Anda di halaman 1dari 45

1.

Makromolekul
Pembentuk Komponen
Sel
1. Monosakarida (gula sederhana): karbohidrat yang tidak
dapat diuraikan atau dihidrolisis menjadi sakarida yang lebih sederhana.
Contoh: glukosa sebagai sumber energi utama pada sel, fruktosa,

Karbohidrat galaktosa

2. Disakarida /oligosakarida: karbohidrat yang merupakan


Disusun oleh molekul gula dan sangat penting bagi sel karena dapat
polimer dari 2 atau 3 monosakarida. Contoh: maltosa tersusun dari
berfungsi sebagai komponen struktur pada organel tertentu dan
glukosa dan glukosa, laktosa tersusun dari gabungan molekul galaktosa
sebagai bahan metabolik yang menghasilkan energi.
dan glukosa sertas sukrosa yang tersusun dari gabungan glukosa dan
fruktosa.

3. Polisakarida: karbohidrat yang merupakan polimer dari banyak


sekali monosakarida. Contoh: Selulosa komponen dinding sel tumbuhan,
glikolipid sebagai komponen penyusun membran sel.
Lipid
Lipid Struktur
Dibentuk oleh asam lemak dan gliserol. Asam lemak 1. Bagian kepala : gliserol, fosfat dan gugus polar
disimpan di dalam sitoplasma dalam bentuk molekul (hidrofilik) dan mampu berikatan dengan molekul lain
triasilgliserol atau trigliserida. Fungsi utama asam yang ada di luarnya.
lemak adalah mengkonstruksi membran sel, 2. Bagian ekor: dua molekul asam lemak yang bersifat
hidrofobik (takut air) sehingga letaknya selalu ke arah
terutama dalam bentuk fosfolipid
dalam, menjauhi komponen air pada sel.
Protein
Protein Struktur
Protein merupakan polimer dari asam- Berdasarkan strukturnya, molekul protein yang terbentuk
dapat dibedakan menjadi 4 yaitu: struktur primer, sekunder,
asam amino, asam amino satu dengan
tertier dan kuartener. Struktur primer ditentukan oleh jumlah
asam amino lain dihubungkan dengan dan komposisi asam amino, dideterminasi oleh kodon (kode

suatu ikatan yang disebut sebagai ikatan genetik pada gen/ RNA),

peptide.

Asam Amino
Merupakan senyawa organic yang memiliki gugus Fungsi
amino dan gugus karboksil. Terdapat dua jenis asam
- Penunjang sel secara struktural
amino, yaitu Asam Amino essential (tidak di produksi
tubuh) dan Asam Amino Non-essential (diproduksi
- Reseptor; untuk komunikasi antar sel
tubuh). - Enzim; meningkatkan kecepatan reaksi
- Sistem imun; imunoglobulin
Polipeptida
Merupakan Polimer Penyusun Protein
Asam Nukleat
Asam nukleat, DNA (Deoxy Nucleic Acid) dan RNA (Ribonucleic Acid) merupakan polimer
dari nukleotida

Fungsi DNA RNA


Menyimpan informasi genetik Ukuran: Pendek
Ukuran: Panjang
dan menjadi ”blue print” sintesis Bentuk: Pita tunggal
Bentuk: Double Helix
protein. Deegan DNA dan RNA Komponen gula: Ribosa
Komponen gula: Deoksiribosa
inilah sifat-sifat organisme Basa Nitrogen: CUAG
Basa Nitrogen: CTAG
dipertahankan dan diwariskan Lokasi: sitoplasma dan nukleus
Lokasi: dalam nucleus
dari generasi ke generasi Fungsi: Berkaitan dengan sintesis
Fungsi: Berkaitan dengan
sehingga eksistensi spesies protein
penurunan sifat dan sintesis protein
dapat dipertahankan.
2.
Struktur dan Fungsi
Organisasi Sel
Clean Introduction Minimal

A. Bagian Sel Bukan Organel


1. Membran Sel : bagian terluar sel dan pembatas antara bagian dalam dengan luar
sel
Fungsi: a. Mengontrol pertukaran zat antara sitoplasma dengan
lingkungan
b. Menjadi tempat reaksi
c. Sebagai reseptor
d. Sebagai pelindung sel atau protector
e. Mengontrol zat-zat yang akan masuk dan keluar sel
2. Sitoplasma : protoplasma yang mengisi ruangan di antara selaput plasma dengan
nukleus
Fungsi: a. sebagai tempat melekatnya organel-organel sel
b. mengontrol pergerakan sel
3. Dinding sel: merupakan lapisan terluar dari sel tumbuhan.
Fungsi: a. memberi kekuatan pada sel
b. memberi bentuk pada sel
c. melindungi bagian dalam sel dari pengaruh lingkungan luar
d. menjaga sel tumbuhan agar tidak pecah saat kemasukan
banyak air
Clean Introduction Minimal

B. Bagian Sel Merupakan


Organel
1. Nukleus:
- Pengendali segala aktivitas sel
- membantu dalam sintesis protein
- sebagai identitas sel

2. Retikulum Endoplasma:
- untuk sintesis lemak
-untuk sintesis protein

3. Badan Golgi:
- Tempat pembentukan vesikula sekresi
- Mengangkut dan mengubah secara kimia materi yang ada di dalamnya
- Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak
- Membentuk lisosom
Clean Introduction Minimal

A. Bagian Sel Merupakan


Organel
4. Mitokondria:
- Respirasi sel
- identitas sel
- pembentukan ATP

5. Vakuola
- tempat cadangan makanan
- pada sel hewan berperan untuk menjaga tekanan osmotik

6. Lisosom (Hewan):
- Autofagi
- Autolisis
- Endositosis dan eksositosis

7. Plastida(tumbuhan):
- Tempat fotosintesis
- Tempat reaksi terang dan gelap
- Tempat pigmen
Clean Introduction Minimal

A. Bagian Sel Merupakan


Organel
8. Ribosom (hewan):
- berperan dalam sintesis protein

9. Sentriol (hewan):
- membanu pembelahan sel
- membantu pergerakan kromosom

10. Sitiskleton:
- Memberi bentuk pada sel hewan
- Mendukung pergerakan sel
- Menjaga kestabilan sel
- Membantu motalitas sel
- Menjaga keseluruhan organel sel agar tetap di tempatnya.
Clean Minimal Elegant

3.
Perbedaan sel
Prokariot dan
Eukariot
Prokariot Eukariot
1. Dinding Sel: Susunan lebih sederhana
1. Dinding Sel : Susunan kompleks dan memiliki 2. Inti Sel: memiliki membrane inti
Peptidoglikan 3. Ukuran: 10 -100 mikrometer
2. Inti Sel: Tidak memiliki membrane inti 4. Ribosom: Jumlah banyak, ukuran besar
3. Ukuran: 0,1 – 5 mikrometer 5. Jumlah Kromosom: lebih banyak, tergantung spesies
4. Ribosom: Jumlah sedikit, ukuran kecil 6. DNA: Terdapat di Nukleus
5. Jumlah Kromosom: Satu Kromosom 7. Reproduksi Sel: Seksual
6. DNA: Terdapat di nukleotid 8. Organel terbungkus membram: Punya
7. Reproduksi Sel: Aseksual 9. Sitoskeleton: mempunyai sitoskeleton dan aliran
8. Organel terbungkus membram: Tidak punya sitosplasma
9. Sitoskeleton: Tidak punya 10.Flagea: Tersusun dari mikrotubula
10.Flagea: mengandung 2 buah protein penyusun 11.Pembelahan Sel: Secara Mitosis
11.Pembelahan Sel: binary fisik 12.Contoh: Tumbuhan dan hewan
12.Contoh : mikroorganisme sel tunggal
Clean Minimal Elegant

4.
Diferensiasi dan Siklus
Sel
Deferensiasi Sel

Diferensiasi sel adalah suatu proses alami di mana


sel berkembang dan matang menjadi perubahan dalam
bentuk dan fungsinya menjadi lebih spesifik dan fungsional.

Sel yang tidak dapat berdeferensiasi disebut SEL


PROGNITOR, sedangkan sel yang dapat berdeferensiasi di
sebut SEL PUNCA.
Tipe Sel Punca
Hematopoetik (HSC) Mesenkimal (MSC) Pluriptern terinduksi (iPSCs)
Ditemukan di sumsum tulang Sel Dewasa yang deprogram ulang
Ditemukan di sumsum tulang
belakang, lemak, tali pusar, dan ke keadaan yang mirip dengan sel
belakang. Berdiferensiasi menjadi
plasenta. Berdiferensiasi menjadi induk embrionik.
sel darah merah, sel darah putih,
sel-sel tulang, otot, ligament,
dan Platelet.
tendon dan lemak.

Neural (NSC) Embrionik (hESC)


Ditemukan di system saraf pusat. Ditemukan di massa sel bagian dalam dari
Berdiferensiasi menjadi neuron, astrosit, dan blastosis yang berkembang.
oligodendrosit. Berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ.
SIKLUS SEL

Siklus sel terbagi menjadi 2,


Elaborate on your topic here.
yaitu Interfase dan Mitotik.
SIKLUS SEL 1. Interfase (3 tahap)
G1 (gap 1): sel tumbuh dan
berkembang, persiapan sintesis
DNA, terbentuk dinding molekuler,
Organel disalin, kromosom diploid.

Elaborate on your topic here.


S(sintesis): Replikasi DNA.

G2(gap 2): Sintesis mRNA,


terbentuk protein serta organel.
2. Mitotik( Pembelahan)
SIKLUS SEL Terjadinya tahapan profase,
metaphase, anafase, dan telophase.

Pada kondisi tertentu, sel-sel yang tidak


Elaborate on your topic here. membelah, karena tidak berdiferensiasi,
meninggalkan tahap G1 dan pindah ke
dalam tahap G0. Sel-sel yang berada dalam
tahap G0 sering disebut sedang
beristirahat/ diam
5.
Pembelahan sel secara
Mitosis dan Meiosis
Mitosis
1. Profase: benang kromatin memadat dan memendek
menjadi kromosom, dan sepasang kromosom diikat
sentromer.
2. Metafase: benang spindel menyejajarkan kromatid di
garis ekuator.
3. Anafase: terpisahnya pasangan kromatid menuju
kutub spindle.
4. Telofase: benang spindle terputus, terbentuknya
membrane pada kumplan kromatin.
5. Sitokenesis: terjadi pembelahan sel, Bersiap untuk
tahapan interfase
Meiosis I

Pada tahapan Meiosis I terjadi


pengurangan jumlah kromosom dan mengasilkan dua sel
haploid dari pembelahan ini.
Meiosis I
1. Profase I: Tahap terpanjang yang mencakup
subtahap;
 Leptonema, kromatin membentuk kromosom
 Zigonema, terbentuk pasangan kromosom homolog
 Pakinema, kromosom mengganda menjadi kromatid
 Diplonema,kromatid menebal, membesar,rapat, dan
bergandengan
 Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen dan
sentriol berpisah.
Meiosis I
2. Metafase I: Serat Gelendong melekat pada sentromer
kromosom homolog yang diarahkan ke kutub
berlawanan.
3. Anafase I: Kromosom homolog dipisahkan satu sama
lain dan karena pemendekan serat kromosom, setiap
kromosom homolog dengan 2 kromatid dan
sentromernya yang tidak terbagi
bergerak menuju kutub sel berlawanan.
4. Telofase: Selubung inti terbentuk di sekitar kromosom
dan kromosom menjadi tidak melingkar. Nukleolus
muncul Kembali dan dua inti anak terbentuk.
Meiosis II

Pada meiosis II, sel haploid membelah secara mitosis


mengahsilkan empat sel haploid. Pembelahan ini tidak
meliputi materi genetic dan pengurangan jumlah
kromosom seperti meiosis I
Meiosis II
1. Profase II: Setiap sentriol membelah dan
menghasilkan 2 pasang sentriol kemudia sentriol
bergerak menuju kutub berlawanan dan membrane
inti serta nucleolus menghilang
2. Metafase II:. Kromosom tersusun di ekuator sel
melalui serat gelendong. Sentromer membelah dan
menghasilkan 2 kromosom anak.
Meiosis II
4. Anafase II: Sentromer membelah menjadi dua.
Masing-masing kromatid berpisah dan bergerak ke kutub
yang berlawanan dan kromatid tersebut merupakan
kromosom baru.
5. Telofase II : Kromatid sampai di kutub dan berubah
menjadi benang kromatin sehingga terbentuk kembali
membran inti dan anak inti. Terjadi sitokinesis dan
terbentuk 4 sel anakan yang memiliki kromosom
setengah dari induknya.
6.
Nekrosis dan Apoptosis
Nekrosis
Nekrosis merupakan suatu bentuk kematian sel dalam
organisme yang disebabkan oleh mekanik, kimia, atau suhu
yang menginfeksi seperti agen infeksi (Murray, 2002).
Nekrosis merupakan jenis kematian sel yang tidak
terprogram dan biasanya terjadi dalam keadaan kekurangan
energi seluler.
Apoptosis
Apoptosis merupakan suatu mekanisme “bunuh diri” sel atau
dengan kata lain kematian sel terprogram (program cell
death). Kematian sel apoptosis telah terprogram secara
genetik atau alamiah.
Perbedaan Nekrosis Dan
Apoptosis

Nekrosis : Apoptosis:
- Kematian sel terprogram
- Kematian sel tidak terprogram
-kematian sel dikontrol biasanya
-kematian sel tidak terkontrol
bergantung pada energi serta
biasanya mempengaruhi area sel
mempengaruhi individu atau kelompok sel
yang luas
-tidak muncul peradangan
-muncul peradangan
7.
Membran Sel Manusia
Fungsi Membran Sel
- Mengatur keluar masuknya ion dan molekul
- Mengatur fungsi sel satu dengan yang lainnya
- Hemeostatis
- Pelindung inti sel

Struktur membran sel


- Fospolipid
- Karbohidrat
- Sitoskeleton
- Kolesterol
Fospolipid Karbohidrat
Terdiri dari bagian kepala (fosfat) dan ekor (asam lemak) Glikolipid : karbohidrat + lipid
memiliki daerah polar yang bersifat hidrofilik dan area nonpolar Fungsi dari glikolipid adalah untuk pemberi tanda
yang bersifat hidropobik. pengenal dalam interaksi antar sel
Daerah polar akan berorientasi dengan permukaan membran
sedangkan daerah nonpolar akan jauh di tengah membran dan
membentuk lapisan semipermiabel Glikoprotein : karbohidrat + protein
Fungsi glikoprotein adalah untuk membuat ikatan
antarsel dengan cara memautkan protein dari membran
sel lain.
Sitoskeleton Kolesterol
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediat
Berada diantara fosfolipid
fungsi : menjaga posisi dan bentuk organel sel
Fungsi : Kolesterol memiliki inti steroid dalam lemak
yang berfungsi untuk mencegah turunnya fluiditas
membran dan menjaga kestabilan fosfolipid
8.
Jenis-Jenis Protein
Membran Sel
2
Berdasarkan Fungsi atau Protein pembawa (transport)
Peran pada membran bergabung untuk mengangkut berbagai ion atau
molekul melintasi membran

1 3
Protein katalis (enzim) Protein Struktural
Pada membran kebanyakan adalah enzim yang Bebarapa jenis protein pada membran yang tidak mempunyai
memacu hidrolisis ATP menjadi ADP dan H2PO3. aktifitas enzimatik dan tidak berfungsi sebagai pengangkut ion
Enzim ini disebut ATPase. Selain ATP-ase pada atau molekul disebut sebagai protein struktural.
membran dapat pula ditemukan berbagai jenis
protein lainnya.
Berdasarkan Lokasi:
Protein yang terdapat pada membran dapat diklasifikasikan sebagai protein
integral dan peripheral.

Protein Integral Protein Integral


- Berada di dalam fosfolipid - Berada di luar permukaan
bilayer membran
- Mempunya bagian hidrofilik - Tidak menembus fosfolipid
dan hidrofobik bilayer
- Bersifat menempel sementara
Fungsi : reseptor sel
Fungsi : Menjaga protein integral,
komunikasi antarsel
9.
Organisasi Tubuh
Manusia
Urutan
Atom → Molekul → Sel → Jaringan → Organ → Sistem organ → Organisme
Clean Introduction Minimal

Atom dan Molekul


Tingkat kimia adalah tingkat paling sederhana pada struktur makhluk hidup.
Atom(berbentuk chemical blocks) bergabung dan menyusun molekul seperti air, gula,
dan protein. Molekul-molekul tersebut kemudian membentuk sel mikroskopis unit
terkecil makhluk hidup..

Sel
Selanjutnya adalah sel. Tubuh kita terdiri atas miliaran struktur individu yang hidup
yaitu sel. Semua sel memiliki perbedaan, namun sebagian besar sel memiliki struktur
yang sama dinamakan organel. Unit struktural paling sederhana ini berlanjut menjadi
tingkat lebih kompleks yaitu jaringan.

Jaringan
Tingkat jaringan terbentuk terjadi ketika komunitas sel membentuk jaringan tubuh.
Jaringan adalah sekelompok sel serupa (meskipun terkadang terdiri dari beberapa yang
terkait) yang bekerja sama melakukan fungsi tertentu. Contohnya, sekumpulan sel otot
polos Bersatu secara struktural maupun fungsional membentuk jaringan otot polos.
Clean Introduction Minimal

Organ
Ketika dua atau lebih jaringan membentuk suatu tingkat baru, itulah yang dinamakan
organ. Setiap organ melakukan satu atau lebih fungsi fisiologis tertentu. Misalnya,
kandung kemih manusia yang tersusun atas jaringan otot polos, jaringan epitel
transisional, dan beberapa jenis jaringan ikat berfungsi menyimpan urin yang
dihasilkan oleh ginjal.

Sistem Organ
Sistem organ adalah kumpulan organ yang bekerja bersama-sama untuk melakukan
fungsi utama atau memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Contohnya, seperti organ
ginjal dankandung kemih yang merupakan bagian dari sistem urin.

Sistem Organ
Dan secara keseluruhan, 10 sistem organ membentuk manusia atau organisme.
Kandung kemih manusia yang tersusun atas jaringan otot polos, jaringan epitel
transisional, dan beberapa jenis jaringan ikat berfungsi menyimpan urin yang
dihasilkan oleh ginjal.
10.
Hubungan Antar Sel
Pengaruh
hubungan antar
sel

Hubungan antar sel pada jaringan dalam suatu organ sangat penting
untuk menjalankan fungsi organ tersebut.  Mencegah Masuknya Zat Asing: Tight junction pada jaringan epitel
mencegah masuknya zat asing ke dalam organ. Hal ini penting untuk menjaga
Fungsi hubungan antar sel:
kesehatan organ dan mencegah infeksi.
 Meningkatkan kekuatan dan kestabilan: Hubungan antar sel seperti
 Meningkatkan Efesiensi Fungsi Orga: Sel-sel pada jaringan yang saling
desmosome pada jaringan epitel dan jaringan ikat memberikan kekuatan dan
terhubung dapat bekerja secara efisien dalam menjalankan fungsi organ.
kestabilan pada jaringan.
Misalnya, pada jaringan saraf, impuls syaraf dapat dengan cepat dan efisien
 Koordinasi dan Komunikasi: Hubungan antar sel seperti tight junction,
disampaikan dari satu sel ke sel lainnya.
desmosome, dan gap junction memungkinkan sel-sel pada jaringan untuk
berkomunikasi dan berkoordinasi dalam menjalankan fungsi organ
Komunikasi Taut
sel

 Tight Junction : Membrane sel yang bersebelahan saling menempel


satu sama lain (sampai saling menekan) untuk mencegah terjadinya
kebocoran cairan extraseluler.
Contoh: tight junction yang terdapat pada epitel kulit membuat kita menjadi
kedap air
 Desmosome: mengaitkan sel yang satu dengan yang lainnya
sehingga membentuk jaringan yang kuat. Desmosom
melekatkan sel otot satu ke sel otot lainnya
 Gap Juntion: menyediakan saluran sitoplasma antara dua sel
yang berdekatan, sehingga fungsinya mirip dengan
plasmodesmata pada tumbuhan. Junction ini banyak
ditemukan pada berbagai jenis jaringan seperti jaringan otot
jantung dan pada embrio hewan.
Daftar Pustaka
Akmalia, H. A. (2020). Biologi Sel. Edisi Pertama.

Bauman, R. S. (1996). Human Anatomy and Physiology. New York: Whittier Publications Inc.

Cell Differentiation. (2022). Retrieved from Biologyonline.com.

Dafriani, P. (2019). Buku Ajar Anatomi & Fisiologi Untuk Mahasiswa Kesehatan. Padang: CV Berkah Prima.

Elmore, S. (2007). Apoptosis:A Review of Programmed Cell Death. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC211

Harry Murti, d. (Nov-Dec). Regulasi Siklus Sel: Kunci Sukses Somatic Cell Nuclear Transfer. Kunci Sukses Somatic Cell Nuclear Transfer, vol.34 no. 6/169.

NA, C. (2017). Campbell Biology. New York.

Reece, C. (n.d.). 10th Edition Campbell Biology.

Sherwood, L. (2012). Fundamentals of Human Physiology. Brooks/ColeCengage Learning.

Siklus Sel, Tahapan & Fase pada Manusia. (2022). Retrieved from Zenius.net: zenius.net/blog/siklus-sel

Silbernagl, S. (2000). Atlas Berwarna dan Teks Fisiologi. Edisi pertama, 1-21.

Silbernagl, S. (2007). Atlas Berwarna dan Teks Patofisiologi. Edisi Pertama, 1-19.

Stansfield, W. C. (2006). Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta: Erlangga.

Tortora, G. J. (2017). The Tissue Level of Organization. Principles of anatomy and physiology set 15e global edition , 107-109.

Anda mungkin juga menyukai