A. Pengkajian
Ruang : Fressia Lantai VI
No. MR/CM : 146094
Pukul : 19.00 WIB
Tgl Pengkajian : 13 Mei 2019
1. Data Dasar
a. Identitas Pasien
1) Nama ( Inisial Klien ) : Ny.K
2) Usia : 59 Tahun
3) Status Perkawinan : Menikah
4) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5) Agama : Islam
6) Pendidikan : SD
7) Suku : Jawa
8) Bahasa Yang Digunakan : Bahasa Indonesia
9) Alamat Rumah : Tanjung Aman
10) Sumber Biaya : BPJS
11) Tanggal Masuk RS : 12 Mei 2019
12) Diagnosa Medis : Diabetes Melitus Tipe II
24
25
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan masuk RS
Pasien datang ke UGD RS Handayani Kotabumi pada tanggal 12
Mei 2019 dengan keluhan nyeri terdapat luka pada telapak kaki kanan
sejak 2 minggu yang lalu
Bagan 3.1
Genogram pasien Ny.K
60 59
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
: Garis Keturunan
b. Pekerjaan
Pasien mengatakan lingkungan sekitar rumah dalam keadaan
bersih,bebas dari polusi dan bahaya.
b. Pola cairan
1) Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan asupan cairan pasien oral,
pasien minum air putih, minum 9 gelas/hari dengan volume
total 1500-2000 cc/hari.
2) Saat sakit
Saat sakit pasien mengatakan asupan cairan pasien oral, pasien
minum air putih, minum 9 gelas/hari dengan volume total
1500-2000.
c. Pola Eliminasi
1). BAK/BAB sebelum sakit
pasien mengatakan BAK sehari 4-6 kali, dengan jumlah 1600
cc/hari, pasien mengatakan warna urine kuning jernih dan bau
28
3. Pengkajian fisik
a. Pemeriksaan umum
- Kesadaran : compos mentis E4 V5 M6
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Nadi :80 x/Menit
- Pernafasan : 20 x/Menit
- Suhu : 36,6 oC
- TB/BB : 165/50 Cm/Kg
4) Sistem Pernafasan
Pada saat pengkajian pernafasan pasien 20x/menit, tidak ada
suara nafas tambahan, tidak ada sputum, tidak mengalami takikardi,
irama pernafasan teratur, suara nafas vesikuler dan tidak
menggunakan alat bantu nafas.
5) Sistem Kardiovaskuler
Pada saat dilakukan pengkajian denyut nadi pasien 80x/menit,
irama teratur, tidak ada distensi vena jugularis, temperatur kulit 36,6
oC dengan keadaan hangat, pengisian kapiler < 3 detik, tidak ada
edema.
6) Sistem Neurologi
Pada saat pengkajian keadaan pasien compos mentis E4 V5 M6
7) Sistem Pencernaan
Pada saat pengkajian keadaan mulut pasien tampak bersih,
pasien tidak mengalami gangguan kesulitan menelan, pasien tidak
muntah
8) Sistem Immunology
Pada saat pengkajian pasien tidak mengalami pembesaran
kelenjar getah bening.
9) Sistem Endokrin
Pada saat pengkajian pasien tidak mengalami pembesaran
kelenjar tyroid, terdapat luka di telapak kaki kurang lebih 2 cm
dengan kedalaman luka 2-3 cm, pasien mengalami peningkatan
kadar gula darah GDS; 256 mg/dl, GDS; 221 mg/dl, GDS; 202
mg/dl.
10) Sistem Urogenital
Pada saat pengkajian pasien tidak mengalami distensi kandung
kemih, tidak mengalami nyeri tekan, pasien tidak menggunakan
kateter urine.
11) Sistem Integumen
Pada saat pengkajian keadaan rambut pasien tampak bersih,
kekuatan rambut normal dan berwarna hitam, keadaan kuku pasien
31
c. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil laboratorium ditampilkan pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Hasil laboratorium Ny.K di ruang Fressia lantai VI
RS Handayani Kotabumi Lampung Utara 13-15 Mei 2019
d. Data Fokus
Dari hasil pengkajian dapat dipaparkan beberapa data yang bermasalah
pada Ny.K yang tertulis pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4
Data Fokus
1 2
13. tidur 4 jam dalam sehari 17. Pasien mendapatkan terapi obat
14. Pasien mengatakan tidak puas injeksi ketorolac 30 mg,
tidur ranitidine 25 mg, dan ceftriaxone
15. Pasien mengatakan mandi hanya 1 g IV (intra vena)
diusap saja
16. Pasien mengatakan BAK dan BAB
di bantu oleh keluarga
e. Analisa Data
Dari hasil pengkajian yang tercatum pada data fokus maka dapat
dilakukan analisa data sebagai berikut:
Tabel 3.5
Analisa Data
1 2 3 4
4. Terdapat pus
5. Luka berbau
2 Ds. Nyeri Akut Agen cedera
1. Pasien mengatakan nyeri fisiologis
pada luka di telapak kaki (inflamasi dan
2. Pasien mengatakan nyeri iskemi)
pada bagian kakinya, skala
nyeri 5 (0-10)
3. Pasien mengatakan nyeri
seperti tertusuk-tusuk,
durasi nyeri 5 menit
4. Pasien mengatakan nyeri
menjalar sampai punggung
kaki
5. Pasien mengatakan nyeri
timbul saat kaki digerakan
6. Pasien mengatakan nyeri
hilang saat istirahat
Do.
1. Pasien tampak meringis
kesakitan skala nyeri 5 (0-
10)
2. Pasien mendapatkan terapi
obat injeksi ketorolac 30
mg, ranitidine 25 mg, dan
ceftriaxone 1 g IV (intra
vena)
3 Ds. Hambatan Ulkus
1. Pasien mengatakan lemas mobilitas fisik diabetikum
2. Pasien mengatakan sulit
35
1 2 3 4
Do.
1. Pasien tampak dibantu
dalam melakukan aktivitas
2. Pasien tampak lemas dan
lemah
3. Pasien tampak tirah baring
4. TD 130/80 mmHg
5. RR 20x/menit
6. T 36,6 oC
7. N 80x/menit
8. Kekuatan otot
5555 5555
3333 5555
4 Ds. Ketidakstabilan Gangguan
1. Pasien menatakan lemas kadar gula darah toleransi glukosa
2. Pasien mengatakan lemah
Do.
1. Pasien tampak lesu
2. GDS 256 mg/dl (13-06-
2019)
3. GDS 221 mg/dl (14-06-
2019)
4. GDS 202 mg/dl (15-06-
2019)
5. pasien mendapatkan injeksi
nevorapid 6 unit IM
(intramuskular)
5 Ds. Gangguan pola Kurangnya
1. Pasien mengatakan sulit tidur kontrol tidur
tidur
36
1 2 3 4
2. Pasien mengatakan mudah
terbangun saat tidur
3. Pasien mengatakan saat
sakit tidur 4 jam dalam
sehari
4. Pasien mengatakan tidak
puas tidur
Do.
1. Pasien tampak lemah
2. Pasien tampak lemas
3. Pasien tampak lesu
B. Diagnosa Keperawatan
1. Dari analisa data dapat ditegakkan diagnosa keperawatan, antara lain
a) Gangguan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan perubahan
sirkulasi ditandai dengan kerusakan jaringan/lapisan kulit, kemerahan
b) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis (inflamasi dan
iskemi) ditandai dengan pasien mengeluh nyeri, pasien tampak meringis
kesakitan
c) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya ulkus pada kaki
ditandai dengan ketidakmampuan menggerakan tubuh
d) Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan gangguan
toleransi glukosa darah ditandai dengan GDS meningkat, pasien lemas
dan lesu
e) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur
ditandai dengan mengeluh tidak puas tidur.
37
C. Rencana Keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis ( inflamasi dan iskemi ) d.d klien mengeluh nyeri, klien tampak meringis, gelisah,
frekuensi nadi meningkat dan sulit tidur
1 2 3
6. Pasien mengatakan nyeri 7. Ciptakan lingkungan yang aman dan
hilang saat istirahat nyaman untuk mengurangi nyeri
Do. 8. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat
1. Pasien tampak meringis analgesic
kesakitan skala nyeri 5 (0-10)
2. Pasien mendapatkan terapi
obat injeksi ketorolac 30 mg,
ranitidine 25 mg, dan
ceftriaxone 1 g IV (intra vena)
b. Gangguan integritas kulit dan jaringan b.d perubahan sirkulasi d.d kerusakan jaringan /lapisan kulit, kemerahan.
1 2 3
Do. 3. Sensasi tidak terganggu 2. Monitor warna dan suhu kulit
1. Tampak luka pada telapak kaki 3. Amati warna, kehangatan, bengkak, pulsasi,
pasien tekstur, edema, dan ulserasi pada ekstermitas
2. Luas luka kurang lebih 2 cm 4. Monitor kulit untuk adanya ruam dan lecet
dengan kedalam luka 2-3 cm 5. Monitor kulit untuk adanya kekeringan yang
3. Warna luka kemerahan dan berlebihan dan kelembaban
kehitaman 6. Monitor kulit dan selaput lendir terhadap area
4. Terdapat pus perubahab warna, memar dan pecah
5. Luka berbau Perawatan luka
1. Monitor karakteristik luka, termasuk
drainase, warna, ukuran, dan bau
2. Ukur luas luka yang sesuai
3. Berikan rawatan insisi pada luka
4. Berikan perawatan ulkus pada kulit
5. Berikan balutan yang sesuai dengan jenis
luka
6. Pertahankan teknik balutan steril saat
melakukan perawatan
41
1 2 3
7. Periksa luka setiap kali perubahan balutan
8. Bandingkan dan catat setiap perubahan luka
9. Reposisi pasien setiap 2 jam dengan tepat
10. Anjurkan pasien dan keluarga untuk mengenl
tanda infeksi (kemerahan, panas, nyeri,
bengkak)
1 2 3
1. Pasien tampak dibantu dalam 4. Berjalan dengan kecepatan 2. Instruksikan pasien untuk menggerakkan
2. melakukan aktivitas sedang kaki terlebih dahulu kemudian badan
3. Pasien tampak lemas dan lemah 5. Berjalan dengan cepat ketika memulai berjalan dari posisi
4. Pasien tampak tirah baring 6. Berjalan dengan jarak yang berdiri Bantu untuk mendemonstrasikan
5. TD 130/80 mmHg dekat posisi tidur yang tepat
6. RR 20x/menit 7. Berjalan dengan jarak yang jauh 3. Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat
7. T 36,6 oC tidur untuk memfasilitasi penyesuain
8. N 80x/menit sikap tubuh
9. Kekuatan otot Terapi latihan ambulasi
5555 5555 1. Bantu pasien untuk berpindah sesuai
3333 5555 kebutuhan
2. Sediakan tempat tidur dengan
berketinggian rendah
3. Bantu pasien untuk menggunakan alas
kaki untuk berjalan dan mencegah cidera
4. Sediakan alat bantu kursi roda untuk
ambulasi, jika pasien tidak stabil
43
1 2 3 4
untuk meminimalisir nyeri Pukul 15:50 WIB
- Membatasi jumlah pengunjung - Skala nyeri 5 (1-10)
Menganjurkan klien untuk A:
beristirahat Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Melakukan pengkajian nyeri Perawat
- Mengkaji respon nyeri
- Mengkaji sumber nyeri
- Kolaborasi dengan pemberian obat analgesik untuk
mengurangi nyeri Riyan Adi
- Mengajarkan teknik non farmakologis (akupresur) Saputra
2 Tanggal 13 Mei 2019 Tanggal 13 Mei 2019
1 2 3 4
Pukul 16:15 WIB - Klien mengatakan telah nyaman ketika sudah di ganti
- Mengganti balutan balutan
Pukul 16:25 - Klien mengatakan luka sudah tidak terlalu bau
- Mengukur tanda-tanda vital O:
(tekanan darah, nadi, suhu, dan Pukul 16:25 WIB
pernafasan) - Terdapat luka pada telapak kaki
- Luas luka kurang lebih 2 cm dengan kedalam 2-3 cm
- Luka berwarna kehitaman
- Luka berbau
Pukul 16:30WIB
- Klien tampak lebih nyaman
- Luka tampak lebih bersih
Pukul 16:33 WIB
- TD : 130/80 mmHg
- N : 80x/menit
- RR : 20x/menit
- T : 36,6 0 C
A:
46
1 2 3 4
Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi Perawat
- Memantau karakteristik luka
- Memberikan balutan luka
- Mengganti balutan Riyan Adi
- Mengukur tanda-tanda vital Saputra
3 Tanggal 13 Mei 2019 Tanggal 13 Mei 2019
1 2 3 4
adanya nyeri dan ketidaknyamanan - Klien tampak meringis kesakitan saat kakinya di
selama nyeri dan ketidaknyamanan gerakkan Perawat
selama pergerakan/aktifitas. A:
Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi Riyan Adi
Mengajarkan latihan ROM aktif dan pasif Saputra
b. Hari Kedua
No Implementasi Evaluasi Paraf Perawat
Dx
1 2 3 4
1 Tanggal 14 Mei 2019 Tanggal 14 Mei 2019
1 2 3 4
beratnya nyeri dan faktor pencetus Pukul 08:40 WIB
Pukul 08:35 WIB - Klien mengatakan nyeri sudah sedikit berkurang
- Mengamati respon nyeri setelah dilakukan akupressur
Pukul 08:40 WIB Pukul 08:50 WIB
Mengajarkan teknik akupressur - Klien mengatakan nyeri berkurang setelah di lakukan
untuk meminimalisir nyeri akupressur
Pukul 08:50 WIB Pukul 08:55 WIB
- Memberikan obat analgesik untuk O:
mengurangi nyeri (ketorolac Pukul 09:00 WIB
30gr/12 jam (iv)) - Skala nyeri 4 (1-10)
- Menganjurkan klien untuk A :Masalah teratasi sebagian
beristirahat P : Lanjutkan Intervensi
- Melakukan pengkajian nyeri
- Mengkaji respon nyeri Perawat
- Mengajarkan teknik non farmakologis (kompres
hangat)
- Kolaborasi dengan pemberian obat analgesik untuk Riyan Adi
mengurangi nyeri. Saputra
49
1 2 3 4
2 Tanggal 14 Mei 2019 Tanggal 14 Mei 2019
1 2 3 4
- TD : 140/80 mmHg
- N : 80x/menit
- RR : 20x/menit
- T : 37 ,1 0 C
A:
Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Memantau karakteristik luka Perawat
- Memberikan balutan luka
- Mengganti balutan
- Membandingkan dan catat perubahan luka Riyan Adi
Mengukur tanda-tanda vital Saputra
3 Tanggal 14 Mei 2019 Tanggal 14 Mei 2019
1 2 3 4
Pukul 10:05 WIB - Klien mengatakan setelah latihan ROM sendi terasa
- Lakukan latihan ROM pasif atau tidak kaku dan nyeri sudah berkurang
ROM dengan bantuan sesuai O:
indikasi Pukul 10:20
Pukul 10:15 WIB - Klien tampak belum mengetahui tentang tujuan latihan
- Monitor lokasi dan kecenderungan sendi
adanya nyeri dan ketidaknyamanan Pukul 10:25
selama nyeri dan ketidaknyamanan - klien mengatakan nyeri sudah berkurang ketika di
selama pergerakan/aktifitas gerakan Perawat
A:
Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi Riyan Adi
mengajarkan klien latihan pergelangan kaki. Saputra
52
c. Hari Ketiga
No Implementasi Evaluasi Paraf Perawat
Dx
1 2 3 4
1 Tanggal 15 Mei 2019 Tanggal 15 Mei 2019
1 \2 3 4
- Membatasi jumlah pengunjung Pukul 08:50 WIB
- Klien tampak sedikit menahan nyeri
Pukul 09:00 WIB
- Keluarga mampu melakukan kompres hangat yang di
ajarkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Mengamati respon nyeri Perawat
- Mengajarkan teknik non farmakologi (nafas dalam,
akupressur, kompres hangat)
Menganjurkan keluarga untuk terlibat dalam penurunan Riyan Adi
nyeri. Saputra
2 Tanggal 15 Mei 2019 Tanggal 15 Mei 2019
Pukul 09:15 WIB S:
- mengganti balutan Pukul 09:20 WIB
- memberikan posisi yang nyaman - Klien mengatakan nyaman selatah balutannya di ganti
saat mengganti balutan - Klien mengatakan luka sudah lebih bersih setelah d
54
1 2 3 4
Pukul 09:20 WIB bersihkan
- membandingkan dan mencatat O:
karakteristik luka Pukul 09:25 WIB
pukul 09:25 WIB - Luka tampak bersih
mengukur tanda-tanda vital (Tekanan - Luka sudah tidak terlalu bau
Darah, Pernafasan, Nadi Dan Suhu) - Luka tampak berwarna kehitaman
- Luka tampak mengering
Pukul 09:30 WIB
- TD : 130/80
- RR : 20x/menit
- N : 80x/menit
- T : 36,5 0 C
A:
Masalah belum teratasi Perawat
P : Lanjutkan Intervensi
- Mengganti balutan
- Membandingkan karakteristik luka Riyan Adi
Memberikan posisi yang nyaman Saputra
55
1 2 3 4
3 Tanggal 15 Mei 2019 Tanggal 15 Mei 2019