Anda di halaman 1dari 34

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
bisa menyelsaikan makalah Tentang Otot-Otot.
Makalah ini sudah selesai penulis susun dengan maksimal dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari seutuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, penulis terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah
ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Semoga makalah ini dan bermanfaat serta dapat memberi informasi pada
pembaca. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

Bengkulu, 8 April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULAN................................................................................................1
1.1 Latar belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Pengertian otot.....................................................................................................3
2.2 Bagian-bagian otot...............................................................................................3
2.3 Jenis-jenis dan macam-macam otot.....................................................................4
2.4 Cara kerja otot....................................................................................................17
2.5 Kontraksi dan relasi otot....................................................................................18
2.6 Kelainan pada otot.............................................................................................20
BAB III PENUTUP.....................................................................................................24
3.1 Kesimpulan...................................................................................................24
3.2 Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................26

ii
BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar belakang

Manusia merupakan mahluk hidup yang selalu aktif bergerak dalam aktifitas
sehari-harinya dalam keadaan kondisi hidup yang normal dan sehat. Otot merupakan
alat gerak aktif, dengan adanya kontaraksi antar otot-otot dapat menciptakan suatu
gerakkan, namun otot juga memerlukan rangka sebagai alat gerak pasif terutama
dalam mebentuk poster tubuh manusia. Otot adalah sebuah jaringan konektif yang
tugas utamanya adalah berkontraksi yang berfungsi untuk menggerakan bagian-
bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh
kita adalah otot. 

Otot manusia merupakan suatu alat yang penting untuk menunjang pergerakan
atau selama aktifitas. Pergerakan otot sadar diawali dengan adanya sebuah sinyal dari
syaraf motorik (gerak) yang memerintahkan agar otot ini bergerak sesuai dengan
batasan kemampuan geraknya. Tanggapan atau reaksi otot ini sepenuhnya tergantung
pada kondisi otot itu sendiri. Sehingga apabila kondisi otot tersebut terganggu, maka
pergerakan yang terjadi akibat kontraksi otot tersebut akan berjalan lambat dan tidak
maksimal.

Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot
jantung dan otot rangka. Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk
yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) /
invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya
terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung dan usus. Otot Lurik (otot rangka).

1
Gerak merupakan salah satu aktifitas yang tidak bisa lepas dari proses
keberlangsungan hidup manusia, dalam keadaan tidur sekalipun, tanpa adanya otot
manusia tidak dapat melakukan gerak, oleh sebab itu setidaknya kita harus
memahami tentang berbagai jenis otot dan fungsinya sehingga akan membuka
wawasan kita arti pentingnya otot bagi keberlangsungan hidup manusia. Pada
makalah ini akan dijelaskan tentang otot pada manusia dan perannya.

1.2 Rumusan masalah

1 Apat yang dimaksut dengan otot?


2 Apa saja bagian-bagian otot?
3 Apa saja jenis-jenis dan macam-macam otot?
4 Bagaimana cara kerja otot?
5 Apa yang dimaksud  kontraksi dan relaksasi otot?
6 Apa saja  kelainan pada otot?

1.3 Tujuan

1 Menjelaskan pengertian otot


2 Menjelaskan bagian-bagian otot
3 Menjelaskan jenis-jenis dan macam-macam otot
4 Menjelaskan cara kerja otot
5 Menjelaskan tentang kontraksi dan relaksasi otot
6 Menjelaskan kelainan pada otot

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian otot

Menurut dwi (2016), Secara umum otot itu sendiri adalah jaringan yang ada
didalam tubuh manusia, berupa alat gerak aktif  yang menggerakkan tulang sehingga
menyebabkan suatu organisme atau indvidu dapat bergerak. Otot bekerja dengan cara
berkontraksi dan beleraksasi.
Jadi dapat kita ketahui bahwasanya Otot merupakan salat satu bagian tubuh
manusia ataupun hewan yang sangat penting. Secara keseluruhan otot merupakan
sebuah jaringan yang ada pada bagian dalam tubuh manusia ataupun hewan dimana
jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak untuk menggerakkan tulang. Tanpa adanya
otot sangat tidak mungkin manusia ataupun hewan dapat beraktifitas dan
melangsungkan kehidupannya.

2.2 Bagian-bagian otot

Otot memiliki bagian-bagian, yaitu:

1) Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya
sebagai    pelindung otot.
2) Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril
dan  miofilamen berada.
3) Filamen

Tersusun atas dua macam dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen
aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril.
Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.

3
4) Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
5) Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.
Miofilamen terbagi atas 2 macam, yakni :

a. Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)

b. Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot
rangka/otot lurik).

Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin


dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)
maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi
(memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.

2.3 Jenis-jenis dan macam-macam otot

 Jenis-jenis otot
a) Otot Motoritas disebut juga otot serat lintang oleh karena di dalamnya protoplasma
mempunyai garis-garis melintang. Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka
sehingga disebut juga otot kerangka. Otot ini dapat bergerak menurut kemauan
kita (otot sadar), pergerakannya cepat tetapi lekas lelah, rangsangan dialirkan
melalui saraf motoris.

Ciri-ciri otot lurik:

4
 Bentuknya silindris, memanjang.
 Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap
danterang secara berselang-seling (lurik).
 Mempunyai banyak inti sel.
 Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena ituotot
lurik disebut sebagai otot sadar.
 Terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, otot.

Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super
fasialis.Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:

a) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung


b) Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.
c) Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut
ini:
o Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
kedudukannya ketika otot berkontraksi.
o Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika
otot berkontraksi.Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau
mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada
aktivitas) akan menjadikisut atau mengalami atrofi.
b) Otot Otonom: disebut juga otot polos karena protoplasmanya licin tidak
mempunyai garis-garis melintang. Otot-otot ini terdapat di alat-alat dalam seperti
ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain, dapat bekerja di
luar kemauan kita (otot tak sadar) oleh karena rangsangannya melalui saraf
otonom.

5
 Ciri-ciri otot polos

 Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya


menggelembung.
 Mempunyai satu inti sel.
 Tidak memiliki garis-garis melintang (polos).
 Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena
ituotot polos disebut sebagai otot tak sadar.
 Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih,dan
lain lain.

c) Otot Jantung: bentuknya menyerupai otot serat lintang di dalam sel


protoplsmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang tetapi
kalau kita melihat fungsinya seperti otot polos, dapat bergerak sendiri secara
otomatis oleh karena ia mendapat rangsangan dari susunan otonom. Otot
semacam ini hanya terdapat pada jantung yang mempunyai fungsi tersendiri.

6
Ciri-ciri otot jantung:

 Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung.


 Strukturnya sama seperti otot lurik, gelap terang secara berselang seling dan
terdapat percabangan sel.
 Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja
sesuai dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seperti otot
lurik dan dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga
otot spesial.
 Macam-macam otot

Menurut bentuk dan serabutnya, meliputi otot serabut sejajar atau bentuk
kumparan, otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter.

 Menurut jumlah kepalanya, meliputi otot berkepala dua, otot berkepala tiga/triseps
dan otot berkepala empat/quadriceps.
 Menurut pekerjaannya, meliputi:
a) Otot sinergis, otot bekerja bersama-sama
b) Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
c) Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
d) Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
e) Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
f) Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
g) Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
h) Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilan
i) Endorotasi, memutar ke dalam
j) Eksorotasi, memutar ke luar
k) Dilatasi, memanjangkan otot
l) Kontraksi, memendekkan otot

7
 Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
a) Otot bagian kepala
b) Otot bagian leher
c) Otot bagian dada
d) Otot bagian perut
e) Otot bagain punggung
f) Otot bahu dan lengan
g) Otot panggul
h) Otot anggota gerak bawah
Otot Kepala

Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:

Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut
juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 baigan:

 Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata

 Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang

Otot wajah terbagi atas:


 Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
 Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar
mata.
 Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata,
funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata.
 Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya
menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:

8
 Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut,
fungsinya menarik sudut mulut ke bawah

 Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir
lekuk mata menuju bibir atas dan hidung

 Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan


pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik
muka ke bawah

 Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada


taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk
menahan makanan waktu mengunyah.

 Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke


atas waktu senyum.

Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, teerbagi atas:


 Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut
terbuka.
 Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke
belakang.
 Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah
ke depan
Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk menunyah, terbagi
atas:
 Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan
 Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang

9
Otot Leher

Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian:

 Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada.


Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan
kulit bibir.
 Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo
sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan,
memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke
depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan.
 Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis.
Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke
prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan
menggelengkan kepala.
Otot Bahu

Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal
lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar. Otot ini terbagi menjadi:

 M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal
di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise
tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan
terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
 M. subskapularis (otot depan tulang belikat), Otot ini mulai dari bagian depan
tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya
terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang
humerus ke dalam.

10
 M. supraspinatus (otot atas balung tualang belikat). Otot ini berpangkal di
lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya
mengangkat lengan.
 M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di
lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang
pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
 M. teres mayor (ototo lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah
tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot
lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang
dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
 M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangakal di siku sebelah
luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang ke pangkal lengan.
Fungsinya memutar lengan ke luar.
Otot Dada

Otot ini terdiri atas:

 Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung


tengah selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan
ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan
lengan ke dalam.

 Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada
besar, berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid.
Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.

 Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang


selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula.

11
Fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan
menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.

 Otot gergaji depan(muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX


dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke
bawah.

 Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam.
Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas. Otot dada
bagian dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu otot dada yang membantu
pernapasan terdiri dari: Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat
di antara tulang-tulang iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang
iga ke atas dan ke bawah pada waktu bernapas; Muskulus diaragmatikus,
merupakan alat istimewa yang di tengahnya mempunayi aponeurosis yang
disebut sentrum tendineum. Bentuknya melengkung ke atas mengahadap ke
rongga toraks, mempunyai lobang tempat lalu aorta vena kava dan esofagus.
Fungsinya menjadi batas antara rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan
relaksinya memperkecil serta memperbesar rongga dada waktu bernapas.

Otot Perut

Terdiri atas:

 Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut


dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot
yang tebal dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di
sebelah kiri dan kanan linea itu.

12
 Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus
eskternus abdominis). Berpangkal pada igaV sampai iga yang bawah sekali.
Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul
(kristailiaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah
membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.

 Lapisan kedua di bawah otot dibentuk oleh otot perut dalam(M. obliqus
internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah.
Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah
depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari
pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisi. Otot ini mempunyai 4
buah urat melintang.

 Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta


III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya
melintang dibungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina. Otot
yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding
abdominal posterior : Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagain
bawah mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya
terdapt arteri, vena dan kelenjar limfe;Muskulus iliakus terdapat pada sisi
tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan
menyentuh kolon desendens

Otot punggung
1. Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian:

13
 Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung.
Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya: mengangkat dan menarik
sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah
menarik ke bagian lateral.

 Muskulus latisimus dorsi (otot pungung lebar), berpangkal pada ruas tulang
punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan
iga III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan
dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.

 Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang
leher V, ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang
belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.

2. Otot antara ruas tulang belakang dan iga

Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir dari
dua otot yaitu:

 Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di


bawah otot pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke
iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu
bernapas.
 Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan
berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung
yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
3. Otot punggung sejati

14
 Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di
antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk
sikap dan pergerakan tulang belakang.
 Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas
tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga
kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang.
 Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri
dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga
merupakan dinding bagian belakang rongga perut.
Otot pangkal lengan atas

Otot ini terbagi atas:

 Otot-otot ketul (fleksor): Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2).


Otot ini meliputi 2 buah sendi dan mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala
yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya di
sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu ke bawah menuju ke
tulang pengumpil. Di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya
membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat
lengan.; Muskulus brakialis (otot lengan dalam). Otot ini berpangkal di bawah
otot segitiga di tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta.
Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku. Muskulus korakobrakialis.
Otot ni berpangkal di prosesus korakoid dan menju ke tulang pangkal lengan.
Fungsinya mengangkat lengan.

 Otot-otot kedang (ekstensor):

Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala 3)

15
 Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan
menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.
 Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.
 Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya
mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani
Otot lengan bawah

 Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengetulan di atas sendi


siku, sendi-sendi tangan, sendi-sendi jari, dan sebagian dalam terak silang
hasta yang terbagi menjadi: Muskulus ekstensor karpi radialis
longus;Muskulus ekstensor karpi radiais brevis; Muskulus ekstensor karpi
ulnaris. Ketiga otot ini fungsinya sebagai ekstensi lengan (menggerakkan
lengan); Digitonum karpi radialis, fungsinya ekstensi jari tangan kecuali ibu
jari; Muskulus ekstensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari

 Otot-otot ketul yang mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari dan
meratakan hasta tangan. Otot-otot ini berkumpul sebagai berikut: Otot-otot di
sebelah tapak tangan. Otot-otot ini ada 4 lapis. Lapis yang ke-2 di sebelah luar
berpangkal di tulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang pertama terdapat
otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengumpil
sendi di pergelangan. Fungsinya dapat membengkokkan jari tangan. Lapis ke-
4 ialah otot-otot untuk sendi-sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil.
Di antara otot-otot ini disebut: Otot silang hasta bulat (muskulus pronator
teres). Fungsinya dapat mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan
bawah siku; Otot-otot ketul untuk tangan dan jari tangan: muskulus palmaris
ulnaris, berfungsi mengetulkan lengan; muskulus palmaris longus; muskulus
fleksor karpi radialis, muskulus fleksor digitor sublimis, fungsinya fleksi jari
kedua dan kelingking; muskulus fleksor digitorum profundus, fungsinya fleksi
jari 1,2,3,4; muskulus fleksor poicis longus, fungsinya fleksi ibu jari; Otot
yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari: muskulus

16
pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; muskulus spinator brevis,
fungsinya supinasi tangan.

 Otot-otot di sebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan di


siku, membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta.

 Otot-otot di sebelah punggung atas, disebut otot kedang jari bersama yang
meluruskan jari tangan. Otot yang lain meluruskan ibu jari (telunjuk). Otot-
otot lengan bawah mempunyai urat yang panjang di bagaian bawah di dekat
pergelangan dan di tangan. Urat-urat tersebut mempunyai kandung urat.

Otot-otot tangan

Di tangan terdapat otot-otot tangan pendek terdapat diantara tulang-tulang tapak


tangan atau membantu ibu jantung tangan (thener) dan anak jantung
tangan(hipothener).

Otot-otot sekitar panggul

Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal
paha.

 Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat: Muskulus psoas mayor,


terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju trokanter minor dan
iliakus; Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter
minor; Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor. Ketiga otot

17
ini disebut juga otot iliopsoas, fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke
bagian luar

 Sebelah belakang bagian luar terdapat: Muskulus gluteus maksmius


merupakan otot yang terbesar yang terdapat di sebelah luar panggul
membentuk bokong. Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi
dan endorotasi femur’; Muskulus gluteus medius dan minimus. Fungsinya,
abduksi dan endoratasi dari femur dan bagian medius eksorotasi femur.

Otot-otot tungkai atas

Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang sangat
kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu:

 Otot abduktor terdiri dari: Muskulus abduktor maldanus sebelah


dalam; Muskulus adduktor brevis sebelah tengah; Muskulus abduktor longus
sebelah luar. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor
femoralis. Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.

 Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini


merupakan otot yang terbesar terdiri dari: Muskulus rektus femoris; Muskulus
vastus lateralis eksternal; Muskulus vastus medialis internal; Muskulus vastus
intermedial Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri
dari: –     Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan
paha dan meluruskan tungkai bawah.; –     Muskulus semi membranosus, otot
seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah.; –     Muskulus
semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta
memutarkan ke dalam.; –     Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya
panjang seperti pita, terdapat di bagain paha. Fungsi: eksorotasi femur

18
memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi
femur dan membengkokkan ke luar.

Otot tungkai bawah

Terdiri dari:

 Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat


pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.

 Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke


tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.

 Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat
tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa
membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki
luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat
kaki sebelah luar.

 Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan
membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang:Berpangkal
pada kondilus tulang kering. Melintang dan melekat di kondilus lateralis
tulang paha. Fungsinya memutar fibia ke dalam (endorotasi). Otot ketul jari
(muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang kering dan
uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya
membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam

19
 Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada
betis, uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari.
Fungsinya membengkokkan empu kaki.

 Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada


selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat
membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam.

 Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat


meluruskan jari kaki.

 Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan.
Jika ototpertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan
tulang tertarik atauterangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan
yang kedua berkontraksi akanmenyebabkan tulang kembali ke posisi semula.
Contoh otot antagonis adalah otot bisepdan trisep. Otot bisep adalah otot yang
memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekatpada tulang dan terletak di
lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yangmemiliki tiga jung (tiga
tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagianbelakang.
Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot
trisepberelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep
 berkontraksi dan otot bisepberelaksasi.

2.4 Cara kerja otot

Otot bekerja dengan cara dua buah otot yang bekerja berlawanan sehingga
menimbulkan suatu gerakan, otot yang satu berkerut (berkontraksi) sedangkan otot
yang lain memanjang (relaksasi), disebut otot antagonis. Contohnya otot yang

20
membengkokkan sendi dinamakan fleksor dan otot yang meluruskan disebut
ekstensor. Otot sinergis adalah dua otot yang kerjanya bersamaan. Contohnya otot-
otot pronator teres dan pronotor kuadratus, yang terdapat pada lengan bawah, kedua
otot tersebut bekerja sarna menggerakkan telapak tangan pada saat menelungkup dan
menengadah.

a) Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan,contohnya adalah:
o Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep
dan otot bisep.
o Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
o Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
o Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala
merunduk dan menengadah.
o Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
b) Sinergis 
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
o Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan
telapak tnganmenengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot
atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot –
otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot
antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot
pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau
menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot,
tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang
yang dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang
dimilikinya.

21
o Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek,
mengeras,dan bagian tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang
yang dilekati otottersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot
hanya mampu untukmenggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang
dapat kembali ke posisi semula,otot tersebut harus mengadakan relaksasi.
Namun relaksasi otot ini saja tidak cukup.
o Tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain
yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi,
untuk menggerakan tulangdari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian
kembali ke posisi semula, diperlukanpaling sedikit dua macam otot dengan
kerja berbeda.

2.5 Kontraksi dan relasi otot

Kontraksi Otot adalah proses terjadinya pengikatan miosin dan aktin sehingga
otot pun memendek. Aktin adalah bentuk jaring otot yang memiliki fungsi
membentuk permukaan sel, pigmen penyusun otot berdinding tipis serta unsur
kontraksi dalam otot. Adapun yang dimaksud dengan miosin adalah protein yang ada
di dalam otot yang berperan dalam mengatur kontraksi serta relaksasi filament
penyusun otot berdinding tebal. Adapun yang dimaksud dengan Relaksasi Otot
(menurut Chaplin) adalah kembali-nya otot pada keadaan istirahat setelah mengalami
kontraksi. Sebagian ahli lain mengartikan relaksasi otot adalah proses peregangan
otot setelah kontraksi yang ditandai dengan memanjangnya otot. Relaksasi otot ini
terjadi karena kalsium dipompa kembali ke dalam wilayah reticulum sacroplasma dan
menyebabkan otot melemas.

Mekanisme Umum Kontraksi Otot :

Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam urutan sebagai berikut :

22
1. Potensial aksi berjalan sepanjang sebuah saraf motorik sampai ujung serat
saraf.
2. Setiap ujung saraf menyekresi substansi neurotransmitter yaitu asetilkolin
dalam jumlah sedikit.
3. Asetilkolin bekerja untuk area setempat pada membrane serat otot guna
membuka saluran asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam
membrane serat otot.
4. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion
natriummengalir kebagian dalam membrane serat otot pada titik terminal
saraf. Peristiwa ini menimbulkan potensial aksi serat saraf.
5. Potensial aksi berjalan sepanjang membrane saraf otot dengan cara yang sama
seperti potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf.
6. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran serat otot, berjalan
dalam serat otot ketika potensial aksi menyebabkan reticulum sarkolema
melepas sejumlah ion kalsium yang disimpan dalam reticulum ke dalam
myofibril.
7. Ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filament aktin dan miosin
yang menyebabkan bergerak bersama-sama menghasilkan kontraksi.
8. Setelah kurang dari satu detik kalsium dipompakan kembali kedalam
retikulum sarkoplasma tempat ion-ion disimpan sampai potensial aksi otot
yang baru lagi.
Mekanisme Relaksasi Otot.

Relaksasi terjadi kalau :


1. Konsentrasi Ca2+ menurun hingga di bawah 10-7mol/L sebagai akibat dari
pelepasannya kembali ke dalam retikulum sarkoplasma oleh Ca2+ ATPase.
Saat itu juga troponin kehilangan konsentrasi Ca2+.
2. Troponin kembali ke posisi semula dan tropomiosin kembali melilit ikatan
aktin-miosin di filamen aktin.

23
3. Karena tidak terbentuknya site di mana terjadi ikatan aktin-miosin, maka tidak
ada crossbridges yang terbentuk dan otot kembali rileks.

2.6 Kelainan pada otot


1) Tetanus
Tetanus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kram dan kaku otot.
Tetanus terjadi akibat infeksi dari bakteri Clostridium Tetani yang masuk melalui
kulit yang mengalami luka. Akibat dari infeksi tersebut akan menghasilkan racun
yang menyerang saraf. Akibatnya fungsi saraf dalam mengontrol otot akan terganggu.
Gejala yang paling sering terjadi adalah kaku rahang.
2) Spasme kram otot
Spasme otot biasa disebut kram atau nyeri otot, yang terjadi akibat kerja otot
yang berlebihan atau kontraksi yang terlalu kuat. Serangan spasme biasa sering
terjadi pada otot betis secara tiba-tiba dan terasa berkedut. Penanganannya dengan
mengistrahatkan otot yang bermasalah, melakukan pemijatan,dapat juga dengan
penggunaan obat atau salep yang dapat merelaksasikan otot.
3) Atrofi otot
Merupakan kelainan otot pada manusia dimana otot mengalamipenyusutan
bentuk dan volume sel. Atrofi terjadi akibat adanya kerusakan pada otot itu sendiri
atau pada saraf yang mengontrol otot tersebut. Penyebab lain adalah otot yang sudah
lama tidak bekerja (biasanya pada orang yang lama terbaring sakit). Orang yang
mengalami atrofi tampak jelas kehilangan massa otot, serta tampak lemah untuk
beraktivitas. Penanganan dilakukan berdasarkan penyebab, melakukan olah raga
disertai fisioterapi, mengkonsumsi makanan bernutrisi.
4) Hipertrofi otot
Hipertrofi otot terjadi umumnya pada atlet binaraga dan kebugaran. Mungkin
orang menganggap ini hal biasa, namun ini adalah sebua kelainan otot yang berupa
meningkatnya massa otot. Hal ini terjadi atas faktor nutrisi, usia dan latihan.
5) Miastenia gravis

24
Myastenia gravis termasuk salah satu kelainan otot dimana saraf tidak dapat
mempengaruhi kerja otot. Penyebab myastenia gravis adalah autoimun. Hal ini dapat
terjadi pada semua usia, namun  lebih sering terkena pada usia diatas 40 tahun.
6) Miastenia gravis
Myastenia gravis termasuk salah satu kelainan otot dimana saraf tidak dapat
mempengaruhi kerja otot. Penyebab myastenia gravis adalah autoimun. Hal ini dapat
terjadi pada semua usia, namun  lebih sering terkena pada usia diatas 40 tahun. Gejala
yang terjadi berupa otot yang terasa lemah dan lelah tanpa disertai rasa nyeri. Otot
yang terserang dapat dari otot-otot kecil seprti otot wajah dan pernapasan.
Penanganan dengan penggunaan obat antikolinesterase untu mengembalikan
kekuatan otot, dan pemberian imunosupresan untuuk menghambat efek autoimun.
7) Hernia abdominalis
Hernia abdominalis adalah kelainan otot pada manusia yang mengenai otot
perut. Dimana dinding otot perut mengalami kelemahan sehingga perut tampak
menonjol. Hal ini disebabkan karena dinding perut tidak kuat menahan isi perut.
8) Serebral palsi
Serebral palsi merupakan kelainan otot yang terjadi tidak mampunya otot
untuk melakukan gerakan atau keterampilan motorik. Serebral palsi biasa terjadi
berupa bawaan. Hal ini dikarenakan adanya kelainan pada otak. Diduga kelainan
terjadi saat anak dalam kandungan dan terjadi gangguan pada proses perkembangan.
Namun penyebab pastinya belum diketahui. Terapi yang dapat dilakukan berupa
terapi gelombang otak dan pembedahan, namun hal ini masih sangat jarang.
9) Rhabdomyolysis
Rhabdomyolysis merupakan kelainan dimana otot melepaskan pigmen
mioglobin kedalam darah sehingga akan dibersihkan oleh ginjal. Namun hal tersebut
memperberat kerja dan merusak ginjal. Akibatnya gejala yang dialami berupa rasa
lelah, nyeri otot, dan menyebabkan perubahan warna urin. Kelainan ini dapat
menyerang segala usia. Prinsip utama dari penanganan kelainan ini adalah
mengembalikan fungsi ginjal dengan terapi cairan atau bahkan dengan cuci darah
(dialisis). Selain itu hindari obat-obatan atau zat yang dapat memperberat kondisi.

25
10) Fibromyalgia
Fibromyalgia merupakan kelainan otot yang  berupa rasa nyeri diseluruh
tubuh. Hal ini dapat menyerang segala usia, namun tersering pada usia diatas 30
tahun. Gejala yang dapat dirasakan adalah mudah merasa nyeri, otot-otot kaku rasa
lelah, gangguan pencernaan, sakit kepala dan konsentrasi menururn. Penanganan
berupa terapi nyeri atas gejala yang dirasakan, konseling dan fisioterapi.
11) Sindroma Prune-Belly
Sindroma Prune-Belly merupakan kelainan otot yang bersifat genetik. Paling
sering menyerang bayi laki-laki. Penyebab tersering adalah faktor keturunan, infeksi
intrauterin, preeklampsia, dan hamil muda. Gejala yang terjadi berupa terdapat
lekukan atau kerutan, disertai testis yang belum turun ke skrotum. Selain itu terdapat
kelainan pada sistem berkemih. Penanganan yang dilakukan berupa bedah untuk
memperbaiki fungsi saluran berkemih, serta orkiopeksi untuk menurunkan testis ke
skrotum
12) Polio
Polio (Poliomyelitis) adalah kelainan otot akibat infeksi dari virus polio.
Infeksi ini sering menyerang anak-anak dan menyebabkan kelumpuhan. Infeksi
menular melalui makanan, ari dan tangan yang terkontaminasi. Poliao pada awalnya
dapat tidak bergejala, namun bila timbul dapat terjadi gejala sakit tenggorokan,
demam, nyeri dan kaku otot hingga dapat mengakibatkan kelumpuhan otot.
Penanganan yang dapat dilakukan bersifat suportif dengan pemberian antibiotik,
antinyeri, alat bantu pernapasan dan fisioterapi. Namun sebaiknya dilakukan
pencegahan sebelum terjadi infeksi sebagaimana yang sudah dianjurkan pemerintah,
yaitu pemberian vaksin polio.
13) Stiff neck (kaku leher)
Stiff neck atau kaku leher terjadi akibat adanya spasme yang terjadi pada otot-
otot leher. Hal ini terjadi karena adanya sikap tubuh yang salah dan trauma. Gejala
yang dirasakan berupa nyeri otot dan kaku leher hingga dasar punggung. Penanganan
yang dilakukan adalah penggunaan obat nyeri dan obat-obatan atau salep relaksan.

26
14) Strain
Strain merupakan keadaan dimana cederanya otot atau tendon (terutama
tungkai bawah) akibat aktivitas berlebihan yang menyebabkan terjadinya peregangan 
berlebihan sehingga otot atau tendon dapat robek. Gejala yang dialami berupa nyeri,
bengkak, rasa kaku sehingga tidak dapat digerakkan seperti biasanya. Penanganan
yang dapat diberikan yaitu antinyeri, mengistrahatkan otot dan imobilisasi untuk
mempercepat pemulihan.

27
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Otot adalah jaringan yang ada didalam tubuh manusia, berupa alat gerak aktif
yang menggerakkan tulang sehingga menyebabkan suatu organisme atau indvidu
dapat bergerak.

Otot terdiri dari beberapa bagian yaitu Sarkolema, Sarkoplasma, Filamen,


Miofibr, dan Miofilamen, dimana Miofilamen terbagi atas 2 macam, yakni:
Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos) dan Miofilamen heterogen (terdapat
pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).

Jenis-jenis otot yaitu otot motoritas (otot lurik), Otot Otonom (polos), dan otot
Jantung. Sedangkan macam-macam otot Menurut bentuk dan serabutnya: meliputi
otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot
melingkar/sfingter; menurut jumlah kepalanya, meliputi otot berkepala dua, otot
berkepala tiga/triseps dan otot berkepala empat/quadriceps; Menurut pekerjaannya,
meliputi: Otot sinergis,Otot antagonis, Otot abduktor, Otot abduktor, Otot fleksor,
Otot ekstensor, Otot pronator, Otot suponator, Endorotasi, Eksorotasi, Dilatasi,
Kontraksi; Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
Otot bagian kepala, Otot bagian leher, Otot bagian dada, Otot bagian perut, Otot
bagain punggung, Otot bahu dan lengan, Otot panggul dan Otot anggota gerak bawah.

Ada dua cara kerja yaitu otot antagonis dan otot sinergis. Otot antagonis
adalah otot yang bekerja dengan cara dua buah otot yang bekerja berlawanan
sehingga menimbulkan suatu gerakan, otot yang satu berkerut  sedangkan otot yang
lain memanjang sedangkan Otot sinergis adalah dua otot yang kerjanya bersamaan.

28
Kelainan pada otot terdiri dari tetanus, spasme kram otot, atrofi otot, hipertrofi
otot, miastenia gravis, miastenia gravis, hernia abdominalis, serebral palsi,
rhabdomyolysis, fibromyalgia, sindroma prune-belly, polio, stiff neck (kaku leher)
dan strain.

3.2 Saran
Otot merupakan alat yang penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan
hewan, jika fungsi otot mengalami kerusakkan dan mengakibatkan kelainan otot yang
dapat melemahkan fungsi otot, maka aktifitas manusia juga akan terganggu karena
tanpa adanya otot manusia tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik.
Untuk itu penulis berharap dengan ditulisnya makalah ini dapat memberikan
informasi dan wawasan akan pentingnya otot dan kita harus menjaganya dengan
melakukan pola hidup sehat agar fungsi otot dapat terjaga sebagaimana mestinya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Dwi. 2016. pengertian otot manusia secara umum. http://umum-pengertian.blogspot.


co.id/2016/01/pengertian-otot-manusia-secara-umum.html. Diakses pada 7
April 2018 Pukul 11.00 WIB

http://www.scribd.com/doc/83802788/Sistem-Alat-Gerak-Otot-pada-Manusia

http://www.slideshare.net/lailatulfitrirachmawati/makalah-tentang-otot-manusia.

https://brainly.co.id/tugas/1115498. Diakses pada 8 April 2018 pukul 1.51 WIB

Ocamanda. 2014. Kontraksi Dan Relaksasi Otot. https://www.scribd.com /document/


247193919/Kontraksi-Dan-Relaksasi-Otot. Diakses pada tanggal 8 April 2018
Pukul 12.00

Risnawati said. 2018. Bagian otot dan fungsinya. https://www.academia.edu/1669


0039/Bagian_otot_dan_fungsinya. Diakses pada tanggal 7 april 2018 pukul
11.51 WIB

Rudiregz. 2017. 13 Kelainan Otot Pada Manusia Yang Sering Terjadi. https://haloshe
at.com/tips-kesehatan/kesehatan-tubuh/kelainan-otot-pada-manusia. Diakses
pada tanggal 7 April 2018 Pukul 10.15 WIB

30
MAKALAH ANATOMI

OTOT-OTOT

DI SUSUN OLEH :

Nama : Verori Yosefta

Npm : 17190016

Kelas : A1

Dosen pengampu: Algifari Syarif, M.Pd

31
PROGRAM STUDI PENJASKESREK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

2018/2019

32

Anda mungkin juga menyukai