Anda di halaman 1dari 4

Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis adalah pengujian terhadap suatu pernyataan dengan


menggunakan metode statistik sehingga hasil pengujian tersebut dapat
dinyatakan signifikan secara statistik. Pengujian hipotesis merupakan bagian
dari statistik infernsial.

Hipotesis merupakan pernyataan yang kebenarannya masih lemah. Agar


pernyataannya tidak diragukan maka secara statistik kita bisa melakukan
pengumpulan data dan melakukan pengujian. Dengan melakukan pengujian
statistik terhadap hipotesis kita dapat memutuskan apakah hipotesis
dapat diterima (data tidak memberikan bukti untuk menolak) atau ditolak (data
memberikan bukti untuk menolak hipotesis). Berikut ini adalah langkah-
langkah pengujian hipotesis.

1. Menetapkan hipotesis

Hipotesis dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Hipotesis null ( Ho) Hipotesis null merupakan pernyataan yang akan diuji
kebenarannya.
2. Hipotesis alternatif (H1), Hipotesis alternatif adalah pernyataan ketika
pernyataan (H0) ditolak.

Hipotesis terbagi dalam 3 jenis, yaitu:

1. Hipotesis deskriptif, Pernyataan yang menyebutkan bahwa nilai


parameter populasi sama dengan nilai tertentu.
2. Hipotesis komparatif, Pernyataan yang menyebutkan bahwa nilai
parameter suatu populasi sama dengan nilai parameter populasi yang lain.
3. Hipotesis asosiatif, Pernyataan yang menyatakan adanya hubungan antar
dua variabel.

Pengujian secara statistik dibagi lagi menjadi dua, yaitu:

1. Uji satu arah


2. Uji dua arah

2. Menentukan kriteria pengujian


3. Menetapkan tingkat signifikansi dan titik kritis
Tingkat signifikansi \alphaα adalah besarnya toleransi yang digunakan dalam
menerima kesalahan pengujian secara statistik. Tingkat signifikansi yang sering
digunakan adalah 0,01, 0,05 dan 0,1 (biasa ditulis 1%, 5% dan 10%), tergantung
tingkat ketelitian yang digunakan oleh peneliti.

Pendekatan dengan distribusi peluang statistik, maka tingkat signifikansi


menyatakan luas daerah kritis yang merukan eilayah penolakan terhadap H0.
Untuk mempermudah pengambilan keputusan, maka digunakan titik kritis yang
merupakan batas penolakan H0.

4. Melakukan pengujian statistik

Statistik uji yang digunakan harus sesuai dengan hipotesis.

5. Mengambil kesimpulan

UJI Z RATA-RATA SATU PUPULASI


Uji Z rata-rata satu populasi adalah uji statistik yang digunakan untuk
mengetahui apakah suatu populasi memiliki rata-rata yang sama dengan, lebih
kecil atau lebih besar dari suatu nilai rata-rata tertentu sesuai dengan hipotesis
yang telah ditetapkan.

Sebelum melakukan pengujian statistik, terlebih dahulu dilakukan pengambilan


sampel yang nantinya digunakan sebagai bahan untuk melakukan pengujian.
Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan
pengujian.

1. Sampel yang digunakan dalam pengujian adalah sampel acak sederhana.


2. Varian populasi \sigma^2σ2 diketahui.
3. Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau ukuran
(banyaknya) sampel cukup besar (biasanya ukuran sampel cukup besar
yang sering digunakan adalah lebih dari 30).

1. Hipotesis

Hipotesis terdiri dari dua bentuk, yaitu hipotesis untuk uji dua arah dan
hipotesis untuk uji satu arah.
H0 adalah hipotesis null (hipotesis awal), H1 adalah hipotesis tandingan
(alternatif), μ adalah rata-rata populasi yang akan diuji dan  μ adalah rata-
rata yang ditentukan terelebih dahulu nilainya.
Misalnya seorang kepala cabang sebuah bank menyatakan bahwa rata-
rata lamanya nasabah yang antri di teller bank tersebut tidak lebih dari 5
menit. Dengan demikian, hipotesis yang kita gunakan untuk menguji
kebenaran pernyataan tersebut adalah

Ho: µ=5 Ha:µ<5

2. Tingkat Kepercayaan atau Tingkat Signifikansi


Tingkat kepercayaan yang sering digunakan dalam pengujian statistik adalah 95
persen atau (1- α) = 0 .(1−α)=0,95.
Tingkat kepercayaan bisa dikurangi sesuai dengan jenis penelitian yang
dilakukan, misalnya misalnya 90 persen. Selain itu bisa juga diperbesar jika
menginginkan tingkat ketelitian yang lebih tinggi, misalnya menjadi 99 persen.

Jika disebutkan bahwa tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 persen


atau  (1−α)=0,95, maka tingkat signifikansinya adalah 5 persen  (α=0,05).
3. Statistik Uji

Statistik uji yang digunakan dalam uji rata-rata adalah


dimana z adalah nilai z hitung, xˉ adalah rata-rata sampel, σ adalah standar
devasi populasi dan n adalah banyaknya sampel.

4. Titik Kritis

Titik kritis adalah titik yang digunakan pada pengambilan keputusan yaitu
sebagai dasar untuk menolak atau tidak menolak Ho.

Anda mungkin juga menyukai