OBAT-OBATAN ASMA
Di Susun Oleh
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat-Nya yang senantiasa memberikan kemudahan dan
perlindungan kepada penulis sehingga makalah ini dapat di selesaikan pada
waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik meteri
maupun pikirannya.
Atas dukungan moral dan material yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, terima kasih pula kami haturkan kepada Nidiya Ikha Putri,
S.Kep.,Ners., M.Kep selaku dosen pembimbing.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, dengan rendah hati kami
mengharapkan kritik dan saran dari kalangan pembimbing untuk kesempurnaan
makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak semoga Tuhan
meridhoi segala usaha kami, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua
orang khususnya untuk penulis supaya mengetahui apa yang ada dalam makalah
ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii
BAB I : Pendahuluan……………………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...
C. Tujuan Makalah…………………………………………………………..
BAB II : Isi……………………………………………………………………….
A.
A. Simpulan………………………………………………………………...
B. Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
LAMPIRAN……………………………………………………………………
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma adalah suatu kondisi paru-paru yang kronis, yang ditandai dengan sulit
bernapas. Saluran pernapasan penderita asma sangat sensitive dan memberi respons
yang sangat berlebihan jika mengalami rangsangan atau gangguan. Saluran
pernapasan tersebut bereaksi dengan cara menyempit dan menghalangi udara yang
masuk. penyempitan atau gabungan dari berbagai gejala mulai dari batuk, sesak,
napas pendek, tersengal-sengal, hingga napas yang berbunyi “ngik-ngik”.
Revolusi pengobatan asma belum terlalu lama, yakni baru sejak pertengahan
tahun 1990-an mulai mengental kayakinan di kalangan kedokteran bahwa asma yang
tidak terkendali dalam jangan panjang bias menyebabkan kerusakan pada saluran
pernapasan dan paru-paru.
Cara mengenal asma yang reaktif, yakni hanya pada saat datangnya serangan
sudah ketinggalan jaman. Hasil penelitian medis menunjukkan bahwa para penderita
asma yang terutama menggantungkan diri pada obat-obatan pelega
(reliever/bronkodilator) secara umum memiliki kondisi yang buruk dibandingkan
penderita asma umumnya. Selanjutnya prosentase keharusan kunjungan ke Unit
Gawat Darurat (UGD), keharuan mengalami rawat inap, dan resiko kematiannya
karena asma juga lebih tinggi.
Penyebab Asma yang mereka derita adalah karena peradangan (inflamasi), dan
bukan karena bronkokonstriksi. Dengan demikian dokter masa kini menggunakan
obat peradangan sebagai senjata utama, sedangkan obat-obatan pelega sebagai
pendukung. Keyakinan ini sangat di sokong oleh penemuan obat-obatan pencegah
peradangan saluran pernapsan yang aman untuk di gunakan dalam jangka panjang.
ii