Anda di halaman 1dari 30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan

Keripik Tempe Rohani adalah sebuah usaha rumah tangga yang bergerak

dibidang industri pengolahan tempe yang dirintis pada tahun 1988 tepatnya

dibulan Juni. Industri rumah tangga ini didirikan oleh Bapak M. Rochani dan Ibu

Lilik Suprapti sehingga mereka memilih untuk memberi merk pada produknya

yaitu “Rohani”. Alasan pemilik mendirikan usaha ini tidak lain dan tidak bukan

adalah permasalahan ekonomi. Mereka berpikir bahwa kebutuhan hidup mereka

meningkat setelah kelahiran anak pertama. Oleh karena itu mereka bereksperimen

dengan memanfaatkan tempe sebagai bahan baku utama karena tempe cukup

banyak ditemukan didaerahnya, yaitu Kampung Sanan.

Industri ini awalnya berlokasi di Jalan Sanan No. 125 Kota Malang, tepat

disebelah rumah pemilik. Pemilik memutuskan untuk mendirikan kios kecil ini

karena pada awalnya si pemilik mencoba untuk memproduksi keripik tempe

sedikit demi sedikit dan menjualnya di pasar. Namun setelah jalan beberapa bulan,

banyak permintaan keripik tempe dari tengkulak yang menjajakkan dagangan

keripik tempenya ke Surabaya. Sejak saat itu permintaan semakin meningkat

hingga tahun ke tahun, akan tetapi setelah harga bahan baku naik harga produk

juga ikut naik namun para tengkulak tidak menyesuaikan. Akhirnya pemilik

menghentikan sementara pesanan dari tengkulak dan mulai dengan memasarkan

produknya sendiri ke beberapa rumah makan yang ada di Malang dan Batu. Sejak

30
31

saat itu produk keripik tempenya mulai dikenal dan diminati masyarakat dan

mereka pun mulai membuka kios di samping rumah dengan harapan mereka lebih

mudah menawarkan produknya.

Setelah mereka berhasil mengembangkan dan mengenalkan usahanya,

mereka pun mendapatkan tawaran dari berbagai instansi untuk mengikuti

bimbingan, pelatihan dan  mengisi beberapa acara pameran. Dalam mencapai

kemajuan tersebut mereka juga mengalami pasang surut dalam berbisnis, akan

tetapi mereka terus bekerja keras dan tidak pernah menyerah dalam

mengembangkan bisnisnya ini.

Seiring berjalannya waktu, Keripik Tempe Rohani yang awalnya hanya

berada di kios kecil telah berhasil meluaskan bisnisnya dan membuka tempat

usaha baru berupa outlet yang berada di Jalan Tumenggung Suryo No. 90 Kota

Malang yang mana tempat tersebut tidak jauh dari kios yang dahulu, sehingga

pelanggan lebih mudah menemukan Keripik Tempe Rohani di daerah pusat oleh –

oleh Kota Malang yang cukup terkenal yaitu Sanan.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi UMKM Keripik Tempe Rohani Sanan Kota Malang

dibentuk secara sederhana untuk mendukung sistem operasional perusahaan mulai

dari pemasaran, keuangan, pengiriman, hingga produk siap untuk dijual di toko

maupun reseller.
32

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi UMKM Keripik Tempe Rohani Sanan


Kota Malang

Lilik Suprapti
Pemilik Usaha

Maria Ulfa Laila Rahmasari


Manajemen Pemasaran Manajemen Keuangan

Ibu Hariyati Bapak Nuramin Bapak Jazuli


Koordinator Produksi I Koordinator Koordinator Toko
Transportasi

Ibu Muni’ah
Koordinator Produksi
II

Sumber : data diolah

Setiap bagian dari struktur organisasi tersebut memiliki tugas – tugas dan

tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing – masing. Tanggung jawab serta

tugas – tugasnya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pemilik Usaha

Sebagai pemilik usaha, Ibu Lilik Suprapti memiliki kedudukan yang paling

tinggi pada UMKM ini. Beliau berhak untuk merencanakan hingga

mengambil keputusan terkait dengan kebijakan – kebijakan serta sasaran

usaha atau target yang hendak dicapai. Adapun tugas – tugas pemilik usaha

sebagai berikut :

- Memberi arahan serta mendistribusikan pelaksanaan tugas pada setiap

bidang.
33

- Bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan operasional, mulai dari

keuangan, pemasaran, produksi, hingga produk siap untuk dijual.

- Membina serta memotivasi seluruh karyawan sehingga akan menghasilkan

output/hasil yang sesuai dengan apa yang ditargetkan pemilik usaha.

2. Manajemen Pemasaran

Manjemen pemasaran bertanggung jawab dalam pemasaran dan pengenalan

produk kepada konsumen hingga reseller. Adapun tugas – tugas yang

dilakukan manajemen pemasaran adalah sebagai berikut :

- Melakukan promosi dan pemasangan iklan secara online maupun offline.

- Mempermudah konsumen untuk mendapatkan produk melalui media

sosial maupun website.

- Mengoperasikan website milik UMKM serta membuat artikel – artikel

terkait dengan pengiklanan produk.

3. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan berpengaruh besar terhadap jalannya sebuah

perusahaan. Kunci dari stabilnya keuangan perusahaan terletak pada sistem

manajemen keuangannya sendiri. Adapun tugas – tugas yang dilakukan oleh

manajemen keuangan adalah sebagai berikut :

- Membuat keputusan atas pengalokasian dana perusahaan.

- Mengontrol keluar masuknya kas perusahaan.

- Membuat laporan keuangan perusahaan.


34

4. Koordinator Produksi I dan II

Koordinator produksi melakukan segala tanggung jawab yang berkaitan

dengan produksi. Adapun tugas koordinator produksi adalah sebagai beikut :

- Menjaga kualitas bahan baku agar tetap bisa diproses secara optimal untuk

menghasilkan produk sesuai dengan jumlah yang diharapkan.

- Memastikan kualitas produk sebelum siap dipasarkan.

- Mengontrol kinerja karyawan dibagian produksi.

5. Koordinator Transport

Koordinator transport dibutuhkan oleh perusahaan untuk memastikan

produknya dapat diterima dengan baik oleh konsumen maupun reseller.

Koordinator transport memiliki tugas – tugas sebagai berikut :

- Mendistribusikan produk yang telah selesai diproduksi ke toko maupun ke

reseller.

- Mengantar produk yang dipesan secara online kepada pelanggan langsung

maupun melalui jasa kirim.

6. Koordinator Toko

Koordinator toko bertanggung jawab penuh dalam penjualan produk yang

bersifat offline. Koordinator toko memiliki tugas sebagai berikut :

- Mengontrol seluruh karyawan yang bekerja di toko mulai dari bagian

kasir, pelayan, hingga bagian pengepakan produk ke dalam kardus yang

biasa digunakan pembeli sebagai oleh – oleh.


35

3. Sistem Manajemen dan Operasional

Bahan Baku

Keterampilan, ketekunan serta tekad yang kuat menjadikan UMKM ini terus

berkembang dan mampu bersaing dengan produk dikelasnya. Tanpa mengubah

bahan baku dan resep turun temurun, rasa keripik tempe ini memiliki ciri khas

rasa gurih dan renyah tersendiri dibandingkan keripik tempe lainnya. Adapun

bahan – bahan baku yang digunakan dalam proses produksi keripik tempenya,

yaitu :

Tabel 4. 1 Daftar Biaya Bahan Baku Keripik Tempe Rohani Sanan Kota
Malang

No. Keterangan Jumlah Harga

1 Tempe 1 alir Rp 26.000


2 Tepung kanji 1 kg Rp 11.000
3 Tepung beras 1 kg Rp 10.500
4 Telur 1 kg Rp 20.000
5 Garam 1 bal Rp 75.000
6 Ketumbar 1 kg Rp 35.000
7 Daun Jeruk 1 kg Rp 30.000
8 Bumbu pelengkap 1 kg Rp 100.000
9 Minyak goreng 1 jurigen Rp 65.000
TOTAL Rp 372.500
Sumber : data diolah

Peralatan dan Perlengkapan

Sebagai pendukung proses produksi, UMKM Keripik Tempe Rohani

menggunakan beberapa peralatan dan perlengkapan yang dapat diuraikan melalui

tabel berikut ini :


36

Tabel 4. 2 Daftar Peralatan dan Perlengkapan Keripik Tempe Rohani Sanan


Jumlah
No. Keterangan Harga Total Harga
(unit)
1 Penggorengan 2 Rp 350.000 Rp 700.000
2 Kompor 2 Rp 300.000 Rp 600.000
3 Alat pemotong tempe 2 Rp 100.000 Rp 200.000
4 Sutil 4 Rp 20.000 Rp 80.000
5 Serok kecil 2 Rp 40.000 Rp 80.000
6 Serok besar 2 Rp 160.000 Rp 320.000
7 Peniris 2 Rp 80.000 Rp 160.000
8 Blender 1 Rp 300.000 Rp 300.000
9 Baskom 5 Rp 20.000 Rp 100.000
10 Loyang 2 Rp 50.000 Rp 100.000
11 Timbangan 2 Rp 170.000 Rp 340.000
12 Blek kaleng 10 Rp 15.000 Rp 150.000
13 Meja 2 Rp 1.200.000 Rp 2.400.000
14 Kursi 5 Rp 25.000 Rp 125.000
TOTAL Rp 5.655.000
Sumber : data diolah

Tenaga Kerja

Sistem manajerialnya didalam UMKM ini masih dilakukan oleh anggota

keluarga sendiri. Sistem produksinya pun masih sederhana sehingga UMKM ini

memutuskan untuk tidak terlalu banyak dalam merekrut tenaga kerja. Jumlah

tenaga kerja produksi sendiri yaitu hanya berjumlah 3 orang saja seperti yang

dapat diuraikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4. 3 Daftar Gaji Tenaga Kerja Keripik Tempe Rohani Sanan


37

Jumlah
No. Jenis Pekerjaan Jam Kerja Gaji/hari
(orang)
1 Pengiris tempe 1 7 jam/hari Rp 32.000
Pengadon dan
2 1 7 jam/hari Rp 49.000
Penggoreng
3 Pembungkus 1 7 jam/hari Rp 44.000
TOTAL Rp 125.000

Sumber : data diolah


Proses Pembuatan

Meskipun keripik tempe yang dibuat dalam industri ini masih menggunakan

peralatan dan metode sederhana, namun kualitas produk sangat diperhatikan oleh

UMKM ini. Keripik tempe yang dibuat berasal dari tempe pilihan yang murni

berbahan dasar kedelai tanpa campuran ampas. Hal inilah yang mempengaruhi

cita rasa keripik tempe. Kunci utama dalam memasak keripik tempe selain terletak

pada bahan bakunya juga harus memperhatikan teknik pengirisan. Tempe dengan

potongan  tipis akan menghasilkan keripik tempe yang garing, gurih dan renyah.

Berikut ini adalah proses pembuatan keripik tempe yang dilakukan oleh UMKM

Keripik Tempe Rohani Sanan Kota Malang :

1. Tempe dipotong tipis – tipis sekitar 1,5mm.

2. Buat adonan yang terdiri dari tepung beras, bumbu halus, penyedap rasa, dan

bumbu pelengkap lainnya, lalu tambahkan air dan aduk hingga adonan sedikit

encer.

3. Masukkan tempe yang telah dipotong – potong kedalam adonan tepung.

4. Panaskan minyak terlebih dahulu.

5. Setelah minyak panas, masukkan beberapa lembar tempe yang telah dilumuri

adonan tepung, kemudian goreng dengan api panas.


38

6. Setelah agak kering, balik dan diaduk perlahan agar keripik tidak

menggelembung.

7. Tingkat kematangan keripik tempe dapat dilihat ketika warnanya telah

berubah menjadi coklat keemasan.

8. Angkat dan tiriskan.

9. Setelah itu keripik tempe ditimbang sesuai dengan takarannya dan siap

dibungkus lalu diberi label.

Output/Hasil

Setiap harinya UMKM ini dapat memproduksi kurang lebih 23kg keripik

tempe dalam waktu 7 jam dan dikerjakan oleh 3 orang pekerja. Keripik tempe

yang dihasilkan berbentuk bulat dan dikemas dalam kemasan 170gr. Varian

keripik tempe yang diproduksi beserta harga jualnya dapat diuraikan pada tabel

berikut :

Tabel 4. 4 Daftar Produk dan Harga Produk Keripik Tempe Rohani Sanan
No. Jenis Produk Varian Rasa Kemasan Harga Jual
1 Keripik tempe Original 170gr Rp 8.000
original

2 Keripik tempe - Pedas manis 170gr Rp 8.000


aneka rasa - Barbeque
- Lada hitam
- Keju
- Ayam bawang
- Ayam bakar
- Sapi lada hitam
- Sapi panggang
- Rumput laut
- Spagheti
- Pizza
39

No. Jenis Produk Varian Rasa Kemasan Harga Jual


- Balado
- Seafood
- Jagung bakar
- Jagung manis
Sumber : data diolah

Pemasaran

Hasil produksi dari UMKM ini dipasarkan melalui offline maupun online.

Keripik Tempe Rohani sendiri telah memiliki outlet yang berlokasi di Jl. Raden

Tumenggung Suryo No. 90 Purwantoro, Blimbing, Kota Malang. Outlet ini sangat

dekat dengan tempat produksinya yang berada di Jalan Sanan No. 125 Kota

Malang, tempat ini dahulunya merupakan kios kecil yang dijadikan tempat untuk

berjualan namun sekarang dijadikan tempat produksi. Selain menjajakan

produknya di outlet sendiri, Keripik Tempe Rohani juga memiliki beberapa

reseller yang menjual produknya di pusat oleh – oleh. Kini produk keripik

tempenya telah tersebar hampir diseluruh pusat oleh – oleh ternama di Kota

Malang dan Kota Batu.

Karena banyaknya permintaan dari luar kota, UMKM ini tidak kehabisan

akal. Mereka juga menjual produknya secara online yaitu melalui website resmi

nya (www.keripiktemperohani.com) atau melalui beberapa media e-commerce

seperti Shopee, Tokopedia, dll. Hal ini memudahkan konsumen yang ingin

membeli produknya tanpa harus datang langsung ke outlet karena mereka

memiliki layanan delivery order untuk wilayah Kota Malang dan untuk luar Kota

Malang melalui ekspedisi.


40

Permodalan

Modal awal terbentuknya usaha ini adalah menggunakan modal pribadi

yang berasal dari tabungan keluarga yang berkisar Rp 10.000.000 saja. Namun

setelah sekian lama usaha ini berkembang, UMKM ini telah membalik modal

pribadi tadi hingga akhirnya berhasil memisahkan modal pribadi dengan modal

perusahaan. UMKM ini juga melakukan pinjaman kredit ke bank demi

kelangsungan usaha agar bisa berjalan lebih baik dan stabil.

B. Pembahasan dan Analisis Data

Penentuan cost of goods manufactured/harga pokok produksi dilakukan

dengan mengidentifikasi seluruh biaya produksi. Biaya – biaya produksi tersebut

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik serta biaya non produksi. Biaya – biaya tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Biaya Bahan Baku

Dalam seminggu, UMKM ini memproduksi keripik tempe setiap hari

kecuali pada Hari Minggu, itu berarti mereka berproduksi selama 6 hari dalam

waktu seminggu atau 24 hari dalam waktu satu bulan. Setiap harinya mereka

mampu memproduksi kurang lebih 23kg keripik tempe. Berikut ini adalah daftar

biaya bahan baku Keripik Tempe Rohani Sanan Kota Malang yang dikeluarkan

setiap bulannya :

Tabel 4. 5 Daftar Biaya Bahan Baku Keripik Tempe Rohani Sanan pada
Tahun 2019
41

Unit Produksi Total Biaya Bahan


No. Bulan
(unit) Baku per Bulan
1 Januari 4000 Rp 11.964.000
2 Februari 3300 Rp 9.870.300
3 Maret 3025 Rp 9.047.775
4 April 2900 Rp 8.673.900
5 Mei 3900 Rp 11.664.900
6 Juni 4350 Rp 13.010.850
7 Juli 3310 Rp 9.900.210
8 Agustus 3450 Rp 10.318.950
9 September 3300 Rp 9.870.300
10 Oktober 3240 Rp 9.690.840
11 Nopember 3310 Rp 9.900.210
12 Desember 3400 Rp 10.169.400
TOTAL Rp 124.081.635
Sumber : data diolah

Biaya bahan baku yang dikeluarkan setiap produksi selama satu tahun yaitu

sebesar Rp 124.081.635. Biaya yang dikeluarkan bergantung pada volume

produksi pada setiap bulannya.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Keripik Tempe Rohani mempekerjakan 3 orang pekerja yang masing –

masing bertugas sebagai pengiris tempe, pengadon dan penggoreng serta

pembungkus. Dalam sehari mereka bekerja selama 7 jam dengan gaji yang

berbeda – beda sesuai dengan tugasnya. Gaji yang diberikan oleh perusahaan

merupakan gaji tetap yang tidak berpengaruh terhadap jumlah variabel unit yang

diproduksi. Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh UMKM dapat

diuraikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4. 6 Daftar Biaya Tenaga Kerja Langsung Keripik Tempe Rohani


Sanan pada Tahun 2019
42

Jumlah Jumlah Total Biaya Tenaga


No. Jenis Pekerjaan Jam Kerja Gaji/hari
(orang) Hari Kerja Langsung/bulan
1 Pengiris tempe 1 7 jam/hari Rp 32.000 24 Rp 768.000
Pengadon dan
2 1 7 jam/hari Rp 49.000 24 Rp 1.176.000
Penggoreng
3 Pembungkus 1 7 jam/hari Rp 44.000 24 Rp 1.056.000
TOTAL Rp 3.000.000

Sumber : data diolah

Gaji yang diberikan bergantung pada tingkat kesulitan pekerjaannya.

Semakin sulit pekerjaan yang dilakukan maka semakin tinggi gaji yang diberikan.

Misalnya pada bagian pengadon dan penggoreng, diperlukan tenaga kerja ahli dan

berpengalaman karena dalam melakukan pekerjaan tersebut dibutuhkan ketelitian

serta keterampilan agar dapat menghasilkan keripik yang renyah dan sesuai

dengan rasa atau resep turun temurun. Sehingga gaji yang didapat oleh seorang

pengadon dan penggoreng lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan lainnya.

Setiap bulannya perusahaan mengeluarkan biaya gaji sebesar Rp 3.000.000,

sehingga dalam satu tahun perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp 36.000.000

untuk 3 orang pekerja.

c. Biaya Overhead Pabrik

1. Biaya gas

Dalam proses produksinya, Keripik Tempe Rohani menggunakan

tabung gas elpiji 3kg. Rata – rata penggunaan tabung gas pada setiap

bulannya yaitu 8 tabung gas. Namun jika volume produksi meningkat

maka jumlah pengeluaran tabung gas pun bertambah. Biaya yang

dikeluarkan untuk setiap tabung gasnya yaitu sebesar Rp 20.000. Berikut

ini adalah biaya gas yang dikeluarkan pada tahun 2019 :


43

Tabel 4. 7 Daftar Biaya Gas Keripik Tempe Rohani Sanan pada Tahun 2019
Jumlah
Jumlah Produksi Harga Per
No. Bulan Tabung Total Biaya Gas
(unit) Tabung
Gas
1 Januari 4000 (tabung)
9 Rp 20.000 Rp 180.000
2 Februari 3300 8 Rp 20.000 Rp 160.000
3 Maret 3025 8 Rp 20.000 Rp 160.000
4 April 2900 7 Rp 20.000 Rp 140.000
5 Mei 3900 9 Rp 20.000 Rp 180.000
6 Juni 4350 9 Rp 20.000 Rp 180.000
7 Juli 3310 8 Rp 20.000 Rp 160.000
8 Agustus 3450 8 Rp 20.000 Rp 160.000
9 September 3300 8 Rp 20.000 Rp 160.000
10 Oktober 3240 8 Rp 20.000 Rp 160.000
11 Nopember 3310 8 Rp 20.000 Rp 160.000
12 Desember 3400 8 Rp 20.000 Rp 160.000
TOTAL Rp 1.960.000
Sumber : data diolah

2. Biaya Listrik

Biaya listrik yang dikeluarkan setiap bulannya, menggunakan listrik

prabayar. Pembayaran listrik ini dilakukan pada awal bulan, namun

apabila token listrik telah habis maka akan dikeluarkan biaya tambahan

untuk mengisinya kembali. Berikut ini adalah daftar biaya listrik yang

dikeluarkan pada tahun 2019 :

Tabel 4. 8 Daftar Biaya Listrik Keripik Tempe Rohani Sanan pada Tahun
2019
44

Total Biaya
No. Bulan
Listrik/bulan
1 Januari Rp 100.000
2 Februari Rp 100.000
3 Maret Rp 100.000
4 April Rp 100.000
5 Mei Rp 100.000
6 Juni Rp 150.000
7 Juli Rp 100.000
8 Agustus Rp 100.000
9 September Rp 100.000
10 Oktober Rp 100.000
11 Nopember Rp 100.000
12 Desember Rp 100.000
TOTAL Rp 1.250.000
Sumber : data diolah

3. Biaya Air

Berbeda dengan biaya listrik, biaya air ditangguhkan setiap akhir

bulan dengan rata – rata pengeluaran biayanya yaitu sebesar Rp 120.000

per bulan. Berikut ini adalah daftar biaya air yang dikeluarkan pada tahun

2019 :

Tabel 4. 9 Daftar Biaya Air Keripik Tempe Rohani Sanan pada Tahun 2019
45

Total Biaya
No. Bulan
Air/bulan
1 Januari Rp 150.000
2 Februari Rp 120.000
3 Maret Rp 120.000
4 April Rp 100.000
5 Mei Rp 130.000
6 Juni Rp 150.000
7 Juli Rp 120.000
8 Agustus Rp 120.000
9 September Rp 120.000
10 Oktober Rp 120.000
11 Nopember Rp 120.000
12 Desember Rp 120.000
TOTAL Rp 1.490.000
Sumber : data diolah

4. Biaya Penyusutan Peralatan

Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan ditempat produksi,

Keripik Tempe Rohani memiliki beberapa peralatan yang digunakan untuk

mendukung proses produksi. Peralatan tersebut merupakan aset tetap milik

perusahaan sehingga perlu adanya biaya penyusutan atas peralatan.

Peralatan disusutkan sesuai dengan nilai residu dan umur ekonomis

masing – masing. Berikut ini adalah biaya penyusutan aset tetap Keripik

Tempe Rohani :

`
46

Tabel 4. 10 Daftar Biaya Penyusutan Peralatan Keripik Tempe Rohani


Sanan pada Tahun 2019

Umur
Jumlah Biaya
No. Keterangan Harga Total Harga Nilai Residu Ekonomis
(unit) Penyusutan/tahun
(tahun)
1 Penggorengan 2 Rp 350.000 Rp 700.000 Rp - 5 Rp 140.000
2 Kompor 2 Rp 300.000 Rp 600.000 Rp - 5 Rp 120.000
3 Alat pemotong tempe 2 Rp 100.000 Rp 200.000 Rp - 5 Rp 40.000
4 Sutil 4 Rp 20.000 Rp 80.000 Rp - 2 Rp 40.000
5 Serok kecil 2 Rp 40.000 Rp 80.000 Rp - 2 Rp 40.000
6 Serok besar 2 Rp 160.000 Rp 320.000 Rp - 2 Rp 160.000
7 Peniris 2 Rp 80.000 Rp 160.000 Rp - 2 Rp 80.000
8 Blender 1 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 100.000 2 Rp 100.000
9 Baskom 5 Rp 20.000 Rp 100.000 Rp - 2 Rp 50.000
10 Loyang 2 Rp 50.000 Rp 100.000 Rp - 4 Rp 25.000
11 Timbangan 2 Rp 170.000 Rp 340.000 Rp 100.000 4 Rp 60.000
12 Blek kaleng 10 Rp 15.000 Rp 150.000 Rp - 2 Rp 75.000
13 Meja 2 Rp 1.200.000 Rp 2.400.000 Rp 1.000.000 10 Rp 140.000
14 Kursi 5 Rp 25.000 Rp 125.000 Rp 75.000 5 Rp 10.000
Total Biaya Penyusutan Peralatan per tahun Rp 1.080.000
Total Biaya Penyusutan Peralatan per bulan Rp 90.000

Sumber : data diolah

Perhitungan biaya penyusutan menggunakan metode garis lurus

sebagaimana diuraikan dalam rumus berikut ini :

nilai penyusutan=biaya perolehan−nilai residu

nilai penyusutan
biaya penyusutan per tahun=
umur ekonomis (tahun)

biaya penyusutan per tahun


biaya penyusutan per bulan=
12 bulan

5. Biaya penyusutan bangunan produksi


47

Keripik Tempe Rohani memiliki tempat produksi sendiri yang

letaknya tidak jauh dari outlet/pusat oleh – oleh miliknya. Perusahaan telah

membeli tanah dan bangunan tersebut sejak tahun 1985 dengan harga

perolehan sebesar Rp 300.000.000. Bangunan tersebut memiliki luas 98

m2 ,namun ruang yang digunakan untuk proses produksi hanya berluaskan

48m2. Pada tahun 2011, bangunan ini direnovasi dengan membongkar

tembok yang membatasi antar ruang, sehingga ruang produksi lebih

leluasa dan tidak terhalang oleh dinding/sekat. Biaya yang dikeluarkan

untuk renovasi ini menambah harga perolehan bangunan produksi

sehingga dapat dihitung dalam rumus :

harga perolehan bangunan+biaya renovasi


nilai penyusutan=
20 tahun

Tabel 4. 11 Daftar Biaya Penyusutan Bangunan Produksi Keripik Tempe


Rohani Sanan pada Tahun 2019

Masa
Biaya
No. Jenis Penyusutan Harga Perolehan Biaya Renovasi Manfaat
Penyusutan/tahun
(tahun)
1 Biaya penyusutan renovasi bangunan Rp 300.000.000 Rp 10.000.000 20 Rp 15.500.000
produksi Total Biaya Penyusutan Renovasi Bangunan per tahun Rp 15.500.000
Total Biaya Penyusutan Renovasi Bangunan per bulan Rp 1.291.667

Sumber : data diolah

Dalam satu tahun, biaya penyusutan untuk seluruh bagian bangunan

seluas 98m 2yaitu sebesar Rp 15.500.000. Namun karena tidak seluruh

bagian bangunan dijadikan sebagai tempat produksi, maka perhitungan

biaya penyusutannya dapat diakumulasikan sebagai berikut :

Beban penyusutan bangunan


48

total biaya penyusutan renovasi bangunan per bulan


¿
total luasbangunan

Rp 15.500 .000
¿ 2 ¿ Rp158.163 per m2
98 m

Beban penyusutan bangunan produksi

= beban penyusutan bangunan x 48 m2

= Rp 158.163 x 48 m2

= Rp 7.591.837

Sesuai dengan perhitungan biaya penyusutan berdasarkan luas

bangunan produksi diatas, maka Keripik Tempe Rohani perlu

mengeluarkan biaya penyusutan sebesar Rp 7.591.837 pada tahun 2019.

6. Biaya Bahan Penolong

Sebagai pendukung kegiatan produksi agar menghasilkan produk yang

siap dijual dan dipasarkan maka perlu biaya bahan penolong. Berikut ini

adalah biaya bahan penolong yang dikeluarkan oleh perusahaan selama

produksi perbulannya :
49

Tabel 4. 12 Daftar Biaya Bahan Penolong Keripik Tempe Rohani Sanan


pada Tahun 2019
50

No. Bulan Keterangan Jumlah Harga Total Harga


1 Januari Plastik 40 Rp 32.000 Rp 1.280.000
Stiker Merk 200 Rp 4.000 Rp 800.000
TOTAL Rp 2.080.000
2 Februari Plastik 33 Rp 32.000 Rp 1.056.000
Stiker Merk 165 Rp 4.000 Rp 660.000
TOTAL Rp 1.716.000
3 Maret Plastik 31 Rp 32.000 Rp 992.000
Stiker Merk 150 Rp 4.000 Rp 600.000
TOTAL Rp 1.592.000
4 April Plastik 29 Rp 32.000 Rp 928.000
Stiker Merk 145 Rp 4.000 Rp 580.000
TOTAL Rp 1.508.000
5 Mei Plastik 39 Rp 32.000 Rp 1.248.000
Stiker Merk 195 Rp 4.000 Rp 780.000
TOTAL Rp 2.028.000
6 Juni Plastik 44 Rp 32.000 Rp 1.408.000
Stiker Merk 220 Rp 4.000 Rp 880.000
TOTAL Rp 2.288.000
7 Juli Plastik 33 Rp 32.000 Rp 1.056.000
Stiker Merk 165 Rp 4.000 Rp 660.000
TOTAL Rp 1.716.000
8 Agustus Plastik 35 Rp 32.000 Rp 1.120.000
Stiker Merk 173 Rp 4.000 Rp 692.000
TOTAL Rp 1.812.000
9 September Plastik 33 Rp 32.000 Rp 1.056.000
Stiker Merk 165 Rp 4.000 Rp 660.000
TOTAL Rp 1.716.000
10 Oktober Plastik 33 Rp 32.000 Rp 1.056.000
Stiker Merk 162 Rp 4.000 Rp 648.000
TOTAL Rp 1.704.000
11 Nopember Plastik 33 Rp 32.000 Rp 1.056.000
Stiker Merk 165 Rp 4.000 Rp 660.000
TOTAL Rp 1.716.000
12 Desember Plastik 34 Rp 32.000 Rp 1.088.000
Stiker Merk 170 Rp 4.000 Rp 680.000
TOTAL Rp 1.768.000
TOTAL KESELURUHAN Rp 21.644.000

Sumber : data diolah


51

1. Pengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biaya pada UMKM

Keripik Tempe Rohani Sanan Kota Malang

Berdasarkan penyajian data yang didapatkan dari hasil penelitian,

ditemukan biaya – biaya yang termasuk dalam biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik sendiri terdiri

dari biaya gas, biaya listrik, biaya air, biaya penyusutan peralatan, dan biaya

penyusutan bangunan produksi. Biaya – biaya tersebut masih belum bisa

diperhitungkan kedalam harga pokok produksi apabila belum dikelompokkan

sesuai dengan perilaku biayanya. Biaya berdasarkan perilakunya yaitu biaya tetap,

biaya variabel, dan biaya semivariabel. Pengelompokkan biaya ini dilakukan

untuk mempermudah manajemen dalam pengambilan keputusan. Berikut ini

adalah klasifikasi biaya berdasarkan perilakunya :

Tabel 4. 13 Pengelompokkan Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya pada


Keripik Tempe Rohani Sanan Tahun 2019
Keterangan Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Semivariabel
Biaya Bahan Baku Rp 124.081.635
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 36.000.000
Biaya Gas Rp 1.960.000
Biaya Listrik Rp 1.250.000
Biaya Air Rp 1.490.000
Biaya Penyusutan Peralatan Rp 1.080.000
Biaya Pernyusutan Bangunan Produksi Rp 7.591.837
Biaya Penolong Rp 21.644.000
TOTAL Rp 44.671.837 Rp 147.685.635 Rp 2.740.000
Sumber : data diolah

Biaya tenaga kerja langsung, biaya penyusutan peralatan, dan biaya

penyusutan bangunan produksi termasuk dalam biaya tetap karena berapa pun

jumlah unit yang diproduksi, perusahaan akan mengeluarkan biaya yang

nominalnya tetap atau tidak berubah setiap bulan dan tahunnya. Biaya bahan baku
52

dan biaya penolong dipengaruhi oleh unit yang diproduksi, sehingga dapat

diklasifikasikan sebagai biaya variabel. Biaya gas, biaya listrik dan biaya air

diklasifikasikan sebagai biaya semivariabel karena biaya ini terdiri dari dua

komponen yaitu tetap maupun variabel.

Adapun beberapa metode yang dapat digunakan untuk pemisahan biaya

semivariabel yaitu metode titik tertinggi dan terendah, metode diagram pancar,

metode kuadrat terkecil, dan metode biaya terjaga. Penelitian ini menggunakan

metode kuadrat terkecil (least square). Berikut adalah pemisahan biaya

semivariable gas, listrik, dan air :

Pemisahan biaya dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil (least

square) dengan rumus sebagai berikut :

Y =a+bX
Keterangan :
Y = Jumlah total biaya semivariabel
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel
X = Total jumlah produksi (unit)
53

Tabel 4. 14 Pemisahan Biaya Semivariabel Gas


Bulan Unit Produksi (X) Biaya Gas (Y) X.Y X²
Januari 4000 Rp 180.000 Rp 720.000.000 Rp 16.000.000
Februari 3300 Rp 160.000 Rp 528.000.000 Rp 10.890.000
Maret 3025 Rp 160.000 Rp 484.000.000 Rp 9.150.625
April 2900 Rp 140.000 Rp 406.000.000 Rp 8.410.000
Mei 3900 Rp 180.000 Rp 702.000.000 Rp 15.210.000
Juni 4350 Rp 180.000 Rp 783.000.000 Rp 18.922.500
Juli 3310 Rp 160.000 Rp 529.600.000 Rp 10.956.100
Agustus 3450 Rp 160.000 Rp 552.000.000 Rp 11.902.500
September 3300 Rp 160.000 Rp 528.000.000 Rp 10.890.000
Oktober 3240 Rp 160.000 Rp 518.400.000 Rp 10.497.600
Nopember 3310 Rp 160.000 Rp 529.600.000 Rp 10.956.100
Desember 3400 Rp 160.000 Rp 544.000.000 Rp 11.560.000
TOTAL 41485 Rp 1.960.000 Rp 6.824.600.000 Rp 145.345.425
Sumber : data diolah

Perhitungan biaya variabel (b ¿ didapatkan dari rumus berikut ini :

n . ∑ xy −∑ x . ∑ y
b=
n . ∑ 2−( ∑ x ) ²
X

12. ( 6.824 .600 .000 ) ―(41.485).(1.960 .000)


b=
12. (145.345 .425 ) −( 41.485)²

81.895.200 .000 ― 810.310 .600 .000


b=
1.744 .145 .100−1.721.005 .225

b=25

b x total jumlah produksi (unit)

25 x 41.485 = Rp 1.048.067

Perhitungan biaya tetap (a) didapatkan melalui rumus berikut :

a=
∑ y−b . ∑ x
n

1.960 .000−25.(41485)
a=
12

1.960 .000−1.048.067
a=
12
54

a=75.994

axn

75.994 x 12 = Rp 911.933

Tabel 4. 15 Pemisahan Biaya Semivariabel Listrik


Bulan Unit Produksi (X) Biaya Listrik (Y) X.Y X²
Januari 4000 Rp 100.000 Rp 400.000.000 Rp 16.000.000
Februari 3300 Rp 100.000 Rp 330.000.000 Rp 10.890.000
Maret 3025 Rp 100.000 Rp 302.500.000 Rp 9.150.625
April 2900 Rp 100.000 Rp 290.000.000 Rp 8.410.000
Mei 3900 Rp 100.000 Rp 390.000.000 Rp 15.210.000
Juni 4350 Rp 150.000 Rp 652.500.000 Rp 18.922.500
Juli 3310 Rp 100.000 Rp 331.000.000 Rp 10.956.100
Agustus 3450 Rp 100.000 Rp 345.000.000 Rp 11.902.500
September 3300 Rp 100.000 Rp 330.000.000 Rp 10.890.000
Oktober 3240 Rp 100.000 Rp 324.000.000 Rp 10.497.600
Nopember 3310 Rp 100.000 Rp 331.000.000 Rp 10.956.100
Desember 3400 Rp 100.000 Rp 340.000.000 Rp 11.560.000
TOTAL 41485 Rp 1.250.000 Rp 4.366.000.000 Rp 145.345.425
Sumber : data diolah

Perhitungan biaya variabel (b ¿ didapatkan dari rumus berikut ini :

n . ∑ xy −∑ x . ∑ y
b=
n . ∑ 2−( ∑ x ) ²
X

12.( 4.566 .000 .000) ― 41485.(1.250.000)


b=
12.(145.345 .425)−41485²

52.392 .000 .000 ― 51.856 .250.000


b=
1.744 .145 .100−1.721 .005 .225

b=23

b x total jumlah produksi (unit)

23 x 41485 = Rp 960.489

Perhitungan biaya tetap (a) didapatkan melalui rumus berikut :

a=
∑ y−b . ∑ x
n
55

1.250 .000−23.(41485)
a=
12

1.250 .000−960.489
a=
12

a=24.126

axn

24.126 x 12 = Rp 289.511

Tabel 4. 16 Pemisahan Biaya Semivariabel Air


Bulan Unit Produksi (X) Biaya Air (Y) X.Y X²
Januari 4000 Rp 150.000 Rp 600.000.000 Rp 16.000.000
Februari 3300 Rp 120.000 Rp 396.000.000 Rp 10.890.000
Maret 3025 Rp 120.000 Rp 363.000.000 Rp 9.150.625
April 2900 Rp 100.000 Rp 290.000.000 Rp 8.410.000
Mei 3900 Rp 130.000 Rp 507.000.000 Rp 15.210.000
Juni 4350 Rp 150.000 Rp 652.500.000 Rp 18.922.500
Juli 3310 Rp 120.000 Rp 397.200.000 Rp 10.956.100
Agustus 3450 Rp 120.000 Rp 414.000.000 Rp 11.902.500
September 3300 Rp 120.000 Rp 396.000.000 Rp 10.890.000
Oktober 3240 Rp 120.000 Rp 388.800.000 Rp 10.497.600
Nopember 3310 Rp 120.000 Rp 397.200.000 Rp 10.956.100
Desember 3400 Rp 120.000 Rp 408.000.000 Rp 11.560.000
TOTAL 41485 Rp 1.490.000 Rp 5.209.700.000 Rp 145.345.425
Sumber : data diolah

Perhitungan biaya variabel (b ¿ didapatkan dari rumus berikut ini :

n . ∑ xy −∑ x . ∑ y
b=
n . ∑ 2−( ∑ x ) ²
X

12.( 5.209.700 .000) ― 41485.(1.490 .000)


b=
12.(145.345 .425)−41485²

62.516.400 .000 ― 61.812 .650 .000


b=
1.744 .145 .100−1.721.005 .225

b=30

b x total jumlah produksi (unit)

30 x 41485 = Rp 1.261.678
56

Perhitungan biaya tetap (a) didapatkan melalui rumus berikut :

a=
∑ y−b . ∑ x
n

1.490 .000−30.(41485)
a=
12

1.490 .000−1.261.678
a=
12

a=19.027

axn

19.027 x 12 = Rp 228.322

Tabel 4. 17 Klasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Keterangan Biaya Tetap Biaya Variabel


Biaya Bahan Baku Rp 124.081.635
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 36.000.000
Biaya Gas Rp 1.048.067 Rp 911.933
Biaya Listrik Rp 289.511 Rp 960.489
Biaya Air Rp 228.322 Rp 1.261.678
Biaya Penyusutan Peralatan Rp 1.080.000
Biaya Pernyusutan Bangunan Produksi Rp 7.591.837
Biaya Penolong Rp 21.644.000
TOTAL Rp 46.237.736 Rp 148.859.735
Sumber : data diolah

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Perusahaan,

Metode Full Costing, dan Metode Variable Costing Tahun 2019 pada

UMKM Keripik Tempe Rohani Sanan Kota Malang

Setelah dilakukan pengklasifikasian serta perhitungan biaya tetap dan

variabel, maka biaya – biaya tersebut telah dapat diperhitungkan kedalam harga

pokok produksi. Pada perhitungan harga pokok produksi ini perusahaan belum

menetapkan metode khusus untuk menghitungnya, mereka cenderung


57

memasukkan seluruh elemen biaya kedalam perhitungan harga pokok

produksinya tanpa memperhatikan perilaku biaya tersebut, yaitu termasuk ke

dalam biaya tetap atau biaya variabel. Perusahaan juga belum memperhitungkan

biaya penyusutan bangunan produksi, sehingga peneliti menambahkan elemen

tersebut kedalam biaya tetap. Berikut ini adalah perhitungan perhitungan harga

pokok produksi dengan metode perusahaan, metode full costing, dan metode

variable costing tahun 2019 pada UMKM Keripik Tempe Rohani Sanan Kota

Malang :

Tabel 4. 18 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Perusahaan,


Metode Full Costing, dan Metode Variable Costing Tahun 2019
Metode Variable
Keterangan Metode Perusahaan Metode Full Costing
Costing
Biaya Bahan Baku Rp 124.081.635 Rp 124.081.636 Rp 124.081.637
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 36.000.000 Rp 36.000.000 Rp 36.000.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Gas - Rp 911.933 Rp 911.933
Biaya Listrik - Rp 960.489 Rp 960.489
Biaya Air - Rp 1.261.678 Rp 1.261.678
Biaya Penolong Rp 21.644.000 Rp 21.644.000 Rp 21.644.000
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 21.644.000 Rp 24.778.100 Rp 24.778.100
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Biaya Gas Rp 1.960.000 Rp 1.048.067 -
Biaya Listrik Rp 1.250.000 Rp 289.511 -
Biaya Air Rp 1.490.000 Rp 228.322 -
Biaya Penyusutan Peralatan Rp 1.080.000 Rp 1.080.000 -
Biaya Pernyusutan Bangunan Produksi - Rp 7.591.837 -
Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 5.780.000 Rp 10.237.736 -
Total Harga Pokok Produksi Rp 187.505.635 Rp 195.097.472 Rp 184.859.737
Jumlah Produksi per tahun (unit) 41485 41485 41485
Total Harga Pokok Produksi per unit Rp 4.520 Rp 4.703 Rp 4.456
Sumber : data diolah

Dari hasil perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead pabrik menggunakan metode perusahaan didapatkan total sebesar

Rp 187.505.635, dengan metode full costing sebesar Rp 195.097.472 sedangkan

dengan metode variable costing yaitu sebesar Rp 184.859.737. Jumlah produksi


58

yang dilakukan selama tahun 2019 yaitu sebanyak 41.485 unit sehingga harga

pokok produksi per unit yang didapatkan dengan metode perusahaan sebesar Rp

4.520, metode full costing Rp 4.703 dan metode variable costing sebesar Rp

4.456.

3. Perhitungan Harga Jual berdasarkan Metode Perusahaan dan Metode

Full Costing

Dalam penentuan harga jual, UMKM Keripik Tempe Rohani menentukan

persentase keuntungan sebesar 77%. Penentuan harga jual mereka juga didasarkan

oleh perhitungan harga pokok produksi yang mereka hitung dengan menyesuaikan

harga yang telah ditetapkan oleh kompetitor yang menjual produk sejenis. Berikut

ini adalah perhitungan harga jual berdasarkan metode perhitungan harga pokok

produksi yang dilakukan perusahaan :

Tabel 4. 19 Perhitungan Harga Jual Berdasarkan Metode Perusahaan dan


Metode Full Costing
59

Keterangan Metode Perusahaan Metode Full Costing

Biaya Bahan Baku Rp 124.081.635 Rp 124.081.636


Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 36.000.000 Rp 36.000.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Gas - Rp 911.933
Biaya Listrik - Rp 960.489
Biaya Air - Rp 1.261.678
Biaya Penolong Rp 21.644.000 Rp 21.644.000
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 21.644.000 Rp 24.778.100
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Biaya Gas Rp 1.960.000 Rp 1.048.067
Biaya Listrik Rp 1.250.000 Rp 289.511
Biaya Air Rp 1.490.000 Rp 228.322
Biaya Penyusutan Peralatan Rp 1.080.000 Rp 1.080.000
Biaya Pernyusutan Bangunan Produksi - Rp 7.591.837
Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 5.780.000 Rp 10.237.736
Total Harga Pokok Produksi Rp 187.505.635 Rp 195.097.472
Jumlah Produksi per tahun (unit) 41485 41485
Total Harga Pokok Produksi per unit Rp 4.520 Rp 4.703
Sumber : data diolah

Berdasarkan persentase laba yang diharapkan oleh perusahaan yaitu 77%,

maka perhitungan harga jual berdasarkan harga pokok produksi yang dihitung

oleh perusahaan adalah sebesar Rp 8.000, namun dalam perhitungan dengan

menggunakan metode full costing harga jual naik menjadi Rp 8.300. Perhitungan

metode variable costing tidak dimasukkan dalam perhitungan harga jual karena

penggunaan metode ini hanya dilakukan apabila perusahaan ingin membuat

keputusan jangka pendek, seperti jika adanya pesanan khusus yang mengharuskan

perusahaan untuk menurunkan harga jualnya. Sehingga metode yang tepat

digunakan adalah metode full costing karena metode tersebut telah mencakup

seluruh unsur biaya tetap maupun variabel.

Anda mungkin juga menyukai