Anda di halaman 1dari 2

Nn.

R seorang mahasiswa, 22 tahun beragama Islam, asal dari Garut, masuk RS pada 12
November 2018 karena mengeluh nyeri perut kanan bagian bawah dan menjalar ke pinggang.
Klien mengeluh nyeri perut kanan bagian bawah. Nyeri dirasakan terus sejak 9 hari sebelum
masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan pada skala 4 (0-10) dan terasa seperti ditusuk-tusuk. Ada
demam naik turun, ada mual dan muntah.
Klien mengatakan sudah selama 3 minggu terasa sakit di perut kanan bagian bawah. Ibunya
hanya memberi minyak kayu putih pada bagian perut bila terasa nyeri. Orang tua mengira jika
anaknya sakit perut karena makan jajan sembarangan di sekolah. Klien dibawa ke dokter lalu
dirujuk ke RS (12 November 2018) karena diberitahu bahwa mengalami usus buntuk dan
sudah pecah. Orang tua klien mengatakan sebelumnya anak tidak pernah sakit sampai
dirawat di rumah sakit. Orang tua mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit usus buntu, tidak ada yang menderita penyakit jantung, hipertensi, gula,
TB. Klien didisgnosa peritonitis e.c appendisitis perforasi.

Hasil pemeriksaan fisik:


Kesadaran: composmentis, GCS 15
Berat badan: 56 kg, Tinggi badan: 159 cm.
TTV: TD: 120/70 mmHg, nadi: 90 x/menit, suhu: 37,3°C, RR: 24 x/menit.
Pernapasan: Frekuensi pernapasan 24 x/menit. pola napas ireguler, tidak ada cuping hidung,
tidak terlihat penggunaan otot bantu pernapasan, tidak terapasang O2, tidak ada batuk,
pergerakan dada kanan dan kiri simetris. Jantung: irama jantung reguler, bunyi jantung
normal, tidak ada nyeri dada, CRT < 2 detik, akral hangat, tidak tampak sianosis. Persarafan:
Klien mengatakan dapat melihat dengan baik, dapat membedakan bau-bauan, klien mampu
mendengar ucapan perawat dan orang-orang di sekitarnya, klien mengatakan nyeri pada
perut bagian bawah. Perkemihan: Klien mengatakan sejak masuk di rumah sakit, frekuensi
BAK berkurang daripada saat di rumah. Urine berwarna kuning pekat, jumlah sedikit. Klien
puasa sehingga tidak minum, tidak distensi kandung kemih. Pencernaan: Klien mengatakan
nyeri pada perut sebelah kanan bagian bawah. Saat ini puasa untuk persiapan operasi.
Mukosa mulut tampak kering, BAB 5x lunak. Klien mengatakan takut karna akan operasi,
belum pernah ada pengalaman, wajah tampah gelisah. Teraba distensi abdomen, bising usus
10x/menit, tidak tampak lesi, luka ataupun benjolan di daerah abdomen. Muskuloskeletal :
Range of Motion bebas. Ekstremitas atas simetris, ekstremitas bawah simetris. Tidak tampak
deformitas, tidak tampak lesi dan luka.

Hasil laboratorium (12 November 2018)


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 12.3 P: 12,3-15,3; l: 14,0-17,5 g/dL
Hematokrit 37 33-47%
Leukosit 19200 4.400-11.300/µL
Trombosit 408000 154000-409000/µL
Hitung jenis
- Basofil 0 0-1%
- Eosinofil 0 1-3%
- Neutrofil 80 40-60%
- Limfosit 11 20-40%
- Monosit 9 2-8%
Golongan darah B/Rhesus +
Kimia
SGOT (AST) 12
SGPT (ALT) 7 <40U/L
<40U/L
Imunologi dan Serologi
Widal -/Negatif
- S. Typhi H -/Negatif -/Negatif
- S. Paratyphi AH -/Negatif -/Negatif
- S. Paratyphi BH -/Negatif -/Negatif
- S. Paratyphi OH 1/80 -/Negatif
- S. Typhi O 1/80 -/Negatif
- S. Paratyphi AO 1/160 -/Negatif
- S. Paratyphi BO -/Negatif -/Negatif
- S. Paratyphi CO -/Negatif

TERAPI
Pre Operasi
- IVFD RL 12 gtt/mnt
- Metronidazole infus 2x500 mg IV
- Inj. Cefotaxime 2x1 gr IV
- Inj. Ranitidin 3x1 amp IV

Anda mungkin juga menyukai