Anda di halaman 1dari 113

DINAR SYIFA ULYA RINALDI

FARMASI-IBD B9-1906404436

HOMEOSTATIS
DAN
KOMUNIKASI
ANTAR SEL
1. ORGANISASI TUBUH MANUSIA
Organisasi Tubuh Manusia

Penyusun Tubuh
• Sel : Unit fungsional terkecil pada
tubuh manusia
• Jaringan : Sekumpulan sel yang
memiliki struktur dan fungsi yang
sama
• Organ : Dua jenis atau lebih jaringan
yang mampu melakukan fungsi
tertentu
• Sistem Organ : Sekelompok organ
yang melakukan fungsi tertentu
Jenis jenis SEL pada tubuh manusia
Jaringan

1. JARINGAN IKAT
Matriks ekstrasellularnya sangat
banyak dan bentuk sel sangat
beragam
• JARINGAN IKAT PROPER
• CARTILAGE
• TULANG
• DARAH
2. Jaringan otot

• Otot Rangka

• Otot Jantung

• Otot Polos
3. Jaringan epitel

• Epitel Membran

• Epitel Kelenjar : Eksokrin

Endokrin
4. Jaringan syaraf
• Sel Syaraf (Neuron) : Badan Sel

Dendrit

Akson

• Sel Pendukung Neuron (Neuroglia)


Organ
KULIT

JANTUNG

Idntimes.com

GINJAL
Sistem Organ
Daftar Pustaka

• Foundation, C. (2019). Human Body. [online] CK-12 Foundation. Available at:


https://www.ck12.org/biology/human-body/lesson/Organization-of-the-Human-Body-BIO/
[Accessed 3 Oct. 2019].
• Khan Academy. (2019). Tissues, organs, & organ systems. [online] Available at:
https://www.khanacademy.org/science/high-school-biology/hs-human-body-systems/hs-
body-structure-and-homeostasis/a/tissues-organs-organ-systems [Accessed 3 Oct.
2019].
• Roosita, K. (2019). Organisasi Tubuh Manusia. [online] Kroosita2.staff.ipb.ac.id. Available
at: http://kroosita2.staff.ipb.ac.id/files/2014/09/ORGANISASI-SEL-JARINGAN-ORGAN-
SISTEM_2014.pdf [Accessed 3 Oct. 2019].
2. HUBUNGAN ANTAR SEL DALAM
SUATU JARINGAN DAN FUNGSINYA
Sel
◦ Merupakan unit dasar dan terkecil dari kedua struktur dan fungsi dalam
makhluk hidup yang mampu melakukan proses yang terkait dengan
kehidupan.
◦ Kuantitas dan kualitas kerja sel dalam mendukung fungsi jaringan
berperan untuk mempertahankan homeostasis.
◦ Fungsi :
1. Bekerja secara spesifik yang terorganisir
2. Untuk menopang kehidupan tubuh secara keseluruhan, seperti
pencernaan, pernapasan, dan sirkulasi
3. Diatur dalam jaringan, organ, sistem tubuh, lalu seluruh tubuh
Hubungan Sel dengan Jaringan

◦ Kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama


◦ Ada empat jenis jaringan pada tubuh manusia :
1. Jaringan Otot
2. Jaringan Saraf
3. Jaringan Epitel
4. Jaringan Ikat
◦ Setiap jaringan terdiri dari sel-sel khusus, dengan
berbagai jumlah bahan ekstraseluler.

(Sherwood 7th)
Hubungan antarsel pada jaringan
◦ Beberapa sel dalam jenis jaringan tertentu secara langsung dihubungkan
oleh salah satu dari tiga jenis persimpangan sel khusus:
1. Desmosom (adhering junctions)
Mengikat dua sel yang berdekatan tapi tidak bersentuhan.
2. Tight junctions (impermeable junctions)
Sel-sel yang berdekatan mengikat dengan kuat satu sama lain pada
titik-titik kontak langsung untuk menutup lorong antara dua sel.
3. Gap junctions (communication junctions)
Terdapat celah antara sel-sel yang berdekatan, yang dihubungkan oleh
terowongan penghubung kecil yang dibentuk oleh konekson.
(Campbell 11th)
Daftar Pustaka
1. Sherwood, L. 2010. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Belmont: Brooks/Cole.
2. Campbell, N., Urry, L., Cain, M., Wasserman, S., Minorsky, P., & Reece, J. 2013. Biology. 11th ed.
Boston: Benjamin Cummings / Pearson.
3. KOMPONEN
PENYUSUN MATRIKS
EKSTRASELULER
Matriks ektraseluler
(MES) merupakan suatu jejaring kompleks berbagai komponen yang
bertanggung jawab untuk membentuk dan memelihara arsitektur jaringan.
Penyusun MES
◦ Kolagen o Fibronektin
◦ Elastin o Proteoglikan
Matriks ekstraseluler dalam membentuk jaringan ikat terdiri atas :
1. Protein struktural terdiri atas kolagen, elastin dan fibrilin
2. Protein khusus yang terdiri atas fibrilin, fibronektin dan laminin
3. Proteoglikan membentuk rantai panjang disakarida berulang
(glikosaminoglikan)
Kolagen
•Kolagen adalah protein penyusun utama jaringan ikat serta protein
utama dalam MES . Hampir 80% berat kering dermis kulit manusia
tersusun atas kolagen.
•Kolagen di dalam jaringan diproduksi oleh fibroblast. Fibroblas dalam
mensintesis kolagen membutuhkan berbagai faktor pertumbuhan,
sitokin, dan kemokin yang antara lain diproduksi oleh fibroblas,
keratinosit, selendothelial, serta sel-sel radang.
•Salah satu regulator utama dalam sintesis kolagen adalah
transforming growth factor-β (TGF-β), suatu faktor pertumbuhan yang
berperan dalam berbagai kondisi fisiologis maupun patologis.

https://www.sridianti.com/perbedaan-antara-kolagen-dan-elastin.html
Elastin
◦ Elastin dapat meregang dalam 2 arah misalnya
ligamen, karet dan dinding pembuluh darah.
◦ Serat elastin terdiri jaringan kuning ligamentum,
aorta, kulit, paru-paru seperti karet bersifat
skleroprotein, tidak larut, dapat dicerna, tidak
membentuk gelatin, komposisi terdiri atas 90%
asam amino leusin, isoleusin, glisin, prolin, valin
dan 10% asam amino lainnya.
◦ Kondroalbumoid mirip elastin yaitu mem bentuk
retikulin dengan struktur mirip kolagen https://www.sridianti.com/perbedaan-antara-
kolagen-dan-elastin.html
Fibronektin
◦ Fibronektin merupakan komponen
penting berupa glikoprotein dalam
matriks ekstraseluler dan permukaan sel
yang diproduksi pada mesangial sel.
◦ Peran :
1. Perbaikan dan rekonstruksi jaringan.
2.Embriogenesis , onkogeniktransformasi ,
adhesi sel, penyembuhan luka, perbaikan
jaringan , fungsi platelet dan migrasi sel
https://slideplayer.se/slide/2946345/
Proteoglikan
• Proteoglikan adalah jenis substansi dasar terdiri
dari dua protein inti ,molekul inti dan rantai
glikosaminoglikan yang terhubung.
• Peran : penyerapan stres mekanis dan
penyerapan nutrisi, melalui difusi synovial.
• Dapat di disekresi dalam matriks ekstraselular,
dimasukkan ke dalam membran plasma, atau
disimpan dalam berbagai granulsekretori.
• Kelas protein yang sangat glikosilasi. Di sini,
glikosaminoglikan secara kovalen melekat pada
protein tertentu (protein inti). Heteropolisakarida
paling banyak terdapat dalam tubuh.
Matriks ekstraseluler
Daftar pustaka
◦ Universitas gajahmada.2015. Pengaruh Saliva Manusia Terhadap Timbunan Kolagen
Biakan Fibroblas Kulit Normal. Etd.repository.ugm.ac.id
◦ Tentrus,J. 2019. Biokimia. https://www.academia.edu/39727693/Biiokimia
◦ http://eprints.undip.ac.id/48683/3/Bab_2.pdf
◦ Wulandari, E & hendarmin, L. biokimiakulitdanpenunjang.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38256/7/BAB%206%20Kulit
%20%26%20Jaringan%20Penunjang.pdf
5. JELASKAN APA
YANG DIMAKSUD
DENGAN ANATOMI
TUBUH
• Anatomi adalah ilmu yang mempelajari
tentang struktur tubuh manusia
• Anatomi berasal dari Bahasa Yunani
“ana” habis atau keatas dan “tomos”
memotong atau mengiris.
• Pengertian anatomi tubuh secara terperinci
Ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh
manusia dengan cara membagi-bagi menjadi
bagian bagian yang kecil sampai bagian yang
sangat kecil,dengan cara mengiris atau
memotong kemudia dipelari oleh kita
menggunaskan mikroskop.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy &


physiology. 14th ed. New Jersey: Wiley; 2014.
Posisi anatomi
a. Posisi badan berdiri tegak.
b. Arah pandangan muka lurus ke
depan.
c. Posisi telapak tangan menghadap ke
depan.
d. Arah ibu jari tangan menjauhi garis
tengah tubuh.
e. Kedua kaki lurus ke depan dan sejajar.
Tim Anatomi, UNY. (2011). Anatomi Manusia.
Yogyakarta: Laboratorium FIK UNY
Daftar Pustaka

1. Tim Anatomi UNY.2011.diktat anatomi manusia.


http://staffnew.uny.ac.id/upload/131872516/penelitian/buku-anatomi.pdf.

2. Tortora Principles of Anatomy and Physiology 13tn edition


4. PENGERTIAN DAN JENIS
JARINGAN PENYUSUN
TUBUH MANUSIA
Pengertian dan Jenis Jaringan
Jaringan penyusun tubuh manusia adalah jaringan dasar yang menyusun tubuh manusia. Terdiri atas :
1.Jaringan epitel
•Jaringan terluar tubuh manusia
•Fungsi utamanya melindungi tubuh
•Memiliki 2 lapisan yaitu lapisan epitel dan membran basalis( tempat melekatnya epitel)
◦Terdiri dari berbagai macam jenis
a.Epitel pipih
b.Epitel kubus
c.Eiptel silindris
d.Epitel transisional
a. Epitel pipih
Epitel pipih terbagi menjadi 2:
• Epitel pipih selapis • Epitel pipih berlapis

 Fungsi:  Fungsi:
1. Absrobs 1. Proteksi dari abrasi
 Letak:
 Letak: 1. Lidah
1. Alveolus 2. Esofagus
2. Pembuluh darah 3. Vagina
4. Kulit
b. Epitel kubus
• Epitel kubus selapis • Epitel kubus berlapis

Martini. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. 2012

 Fungsi :  Letak :  Fungsi :  Letak :


1. Sekresi 1.Ovarium 1. Proteksi 1. Kelenjar keringat
2. Absrobsi 2.Ginjal 2. Sekresi orang dewasa
3. Tiroid 3. Absrobsi
c. Epitel silindris
Epitel silindris berlapis Epitel silindris berlapis semu
Epitel silindris selapis
bersilia

Martini. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. 2012


 Fungsi:  Letak:  Fungsi:  Letak  Fungsi:  Letak:
1. Proteksi 1. Sistem pencernaan 1. Proteksi 1. Epiglotis 1. Proteksi 1. Trakhea
2. Sekresi (lambung sampai anus) 2. Kelenjar ludah 2. Sekresi
3. Absrobsi 3. Urethra 3. Mengerakkan mucus
(dengan cilianya)
d. Epitel transisional
 Fungsi:
1. Memungkinkan
perenggangan/pembes
aran
 Letak:
1. Vesika urniaria
2. Ureter
3. Pelvis renalis

Martini. Fundamentals of anatomy & physiology. 9 th ed. 2012


2. Jaringan ikat
• Macam2 jaringan ikat : • Fungsi jaringan ikat yaitu:
Terdiri dari
1. Sel-sel jaringan ikat (fibroblas, 1. Menyambungkan jaringan 1
lemak, makrofag, sel plasma, sel dengan yang lain
mast, adiposa, leukosit) 2. Memberikat bentuk tubuh
2. Matriks (kolagen, elastin, retikuler) 3. Pelindung organ yang lunak

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology, 14th ed. New jersey: willey. 2014.
a. Jaringan ikat khusus
Jaringan ikat ini disebut khusus karena fungsi nya bukan untuk
mengikat
A. DARAH
Untuk mentransport nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology, 14th ed. New jersey: willey. 2014.
b. Jaringan ikat padat
◦ Disusun oleh matriks yang mengandung kolagen
◦ Fleksibel tapi tidak elastis
◦ Terdapat pada tendon (penghubung otot dan tulang) dan Ligamen
(penguhung tulang dan tulang)

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology, 14th ed. New jersey: willey. 2014.
c. Jaringan ikat longgar

◦ Disusun oleh matriks yang mengandung


serabut elastis
◦ Fungsi nya untuk menghubungkan elemen
dari jaringan atau organ lain
3. Jaringan kartilago
◦ Tulang rawan
◦ Terbagi menjadi 3
a. Jaringan kartilago hialin b. Jaringan kartilago fibrosa c. Jaringan kartilago elastin
- Matriks bening kebiruan - Matriks gelap dan keruh - Matriks keruh kekuningan
- Terletak di permukaan tulang - Untuk proteksi dan penyokong - Fleksibiltas
sendi, batang tenggorokan - Memiliki serabut kolagen - Terletak di daun telinga,
- Merupakan kerangka terbesar - Terletak di persendian dan epiglotis, laring
dari kerangka embrio ligamen

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology, 14 th ed. New jersey: willey. 2014.
4. Jaringan osteon
◦ Tulang keras
◦ Tersusun dari sel osteosit, memiliki matriks keras (endapan kalsium,
serat kolagen
◦ Berfungsi untuk melindungi organ tubuh yang lunak

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology, 14 th ed. New jersey: willey. 2014.
5. Jaringan otot
- Alat gerak manusia
- Sel jaringan otot tidak menambah tapi bisa berubah masanya dan
volumenya
- Terbagi menjadi 3 :
Otot polos Otot lurik/ rangka Otot jantung
Kerjanya tidak sadar (otonom) Bekerja secara sadar - Hanya ada di jantung
Kerjanya lambat dan tidak mudah Kerjanya cepat dan mudah lelah - Kerjanya tidak disadari
lelah Membutuhkan banyak energi - Tidak mudah lelah
Tidak butuh banyak energi Terdapat melekat di rangka
Terletak di saluran tubuh manusia manusia

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology, 14 th ed. New jersey: willey. 2014.
6. Jaringan syaraf
◦ Berfungsi untuk menerima, mengelola dan merspon rangsanagan yang di
terima
◦ Memeiliki neuron sebagai unit fungsional

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology, 14th ed. New jersey: willey. 2014.
Neuron
Terdiri dari
1. Dendrit ( menerima rangsangan)
2. Akson ( perpanjangan badan sel, meneruskan impuls dari badan sel)
3. Badan sel/ perikarion ( mengelola rangsangan)
4. Terminal akson ( meneruskan impuls ke neuron yang lain)

Reece, J. B.,et al.2017. Campbell Biology Eleventh Ediotion. California: Pearson Education, Inc.
Daftar Pustaka
◦ Martini. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. 2012
◦ Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology, 14th ed. New
jersey: willey. 2014.
◦ Sherwood, lauralee. Human physiology. 7th ed.2010
◦ Reece, J. B.,et al.2017. Campbell Biology Eleventh Ediotion. California:
Pearson Education, Inc.
6.ORIENTASI, PENAMPANG
TUBUH BESERTA ISTILAH
Orientasi tubuh manusia
Istilah-istilah
◦ Anferior : Terletak atau mengarah kedepan ◦ Medial : Mendekati garis tengah tubuh
◦ Posterior:Terletak atau mengarah ◦ Lateral : Menjauhi garis tengah tubuh
kebelakang ◦ Proksimal : Terlekat dengan arah
◦ Dorsal : Pada sisi punggung tubuh perlekatan dengan batang tubuh
◦ Ventral : Pada sisi perut tubuh ◦ Distal : Terjauh dengan arah perlekatan
◦ Superior : Menuju atas, kearah kepala dengan batang tubuh

◦ Inferior : Menuju bawah, kearah kaki ◦ Superfisial : Letaknya dekat dengan


permukaan tubuh
◦ Caudal : Pada ujung ekor
◦ Internal : Letak jauh dari permukaan
◦ Cranial : Pada ujung kepala
◦ Sentral : Letak ditengah
◦ Medial : Mendekati garis tengah tubuh
◦ Periferal : Letak di pinggir
◦ Lateral : Menjauhi garis tengah tubuh
Penampang tubuh

◦ Sebuah penampang adalah permukaan khayal yang membagi tubuh


menjadi bagian-bagian khusus.
◦ Tiga penampang anatomi utama adalah penampang koronal,
transversal dan sagital.
Tiga penampang utama tubuh

Frontal (koronal) : penampang vertical yang membagi tubuh menjadi


bagian anterior (depan dan posterior (belakang)
Transversal : memotong secara melintang membagi menjadi bagian
superior (atas) dan inferior (bawah)
Sagital : membagi tubuh secara vertikal menjadi bagian kiri dan kanan
• Sagital pada garis tengah tubuh = penampang midsagital
• Penampang yang parallel dengan midsagital =parasagital/sagital saja
Daftar Pustaka

◦ Hamidie, R. (2009). [online] File.upi.edu. Available at:


http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_
%26_REKREASI/PRODI._KEPERAWATAN/197011022000121-
HAMIDIE_RONALD_DANIEL_RAY/Bahan_Kuliah/KULIAH_PENDAHULUAN_ANATO
MI.pdf [Accessed 1 Oct. 2019].
◦ Nielya, A. (2019). A20 ppt individu topik 1-anyelir nielya mutiara putri. [online]
Slideshare.net. Available at: https://www.slideshare.net/anyelirnielya/a20-ppt-individu-
topik-1anyelir-nielya-mutiara-putri [Accessed 1 Oct. 2019].
7. SISTEM-SISTEM
TUBUH MANUSIA
Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole, Cengage Learning; 2010.
Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole, Cengage Learning; 2010.
Nervous System
FUNGSI :
1. Sensory
Mendeteksi adanya stimulus dan akan
diteruskan ke otak.
-stimulus internal : peningkatan tekanan
darah
-stimulus eksternal : sentuhan benda
diluar tubuh

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole, Cengage Learning; 2010.
FUNGSI :

2. Interpretation
Menerjemahkan jenis stimulus (sentuhan,
tekanan, cahaya, suara, dan sebagainya)
berdasarkan labeled line yang membawa
informasi tentang jenis stimulus.
3. Delivery
Informasi yang telah diterjemahkan di CNS,
disalurkan ke organ efektor (otot dan kelenjar).
Stimulasi efektor menyebabkan kontraksi otot dan
sekresi dari kelenjar.

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole, Cengage Learning; 2010.
Respiratory System
Berkontribusi dalam homeostasis
tubuh dengan adanya pertukaran gas
oksigen dan karbondioksida dari
udara atmosfer, darah, dan sel-sel
jaringan.

Martini Fundamentals of Anatomy and Physiology 9th


FUNGSI :
Gas exchange
Memberi asupan oksigen untuk sel-sel tubuh dan membuang zat sisa
metabolism tubuh (karbondioksida, air, dan panas)
Regulate blood pH
Menjaga keseimbangan pH darah dengan menyesuaikan kecepatan
pengeluaran karbondioksida (pembuat asam dalam tubuh)
Sensory
Dapat mengidentifikasi bau karena adanya reseptor dari sensor bau
Filteration
Menyaring udara bebas dari partikel asing yang dapat masuk ke dalam sistem
pernafasan
Production
Menghasilkan suara dari getaran pita suara
Urinary System

Mengatur volume, pH, komposisi


elektrolit dalam tubuh dengan
cara mengeluarkan limbah, zat
sisa, kelebihan air, garam, mineral
lainnya ke dalam urin.

Martini Fundamentals of Anatomy and Physiology 9th


Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole, Cengage Learning; 2010
 FUNGSI :
Ginjal
 Regulation : mengatur komposisi
ionik, pH, volume, kadar gula, dan
tekanan darah
 Production : memproduksi hormone
-Calcitriol membantu homeostasis Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-
Cole, Cengage Learning; 2010.
calcium Ureter
-erythropoietin merangsang  Menyalurkan urin dari ginjal menuju
produksi sel darah merah kantong kemih
 Excretion : mengekskresi limbah Kantung kemih
dan zat yang sudah tidak diperlukan  Menampung urin dan mengeluarkan
tubuh. Cth : ammonia dan urea melalui uretra
dalam urin Uretra
 Mengeluarkan urin dari tubuh
Digestive System
Mencerna makanan menjadi molekul
simpleks yang dapat diserap dan
digunakan sel untuk melakukan
berbagai proses dalam tubuh.

Menyerap air, vitamin,mineral, dan


mengeluarkan limbah/zat sisa dari
tubuh.

Tortora Principles of Anatomy and Physiology 13th Edition


Martini Fundamentals of Anatomy and Physiology 9th
Reproductive System
◦ Tidak berpengaruh dalam
homeostatis tubuh
◦ Berpengaruh dalam keberlangsungan
hidup berbagai spesies
◦ Sel kelamin menghasilkan gamet
(sperma dan oosit) yang dapat
berdatu membentuk organisme baru
◦ Kelenjar-kelenjar kelamin
memproduksi hormone-hormone
yang dapat membantu proses
reproduksi dan proses tubuh lainnya Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole, Cengage
Learning; 2010.
Tortora Principles of Anatomy and Physiology 13th Edition
Endocrine System
◦ Menghasilkan hormone untuk mengatur
berbagai proses dalam tubuh .
◦ Hormon bekerja pada sel target untuk
mengatur konsentrasi darah yang
tersusun atas nutrisi, air, garam, dan
elektrolit lainnya.

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-


Cole, Cengage Learning; 2010.
Martini Fundamentals of Anatomy and Physiology 9th
Integumentary System

FUNGSI :
◦ Melindungi atau membatasi
jaringan dalam tubuh dengan
lingkungan luar
◦ Menjaga cairan internal dalam
tubuh
◦ Membatasi masuknya material
asing dari luar tubuh

Martini Fundamentals of Anatomy and Physiology 9th


FUNGSI :

• Menjaga suhu tubuh


• Memiliki sensor untuk
mendeteksi sentuhan, nyeri,
panas, dingin.
• Membantu pembuatan
vitamin D
• Menyembuhkan dan
menutup adanya luka.

Martini Fundamentals of Anatomy and Physiology 9th


Immune System
Imunitas adalah kemampuan tubuh untuk
melawan atau mengeluarkan sel abnormal dan
material asing yang dapat membahayakan tubuh.

FUNGSI :
◦ Melawan dan malindungi tubuh dari virus,
bakteri, sel kanker, dan material lainnya yang
membahayakan tubuh
◦ Memperbaiki sel yang rusak

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole, Cengage Learning; 2010
Fungsi :

• Memproduksi, mempertahankan, dan


menyebaran limfosit yang dapat memberikan
pertahan untuk melawan infeksi dan bahaya
dari lingkungan luar.
• Mengembalikan cairan intrasel ke dalam darah
• Mengangkut lipid dan vitamin yang tidak larut
dalam air (A, D, E, K) yang diserap oleh
saluran pencernaan

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole, Cengage Learning; 2010.
Muscular System
• Menghasilkan gerakan pada tubuh : kontraksi
otot
• Menjaga postur tubuh, menstabilkan sendi,
menjaga posisi tubuh. Cth : duduk, berdiri, dan
kontraksi otot leher agar kepala tetap tegap
• Mengasilkan panas : kontraksi otot dapat
menghasilkan panas (thermogenesis) yang dapat
digunakan untuk menjaga suhu tubuh
• Menjaga dan memindahkan zat di dalam tubuh :
mencegah perpindahan zat pada organ yang
berlubang (penyimpanan urin dalam kantung
kemih, penyimpanan sementara makanan dalam
usus) Martini Fundamentals of Anatomy and Physiology 9th
Skeletal System
Fungsi :

1. Support : menyokong tubuh


2. Protection : melindungi organ-organ
dalam
3. Movement : tempat melekatnya otot-
otot, sehingga membantu pergerakan
rangka
4. Blood cell production : sum-sum
tulang memproduksi sel darah merah
5. Storage of minerals : tulang
menyimpan kalsium dan fosfor, untuk
didistribusikan dalam darah atau
organ lain yang membutuhkan. Martini Fundamentals of Anatomy and Physiology 9th
Circulatory System
Terdiri atas :
1. Jantung : memompa darah
2. Pembuluh darah
Vena
Aorta
kapiler
3. Darah
Sel darah merah
Sel darah putih
Plasma darah
Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole, Cengage Learning; 2010.
FUNGSI :

1. Transportation
Oksigen
Karbon dioksida
Nutrisi
Hormon
Panas tubuh
Zat sisa
2. Regulation : membantu menjaga suhu dan pH tubuh
3. Protection : menyebuhkan luka (pembekuan darah), fagositosis, daya tahan
tubuh
Daftar Pustaka

Martini Fundamentals of Anatomy and Physiology 9th

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole,


Cengage Learning; 2010.

Tortora Principles of Anatomy and Physiology 13th Edition


8. PENGERTIAN HOMEOSTASIS
DAN HUBUNGANNYA DENGAN
SISTEM TUBUH DAN SEL-SEL
PADA MANUSIA
Definisi
◦ Berasal dari bahasa Yunani, “homeo” artinya serupa dan “stasis” artinya stabil.
◦ Mengacu pada keseimbangan, stabilitas di dalam sel atau tubuh.
◦ Terdiri atas 3 mekanisme berbeda:
1. Osmoregulasi
2. Termoregulasi
3. Regulasi Kimia
◦ Dilakukan di dalam tubuh oleh sistem pernapasan, sistem endokrin, sistem
reproduksi, sistem kemih, sistem saraf.
◦ Kecenderungan untuk mengatur dan mempertahankan stabilitas lingkungan
internal, menurut Walter Canon (1929) disebut homeostasis.
◦ Homeostasis kondisi lingkungan internal yang harus dipelihara agar tetap
relatif stabil.
◦ Setiap sel dgn kerjanya yg spesifik selalu mempertahankan homeostasis
◦ Lingkungan internal tubuh yg harus dipertahankan homeostasisnya adalah:
1. Konsentrasi molekul nutrisi.
2. Konsentrasi O2 & CO2
3. Konsentrasi zat sisa
4. pH
5. Konsentrasi cairan, garam & elektrolit
6. Suhu
7. Volume & tekanan
Hubungan Homeostatis dengan
sistem tubuh dan sel – sel manusia
Daftar Pustaka
◦ Sherwood. (2010). Human Phsyology from cells to systems. 7th edition. Page : 11
◦ Sherwood. (2010). Human Phsyology from cells to systems. 7th edition. Page : 10
◦ Sherwood. (2010). Human Phsyology from cells to systems. 7th edition. Page : 12 – 13
◦ https://www.omicsonline.org/open-access/role-of-homeostasis-in-human-physiology-a-review.pdf
9. KOMUNIKASI ANTAR
SEL DAN
MEKANISMENYA
Komunikasi Antar Sel

Definisi Tujuan
◦ Koordinasi berbagai aktivitas sel- ◦ Agar setiap organ di tubuh
sel dalam tubuh untuk melakukan mampu menjalankan tugasnya
kegiatan yang mempertahankan sehingga kelangsungan hidup
kehidupan dan melaksanakan dapat terjaga
kegiatan bergantung dengan
kemampuan sel untuk saling
berkomunikasi.
Komunikasi Langsung

◦ Komunikasi antar sel yang berdekatan.


Komunikasi Tidak Langsung
Bentuk proses pemberian sinyal antar sel
Adanya kontak antar sel
◦ Molekul sinyal : bergantung dengan adanya kontak
◦ Mediator sinyal : melakukan kontak langsung dengan membran plasma
◦ Jarak ke sel target : paling dekat
◦ Contoh:
Protein delta (dalam perkembangan embrio).
Protein dalam respon imun.
Parakrin

◦Molekul sinyal : Lokal mediator


◦Mediator sinyal : Medium ekstraseluler
◦Jarak ke sel target : dekat (sekitar sel)
◦Contoh:
• Gas NO
•EGF (Epidermale Growth Factor)
• Epinefrin dan Nor Epinefrin
•PDGF (Platelet-derived Growth Factor)
• Esterogen
•NGF (Nerve Growth Factor)
•Histamin
Sinaptik
◦ Molekul sinyal : Neurotransmiter
◦ Mediator sinyal: Axon
◦ Jarak ke sel target : jauh (ke seluruh tubuh)
◦ Contoh:
• Asetilkolin
• GABA (Gama-Amino Bitric Acid)
• Dopamin
• Norepinefrin
• Serotonin
Endokrin
◦ Molekul sinyal : Hormon Contoh:
◦ Mediator sinyal: Peredaran darah • Hormon pertumbuhan (EGF, PDGF)
• Insulin
◦ Jarak ke sel target : jauh (ke seluruh • Tyroid
tubuh) • Estrogen
◦ Didistribusikan dalam bentuk bebas • Progesterton
atau terikat dengan protein:
• Globulin (Tiroksin, Kortikosteroid)
• Albumin (A1ldosteron)
Autokrin
Suatu sel mensekresikan molekul, dengan
kata lain molekul tersebut bekerja dan
mempengaruhi sel itu sendiri atau sel-sel
lain yang sejenis.
Hormon
Klasifikasi hormon secara kimia
Mekanisme Komunikasi Antarsel
Mekanisme Komunikasi Antar Sel
1. Reception (Penerimaan)
Deteksi sel target molekul pemberi sinyal yang berasal dari luar sel. Sinyal
kimia "terdeteksi" ketika molekul pensinyalan berikatan dengan protein
reseptor yang terletak di permukaan sel (atau di dalam sel.)

2. Transduction
Pengikatan molekul pensinyalan mengubah protein reseptor dengan beberapa
cara dalam mengawali proses transduksi. Tahap transduksi mengubah sinyal
ke bentuk yang dapat menghasilkan respons seluler tertentu. Dalam sistem
Sutherland, pengikatan epinefrin ke protein reseptor dalam membran plasma
sel hati mengarah pada aktivasi glikogen fosforilase dalam sitosol.
Mekanisme Komunikasi Antar Sel
3. Response
Pada tahap ketiga, sinyal yang ditransmisikan akhirnya memicu respons
seluler tertentu. Responsnya berupa hampir semua aktivitas seluler yang
dapat dibayangkan — seperti katalisis oleh enzim (misalnya, fosfilase
glikogen), penyusunan ulang sitoskeleton, atau aktivasi gen spesifik
dalam nukleus.
Proses pensinyalan sel membantu memastikan bahwa aktivitas-aktivitas
penting seperti ini terjadi di sel-sel yang tepat, pada waktu yang tepat,
dan dalam koordinasi yang tepat dengan aktivitas-aktivitas sel-sel lain
dari organisme.
Hubungan dengan Homeostatis

◦ Pada hewan multiseluler terdapat sensor komunikasi sel, yang


merupakan mekanisme pengatur ntuk mempertahankan lingkungan ke
dalam keadaan konstan atau normal ( homeostasis )
◦ Homeostastis bekerja pada prinsip umpan balik ; penyimpangan dari
titik patokan konstan atau normal akan dideteksi oleh sensor dalam
komunikasi sel, dan sinyal dari sensor akan mencetuskan perubahan
kompensatorik yang terus berlangsung sampai titik patokan konstan
atau normal tersebut kembali.
Daftar Pustaka
◦ Albert et.al.,2008. Molecular Biology of the Cell. 5 th ed.
◦ Urry LA, Cain ML, Minorsky PV, Wasserman SA, Reece JB. 2016. Campbell biology. 11th ed.
Hoboken: Pearson Higher Education.
◦ Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
10. LENGKUNG REFLEKS
Lengkung refleks
◦ Lengkung refleks : jalur yang dilewati impuls syaraf setelah menerima stimulus, untuk menghasilkan
gerakan reflex

Neuronal reflex
◦ Lengkung refleks
Endocrinal reflex

Neuroendocrinal reflex
◦ Jalur yang dilalui :

Reseptor Saraf aferen SSP Saraf eferen Efektor


Komponen lengkung refleks

1. Sensory receptor : menerima/merespon stimulus (adanya perubahan


baik dari lingkungan luar, maupun dari dalam tubuh)
2. Afferent pathway : meneruskan potensial aksi dari reseptor → CNS
3. Integrating center : menentukan respon yang sesuai dengan informasi
yang dibawa (terjadi di otak/tulang belakang)
4. Efferent pathway : menyalurkan instruksi dari CNS → organ efektor
5. Effector : mengekspresikan impuls motorik (otot/kelenjar)
Neuronal Reflex
1. Stimulus berupa rasa sakit diterima oleh reseptor pada telapak kaki

2. Potensial aksi dihasilkan pada jalur aferen dan diteruskan menuju system
syaraf pusat (sum-sum tulang belakang)

3. Sistem syaraf pusat merangsang neuron motoric otot memberi sinyal/impuls


kepada organ efektor melalui jalur eferen

4. Fleksi yang terjadi pada kaki yang cedera : menjauhkan dari stimulus yang
memberi rasa sakit

5. Ekstensi pada kaki yang tidak cedera untuk menahan seluruh beban tubuh.
Endocrinal Reflex
Refleks endokrin dipicu oleh :

• humoral stimulus
Perubahan komposisi cairan
ekstraseluler

• hormonal stimulus
hilang atau adanya hormone yang
spesifik

• neural stimulus
adanya rangsangan yang diterima
oleh reseptor sensor
MEKANISME REFLEKS ENDOKRIN
1. Stimulus langsung merasangsang system pusat endokrin (hipotalamus)
2. Sistem pusat endokrin mendeteksi adanya kelebihan variable yang tidak
normal
3. Sistem endokrin pusat mengirimkan output sinyal berupa hormone yang
dieksresikan ke seluruh tubuh.
4. Sel yang dapat menerima sinyal atau hormone yang telah dieksresikan
adalah sel yang memiliki reseptor hormonal

Cth : adanya kelebihan kadar gula dalam darah menjadi sinyal bagi hipotalamus
untuk menyekresikan hormone ADH untuk mengatasi stimulus yang tidak normal
bagi tubuh.
Cth : proses menyusui pada mamalia
Neuroendocrinal Reflex -rangsangan neuro sensorik
diperoleh pada saat bayi menyusu
-impuls syaraf menuju hipotalamus
• Rangsangan diterima oleh neuro dan memicu sekresi neurohormone
sensorik pada jaringan endokrin ‘oksitosin’ dari kelenjar hipofisis
• Neuro sensorik merangsang posterior
neurosecretory -oksitosin menyebabkan kontraksi
• Neurosecretory mengeluarkan kelenjar susu
neurohormone
• Neurohormon berdifusi ke dalam
aliran darah menuju sel target
Daftar Pustaka
Campbell 11th

Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 7th ed. Brooks-Cole, Cengage
Learning; 2010.

Tortora Principles of Anatomy and Physiology 13th Edition

Martini Fundamentals of Anatomy and Physiology 9th txtbk


11. TIGA MACAM
LENGKUNG UMPAN
BALIK DAN FUNGSI
DALAM
MEMPERTAHANKAN
HOMEOSTASIS
Lengkung Umpan Balik
1. Umpan Balik Positif
Memperkuat suatu perubahan awal
2. Umpan Balik Negatif
Melawan perubahan awal dan digunakan secara luas untuk
mempertahankan homeostasis
3. Feed Forward
Sebagai antisipasi
1. Umpan Balik Positif
◦ Adalah respon diberikan setelah ada rangsangan,
berlangsung terus menerus sampai dihentikan sendiri oleh
siklus umpan balik positif.
◦ Tujuan utama dalam tubuh adalah mempertahankan
kondisi homeostatik yang stabil.
◦ Contoh: saat melahirkan, hormon oksitosin menyebabkan
konstraksi uterus – bayi menekan serviks – memicu
oksitosin keluar siklus berlangsung sampai bayi lahir.
◦ Silverthorn D, Ober W. Human physiology: an integrated
approach. 5th ed. USA: Pearson Education; 2010. p. 203.
Silverthorn D, Ober W. Human physiology: an integrated approach. 5th
USA: Pearson Education; 2010. p. 203
2. Umpan Balik Negatif
 Adalah Respon diberikan setelah ada
perubahan lingkungan, dengan cara
memadamkan sinyal stimulatorik.
 Perubahan suatu faktor yang dikontrol secara
homeostatis akan memicu respons yang
burupaya untuk memulihkan faktor tersebut.
 Contoh: kontrol suhu ruangan yang merupakan
variabel terkontrol suatu faktor yang dapat
berubah-ubah tetapi dipertahankan dalam
kisaran sempit oleh suatu sistem kontrol. Silverthorn D, Ober W. Human physiology: an integrated approach. 5th
ed. USA: Pearson Education; 2010. p. 203
Feed Forward

◦ Terjadi sebelum ada rangsang yang datang,


sebagai antisipasi
◦ Contoh: Insulin yang dikeluarkan untuk
menurunkan gula darah sebelum makanan
masuk ke darah

Silverthorn D, Ober W. Human physiology: an integrated approach. 5 th


ed. USA: Pearson Education; 2010. p. 203.
Daftar Pustaka
 Silverthorn D, Ober W. Human physiology: an integrated approach. 5th ed. USA: Pearson Education;
2010.
 Sherwood Human Physiology 9th Edition.

Anda mungkin juga menyukai