Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diketahui, bahwa kadar protein tempe
lamtoro cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya waktu fermentasi.
Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan jumlah kandungan asam-asam amino secara
keseluruhan setelah proses fermentasi. Akan tetapi, semakin tinggi tingkat
konsentrasi biji lamtoro yang ditambahkan, justu menurunkan kadar protein
tempe. Hal ini dikarenakan kadar protein yang terdapat pada biji kedelai jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan yang terdapat pada biji lamtoro. Hal berkaitan dengan
jamur (Rhizopus oligosporus) yang tumbuh pada kedelai yang menghasilkan ezim-
enzim protease yang memecah protein menjadi senyawa-senyawa asam amino
sederhana yang lebih dapat dicerna langsung oleh tubuh. Kemudian, sampel yang
mengandung kadar protein tertinggi adalah pada perlakuan presentase biji lamtoro
gung 10% dan lama fermentasi selama 36 jam yaitu sebesar 23,43%.
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat diketahui, bahwa semakin lama waktu
fermentasi, maka kadar karbohidrat pada tempe akan semakin menurun. Hal
ini dikarenakan, selama proses fermentasi karbohidrat cenderung banyak
dimanfaatkan oleh mikroba sebagai nutrisi untuk hidup. Sementara, semakin sedikit
presentase biji lamtoro yang digunakan maka kadar karbohidrat pada tempe
semakin meningkat. Hal ini dikarenakan kandungan karbohidrat pada kedelai jauh
lebih besar daripada yang terkandung dalam biji lamtoro gung. Kemudian, sampel
yang mengandung kadar karbohidrat tertinggi adalah pada perlakuan presentase biji
lamotoro gung sebesar 10% dan lama fermentasi 18 jam yaitu sebesar 14,51%.