Anda di halaman 1dari 5

Permasalahan Yang Muncul Dalam Bidang Pendidikan Akibat Covid-19

Oleh : Dinar Syifa Ulya Rinaldi (1906404436)

Data Publikasi :
 Suharwoto, G., 2020. Pembelajaran Online Di Tengah Pandemi Covid-19,
Tantangan Yang Mendewasakan | TIMES Indonesia. [online] TIMES Indonesia.
Available at: <https://www.timesindonesia.co.id/read/news/261667/pembelajaran-
online-di-tengah-pandemi-covid19-tantangan-yang-mendewasakan> [Accessed 30
April 2020].
 Utami, R., 2020. Dampak COVID-19 Bagi Pendidikan Dalam Perspektif Sosiologi.
[online]KOMPASIANA.Availableat:<https://www.kompasiana.com/rezzawidiautami
3362/5e7ded93097f36393028cec2/dampak-virus-corona-berimbas-bagi-pendidikan-
saat-ini-di-indonesia?page=2 [Accessed 30 April 2020].

Wabah Covid-19 sudah dinyatakan positif memasuki Indonesia sejak bulan Maret

2020 kemarin. Masuknya wabah ini ke Indonesia berdampak pada berbagai bidang, salah

satunya bidang pendidikan. Di bidang pendidikan , pemerintah telah mengambil keputusan

untuk menetapkan peraturan belajar jarak jauh atau biasa disebut dengan pjj bagi para pelajar

untuk mengurangi penyebaran virus covid ini yang begitu cepat dan kasap mata. Akan tetapi,

keputusan ini tampaknya menyebabkan bermunculnya berbagai masalah pada pengajar

maupun pelajarnya. Permasalahan apa saja yang muncul diantaranya, yaitu :

1. Teknologi atau perangkat lainnya untuk mendukung kegiatan belajar jarak jauh yang

kurang memadai

Tingkat kualitas hidup dan pendidikan yang Indonesia miliki belum cukup merata. Hal

itu tentu berdampak pada kesiapan para tenaga pendidik dan pelajar untuk menghadapi

pembelajaran jarak jauh yang membutuhkan alat dan perangkat yang mendukung seperti,

komputer atau laptop yang disertai camera dan wifi atau jaringan internet yang lancar. Di

berbagai daerah Indonesia, jaringan internet yang dimiliki tidak begitu lancar yang

mengakibatkan terhambatnya kegiatan ini untuk mengakses soal atau pelajaran yang
diberikan kepada pelajar belum lagi masih banyak pelajar kurang mampu yang belum

memiliki laptop atau komputer sendiri dirumahnya sehingga mereka harus ke warung

internet dekat rumahnya yang rata-rata terpaksa ditutup untuk mendukung jalannya

peraturan social distancing.

2. Berkurangnya keefektifan belajar mengajar

Belajar dengan cara online jarak jauh dengan belajar tatap muka tentu memiliki kualitas

penyampaian oleh tenaga pendidik dan daya tangkap oleh para pelajar yang berbeda.

Kemaksimalan belajar mengajar yang berkurang karena hal-hal seperti kurang pahamnya

para tenaga pendidik untuk menggunakan atau menguasai teknologi dan penyampaian

pelajaran yang diberikan sangat seadanya kepada para pelajar sehingga membuat banyak

pelajar yang mengeluh karena harus belajar otodidak (sendiri) padahal belum sama sekali

mengerti materi apa yang mereka pelajari ini. Selain itu, kebanyak para tenaga pendidik

memberikan tugas yang begitu banyak untuk mengganti daftar kehadiran para pelajarnya

yang membuat para tenaga pendidik dan pelajar kewalahan untuk memeriksa dan

mengerjakan tuga-tugas tersebut. Akan tetapi, hal tersebut pasti dapat diatasi jika memiliki

kemauan untuk berusaha dengan maksimal, Seperti yang telah dijelaskan dalam surat Al-

Insyirah ayat 5 yang berisikan : “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”

dan juga dalam surat Ar-Ra’d ayat 11 yang berbunyi :

‫وْ ٍم‬KKَ‫ ِه ْم َوإِ َذا أَ َرا َد هللاُ بِق‬K‫ا بِأ َ ْنفُ ِس‬KK‫وْ ٍم َحتَّى يُ َغيِّرُوا َم‬KKَ‫ا بِق‬KK‫ر هللاِ إِ َّن هللاَ اَل يُ َغيِّ ُر َم‬K
ِ K‫ات ِم ْن بَ ْي ِن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن َخ ْلفِ ِه يَحْ فَظُونَهُ ِم ْن أَ ْم‬
ٌ َ‫لَهُ ُم َعقِّب‬

‫سُو ًءا فَاَل َم َر َّد لَهُ َو َم‬

Artinya adalah : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,

di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah

tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka

tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

3. Sistem ujian online yang kurang terawasi

Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, sistem ujian yang dijalani terpaksa

harus melalui online untuk memenuhi data akademik para pelajar. Dengan sistem online

ini memberikan dampak positif seperti berkurangnya pemakaian kertas yang bermanfaat

bagi alam. Akan tetapi, hal ini juga menimbulkan masalah seperti tingkat pengawasan

yang dilakukan para tenaga pendidik menjadi berkurang karena pelajar dapat dengan

mudah melakukan kerjasama dan melihat berbagai referensi untuk menjawab soal ujian.

Oleh karena itu, para tenaga pendidik hanya dapat mengandalkan kejujuran para

pelajarnya dalam mengerjakan soal ujiannya dengan baik dan benar. Dalam sisi agama

terdapat ayat yang menyinggung tentang kejujuran, seperti yang disebutkan pada surat Al-

Maidah ayat 8, berbunyi : ‫و ٍم َعلَ ٰ ٓى أَاَّل‬Kۡ Kَ‫َانُ ق‬Kَٔ‫ٔ‍ن‬K‫وا قَ ٰ َّو ِمينَ هَّلِل ِ ُشهَدَٓا َء بِ ۡٱلقِ ۡس ِۖط َواَل يَ ۡج ِر َمنَّ ُكمۡ َش‬ ْ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ُ‫وا ُكون‬

ْ ُ‫وا هُ َو أَ ۡق َربُ لِلتَّ ۡق َو ٰ ۖى َوٱتَّق‬


َ‫وا ٱهَّلل ۚ َ إِ َّن ٱهَّلل َ خَ بِي ۢ ُر بِ َما ت َۡع َملُون‬ ْ ُ‫ٱع ِدل‬ ْ ۚ ُ‫ت َۡع ِدل‬.
ۡ ‫وا‬

Artinya adalah “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang

selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah

sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak

adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada

Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

4. Penyalahgunaan kegiatan belajar dirumah oleh aktivitas lain

Semenjak diberlakukannya kegiatan pembelajaran jarak jauh ini, banyak kalangan

pelajar yang menyalahgunakan hal ini untuk berbagai kegiatan lain seerti pergi ke warung

internet, berpergian ke sebuah tempat, dan bermain games dirumah ataupun menonton

berbagai film yang menghabiskan waktu mereka yang seharusnya digunakan untuk belajar
dan mengerjakan tugas. Para pelajar juga banyak yang beralasan bahwa kurang

kondusifnya suasana dirumah untuk mendukung keinginan mereka untuk dapat belajar

dengan baik. Hal-hal tersebut tentu berdampak pada pengetahuan akan materi

pembelajaran yang harusnya dimilikinya menjadi terhambat.

5. Kegiatan wajib atau agenda untuk kelulusan para pelajar yang terpaksa ditiadakan atau

tertunda

Kegiatan agenda tahunan yang harus dilaksanakan harus tertunda dan ditiadakan

seperti pelaksanaan Ujian Nasional (UN), acara perpisahan, dan acara kelulusan perguruan

tinggi . Seperti yang telah disepakati oleh Presiden Jokowi pada Selasa tanggal 24 maret

2020, UN resmi untuk dibatakan bagi para pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah

Menengah Atas (SMA) sebagai respon terhadap pandemic virus Covid-19 . Hal ini

menimbulkan berbagai perdebatan tindakan atau solusi yang harus diambil sekolah untuk

mengatasinya. Ada berbagai opsi yang diajukan seperti menggantinya dengan Ujian

Sekolah Berstandar Nasional (USBN) secara online atau hanya dengan mengandalkan

nilai kumulatif para siswa selama bersekolah untuk menentukan kelulusan. Selain itu,

acara perpisahan yang harusnya diadakan sebagai kenangan para siswa untuk menandai

berakhirnya masa sekolah terpaksa dibatalkan padahal mereka telah menyiapkan dana

yang begitu banyak. Dan juga acara kelulusan para mahasiswa yang terpaksa harus

tertunda atau tetap dilakukan secara online, hal ini tentu memberikan suasana dan euphoria

yang berbeda dengan diluluskan secara langsung.

Hal-hal diatas tentu mendorong kita untuk berputus asa dan mengeluh. Begitu banyak

masalah yang timbul akibat pandemik Covid -19 ini yang meresahkan masyarakat

Indonesia bahkan di dunia. Oleh karena itu, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan

terus berdoa kepada Allah swt agar virus ini cepat hilang dan para korban yang sakit

maupun yang ditinggalkan kuat jasmani dan rohaninya agar dapat menjalankan
aktivitasnya kembali dengan normal .Hal tersebut sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat

286 bahwa “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan

kesanggupannya”. Dan juga surat Ali ’Imraan ayat 159 yang berbunyi “ Kemudian apabila

kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah swt, sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang bertawakal (kepada-Nya)”.

Anda mungkin juga menyukai