Anda di halaman 1dari 4

MATRIKS RISK MANAGEMENT

COMPLEXITY INFORMAN KODING KESIMPULAN


Bagaimana cara Direktur Medik 1. Rumah sakit sudah memiliki Mengantisipasi dengan
sistem manajemen sistem alarm, terus
bapak/ibu
terkoordinir, tetapi monev melakukan koordinasi
mengantisipasi 4 masih kurang bejenjang dan
2. Ketika ada regulasi yang tidak terintegrasi. Kita sudah
point diatas tadi?
cocok, akan dicoba sampai ada sistem manajemen
menemukan formulasi yang yang terkoordinir, tetapi
tepat monev masih kurang.
3. Antisipasi dengan sistem Saat ada regulasi yang
alarm dengan koordinasi tidak cocok, maka akan
berjenjang dan terintegrasi dicari formulasi yang
4. Kita selalu mengikuti tepat untuk
perkembangan antisipasi dan meluruskannya.
mengakses semua baik dari
luar negara maupun didalam
negara
Direktur SDM 1. Seseorang harus ditempatkan SDM, profesionalitas
berdasarkan kompetensi dan dan budaya harus
profesionalismenya dipertahankan. Setiap
2. Setiap staf dinilai dan staf akan diberi
dievaluasi. Jika ditemukan staf pelatihan sesuai
yang belum berjalan sesuai kemampuannya. Staf
tupoksi maka akan ditindak akan dinilai dan
lanjut dievaluasi. Staf yang
3. SDM, profesionalitas dan tidak bekerja sesuai
budaya kerja harus tupoksi akan di tindak
dipertahankan lanjut.
4. Memberikan pembinaan
kepada staf, seperti mengikuti
pendidikan dan pelatihan
5. Perubahan harus disikapi
dengan bijak dan positif
Kepala Bidang 1. Membentuk tim Mengantisipasi dengan
Pelayanan 2. Dirut sudah punya tim mutu membentuk tim yang
Medik 3. Dirut juga punya tim ahli. sesuai dengan
4. Tim yang dibentuk harus keahliannya. Di M.
sesuai dengan keahliannya Djamil masih
5. Globalisasi harus diikuti terkendala dengan
dengan sistem informasi yang sistem informasi dan
bagus analisis yang belum
6. Sistem informasi RSUP M. maksimal, hal ini akan
Djamil masih sangat lemah. berdampak kepada
7. Analisis tidak tajam karena pasien. Sehingga
tidak ada ahlinya diperlukan SIM RS
8. Sistem informasi yang bagus serta jaringan dan
akan berdampak kepada pasien komunikasi yang baik
safety
9. Sistem informasi yang
bertanggung jawab adalah
SIM RS, kemudian jaringan
dan komunikasi
Kepala Bidang 1. Rumah sakit memiliki Kita sudah memiliki
Fasilitas manajemen resiko manajemen resiko
2. Resiko pasti sudah di maaping
semua
Kepala Bidang 1. Jalan keluar sudah dilakukan, Kita sudah ada risk
Keperawatan tapi belum efektif dalam management, tetapi ini
membuat kebijakan tertulis belum optimal. Saat ada
2. Jika ada kebijakan yang kebijakan yang
mengambang, maka mengambang, kita akan
dikembalikan ke regulasi kembali berpatok
induk kepada regulasi induk.
3. Risk management sudah jalan,
tapi belum optimal
Kepala Mengadakan pertemuan dengan Mengatasi
Instalasi ka. Instalasi dan kepala ruangan permasalahan dengan
Jantung untuk mengatasi permasalahan mengadakan
pertemuan bersama
kepala instalasi dan
kepala ruangan
Kepala IGD 1. Bersifat situasional Mengantisipasi dengan
2. Staf tidak bisa mengambil mencari solusi jika ada
kebijakan yang fix, takut masalah dan
bertentangan dengan melaporkan ke pihak
keinginan pimpinan terkait. Kita bersifat
3. Sehingga jika ada masalah, situasional, karena takut
kita cari solusi, kemudian bertentangan dengan
dilaporkan keinginan pimpinan.
4. Staf hanya menunggu
kebijakan pimpinan
Kepala 1. Sudah dilakukan identifikasi Kita sudah melakukan
Instalasi resiko yang mungkin dapat identifikasi resiko yang
Laboratorium terjadi kemungkinan akan
2. Kita sudah melaporkan, tetapi terjadi, kita juga
feedbacknya belum ada melaporkan memang
3. Kalau kabid juga belum kendalanya TL. Kalau
4. Staf selalu diberikan staf selalu diberi
sosialisasi terkait pasien sosialisasi, tetapi masih
safety, baik resiko ke pasien ada yang patuh dan
ataupun ke petugas. Tapi masih ada juga yang
kadang-kadang dilaksanakan belum
dan kadang-kadang belum
DPJP Jantung 1. Adanya regulasi dari Mengatisipasi dengan
manajemen bekerja sesuai PPK dan
2. Direksi meminimalisir potensi SOP yang ada. Kita
yang terjadi sudah ada regulasi dan
3. Unit bekerja sesuai PPK dan direksi sudah
SOP yang ada meminimalisir potensi
4. Adanya kontrol dan saling yang terjadi. Kita juga
mengingatkan antara 4 PPA ada kontral dan selalu
untuk menghindari kejadi mengingatkan antar 4
pasien safety PPA mengenai
pentingnya pasien
safety.
DPJP IGD 1. Risk register sudah jalan Kita sudah ada risk
2. Pimpinan unit terus melakukan register dan pimpinan
MONEV dan sosialisasi terus melakukan
terhadap sisrute monev dan sosialisasi
3. Setiap bulan/ setiap 3 bulan terhadap sisrute
dilakukan evaluasi sisrute
seluruh rumah sakit
sesumatera barat
4. Kabid mengikuti
DPJP 1. Kalau untuk komunikasi Mengantisipasi dengan
Laboratorium dengan internet perlu memperkuat sinyal
dikuatkan sinyalnya internet, perlu SOP dan
2. Perlu adanya SOP dan alurnya alur yang jelas. Kita
3. Tetapi diunit risk management belum nampak risk
belum nampak management.
Perawat 1. Mengantisipasi dengan terus Mengantisipasi dengan
Jantung berkoordinasi, tidak hanya terus berkoordinasi dan
putus di instalasi saja melakukan evaluasi
2. Adanya manajemen resiko dan terhadap management
sudah ada evaluasi perbulan resiko serta melakukan
3. Adanya TL dari direktur USP TL dari direktur dan
dan bidang terkait bidang terkait
Perawat IGD 1. Untuk melaksanakan pasien Dalam pasien safety
safety harus ada komitmen dan dibutuhkan komitmen
persepsi yang sama dan persepsi yang sama.
2. Saat ini dirumah sakit kita Untuk
kurang kepatuhan, maunya mengantisipasinya
versi kita saja, jarang sesuai dengan membuat
denga standar kebijakan atau SPO.
3. Untuk mengantisipasinya
dengan membuat kebijakan
atau SPO
Perawat 1. Kebijakan masih mengambang Mengantisipasinya
Laboratorium 2. Di labor ada LIS yang harus dengan menggunakan
terintegrasi dengan billing banyak alat supaya
sistem untuk memperpendek tidak satu vendor. Saat
waktu tunggu, tapi kita masih ini kebijakan kita masih
berdiri sendiri. mengambang, jadi kita
3. Kita menjalan apa yang bisa hanya menjalankan apa
kita jalankan yang bisa dijalankan.
4. Antisipasi sebaiknya
menggunakan banyak alat,
supaya tidak satu vendor
Pengumpul 1. Risk register ada Kita risk register sudah
Data Jantung 2. Pimpinan unit paham ada, pimpinan dan PJ
3. PJ data juga ada data sudah paham.
Pengumpul 1. Jika ada alur yang Jika ada alur yang
Data IGD mengambang, maka mengambang maka
ditanyakan lagi kepada ditanyakan kepada
pimpinan detailnya gimana pimpinan. Kita akan
2. Memberitahu chif kalau ini ga memberi tahu kepada
boleh yang merah ditulis chif mana yang boleh
dan mana yang tidak
boleh ditulis
Pengumpul 1. Dilakukan koordinasi, jika Mengantisipasi dengan
Data Labor tidak bisa dibuat inovasi baru koordinasi atau
2. Risk register sudah ada dan membuat inovasi baru.
sudah dilakukan evaluasi setiap Selain itu, kita juga ada
bulan risk register.

Kesimpulan:

Banyak cara dalam mengantisipasi volitility, uncertainty, complexity dan ambiguity diantaranya
dengan adanya sistem alarm yaitu koordinasi berjenjang dan terintegrasi, memberikan pelatihan
kepada staf, mengajak staf bekerja sesuai SOP yang ada dan kemampuan yang dimiliki, adanya
risk management dan risk register serta perlunya membentuk tim ahli disetiap bidang. Menurut
pimpinan, RSUP M. Djamil sudah memiliki sistem manajemen tetapi memang monev masih
kurang. Menurut staf, antisipasi kita bisa dengan SIM RS serta jaringan dan komunikasi, hal ini
untuk mempermudah sistem informasi dan analisis yang belum maksimal. Ada juga unit yang
mengantisipasi dengan mencari solusi dan melaporkan permasalahan ke pihak terkait, karena
takut bertentangan dengan pimpinan. Sedangkan untuk labor memiliki antisipasi tersendiri
dengan menggunakan banyak alat agar mereka tidak satu vendor.

Anda mungkin juga menyukai