Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HEMORAGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN

RESIKO PENDARAHAN PLASENTA PREVIA TOTALIS

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Maternitas


Dosen Ampu : Lisbet Octavia Manalu S. Kep.,Ns.,M. kep

Di Susun Oleh

Krida Fadilah (1118001)


Yogi Permana (1118005)
Amila Ermawanti (1118012)
Dean Damas (1118016)
Eka Ramadani (1118039)
Nurul Septi Rahayu (1118040)
Yulia Astriningsih (1118039)
Hafsoh Nurul Hasanah (11180

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN A TK 2


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat-Nya yang senantiasa memberikan kemudahan dan
perlindungan kepada penulis sehingga makalah ini dapat di selesaikan pada
waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik meteri
maupun pikirannya.
Atas dukungan moral dan material yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, terima kasih pula kami haturkan kepada Ibu Lisbet Octavia Manalu,
S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku dosen pembimbing.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, dengan rendah hati kami
mengharapkan kritik dan saran dari kalangan pembimbing untuk kesempurnaan
makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak semoga Tuhan
meridhoi segala usaha kami, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua
orang khususnya untuk penulis supaya mengetahui apa yang ada dalam makalah
ini.

Cimahi, 20 Januari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii

BAB I : Pendahuluan…………………………………………………………… 4

A. Latar Belakang……………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...
C. Tujuan Makalah…………………………………………………………..

BAB II : Isi……………………………………………………………………….

A. Pengertian Plasenta Totalis………………………………………………..


B. Klasifikasi Plasenta Previa……………………………………………….
C. Patofisiologi………………………………………………………………
D. Tanda dan Gejala Plasenta Previa………………………………………..
E. Penanganan Plasenta Previa Totalis………………………………………
F. Komplikasi-Komplikasi pada Plasenta Previa…………………………..

BAB III : Penutup……………………………………………………………...

A. Simpulan………………………………………………………………...
B. Saran…………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..

LAMPIRAN……………………………………………………………………

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anterpartum haemorrhage adalah pendarahan dari alat kelamin di akhir kehamilan,


setelah 28 minggu kehamilan sampai akhir tahap kedua proses melahirkan.

Pendarahan vagina pada akhir kehamilan dibatasi dengan pemisahan plasenta kaitannya
dengan plasenta previa atau pemisah prematur pada plasenta.yang dapat keluar melalui
vagina tanpa adanya rasa nyeri pada kehamilan trimester terakhir, khusus pada bulan ke
delapan. Faktor resiko timbulnya plasenta previa belum diketahui secara pasti namun dari
beberapa penelitian dilaporkan bahwa frekuensi plasenta previa tertinggi terjadi pada ibu
yang berusia lanjut, multipara, riwayat seksio sesarea dan aborsi sebelumnya serta gaya hidup
yang juga dapat mempengaruhi peningkatan risiko timbulnya plasenta previa.

plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada bagian segmen bawah Rahim,
sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruhjalan lahir yang ditandai dengan pendarahan
uterus.

Plasenta baik secara parsial maupun keseluruhan tertanam di bagian bawah uterus baik di
dinding maupun di belakang.

Bagian bawah uterus terus berkembang dan memanjang pada minggu ke-12 kehamilan.
Kehamilan di minggu-minggu akhir, kondisi ini menyebabkan pemisahan plasenta dan timbul
pendarahan.Kemunculan plasenta previa terjadi 0,5% dari seluruh kehamilan.

B. Rumusan Masalah
1. pengertian plasenta previa totalis?
2. Klasifikasi Plasenta Previa Totalis?
3. Patofisiologi Plasenta Previa Totalis ?
4. Tanda dan Gejala Plasenta previa?
5. Bagaimana cara penanganan pada plasenta previa totalis?
6. apa saja Komplikasi Plasenta Previa Totalis ?

C. Tujuan Makalah
1. Dapat mengetagui pengertian plasenta previa totalis?
2. Dapat mengetahui Klasifikasi Plasenta Previa Totalis?
3. Dapat Mengetahui Patofisiologi Plasenta Previa Totalis ?
4. Dapat Mengetahu apa saja Tanda dan Gejala Plasenta previa?
5. Dapat Mengetahui Bagaimana cara penanganan pada plasenta previa totalis?
6. Dapat Mengetahui apa saja Komplikasi Plasenta Previa Totalis ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Plasenta Previa Totalis


Plasenta previa merupakan implatansi di bagian bawah sehingga menutupi
ostium uteri internum, serta menimbulkan pendarahan saat pembentukan segmen
bawah Rahim.
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal yakni pada segmen bawah Rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan/ostium uteri internal (OUI).
Plasenta previa totalis adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada
segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaann
jalan lahir.

B. Klasifikasi Plasenta Previa


Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui
pembukaan jalan lahir pada waktu atau derajat abnostiumormalitas tertentu, yaitu:
1. Plasenta Previa totalis : bila ostium internum servisis seluruh pembukaan
jalan lahir tertutup oleh plasenta.
2. Plasenta previa lateralis : ostium internum servisis bila hanya sebagian
pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta
3. Plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta benda tepat pada pinggir
pembukaan jalan lahir
4. Plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir
perbukaan jalan lahir.

C. Patofisiologi

Letak plasenta umumnya didepan atau dibelakang dinding uterus, agak ke atas
ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas korpus
uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi. Di tempat-tempat
tertentu pada implantasi plasenta terdapat vena-vena yang lebar (sinus) untuk
menampung aliran darah balik. Pada pinggir plasenta dibeberapa tempat terdapat
suatu ruang vena yang luas untuk menampung darah yang berasal dari ruang
interviller diatas. Darah ibu yang mengalir diseluruh plasenta diperkirakan naik dari
300ml tiap menit pada kehamilan 20 minggu sampai 600ml tiap menit pada
kehamilan 40 minggu. Perubahan-perubahan terjadi pula selama kehamilan
berlangsung. Pada kehamilan 24 minggu lapisan sinsitium dari vilitidak berubah akan
tetapi dari lapisan sitotropoblast sel-sel berkurang dan hanya ditemukan sebagai
kelompok-kelompok sel-sel.
Perdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta previa umumnya terjadi
pada trimester ketiga karena saat itu segmen bawah uterus lebih mengalami
perubahan berkaitan dengan semakin tuanya kehamilan. Sebuah penyebab utama
perdarahan trimester ketiga, plasenta previa memiliki tanda yang khas, yaitu
pendarahan tanpa rasa sakit. Pendarahan diperkirakan terjadi dalam hubungan dengan
perkembangan segmen bawah uterus pada trimester ketiga.
Dengan bertambah tuanya kehamilan, segmen bawah uterus akan lebih
melebar lagi, dan serviks mulai membuka. Apabila plasenta tumbuh pada segmen
bawah uterus, pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan serviks tidak dapat
diikuti oleh plasenta yang melekat disitu tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari
dinding uterus. Pada saat itu mulailah terjadi perdarahan. Darah nya berwarna merah
segar berlainan dengan darah yang disebabkan solusio plasenta yang berwarna
kehitam-hitaman. Sumber perdarahannya ialah sinus uterus yang terobek karena
terlepasnya plasenta dari dinding uterus, atau karena robekan sinus marginalis dari
plasenta. Perdarahannnya tak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot
segmen bawah uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahan itu, tidak
sebagaimana serabut otot uterus menghentikan perdarahan pada kala III dengan
plasenta yang letak nya normal. Makin rendah letak plasenta, makin dini perdarahan
terjadi. Oleh karena itu, perdarahan pada plasenta previa totalis akan terjadi lebih dini
dari pada plasenta letak rendah yang mungkin baru berdarah setelah persalinan mulai.

D. Tanda dan Gejala Placenta Previa


1. Pendarahan tanpa rasa sakit pada vagina terjadi pada malam hari.
2. Uterus tidak terasa lembut atau keras saat di sentuh/pijat.
3. Kepala fetus tidak mau menyembul.
4. Terdapat malpresentasi
5. Posisi miring atau melintang
6. Posisi tidak stabil, umumnya terjadi pada multigravida

E. Penanganan Pada Plasenta Previa


1. Penanganan Konservatif
sangat tepat jika sedikit tejadi sedikit pendarahan, sedangkan kondisi ibu dan
fetus baik.
a. Wanita di rawat di rumah sakit setidaknya sampai pendarahan terhenti.
b. Pemeriksaan speculum (pemeriksaan menggunakan alat yang berguna
untuk memperbesar mulut atau jalan di dalam tubuh) akan di
kesampingkan.
c. Ultrasound scans dilakukan berulang pada jarak tertentu untuk
mengamati posisi placenta kaitannya dengan cenvical os.

jika pendarahan terjadi atau fetus matang, pemeriksaan per vagina akan di
lakukan di bawah general anesthetic, di ruang operas. Jika plasenta terasa,
bedah/Caesar akan di laksanakan tanpa penundaan.

2. Penanganan aktif
Timbulnya pendarahan vagina mengharuskan persalinan segera dengan jalan
bedah Caesar. Ini akan di lakukan dalam unit dan fasilitas ruang khusu,
terutama bayi yang lahir secara premature.
F. Komplikasi-Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi padaibu dan bayiyaitu: Selama kehamilan pada ibu
dapat menimbulkan perdarahan antepartum. Selain itu jugadapat mengakibatkan
kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, munculnya asfiksia, berat badan lahir
rendah, kematian janin intrauterus,dll. Pada kasus ini, bayi lahirdengan BBL: 1550
gram, PB: 42 cm, LK: 30 cm, LD: 25 cm; LP: 23 cm, LILA: 8 cm dan Apgar
Score:7/8. Permasalahan bayi berupa Neonatus Kurang Bulan -Sesuai Masa
Kehamilan dengan Berat Badan Lahir Sangat Rendah dan Respiratory Distress
Syndrome.Hal ini merupakan bentuk komplikasi plasenta previa pada fetal berkaitan
dengan risiko intrauterine Growth restrictiondan Prematuritas.
Post Partum Hemoragi (pendarahan pasca-melahirkan) bayi baru lahir
seharusnya di beri obat-obatan oxytoxic.
Ada kalanya pendarahan tak terkendali terus berlanjut sehingga memerlukan
bedah Caesar untuk memindahkan sebagian atau seluruh uterus.
1. Shock pada ibu.
2. Kematian pada ibu.
3. Fetal hyoxia kaitannya dengan pemisahan plasenta.
4. Kematian janin.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Anterpartum haemorrhage adalah pendarahan dari alat kelamin di akhir
kehamilan, setelah 28 minggu kehamilan sampai akhir tahap kedua proses
melahirkan.
Plasenta previa merupakan implatansi di bagian bawah sehingga menutupi
ostium uteri internum, serta menimbulkan pendarahan saat pembentukan segmen
bawah Rahim.
Plasenta previa totalis adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada
segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
pembukaann jalan lahir.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

 Maesaroh, Siti. 2013 Keperawatan Obstetri dan Ginekologi.Yogyakarta: Penerbit


Inperium
 Cut Meurah Yeni. 2017.Plasenta Previa Totalis pada Primigravida. Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala. Volume (17): Halaman 39-41
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai