ABSTRAK: Gunung Kaba adalah gunung api aktif yang terletak di kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Gunung dengan ketinggian 1.928 mdpl ini memiliki dua kawah. Disekitar daerah ini merupakan salah satu daerah cagar
alam untuk perlindungan bunga Raf flesia yang ada di provinsi bengkulu. Terdapat juga beberapa manifestasi
geothermal, berupa mata air panas. Secara umum, gunung Kaba merupakan destinasi wisata yang mendapat dukungan
dari pemerintah maupun warga sekitar. Selain itu, wilayah geothermal menyediakan potensi geowisata dan menunjukan
manfaat yang menjanjikan untuk mendidik masyarakat karena goewisata sudah diterima secara luas. Metode yang kami
gunakan dalam pembuatan literatur adalah studi literatur, pengamatan lapangan, dan analisa studio. Pengamatan
lapangan menunjukkan beberapa tempat potensial untuk dikembangkan sebagai situs geowisata, diantaranya adalah
Gunung Kaba yang menawarkan pemandangan indah, manifestasi panas bumi, dan Danau. Juga, tempat-tempat tertentu
di daerah ini bertindak sebagai daerah resapan dan mengandung tanah subur untuk menumbuhkan tanaman termasuk
Rafflesia. Komplek gunung Kaba memiliki 6 geosite, yaitu Kawah Lama, Kawah Baru, Bukit Gajah, Danau Mas, Mata
air panas dan Bunga Rafflesia. Berdasarkan hasil dari perhitungan kelayakan maka didapatkan nilai dari masing -
masing geosite secara berurutan adalah 64,67%, 64,67%, 67,17%, 69,5%, 57,5%, 66,5%. Secara keseluruhan
mendapatkan nilai 65% sehingga daerah gunung Kaba layak untuk dikembangan menjadi daerah geowisata atau
geopark. Perlu adanya dukunag dari pemerintah dan masyarakat sekita untuk pengembangan geopark karena belum
adanya sarana dan prasaranan yang baik.
ABSTRACT: Mount Kaba is an active volcano located in the Rejang Lebong district, Bengkulu Province. Mountain with
an altitude of 1,928 meters above sea level has two craters. Around this area is one of the reserve areas nature for the
protection of Rafflesia flowers in the province of Bengkulu. There are also several geothermal manifestations, in the
form of hot springs. In general, Mount Kaba is a tourist destination that has the support of the government and
residents. Besides, geothermal areas provide the potential for geotourism and show promising benefits for educating
the community because tourism has been widely accepted. The methods we use in making literature are literature study,
field observations, and studio analysis. Field observations show several potential sites to be developed as geotourism
sites, including Mount Kaba which offers beautiful scenery, geothermal manifestations, and lakes. Also, certain places
in this area act as catchment areas and contain fertile soil to grow plants including Rafflesia. The Kaba mountain
complex has 6 geosites, namely the Kawah Lama,Kawah Baru, Bukit Gajah, Danau Mas, mata air panas and the
Rafflesia Flower. Based on the results of the feasibility calculations, the values obtained from each geosite are 64.67%,
64.67%, 67.17%, 69.5%, 57.5%, 66.5%. Overall, the score is 65% so that the Kaba mountain area is feasible to be
developed into a geotourism or geopark area. There is a need for shamans from the government and the local
community to develop geopark because there are no good facilities and infrastructure.
1173
T. Syaeful, et al.
masyarakat baik itu dari segi ekonomi, budaya, social, Tabel 1. Elevasi dan Kemiringan Lereng Widyatmanti
dan infrastruktur (Hidayat et al., 2017) (2016)
Kelas Elevasi – Ketinggian Relatif (m) Kemiringan Lereng (%)
Gunung Kaba erupakan gunung api aktif dengan 1 < 50 : Dataran Rendah 0-2 : Datar atau hampir
ketinggian 1938m. Pada awalnya lokasi Gunung Kaba datar
2 50 – 200 : Perbukitan Rendah 3-7 : Agak miring
merupakan Kawasan Cagar alam, namun sekarang telah 3 200 – 500 : Perbukitan 8-13 : Miring
4 500 – 1000 : Perbukitan Tinggi 14-20 : Agak curam
diubah menjadi taman wisata alam. Potensi geowisata 5 > 1000 : Pegunungan 21-55 : Curam
pada daerah ini adalah kawah lama gunung kaba, kawah 6 56-140 : Sangat curam
7 >140 : Teramat curam
baru gunung kaba, sumber air panas, danau mas, dan lain
- lain.
Daerah di sekitar Gunung Kaba memiliki elevasi 500
Daerah penelitian terletak di kecamatan Selupu
– 1000 yang termasuk kedalam perbukitan tinggi dan
Rejang, kabupaten Rejang Lebong, provinsi Bengkulu.
pada bagian Gunungnya memiliki elevasi > 1000 yang
Aksesbilitas menuju daerah penelitian dapat ditempuh
termasuk kedalam pegunungan (Gambar 2).
dalam 2 jam menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4
(Gambar 1).
DATA
1174
Pengembangan Geowisata Gunung Kaba Bengkulu
Gunung kaba sendiri memiliki dua kawah yaitu diketahui secara setingkat nasional
kawah lama dan kawah baru disekitar Gunung Kaba ilmiah? (D) Diketahui secara luas 1
terdapat pula sumber mata air panas, Danau Mas dan oleh masyarakat global
Bunga Rafflesia yang langka (Gambar 4). Nilai pendidikan Bobot
Keterwakilan, Keterwakilan/kejelasan 0
kejelasan dari rendah alias tidak jelas
proses/fitur yang
Keterwakilan/kejelasan 0.5
ada (A) medium, dapat dikenali
oleh akademisi
Keterwakilan/kejelasan 1
tinggi, dapat dikenali
oleh
masyarakat luas
Penggunaan Nilai karakter yang 0
pedagogi (B) rendah dan tanpa
penggunaan
unsur/proses
pendidikan
Ada nilai karakter 0.5
tetapi penggunaan
Gambar 4. Peta Lintasan pada Gunung Kaba dan unsur
Sekitarnya pendidikan yang
terbatas
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai karakter yang 1
tinggi dan potensi un
Berdasarkan hasil dari pengamatan lapangan maka pendidikan yang tinggi,
didapatkan 6 geosite yang berada di komplek gunung aspek geowisata yang
Kaba. Masing – masing geosite di analisi secara detail tinggi
dari lokasi ketersampaian, kuantifikasi, kondisi geologi Tidak ada petunjuk 0
dan prodok dan dayatarik wisata. Parameter yang informasi
digunakan adalah tabel analisis geosite berdasarkan Ada leaflets, peta, 0.5
referensi Kubalikova (2013) (Tabel II). laman internet
Ada panel informasi di 1
Tabel 2. Parameter Kuantifikasi Geowisata (Kubalikova, lokasi site tersebut
2013) Tidak ada penggunaan 0
Nilai pendekatan ilmiah dan intrinsik Bobot untuk pendidikan
Integritas (A) Lokasi site rusak parah 0 Digunakan untuk 0.5
ekskursi atau fieldtrip
Lokasi site rusak, khusus
0.5
lingkungan abiotiknya bagi siswa
Site tanpa kerusakan 1 Tempat umum untuk 1
Keunikan/kekhasan Lebih dari 5 0 dikunjungi public
(jumlah site yang 2-5 site yang mirip 0.5 Nilai Ekonomi Bobot
mirip dengan site Hanya 1 yaitu site 1 Daya akses, (A) Lebih dari 1 km dari 0
tersebut) (B) tersebut lokasi parkir
Keberagaman, Hanya 1 fitur/proses 0 Kurang dari 1 km dari 0.5
jumlah proses- yang terlihat lokasi parkir
proses geomorfik 2-4 fitur/proses terlihat 0.5 Lebih dari 1 km dari 1
pemberhentian
yang berbeda yang Lebih dari 5 1 transportasi
dapat terlihat fitur/proses terlihat publik
keberagamannya Lebih dari 10 km dari
Kehadiran 0
(C) lokasi fasilitas
infrastruktur
Apakah site pernah Site tidak diketahui 0 pariwisata
penunjang
dipublikasikan atau Pada paper ilmiah 0.5 yang telah ada
1175
T. Syaeful, et al.
pariwisata (B) 5-10 km dari fasilitas 0.5 (C): Jumlah 2-3 warna 0.25
pariwisata yang telah Warna (D); Lebih dari 3 warna 0.5
ada
Struktur Ruang Hanya 1 pola 0
Kurang dari 5 km dari 1 dan Pemandangan 2 atau 3 Pola yang 0.25
fasilitas pariwisata (E) dapat dibedakan
yang Lebih dari 3 pola 0.5
telah ada Tidak ada 0
Produk lokal Tidak ada produk lokal 0 1-2 0.25
terkait (C) yang terkait dengan 3 dan lebih
situs 0.5
wisata
Beberapa produk 0.5 Masing – masing aspek dihitung menggunakan
terkait parameter yang sudah ditentukan (Kubalikova, 2013).
Pusat beberapa produk 1 Nantinya nilai ini akan disesuaikan dengan kondisi dari
tertentu daerah penelitian. Sehingga didapatkan nilai analisi
Nilai Konservasi Bobot setiap geosite (Tabel III).
Resiko nyata atau Resiko tinggi, tinggi 0
sudah jelas-jelas resiko alami dan buatan
Ada resiko yang dapat Tabel 3. Tabel Hasil Kuantifikasi Kelayakan
ada seperti 0.5
mengganggu
misalnya banjir rob Resiko sangat rendah 1
Bunga Rafflesia
Mata air panas
untuk site di pesisir, bahkan tanpa ada
Kawah Lama
Kawah baru
Bukit Gajah
(A) ancaman
Danau Mas
Parameter
1176
Pengembangan Geowisata Gunung Kaba Bengkulu
(%) 10 100 100 100 75 100 Litologi dominan penyusun geosite ini adalah batuan
0 breksi vulkanik yang mreupakan bagian dari formasi
Nilai Tambahan Quarter Vulkanik.
A 0 1 1 1 1 1
B 1 1 1 1 0,5 1 Produk Daya Tarik Wisata
Pada wilayah mata air panas ini, terdapat beberapa
C 0,2 0,25 0,25 0,25 0,5 0,25
daya tarik wisata yang dapat digunakan untuk menarik
5
D 0 0,5 0,5 0,25 0,25 0,5 wisatawan, diantaranya adalah terdapatnya kolam air
panas yang dapat digunakan wisatawan untuk mandi
E 0 0,5 0,5 0,5 0 0,5
menikmati air panas.
(%) 25 65 65 60 45 65
Total 57, 67,1 64,6 69,5 66,5 64,6 Bukit Gajah
(%) 5
Bukit Gajah biasa digunakan sebagai camping
Mata Air Panas ground karena morfologinya yang cukup datar dan
memiliki pemandangan yang bagus(Gambar 6).
Mata air panas yang keluar dari sumber ini memiliki
suhu sedang 40⁰ C - 50⁰C sehingga tidak berbahaya bagi
pengunjung, bahkan dapat digunakan untuk berenang
(Gambar 5)
Lokasi
Gambar 5. Mata Air Panas komplek Gunung Kaba Geosite ini terletak pada koordinat UTM 48S 237362
E dan 9611717 N, pada dekat puncak gunung Kaba
Lokasi kecamatan Selupu Rejang, kabupaten Rejang Lebong,
Site ini terletak pada koordinat easting 237495 dan Bengkulu. Geosite ini dapat ditempuh melalui jalan darat
northing 9612809 zona 48 pada sekitaran gunung Kaba dengan melakukan tracking dari POS pendakian gunung
kecamatan Selupu Rejang, kabupaten Rejang Lebong, Kaba selama 60 menit. Namun warga menyediakan ojek
Bengkulu. Site ini dapat ditempuh melalui jalan darat motor apabila pengunjung tidak ingin melakukan
dari kota curup selama 30 menit. Lalu melakukan traking.
tracking selama 10 menit dari POS Pendakian Gunung
Kaba. Kuantifikasi
Tabel menunjukkan hasil analisis geosite dan
Kuantifikasi geomorphosite berupa nilai pendekatan ilmiah dan
Tabel menunjukkan hasil analisis geosite dan intrinsic sebesar 62,5%, nilai edukasi 75%, nilai
geomorphosite berupa nilai pendekatan ilmiah dan ekonomi 33,3%, nilai konservasi 100% dan nilai
intrinsic sebesar 50%, nilai edukasi 62,5%, nilai tambahan 65%. Secara keseluruhan, Bukit Gajah
ekonomi 50%, nilai konservasi 100% dan nilai tambahan memiliki tingkat kelayakan sebesar 67,1% untuk
25%. Secara keseluruhan, Mata air panas ini memiliki dijadikan sebagai tempat
tingkat kelayakan sebesar 57.5% untuk dijadikan sebagai geowisata.
tempat geowisata.
Kondisi Geologi
Kondisi Geologi Bukit Gajah berada di daerah pegunungan
Mata air panas ini berada di daerah pegunungan (Widyatmanti, 2016) dengan ketinggian diatas 1000 m.
(Widyatmanti, 2016) dengan ketinggian di atas 1000 m. Litologi dominan penyusun geosite ini adalah batuan
1177
T. Syaeful, et al.
breksi vulkanik yang mreupakan bagian dari formasi oleh endapan breksi vulkanik yang berasal dari satuan
Quarter Vulkanik. breksi gunung api (Qhvk). Terdiri dari batuan lava, tuff,
dan breksi gunung api. Kawah lama sudah tidak aktif
Produk Daya Tarik Wisata digantikan dengan kawah baru.
Pada Bukit Gajah ini daya tarik wisatanya adalah
pemandangan yang indah dari ketinggian. Produk dan Daya Tarik Wisata
a. Pemandangan dari puncak gunung Kaba. Dari
Kawah Lama puncak gunung terlihat kota Curup dan danau Mas.
b. Danau kawah lama yang memiliki air berwarna biru.
Kawah lama berada di ketinggian 1900 mdpl, c. Terdapat camping ground untuk pengunjung yang
merupakan kawah yang sudah tidak aktif dan terisi oleh ingin berkemah di puncak gunung.
air sehingga menjadi danau (Gambar 7)
Kawah Baru
Kuantifikasi
Tabel II menunjukan hasil geosite dan geomorphosite Gambar 9. Pemandangan kota Curup dari puncak
dari pendekatan ilmiah dan intrinsik sebesar 50%, nilai gunung Kaba (Kawah Baru)
Pendidikan 75%, nilai ekonomi 33,33%, nilai konservasi
100%, dan nilai tambahan 65%. Geosite kawah lama Lokasi
mendapat nilai keseluruhan 64,67%. Geosite ini berada pada koordinat UTM 48S 236455
E, 9611719 S. berada di desa Sambirejo, kecamatan
Kondisi Geologi Selupu Rejang, kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Kawah lama berada di cekungan Bengkulu dan Akses meuju lokasi dapat mnggunakan roda 4 maupun
secara tektonik berada pada fore arc basin. Didominasi roda 2 selama 2 jam dari kota Bengkulu lalu dilanjutkan
1178
Pengembangan Geowisata Gunung Kaba Bengkulu
Danau Mas
Lokasi
Site ini berada di komplek gunung Kaba dan
sekitarnya. dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan
roda 4 dari kota Bengkulu. Setiap tahunnya akan
berpindah lokasi namun masih dalam komplek gunung
Kaba. Apabila musim tumbuh bunga Rafflesia biasanya
banyak papan petunjuk jalan menginfokan lokasi tumbuh
Gambar 10. Kenampakan danau Mas dari atas bukit dari bunga ini.
Lokasi Kuantifikasi
Geosite ini berada pada koordinat UTM 48S 239504 Site ini memiliki nilai dari pendekatan ilmiah dan
E, 9617957 S. secara adminidtrasi berada di desa Karang interisik 87,5%, nilai Pendidikan 75%, nilai ekonomi
Jaya, kecamatan Selupu Rejang, kabupaten Rejang 50%, nilai konservasi 75%, nilai tambahan 45%. Nilai
Lebong, Bengkulu. Dapat ditempuh selama 2 jam keseluruhan dari geosite ini adalah 66,5%.
menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4.
1179
T. Syaeful, et al.
1180