Anda di halaman 1dari 12

11.

00 Ambil darah vena untuk pemeriksaan Na, K Hasil ; Na 134, K 3,


11.10 Koreksi kalium ; CaCl 10% drip perinfus
14.00 Dipindahkan ke ICU dengan kondisi Kesadaran samnollen, TD 100/80 mmHg, HR 100 x/menit,
RR 30 x/menit, saturasi 98%
Dx Diagnosa Keperawatan :
1. Penurunan curah jantung bergubungan dengan penurunan volume cairan tubuh
2. Ketidak seimbangan elektrolit berhubungan dengan gangguan metabolik

11.00 Mengambil darah vena untuk pemeriksaan laboratorium Hasil ; Na 134, K 3,


11.10
14.00 Kesadaran samnollen,
TD 100/80 mmHg
HR 100 x/menit
RR 30 x/menit
saturasi 98%
1. Penurunan curah jantung adalah suatu kedaan dimana darah tidak dapat di Kuntarti. 2005.
Perumusan
pompa dengan baik oleh jantung untuk kebutuhan metabolisme yang terjadi akibat KESEIMBANGAN
diagnosa
gagal jantung. sedangkan congestive heart failure (CHF) merupakan keadaan dimana CAIRAN, ELEKROLIT,
keperawatan :
jantung tidak mampu memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh untuk ASAM DAN BASA.
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Pelatihan Perawat Ginjal
2. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Pengaturan keseimbangan cairan perlu Intensif, di RSUPN Dr.
memperhatikan 2 (dua) parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan Ciptomangunkusumo 14-
osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan 13 Juni 2005.
mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel
dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan
keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urin sesuai
kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan
garam tersebut. Perubahan volume dan osmolaritas cairan dapat terjadi pada
beberapa keadaan. Sebagai contoh Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit diantaranya ialah umur, suhu lingkungan, diet,
stress, dan penyakit.
Gangguan metabolik adalah kelainan medis yang memengaruhi produksi energi di
dalam sel tubuh manusia. Umumnya, kelainan genetik mengakibatkan gangguan
pada metabolisme, sehingga enzim yang berperan dalam proses metabolisme sel
hilang atau rusak. Selain itu, dapat juga yang diakibatkan oleh makanan, toksin,
infeksi, dan lain-lain.

Ambil darah Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah 1. Yaswir Rismawati, Ferawati Ira. 2012. Fisiologi dan Gangguan
Keseimbangan Natrium, Kalium dan Klorida serta Pemeriksaan
vena untuk dikenal istilah Phlebotomy yang berarti proses Laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas ; 1(2) [online] :
pemeriksaan mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium http://jurnal.fk.unand.ac.id
2. https://www.alodokter.com/hiponatremia
Na, K klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah,yaitu :
3. https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/obatan-
melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit suplemen/obat/kalium-klorida/%3famp?espv=1
(skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. 4. https://www.guesehat.com/amp/manfaat-kalium-untuk-diabetes

Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan,


oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan
dengan venipuncture.
1. Pengambilan Darah Vena
Pada pengambilan darah vena (Venipuncture),
contoh darah umumnya diambil dari vena
mediancubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan
siku). Vena ini terletak dekat denganpermukaan kulit,
cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila
tidak memungkinkan,vena Chepalica atau vena basilica
bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada
venabasilica harus dilakukan dengan hati-hati karena
letaknya berdekatan denganarteri brachialis dan syaraf
mediana.
2. Tujuan
a. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik
dan memenuhi syarat untukdilakukan pemeriksaan.
b. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan
darah (infeksi, needle stick injury) akibatvena
punctie bagi petugas maupun penderita.
c. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan
pengambilan darah (phlebotomy)

3. Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah


adalah :
a. Lengan pada sisi mastectomy
b. Daerah edema
c. Hematoma
d. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
e. Daerah bekas luka
f. Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan
vascular
g. Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di
daerah ini dapat menyebabkan darahmenjadi lebih
encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan
kadar zat tertentu.

4. Alat & Bahan


a. Spuite atau jaurm suntik 3 ml atau 5ml
b. Torniquet
c. Kapas alkohol
d. Plesterin
e. Anti koagulan/ EDTA
f. Vacuum tube
g. Bak injeksi

5. Prosedur Kerja
a. Salam pada pasien
b. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan
ramah, usahakan pasien senyamanmungkin.
c. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang
akan dilakukan
d. Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yng
banyak melakukan aktivitas.
e. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
f. Pasangkan torniqket kira-kira 10 cm diatas lipatan
siku.
g. Pilih bagian vena mediana cubiti atau
cephalica.Lakukan perabaan (palpasi)
untukmemastikan posisi vena. Vena teraba seperti
sebuah pipa kecil, elastic dan memilikidinding
tebal.
h. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah
pergelangan ke siku, atau kompreshangat selama 5
menit pada daerah lengan.
i. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil
dengan kapas alkohol 70% dan biarkankering,
dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan jang
dipegang lagi.
j. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum
menghadap ke atas. Jika jarum telahmasuk ke
dalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam
semprit (flash). Usahakansekali tusuk vena, lalu
torniquet dilepas.
k. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien
membuka kepalan tangannya.
l. Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera
lepaskan / tarik jarum. Tekan kapasbeberapa saat
lalu plester selama ± 15 menit.

6. Dokumentasi
a. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.
b. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan
setelah tindakan prosedur.
c. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah
tindakan.

7. Sikap
a. Sistematis.
b. Hati-hati.
c. Berkomunikasi.
d. Mandiri.
e. Teliti.
f. Tanggap terhadap respon klien.
g. Rapih.
h. Menjaga privacy.
i. Sopan.
Natrium adalah kation terbanyak dalam cairan
ekstrasel, jumlahnya bisa mencapai 60 mEq
perkilogram berat badan dan sebagian kecil (sekitar 10-
14 mEq/L) berada dalam cairan intrasel4,8. Lebih dari
90% tekanan osmotik di cairan ekstrasel ditentukan
oleh garam yang mengandung natrium, khususnya
dalam bentuk natrium klorida (NaCl) dan natrium
bikarbonat (NaHCO3) sehingga perubahan tekanan
osmotik pada cairan ekstrasel menggambarkan
perubahan konsentrasi natrium. Dan hasil Na 134
adalah kurang dan hasil normalnya 135-145 mmol/L
(miliequivalen per liter). Seseorang dengan kadar
natrium kurang dari 135 mEq/liter, bisa dianggap
mengalami hiponatremia.
Kalium, Sekitar 98% jumlah kalium dalam tubuh
berada di dalam cairan intrasel. Konsentrasi kalium
intrasel sekitar 145 mEq/L dan konsentrasi kalium
ekstrasel 4-5 mEq/L (sekitar 2%). Jumlah konsentrasi
kalium pada orang dewasa berkisar 50-60 per kilogram
berat badan (3000-4000 mEq). Jumlah kalium ini
dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Jumlah
kalium pada wanita 25% lebih kecil disbanding pada
laki-laki dan jumlah kalium pada orang dewasa lebih
kecil 20% dibandingkan pada anak-anak. Dan hasil
kalium (K) 3 adalah kurang dan hasil Kadar kalium
yang normal atau aman berkisar antara 3,7 hingga 5,2
miliequivalents per liter (mEq/ L). Apabila kadar
kalium berada di atas atau di bawah angka tersebut,
bisa membahayakan kesehatan.
Koreksi Tindakan koreksi kalium adalah tindakan yang 1. Alfionita Tica, Zainul Rahadian. 2019. Calcium
kalium ; CaCl membutuhkan kehati-hatian karena risiko yang fatal Chloride (CaCl2) :Characteristics and Molecular
Interaction in Solution. Pendidikan Kimia, FMIPA,
10% drip bila terjadi kesalahan. Beberapa hal di bawah ini adalah
Physical Chemistry Laboratority, Universitas Negeri
perinfus prinsip penting yang harus kamu pegang dalam Padang, Indonesia.
melakukan koreksi kalium di IGD 2. https://www.alomedika.com/obat/larutan-elektrolit-
dan-nutrisi/oral/kalium-klorida
1. Prinsipnya, penurunan kalium plasma 1 mEq/L
sama dengan kehilangan 200 mEq dari total
tubuh
2. Sebelum kalium dikoreksi, jangan lupa obati
penyebab dasar (mis. terapi hipomagnesia)
3. Penggantian kalium secara oral (slow
correction) 40-60 mEq, kira-kira dapat
menaikan kadar kalium sebesar 1-1.5 mEq/L
4. Penggantian kalium secara intravena dalam
bentuk larutan KCl (rapid correction)
diindikasikan pada hiperkalemia berat atau
pasien tidak mampu menggunakan kalium per
oral.
Kalsium Klorida dengan rumus molekul CaCl2 sering
juga disebut Kalsium(II) klorida, dan Kalsium
diklorida. Senyawa ini memiliki nama IUPAC yaitu
calcium chloride yang biasanya berguna dalam
penurunan titik beku, pengolahan air, medis, sterilisasi
hewan, sumber ion kalsium, pengering, dan proses
industri. Senyawa ini berbentuk serbuk putih, yang
bersifat higroskopis dan tidak berbau. Kalsium klorida
ini larut dalam CH3COOH, alkohol, etanol, metanol,
aseton, dan piridin. Tetapi tidak larut dalam NH3 cair,
DMSO, CH3COOC2H5.
Kalium klorida adalah obat suplemen untuk mengatasi
atau mencegah hipokalemia (kekurangan kalium).
Kadar kalium dalam darah normalnya berkisar antara
3,7 hingga 5,2 mEq (miliekuivalen)/L (liter). Anda
dinyatakan mengalami kekurangan kalium jika kadar
kalium dalam darah kurang dari 3,7 mEq/L.
Kalium klorida merupakan salah satu jenis garam
kalium yang dapat digunakan dalam tata laksana
hipokalemia dan sebagai suplemen untuk pasien
hipertensi. Sediaan kalium klorida tersedia dalam
bentuk kapsul, tablet, serbuk untuk oral, dan larutan
untuk injeksi. Serbuk kalium klorida berwarna putih
dan tidak berbau.
Kalium klorida terdiri dari ion kalium dan ion klorida.
Keduanya memiliki peran penting dalam mengatur
proses fisiologis di dalam tubuh. Kalium berperan
dalam menjaga isotonisitas antara cairan intraseluler
dan ekstraseluler, keseimbangan cairan, dan
keseimbangan asam basa. Selain itu, kalium juga
berperan dalam transmisi impuls saraf, kontraksi otot,
pemeliharaan fungsi ginjal, dan penurunan tekanan
darah.
Kalsium Klorida adalah obat yang digunakan dalam
pengobatan hypocalcemia, yaitu kondisi kesehatan di
mana tubuh memiliki kadar kalsium rendah. Kalsium
berperan penting untuk kesehatan tulang, otot, sistem
saraf dan jantung. Kalsium Klorida juga dapat
digunakan untuk mengobati Hipoparatiroidisme
(kurangnya produksi hormon paratiroid), kekurangan
vitamin D dan mencegah terjadinya hypocalcemia pada
saat transfusi darah.
Dipindahkan ke https://mainehealth.org/services/hospital-medicine/critical-care-unit-
Intensive Care adalah ruangan khusus untuk intensive-care-unit
ICU dengan
merawat pasien dengan penyakit atau cedera serius dan
kondisi
untuk membantu memulihkan kondisi pasien. Syarat
Kesadaran
pasien yang dipindahkan ke unit intensive care yaitu
samnollen, TD
heart problem, lung problem, organ failur, brain
100/80 mmHg,
trauma, blood infection, drug-resistant infections, dan
HR 100
serious injury (car crash,burns) yang memerlukan terapi
x/menit, RR 30
intensif. Persiapan yang harus dilakukan monitor
x/menit,
kinerja organ tubuh (nadi, saturasi oksigen, tekanan
saturasi 98%
darah), kateter urine, selang makanan (apabila klien
tidak bisa makan lewat mulut), infus.
Pasien dalam kasus ini harus dipindahkan ke unit
intensive care karena pasien tersebut menjalani terapi
trombolitik, terapi ini memerlukan pemantauan pasien
secara intensif untuk menghindari resiko terjadinya
perburukan pada pasien dan agar kondisi pasien lebih
terpantau sehingga mendeteksi secara dini ada atau
tidaknya komplikasi yang terjadi selama pengobatan
terapi trombolitik ini. Komunikasi kepada pasien yang
dapat dilakukan yaitu: “bapak, sekarang bapak akan
pindah ruangan ke intensive care unit, untuk memantau
keadaan bapak secara intensif ”.

Anda mungkin juga menyukai