Anda di halaman 1dari 1

Shafira Salsabilla (EF 206020300111011)

Ch. 4 – The Corporation and External Stakeholders Corporate

Mengelola CSR dalam sebuah perusahaan memerlukan sebuah effort yang cukup besar. Diperlukan
adanya konsistensi dan komitmen yang signifikan untuk menjalankan sebuah CSR. Reputasi dan
keberlangsungan perusahaan juga beresiko dalam hal ini. Regulasi eksternal juga diperlukan untuk
membantu mendefinisikan pedoman dan praktik bagi perusahaan untuk bertindak secara bertanggung jawab
terhadap pemangku kepentingan, komunitas, dan masyarakat. Perusahaan sebagai pemangku kepentingan
sosial dan ekonomi memiliki tanggung jawab yang diatur sedemikian rupa oleh hukum, etika, filantropis,
dan sudut pandang pragmatis. Mengelola dan menyeimbangkan kepatuhan hukum dengan etika
diilustrasikan oleh Sarbanes-Oxley Act dan Revisi Federal Pedoman Hukuman untuk Organisasi. Sebuah
lembaga tentang hukum dan peraturan hukum dan kepatuhan menyajikan kompleksitas area di mana
perusahaan harus bernavigasi dengan agen federal, negara bagian, dan lokal sebelum membuat dan
mendistribusikan produk dan layanan mereka. Tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen disajikan
dengan menjelaskan tugas perusahaan ini: (1) kewajiban untuk menginformasikan konsumen secara jujur;
(2) berkewajiban untuk tidak salah merepresentasikan atau menahan informasi; (3) kewajiban untuk tidak
memaksa pilihan konsumen atau mengambil keuntungan yang tidak semestinya; dan (4) kewajiban untuk
"berhati-hati" untuk mencegah hal-hal yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Teori pasar bebas Adam
Smith menjelaskan konteks pasar yang mengatur pertukaran produsen dan pembeli. Ekonom Paul
Samuelson diperkenalkan untuk menawarkan keseimbangan yang lebih tentang pandangan teori pasar bebas
dan tuntutan tidak realistis yang sering ditempatkan perusahaan dalam memasarkan produk baru.

Ch. 5 - Corporate ResponsibilIties, Consumer Stakeholders, and The Environment

Giving customers what they want may not be what they need, kadang costumer jika mau membeli
sesuatu tentu hanya sekedar lapar mata, dan bukan yang benar – benar mereka inginkan, bahkan bisa
membahayakan diri mereka sendiri seperti kasus obesitas di Amerika maupun juga penjualan rokok yang
sama sekali tidak ada manfaatnya bagi kesehatan. Padahal konsumen adalah stakeholder utama dalam
sebuah bisnis, jika tidak ada pembelian dari knsumen, maka perusahaan itu juga tidak akan terus berjalan.
Untuk itu perlu ada tanggung jawab dari perusahaan terhadap stakeholdernya (konsumen). Prinsip etika
terkait dengan tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen meliputi: (1) kewajiban untuk
menginformasikan konsumen secara jujur; (2) kewajiban untuk tidak salah merepresentasikan atau menahan
informasi; (3) kewajiban untuk tidak memaksa secara tidak wajar pilihan konsumen atau mengambil
keuntungan yang tidak semestinya dari konsumen melalui ketakutan atau stres; dan (4) kewajiban untuk
"berhati-hati" untuk mencegah cedera yang dapat diperkirakan. Konsumen memiliki hak sebagai costumer
untuk menentukan pembelian produk atas apa yang mereka butuhkan, dan perusahaan memiliki kewajiban –
kewajiban untuk memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan prinsip etika. Dalam pemasaran produknya,
perusahaan juga perlu memperhatikan etika periklanan.

Anda mungkin juga menyukai