PROTEIN
Oleh :
Kelompok V
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur karbon
(C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan kadang-kadang mengandung zat
belerang (S), serta fosfor (P). Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari
satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam
amino. Masing-masing asam amino mengandung satu atom karbon (C) yang
mengikat satu atom hidrogen (H), satu gugus amin (NH2), satu gugus karboksil (-
COOH), dan lain-lain (Hadi, 2017). Untuk mengetahui ada atau tidaknya unsur C,
H, O, N, dan S dalam protein maka dapat dilakukan uji susunan elementer.
Pada uji xantoprotein, reaksi pada uji xantoprotein didasarkan pada nitrasi
inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Tidak semua protein
mengandung asam amino yang mengandung cincin benzena. Dari 20 jenis asam
amino, terdapat 3 asam amino yang mengandung gugus benzena (cincin fenil)
yaitu fenilalanin, triptofan dan tirosin. Jika protein yang mengandung cincin
benzena ditambahkan asam nitrat pekat, maka akan terbentuk endapan putih yang
dapat berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan.
3
BAB III
METODE PENELITIAN
4
b) Pereaksi
Pereaksi yang digunakan adalah larutan HNO3 pekat dan NaOH pekat.
c) Prosedur kerja
1. Campurkan albumin 2 ml dan HNO3 1 ml ke dalam tabung reaksi
dan amati apa yang terjadi (perhatikan terbentuknya endapan
berwarna putih). Lakukan perlakuan yang sama terhadap Kasein
dan gelatin.
2. Panaskan campuran albumin 2 ml dan HNO3 1 ml menggunakan
pengas dengan hati- hati (lakukan perlakuan yang sama terhadap
kasein dan gelatin). Endapan putih yang terbentuk dilangkah
pertama akan larut kembali dan akan berubah menjadi warna
kuning.
3. Dinginkan dibawah di bawah air kran dengan hati- hati.
4. Tambahkan larutan NaOH pekat setes demi setetes dan amati apa
yang terjadi.
5
BAB IV
Kertas Lakmus
No Perlakuan Bau amonia
Merah
1 Albumin + NaOH 10% + Di + +
panaskan (berubah warna jadi
biru )
6
terjadi perubahan warna menjadi biru yang menandakan bahwa protein tersebut
bersifat basa. Hal ini dapat terjadi karena adanya gugus amina yang belum stabil
terlepas dari gugus protein dan segera berikatan dengan OH ataupun uap air di
dinding tabung sehingga terbentuk senyawa hidroksida NH4OH yang
menyebabkan perubahan warna pada lakmus merah.
7
1 Albumin Putih keruh, terjadi gumpalan Terjadi gumpalan
perpisahan larutan berwarna warna kuning keruh
yang menggumpal kuning keruh dan endapan warna
kuning jernih (7 tetes
NaOH )
2 Gelatin bening bening Berwarna bening
tetapi terdapat
endapan kuning (18
tetes NaOH )
3 Kasein Kuning keruh dan kuning Terdapat gumpalan
ada gumpalan kuning keruh dan
berwarna putih endapan kuning jingga
(21 tetes NaOH)
Pada uji xanthoprotein larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-
hati kedalam protein yang akan diuji. Setelah tercampur terjadi endapan putih
yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi
adalah reaksi nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada inti molekul protein.
Reaksi ini positif untuk protein yang mengandung albumin dan kasein dan negatif
untuk gelatin.
8
mengalami perubahan warna . Setelah dipanaskan juga tidak mengalami
perubahan warna. Dan setelah didinginkan dan ditambahkan NaOH sebanyak 18
tetes. maka terjadi perubahan yaitu warnanya tetap bening tetapi ada endapan
kuning .
9
BAB V
KESIMPULAN
3. Pada pengujian reaksi xanthoprotein , reaksi ini positif untuk protein yang
mengandung albumin dan kasein dan negatif untuk gelatin
4. Fungsi penambahan HNO adalah agar terjadi nitrasi inti benzen yang
terdapat dalam molekul protein sehingga terjadi endapan putih yang
berubah menjadi kuning apabila dipanaskan dan fungsi penambahan
NaOH adalah untuk mempertegas warna.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/29525949/Laporan-Praktikum-BIOKIM-.
Diakses 9 November 2019.
11
LAMPIRAN
GAMBAR PRAKTIKUM
12
Reaksi xanthoprotein pada kasein dan gelatin
13
14
15
16