Anda di halaman 1dari 8

1.

Proses Sortasi
Pada proses awal sortasi, conveyor merupakan salah satu alat yang kami pilih dalam
rancangan pengolahan Coolaku. Bahan baku berupa labu kuning akan diletakkan di
dalam conveyor berjalan dan akan dilakukan sortasi dengan bantuan manusia disepanjang
conveyor untuk memilih buah labu yang kurang layak di gunakan. Mesin Conveyor ini
berfungsi mengangkut labu dan mempercepat pekerjaan guna menghemat waktu dan
tenaga. Mesin konveyer ini akan bekerja dan meneruskan bahan baku labu ke tahap
proses pencucian.

2. Proses pencucian
Setelah melalui conveyor pada tahap sortasi, labu akan masuk ke dalam Fruit and
vegetable washer conveyer dimana mesin atau alat ini berguna untuk membersihkan labu
dari kotoran pasir, debu, dan insektisida sehingga mendapatkan labu yang bersih dan
higenis. Kita ketahui bahwa buah dari petani masih mengandung berbagai macam
kotoran, baik berupa tanah maupun insektisida yang digunakan petani. Dalam alat ini ada
tiga proses yang dilalui oleh labu hingga labu dapat menuju proses berikutnya. Ditahap
awal labu masuk dalam mesin atau alat ini labu akan melalui proses penyiraman dengan
air pancur yang dirancang di awal selanjutnya labu disikat dan terakhir labu masuk ke
dalam bak pencucian yang dapat dilihat pada gambar.
3. Alat pengupasan kulit labu
Labu yang telah bersih yang melalui alat fruit washer conveyer selanjutnya akan masuk
ke tahap pengupasan kulit . Labu akan akan dipisahkan kulitnya dengan alat seperti pada
gambar. Adapun kapasitas dari alat ini yaitu 120- 240 buah per jam. Ketebalan penupasan
kulit labu pada alat ini adalah 1-3 mm( dapat disesuaikan dengan mudah).

4. Alat pemotongan dan pemisahan biji


Labu yang telah dikupas akan dipotong menggunakan alat seperti di gambar pada proses
awal labu akan dipotong dalam ukuran besae dan dalam proses pemotongan ini biji dari
labu akan otomatis terbuang kea rah bawah dari mesin itu sendiri. Selanjutnya diikuti
dengan pemotongan labu menjadi ukuran yang lebih kecil menggunakan mesin pemotong
kubus cutter dimana pada alat ini labu akan di potong berbentuk kubus kecil (3-20 mm).
Kedua alat ini memiliki kapasitas 800 kg per jam.
5. Proses pengeringan labu
Sebelum proses penggilingan, labu yang telah melalui proses pemotongan selanjutnya
akan menuju kedalam tahap pengeringan. Dalam tahap pengeringan potongan labu, alat
yang digunakan adalah rotary dryer. Alat ini merupakan suatu alat pengering berbentuk
drum yang berputar. Drum yang berputar tersebut secara terus menerus dipanaskan
dipanaskan dengan gasifier. Sistem kerja pengeringan alat atau mesin ini dilakukan
dengan sistem pemutaran berulang kali sehingga bahan yang dikeringkan mengalami
proses pengeringan yang merata dan mengalami lebih banyak proses penyusutan.
Adapun kapasitas dari alat ini adalah 800 kg per jam.

6. Proses penggilingan
Setelah proses pengeringan labu masuk ke dalam tahap penggilingan dimana labu yang
telah kering akan dihancurkan menggunakan alat atau mesin penepung. Bahan kering
akan dimasukkan dari corong besar seperti pada gambar dan akan mengalami proses
penggilingan didalam. Adapun kapasitas produksi alat ini adalah 50-100 kg per jam.
7. Proses pengayakan
Setelah melalui proses penggilingan, labu kuning selanjutnya menuju mesin pengayak
menggunakan konveyor untuk melalui proses pengayakan. Pengayakan menggunakan mesin
dengan spesifikasi 60 mesh, untuk menghindari terjadinya penggumpalan labu kuning.

8. Proses Pencampuran Bahan Baku


Bahan baku pembuatan cookies labu kuning yang telah diukur takarannya dimasukkan dengan
manual kedalam mesin mixer. Mesin mixer menggunakan whisk berbentuk rangka lingkaran
(wire whip), dinyalakan hingga seluruh komponen yang terdapat didalamnya tercampur rata.
Setelah seluruh bahan baku tercampur rata, mixer dimatikan.
8. Proses Pencampuran Topping Cookies
Adonan cookies yang sudah tercampur rata kemudian dicampurkan dengan topping chocochip.
Proses pencampuran masih menggunakan wadah mixer yang sama, namun whisk mixer
menggunakan whisk satu batang bergelombang (hook beater), agar chocochip dapat tercampur
rata tanpa merusak adonan.

9. Proses pencetakan
Proses pencetakan menggunakan mesin pencetak cookies. Adonan cookies yang telah tercampur
rata dimasukkan secara manual dari bowl mixer ke dalam mesin pencetak. Pada mesin pencetak
tersebut akan dihasilkan adonan cookies yang telah berbentuk bulatan kecil yang ditempatkan
pada loyang besar.
10. Proses pengovenan
Oven yang digunakan adalah oven rak dengan kapasitas besar. Loyang dimasukkan satu-persatu
secara manual kedalam oven rak, lalu dinyalakan bersamaan ketika seluruh rak sudah terisi
penuh.

11. Proses pengemasan

Setelah produk matang, cookies didiamkan beberapa saat terlebih dahulu sebelum dilakukan proses
pengemasan. Pengemasan dilakukan secara manual dengan memasukkan 5 cookies kedalam kemasan
plastik berukuran kecil. Kemasan tersebut sebelumnya telah didesain menarik dan sudah memuat
informasi mengenai produk yang terdapat didalamnya

Setelah cookies tersebut dimasukkan kedalam kemasan secara manual, kemasan dipress menggunakan
mesin press. Kemasan yang belum tertutup ditempatkan pada ujung kanan mesin press, kemudian
mesin akan menggerakkan kemasan secara otomatis menuju sisi kiri mesin dan menutup kemasan
tersebut menggunakan panas.

12. Proses penyimpanan

Setelah produk dikemas, produk disimpan pada rak penyimpanan yang memiliki kapasitas besar dan
memiliki banyak slot untuk menghindari tumpukan produk, sehingga kualitas produk tersebut dapat
tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai