserahkan kepada pembeli
 Pendapatan, dan biaya terkait, diukur atau diestimasi dengan ketepatan
 Pendapatan diakui secara normal menghasilkan peningkatan uang tunai, piutang atau surat
berharga
 Transaksi pendapatan sudah dekat panjang dengan pihak independen
 Transaksi tidak dapat dibatalkan

Beberapa situasi pengakuan pendapatan khusus adalah


 Pendapatan Saat Hak Pengembalian Ada
 Pendapatan Waralaba
 Pengaturan Pembiayaan Produk
 Pendapatan berdasarkan Kontrak
 Metode persentase penyelesaian
 Metode kontrak lengkap
 Pendapatan Diterima di Muka (jumlah pendapatan yang masih tidak diakui muncul di
neraca sebagai kewajiban)

Pendapatan penting untuk


 Penilaian perusahaan
 Perjanjian kontrak berbasis akuntansi
 Tekanan manajemen untuk mencapai ekspektasi pendapatan
 Kompensasi manajemen terkait dengan pendapatan
 Penilaian opsi saham

Analisis harus menilai apakah pendapatan mencerminkan realitas bisnis


 Menilai risiko transaksi
 Menilai risiko kolektibilitas

Keadaan yang memicu pertanyaan tentang pengakuan pendapatan meliputi


 Penjualan aset atau operasi yang tidak menghasilkan arus kas untuk mendanai bunga atau
dividen
 Kurangnya modal ekuitas
 Adanya kewajiban kontinjensi

Deferred Charge
Biaya yang timbul tetapi ditangguhkan karena memang demikian diharapkan bermanfaat untuk
masa depan

Pertimbangkan empat kategori biaya yang ditangguhkan


 Penelitian dan Pengembangan
 Biaya perangkat lunak komputer
 Biaya dalam industri ekstraktif
 Miscellaneous (Lainnya)

1. Akuntansi untuk R&D bermasalah karena: Masalah akuntansi ini mirip dengan yang
dihadapi program pelatihan karyawan, promosi produk, dan periklanan
 Ketidakpastian yang tinggi tentang potensi manfaat
 Jangka waktu antara aktivitas R&D dan penentuan keberhasilan
 Sifat tidak berwujud dari sebagian besar aktivitas R&D
 Kesulitan dalam memperkirakan masa manfaat di masa depan
Karenanya:
 Akuntansi A.S. memerlukan biaya R&D saat terjadi
 Hanya biaya bahan, peralatan, dan fasilitas dengan alternatif penggunaan di masa
depan dikapitalisasi sebagai aset berwujud
 Barang tak berwujud yang dibeli dari orang lain untuk kegiatan R&D dengan
alternatif penggunaan masa depan dikapitalisasi

2. Biaya Software Komputer


[Catatan: Akuntansi biaya perangkat lunak computer dijual, disewakan, atau dipasarkan
mengidentifikasikan suatu poin disebut sebagai kelayakan teknologi]

Sebelum teknologi kelayakan, biaya dibebankan saat terjadi


Setelah kelayakan teknologi, biaya dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud

3. Biaya di Industri Ekstraktif


Biaya pencarian dan pengembangan sumber daya alam penting untuk dilakukan industri
ekstraktif antara lain minyak, gas, logam, batubara, dan non logam mineral

Dua sudut pandang akuntansi dasar:


a. Tampilan "biaya penuh" —semua biaya, produktif dan nonproduktif, terjadi dalam
pencarian sumber daya dikapitalisasi dan diamortisasi ke pendapatan sebagai sumber
daya diproduksi dan terjual
b. Tampilan “Upaya yang berhasil” —semua biaya yang tidak berdampak langsung
penemuan sumber daya tidak memiliki manfaat masa depan dan seharusnya
dibebankan pada saat terjadinya. Diresepkan untuk perusahaan penghasil minyak dan
gas

Employee Benefits
 Peningkatan tunjangan karyawan sebagai tambahan gaji dan upah
 Beberapa manfaat tambahan tidak diberikan secara penuh atau tepat waktu pengakuan:
- Ketidakhadiran yang dikompensasi
- Kontrak kompensasi yang ditangguhkan
- Hak apresiasi saham (SAR)
- Rencana saham junior
- Opsi Saham Karyawan (ESO)

Employee Stock Options


Fakta Opsi
 Opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu pada atau setelah masa depan tanggal
 Harga pelaksanaan adalah harga yang berhak dibeli pemegang saham di
 Harga pelaksanaan sering kali ditetapkan sama dengan harga saham pada tanggal
pemberian
 Tanggal vesting adalah tanggal paling awal karyawan bisa berolahraga pilihan
 In-the-Money: When stock harga lebih tinggi dari olahraga harga
 Out-of-the-Money: Ketika harga saham lebih murah dari harga latihan

Dua masalah akuntansi utama


a. Menentukan Dilusi laba per saham (EPS)
 ESO in-the-money adalah sekuritas yang dilutif dan berdampak dilusian EPS
 ESO out-of-the-money adalah sekuritas antidilutif dan bukan mempengaruhi EPS
terdilusi
b. Menentukan biaya Kompensasi
 Tentukan biaya ESO yang diberikan
 Amortisasi biaya selama periode vesting

Interest Costs
Bunga
 Kompensasi atas penggunaan uang
 Kelebihan uang tunai yang dibayarkan di luar uang (pokok) dipinjam

Suku bunga – Ditentukan oleh karakteristik risiko peminjam

Beban bunga – Ditentukan oleh suku bunga, pokok, dan waktu


Interest Analysis
 Bunga hutang konversi kontroversial oleh mengabaikan biaya hak istimewa konversi
 Laba per saham dilusian menggunakan jumlah saham dapat diterbitkan jika terjadi
konversi hutang konversi
 Analis memandang bunga sebagai biaya periode — bukan dapat dikapitalisasi
 Perubahan suku bunga pinjaman perusahaan, tidak dijelaskan berdasarkan tren pasar,
mengungkapkan perubahan risiko

Income Taxes
Perbedaan Pajak Penghasilan Sementara
Taxable Income ≠ Financial Statement Income
 Perbedaan yang bersifat sementara
 Diharapkan mundur di masa depan
 Terutama dalam sifat perbedaan waktu antara pajak dan akuntansi GAAP
 Diperhitungkan dengan menggunakan penyesuaian pajak tangguhan

Income Tax Accounting


 Mengidentifikasi jenis dan jumlah perbedaan temporer dan sifat dan jumlah masing-
masing jenis kerugian operasi dan kredit pajak meneruskan
 Mengukur total kewajiban pajak tangguhan untuk kena pajak temporer perbedaan
 Hitung total aset pajak tangguhan untuk dikurangkan sementara perbedaan dan akumulasi
kerugian operasi
 Mengukur aset pajak tangguhan untuk setiap jenis kredit pajak meneruskan
 Mengurangi aset pajak tangguhan dengan tunjangan penilaian

Income Tax Analysis


 Penyesuaian Laporan Keuangan
 Saat Ini Menilai Aset Pajak Tangguhan dan Kewajiban
 Memperkirakan Pendapatan Masa Depan dan Arus Kas
 Menganalisis Permanen dan Temporer Perbedaan
 Manajemen Laba dan Kualitas Laba

Anda mungkin juga menyukai