• Karbohidrat
• Lipid
• Protein
• Asam nukleat
Struktur karbohidrat
Karbohidrat
Senyawa organik yang terdapat dalam alam, tak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik non polar
seperti dietil eter, etanol,metanol, eter, kloroform, dan benzene.
Fungsi Lipid : sumber energi yang efisien secara langsung dan secara potensial bila disimpan dalam
jaringan adiposa; mengisi struktur tubuh dibawah kulit dan memperindah bentuk; sebagai isolator tubuh
terhadap perubahan suhu maupun benturan; menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak; mempunyai
fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein
demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain yang keluar dan masuk ke dalam sel; penyerap dan
pembawa vitamin a, d, e dan k; sebagai hormon dan vitamin; lipid sebagai sumber steroid
Struktur Protein (Harper, 1980)
Protein
Monomernya asam amino
Fungsi Protein: sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh; pembentukan senyawa-senyawa penting
tubuh, seperti hormon, enzim, dan hemoglobin; pembentuk antibodi tubuh; berperan dalam pengangkutan
zat-zat gizi; sumber energi; mengganti sel yang rusak; sebagai pembawa materi genetik
Source: https://0.academia-
photos.com/attachment_thumbnails
/47888103/mini_magick20190205-
2022-jgncb3.png?1549399810
Asam Nukleat
Makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida
yang mengandung informasi genetic
Dibagi menjadi dua kelompok besar yakni Deoxyribonucleic Acid atau Asam Deoksiribonukleat (DNA) dan
Ribonucleic Acid atau Asam Ribonukleat (RNA)
Pada DNA dan RNA, purin terdiri atas adenin(A) dan guanin (G).Pada DNA basa pirimidin terdiri atas sitosin
(C) dan timin (T),sedangkan pada RNA terdiri atas sitosin (C)danurasil (U)
Fungsi utama: menyimpan dan mentransfer informasi genetic, RNA mengarahkan sintesis protein
2. Jelaskan secara singkat struktur
organisasi sel dan fungsinya.
• Membran plasma
• Retikulum Endoplasma
Suatu jaringan berbentuk tubulus dan struktur vesikel gepeng dalam sitoplasma.
Ruang yang terdapat didalam tubulus vesikel terisi dengan matriks endoplasma
Membantu mengolah molekul yang dihasilkan oleh sel dan mengangkut ke tujuan
spesifiknya didalam atau diluar sel
Berperan penting dalam fungsi metabolism sel, sintesis zat lipid, sintesis molekul protein
baru dalam sel
Source: Ensyclopedia Britannia, inc
• Aparatus Golgi
Suatu organ bermetabolisme tinggi yang mampu membentuk struktur intraseluler yang baru dan
zat sekretori yang akan dikeluarkan sel.
Tersusun atas 4 atau lebih lapisan vesikel yang tipis, gepeng, dan tertutup yang tersusun
menumpuk serta terlekat dekat dengan salah satu sisi nukleus
Menyediakan pemrosesan tambahan zat zat yang telah dibentuk di reticulum endoplasma.
Menyintesis jenis karbohidrat tertentu yang tidak dapat dibentuk di reticulum endoplasma
• Lisosom
Berbentuk vesikel yang terbentuk dari beberapa bagian badan golgi yang lepas
Source: https://en.wikipedia.org/wiki/Peroxisome
Source: https://byjus.com/biology/mitochondria/
• Mitokondria
Pengamatan dengan mikroskop elektron menunjukkan bentuk mitokondria mirip sosis dengan ukuran
panjang sekitar 7 mikrometer dan diameter antara 0,5–1 mikrometer . Di antara membran luar dengan
membran dalam terdapat ruangan sempit yang disebut ruang antarmembran. Cairan yang berada di
mitokondria disebut matriks mitokondria.
Respirasi Sel
Hasil mitokondria merupakan pembangkit tenaga kimia untuk sel berupa ATP
Tanpa mitokondria, hewan, tumbuhan maupun fungi tidak mampu menggunakan oksigen untuk
memperoleh tenaga maksimal dari makanan
Source:https://media.sciencephoto.com/
image/c0238760/800wm
• Sitoskleton Sel
Jaringan protein serat halus yang tersusun sebagai filamen atau tubulus
Terdiri dari 3 jenis serat protein, yaitu mikrotubulus, filament intermediate, dan
mikrofilamen(filamen aktin)
Fungsi:
Menyediakan sistem seperti rel yang mengarahkan gerakan organel dalam sel
Source: https://microbenotes.com/wp-content/uploads/2018/12/Nucleus-
Structure-and-Functions.jpg
• Nukleus
Terdiri atas massa protoplasma yang lebih kompak (padat), terpisah dari sitoplasma oleh
membran nucleus
Nukleus terdiri atas banyak benang yang kaya protein yang terletak di dalam cairan nukleus.
Bersifat penyaring selektif, yang mengizinkan bahan keluar dari nukleus masuk sitoplasma, atau
yang masuk ke dalamnya.
Nukleus dibatasi membran rangkap yang diberi nama selubung nukleus. Zalir yang dikelilingi
oleh selubung nukleus disebut nukleoplasma, atau matriks nucleus.
Fungsi nucleus:Nukleus merupakan pusat pengatur kegiatan-kegiatan sel, tempat proses replikasi
yaitu penggandaan kromatin dan DNA.
Source: https://www.mdpi.com/ijms/ijms-20-00040/article_deploy/html/images/ijms-
20-00040-g005.png
• Ribosom
• tRNA yang mengangkut asam amino ke ribosom untuk digabungkan ke dalam molekul
protein yang sedang dibentuk
• mRNA menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengurutka asam amino dalam
urutan yang benar, agar setiap jenis protein spesifik dapat terbentuk
Sel Prokariotik
pro : sebelum; karyon : membran inti
Kata prokariotik sendiri berarti “sebelum nukleus”. Terdiri atas struktur utama:
Dinding sel, membran plasma sel, ribosom dan bahan genetic (nucleoid), tidak ada
inti sel (nucleus). Kelompok sel prokariot mencakup bakteria dan mikroplasma .
Struktur Sel Prokariot
Source Image: Urry LA, Cain ML, Minorsky PV, Wasserman SA, Reece JB. Campbell Biology. 11 th ed. New York: Pearson; 2016 Oct 29
3. Jelaskan Perbedaan antara
Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Sel Eukariot
eu : sejati/benar; karyon: membran inti
Sel eukariot adalah sel yang memiliki inti atau nukleus (karion) yang dikelilingi oleh membran.
Sehingga sel eukariotik memiliki dua membran yaitu membran sitoplasma dan membran inti
(membran nukleus).
Punya organel-organel yang terselubungi membran
RNA dan Protein RNA dan Protein disintesis di ruang yang sama RNA disintesis di nucleus, protein disintesis di
sitoplasma
Sitoplasma Tanpa sitoskelet; tidak ada gerakan sitoplasmik, proses Memiliki sitoskelet; terjadi Gerakan sitoplasmik,
endositosis maupun eksositosis proses endositosis maupun eksositosis
Meiosis Tidak ada Ada
Pembelahan Sel Kromatin ditarik dengan jalan melekat pada selaput plasma Kromosom dipisahkan olehaparatus mitosis yang
terdiri dari filamen sitoskelet
Organisasi Selular Sebagiam Unisel Sebagian besar Multisel demgan diferensiasi
menjadi beberapa jenis sel
4. Jelaskan Mengenai
Diferensiasi dan Siklus Sel
Diferensiasi Sel
proses yang meyebabkan sel terspesialisasi atau memiliki fungsi khusus. Sel induk memiliki sifat totipotent
yang artinya bisa berdiferensiasi menjadi sel organisme multiseluler. Diferensiasi terbagi menjadi tiga
lapisan sel.
1. Lapisan Ektoderm -> Lapisan ektoderm akan menghasilkan sistem saraf, epidermis, dan kulit.
2. Lapisan Mesoderm-> Lapisan medoserm akan menghasilkan otot, jantung, pembuluh darah, dan tulang.
3. Lapisan Endoderm-> Lapisan endoderm akan menghasilkan sistem pernapasan dan sistem pencernaan.
Akibat diferensiasi sel, tubuh manusia terbentuk dari 200 tipe sel khusus.
Siklus Sel
Interfase
Periode persiapan yang terjadi di antara akhir mitosis sebelumnya hingga dimulainya kembali mitosis
berikutnya.
Lamanya periode interfase sangat bervariasi pada setiap jenis sel dan dipengaruhi oleh beberapa faktor
eksternal. Pada umumnya interfase terjadi hamper 95% dari keseluruhan waktu siklus sel.
Interfase terdiri dari tiga fase, yaitu fase G1 (Gap 1), fase S (sintesis), dan fase G2 (Gap 2).
Sel bertumbuh (G1), terus bertumbuh sambil menyalin kromosom-kromosomnya (S), bertumbuh lagi
(G2), dan membelah.
Siklus Sel
Mitotik
Proses reorganisasi intraseluler secara intensif dengan melibatkan kompleks protein yang
difosforilasi konsumsi energi yang cukup besar.
Tahapan Pembelahan Mitosis:
1. Kariokinesis -> fase pembelahan dan pembagian materi hereditas yang terdapat di
dalam inti sel yang meliputi tahapan profase, metafase dan anafase
2. Pembelahan sitoplasma (sitokinesis) yang terjadi pada tahap telophase
Checkpoint dalam siklus sel merupakam titik pengontrolan yang kritis bagis sel
3 Checkpoint utama yang dijumpai pada siklus sel adalah START-checkpoint, G2/M-
checkpoint, dan metaphase to- anaphase checkpoint
5. Jelaskan proses pembelahan sel secara mitosis dan
meiosis.
a. Interfase
• Selaput/membran nukleus membatasi nukleus
• Kromosom yang diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat secara individual
karena belum terkondensasi.
Tahapan Mitosis
b. Profase
• Serat serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi menjadi kromosom diskret yang
dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
• Nukleolus lenyap
• Gelendong mitotik mulai terbentuk. Gelendong ini terdiri atas sentrsom dan mikrotubulus yang
menjulur dari sentrosom.
c. Prometafase
• Selaput nukleus tar-fragmentasi
• Mikrotubulus yang menjulur dari masing-masing sentrosom kini dapat memasuki wilayah nukleus.
• Masingmasing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki kinetokor, struktur protein
terspesialisasi yang struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer.
• Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan sejenisnya yang berasal dari kutub gelendong yang
bersebrangan
Tahapan Mitosis
d. Metafase
• Tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit.
• Kromosom berjejer pada lempeng metafase, bidang khayal yang berada di pertengahan jarak antara
kedua kutub gelendong. Sentromersentromer kromosom berada di lempeng metafase.
• Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor yang berasal
dari kutub yang bersebrangan.
Tahapan Mitosis
e. Anafase
• Tahap mitosis yang paling pendek, sering kali berlangsung hanya beberapa menit.
• Anafase di mulai ketika protein kohesin terbelah. Ini memungkinkan kedua kromatin saudara dari setiap
pasangan memisah secara tibatiba. Setiap kromatid pun menjadi satu kromosom utuh.
• Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujungujung sel yang berlawanan saat
mikrotubulus kinetokor memendek. Karena mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer terlebih
dahulu.
• Pada akhir anafase, kedua ujung sel memiliki koleksi kromosom yang sama dan lengkap.
Tahapan Mitosis
f. Telofase
• Selaput nukleus muncul dari fragmenfragmen selaput nukleus sel induk dan bagianbagian lain
dari sistem endomembran.
• Mitosis, pembelahan satu nukleus menjadi nukleus yang identik secara genetik, sekarang
sudah selesai.
Tahapan MEIOSIS I
Tahapan MEIOSIS I
a. Profase I
Pada tahap meiosis I, profase I merupakan fase terpanjang atau terlama dibandingkan fase lainnya
bahkan lebih lama daripada tahap profase pada pembelahan mitosis. Tahapan ini terdiri dari lima
subfase, yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis.
1) Leptoten
Subfase leptoten ditandai adanya benang-benang kromatin yang memendek dan menebal. Pada
subfase ini mulai terbentuk sebagai kromosom homolog
2) Zigoten
Kromosom homolog saling berdekatan atau berpasangan menurut panjangnya. Peristiwa ini
disebut sinapsis
3) Pakiten
Kromatid antara kromosom homolog satu dengan kromosom homolog yang lain disebut sebagai
kromatid bukan saudara (nonsister chromatids). Empat kromatid yang membentuk pasangan
sinapsis ini disebut tetrad.
Tahapan MEIOSIS I
4) Diploten
Setiap bivalen mengandung empat kromatid yang tetap berkaitan atau berpasangan di suatu titik
yang disebut kiasma (tunggal). Proses perlekatan atau persilangan kromatid-kromatid disebut
pindah silang (crossing over). Pada proses pindah silang, dimungkinkan terjadinya pertukaran
materi genetik (DNA) dari homolog satu ke homolog lainnya.
5) Diakinesis
Pada subfase ini terbentuk benang-benang spindel pembelahan (gelendong mikrotubulus).
Sementara itu, membran inti sel atau karioteka dan nukleolus mulai lenyap.Profase I diakhiri
dengan terbentuknya tetrad yang mem-bentuk dua pasang kromosom homolog
Tahapan MEIOSIS I
b. Metafase I
Kromatid hasil duplikasi kromosom homolog berjajar berhadap-hadapan di sepanjang daerah ekuatorial
inti (bidang metafase I). Membran inti mulai menghilang. Mikrotubulus kinetokor dari salah satu kutub
melekat pada satu kromosom di setiap pasangan
c. Anafase I
Setelah tahap metafase I selesai, gelendong mikrotubulus mulai menarik kromosom homolog sehingga
pasangan kromosom homolog terpisah dan masing-masing menuju ke kutub yang berlawanan.
Peristiwa ini mengawali tahap anafase I. Namun, kromatid saudara masih terikat pada sentromernya
dan bergerak sebagai satu unit tunggal
Tahapan MEIOSIS I
d. Telofase I
Pada telofase, setiap kromosom homolog telah mencapai kutub-kutub yang berlawanan. Ini berarti
setiap kutub mempunyai satu set kromosom haploid. Akan tetapi, setiap kromosom tetap mempunyai
dua kromatid kembar. Pada fase ini, membran inti muncul kembali.
e. Sitokinesis
Tahap sitokinesis terjadi secara simultan dengan telofase. Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan
dua sel haploid yang mengandung setengah jumlah kromosom homolog. Meskipun demikian,
kromosom tersebut masih berupa kromatid saudara (kandungan DNA-nya masih rangkap).
Tahapan MEIOSIS II
Tahapan MEIOSIS II
a. Profase II
Pada fase ini, kromatid saudara pada setiap sel anakan masih melekat pada sentromer kromosom.
Sementara itu, benang mikrotubulus mulai terbentuk dan kromosom mulai bergerak ke arah bidang
metafase. Tahap ini terjadi dalam waktu yang singkat karena diikuti tahap berikutnya.
b. Metafase II
Pada metafase II, setiap kromosom yang berisi dua kromatid, merentang atau berjajar pada bidang
metafase II. Pada tahap ini, benang-benang spindel (benang mikrotubulus) melekat pada kinetokor
masing-masing kromatid.
c. Anafase II
Fase ini mudah dikenali karena benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan
yang berlawanan. Akibatnya, kromosom memisahkan kedua kromatidnya untuk bergerak menuju kutub
yang berbeda. Kromatid yang terpisah ini selanjutnya berfungsi sebagai kromosom individual.
Tahapan MEIOSIS II
d. Telofase II
Pada telofase II, kromatid yang telah menjadi kromosom mencapai kutub pembelahan. Hasil akhir
telofase II adalah terbentuknya 4 sel haploid, lengkap dengan satu salinan DNA pada inti selnya
(nukleus).
e. Sitokinesis II
Selama telofase II, terjadi pula sitokinesis II, ditandai adanya sekat sel yang memisahkan tiap inti sel.
Akhirnya terbentuk 4 sel kembar yang haploid. Berdasarkan uraian di depan, sel-sel anakan sebagai
hasil pembelahan meiosis mempunyai sifat genetis yang bervariasi satu sama lain. Variasi genetis yang
dibawa sel kelamin orang tua menyebabkan munculnya keturunan yang bervariasi juga.
6. Jelaskan pengertian dan perbedaan tanda
nekrosis dan apoptosis.
Apoptosis
Apoptosis adalah suatu kematian sel terprogram.
Apoptosis terjadi ketika sel sudah tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh.
Proses apoptosis melibatkan kaskade proteolitik khusus seperti caspase 3 yang
menyebabkan sel mengerut, memadat, merusak sitoskeletonnya, dan mengubah
permukaan selnya sehingga sel fagositik yang berdekatan, seperti makrofag, dapat
menempel pada membran sel dan mencerna sel tersebut.
Radiasi berupa sinar gamma dapat meningkatkan apoptosis sel yang prosesnya berkaitan
erat dengan respon caspase-3
Fungsi apoptosis :
1. Menjaga keseimbangan (homeostasis)
Homeostasis adalah suatu keadaan keseimbangan
dalam tubuh organisme yang dibutuhkan organisme
hidup untuk menjaga keadaan internalnya dalam
batas tertentu. Homeostasis tercapai saat tingkat
mitosis (proliferasi) dalam jaringan seimbang
dengan kematian sel.
2. Mencegah terjadinya pembelahan terus menerus sel-sel
rusak yang berpotensi kanker
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
Tanda Tanda
Apoptosis
o Sel terlihat membulat. Hal itu terjadi karena struktur protein yang menyusun cytoskeleton mengalamai
pemotongan oleh peptidase yang dikenal sebagai caspase.
o Kromatin (DNA dan protein-protein yang terbungkus di dalam inti sel) mulai mengalami degradasi dan
kondensasi.
o Kromatin mengalami kondensasi lebih lanjut, menjadi semakin memadat. Pada tahap ini, membran yang
mengelilingi inti sel masih tampak utuh, walaupun caspase tertentu telah melakukan degradasi protein pori
inti sel dan mulai mendegradasi lamin yang terletak dalam lingkungan inti sel.
o Lingkungan dalam inti sel tampak terputus dan DNA di dalamnya terfragmentasi (proses ini dikenal dengan
karyorrhexis). Inti sel pecah melepaskan berbagai bentuk kromatin atau unit nukleosom karena disebabkan
degradasi DNA.
o Plasma membran mengalami blebbing.
o Sel tersebut kemudian di’makan’ atau pecah menjadi gelembung-gelembung yang disebut apoptotic bodies
dan kemudian di’makan’.
Nekrosis
• Suatu bentuk kematian sel yang disebabkan oleh mekanik, kimia atau suhu yang
menginfeksi seperti agen infeksi (murray, 2002).
• Sel yang mengalami nekrosis akan membengkak, pecah dan mengeluarkan isi sel yang
dapat merusak sel di sekitarnya dan biasanya mengakibatkan inflamasi.
• Terjadi pada keadaan yang kekurangan energi seluler.
• Kondisi hipoksia yang biasanya menunjukkan keadaan apoptosis, jika kondisi semakin
memburuk dan kekurangan nutrisi maka nekrosis akan terjadi.
Struktur:
Sitoskeleton
Mikrotubulus, mikrofilamen, filamen intermediet
Fungsi: mempertahankan bentuk dan posisi organel sel
Kolesterol
terletak di antara fosfolipid
fungsi: mencegah rantai asam lemak menyatu dan mengkristal sehingga fluiditas membran
berkurang -> kestabilan fosfolipid
Fungsi Membran Sel Manusia:
Terdiri dari:
Protein integral
Terbenam pada fosfolipid bilayer, terentang pada seluruh ketebalan membran sel
Memiliki bagian hidrofobik dan hidrofilik
Fungsi: sebagai reseptor, sebagai konektor, sebagai enzim
Protein peripheral
Berada pada permukaan luar membran sel, tidak menembus membran, bersifat sementara
Fungsi: menahan protein integral, transportasi molekul, menjaga bentuk struktur sel, komunikasi
antarsel (transduksi sinyal, reseptor hormon dan neurotransmitter)
Fungsi Membran Protein
Protein Transport
Membantu memindahkan senyawa ke dalam dan ke luar sel
Protein Reseptor
Penting pada transfer sinyal ekstraseluler masuk ke dalam sel yang dibawa oleh homon atau neurotransmitter
Transduksi Sinyal
Ada protein mungkin terdapat molekul yang tertaut yang cocok sebagai chemistry messenger, seperti hormon.
Aktivitas Enzim
Protein yang tertaut dapat berupa sisi aktif enzim
Pengenal Sel
Glikoprotein berfungsi sebagai tag identifikasi antara sel lain. Biasanya protein ini hidup tidak lama.
1. ANATOMI SEL
1. Jaringan Epitel -> jaringan penutup yang menutupi tubuh atau permukaan tubuh bagian luar dan bagian dalam yang
berhubungan dengan udara. Jaringan epitel ini terdiri atas tiga yaitu:
• Berbentuk gempeng (epitel skuamosa)
• Berbentuk kubus (epitel kubuidea)
• Berbentuk silinder (epitel kolumnar)
2. Jaringan Otot -> jaringan yang mempunyai kemampuaan kusus, yaitu berkontraksi dan relaksaksi dengan demikian
gerakan terlaksana. Jaringan otot terdiri dari sel-sel otot yang bentuknya panjang dan ramping. Tiap-tiap sel otot
mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan yang menjadi sebuah alat tubuh yang disebut otot
(daging). Bentuk jaringan otot ini yaitu:
• Jaringan otot rangka
• Jaringan otot polos
• Jaringan otot jantung
3. Jaringan Ikat-> Jaringan ikat melengkapi kerangka badan. Terdapat beberapa jenis jaringan ikat. Yaitu:
• Jaringan ereolar. Jaringan ini terdiri atas jaringan yang tidak terjalin erat yang tersebar luas pada seluruh tubuh.
Jaringan ini terletak dibawah permukaan kulit mukosa dan membentuk jaringan subkutan dan submukosa.
• Jaringan lifoid retiformik (retikuler). Disebut juga jaringan adeniid mirip dengan jaringan areolar. Namun ada
sejenis sel tertentu, yaitu limfosit.
• Jaringan mukoid. Jaringan ini dijumpai pada tali umbulikus (tali pusat) pada waktu lahir, yaitu didalam zat "jely"
dari Warton. Jaringan ini dijumpai pada orang dewasa dalam cairan vitreus pada mata.
• Jaringan adiposa. Jaringan adiposa disebut juga jaringan lemak di timbun di sebgian besar bagian tubuh.
Dihubungkan dengan jaringan areolar dengan cara penyebaran sel-sel lemak yang khusus disediakan untuk
menampung zat lemak
• Jaringan elastis. Bentuk jaringan ikat ini mengandung serabut elastis dalam jumlah yang besar. Jaringan ini
dijumpai dalam dinding ateri dan pipa udara saluran pernafasan.
• Jaringan fibrus. Jaringan ini sering disebut jaringa fibrus putih sebab terutama terbentuk dari serabut kolagen putih
yang tersusun dalam alur yang tegas. Jaringan fibrus dapat dijumpai ditempat-tempat yang memerlukan
pertahanan.
• Jaringan fibrus ulet atau kuat. Jaringan ini membentuk ligamen, kecuali ligamen elastis dan rendon. Contoh
jaringan firus, dura mater melapisi tengkorak dan saluran tempat serabut saraf lewat, periosteum yang menutupi
tulang-tulang
2. SISTEM MUSKULOSKELETAL
organ tubuh yang secara fisiologis mampu berkontraksi ketika ada rangsangan sehingga mengakibatkan
gerakan pada rangka tubuh. Komponen sistem muskuloskeletal diantaranya tulang, otot, ligament, tendon, dan
persendian.
A. Tulang
Penyusun utamanya terdiri atas campuran garam kalsium (65%), terutama kalsium fosfat
Fungsi Tulang: Sebagai penyangga bagi tubuh untuk berdiri dan tempat melekatnya ligamen, otot, jaringan lunak dan organ, Sebagai
penggerak dengan membentuk persendian yang digerakkan oleh otot, Sebagai tempat untuk meyimpan mineral seperti kalsium dan fosfat,
lipid (yellow marrow), Sebagai tempat produksi sel darah (red marrow), Sebagai pelindung organ-organ internal dari trauma mekanis.
Tulang aksial membentuk struktur yang menyusun inti tulang sentral tubuh, aksis (sumbu) yang terdiri atas tengkorak, kolum vertebra, iga
dan sternum.
Tulang apendikular (tulang tangan dan kaki) terdiri dari ekstremitas atas (scapula, klavikula, humerus, ulna, radius, telapak tangan) dan
ekstremitas bawah (pelvis, femur, patela, tibia, fibula, telapak kaki)
B. Sendi
Hubungan antar dua tulang atau lebih dan dapat terjadi pergerakan atau tidak.
Jenis bubungan antar tulang dibedakan menjadi tiga yaitu:
Sinartrosis-> sendi mati, yaitu hubungan antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali.
Amfiartosis-> sendi kaku, yaitu hubungan antara dua tulang dengan gerakan terbatas.
Diartosis-> hubungan antara dua tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas
C. Otot
Jaringan fibrosa yang menopang sendi.
Otot bersifat elastis, saat bekerja otot-otot ini berpasangan namun memiliki aksi yang berlawanan. Ketika suatu otot berkonraksi, maka otot
yang lain akan berelaksasi.
Jaringan otot terdiri atas otot polos (otot involuntir atau tidak bergaris), otot jantung, serta otot rangka/skeletal (otot voluntir/lurik).
3. SISTEM KARDIOVASKULER
berfungsi mengalirkan darah yang membawa sel-sel darah, nutrien, oksigen, elektrolit, hormon dan sebagainya
yang dibutuhkan oleh sel-sel dalam tubuh untuk menunjang homeostasis tubuh.
A. Jantung
Organ muskular berbentuk kerucut dan berongga. Ukurannya setara dengan satu kepalan tangan pemiiliknya,dengan panjang sekitar
10 - 12 cm dan lebar 9 cm, dengan berat sekitar 300-400 gram.
Jantung dilindungi oleh atas tiga lapisan jaringan yaitu : Perikardium, Miokardium, Endokardium
Terdapat dua bagian jantung yaitu sisi kiri dan kanan yang dipisahkan oleh septum
Katup atrioventrikular kanan (katup trikuspid) memiliki 3 lembar daun katup
katup atrioventrikular kiri (katup mitral) memiliki 2 lembar daun katup.
Aliran darah di jantung adalah satu arah, darah masuk ke jantung dan melalui ventrikel di bawahnya
Ruang ruang jantung-> atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, ventrikel kiri
Bagian permukaan jantung-> apeks kordis, basic kordis, fascies anterior, fascies superior, sulkus koronarius, sulkus interventrikularis
anterior, sulkus interventrikularis posterior
B. Darah
Bersirkulasi secara tetap ke seluruh tubuh, memungkinkan komunikasi tetap antara jaringan yang jauh satu dengan yang lain. Darah berfungsi
sebagai transportasi yang membawa oksigen, nutrisi, hormon, zat pelindung, faktor pembekuan; mengatur keseimbanan asam basa; mengatur
suhu tubuh; membawa panas tubuh dari pusat produksi panas (hepar dan otot); dan pengaturan hormon.
Darah terdiri dari cairan jernih, berwarna kekuningan yang disebut plasma dimana didalamnya terdapat 1 beberapa sel darah merah yang
berbeda. Plasma secara normal mengambil bagian 55% dari volume darah dan sel darah 45%.
Sel darah:
Eritrosit(sel darah merah)
Leukosit(sel darah putih)-> neutrophil, eosinophil, basophil, monosit, limfosit
Trombosit
Pembuluh darah-> arteri, vena, kapiler
4. Sistem Pernafasan
Sistem respirasi memungkinkan oksigen masuk ke dalam tubuh dan mengekskresikan
karbondioksida. Pertukaran gas antara darah dan paru-paru disebut Respirasi Eksternal.
Pertukaran gas antara darah dan sel disebut Respirasi Internal
Organ respirasi meliputi : hidung, faring, laring, trakea, dua bronkus (satu bronkus pada
tiap paru), bronkiolus dan saluran respirasi kecil, dua paru-paru dan selaputnya, pleura,
serta otot respirasi (otot intercosta dan diaragma).
5. SISTEM PENCERNAAN
Sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna
atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
• Ingesti : masuknya makanan (bolus) ke dalam saluran pencernaan
• Propulsi : mencampur makanan dan memindahkan sari makanan ke dalam saluran cerna.
• Digesti : penghancuran bolus baik secara mekanik (mengunyah) dan pencernaan makanan secara kimia dengan enzim.
• Absorbsi : proses penyerapan makanan yang dicerna ke dalam dinding organ saluran cerna.
• Eliminasi : Proses pengeluaran substansi makanan yang tidak dapat dicerna dan diabsorpsi di saluran cerna dalam bentuk feses.
Sistem pencernaan terdiri dari organ mulut, faring, eksofagus, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Organ aksesoris organ pencernaan
yaitu kelenjar ludah, pankreas, hati, dan kandung empedu.
6. SISTEM PERKEMIHAN
• Sistem perkemihan adalah suatu sistem dimana terjadi proses penyaringan darah sehingga darah
terbebas dari zat-zat yang tidak diperlukan
• terdiri atas : 2 ginjal, 2 ureter, kandung kemih, dan uretra.
• Sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan Urine. Sistem perkemihan berperan
penting dalam mempertahankan homeostasis konsentrasi air dan elektrolit dalam tubuh .
• Urine terdiri atas air (96%), Urea (2%) dan sisanya 2% terdiri dari asam urat, kreatinin, amonium,
natrium
7. SISTEM INTEGUMEN
Sistem integumen merupakan sistem organ pertama garis pertama yang berperan dalam mekanisme
pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya dan melindungi tubuh dari radiasi
ultraviolet yang berbahaya.
organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak
luar.
terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal)
Kulit tersusun atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan hypodermis
8. SISTEM PANCA INDERA
Berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan karena memiliki sel-sel reseptor khusus
Interoreseptor berfungsi mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam tubuh seperti terjadi rasa nyeri di dalam tubuh,
kadar oksigen menurun, kadar glukosa, tekanan darah menurun/naik dan lain sebagainya. Sel-sel interoreseptor terdapat pada sel
otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, dan lain sebagainya.
Eksoreseptor bertugas mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di luar tubuh. Indra pendengar (telinga), Indra
penglihat (mata), Indra pembau (hidung), Indra pengecap (lidah), Indra peraba (kulit) merupakan eksoreseptor.
9. SISTEM REPRODUKSI
Sistem organ yang berfungsi untuk bereproduksi dan menghasilkan keturunan. Agar
proses biologis ini dapat terlaksana, diperlukan organ dan struktur tertentu baik pada pria
maupun wanita.
Pria
Spermatozoa (sel germinal jantan) adalah testis.
Kedua testis diselimuti kantung kulit, skrotum, terletak di bawah dan di luar perut.
Sistem reproduksi pria-> skrotum, testis, epididymis, vas deferens, vesika seminalis, duktus
ejakulatoris, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretra, uretra, penis
Wanita
Sumber sel telur (sel benih wanita) adalah ovarium wanita
Kedua ovarium terletak di rongga panggul; pada pria
Sistem reproduksi wanita:
genetalia eksterna -> mons pubis, labia mayora, labia minora,klitoris, vulva, Introitus
vagina (Hymen), perineum
genetalia interna -> vagina, serviks, uterus, tuba fallopi, ovarium,
WANITA PRIA
10. Jelaskan hubungan antar sel pada jaringan dalam
suatu organ dan pengaruhnya terhadap fungsi jaringan
tersebut
Tubuh manusia terdiri dari beberapa organisasi, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
1) Level kimia Ini merupakan level dasar yang terdiri dari atom dan molekul. Atom utama yang membangun tubuh
manusia terdiri dari atom karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalsium (Ca) dan sulfur (S).
Sedangkan molekul utamanya adalah deoksiribonukleat acid (DNA).
2) Sel -> Beberapa molekul yang ada akan bergabung membentuk sel. Sel merupakan bagian fungsional yang terkecil
yang membangun 1 tubuh makhluk hidup. Ada banyak sel yang membangun tubuh manusia seperti, sel otot, sel saraf,
dan sel epitel.
3) Jaringan -> dibangun oleh beberapa sel yang berbeda yang memiliki fungsi tertentu. Ada 4 jaringan dasar pada tubuh
manusia yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
4) Organ Organ dibangun oleh gabungan beberapa jaringan yang berbeda yang memiliki fungsi tertentu.
5) Sistem organ -> dibangun oleh gabungan beberapa organ yang kemudian akan melakukan fungsi tertentu dalam
mempertahankan kondisi homeostatis.
6) Organisme-> Individu manusia yang terdiri dari berbagai system organ yang secara dinamis dan berkesinambungan
menjaga agar dapat menjalankan fungsi hidupnya.
Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil mahluk hidup yang dapat
melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun mahluk hidup.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing
berdiri sendiri.
Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan
kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut
Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan amuba. Makhluk hidup lainnya, termasuk
tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri
dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing
Daftar Pustaka
Thomy, Z, & Harnelly, E (2018). Buku Ajar Dasar-Dasar Biologi Sel dan Molekuler: Buku untuk mahasiswa., books.google.com,
https://books.google.com/books
?hl=en&lr=&id=2JHPDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=biologi+sel+eukariot+prokariot&ots=ZzPK9B7mn3&sig=U0-cSU_tc7yAxGcBu-_j
6xx8l00
Rahmadina, R (2020). Modul Ajar Biologi Sel dan Peranannya Dalam Kehidupan., repository.uinsu.ac.id,
http://repository.uinsu.ac.id/9144/1/BIOLOGI%20SEL%202020.pdf
Hanum, G.R (2017). BUKU AJAR KIMIA DASAR. Sidoarjo: UMSIDA Press
Gade, M. (2019). STRUKTUR, FUNGSI ORGANEL DAN KOMUNIKASI ANTAR SEL. Banda Aceh: Jurnal Al Ulum: LPPM Universitas Al
Washliyah Medan.
Issoegianti, R, Rahman, A, & Rohmah, Z (2012). Konsep Dasar Sel. Biologi Sel, repository.ut.ac.id,
http://repository.ut.ac.id/4287/1/BIOL4115-M1.pdf
Widowati H, & Rinata E (2020). BUKU AJAR ANATOMI. Sidoarjo: UMSIDA Press
Daftar Pustaka
Campbell, Neil A. Dan Reece, Jane B. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Agustina, DK, Zen, S, Sahrir, SPI Dede Cahyati, & ... (2021). TEORI BIOLOGI SEL., books.google.com,
https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=V3k_EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=sel+diferensiasi+sel+siklus+sel&ots=kaObVm8P2
X&sig=WEknbDz3VQYhmzQGev3OeXbIJdA
Guyton AC dan Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Irawati D et al. (Penerjemah). Edisi ke-11. Jakarta: EGC Medical Publisher.
2008. Hal. 41, 609- 610.
Hafidha Asni Akmalia, et al. (2020). Biologi Sel (Vol. I). Alinea Media Dipantara
Urry LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, Reece JB. Campbell biology. 11th ed. New York: Pearson Education Inc; 2017.
Azhar Minda. BIOMOLEKUL SEL Karbohidrat, Protein, dan Enzim. Padang: UNP PRESS. 2016
Subagiartha I. 2018. SEL STRUKTUR, FUNGSI, DAN REGULASI. Bali: Simdos UNUD