Anda di halaman 1dari 9

Skip to content

 MENU

Reliabilitas
Oleh Dosen Pendidikan 2Diposting pada 03/04/2020

Pengertian Reliabilitas
Menurut Sugiono (2005) Pengertian Reliabilitas adalah serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila
pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara
berulang. Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes,
yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor
yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang
berbeda-beda.
Menurut Sukadji (2000) reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat
tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas
dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien
tinggi berarti reliabilitas tinggi. Menurut Nursalam (2003) Reliabilitas adalah
kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan
hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang berlainan.
Alat dan cara mengukur atau mengamati sama – sama memegang
peranan penting dalam waktu yang bersamaan.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian reliabilitas di atas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa reliabilitas adalah suatu keajegan
suatu tes untuk mengukur atau mengamati sesuatu yang menjadi objek
ukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jka tes
tersebut dapat memberikan hsil yang tetap sama (konsisten, ajeg). Hasil
pengukuran itu harus tetap sama (relative sama) jika pengukurannya
diberikan pada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang
berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda pula. Alat ukur
yang reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur yang reliable.

Pelaksanaan Tes Untuk Menentukan Reliabilitas


Untuk mengestimasi reliabilitas suatu alat penilaian (tes dan non tes) ada
tiga cara yang paling banyak dipergunakan, yaitu tes tunggal (single test),
tes ulang (test re-test), dan tes ekuivalen (alternate test).
1. Tes Tunggal (single Test)
Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu perangkat (satu set) yang
diberikan terhadap sekelompok subyek dalam satu kali pelaksanaan.
Dengan demikian hasil tes ini hanya terdapat satu kelompok data berupa
skor hasil tes. Ada bermacam – macam teknik yang bisa digunakan untuk
menentukan reliabilitas jenis tes tunggal ini.

2. Tes Ulang (test re-test)


Tes ulang adalah tes yang terdiri dari seperangkat tes yang diberikan
kepada sekelompok subyek dua kali. Reliabilitasnya dihitung dengan cara
mengkorelasikan hasil tes pertama dengan tes kedua. (Metode tes ulang
adalah penggunaan tes yang sama dua kali pada sejumlah peserta tes
yang sama).
Metode tes ulang dilakukan orang untuk menghindari penyusunan dua seri
tes. Dalam menggunakan teknik atau metode ini pengetes hanya memiliki
satu seri tes tetapi dicobakan dua kali. Oleh karena tesnya hanya satu dan
dicobakan dua kali, maka metode ini dapat disebut dengan single-test-
double-trial method. Kemudian hasil dari kedua tes tersebut dihitung
korelasinya.

3. Tes Ekuivalen (alternate test)


Tes ekuivalen adalah tes yang terdiri dari dua perangkat dimana soal –
soal pada perangkat pertama ekuivalen dengan soal – soal pada perangkat
kedua. Pengertian ekuivalen disini adalah soal – soal yang memuat konsep
yang sama, tetapi soal tersebut tidak persis sama. Selain memuat konsep
yang sama, tingkat kesukarannya pun harus sama. Misalkan untuk soal
pemfaktoran suku tiga bentuk  ekuivalen dengan bentuk  , tetapi tidak
ekuivalen dengan bentuk  sebab meskipun konsep suku tiga dan
pemfaktoranya sama tetapi tingkat kesukarannya berbeda. Untuk
menentukan reliabilitasnya dihitung dengan cara mengkorelasikan hasil tes
untuk soal perangkat pertama dengan hasil tes dari perangkat kedua.
Tujuan Reliabilitas
Tujuan dari uji reliabilitas ini adalah untuk menunjukkan konsistensi skor-
skor yang diberikan skorer satu dengan skorer lainnya.

Jenis – Jenis Reliabilitas


Walizer (1987) menyebutkan bahwa ada dua cara umum untuk mengukur
reliabilitas, yaitu :

1. Reliabilitas Stabilitas.
Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk setiap
orang atau setiap unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas
ini menyangkut penggunaan indicator yang sama, definisi operasional, dan
prosedur pengumpulan data setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang
berbeda. Untuk dapat memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur
skornya haruslah sama atau hampir sama.

2. Reliabilitas Terwakili
Mengacu pada keterandalan masing-masing grup. Menguji apakah
penyampaian indikator sama jawabannya saat diterapkan ke kelompok yang
berbeda-beda.

3. Reliabilitas Seimbang (equivqlence reliability)


Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis ukuran
yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai sama
tetapi dengan satu atau lebih indicator yang berbeda, batasan-batasan
operasional, peralatan pengumpulan data, dan / atau pengamat-pengamat.
Menguji reliabilitas dengan menggunakan ukuran ekivalen pada waktu yang
sama bias menempuh beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum disebut
teknik belah-tengah.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas

1. Jumlah butir soal


Banyaknya soal pada suatu instrumen ikut mempengaruhi derajat
reliabilitasnya. Semakin banyaknya soal-soal maka tes yang bersangkutan
cenderung semakin menjadi reliabel.

2. Homogenitas Soal Tes


Soal yang memiliki homogenitas tinggi cenderung mengarah pada tingginya
tingkat realibilitas. Dua buah tes yang sama jumlah butir-butirnya akan tetapi
berbeda isinya, misalnya yang satu mengukur tentang pengetahuan
kebahasaan dan yang satunya tentang kemampuan fisika akan menghasilkan
tingkat reliabilitas yang berbeda. Tes fisikan cenderung menghasilkan tingkat
reliabilitas yang lebih tinggi daripada tes kebahasaan karena dari segi isi
kemampuan menyelesaikan soal fisika lebih homogen  daripada pengetahuan
kebahasaan.

3. Waktu Yang diperlukan Untuk Menyelesaikan Tes


Semakin terbatasnya waktu dalam pengerjaan tes maka akan mendorong  tes
untuk memiliki reliabilitas yang tinggi.

4. Keseragaman Kondisi Pada Saat Tes Diberikan


Kondisi pelaksanaan tes yang semakin seraga akan memunculkan reliabilitas
yang makin tinggi

5. Kecocokan Tingkat Kesukaran Terhadap Peserta


Tes
Bahwa soal-soal dengan tingkat kesukaran sedang cenderung lebih reliabel
dibandingkan dengan soal-soal yang sangat sukar atau sangat mudah
6. Heterogenitas Kelompok
Semakin heterogen suatu kelompok dalam pengerjaan suatu tes maka tes
tersebut cenderung untuk menunjukkan tingkat reliabilitas yang tinggi

7. Motivasi Individu
Motivasi masing-masing individu dalam  mengerjakan suatu instrumen akan
mampu mempengaruhi realibilitas. Perbedaan motiviasi antar  individu dalam
kelompok akan menimbulkan kesalahan acak pada pengukurannya karena
individu yang tidak memiliki motivasi tidak akan mengerjakan instrumen
tersebut dengan sungguh-sungguh sehingga jawaban yang diberikan tidak
akan mencerminkan kenyataan yang sebenarnya.

8. Variabilitas Skor
Instrumen yang menghasilkan rentangan skor yang lebh luas  atau lebih tinggi
variabilitasnya, akan memiliki tingkat reliabilitas yang lebih tinggi daripada
menghasilkan rentangan skor yang lebih sempit , seperti bentuk pilihan ganda
cenderung menghasilkan tingkat reliabilitas yang lebih tinggi daripada bentuk
benar – salah

Cara – cara Mencari Besarnya Reliabilitas

 Pendekatan Tes Tunggal


Analisis data untuk pendekatan tes tunggal bisa dibagi ke dalam 2 (dua)
macam teknik, yaitu Teknik Belah Dua (Spilt-Half Technique) danTeknik Non
Belah Dua (Non Spilt-Half Techique).

 Teknik Non Belah Dua


Pakar yang mengemukakan teknik non belah dua adalah Kuder dan
Richardson. Mereka berpendapat bahwa teknik belah dua kurang baik dalam
mencari koefisien reliabilitas, sebab bisa dilakukan dengan cara yang berbeda
sehingga menghasilkan yang berbeda pula. Disamping itu dalam
pelaksanaannya, teknik belah dua sulit sekali memperoleh dua belahan yang
setara satu sama lain.
Untuk menghindari hal tersebut, Kuder dan Richardson mengemukkan cara
untuk menghitung koefisien reliabilitas tanpa membelah tes menjadi dua
bagian, tetapi membagi tes menurut banyak nya butir soal yang disajikan, yaitu
dengan menganalisis masing – masing butir soal tersebut. Rumus yang
digunakan untuk menghitung koefisien reliabilitas tes tanpa membelah tes
menjadi bagian adalah rumus KR-20 dan KR-21.
Rumus KR-20

Sebagai contoh kita gunakan hasil tes matematika yang terdiri dari 15 butir
soal yang diikuti 10 subyek siswa seperti yang digunakan sebelumnya. Tabel
di bawah ini adalah tabel persiapan untuk menghitung koefisien reliabilitas
dengan KR-20.
Ancaman Terhadap Reliabilitas
Semua jenis instrumen tes atau nontes tidak terlepas kesalahan. Hal ini
berlaku untuk instrumen tes dalam ilmu-ilmu eksakta dan dalam ilmu-ilmu
psikologi dan pendidikan. Misalnya, dalam mengukur panjang dengan suatu
penggaris, mungkin ada kesalahan sistematis berhubungan dengan di mana
titik nol dicetak pada penggaris dan kesalahan acak berhubungan dengan
kemampuan mata dalam membaca tanda-tanda dan memperhitungkan tanda-
tanda tersebut.
Juga memungkinkan bahwa panjang obyek dapat berubah dari waktu ke waktu
dan pada lingkungan yang berbeda (misalnya perubahan temperatur). Salah
satu tujuan penilaian adalah untuk mengurangi kesalahan tersebut hingga ke
tingkatan yang sesuai dengan tujuan tes. Tes yang beresiko tinggi (high-stakes
tes), seperti ujian untuk mendapatkan SIM, harus mempunyai kesalahan yang
sangat kecil. Tes di kelas dapat mentolerir kesalahan yang lebih tinggi secara
wajar kesalahan tersebut mudah dikoreksi sepanjang proses pengujian.
Reliabilitas hanya mengacu pada derajat tingkat kesalahan yang tidak
sistematis, yang disebut kesalahan acak.

Demikianlah artikel dari dosenmipa.com mengenai Reliabilitas – Jenis, Tujuan,


Contoh, Cara, Konsep, Pelaksanaan, Faktor yang Mempengaruhi, Ancaman,
semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

 0SHARE
 Facebook
 Twitter
 Print
 Email
 WhatsApp
 Yahoo Mail
 Gmail
 Evernote
 Line
 SMS
 Telegram
 Facebook Messenger

Posting pada SosiologiDitag 2006, 2012, cara agar instrumen valid dan


reliabel, cara menghitung indeks validitas tes, contoh instrumen non
tes, contoh reliabilitas, contoh soal reliabilitas, contoh soal validitas dan
reliabilitas, contoh uji validitas dan reliabilitas manual, contoh validitas, cooper
dan schindler, cronbach alpha 0 5, cronbach alpha menurut sugiyono, dalam
zulganef, definisi reliabilitas, hubungan antara validitas dan
reliabilitas, hubungan validitas dan reliabilitas, jenis jenis reliabilitas pdf, jenis
reliabilitas, jenis uji reliabilitas, jenis validitas, jenis validitas instrumen
tes, jenis-jenis reliabilitas, jurnal reliabilitas, kegunaan uji bivariate, konsep
validitas, macam macam validitas, makalah pengukuran dan instrumen
penelitian, makalah reliabilitas, makalah uji reliabilitas, makalah
validitas, makalah validitas dan reliabilitas, makalah validitas dan reliabilitas
doc, makalah validitas tes, metode kuder richardson 20, pengertian reliabilitas
tes, pengertian reliability dalam komputer, pengujian instrumen
penilaian, reabilitas, reliabilitas adalah, reliabilitas dan validitas azwar
pdf, reliabilitas dengan spearman brown, reliabilitas instrumen, reliabilitas
kbbi, reliabilitas menurut azwar, reliabilitas pdf, reliabilitas spss, reliabilitas tes
objektif, reliabilitas tes ulang, rumus alpha cronbach, rumus cronbach alpha
menurut arikunto, rumus reliabilitas word, rumus spearman brown
sugiyono, teknik validasi instrumen penelitian, tujuan pembuatan kuesioner, uji
expert adalah, uji hoyt adalah, uji instrumen adalah, uji instrumen spss, uji
normalitas adalah, uji reliabilitas dengan excel, uji reliabilitas kr 20 dengan
excel, uji reliabilitas menurut sugiyono, uji reliabilitas menurut sugiyono
(2017), uji reliabilitas menurut sugiyono 2013, uji reliabilitas pdf, uji reliabilitas
spss, uji validitas dan reliabilitas pdf, uji validitas dan reliabilitas spss, valid tapi
tidak reliabel, validitas dan reliabilitas pdf, validitas dan reliabilitas ppt, validitas
dan reliabilitas spss, validitas isi menurut para ahli

Navigasi pos
Pos sebelumnyaElektabilitas adalah
Pos berikutnyaSpam adalah

Pos-pos Terbaru

  Penelitian adalah
  Customer Relationship Management (CRM)
  Kesehatan Lingkungan
  Pengertian Guru
  Pengertian Ilusi
  Kartu Kredit adalah
  Pengertian Disintegrasi Sosial
  Teori Kendala adalah
  Makalah Pasang Surut Air Laut
  E-Banking adalah
Materi Terpilih

 Contoh Teks Editorial


 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
 Pengertian Hubungan Internasional Menurut Para Ahli
 Pengertian Hukum Menurut Para Ahli
 Teks Negosiasi
 Majas Repetisi
 Contoh Diksi
 Contoh Teks Eksplanasi
 Contoh Teks Berita
 Contoh Teks Negosiasi
 Contoh Teks Ulasan
 Contoh Teks Eksposisi
 Contoh Teks Cerita Ulang
 Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol
 Contoh Karangan Eksposisi
 Contoh Pamflet
 Contoh Seni Rupa Murni
 Contoh Paragraf Campuran
 Contoh Seni Rupa Terapan
 Teks Debat
 Contoh Karangan Deskripsi
 Contoh Paragraf Persuasi
 Contoh Paragraf Eksposisi
 Contoh Paragraf Narasi
 Contoh Karangan Narasi
 Teks Prosedur
 Contoh Karangan Persuasi
 Contoh Karangan Argumentasi
 Teks Proklamasi

 
Created By : DosenPendidikan.Com | 2014

Anda mungkin juga menyukai