Anda di halaman 1dari 4

APLIKASI KOLOID DALAM BIDANG FARMASETIKA

- Konsep : koloid dapat memodifikasi sifat obat secara luas , dalam bentuk koloid
beberapa obat menjadi dapat meningkatkan sifat terapeutiknya, sifat yang dipengaruhi
biasanya kelarutan obat tersebut. Penggunaan koloid dalam system penghantaran obat
mencakup hydrogel, mikrosfer, mikroemulsi, liposom, misel, nanopartikel, dan
nanokristal.

- Contohnya : serbuk kasar sulfur diabsorpsi buruk melalui oral tetapi dengan sulfur koloidal
dengan dosis yang sama dapat diabsorpsi sempurna dalam tubuh yang mengakibatkan efek
toksis, tembaga koloidal dalam terapi kanker, protein( koloid alami)

1. Hidrogel

- Merupakan gel koloid yang mengandung air sebagai medium disperse

- Hidrogel alami dan sintetik digunakan untuk menyembuhkan luka, sebagai perancah
rekayasa jaringan, system penghantaran pelepasan berkelanjutan, dan beberapa hydrogel
memiliki kapasitas mengabsorpsi , membentuk Kembali, dan mengikis jaringan rusak
pada jaringan nekrotik dan fibrotica.

- Hidrogel juga mampu merasakn perubahan pH, suhu, atau konsentrasi metabolit tertentu,
dan hydrogel yang peka terhadap cahaya, responsive terhadap tekanan, dan peka terhadap
listrik dapat digunakan dalampenghantaran obat.

- Tantangan : Dalam merancang hydrogel yang peka terhadap lingkungan harus menghadapi
waktu respon yang lambat, ketercampuran hayati yang terbatas, dan keteruraian hayati.

2. Mikropartikel
- Merupakan mikrosfer polimer kecil berisi (0,2-5 m), alami atau sintetik.

- Dikembangkan untuk obat antikanker dan vaksin, selain itu juga untuk meningkatkan
efisiensi penghantaran obat dan memperbaiki sifat pelepasan dan penargetan obat

- Contoh : Penyalutan permukaan fungsional polistiren terkaboksilasi (Penyalutan


konjugat (PLL-g-PEG) telah diteliti dalam upaya melindungi system-sistem tsb dari
fagositosis nonspesifik dan memungkinkan interaksi spesifik-ligan melalui pengenalan
molekuler, selain itu juga tersedia untuk penargetan khusus mikrosfer pada makrofag

- Mikropartikel dapat digunakan untuk memfasilitasi rute pemberian obat yang tidak
biasa seperti dapat dgunakan untuk memperbaiki imunisasi menggunakan rute pemberian
obat melalui mucosal, mikropartikel memicu reaksi imunologik.

3. Emulsi dan Mikroemulsi

- Mikroemulsi dapat untuk system penghantaran obat karena menghasilkan pelarutan


obat yang lebih baik, masa guna yang lebih lama, serta pembuatan dan pemberian yang
mudah.

- Tiga jenis mikroemulsi yaitu minyak eksternal, air eksternal, dan fase tengah.

- Mikroemulsi terbentuk dari partikel-partikel yang kira-kira homogen, dapat digunakan


untuk pelepasan terkendali dan penghantaran bertarget sebagai obat berbeda.

- Contoh : Mikroemulsi digunakan untuk menghantarkan oligonukleotida (fragmen kecil


DNA) secara khusus ke sel kanker ovarium

- Nanoemulsi tersusun atas dispersi minyak dalam air yang sangat halus, dan nanoemulsi
dapat digunakan dalam sediaan kulit karena memiliki sifat sensorial yang baik dan sifat
biofisikanya.

4. Liposom

- Tersusun atas bagian luar berupa membrane unilamilar atau multilamilar dan bagian dalam
berupa inti cair, umumnya liposom sterbentuk dari fosfolipid alami atau sintetik mirip
fosfolipid yang terdapat dalam membrane plasma seluler

- Liposom dapat diisi dengan bahan obat atau lainnya dengan dua cara utama :
digabungkan dengan membran liposom, dan untuk zat hidrofilik dapat dilarutkan dalam
inti cair dibagian dalam liposom.
- Membran liposom dapat dimodifikasi dengan rantai polimerik atau antibodi atau gugus
penarget yang spesifik untuk sel-sel target agar bisa meningkatkan pengambilan oleh sel-
sel target

- Banyak digunakan sebagai system penghantaran obat

5. Misel

- Memiliki struktur yang mirip dengan liposom tetapi tidak memiliki kompartemen cair
dibagian dalam sehingga dapat digunakan sebagai wadah mikro yang kompatibel secara
biologis dan larut dalam air untuk menghantarkan bahan obat hidrofobik yang memiliki
kelarutan yang buruk.

- Permukaan misel dapat dimodifikasi dengan antibody (imunomisel) atau gugus


penarget lain agar mampu berinteraksi secara spesifik dengan antigennya

- Banyak digunakan dalam penghataran obat bermassa molekul rendah, polipeptida, dan
DNA

6. Nanopartikel

- Merupakan system pembawa obat koloidal submikroskopik yang tersusun atas inti
minyak atau inti air yang disekelilingi oleh suatu membrane polimer tipis

- Teknologi untuk memperoleh nanokapsul semacam ini : polimerisasi antarmuka suatu


monomer atau nanodeposisi antarmuka suatu polimer yang telah terbentuk sebelumnya

- Digunakan untuk formulasi obat dan kosmetik topical dan sebagai system
penghantaran gen nonvirus

7. Nanokristal

- Suatu penelitian menyelidiki kemungkinan penargetan secara in vivo dengan menggunakan


semikonduktor quantum dots (qdots), yaitu nanokristal anorganik kecil (<10nm) yang
memiliki sifat luminesen (berpendar) yang unik, dengan menambahkan suatu gugus
penarget , qdots dapat diarahkan secara khusus ke organ dan jaringan target.

- Penambahan polietilen glikol pada salut qdots mencegah akumulasi qdots secara
nonselektif dalam jaringan retikuloendotelium yang menjadikan qdots sebagai senyawa
pencitra yang menjanjikan
- Penggunaan semikonduktor quantum dots sebagi label fluoresens untuk mikroskopi
multiphoton memungkinkan pencitraan multiwarna dalam lingkungan biologis yang sulit
seperti jaringan hidup.

Anda mungkin juga menyukai