Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol.2 No.

2, Juni 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i2.105
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Upaya Pencegahan Anemia pada Remaja Putri


Julaecha
Prodi D III Kebidanan STIKBA Jambi
email: echa_mamee@yahoo.com

Submitted : 22/03/2020 Accepted: 09/04/2020 Published:16/06/2020

Abstract
Anemia is a micronutrient problem that occurs throughout the world especially in developing
countries which is estimated to occur in 30% of the world's population. As a result of lack of
hemoglobin levels causes symptoms of lethargy, fatigue and tired quickly when doing activities that
will have an impact on decreased concentration and learning achievement, and in the long run it
will have an impact on the quality of human resources, where young women are the future
generation of the nation which will later supports determining the next generation. The results of
basic health research in 2013 anemia in adolescent girls increased to 48.9% in 2018. Data from
the Health Office in Jambi City in 2017 as many as 257 adolescent girls who experienced anemia,
increased to 404 people in 2018. The purpose of this community service is to provide information
to adolescents about anemia and the importance of consuming blood-added tablets. The method
used in this community service is lecture, question and answer discussion. This community service
was held on February 13-14, 2019 at SMAN 8 Jambi City. The result of this community service is
the increasing knowledge of young women about anemia and the benefits of consuming blood-
added tablets.
Keywords: anemia, knowledge, tablets added blood, teenager

Abstrak
Anemia merupakan masalah gizi mikro yang banyak terjadi diseluruh dunia terutama dinegara
berkembang yang diperkirakan terjadi pada 30% populasi penduduk dunia. Akibat dari kekurangan
kadar hemoglobin menimbulkan gejala lesu, lemah letih dan cepat lelah saat melakukan aktifitas
yang akan berdampak pada menurunnya konsentrasi serta prestasi belajar, dan pada jangka
panjang akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia, dimana remaja putri merupakan
generasi masa depan bangsa yang nantinya akan mendukung menentukan generasi berikutnya.
Hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 anemia pada remaja putri meningkat menjadi 48,9% pada
tahun 2018. data dinas kesehatan Kota Jambi tahun 2017 sebanyak 257 orang remaja putri yang
mengalami anemia, meningkat menjadi 404 orang pada tahun 2018. Tujuan pengabdian kepada
masyarakat ini untuk memberikan informasi kepada remaja mengenai anemia dan pentingnya
konsumsi tablet tambah darah. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah
ceramah, diskusi tanya jawab. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 13-14
Februari 2019 di SMAN 8 Kota Jambi. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya
pengetahuan remaja putri tentang anemia dan manfaat konsumsi tablet tambah darah.
Kata Kunci: anemia, pengetahuan, remaja putrid, tablet tambah darah

PENDAHULUAN sekitar 12% remaja laki-laki dan 23%


remaja perempuan mengalami anemia, yang
Masyarakat Indonesia terutama wanita
sebagian besar diakibatkan kekurangan zat
sebagian besar mengalami anemia hal ini
besi. (Kemenkes 2018)
dikarenakan kurangnya konsumsi sumber
Anemia di kalangan remaja perempuan
makanan yang mengandung zat besi yang
lebih tinggi dibanding remaja laki-laki.
mudah diserap oleh tubuh. Salah satu
Anemia pada remaja berdampak buruk
masalah yang dihadapi remaja Indonesia
terhadap penurunan imunitas, konsentrasi
adalah masalah gizi mikronutrien, yakni

109
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol.2 No.2, Juni 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i2.105
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

belajar, kebugaran dan produktifitas. Selain selain itu penyebab anemia pada remaja
itu, secara khusus anemia yang dialami status kesehatan yang kurang baik, status
remaja putri akan berdampak lebih serius, gizi, infeksi parasit dan pengetahuan yang
mengingat mereka adalah para calon ibu kurang tentang anemia.
yang akan hamil dan melahirkan seorang Demikian juga hasil penelitian Safitri
bayi, sehingga memperbesar risiko dan Sri Maharani (2019), menunjukkan
kematian ibu melahirkan bayi prematur dan terdapat hubungan antara pengetahuan gizi
berat bayi lahir rendah (BBLR). (Kemenkes terhadap kejadian anemia pada remaja putri
RI 2014) di SMP Negeri 13 Kota Jambi. Sehingga
Menurut data hasil Riskedas tahun 2013 dapat dikatakan bahwa remaja putri yang
remaja putri mengalami anemia yaitu memiliki pengetahuan tentang gizi kurang
37,1%, mengalami peningkatan menjadi baik akan mengalami anemia, dibandingkan
48,9% pada Riskesdas 2018, dengan mereka yang memiliki pengetahuan tentang
proporsi anemia ada di kelompok umur 15- gizi baik.
24 tahun dan 25-34 tahun. Hal ini jelas Kurangnya informasi dan pengetahuan
menguatkan bahwa kesehatan remaja sangat remaja tentang anemia, maka perlu dan
menentukan keberhasilan pembangunan penting adanya pemberian informasi dan
kesehatan, terutama dalam upaya mencetak penyuluhan mengenai anemia sehingga
kualitas generasi penerus bangsa di masa dapat membuka wawasan remaja tentang
depan. Hasil penelitian Isaati tahun 2014 anemia. Tujuan pengabdian masyarakat ini
prevalensi anemia remaja putri di Kota untuk memberikan informasi kepada remaja
Jambi sebesar 78,7%. mengenai anemia dan pentingnya minum
Faktor yang menyebabkan tingginya tablet zat besi dalam upaya pencegahan
angka kejadian anemia pada remaja anemia pada remaja
diantaranya rendahnya asupan zat besi dan
zat gizi lainnya misalnya A,C, folat, TARGET DAN LUARAN
riboflavin dan B12, kesalahan dalam 1. Target
konsumsi zat besi misalnya konsumsi zat Target yang diharapkan pada pengabdian
besi bersamaan dengan zat lain yang dapat masyarakat ini adalah
mengganggu penyerapan zat besi tersebut 1) Meningkatnya pengetahuan remaja putri
(Briawan, 2014). tentang anemia dan dampak anemia
Penanganan anemia yang bisa dilakukan jangka pendek maupun panjang
adalah dengan pemberian tablet tambah 2) Remaja putri mengetahui manfaat, efek
darah (Fe) awalnya program pemberian samping dan dampak jika tidak
pemberian suplementasi besi mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe)
direkomendasikan oleh World Health 3) Evaluasi program secara kontinyu
Organization (WHO) kepada ibu hamil, 2. Luaran
namun seiring berjalannya waktu sasaran Luaran dari pengabdian kepada
program ditambah menjadi remaja putri. masyarakat tentang upaya pencegahan
(kemenkes 2018) anemia pada remaja adalah adanya
Hasil penelitian Mariana dan Khafidhoh kesepakatan bersama antara guru dan siswi
(2013) menunjukkan bahwa penyebab untuk menentukan hari dan jam konsumsi
terjadinya anemia pada remaja dikarenakan tablet tambah darah dalam setiap
pola makan yang tidak teratur, pantangan minggunya
makan makanan berprotein, tidak suka
mengkonsumsi sayuran, kebiasaan makan METODE PELAKSANAAN
fast food dan junk food. Keadaan ini yang Pelaksanaan kegiatan pengabdian
dapat menyebabkan remaja menjadi anemia kepada masyarakat dengan memberikan

110
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol.2 No.2, Juni 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i2.105
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

penyuluhan tentang upaya pencegahan anemia melalui konsumsi tablet tambah


anemia dan pentingnya konsumsi teblet darah masih rendah, terbukti dari servei
tambah darah pada remaja putri kelas X dan anemia yang dilakukan pada 9 sekolah baik
XI di SMAN 8 Kota Jambi pada tanggal SMP maupun SMA hasil survei
13-14 Februari 2019. Metode yang menunjukkan 2,67% siswi mengkonsumsi
digunakan dalam pengabdian kepada tablet tambah darah ketika sedang
masyarakat ini adalah ceramah, diskusi menstruasi. (Wahyuningsih 2008)
tanya jawab. Media yang digunakan adalah Anemia dapat dihindari dengan
leaflet. konsumsi makanan tinggi zat besi, asam
folat, vitamin A, vitamin C dan zink, dan
HASIL DAN PEMBAHASAN pemberian tablet tambah darah (TTD).
Kesadaran konsumsi tablet tambah Pemerintah memiliki program rutin terkait
darah (Fe) saat menstruasi dan 1 tablet pendistribusian TTD bagi wanita usia subur
setiap minggu pada saat tidak menstruasi (WUS), termasuk remaja dan ibu hamil.
tidak lepas dari informasi dan pengetahuan, Upaya pembinaan dan intervensi gizi oleh
hal ini dikarenakan pengetahuan merupakan pemerintah secara bertahap dan
faktor yang mempengaruhi perilaku berkesinambungan adalah dengan
seseorang untuk konsumsi tablet tambah pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi
darah (Fe) remaja putri dengan dosis pemberian 1
Hasil pengabdian kepada masyarakat (satu) tablet perminggu yang betujuan
mengenai pengetahuan remaja putri tentang untuk meminimalisasi remaja putri
anemia dan pentingnya konsumsi tablet mengalami anemia.
tambah darah menunjukkan sebagian besar Faktor lain yang mempengaruhi
60% remaja putri mengetahui tentang perilaku dan pengetahuan, konsumsi tablet
anemia dan 40% remaja putri kurang tambah darah pada remaja juga dipengaruhi
mengerti tentang efek samping dan manfaat oleh kurangnya minat untuk mengkonsumsi
teblet tambah darah dikarenakan belum tablet tambah darah saat menstruasi hal ini
pernah mendapatkan informasi tentang disebbakan karena individu merasa tidak
konsumsi tablet tambah darah pada saat sakit dan tidak memerlukan suplemen, efek
menstruasi namun takut karena setelah samping yang ditimbuklan akibat konsumsi
minum tablet tambah darah jadi susah tablet tambah darah, rasa serta warna tablet
buang air besar, mual dan Tinja berwarna tambah darah. (Arisman 2010)
hitam. Kesadaran konsumsi tablet tambah
Didukung oleh hasil penelitian yang darah (Fe) saat menstruasi tidak lepas dari
dilakukan Martini (2015) menyatakan informasi dan pengetahuan, hal ini
bahwa pengetahuan remaja yang kurang dikarenakan pengetahuan merupakan faktor
tentang anemia mempunyai resiko 2,3 kali yang mempengaruhi perilaku konsumsi
mengalami anemia. Pengetahuan remaja seseorang. Faktor yang mempengaruhi
yang kurang tentang anemia dapat maslaah gizi pada remaja diantaranya
mempengaruhi perilakunya termasuk pola pengetahuan, rendahnya pengetahuan
hidup dan kebiasaan makan. Kurangnya tentang konsumsi berhubungan erat dengan
pengetahuan tentang anemia menyebabkan konsumsi dan kesadaran dalam mencukupi
kebutuhan zat besi didalam tubuh remaja gizi individu. Pada remaja putri perlu
akan kurang dan tidak mencukupi sehingga mempertahankan status gizi yang baik
anemia dapat terjadi pada remaja terbukti pada saat mentruasi terutama pada
Sejalan dengan penelitian fase luteal terjadi peningkatan nutrisi,
Wahyuningsih menyimpulkan bahwa apabila hal ini diabaikan, maka dampaknya
kesadaran remaja dalam upaya pencegahan akan terjadi keluhan-keluhan yang

111
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol.2 No.2, Juni 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i2.105
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama DAFTAR PUSTAKA


siklus haid ( Irianto, 2014) Arisman MB. Gizi dalam Daur Kehidupan
Dalam Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC: 2010
Briawan, D. 2014. Anemia. Masalah Gizi
Pada Remaja Wanita. Jakarta : EGC
Irianto, K. 2014 Gizi Seimbang Dalam
Kesehatan Reproduksi (Cetakan
1) Bandung. Alfabeta
Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan
Daerah tahun 2013. Jakarta
Kemenkes RI Kemenkes RI, 2014. Pusat
Gambar 1. Pelaksanaan kegiatan Data dan Informasi Kementrian
kesehatan RI“ Situasi Kesehatan
KESIMPULAN DAN SARAN
reproduksi Remaja. Jakarta : Kemenkes
1. Kesimpulan RI
Berdasarkan hasil dari pengabdian kepada Mariana, W dan Khafidhoh, N. 2013.
masyarakat tentang upaya pencegahan Hubungan Status gizi dengan kejadian
anemia pada remaja putri, dapat anemia pada remaja putri di SMK
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan Swadaya wilayah kerja puskesmas
pemahaman remaja putri tentang anemia, Karangdoro Kota Semarang. Jurnal
manfaat dan efek samping jika tidak kebidanan Vol. 2 No.4
mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) Martini. 2015. Faktor-faktor yang
serta dampak jangka panjang dan jangka berhubungan dengan kejadian anemia
pendek apabila tidak mengkonsumsi tablet pada remaja putri di MAN 1 Metro.
tambah darah. Jurnal kesehatan Metro sai Wawai.
2. Saran Vol. VIII No.1
Diharapkan pihak sekolah dapat RISKESDAS. Riset Kesehatan Dasar 2013.
meningkatkan peran dan fungsi UKS Jakarta: Badan Penelitian dan
dengan membentuk teman sebaya, dan bagi Pengembangan Kesehatan Kemenkes
tenaga kesehatan melakukan evaluasi dari RI Tahun 2013
penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan RISKESDAS. Riset Kesehatan Dasar 2018.
sebelumnya untuk memantau kepatuhan Jakarta: Badan Penelitian dan
siswi dalam mengkonsumsi tablet tambah Pengembangan Kesehatan Kemenkes
darah, serta memberikan pemahaman dan RI Tahun 2018
motivasi tentang pentingnya konsumsi Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses
tablet tambah darah.. Pendidikan Bandung, PT Remaja
Rosdakarya 2013
UCAPAN TERIMAKASIH Safitri, Sri Maharani, (2019). Hubungan
Terima kasih kepada Bapak Ketua Pengetahuan Gizi Terhadap Kejadian
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan anemia Pada Remaja Putri Di SMP
Baiturrahim Jambi yag telah memberikan Negeri 13 Kota Jambi, Jurnal
dana dan Bapak Kepala Sekolah SMAN 8 Akademika Baiturrahim Jambi Vol.8.
Kota Jambi yang telah memberikan izin dan No 2, September2019,
memfasilitasi kegiatan pengabdian Http://Jab.Stikba.Ac.Id/Index.Php/Jab/
masyarakat ini. Article/View

112

Anda mungkin juga menyukai