Anda di halaman 1dari 4

BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Pengertian Strategi Perkuliahan

Strategi pembelajaran adalah salah satu modal dasar yang harus dipersiapkan oleh setiap
pengajar sebelum memulai perkuliahan. Strategi pembelajaran yang sesuai akan sangat membantu
dosen dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Untuk itu,
diperlukan persiapan dari pengajar dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas, seperti
mata pelajaran, peserta didik, media pembelajaran, sarana dan prasarana, serta berbagai hal yang
mendukung proses pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran tidak pernah lepas dari pendidik dan kompetensinya dalam merancang
semua aspek yang berkenaan dengan metode, model, dan strategi pembelajaran.Merancang
strategi pembelajaran yang tepat oleh setiap pendidik sebelum memulai proses belajar mengajar
sangatlah berpengaruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Alasannya, rancangan strategi
yang tepat dalam penyampaian materi mata pelajaran tertentu merupakan penentu keberhasilan
pembelajaran. Setiap mata pelajaran di sekolah dan mata kuliah di perguruan tinggi yang akan
diberikan oleh pendidik idealnya tersusun dan terencana atas strategi pembelajaran yang berbeda-
beda. Dalam setiap satu mata kuliah yang terdiri dari beberapa materi sebaiknya menggunakan
beberapa rancangan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang ingin disampaikan
oleh pendidik. Pemilihan strategi pembelajaran yang paling tepat adalah bentuk kepiawaian
seorang pendidik dalam melihat, berfikir, dan mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan proses
belajar mengajar dengan harapan tercapainya penyampaian materi pada peserta didik sehingga
tujuan pembelajaran dapat terwujud.
Menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP – UPI (2007: 167), yang dimaksud dengan
strategi adalah sebagai berikut:
“Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada hakekatnya belum mengarah kepada hal-
hal yang bersifat praktis, suatu strategi masih berupa rencana atau gambaran
menyeluruh.Sedangkan, untuk mencapai tujuan, memang strategi disusun untuk tujuan
tertentu.Tidak ada suatu strategi tanpa adanya tujuan yang harus dicapai”.
Moedjiono dan Hasibuan (2009:3) menyatakan bahwa “Strategi belajar-mengajar adalah pola
umum perbuatan guru-murid di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Pengertian strategi
dalam hal ini menunjuk kepada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru-murid di dalam
peristiwa belajar-mengajar.”. Berbagai konsep yang dikemukan oleh beberapa ahli ini
menunjukkan bahwa dalam proses belajar-menhajar, mau tidak mau, seorang guru harus mampu
menggunakan strategi yang tepat. Sebagai seorang calon guru, mahasiswa yang kuliah di Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan tentu harus dibekali dengan ilmu tentang strategi, pendekatan,
metode, dan model mengajar. Pembekalan ini tentu membutuhkan bahan ajar yang memadai agar
hasil belajar dapat dicapai dengan baik.
Ketercapaian hasil pembelajaran dalam proses pembelajaran juga sangat ditentukan oleh
berbagai faktor, antara lain ketersedian bahan ajar dan efektivitas pembelajaran. Menurut
Kusumam, Mukhidin, & Hasan (2016:2) “Guru diharapkan mampu untuk merancang ataupun
menyusun bahan ajar yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar dan
pembelajaran melalui sebuah bahan ajar.”. Guru yang dimaksudkan di sini tentulah sama dengan
dosen karena sama-sama pendidik.
2.2. Jenis Perkuliahan Daring

Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda 215 negara di dunia,
memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi. Untuk
melawan Covid-19 Pemerintah telah melarang untuk berkerumun, pembatasan sosial (social
distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing), memakai masker dan selalu cuci tangan.
Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah melarang perguruan tinggi
untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka (konvensional) dan memerintahkan untuk
menyelenggarakan perkuliahan atau pembelajaran secara daring (Surat Edaran Kemendikbud
Dikti No. 1 tahun 2020). Perguruan tinggi dituntun untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran
secara daring atau on line (Firman, F., & Rahayu, S., 2020).
Tidak sedikit universitas dengan cepat merespon intruksi pemerintah, tidak terkecuali
Universitas Riau dengan mengeluarkan surat instruksi tentang pencegahan penyebaran Corona
Virus Diesease (Covid-19) di lingkungan Universitas Riau. Di surat edaran itu ada 7 poin dan salah
satunya adalah anjuran untuk menerapkan pembelajaran daring Ada sekitar 65 perguruan tinggi di
Indonesia yang telah melaksanakan pembelajaran daring dalam mengantisipasi penyebaran Covid-
19 (CNN Indonesia, 2020).
Bentuk perkuliahan yang dapat dijadikan solusi dalam masa pandemi covid-19 adalah
pembelajaran daring. Menurut Moore, Dickson-Deane, & Galyen (2011) Pembelajaran daring
merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas,
fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.
Pada pelaksanaanya pembelajaran daring memerlukan dukungan perangkatperangkat mobile
seperti smarphone atau telepon adroid, laptop, komputer, tablet, dan iphone yang dapat
dipergunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan dimana saja. Perguruan tinggi pada masa
WFH perlu melaksanakan penguatan pembelajaran secara daring (Darmalaksana, 2020).
Pembelajaran secara daring telah menjadi tuntutan dunia pendidikan sejak beberapa tahun
terakhir). Pembelajaran daring dibutuhkan dalam pembelajaran di era revolusi industri 4.0
(Pangondian, R. A., Santosa, P. I., & Nugroho, E., 2019).
Penggunaan teknologi mobile mempunyai sumbangan besar dalam lembaga pendidikan,
termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan, 2011).
Berbagai media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran secara daring.
Misalnya kelas-kelas virtual menggunakan layanan Google Classroom, Edmodo, dan Schoology),
dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp. Pembelajaran secara daring bahkan dapat dilakukan
melalui media social seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Selain itu, pembelajaran secara
daring juga dapat dilaksanakan dengan media video conference seperti Google Meet dan Zoom
Cloud Meeting. Pembelajaran daring menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya
(database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun
dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi (secara langsung/synchronous dan
secara tidak langsung/asynchronous). Pembelajaran daring adalah bentuk pembelajaran jarak jauh
yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, CD-ROOM
(Molinda, 2005)
2.3. Pengertian Proposal Penelitian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), defenisi proposal adalah rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Secara sederhana proposal dapat diartikan sebagai
bentuk usulan baik berupa gagasan maupun pemikiran yang dituangkan dalam bentuk rancangan
kerja tertulis kepada pihak lain dengan tujuan menjabarkan atau menjelaskan rencana kerja
tersebut. (Eko Sugiarto, 2015).
Sedangkan menurut Sugiyono (2013) Proposal penelitian ialah pedoman yang berisikan
berbagai legiatan serta langkah-langkah anasistematis yang akan diikuti ileh seorang peneliti
dalam melakasanakan suatu penelitian.
Secara umum, proposal dibedakan menjadi empat jenis, yaitu proposal bisnis, proposal
proyek, proposalpenelitian, dan proposal kegiatan (Winarta, 2013). Proposal penelitian digunakan
di bidang akademis, missal penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis, dan disertasi.
Dalam konteks tugas akhir mahasiswa, proposal adalah gambaran tertulis secara rinci dan
menyeluruh tentang proses yang akan dilakukan oleh mahasiswa (peneliti) untuk dapat
memecahkan permasalahan penelitian.
2.4. Tujuan Proposal Penelitian

Tujuan dari proposal penelitian adalah untuk menyajikan dan membenarkan kebutuhan untuk
mempelajari masalah penelitian dan untuk menyajikan cara-cara praktis di mana studi yang
diusulkan harus dilakukan. Proposal penelitian berisi tinjauan literatur yang luas. Proposal tersebut
harus memberikan bukti persuasif bahwa ada kebutuhan untuk studi yang diusulkan.

Selain memberikan alasan, proposal menjelaskan metodologi terperinci untuk melakukan


penelitian yang konsisten dengan persyaratan profesional atau bidang akademik dan pernyataan
tentang hasil yang diharapkan dan/atau manfaat yang diperoleh dari penyelesaian studi.

Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa tujuan proposal penelitian yang mendasar adalah
menggarisbawahi bidang-bidang studi terperinci dan memastikan bahwa proposal penelitian yang
disusun layak.
2.5. Manfaat Proposal Penelitian

Proposal penelitian biasanya dipakai untuk kalangan akademik untuk kegiatan penelitian. Di
dalam proposal ini dijelaskan mengenai gambaran singkat penelitian yang akan dilakukan, seperti
topik masalah, latar belakang, ruang lingkup, waktu/ tempat penelitian, dan lainnya.
Adapun Manfaat proposal penelitian antara lain :

 Sebagai dasar/ acuan dalam melakukan penelitian


 Sebagai gambaran singkat tentang penelitian yang akan dilakukan, seperti latar
belakang permasalahan, landasan teori, metodologi penelitian, dan lainnya.
 Sebagai bahan untuk melakukan evaluasi atau pertimbangan bagi pihak-pihak terkait
yang berwenang.
 Sebagai sarana untuk mengajukan dana penelitian kepada pihak tertentu.

Anda mungkin juga menyukai