Anda di halaman 1dari 2

Tempe Adalah

Tempe adalah makanan hasil fermentasi dari kacang kedelai yang dicampur
dengan beberapa jenis kapang. Kapang tersebut yang membuat tempe merekat dan
berbentuk padat. Tempe memiliki warna yang putih dan memiliki bulu-bulu halus
di sekelilingnya hal tersebut terjadi karena hasil dari fermentasi. Rasa dari tempe
sedikit asam dan kedelainya sangat terasa. Selain itu, dalam tekstur tempe terdapat
banyak biji kacang kedelai sehingga ketika digigit akan terasa sekali kedelainya.
Tempe yang baru saja jadi rasanya hangat dan empuk. Mengolah tempe cukup
dengan dipotong sesuai keinginan dan dimasak. Tempe sebagai salah sumber gizi
untuk tubuh. Mengkonsumsi tempe sebanyak 50 gr saja bisa meningkatkan kadar
gizi seseorang. Selain itu, tempe memiliki kandungan asam lemak, vitamin B,
vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, mineral, dan sebagai antioksidan.
Mengkonsumsi tempe juga dapat mencegah beberapa penyakit seperti, diare,
jantung, diabetes melitus, kanker, dan juga hipertensi. Karena banyaknya
kandungan dalam tempe maka mengkonsumsi tempe dapat mencegah terjadinya
gizi buruk

Kapang
Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan"
Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau
terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota
dari kelas Ascomycetes. Kapang adalah mikroorganisme yang termasuk dalam
anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan
kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar
ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Selain kapang,
organisme lainnya yang tergolong ke dalam fungi dan penting dalam mikrobiologi
pangan adalah khamir dan jamur.
Setiap sediaan mensyaratkan batas angka bakteri dan kapang/khamir
tertentu yang masih dianggap aman untuk dikonsumsi, yaitu < 104 koloni per ml
untuk kapang/khamir dan < 106 koloni per ml untuk bakteri ( Anonimb, 1992 ).
Hasil perhitungan angka lempeng total dan angka kapang/ khamir total
dibandingkan dengan standar uji cemaran mikroba SNI 19-2897-1992.

Metode Sebar
Teknik spread plate (lempeng sebar) adalah suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan
stok kultur bakteri atau mengapuskannya di atas media agar yang telah memadat.
Bedanya dengan pour plate adalah, pencampuran stok kultur bakteri dilakukan
setelah media agar memadat sedangkan pour plate kultur dicampurkan ketika
media masih cair (belum memadat). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme
yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan media agar.

http://budikolonjono.blogspot.com/2011/02/pengujian-cemaran-bakteri-dan-
cemaran.html

http://www.kerjanya.net/faq/18234-tempe.html

https://kutankrobek.wordpress.com/2009/10/20/pratikum-mikrobiologi-umum-
teknik-isolasi-dan-transfer-kultur/

Anda mungkin juga menyukai