Batuan Beku (Igneous Rock) SANTOSO

Batuan
Beku
(Igneous Rock)
Fransiskus Litani Santoso
Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia 2017 – Polaris
Alumni SMAK Ketapang 1, Jakarta Pusat
Silver medalist – OSN 2016 Palembang
Silver medalist – OGG ITB 2016
Silver medalist – IESO 2017 France
Jenis‐jenis Batuan Beku
• Berdasarkan Genesanya
• Berdasarkan Kandungan Silika
• Berdasarkan Indeks Warna
Batuan Beku (Igneous Rock) ‐ Fransiskus L. S. 2
Jenis Batuan Beku Berdasarkan Genesanya
• Batuan Beku Intrusif (Plutonic)
“Batuan yang berasal dari pembekuan magma di dalam bumi.”
• Batuan Beku Ekstrusif (Vulkanik)
“Batuan yang berasal dari pembekuan magma di luar bumi.”
Batuan Beku Intrusif (Plutonic)
• Konkordan (Concordant)
“Intrusi yang sejajar dengan perlapisan batuan di sekitarnya.”
• Diskordan (Discordant)
“Intrusi yang memotong perlapisan batuan di sekitarnya.”
Konkordan (Concordant)
• Sill
“Intrusi yang melembar (sheetlike) sejajar dengan batuan di sekitarjnya
dengan ketebalan beberapa meter hingga kilometer.”
• Laccolith
“Intrusi yang berbentuk kubah cembung ke atas (planconvex).”
• Lopolith
“Intrusi yang berbentuk melensa dan melengkung ke bawah akibat
elastisitas batuan di bawahnya lebih tinggi.”
• Phacolith
“Intrusi yang melensa dan terbentuk pada sumbu lipatan.”
Diskordan (Discordant)
• Dike
“Intrusi berbentuk tabular yang memotong perlapisan.”
• Batholith
“Dapur magma yang membeku, berukuran >100 km2, tersingkap ke
permukaan, berbentuk tak beraturan, dan tak diketahui dasarnya.”
• Stock
“Dapur magma minor yang membeku, berukuran <100 km2, dan
tersingkap ke permukaan.”
Jenis Batuan Beku
Berdasarkan Kandungan Silika
• Batuan beku asam (felsic) • Batuan beku basa (mafic)
Si > 66% 45% < Si < 52%
• Batuan beku menengah • Batuan beku ultrabasa
(intermediate) (ultramafic)
52% < Si < 66% Si < 45%
Jenis Batuan Beku
Berdasarkan Indeks Warna
• Batuan beku leucocratic • Batuan beku melanocratic
Mineral mafic 0‐30% Mineral mafic 60‐90%
• Batuan beku mesocratic • Batuan beku hypermelanic
Mineral mafic 30‐60% Mineral mafic 90‐100%
Bowen Reaction Series
Struktur Batuan Beku
“Struktur merupakan kenampakan formasi batuan di lapangan.”
• Massive
“Struktur suatu masa batuan yang terlihat seragam.”
• Sheeting joint
“Struktur terlihat seperti lembaran.”
• Columnar joint
“Struktur batuan terpisah yang berbentuk
poligonal seperti batang pensil. Terbentuk akibat
membekunya magma pada waktu erupsi secara
cepat dan terkena tekanan.”
• Pillow lava
“Struktur menyerupai bantal yang bergumpal‐
gumpal. Terbentuk akibat erupsi di dalam air.”
• Vesicular
“Struktur memperlihatkan lubang‐lubang pada
batuan beku akibat adanya gas. Biasanya terdapat
pada batuan vulkanik.”
• Amygdoloidal
“Struktur vesicular yang kemudian terisi oleh
mineral kalsit, kuarsa, atau zeolit.”
Tekstur Umum Batuan Beku
• Granularitas (Grain Size)
“Ukuran butiran kristal dalam batuan.”
• Derajat Kristalisasi
“Perbandingan antara massa kristal dengan massa gelas.”
• Kemas
“Bentuk, susunan, dan hubungan antar butir kristal.”
Granularitas (Grain Size)
• Aphanitic
Besar butiran (phenocryst) < 1 mm dan harus dilihat menggunakan
mikroskop.
• Porphyritic
Besar butiran (phenocryst) 1‐5 mm dan harus dilihat menggunakan lup.
• Phaneritic
Besar butiran (phenocryst) > 5 mm dan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Derajat Kristalisasi
• Holokristalin
Keseluruhan tersusun atas kristal akibat pembekuan yang berlangsung
lambat.
• Hipokristalin
Phenocryst tersusun atas kristal dan groundmass tersusun atas gelas.
• Holohyalin
Keseluruhan tersusun atas gelas akibat pembekuan yang berlangsung cepat.
Kemas
• Bentuk Butir
• Hubungan Antarbutir (Relasi)
Bentuk Butir
• Euhedral : Dibatasi oleh bidang kristal itu sendiri.
• Subhedral : Bidang kristalnya kurang sempurna.
• Anhedral : Bidang kristal tidak sempurna.
Hubungan Antarbutir
• Equigranular
“Butiran seragam.”
• Inequigranular
“Butiran tidak seragam.”
Equigranular
• Idiomorph / Automorph / Parnidiomorph
“Dominan kristal euhedral.”
• Hypidiomorph / Hypautomorph
“Dominan kristal subhedral.”
• Allotromorph / Xenomorph
“Dominan kristal anhedral.”
Inequigranular
• Porphyritic
“Phenocryst tertanam pada groundmass yang lebih halus.”
Phaneroporphyritic
“Phenocryst tertanam pada groundmass yang lebih halus, tetapi masih
dapat dilihat dengan mata telanjang.”
Porphyroaphanitic
“Phenocryst tertanam pada groundmass yang lebih halus dan tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang.”
Inequigranular
Inequigranular
• Vitrophyric
“Phenocryst tertanam pada groundmass yang berupa gelasan.”
• Poikilitic
“Kristal kecil (chadocryst) dilingkupi oleh kristal besar (oikocryst).”
Deskripsi Batuan
Batuan berwarna putih, mempunyai struktur masif, tekstur
ଵ ଵ
berdasarkan granularitas afanitik, ukuran kristal ‐ mm,
ଵ଺ ଶ
tekstur berdasarkan kristalinitas hipokristalin, hubungan antar
kristalnya allotromorf, komposisi fenokrisnya tersusun atas
kuarsa (40%), K‐feldspar (30%), feldspar plagioklas (20%), dan
pirolusit sebagai mineral aksesoris, komposisi massa dasarnya
tersusun atas mineral asam yang berupa kuarsa dan gelas.
Nama Batuan: Rhyolite
Petrogenesa
Berdasarkan warna batuan, yaitu putih, maka batuan ini
berasal dari magma yang bersifat asam (felsic). Berdasarkan
tekstur batuan, yaitu afanitik, maka batuan ini termasuk
batuan beku luar (vulcanic).
Jadi, batu ini terbentuk di kerak benua bagian luar dengan
magma asal adalah magma asam.

Batuan Beku (Igneous Rock) SANTOSO

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Batuan Beku (Igneous Rock) SANTOSO

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Batuan

Anda mungkin juga menyukai