Prokariotik dan
Eukariotik
Struktur umum sel prokariotik
• Kecil dan relatif sederhana
• Terdiri dari kapsul, dinding sel (membran luar dan
peptidoglikan), membran plasma, sitoplasma yang
mengandung ribosom dan nukleoid.
Sel prokariotik, merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem
endomembran
Memiliki materi inti yang tidak dibatasi oleh sistem membran, tidak
memiliki organel yang dibatasi oleh sistem membran.
Terdapat pada bakteri dan ganggang biru.
Contoh, bakteri organisme yang
memiliki sel tipe prokariotik, memiliki
ukuran berkisar antara 0,15 – 15µ,
terdiri dari bagian luar sebagai penutup
sel dan sitoplasma.
Bagian luar sel bakteri terdiri dari: kapsula,
dinding sel, dan membran plasma.
1. Kapsula : paling luar berupa lendir ,berfungsi melindungi sel. Bahan
kimia pembangun kapsula adalah polisakarida.
2. Dinding Sel : terdiri kabohidrat protein, dan beberapa garam anorganik
serta berbagai asam amino. Berfungsi sebagai pelindung dan mengatur
pertukaran zat & reproduksi
3. Membran Plasma : bagian penutup yang paling dalam. Mengandung
enzim oksida & respirasi. Membran plasma pada bakteri membentuk
lipatan-lipatan yang berlapis-lapis disebut desmosom. Berfungsi untuk
menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Berdasarkan struktur dinding selnya
terbagi menjadi, bakteri Gram negatif
dan Gram positif. Peptidoglikan pada
gambar membedakan hasil pewarnaan
Gram yang berbeda pada kedua bakteri
tersebut. (Sumber : Campbell et al.,
2000)
•Pada sel eukariotik, berbagai fungsi sel diletakkan terpisah di daerah
tersendiri di dalam sel.
•Sering dalam struktur yang dibatasi membran.
• Sel yang memiliki sistem endomembran.
•Sel tipe ini secara struktural memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya.
Organel tersebut memiliki fungsi yang sangat khas yang berkaitan satu
dengan yang lainnya dan saling menyokong.
•Contoh organismenya adalah hewan,tumbuhan, dan jamur (multi&uni).
Perbedaan The Size Range Cell
(Campbell,2011)
Campbell, 2011
Perbedaan Sel Eukariotik dan Sel Prokariotik
Perbedaan Prokariotik Eukariotik
Reece, Jane B. 2014. Campbell Biology 10th Edition. California : Pearson Education, Inc
•Molekul Panjang yang terdiri atas banyak blok penyusun identik dan
dihubungkan oleh ikatan ikatan kovalen.
•Blok penyusun dari suatu polimer adalah molekul molekul kecil yang
disebut monomer
Campbell et al,2016
1. Karbohidrat
•Formula glukosa yaitu polihidroksi aldehida (golongan aldose) atau
polihidraksi keton (golongan ketosa)
•Rumus molekul : (CH2O)n
•Fungsi : Transformasi energi, sebagai gula pantose dalam asam nukleat,
penyusun membran plasma, siklus energi pada biosfer, sumber energi
utama, metabolisme
•Karbohidrat dapat digolongkan menjadi monosakarida,disakarida, dan
polisakarida
1. Monosakarida
Jumlah atom C : 3-7 atom
Pemberian nama berdasarkan jumlah atom C:
a. Triosa memiliki 3 atom C
b. Pentosa memiliki 5 atom C
c. Heksosa memiliki 6 atom C
Senyawa yang termasuk monosakarida:
a. Gliseraldehid
b. Fruktosa
c. Glukosa
d. Galaktosa
e. Dihidroksiaseton
Campbell et al,2016
2. Disakarida
Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang bergabung oleh hubungan
glikosidik
Campbell et al,2016
3. Polisakarida
Terdiri dari ratusan hingga ribuan monosakarida melalui ikatan glikolisik
sebagai bahan penyimpanan, dihidrolisis sesuai kebutuhan untuk
menyediakan gula bagi sel
sebagai bahan bangunan untuk struktur yang melindungi sel atau seluruh
organisme
Arsitektur dan fungsi polisakarida ditentukan oleh monomer gula dan oleh
posisi hubungan glikosidiknya
Contoh:
a. Pati/amilum daun,buah,umbi
b. Glikogen otot dan hati
c. Selulosa batang kayu
d. Kitin kerangka belalang
2. Lipid
•Bukan termasuk polimer sejati
•Molekul molekul kecil berikatan kovalen dengan rantai nonpolar dan polar
•Sifat hidrobilik yaitu memilki afinitas terhadap air
•Bentuk lipid : trigliserol dan lipoprotein
•Fungsi :
Penyimpan energi, regulator , surfaktan , memberi bentuk tubuh,
perlindungan organ dalam, penyusun membrane plasma, membantu
absorbs vitamin larut lemak
Klasifikasi lipid
1. Lipid sederhana
tersusun atas asam lemak dan gliserol
contoh : lemak dan minyak
Campbell et al,2016
2. Lipid kompleks
Ester yang terbentuk dari asam lemak yang mengandung gugus lain
yang teradisi pada gugus alcohol atau asam lemak
Contoh : Fosfolipid dan steroid
a. Fosfolipid b. Steroid
Campbell et al,2016
3. Protein
•Monomer : asam amino
Campbell et al,2016
STRUKTUR TERSIER STRUKTUR QUARTERNER
Campbell et al,2016
4. Asam nukleat
Dibagi menjadi dua : DNA
(deoxyribonucleic acid) and RNA
(ribonucleic acid)
Tersusun atas nukleotida
fosfat,gulapentosa,basa nitrogen yang
terkait ikatan nitrogen
Basa nitrogen :
a) Purin adenin dan guanin
b) Pirimidin sitosin,timin, dan urasil
Campbell et al,2016
Ekspresi Gen
Campbell et al,2016
Fungsi dan Struktur DNA RNA
Fungsi :
• Pengatur sifat keturunan
• Pengatur metabolisme sel
• Berperan penting dalam membawa
informasi genetik
Campbell et al,2016
Daftar pustaka
Campbell, N.A. et al. 2014. Campbell Biology. Tenth Edition. California: Pearson Higher
Education.
Sona.2014.biokimia lipid. https://www.academia.edu/8959236/BIOKIMIA_LIPID
Struktur dan Fungsi membran sel
Pengertian dan Fungsi membran
• Pengertian : Membran sel atau membran plasma, merupakan
tepi dari suatu sel kehidupan yang memisahkan sel hidup dan
sekelilingnya.
• Fungsi : Melindungi bagian sel dan juga
mempertahankan bentuk sel
Menjadi reseptor dari setiap rangsangan
Menyeleksi zat yang keluar dan masuk
dari sel
Media komunikasi antara lingkungan di
dalam sel dan di luar sel
Model Membran
PERIPHERAL
Karbohidrat
• Karbohidrat berikatan secara kovalen pada lipid dan protein.
Kandungan karbohidrat yang berada di membrane dalam adalah
2-10%
• Karbohidrat membentuk lapisan pelindung terhadap gangguan
kimiawi atau gangguan fisik
• Dengan berikatan dengan protein spesifik, karbohidrat
dapat melakukan proses pengenalan antara dua sel berbeda
Karbohidrat turut membuat permukaan sel menjadi licin
dengan kemampuannya mengabsorbsi air
Karbohidrat juga dapat menjadi penentu golongan darah
seseorang
DAFTAR
PUSTAKA
Khaditoya.blog.undoed.ac.id
Ilmudasar.com
Fa.itbb.ac.id
Ocw.usu.ac.id
Hendro-pramono.blog.unsoed.ac.id
Biology Campbell 9th Edition page. 125-130
Cambridge International AS Biology page. 73-76
Biology Campbell 8th edition page 124-129
Jenis dan Fungsi
Protein Membran Sel
Protein
•Protein memegang peranan penting pada semua makhluk hidup.
•Berdasarkan etimologi, protein diambil dari Bahasa Yunani, proteios,
yang berarti pertama atau primer.
•Protein merupakan komponen penyusun lainnya dari membran, yang
menyusun 25-75% dari massa membran sel.
•Model dari struktur membran, diusulkan oleh Jonathan Singer dan Garth
Nicolson (1972), menggambarkan membran sebagai fluid mosaic,
dengan protein disisipkan ke dalam lipid bilayer.
Struktur Membran Sel
(Tortora, 2017)
Jenis-jenis Protein Membran
Berdasarkan letak dan fungsinya, terbagi 2 yaitu:
1. Protein Integral
Protein integral menembus inti hidrofobik lapisan ganda lipid. Ada yang
disebut protein transmembrane (menembus kedua sisi membrane dan
ada yang separuh jalan ke dalam inti hidrofobik
2. Protein Periferal
Protein perifer tidak tertanam dalam lapisan ganda lipid, melainkan berupa
embelin yang terikat longgar ke permukaan membran
Fungsi Protein Membran
(Campbell, 2014)
Berbagai bentuk asosiasi protein membran
dengan “lipid bilayer”
1 2 3 4 5 6 7 8
1. α–helix tunggal 5. Protein membrane pada monolayer
2. multipel α–helix itoplasmik
3. ß-sheet yang memutar 6. Protein membran pada monolayer
4. Amphipatik α–helix nonsitoplasmik melalui ikatan
terikat pada monolayer oligosakarida
sitoplasmik 7 & 8. Interaksi dengan protein membran
lain melalui ikatan nonkovalen
Daftar Pustaka
1. Campbell, N., Cain, M., Minorsky, P., Reece, J., Urry, L. and Wasserman, S.
(2014). Biology. 10th ed.
2. Simon, E., Reece, J., Dickey, J. and Campbell, N. (2009). Campbell essential
biology. 8th ed.
3. Nuraini, T. and Sugiwati, S. Struktur dan Fungsi Organel Sel. (2009). Diakses dari:
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/tutinfik/material/sel1prokarioteukariotstrukturda
nfungsimembransel.pdf
4. Asmarinah. Membran Sel dan Sistem Transport pada Membran. N.d. Diakses dari :
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/asmarinah.si/material/kuliahmembransel.ppt
5. Anon. Membran Sel. (2014). Diakses dari :
https://fa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/56/2016/06/MEMBRAN-rev-2014.pdf
Transport membran.
dan
jenis transport membran berdasarkan
kebutuhan energi dan protein
transporternya
Transport membran
•Transport membran adalah proses terjadi nya pemindahan zat
dari luar ke dalam atau dari dalam keluar membran.
•Ada 2 tipe transport membrane :
1. Transport Pasif
Pemindahan materi dari daerah yang konsentrasi lebih tinggi ke
yang lebih rendah tanpa menggunakan ATP
2. Transport Aktif
Pemindahan materi dari daerah yang konsentrasi nya lebih
rendah ke yang lebih tinggi menggunakan ATP
Transpor aktif dibagi 3 :
1. transport protein, channel dan carrier
Campbell,2016
Protein transport
Dibagi menjadi 2 macam:
Primer : menggunakan ATP
Sekunder : Menggunakan konsentrasi ion, Ion Gradient
2. Endositosis 3. Eksositosis
Campbell,2016
Transpor Pasif terbagi 3 :
1. Difusi
Campbell,2016
2. Osmosis
Campbell,2016
3. Difusi terfasilitasi
Perpindahan zat/molekul yang bentuk
nya lebih besar ( makromolekul) atau
polar melalu protein integral, dari
yang konsentrasinya lebih tinggi ke
yang lebih rendah
Campbell,2016
Transport membran berdasarkan protein transporternya
Ada 2 macam transport bedasarkan protein
Channel protein
Carrier protein
Channel protein
Untuk difusi terfasilitasi, untuk transport pasif. Memberi jalur polar bsgi molekul untuk difusi.
Carrier protein
Digunakan untuk transport aktif.
Membutuhkan atp
Dibagi menjadi 3 macam:
1. Uniport contoh: pompa Na
2. Symport contoh: Na, Gluc.
3. Antiport contoh: Na/K
1. Ikatan dengan protein carrier
Campbell et al.,2016
A. Definisi
•Siklus sel merupakan serangkaian peristiwa berulang yang dilalui sel,
termasuk pertumbuhan, sintesis DNA, dan pembelahan sel.
•Dapat dibedakan secara morfologi dan biokimiawi
•Siklus sel dikendalikan oleh protein regulator pada tiga pos pemeriksaan
utama dalam siklus. Protein memberi sinyal sel untuk memulai atau
menunda fase berikutnya dari siklus.
•Siklus sel meliputi pertambahan massa, duplikasi bahan genetis yang
dikenal sebagai interfase dan pembelahan sel
•Tugas lainnya : menurunkan informasi genetik (DNA dan kromosom)
dalam sel ke sel generasi yang berikutnya.
B. Sejarah
•Mekanisme regulasi siklus sel ditemukan oleh Leland Hartwell, Paul
Nurse dan Tim Hunt melalui kombinasi genetik dan pendekatan biologi
molekuler
•Sebelum tahun 1950, hanya mengenal 2 fase siklus sel : interfase dan
mitosis
•Pada tahun 1953, Vicia faba, Howard dan pelc mengatakan, interfase
dibagi menjadi 3 fase
•Akhir tahun 1960, Hartwell mengidentifikasi gen CDC (cell division cycle)
salah satunya Cdc 28 (mengontrol tahap pertama fase G1 siklus sel) dan
menemukan 3 lokasi checkpoint siklus sel
•Pada petengan 1970, Paul Nurse mengidentifikasi gen Cdc2 yang
berperanan dalam transisi fase G2 menuju M.
Fase-Fase Siklus Sel
Dibagi menjadi 2 peristiwa besar : Mitotik (Fase M) dan Interfase
A. Interfase (Campbell,2009)
•Mencakup 90% dari siklus sel.
•Mempersiapkan pembelahan sel, yang terjadi pada tahap yang berbeda
dari siklus sel.
•Selama fase interfase sel menghasilkan nutrisi dan berduplikasi dari
kromatid
•Waktu yang diperlukan untuk fase ini bervariasi tergantung spesies dan
jaringannya, yaitu sekitar 16-24 jam
•Tiga subfase : Fase G1 (first gap), Fase S (synthesis), Fase G2
(second gap),
Fase G1
•Waktu dalam siklus sekitar 5-6 jam (bervariasi tergantung tipe sel)
•Sel dipersiapkan untuk sintesis DNA terjadi biosintesis RNA dan protein
•Dihasilkannya enzim-enzim untuk keperluan fase S
•Pada fase akhir G1 ditentukan akan terus membelah atau masuk ke fase
G0 (fase istirahat) untuk memperbaiki kerusakan DNA
•Jika kerusakan DNA tidak dapat diperbaiki, maka sel akan keluar dari
siklus sel dan terjadi apoptosis (program kematian sel)
•Jika DNA yang rusak tetap tinggal di dalam siklus sel dapat
menyebabkan poliferasi sel yang tidak terkendali (penyebab kanker)
Fase Sintesis
•Pada fase ini bertujuan untuk menduplikasi bahan baku pada proses
genetic
•Dimulai dari sintesis histon yang sangat besar dibandingkan sintesis RNA
dan protein
•Terjadi Replikasi DNA menghasilkan DNA kembar dan kromosom slap
telah berpisah
•Waktu yang diperlukan untuk fase sintesis sekitar 10-12 jam (separuh
dari siklus)
Fase G2
•Terjadi setelah fase S dan sebelum fase M
•Pada fase G2 sel slap siap membelah
•Proses replikasi DNA dan berbagai protein serta biosintesis
disempurnakan
•Nukleus dan sitoplasma terpisah sebagai 2 anak sel
•Waktu yang diperlukan untuk fase ini sekitar 4-6 jam
B. Fase Mitotik ( Fase M )
•Periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh
(meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman
•Pertumbuhan dan sintesis protein berhenti dan terjadi pembelahan
genom menjadi dua kromosom yang sama
•Dapat terjadi pada sel tumbuhan dan sel hewan
•Berlangsung kurang dari 1 jam
•Terbagi atas : 1. Profase 4. Anafase
2. Prometafase 5. Telofase
3. Metafase 6. Sitokinesis
Campbell et al.,2016
Daftar Pustaka
Suryana, Hisham. (2019). Pengertian dan Proses diferensiasi sel. [interne]
https://hisham.id/2018/11/pengertian-dan-proses-diferensiasi-sel.html
Muliani. (2016). Siklus Sel. [internet] http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/hand-
out-cell-cycle-ccrc-new.pdf
Suryana, Hisham.(2019). Pengertian dan tahapan siklus sel. (internet)
https://hisham.id/2015/08/pengertian-dan-tahapan-siklus-sel.html
https://fa.itb.ac.id
Rahmawati,Ana.(2014).Potensi Ekstrak Daun Widuri sebagai Obat Antikanker
Fibrosarkoma.Malang :LP2M
Campbell, N.A. et al. (2016). Campbell Biology. Eleventh Edition. Hoboken: Pearson Higher
Education.
MITOSIS DAN MEIOSIS
A. MITOSIS
Gambar di sebelah kiri adalah sel darah putih normal, sedangkan gambar di
sebelah kanan adalah sel darah putih yang mengalami apoptosis.
Pengertian Apoptosis
Mescher, 2010
Apoptosis pada C. elegans
•Para peneliti melakukan penelitian mengenai mekanismenya pada cacing
tanah Caenorhabditis elegans. Apoptosis terjadi karena dipicu oleh adanya
sinyal yang mengaktivasi riam protein “bunuh diri” pada sel yang akan mati.
•Hasil penelitian menyatakan bahwa ada dua gen yang terlibat dalam
apoptosis, yakni Ced-3 dan Ced-4. Protein ini hanya berlaku pada saat
teraktivasi.
•Pada membran luar mitokondria C. elegans, terdapat Ced-9 yang berperan
sebagai master regulator dari apoptosis yang bertindak untuk
menghentikan proses apoptosis jika tidak terdapat sinyal
Apoptosis pada C. elegans
Apabila sinyal diterima oleh sel, Ced-9 akan berhenti agar protease dan
nuklease dapat teraktivasi. Kedua enzim tersebut berfungsi untuk
memotong protein dan DNA.
Protease utama disebut dengan caspases, dan pada nematoda,
sedangkan Ced-3 berperan sebagai chief.
Apaptosis pada C. elegans
Fuadah, 2012
Daftar Pustaka
Urry LA, Cain ML, Minorsky PV, Wasserman SA, Reece JB. Campbell biology. 11th ed.
Hoboken: Pearson Higher Education; 2016
Mescher, Anthony L. Junquera’s basic histology : text and atlas. 12th ed. New York : The
McGraw-Hill Companies; 2010
Asmarinah. Penuaan dan Kematian Sel [internet]. 2009. Available from :
http://staff.ui.ac.id/node/35225