Data Publikasi :
Suharwoto, G., 2020. Pembelajaran Online Di Tengah Pandemi Covid-19,
Tantangan Yang Mendewasakan | TIMES Indonesia. [online] TIMES Indonesia.
Available at: <https://www.timesindonesia.co.id/read/news/261667/pembelajaran-
online-di-tengah-pandemi-covid19-tantangan-yang-mendewasakan> [Accessed 30
April 2020].
Utami, R., 2020. Dampak COVID-19 Bagi Pendidikan Dalam Perspektif Sosiologi.
[online]KOMPASIANA.Availableat:<https://www.kompasiana.com/rezzawidiautami
3362/5e7ded93097f36393028cec2/dampak-virus-corona-berimbas-bagi-pendidikan-
saat-ini-di-indonesia?page=2 [Accessed 30 April 2020].
Wabah Covid-19 sudah dinyatakan positif memasuki Indonesia sejak bulan Maret
2020 kemarin. Masuknya wabah ini ke Indonesia berdampak pada berbagai bidang, salah
untuk menetapkan peraturan belajar jarak jauh atau biasa disebut dengan pjj bagi para pelajar
untuk mengurangi penyebaran virus covid ini yang begitu cepat dan kasap mata. Akan tetapi,
1. Teknologi atau perangkat lainnya untuk mendukung kegiatan belajar jarak jauh yang
kurang memadai
Tingkat kualitas hidup dan pendidikan yang Indonesia miliki belum cukup merata. Hal
itu tentu berdampak pada kesiapan para tenaga pendidik dan pelajar untuk menghadapi
pembelajaran jarak jauh yang membutuhkan alat dan perangkat yang mendukung seperti,
komputer atau laptop yang disertai camera dan wifi atau jaringan internet yang lancar. Di
berbagai daerah Indonesia, jaringan internet yang dimiliki tidak begitu lancar yang
mengakibatkan terhambatnya kegiatan ini untuk mengakses soal atau pelajaran yang
diberikan kepada pelajar belum lagi masih banyak pelajar kurang mampu yang belum
memiliki laptop atau komputer sendiri dirumahnya sehingga mereka harus ke warung
internet dekat rumahnya yang rata-rata terpaksa ditutup untuk mendukung jalannya
Belajar dengan cara online jarak jauh dengan belajar tatap muka tentu memiliki kualitas
penyampaian oleh tenaga pendidik dan daya tangkap oleh para pelajar yang berbeda.
Kemaksimalan belajar mengajar yang berkurang karena hal-hal seperti kurang pahamnya
para tenaga pendidik untuk menggunakan atau menguasai teknologi dan penyampaian
pelajaran yang diberikan sangat seadanya kepada para pelajar sehingga membuat banyak
pelajar yang mengeluh karena harus belajar otodidak (sendiri) padahal belum sama sekali
mengerti materi apa yang mereka pelajari ini. Selain itu, kebanyak para tenaga pendidik
memberikan tugas yang begitu banyak untuk mengganti daftar kehadiran para pelajarnya
yang membuat para tenaga pendidik dan pelajar kewalahan untuk memeriksa dan
mengerjakan tuga-tugas tersebut. Akan tetapi, hal tersebut pasti dapat diatasi jika memiliki
kemauan untuk berusaha dengan maksimal, Seperti yang telah dijelaskan dalam surat Al-
Insyirah ayat 5 yang berisikan : “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”
وْ ٍمKKَ ِه ْم َوإِ َذا أَ َرا َد هللاُ بِقKا بِأ َ ْنفُ ِسKKوْ ٍم َحتَّى يُ َغيِّرُوا َمKKَا بِقKKر هللاِ إِ َّن هللاَ اَل يُ َغيِّ ُر َمK
ِ Kات ِم ْن بَ ْي ِن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن َخ ْلفِ ِه يَحْ فَظُونَهُ ِم ْن أَ ْم
ٌ َلَهُ ُم َعقِّب
Artinya adalah : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, sistem ujian yang dijalani terpaksa
harus melalui online untuk memenuhi data akademik para pelajar. Dengan sistem online
ini memberikan dampak positif seperti berkurangnya pemakaian kertas yang bermanfaat
bagi alam. Akan tetapi, hal ini juga menimbulkan masalah seperti tingkat pengawasan
yang dilakukan para tenaga pendidik menjadi berkurang karena pelajar dapat dengan
mudah melakukan kerjasama dan melihat berbagai referensi untuk menjawab soal ujian.
Oleh karena itu, para tenaga pendidik hanya dapat mengandalkan kejujuran para
pelajarnya dalam mengerjakan soal ujiannya dengan baik dan benar. Dalam sisi agama
terdapat ayat yang menyinggung tentang kejujuran, seperti yang disebutkan pada surat Al-
Maidah ayat 8, berbunyi : و ٍم َعلَ ٰ ٓى أَاَّلKۡ Kََانُ قKَٔٔنKوا قَ ٰ َّو ِمينَ هَّلِل ِ ُشهَدَٓا َء بِ ۡٱلقِ ۡس ِۖط َواَل يَ ۡج ِر َمنَّ ُكمۡ َش ْ ُٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
ْ ُوا ُكون
Artinya adalah “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
pelajar yang menyalahgunakan hal ini untuk berbagai kegiatan lain seerti pergi ke warung
internet, berpergian ke sebuah tempat, dan bermain games dirumah ataupun menonton
berbagai film yang menghabiskan waktu mereka yang seharusnya digunakan untuk belajar
dan mengerjakan tugas. Para pelajar juga banyak yang beralasan bahwa kurang
kondusifnya suasana dirumah untuk mendukung keinginan mereka untuk dapat belajar
dengan baik. Hal-hal tersebut tentu berdampak pada pengetahuan akan materi
5. Kegiatan wajib atau agenda untuk kelulusan para pelajar yang terpaksa ditiadakan atau
tertunda
Kegiatan agenda tahunan yang harus dilaksanakan harus tertunda dan ditiadakan
seperti pelaksanaan Ujian Nasional (UN), acara perpisahan, dan acara kelulusan perguruan
tinggi . Seperti yang telah disepakati oleh Presiden Jokowi pada Selasa tanggal 24 maret
2020, UN resmi untuk dibatakan bagi para pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah
Menengah Atas (SMA) sebagai respon terhadap pandemic virus Covid-19 . Hal ini
menimbulkan berbagai perdebatan tindakan atau solusi yang harus diambil sekolah untuk
mengatasinya. Ada berbagai opsi yang diajukan seperti menggantinya dengan Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN) secara online atau hanya dengan mengandalkan
nilai kumulatif para siswa selama bersekolah untuk menentukan kelulusan. Selain itu,
acara perpisahan yang harusnya diadakan sebagai kenangan para siswa untuk menandai
berakhirnya masa sekolah terpaksa dibatalkan padahal mereka telah menyiapkan dana
yang begitu banyak. Dan juga acara kelulusan para mahasiswa yang terpaksa harus
tertunda atau tetap dilakukan secara online, hal ini tentu memberikan suasana dan euphoria
Hal-hal diatas tentu mendorong kita untuk berputus asa dan mengeluh. Begitu banyak
masalah yang timbul akibat pandemik Covid -19 ini yang meresahkan masyarakat
Indonesia bahkan di dunia. Oleh karena itu, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan
terus berdoa kepada Allah swt agar virus ini cepat hilang dan para korban yang sakit
maupun yang ditinggalkan kuat jasmani dan rohaninya agar dapat menjalankan
aktivitasnya kembali dengan normal .Hal tersebut sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat
286 bahwa “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”. Dan juga surat Ali ’Imraan ayat 159 yang berbunyi “ Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah swt, sesungguhnya