ANTAR SEL
Junianto Wika Adi Pratama, drh., M.Si.
Hana Cipka Pramuda Wardhani, drh., M. Vet.
SEL
Unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup yang
dapat melakukan aktivitas kehidupan → reproduksi, respirasi,
metabolisme, dll.
Semua makhluk hidup tersusun dari sel
Uniseluler : dibentuk oleh satu sel (bakteri dan protozoa)
Multiseluler : dibentuk oleh banyak sel
Sel yang serupa, berfungsi sama membentuk suatu jaringan
Sel ➔ Jaringan ➔ Organ ➔ Sistem Organ ➔ Individu
KARAKTERISTIK SEL
❖ Ukuran bervariasi:
kecil contohnya stapilokokus dengan diameter ± 1 µm
besar contohnya ovum dengan diameter ± 70µm dan amuba dengan
diameter ± 300 µm
❖ Bentuk Bervariasi
Staphylococcus
Statik
Kecil dan spherik misalnya E. coli
Sangat kompleks misalnya saraf
Berubah (dinamik)
misalnya amuba dan pagosit
Ovum
✓ Beberapa diantaranya dilengkapi dengan struktur tambahan
yang mempunyai fungsi spesifik misalnya silia pada protozoa,
flagela pada epitel dan reseptor sistem saraf
Neuron
FUNGSI SEL
cairan nukleus
nukleolus
kromosom (mengandung DNA)
terdiri dari komponen utama air, mengandung garam, molekul terlarut, enzim
dan lain-lain
tempat berlangsungnya glikolisis
Karbohidrat,
lemak dan protein adalah sumber energi dan bahan pembentuk komponen sel,
nukleotida termasuk DNA dan RNA adalah komponen struktural materi genetik.
Dapat hadir sebagai glikoprotein, glikolipid atau lipoprotein. Protein
mempunyai kemampuan untuk berubah bentuk (allosterik) yang memungkinkan
makro protein dapat berperan dalam semua fungsi sel.
Komposisi cairan ekstrasel dan intrasel
serta potensial elektrokimia yang
terbentuk pada mamalia besar
Cairan Ekstraselular Cairan Intraselular
Ion
(mM) (mM)
Na+ 130 10
K+ 5 140
Cl- 120 4
Membran Sel terlarut (CO2, O2); dan ion mis Na+, K+ dan Ca2+
FUNGSI
MEMBRAN
PROTEIN
Protein Integral
▪ tranporter
▪ Enzim
▪ Reseptor/Tranduksi
▪ Penghubung
▪ Penanda
▪ Pelekat dengan matrik
ekstrasel
TRANSPORT
MEMBRAN
(Perpindahan bahan melewati membran sel)
Prinsip Transport Membran
■ Membran sel memperbolehkan air dan molekul
nonpolar melewatinya melalui diffusi sederhana.
Carrier
▪ Protein pembawa dapat mengikat bahan spesifik
▪ Bila berikatan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk protein yang membawa bahan ke
sisi yang berlawanan membran (tidak pernah terbuka di dua sisi membran secara bersamaan)
▪ Ada titik jenuh (saturasi)
TRANSPORT MELALUI MEMBRAN
•
•
•
•
Difusi bahan bergantung hanya pada konsentrasi bahan tersebut tidak bergantung pada:
• Pasangan ion dari senyawa asal
• Kehadiran klorida tidak mempengaruhi difusi sodium yang berasal dari NaCl
• Kehadiran metabolitnya atau bentuk ioniknya, misalnya
• Glukosa segera diubah menjadi glucosa-6-fosfat segera setelah masuk sel. Kehadiran metabolit glukosa
ini tidak mempengaruhi difusi glukosa berikutnya
• Aspirin pada lambung, pH = 1.4, dalam bentuk tidak terionisasi (tidak bermuatan). Dalam bentuk ini
aspirin dapat masuk sel lambung, sesaat di dalam sel, pH = 7.4, aspirin terionisasi, tidak mempengaruhi
difusi aspirin selanjutnya. Bentuk terionisasi tidak dapat meninggalkan sel, mengumpul di dalam sel
mengalami presipitasi, membentuk kristal ➔ merusak mukosa ➔ perdarahan lambung
Difusi dipermudah adalah Perpindahan pasif bahan melewati membran sel, searah
gradien elektro-kimia dengan bantuan membran protein/saluran protein
▪ Protein saluran tidak perlu mengikat zat terlarut yang
akan diangkut.
▪ Protein saluran membentuk pori atau saluran hidrofilik
sepanjang lipid bilayer.
▪ Ketika saluran membuka, zat terlarut tertentu
(umumnya ion inorganik dengan ukuran dan muatan
yang tepat) dimungkinkan lewat saluran menembus
membran.
▪ Transport melalui protein saluran jauh lebih cepat
dibandingkan dengan transport yang dibantu oleh protein
karrier.
▪ Pengangkutan melalui protein saluran adalah transport
pasif atau diffusi yang dipermudah atau dibantu.
Transport diperantarai Carrier
• tranport bahan berukuran besar dan tidak larut lemak
• SIMPORT
Jenis transport aktif sekunder dimana ion/molekul ditransport searah dengan arah tranport ion yang
mengaktifkan molekul pembawa. Contohnya tranport aktif sekunder glukosa dan asam amino dengan Na
pada sel usus dan tubuli ginjal
• ANTIPORT
Jenis transport aktif sekunder dimana ion/molekul ditransport berlawanan arah dengan arah tranport ion
yang mengaktifkan molekul pembawa. Contohnya adalah tranport aktif sekunder ion hidrogen dengan Na
pada tubuli proksimal ginjal
Endositosis (inositosis)
EKSOSITOSIS
BIOLISTRIK
Kegiatan/ peristiwa listrik yang terjadi pada sel hidup.
Terjadiakibat adanya perbedaan (kadar / muatan) ion
di dalam dan luar sel.
Perbedaan kadar / muatan ion membentuk potensial
membran
Aparatus Golgi
Lisosom
• Struktur ireguler yang lebih asam dari komponen sitoplasma yang lain
• Diameter 250 – 750 nm
• Berfungsi sebagai sistem digestif sel (mengandung enzim hidrolitik), mencerna bahan-
bahan tidak diperlukan sel misal bakteri
Peroksisom
• Organel yang bentuk fisiknya mirip lisosom
• Mengandung enzim oksidase yang berperan mengoksidasi bahan-bahan yang
berbahaya bagi sel misalnya alkohol; enzim katalase yang mengubah hidrogen
peroksida menjadi O2 dan air
Ribosom
• Organel sel dengan diameter sekitar 15 nm, yang dibentuk oleh subunit besar dan
kecil, mengandung ±65% RNA dan 35% protein
• Tempat berlangsungnya sintesa protein:
• Protein sitoplasma (Hb), protein peroksisom dan protein mitokondria disintesa pada organel
yang bebas
• Protein hormon, protein lisosom dan protein membran disintesa pada organel ini yang
melekat pada endoplasmik retikulum
Sentriol
• Organel sel ini mengorganisasi spindel mitosis pada pembelahan sel
• Dibentuk oleh sepasang struktur kecil mirip silia
• Dibentuk oleh 9 triplet tubulus yang ditemukan pada sentrosom
• Pada sel hewan organel ini membelah diri terlebih dahulu sebelum pembelahan
sel
Sentrosom
• Organel tidak bermembran yang melekat pada permukaan nukleus
• Dimana sesaat sebelum mitosis organel ini membelah diri, 2 sentrosom baru akan
berpisah sampai berapa pada sisi yang berlawanan
• Saat mitosis berlanjut mikrotubulus tumbuh dari masing-masing sentrosom dengan
ujung plusnya tumbuh ke arah piring metafase, kelompok mikrotubulus ini disebut
serabut “spindle” membentuk spindel
SITOSKELETON
• Komponen sel yang menentukan bentuk sel
• Berperan dalam transport dalam sel (misalnya pergerakan
kromosom saat mitosis,transport vesikel neurotransmiter)
• Terlibat dalam pergerakan keseluruhan sel
• Terbuat dari tubulus/filamen yang tersebar di dalam sel,
yang membentuk jalinan serabut dengan 3 tipe dasar yaitu:
• Mikrotubulus (yang terbuat dari tubulin, dengan diameter
25nm)
• Filamen intermediet (terbuat dari berbagai protein, diameter 8
– 12nm)
• Mikrofilamen (yang terbuat dari aktin, dengan diameter 7nm)
SILIA DAN FLAGELA
1. Endokrin
2. Hormon
3. Sel kelenjar
4. Sel target
GAP JUNCTION
Merupakan komunikasi sel sederhana
• Koneksin 2 sel menyatu, terbentuk konekson
• Konekson tertutup/terbuka
• Saat terbuka 2 sel = 1 sel ➔ sinsitium, ion dan molekul kecil (Asam amino, ATP
dan cAMP) difusi
• Merupakan satu-satunya jalur transfer sinyal listrik langsung
• Misal pada otot jantung, beberapa otot polos, sel hati, beberapa saraf pada CNS
KOMUNIKASI JARAK JAUH
• Dilakukan oleh semua sel tubuh
– Kimia : Autokrin, parakrin, endokrin
– Listrik : Neural/syaraf
– Kimia dan Listrik : Neurohormon
• Bila mediator kimia dari ujung akson disekresikan ke sinap = neurotransmiter
• Bila mediator kimia dari ujung akson disekresikan ke CES = neurohormon
Parakrin dan Autokrin
Bentuk komunikasi lokal
Substansi heterotrimik yaitu memiliki tiga sub unit alpha, beta dan gamma, yang diberi
nama seperti itu karena mengikat nukleotida guanine (GDP dan GTP), berhubungan
dengan permukaan dalam membran sel (saluran ion atau enzim) dan reseptor
transmembran
• Adenil Siklase
Enzim pada permukaan dalam membran sel yang diaktifkan oleh Gas,bekerja
mengkatalisis perubahan ATP menjadi pembawa berita kedua cAMP dan dihambat
oleh Gai.
• POSFOLIPASE-C
KINASE YANG MENGUBAH POSFOLIPID MEMBRAN (POSFATIDIL 4,5-DIPOSFAT (PIP2) MENJADI 2
PEMBAWA BERITA KEDUA YANG BERBEDA YAITU INOSITOL TRIPOSFAT (IP3) DAN DIASIL GLISEROL
(DAG)
• CGMP
PEMBAWA BERITA KEDUA YANG DIBENTUK DARI GTP, DIKATALISIS OLEH GUANILAT SIKLASE,
BERIKATAN DENGAN RESEPTOR, AKTIF BILA RESEPTOR MENGIKAT LIGAN, ATAU DIKATALISIS OLEH
GUANILAT SIKLASE YANG LARUT DALAM SITOSOL, YANG DIAKTIFKAN OLEH NO
Messenger 2
Ion Ca, cAMP ATP, IP3 dan DAG PIP2 (posfoinositol diposfat)
Sel berbeda respon berbeda terhadap informasi yang dibawa messenger 2 ➔ fungsi
khusus sel, Misalnya respon terhadap peningkatan [Ca++):
Otot ➔ kontraksi
Saraf ➔ pengeluaran neurotransmiter
Informasi fisiologis
Spesifik pada ikatan ligan-reseptor, tidak pada jenis ligannya (hormon/neurotransmiter)
Ligan yang sama, berikatan dengan reseptor sel berbeda =>informasi beda, respon beda
Misal Asetilkolin: berikatan dengan reseptor nikotinik (saluran ion) dan muskarinik (bukan
saluran ion)
Perubahan bentuk reseptor saat berikatan dengan ligan ➔ pesan spesifik
Calcium
cAMP Epinefrin, Norepinefrin, Glukagon, LH, FSH, TSH, kaslcitonin, H Paratiroid, ADH
Aktivitas Protein kinase Insulin, GH, Prolaktin, Oksitosin,Eritropoietin, Beberapa Growth Factor