Muhammad Najib Ali Husen - 1810115210011 - Praktikum Sistem Informasi Geografi - Membuat Geodatabase
Muhammad Najib Ali Husen - 1810115210011 - Praktikum Sistem Informasi Geografi - Membuat Geodatabase
Dosen Pengampu:
Aswin Saputra, S.Pd., M.Sc.
Muhammad Muhaimin, S.Pd., M.Sc.
Disusun oleh:
Muhammad Najib Ali Husen
1810115210011
Puji syukur kehadiran Tuhan yang maha kuasa atas segalah rahmat, sehingga saya
dapat menyelesaikan peyusunan Laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin
sangat sederhana.
Laporan ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Praktikum
Sistem Informasi Geografi. Tak lupa juga saya mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan berbagai dorongan, motivasi, bimbingan, arahan,
saran yang telah di berikan, sehingga Laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari bahwa sepenuhnya masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Karena itu dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki Laporan ini.
Akhir kata saya berharap semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2
A. Pengertian SIG......................................................................................................................3
B. Arcgis....................................................................................................................................4
C. Data Spasial..........................................................................................................................5
E. Pengertian Geodatabase........................................................................................................7
F. Jenis-Jenis Geodatabase........................................................................................................8
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................23
A. Kesimpulan.........................................................................................................................23
B. Saran...................................................................................................................................23
ii
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................xxviii
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sistem pengolahan data yang sangat popular di beberapa negara maju,
khususnya dalam bidang survei dan pemetaan adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG
adalah sIstem manual dan atau komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,
mengelola, dan menghasilkan informasi baru yang mempunyai rujukan spasial atau geografis.
SIG muncul sebagai jawaban atas sejumlah keterbatasan yang dihasulkan dengan teknik
kartografi manual. Kebutuhan terhadap informasi spasial baru dengan pengolahan cepat dan
dinamis mendorong para ahli untuk berkreasi menciptakan SIG.
SIG berkembang secara cepat bersamaan dengan laju perkembangan teknologi komputer.
Komputer di sini berfungsi untuk melakukan kerja kartografis dengan data manual yang telah
diubah menjadi data digital. Pekerjaan-pekerjaan tersebut meliputi pemasukan data, pengolahan
data, manipulasi dan analisis data, dan keluaran data. Data baik yang berwujud grafis maupun
non grafis diubah menjadi file-file yang mudah dimodifikasi, dapat dipanggil dengan cepat, dan
dapat diamati secara visual.
B. Rumusan Masalah
1
4. Apa saja format dalam data spasial?
5. Apa pengertian Geodatabase?
6. Apa saja jenis dari Geodabase?
7. Apa saja komponen dalam Geodatabase?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian SIG
Sistem Informasi Geografis merupakan data yang ditempatkan dalam konteks ruang dan
waktu. Nah, Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information Sistem (GIS)
sendiri merupakan sistem berbasis komputer yang biasanya digunakan untuk menyimpan,
memanipulasi, dan menganalisa informasi geografis (Tim teknis Nasional UNDP, 2007).
Sebelum adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) ini, sejumlah informasi permukaan
bumi disajikan dalam peta yang dibuat secara manual. Hadirnya SIG dapat mengolah komponen
peta tersebut dalam komputer, kemudian hasilnya berupa peta digital.
SIG dapat menggabungkan berbagai jenis data pada satu titik tertentu yang ada di bumi,
menghubungkannya, menganalisanya, hingga memetakan hasilnya. Data yang diolah oleh sistem
ini adalah data spasial yakni data yang berorientasi pada geografis. Selain itu juga merupakan
lokasi yang mempunyai koordinat tertentu (Pontoh, n.d.).
Hal tersebut sebagai dasar referensi analisa dan pemetaan hasilnya. Karena itu, aplikasi
SIG ini dapat menjawab beberapa pertanyaan tentang geografis bumi seperti lokasi, kondisi,
pola, pemodelan, serta tren. Kemampuan ini yang membedakan Sistem Informasi Geografis
(SIG) dengan sistem informasi lainnya.
SIG sendiri dikenalkan di Indonesia pada 1972 dengan nama Data Banks for
Development. Munculnya istilah Sistem Informasi Geografi atau Geographic Information
System sendiri setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union
di Ottawa, Kanada pada 1967.
Awalnya, sistem ini merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di
wilayah pedesaan Kanada. Caranya, dengan memetakan beberapa informasi seperti tanah, alam
bebas, pariwisata, pertanian, unggas, pada skala 1:250.000.
3
B. Arcgis
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science
& Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai macam software
GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis
oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana
arcgis desktop merupakan software GIS professional yang komprehensif dan dikelompokkan
atas tiga komponen yaitu : ArcView(komponen yang focus ke penggunaan data yang
komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data spasial) dan
ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisi
geoprosesing) Tim teknis Nasional UNDP, 2007.
Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada tahun 1999,
yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan penggabungan, modifikasi dan
peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3
(ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2 (terutama untuk tampilannya). Bagi yang sudah
terbiasa dengan kedua software tersebut, maka sedikit lebih mudah untuk bermigrasi ke ArcGIS.
Setelah itu berkembang dan ditingkatkan terus kemampuan si ArcGIS ini oleh ESRI yaitu
berturut turut ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan sekarang
sudah ada ArcGIS 10.
Terdapat pula produk ArcGIS berbasis server, serta produk ArcGIS untuk PDA. Ekstensi
dapat dibeli secara terpisah untuk meningkatkan fungsionalitas ArcGIS.
4
ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands, California,
adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam pengembangan perangkat lunak untuk GIS.
Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0 pada awal 1990 an, ESRI terus memperbaiki
produknya untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan. Produk yang paling terkenal dan hingga saat ini masih banyak digunakan oleh
pengguna GIS adalah Arc/Info 3.51 dan ArcView 3.3. Kedua produk ini masih digunakan karena
sifatnya yang ringan, tidak haus memory dan kelengkapan fasilitasnya cukup memadai. Saat ini,
produk terakhir ESRI adalah ArcGIS versi 10 yang dirilis pada 28 Juni 2010 yang lalu. Dengan
bervariasinya kalangan pengguna GIS, software ArcGIS yang diproduksi oleh ESRI mencakup
penggunaan GIS pada berbagai skala:
ArcGIS Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS profesional (perorangan maupun institusi)
ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi dan
pengembangan
Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang mengumpulkan data
spasial melalui aplikasi di internet
Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini mengumpulkan data
lapangan.
Pengaturan pada data frame sangat penting untuk diketahui, pengaturan tersebut terutama
adalah meliputi:
C. Data Spasial
(Riadi, Syafi’i, & Widodo, 2011) Data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi
geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua
bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan
informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan berikut ini:
5
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang
dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa
keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya yaitu jenis vegetasi, populasi, luasan, kode
pos, dan sebagainya.
Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan
data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat
direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
1. Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis,
area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan
nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari format data
vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini
sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata
batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial
dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam
mengakomodasi perubahan gradual.
2. Data Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem
Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografi direpresentasikan sebagai struktur sel grid
yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual)
tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran
sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran
permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster
sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis
6
tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data
raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran
filenya dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia.
E. Pengertian Geodatabase
Geodatabase adalah basis data relasional yang memuat data spasial atau informasi
geografis. Geodatabase ini terdiri dari klas fitur (spasial) dan table (non-spasial). Data yang telah
melalui proses digitasi dan pengolahan citra dimasukkan ke dalam personal geodatabase
menggunakan ArcCatalog. Kelebihan dari personal geodatabase adalah kemampuannya untuk
menyimpan beragam data (vektor, raster, survey data, tabel) dan menyimpan hubungan spasial
(topologi, network) serta pengelolaan atribut (domain, joining ID, null value). Geodatabase
adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan data feature, dataset, raster dataset,
topologi, network dataset, terrain dataset dan lain sebagainya (Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, 2017).
7
F. Jenis-Jenis Geodatabase
File Geodatabase dan Personal Geodatabase tersedia untuk semua pengguna ArcGIS
Dekstop (Basc, Standard, Advanced) dirancang untuk mendukung model informasi pada
geodatabase seperti topologi, raster katalog, network dataset, terrain dataset, address locator, dan
lain-lain. Personal geodatabase didesain hanya dapat diedit oleh satu user saja, untuk file
geodatabase dimungkinkan dapat diedit lebih dari satu editor pada waktu yang sama untuk
feature yang berbeda.
8
4. Relationship classes = mengatur hubungan tematik antara tabel, feature classes, atau kedua-
duanya. Mendukung integrasi antara origin data dan destination class.
5. Geometrik Netwrok = hubungan topologi khusus antara titik dan garis yang digunakan untuk
analisa pada alur sistem jaringan langsung.
6. Topologi = hubungan spasial antara feature classes yang digunakan untuk menentukan dan
memperbaiki kesalahan (error) spasial, seperti parcel yang overlap satu sama lain atau yang
tidak berada dalam batas wilayah.
7. Raster Dataset = data grid yang diturunkan dari berbagai sumber format (IMG, JPEG, dll)
8. Raster Catalog = tabel dari kumpulan data raster
9. Survey Dataset = menyimpan informasi survey dan menggabungkan data survey dalam
proyek dan banyak proyek ke dalam folder proyek.
10. Toolboxes = berisi tool-tool geoprocessing.
11. Behaviour Rules = dapat dibuat untuk mendefinisikan atribut legal,relation, topologi,
koneksi.
9
BAB III
PEMBAHASAN
1) Tahap pertama yang dilakukan yaitu membuka program ArcCatalog 10.5, kemudian akan
muncul tampilan seperti pada gambar 3.1.
2) Tahap Kedua buat folder dulu di file explorer, setelah itu connect to folder ke ArcCatalog
10
Gambar 3. 2 Tampilan folder sudah di connect to folder
3) Tahap ketiga, yaitu folder yang telah dibuat diklik kanan → New → Personal
Geodatabase
11
4) Tahap keempat, yaitu membuat Feature Dataset yang telah dibuat dan sudah dikasih
nama. Setelah itu, klik kanan → New → Feature Dataset. Isi nama Feature Dataset
tersebut contoh (Kabupaten Tapin).
5) Tahap kelima, yaitu pilih koordinat yang akan dipakai yaitu geographic coordinat system
→ World → WGS 1984
12
6) Tahap keenam, yaitu membuat Feature Class berupa point, polygone, dan line. Klik
kanan pada Feature Dataset → New → Feature Class.
13
Gambar 3. 8 Tampilan Line
8) Tahap kedelapan, yaitu import feature class kedalam Geodatabase dengan data shp
kabupaten yang sudah didownload di Inageoportal. Klik kanan pada Personal
Geodatabase → Import → Feature Class Multiple (jika data yang diimpor lebih dari
satu).
14
Gambar 3. 10 Tampilan Proses Import Geodatabase
9) Tahap kesembilan, Pilih data shp kabupaten sesuai point, line, polygon. Setelah itu Ok.
Kalau point, line, polygon sudah hilang maka bisa dibilang berhasil seperti gambar 3.12.
15
Gambar 3. 12 Tampilan Apabila berhasil meinport data shp
1) Tahap pertama yang dilakukan yaitu membuka program ArcCatalog 10.5, kemudian akan
muncul tampilan seperti pada gambar 3.13.
16
2) Tahap Kedua buat folder dulu di file explorer, setelah itu connect to folder ke ArcCatalog
3) Tahap ketiga, yaitu folder yang telah dibuat diklik kanan → New → File Geodatabase
17
4) Tahap keempat, yaitu membuat Feature Dataset yang telah dibuat dan sudah dikasih
nama. Klik kanan → New → Feature Dataset. Isi nama Feature Dataset tersebut contoh
(Kabupaten Tapin).
5) Tahap kelima, yaitu pilih koordinat yang akan dipakai yaitu geographic coordinat system
→ World → WGS 1984
18
6) Tahap keenam, yaitu membuat Feature Class berupa point, polygone, dan line. Klik
kanan pada Feature Dataset → New → Feature Class.
19
Gambar 3. 20 Tampilan Line File geodatabase
20
8) Tahap kedelapan, yaitu import feature class kedalam Geodatabase dengan data shp
kabupaten yang sudah didownload di Inageoportal. Klik kanan pada File Geodatabase →
Import → Feature Class Multiple (jika data yang diimpor lebih dari satu).
9) Tahap kesembilan, Pilih data shp kabupaten sesuai point, line, polygon. Setelah itu Ok.
Kalau point, line, polygon sudah hilang maka bisa dibilang berhasil seperti gambar 3.24
21
Gambar 3. 24 Tampilan Apabila berhasil meinport data shp
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk beberapa analisa tertentu di dalam ArcGIS hanya bisa di lakukan dengan
geodatabase, tidak dapat dilakukan dengan shapefile seperti topology, cartographic
representation, linear referencing dan lain-lain.Data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi
geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua
bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan
informasi deskriptif. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu
data vektor dan data raster.
Geodatabase adalah basis data relasional yang memuat data spasial atau informasi
geografis, yang digunakan untuk menyimpan data feature, dataset, raster dataset, topologi,
network dataset, terrain dataset dan lain sebagainya. Ada tiga jenis geodatabase dalam ArcGIS.
Ada tiga jenis geodatabase dalam ArcGIS, yaitu, personal geodatabase, file geodatabase
dan ArcSDE Geodatabase. Adapun komponen dalam Geodatabase antara lain terdiri dari, tabel,
feature class, feature dataset, relationship classes, geometrik netwrok, topologi, raster dataset,
raster catalog, survey dataset, toolboxes dan behaviour rules.
B. Saran
23
Meski saya telah berusaha semaksimal mungkin agar Laporan ini sempurna, namun
masih ada saja kekurangan yang perlu saya benahi. Maka dari itu kritik yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan ini, semoga kawan-kawan yang
membantu di balas Allah SWT dengan kebaikan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2017). Penyusunan Geodatabase. 5, 43.
Riadi, B., Syafi’i, A., & Widodo, H. M. (2011). Pembangunan Sistem Informasi Spasial: Studi
Kasus Kabupaten Pidiejaya, Provinsi Aceh. Globe, 13(1), 69–76.
Tim teknis Nasional UNDP. (2007). Konsep GIS. Modul Pelatihan ArcGIS Dasar, 1–162.
xxviii