Anda di halaman 1dari 20

Praktikum Analisis Spektrometri

Tahun Akademik 2019/2020

ANALISIS CAMPURAN TIGA KOMPONEN


I. TUJUAN
1. Memperoleh pemakaian alat refraktometer yang dikombinasikan dengan kolorimetri
standar seri.
2. Menerapkan pengukuran dua besaran fisika non selektif dalam analisis campuran tiga
komponen.
3. Menggunakan sistem diagram untuk menentukan komposisi campuran tiga komponen.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Indeks Bias
Indeks bias merupakan salah satu dari beberapa sifat optis yang penting dari medium suatu
bahan. Nilai indeks bias ini banyak diperlukan untuk menginterprestasi suatu jenis data
spektroskopi. Indeks bias dari suatu bahan atau larutan merupakan parameter karakteristik
yang sangat penting dan berkaitan erat dengan parameter-parameter lain seperti temperature,
kosentrasi, dan lain-lain yang sering dipakai dalam optik, kimia dan industri obat-obatan.
( Eko Hidayanto,2010 )
Indeks bias merupakan perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa (c) terhadap laju
cahaya tersebut dalam medium (v) maka besarnya indeks bias dalam medium apapun selain
udara besarnya selalu lebih besar dari satu. Secara matematis indeks bias dapat dirumuskan :
n= (1)

Dengan n adalah indeks bias, c adalah laju cahaya dalam ruang hampa (m/s) dan v adalah laju
cahaya dalam medium (m/s). Peristiwa pembiasan cahaya pada bidang batas antar dua
medium memenuhi Hukum Snellius
(2)
Dengan, n1 = indeks bias medium tempat cahaya datang, = sudut datang n2 = indeks bias
medium tempat cahay bias dan sudut bias. Laju cahaya dalam ruang hampa adalah
C = 3,00 x 108 m/s (3)
Laju ini berlaku untuk semua gelombang elektromagnetik, termasuk cahaya tampak. Di udara,
laju tersebut hanya sedikit lebih kecil. Pada benda transparan lainnya seperti kaca dan air,
kelajuan selalu kecil dibanding di udara hampa. Sebagai contoh, di air cahaya merambat kira-
kira dengan laju ¾ c. Perbandingan laju cahaya di ruang hampa dengan laju v pada materi
tertentu disebut indeks bias n. Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari satu (artinya, n besar
sama satu) ( Tiffany Rahma, 2015 )
Indeks bias juga berperan penting dalam beberapa bidang diantaranya dalam teknologi
film tipis dan fiber optik. Dalam bidang kimia, indeks bias dapat digunakan untuk mengetahui

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
kosentrasi dan komposisi larutan, untuk menentukan kemurnian dan kadaluarsa dari oli, untuk
menentukan kemurnian minyak goreng. Indeks bias suatu larutan dapat diukur dengan
mengunakan beberapa metode antara lain : dengan metode interferometri seperti
interferometri March-Zender, interferometri Fabry-Perot dan interferometri Michelson,
mengunakan spektometer dan refraktometer. Refraktometri adalah metode untuk menentukan
kosentrasi partikel yang terlarut di dalam larutan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
indeks bias. Indeks bias adalah perbedaan kecepatan sinar di udara dengan kecepatan sinar
dalam suatu larutan. Kosentrasi terlarut dalam suatu larutan menentukan kecepatan dan sudut
yang melewati larutan tersebut. ( Eko Hidayanto,2010 )
2.2 Refraktometer
Refraktometer adalah sebuah alat yang biasa digunakan untuk mengukur indeks bias bahan
atau zat terlarut. Misalnya gula, garam, protein, dan lain-lain. Metode kerja dari refraktometer
ini dengan memanfaatkan teori refraksi cahaya. Alat refraktometer ini ditemukan oleh Dr.
Ernes Abbe seorang ilmuwan dari German, pada permulaan abad 20. Refraktometer Abbe
merupakan alat untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan atau serbuk dengan
indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dan persentase padatan 0% - 95%, alat untuk menentukan
indeks bias minyak, lemak, gelas optis , larutan gula dan lain-lain indeks bias antara 13000
dan 1700 dapat dibaca langsung dengan ketelitian 0,001 dan dapat diperkirakan sampai
dengan 0,002 dari gelas skala didalam.( Frengky Hutama, 2019 )
Pengukurannya didasarkan pada prinsip bahwa cahaya yang masuk melewati prisma,
cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma. Kerja dengan suatu sudut
yang terletak dalam batas- batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan
alas. Refraktometer bekerja menggunakan prinsip pembiasan cahaya ketika melewati suatu
larutan. Ketika cahaya datang dari udara kedalam larutan maka kecepatannya akan berkurang.
Refraktometer memakai prinsip ini untuk menentukan jumlah zat terlarut dalam larutan
dengan melewatkan cahaya ke dalamnya. Sumber cahaya ditransmisikan oleh serat optik ke
dalam salah satu sisi prisma dan secara internal akan dapantulkan kembali ke sisi yang
berlawanan pada sudut tertentu yang tergantung dari indeks bias larutannya. ( Frengky
Hutama, 2019 )
Metode analitis kuantitati refraktometer pada berbagai media cair berkembang lebih
pesat dan lebih luas, menggantikan metode yang volumetrik dan gravimetri yang lebih
banyak memakan waktu dan kurang akurat. Refraktometer modern berbeda-beda antara satu
dengan yang lain dalam berbagai aspek jangkauan pengukuran, tingkat akurasi, meteode yang
digunakan untuk merekam pergeseran cahaya, metode pengukuran indeks bias, sifat dari
sumber cahaya, pembuatan perangkat sampling dan pengukuran sel. Cara kerja refraktometer

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
abbe didasarkan pada hukum Snellius yang berbunyi ”sudut kritis yang dibentuk oleh cahaya
yang datang akan menghasilkan zat yang dianalisa”. Cahaya direfleksikan dari kaca akan
melewati prisma P1. Kaca yang permukaan kasar sebagai sumber cahaya tak hingga. Cahaya
melewati lapisan cairan 0,1 mm dari seluruh arah. Cahaya masuk ke prisma 2 dengan
direfleksikan. Sinar kritis membentuk medan bagian terang dan gelap ketika dilihat dengan
teleskop yang bergerak bersamaan dengan skala. ( Eko Hidayanto,2010 )
Pembiasan cahaya ketika seberkas cahaya mengenai permukaan suatu benda, maka
cahaya tersebut ada yang dipantulkan dan ada yang diteruskan. Jika benda tersebut transparan
seperti kaca atau air, maka sebagian cahaya yang diteruskan terlihat dibelokkan, dikenal
dengan pembiasan. Cahaya yang melalui batas antar dua medium dengan kerapatan optik
yang berbeda, kecepatannya akan berubah. Perubahan kecepatan cahaya akan menyebabkan
cahaya mengalami pembiasan. ( Tiffany Rahma, 2015 )
Refraktometer reflektan adalah fotometer yang mengukur jumlah sinar yang
dipantulkan oleh bahan padat kering. Sinar yang menyebar akan menyinari campuran reaksi
yang menimbulkan warna. Perubahan warna yang dihasilkan akan dipantulkan dan diukur.
Intensitas sinar yang dipantulkan kemudian dibandingkan dengan intensitas sinar yang
dipantulkan dari permukaan referensi. Pada metode ini intensitas sinar yang dipantulkan
merupakan cahaya tidak linier. Komponen refraktometer reflektan menyerupai fotometer.
Sepasang lampu (LED) berfungsi sebagai sumber cahaya polikromatik. Sebuah
monokromator merubah sinar polikromatik menjadi sinar monokromatik.Kemudian sinar
monokromatik melalui celah dan diarahkan ke tes bantalan kering. Fotodiode akan
mendeteksi sinar yang dipantulkan. Mikroprosesor digunakan untuk mengubah sinar yang
dipantukan yang nonlinier menjadi linier. Kosentrasi urine diukur dengan perubahan warna
yang terjadi ketika sampel diendapkan pada bantalan es. Kosentrasi urine menentukan sudut
yang ditimbulkan dari sinar yang melewati prisma. ( Jusak Nugraha, 2019 )
Urine dengan kosentrasi rendah maka sudut refraksi melebar karena indeks bias
antara prisma dan urine besar sehingga sinar akan jatuh pada skala yang rendah. Keuntungan
metode ini yaitu hanya menggunakan setetes urine sudah dapat menentukan berat jenis. Alat
otomatis biasanya terdiri dari 2 komponen, yaitu serat optik yang berperan untuk mengarah
kan sinar monokromatik dan sensor berat jenis untuk mengukur jumlah sinar yang melewati
serat optik. Karena indeks bias sebanding dengan berat jenis, cahaya yang diukur berkorelasi
dengan berat jenis sampel yang menghasilkan nilai kuantitatif. Untuk menetukan kejernihan
urine sinar yang ditrasnmisikan dan tersebar berkorelasi dengan kejernihan sampel. ( Jusak
Nugraha, 2019 )

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan fungsinya
No. Alat Fungsinya
1. Peralatan Refraktometer ABBE sebagai pengukur indeks bias larutan
2. Tabung reaksi sebagai wadah sampel
3. Batang pengaduk sebagai pengaduk untuk menghomogenkan
larutan

4. Buret sebagai alat untuk mengambil larutan dengan


volume tertentu
5. Pipet takar sebagai pemipet larutan dalam volume
tertentu
6. Bola hisap sebagai alat untuk membantu memipet
larutan

3.1.2 Bahan dan fungsinya

No. Bahan Fungsinya


1. Etilen glikol 50% sebagai sampel
2. Sirup sebagai sampel
3. Akuades sebagai sampel
4. Alkohol sebagai larutan pembersih prisma

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Pembuatan larutan standar
A. Pembuatan Larutan Standar
1. Diisi ketiga buret masing-masing dengan sirup, etilen glikol dan akuades.
2. Dibuat 15 buah deretan standar ketiga komponen ini pada tabung reaksi dengan komposisi
sebagai berikut :
Tabung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sirup 0 0 0 0 0 1 2 3 4 3 2 1 1 1 2
Akuades 0 1 2 3 4 3 2 1 0 0 0 0 2 1 1
Et-Glikol 4 3 2 1 0 0 0 0 0 1 2 3 1 2 1
3. Larutan dihomogenkan dan ditempatkan pada rak tabung reaksi.
4. Warna larutan diamati dan dicatat , diberi tanda +++, ++, + dan – sesuai tingkatan warna
merahnya
5. Indeks bias masing-masing larutan standar ditentukan.
6. Larutan tugas diminta pada asisten, lalu diukur indeks biasnya serta diamati kesamaan
warnanya dengan cara yang sama.
7. Kurva kalibrasi dibuat dalam bentuk diagram 3 komponen.
8. Garis-garis kalibrasi warna dibuat dan digaris kalibrasi indeks bias larutan standar.
Kemudian dibuat garis-garis kalibrasi bentuk indeks bias pada nilai larutan tugas serta
garis kalibrasi warnanya. Kemudian ditentukan titik potong kedua garis kalibrasi tersebut
pada diagram segitiga.
9. Komposisi campuran larutan tugas dapat dibaca pada diagram tersebut dan dinyatakan
dalam persentase volume.

3.2.2 Cara Pemakaian Refraktometer ABBE


1. Alat dihubungkan ke sumber arus listrik.
2. Sistem prisma dibuka pembiasnya, dibersihkan dengan tisu beralkohol.
3. Ditetes satu atau dua tetes larutan yang akan diukur pada sisi prisma pembias tempat
sampelnya, lalu segera ditutup.
4. Lampu dihidupkan dan lensa okuler serta posisi sumber cahanya diatur agar didapat
pengamatan yang cukup terang.
5. Tombol pengatur kemiringan prisma diputar sampai muncul bayangan gelap dan biasnya
disertai dengan warna spektrum.

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
6. Tombol prisma amisi diatur sampai didapatkan bidang batas yang tajam antara gelap
terang. Kembali diukur tombol kemiringan prisma sehingga bidang batas gelap terang
tersebut tepat berdempet dengan garis silang diagonal indikator.
7. Tombol sebelah kiri diturunkan, lalu dilakukan pembacaan skala sampai ketelitian empat
dimensi.

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
3.3 Skema Kerja
3.3.1 Pembuatan larutan standar

Sirup, Etilen Glikol, dan


Akuades

- dimasukkan etilen glikol dan akuades keburet.


- dipipet sirup ke dalam tabung reaksi.
- dibuat 15 buah deretan standar ketiga komponen.
- dihomogenkan larutan.
- ditempatkan pada rak tabung reaksi

Larutan standar

- diamati dan dicatat warna larutan.


- diberi tanda sesuai tingkatan warnanya.
- ditentukan indeks bias.
- dilakukan hal yang sama pada larutan tugas.
- dibuat kurva kalibrasi dalam bentuk diagram tiga komponen.
- dibuat garis kalibrasi bantu indeks bias larutan tugas.
- ditentukan titik potong garis kalibrasi.

Hasil

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
3.3.2 Cara pemakaian refraktometer ABBE

Refraktometer ABBE

- dihubungkan kearus listrik


- dibuka prisma pembias dan dibersihkan dengan tisu beralkohol
- diteteskan 1-2 tetes larutan pada sisinya dan ditutup segera
- diatur posisi lampu dan lensa okuler
- diputar tombol kemiringan prisma sampai muncul bayangan gelap
- diatur tombol prisma amisi sampai didapatkan bidang batas antara
gelap terang
- diatur kembali tombol kemiringan prisma sampai bidang batas tepat
berdempet dengan garis silang diagonal indikator
- diturunkan tombol read.
- dilakukan pembacaan skala sampai ketelitian 4 desimal

Hasil

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
3.4 Skema Alat

Keterangan :
1. Mikroskop terbalik
2. Laser

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
3.5 Gambar Alat

1 4

2
3 5

Keterangan :
1. Pembaca skala
2. Prisma emisi
3. Tempat sampel
4. Lensa okuler
5. Tombol kemiringan prisma
6. Sumber cahaya (lampu)

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
IV. DATA DAN PERHITUNGAN

4.1 Data

Tabung Aquadest Etil-Glikol Sirup Warna Indeks Bias


1 4 0 0 - 1,3350
2 3 1 0 - 1,356
3 2 2 0 - 1,3730
4 1 3 0 - 1,3795
5 0 4 0 - 1,3961
6 0 3 1 + 1,4092
7 0 2 2 +++ 1,4652
8 0 1 3 +++ 1,5021
9 0 0 4 ++++ 1,5278
10 1 0 3 ++ 1,4916
11 2 0 2 ++ 1,4412
12 3 0 1 + 1,3925
13 1 2 1 + 1,4192
14 2 1 1 + 1,4011
15 1 1 2 ++ 1,4472
16 1 2 1 + 1,4252

4.2 Perhitungan

Indeks Bias =1,4252 Volume Et-Glikol = 50%

n Terdekat =1,4192 Volume Sirup = 25%

n Terjauh = 1,4412

Volume Aquades = 25%

A. Sirup Merah

n erdekat - n Sampel
% Komposisi = x volume sirup
n erdekat - n erjauh

-
=
-

Komposisi = V sirup - %Komposisi

= 25% - 6,8181%

= 18,18 %

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020

V Komposisi = x 4mL

= 0,72 mL

eori - ercobaan
% Kesalahan =
eori

m - m
=
m

=38.8%

B. Aquadest
n erdekat - n sampel
% Komposisi = quadest olume
n erdekat - n erjauh

-
=
-

= 6,8181 %

Komposisi = V Aquadest - % Komposisi

= 25 % - 6,8181 %

= 18,18 %

V Komposisi = m

= 0,72 mL

m - m
% Kesalahan
m

C. Etilen Glikol

% Komposisi = 100 % - (28% + 28%)

= 100 % - 56 %

= 44 %

V Komposisi = m

= 1,76 mL

m - m
% Kesalahan =
m

= 12 %

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
4.3 Diagram Tiga Fase
1,5278

1,4472

1,4192 1,4011

1,3961 1,3795 1,3703 1,3560 1,3350

Larutan Tugas

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
V. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengamatan Setiap Langkah Kerja

No. Cara Kerja dan reaksi Gambar Pengamatan Analisis


1. Buret masing-masing diisi dengan Deret standar dibuat dengan Variasi volume tiap masing-masing
sirup, etilen glikol, dan akuades. mengkombinasikan ketiga tabung reaksi bertujuan untuk melihat
Setelah itu dibuat 15 campuran campuran sesuai dengan pengaruh konsentrasi. Tujuan
komponen dengan komposisi komposisi pada tabel. pengambilan larutan diambil dari dalam
berbeda. Didapatkan variasi warna buret agar volume yang didapat lebih
merah dengan intesitas yang teliti, dimana semakin besar volume
berbeda-beda sirup yang ditambahkan semakin pekat
warna larutan, dan
2. Dihomogenkan larutan dan Terlihat perbedaan warna pada Metode ini dinamakan kolorimetri yang
diletakkan pada tabung reaksi. Lalu tiap-tiap tabung reaksi. bertujuan untuk melihat perbedaan
diamati intensitas warna, dengan Intesitas kepekatan warna warna dari masing-masing tabung
menberikan tanda (+) bila larutn diberi tanda (- reaksi, dimana larutan diurutkan
terbentuk warna dan (-) tidak ada );(+);(++);(+++);(++++). berdasarkan kepekatan warna.
warna
3. kaca pada tempat meletakkan Kaca sampel dibersihkan Hal ini dilakukan agar sampel tidak
sampel dibersihka dengan alkohol dengan alkohol menggunakan terkontaminasi dengan zat lain.
tisu.

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020

4. Ditentukan indeks bias larutan Didapatkan skala indeks bias Indeks bias yang didapatkan berbanding
standar dan larutan tugas dengan masing-masing larutan dalam lurus dengan konsentrasi, ini
menggunakan alat Refraktometer masing-masing tabung reaksi. dikarenakan semakin banyak volume
ABBE, dengan meneteskan 1-2 Semakin pekat konsentrasi sirup dalam sampel maka nilai dari
tetes semakin besar indeks bias indeks bias akan semakin tinggi, karena
yang didapatkan volume sirup dalam standar
mempengaruhi kepekatan standar.
Digunakan alat refraktometer agar
terlihat jelas indeks biasnya, jika hanya
menggunakan kalorimeter hanya tampak
visual luarnya saja.

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
5.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu menganalisis campuran tiga komponen menggunakan
refraktometer dengan menggunakan prinsip yang didasarkan pada pengukuran besaran fisika
yaitu indeks bias.. Prinsip percobaan ini adalah kombinasi refraktometri dengan kolorimetri.
Refraktometri untuk melihat indeks hasilnya, sementara kalorimetri standar seri untuk melihat
warna. Pada percobaan ini bertujuan agar memahami pemakaian alat refraktometer ABBE
yang dikombinasikan dengan kalorimetri standar seri, menerapkan pengukuran dua besaran
fisika non selektif dalam analisis campuran tiga komponen, dan menggunakan sistem diagram
untuk menentukan komposisi campuran tiga komponen.
Analisa yang terdapat pada percobaan analisis ini yaitu analisa kualitatif dan
kuantitatif. Kualitatif terletak pada melihat tingkat intesitas perubahan warna, sementara
analisa kuantitatif melihat nilai indeks bias stndar.
Langkah pertama yaitu masing-masing buret yang mana terdiri dari tiga buret diisi
dengan akuades, sirup merah, dan etilen glikol. Buret digunakan agar lebih teliti dalam
memindahkan volume dalam jumlah tertentu. Berikutnya dibuat 15 larutan standar ketiga
komponen tersebut pada tabung reaksi, yang mana dalam setiap tabung reaksi berisikan 4 mL
larutan.
Setelah dibuat larutan standar kemudian masing-masing tabung reaksi dihomogenkan.
Hal tersebut bertujuan agar semua campuran larut dan agar bisa dilihat dengan lebih teliti
intensitas warnanya. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
campuran tiga komponen yang mengandung komposisi sirup terbanyak memiliki tingkat
warna merah yang tinggi dari larutan lainya. Semakin banyak sirup yang dimasukkan, maka
semakin pekat pada warna merah pada tabung reaksi. Cara yang dilakukan tersebut
berdasarkan metode kalorimetri yang mana cara ini hanya membandingkan secara visualnya
saja yaitu membandingkan berdasarkan intensitas warnanya saja.
Selanjutnya yaitu pengukuran indeks bias dari masing-masing larutan standar dan
larutan tugas. Pengukuran indeks bias dilakukan dengan alat yang disebut rafraktometer.
Pertama kaca sampel dibersihkan dengan alkohol dengan menggunakan tisu. Hal tersebut
dilakukan agar tidak ada zat pengotor atau lemak-lemak dan juga agar sampel yang digunakan
sebelumnya tidak bercampur dengan sampel yang baru yang akan mempengaruhi pengukuran
indeks bias sampel. Setelah dibersihkan dengan alkohol, sampel ditetesi 1-2 tetes pada kaca
prisma dan langsung ditutup. Setelah itu diamati melalui lensa dengan memutar lensa okuler
sampai tepat didapat setengah cahaya terang diatas dan setengah cahaya gelap dibawah.
Setelah didapatkan hal tersebut kemudian ditekan tombol dibagian kiri kebawah untuk

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
melihat skala indeks biasnya. Ketika tombol dibagian kiri ditekan maka cahaya tersebut akan
hilang dan akan terlihat skala indeks biasnya. Setelah itu skala indeks bias dibaca. Lalu lap
kaca prisma dengan tisu dan dibersihkan lagi dengan alkohol.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil bahwa indeks bias berbanding lurus
dengan kepekatan warna, dimana semakin pekat warna maka akan semakin tinggi konsentrasi.
Semakin banyak volume sirup dalam sampel maka nilai dari indeks biasnya semakin tinggi,
hal ini disebabkan oleh volume sirup dalam standar mempengaruhi kepekatan standar.
Semakin kental komposisi standar maka semakin tinggi pula nilai indeks bias. Indeks bias
dari larutan tugas adalah 1,4252 Persen kesalahan pada percobaan adalah 28% Kesalahan
yang terjadi seperti ketidaktelitian dalam pembacaan skala dan kurang teliti dalam membuat
campuran ketiga komponen tersebut.

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
- Refraktometer merupakan alat untuk mengukur indeks bias melalui cahaya yang
melewati sampel sedangkan kolorimetri adalah metode membandingkan warna
menggunakan mata secara visual
- Prinsip percobaan ini adalah pengukuran indeks bias berdasarkan perbedaan komposisi
yang dapat mengakibatkan perbedaan indeks bias.
- Dua besaran fisika non selektif yang diuji pada praktikum ini adalah indeks bias dan
warna
- Persen kesalahan rata-rata yang didapatkan dari percobaan ini adalah sebesar 28%

6.2 Saran
Beberapa saran untuk percobaan selanjutnya ialah:
- Tepat dalam memasukkan komposisi sirup, aquadest, dan etilen glikol
- Teliti dalam membandingkan warna larutan dengan metode kolorimetri
- Tepat dan teliti dalam pembacaan indeks bias pada alat refraktometer
- Bersihkan lensa refraktometer sebelum dan sesudah pengukuran dengan alkohol dan tisu

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
DAFTAR PUSTAKA

[1] Eko Hidayanto,dkk. 2010. Aplikasi Portable Brix Metter untuk Pengukuran Indeks
Bias Journal. 13 (4): 113- 114.
[2] Frengky Hutama Putra S, dkk. 2019. Pengaruh Komposisi Pada Minyak Telon
Terhadap Uji Indeks Bias dengan menggunakan Refraktometer Tipe Way Abbe. 15
(1): 33
[3] Nugraha Jusak , dkk. 2019. Analisis Cairan Tubuh dan Urine. Surabaya. Airlangga
University Press.
[4] Rahma Novestiana, Tiffany; Eko Hidayanto. 2015. Penentuan Indeks Bias dari
Konsentrasi Sukrosa (C12H22O11) pada Beberapa Sari Buah Menggunakan
Portable Brixmeter. Youngster Physics Journal 2 (4): 173- 180.

Analisis Campuran Tiga Komponen


Praktikum Analisis Spektrometri
Tahun Akademik 2019/2020
Lampiran 1. Struktur Bahan yang Digunakan

No. Rumus Senyawa Rumus Struktur

1 Etilen glikol (C2H6O2) OH


OH

2 Etanol (C2H5OH) H3C CH2 OH

3 Akuades (H2O) O
H H

Analisis Campuran Tiga Komponen

Anda mungkin juga menyukai