Anda di halaman 1dari 14

Nama Febrika Situmorang

Kelas A
NPM 270110200124

Resume Mineralogy
Bentuk,Habit Kristal,Pertumbuhan Kristal dan Proyeksi Kristal

1.Bentuk (form) Bidang Kristal


Bentuk bidang kristal merupakan kumpulan dari satu atau lebih bidang/muka kristal,
dimana semua bidangnya mempunyai hubungan yang sama terhadap unsur simetri
dan mempunyai sifat kimia dan fisika yang sama. Pada setiap kelas kristal ada sebuah
bentuk, dimana bidang kristal memotong semua sumbu kristal dengan panjang yang
berbeda-beda. Hal ini disebut sebagai “general form {hkl}”

2. Simbol Bidang Kristal


Dalam menuliskan notasi perbandingan dari sumbu-sumbu kristal dikenal berbagai
cara, yang umum digunakan adalah sistem yang dikemukakan oleh W. H. Miller
(Indices) dan Weiss (simbol koefisien).
Indices Miller suatu bidang selalu terdiri dari tiga angka (empat untuk sistem
hexagonal) yang mencerminkan sumbu a, b, dan c. Dalam simbol umum digunakan
notasi (hkl).Dalam penulisan notasi ini, angka yang digunakan adalah merupakan nilai
yang sederhana atau bilangan bulat dan nol, tanpa pecahan (hal ini sesuai dengan
hukum indices rasional yang berlaku dalam penentuan perbandingan parameter dari
sumbu-sumbu kristalnya.Besarnya parameter sangat bergantung dari ukuran jari-jari
atom atau ion yang menyusun kristal tersebut, yang sering tercermin sebagai unsur
translasi.
Indices Miller selalu mempunyai 3 parameter (yang berarti terdiri atas 3 sumbu
koordinat), tapi hal tersebut tidak berlaku untuk sistem Hexagonal, dimana berlaku 4
sumbu koordinat, yaitu 3 sumbu terletak pada bidang horizontal sehingga indices
Miller-nya (hkil). Indices yang ketiga pada sumbu horizontal selalu dinyatakan
dengan i, untuk indices pada sumbu negatifnya (d-), maka simbol diberi tanda (-)
pada bagian atas angkanya, sehingga ditulis (h, k, i, l)

Simbol sumbu yang biasa digunakan :

a1 = h = a
a2 = k = b
• Pada koefisien Weiss biasa
digunakan simbol;
a3 = i = c
Sumbu a = m ; b = n ; c = p dan d
=-q
c=l=d • Pada indices Miller biasa digunakan simbol;
Sumbu a = h ; b = k ; c = l dan d = i

2.1. Kedudukan Bidang


3. Bentuk Kristal

Bentuk: mengacu pada


sekelompok bidang (muka)
kristal yang memiliki hubungan
yang sama dengan unsur- unsur
simetri.Kristal dengan derajat
simetri yang lebih tinggi
cenderung menghasilkan lebih
banyak bentuk bidang (muka)
kirstal.
3.1. Atribut Unik Bentuk Kristal

Qu Anthop Pyr

Bidang bentuk-
N
bentuk tertentu
umumnya
memiliki atribut

3.2. Bentuk Indek (Indises)

• Di definisikan oleh indeks c


Miller (hkl) bidang di
kuadran positif

• penulisan dalam kurung a

{hkl} : a {100},  {111}, c 4/m 2/m 2/m


Tetragonal a

4. Nama dari Bentuk Bidang Kristal


Berdasarkan Groth, 1895; A.F. Rogers, 1935
Dibedakan atas 48 form yang berbeda yaitu :
• Kelompok non-isometrik (33)
• Kelompok isometrik (15)

4.1. Bentuk Non-isometrik


4.1a Pedion
terdiri atas satu bidang kristal.
4.1b Pinacoid
bentuk kristal yang dibatasi oleh dua bidang terbuka yang
sejajar.

4.1.1 DIHEDRON (3 types)


– Two non-parallel face
– Related by mirror (DOME) or 2-fold
rotation (SPHENOID) and 2 sphenoid
up and bottom (DISPHENOID)
4.1.1a Dome
Merupakan bentuk terbuka dari dua bidang yang tidak paralel,
dimana satu terhadap yang lainnya merupakan pencerminan.
4.1.1b Sphenoidal
Terdiri atas dua bidang non pararel yang dikontrol oleh
adanya sumbu lipat dua
4.1.1c Disphenoid = Dihedron
Adanya pasangan 4 bidang, dua bidang di atas merupakan
bentuk sphenoid dan dua bidang bentuk sphenoid di bawah
4.1.1d Prisma
Bentuk terbuka yang bisa terdiri dari 3,4,6,8, dan 12 bidang yang
kesemuanya paralel terhadap sumbu yang sama, yang dapat
dikontrol oleh adanya sumbu lipat 3 (triad), 4 (tetrad), atau 6
(hexad)
4.1.1e Pyramid
Suatu bentuk terbuka yang bisa terdiri berpotongan di satu titik,
yang dikontrololeh sumbu lipat berharga 3,4 atau 6.
4.1.1f Dypiramid
Terdiri dari 6,8,12,16, atau 24 bidang-bidang Pyramid
yang berpotongan atas dan bawahakibat adanya cermin
horizontal.
4.1.1g Rombohedron
Terdiri atas 6 bidang, dimana 3 bidang diatas dan 3 bidang di
bawah, serta sudut antar dua bidang 60°dikontrol oleh adanya
sumbu lipat 3 yang terletak pada sudutnya.
4.1.1h Schalenohedron
Terdiri atas 8 (tetragonal) atau 12 (hexagonal) bidang yang
merupakan pasangan simetri.Pada tetragonal pasangan bidang
yang atas dan bawah dikontrol oleh rotoinversi 4,sedangkan pada
hexagonal satu pasangan bidang atas dan bawah dikontrol oleh
roto inversi 3.
4.1.1i Trapezohedron
Suatu bentuk terbuka yang terdiri dari 6,8, atau 12 bidang dengan
3,4 atau 6 bidang di atas dan dibawah , dimana tiap-tiap bidang
berbentuk trapesium(mendekati trapesium). Bentuk ini dikontrol
oleh sumbu lipat 3,4, atau 6 yang tegak lurus sumbu lipat 2.

4.2. Bentuk Isometrik

No. of Face : 12 No. of Face : 24


No. of Face : 6 No. of Face : 8
No. of Face :24 No. of Face : 24 No. of Face : 48 No. of Face : 4

No. of Face : 12 No. of Face : 12


No. of Face : 24
No. of Face : 24

No. of Face : 12 No. of Face : 12


No. of Face : 24

5. System Kristal
 Isometric System

 Hexagonal System

 Tertagonal System

 Monocline System

 Orthorhombic System
 Triclinic System

6. Pertumbuhan Kristal

• Kristal atau mineral di alam bisa tertentuk secara individu atau lebih sering
dalam bentuk agregate /composite crystal (kelompok/kumpulan kristal)
• Pertumbuhannya bisa berbentuk :
 kristal yang tumbuh secara paralel/sejajar (epitaxis)
 kristal yang tumbuh berbentuk konsentris (hoper)

 kristal kembar yand ditandai oleh bidang cermin yang membatasi


kedua kristal kembar tersebut.

7. Kebiasaan Kristal (Crystal Habit)


Kebiasaan kristal adalah bentuk eksternal karakteristik kristal individu atau
kelompok kristal. Kebiasaan kristal tunggal adalah deskripsi bentuk umum
dan bentuk kristalografi, ditambah seberapa baik setiap bentuk berkembang.
Mengenali kebiasaan itu dapat membantu dalam mengidentifikasi suatu
mineral.Ketika bidang-bidang berkembang dengan baik karena pertumbuhan
yang tidak padat, sebuah kristal disebut euhedral, satu dengan bidang yang
sebagian berkembang adalah subhedral, dan satu dengan bidang kristal yang
tidak berkembang disebut anhedral
Nama-nama kebiasaan kristal berasal dari :
 Bidang kristal yang dominan (prisma - prismatik, piramida -
piramidal dan pinacoid - platy).
 Bentuk kristal (kubik, oktahedral, dodecahedral).
 Agregasi kristal atau agregat (berserat, botryoidal,
 memancar, masif).
 Penampilan kristal (daun / lamellar (berlapis), dendritik, berbilah, asikuler,
lenticular, tabular (berbentuk tablet)
Acicular : Needle- Botryoidal or
like, slender Amygdaloid : Bladed : Blade- Coccomb :
Almond-shaped globular : Grape-
and/or tapered. like, slender and Aggregated flaky
Expl : Heulandite; like;
flattened Expl : or tabular cystals
Expl : Natrolite; subhedral Zircon hemispherical
Actinolite; closely spaced
Rutile masses
Kyanite Expl : Barite,
Expl :
Hematite, Marcasite
Pyrite,
Malachite,
Smithsonite

Cubic : Cube Drusy :


shape Dendritic or Dodecahedral : Aggregate or Enantiomorphic:
arborescent : Rhombic minute crystals Mirror-image
Expl : Pyrite, Tree-like, dodecahedron coating a surface habit (twin) and
Galena, Halite branching in one (12-sided) or cavity optical
or more direction characteristics;
from central point Expl : Garnet Expl : Uvarovite, right- and left
Malachite, handed
48 crystals
Expl : Mn-Oxide, Azurite, Quartz
Magnesite, native Expl : Quartz,
copper Plagioclase,
Staurolite
Fibrous :
Equant, Stout : Extremely slender Filiform or Foliated or micaceous or
Length, width, prisms Expl : capilary : Hair- lamellar (layered) : Layered
and breadth Serpentinite like or thread- structure, parting into thin
roughly equal group, Tremolite like, extremely sheets
(Asbestos) fine
Expl : Garnet, Expl : Mica (Muscovite,
Olivine Expl : Zeolites Biotite)
49

Granular :
Aggregates of
Mammilary : Breast-like surface
anhedral crystal Hemimorphic : Hexagonal : formed by intersecting partial
in matrix Doubly termiated Hexagon shape, spherical shapes, larger version of
crystal with two six sided Expl : botryoidal, also concentric layered
Expl : Bornite,
differently shaped Quartz, Hanksite aggregates
Scheelite
ends
Expl : Malachite, Hematite
Expl :
Hemimorphite,
Elbaite

Hopper crystals :
Like-cubic, but Platy : Flat,
tablet-shaped, Octahderal : Nodular or
outher portions of
prominent Octahedron, 8 tuberose : Deposit
cubes grow faster
pinnacoid sided (two of roughly spherical
than inner portion,
Massive or compact : pyramids base to form with irregular
creating a Expl : Wulfenite
Shapeless, no base) protuberances
concavity
Expl : Diamond, Expl : Chalcedony,
Expl : halite, distinctive
Magnetite various Geodes
Calcite, systhethic external crystal
Bismuth shape Expl :
Reniform or Renticulated : Prismatic :
Radiating or
colloform : Crystal forming Pseudo- Elongate, prims-like,
divergent :
net-like hexagonal : well developed
radiating outward Similar to
Hexagonal crystal faces parallel
from a central botryoidal/mamilary intergrowth
appearance due to the vertical axis
point intersecting kidney- Expl : Cerussite
to cyclic twinning
shaped massess Expl : Tourmaline,
Expl : Wavellite, Expl : Aragonite,
Beryl
Pyrites Expl : Hematite, Chrysoberyl
Pyrolusite,
Greenockite

Plumose : Rosette or lenticular Sphenoid : Stalactitic : Forming as


(lens shaped Wedge-shaped stalactites or
Fine, feather-like crystals) : Platy, Expl : Sphene stalagmites cylindrical
scales radiating rose like or cone-shaped Expl :
aggregate Calcite, Geothite,
Expl :
Malachite
Aurichalcite, Expl : Gypsum, Barite
Boulangerite, (Desert rose)
Mottramite
Stellate : Star- Stubby or blocky or
like, radiating tabular : More Wheat sheaf : Tetrahedral : Tetrahedra-
Expl : elongated than equant, Aggregates shaped crystal Expl :
Phyrophyllite, slightly longer than resembling hand- Tetrahedrite, Sphinel,
Aragonite wide, flat tablet shaped reaped wheat Maganetite
Expl : Feldspar, Topaz sheaves
Expl : Stilbite

8. Proyeksi Kristal yang disebut sebagai


kutub, sedangkan
 Untuk mengamati objek 3 hubungan suatu titik
dengan titik yang lain
dimensi dari suatu kristal merupakan hubungan
menjadi bentuk 2 dimensi. yang angular.
 Proyeksi kristal adalah 
penggambaran kembali
setiap bidang suatu 8.1. Proyeksi Kristal
kristal menjadi suatu titik
1. Spherical Projection ketitik Selatan untuk bidang kristal
(Proyeksi bola): yg berada di hemisfer atas dan
titik tembus garis ini terhadap
Bidang proyeksi berupa
bola. Dilakukan dengan bidang equator adalah proyeksi
menarik garis tegaklurus stereografi dari bidang yang dicari
dari bidang kristal melalui (simbolnya •). Untuk bidang yang
pusat bola dan diteruskan berada di hemisfer bawah (di
sehingga menembus
dinding bola. Bidang bawah equatorA) ditarik garis
proyeksi adalah bagian luar kutubnya ke utara (simbolnya o ).
kulit bola.
2. Gnomonic Projection
(Proyeksi gnomonik): 8.1a.Proyeksi Stereografi
Hampir sama dengan Untuk menggambar bentuk 3D
proyeksi bola tetapi suatu kristal menjadi 2D pada
bidang proyeksinya
adalah bidang singgung kertas.
yang menyinggung bola
dan memotong kutub  Bagian terluar dari bola
utara bola sehingga garis
dari bidang kristal yang adalah merupakan
dibuat diteruskan hingga
menembus bidang bidang proyeksi bola
singgung berupa titik-titik
yg sekaligus merupakan  Titik diplot pada
proyeksi. perpotongan antara kutub
3. Orthographic Projection dengan lingkaran
(Proyeksi Ortografi)  Bidang = titik, tetapi
Bidang proyeksi dapat terletak hasilnya masih dalam
dimana saja dari bola, tetapi bentuk 3D
umumnya terletak di utara (diantara
 Bidang abu-abu= bidang
bola yg tegaklurus terhadap sumbu
equator
U-S di atas bidang proyeksi
gnomonik), proyeksinya dengan cara  Bidang equator digunakan
menarik garis tegaklurus dari titik- untuk menggambarkan 2D
titik yang berupa kutub bola ke dan kutub-kutub bola di
bidang proyeksi. proyeksikan kembali
3. Stereographic Projection  Untuk mengetahui arah
(Proyeksi Stereografi): kutub stereografinya kita
Bidang proyeksinya adalah dapat menghitung sudut
bidang equator bola atau bidang dari jarak dan titik pusat
horizontal yang melalui equator
bola. Sehingga titik proyeksi bola
masih harus ditarik dengan garis

Anda mungkin juga menyukai