TEORI AKUNTANSI
Oleh:
Ariel Suryo (1707531045)
PSAK 68 mendefinisikan penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use)
sebagai “penggunaan aset nonkeuangan oleh pelaku pasar yang akan memaksimalkan
nilai aset atau kelompok aset dan liabilitas (contohnya suatu bisnis) dimana aset tersebut
akan digunakan”.
Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri dalam konteks
pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa:
a. Liabilitas akan tetap terutang, dan tidak akan diselesaikan atau diakhiri pada tanggal
pengukuran;
b. Instrumen ekuitas miliki entitas sendiri akan tetap beredar, dan tidak akan dibatalkan
atau diakhiri pada tanggal pengukuran.
a. Input Level 1, yaitu harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
2
Harga kuotasian di pasar aktif menyediakan bukti yang paling andal dari nilai
wajar dan digunakan tanpa penyesuaian.
Penekanan pada Level 1 adalah untuk menentukan kedua hal sebagai berikut:
1. pasar utama untuk aset atau liabilitas atau, jika tidak terdapat pasar utama,
pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut; dan
2. apakah entitas dapat melakukan transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut
pada harga di pasar tersebut pada tanggal pengukuran.
b. Input Level 2, yaitu input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang
dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
Jika aset atau liabilitas memiliki persyaratan (kontraktual) yang spesifik, input Level 2
harus dapat diobservasi untuk keseluruhan jangka waktu yang substansial dari aset
atau liabilitas tersebut. Input Level 2 termasuk ke dalam beberapa hal sebagai berikut:
1. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang serupa di pasar aktif.
2. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang identik atau yang serupa di
pasar yang tidak aktif.
3. input selain dari harga kuotasian yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, sebagai contoh:
suku bunga dan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi pada interval
kuotasi yang umum;
loyatilitas yang tersirat; dan
credit spreads.
4. input yang diperkuat pasar (market-corroborated inputs).
Penyesuaian terhadap input Level 2 akan beragam, tergantung pada faktor yang
spesifik atas aset atau liabilitas. Faktor tersebut termasuk ke dalam hal sebagai
berikut:
kondisi atau lokasi aset;
tingkat dimana input terkait dengan item yang sebanding dengan aset atau
liabilitas
volume atau level aktivitas di pasar dimana input dapat diamati.
c. Input Level 3, yaitu input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Input yang tidak dapat diobservasi digunakan untuk mengukur nilai wajar sejauh
input yang dapat diobservasi yang relevan tidak tersedia. Asumsi mengenai risiko
termasuk risiko yang inheren dalam teknik penilaian tertentu yang digunakan untuk
3
mengukur nilai wajar (seperti model penentuan harga) dan risiko yang inheren dalam
input untuk teknik penilaian. Entitas dapat mengembangkan input yang tidak dapat
diobservasi menggunakan informasi terbaik yang tersedia
PSAK 68 mendefinisikan input sebagai “asumsi yang akan digunakan pelaku pasar
ketika menentukan harga aset atau liabilitas termasuk asumsi mengenai risiko, seperti
berikut:
a. Risiko yang inheren dalam teknik penilaian tertentu yang digunakan untuk mengukur
nilai wajar (seperti model penentuan harga).
b. Risiko yang inheren dalam input yang digunakan dalam teknik penilaian.
PSAK 68 diterapkan untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2015. PSAK 68 diterapkan secara prospektif sejak awal periode tahun
buku pada periode diterapkannya. Persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 tidak perlu
diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan
awal PSAK 68.
4
pendapatan, dan lebih disukai dibanding ratusan peraturan yang mendasari
pendapatan historical cost.
5. Fair value accounting adalah pengukuran berbasis pasar yang tidak dipengaruhi oleh
faktor-faktor khusus untuk entitas tertentu; secara setimpal itu menunjukkan satu
pengukuran yang tidak bias yang konsisten dari periode ke periode dan lintas entitas.
1. Meskipun bermaksud baik namun perkiraan manajemen tentang fair value accounting
bisa menjadi salah pada luas berbagai prediksi dan asumsi yang salah.
2. Oportunistik dan ketidakjujuran, manajemen dapat mengambil keuntungan dari
penilaian dan estimasi yang digunakan dalam proses manipulasi dan mengurutkan
angka pada hasil dalam angka pendapatan yang diinginkan