Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM ONLINE CLASS II COMPOSITE Preparasi Amalgam vs Komposit

RESTORATIONS: PRINCIPLES & TECHNIQUES Amalgam Komposit


drg. Mirza Aryanto, SpKG Penggunaan amalgam Penggunaan resin
untuk restorasi lesi komposit untuk
KLASIFIKASI G.V. BLACK karies Kelas I dan II restorasi lesi karies
• Class II – permukaan proksimal gigi posterior Kelas I dan II
Bentuk kavitas Bentuk kavitas sesuai
bergantung pada sifat dengan lokasi dan
fisik dan teknik ukuran lesi
meletakkan material

DIAGNOSIS KARIES PROKSIMAL


• Primary diagnostic tool
o Radiograf bitewing
KONSEP G.V. BLACK
• Secondary diagnostic tool
• Ekstensi untuk preventif
o Visual (melihat perubahan pada
• Outline form
marginal ridge dengan cahaya terang)
• Resistance form
• Retention form
• Covenience form
• Pengangkatan infected dentin
• Finishing dinding enamel
• Debridemen/toilet of the cavity
HISTOPATOLOGI KARIES PIT DAN FISUR
• Demineralisasi di sekitar dinding dan di
dasar pit
• Ketika demineralisasi mencapai DEJ, mulai
menyebar secara lateral

PREPARASI KAVITAS
• Tentukan lokasi lesi (diagnosis lesi)
• Gunakan bur yang sesuai (sekitar ukuran lesi)
AKSES LESI MELALUI GROOVE/PIT untuk akses ke lesi melalui groove/pit
• Pengangkatan lesi dan loose enamel

MATERIAL RESTORATIF: amalgam, komposit


JA
AKSES VISUAL LANGSUNG KE LESI

PENGANGKATAN KARIES DENGAN MENGGUNAKAN


ROUND BUR DENGAN SLOW SPEED HANDPIECE

PREPARASI KOMPOSIT

PENGANGKATAN LESI YANG TERSISA DENGAN


MENINGKATKAN AKSES
• Meningkatkan daerah akses hingga dapat
melihat DEJ
• Karena karies menyebar secara lateral pada
DEJ, diskolorasi yang terjadi pada DEJ
merupakan indikasi karies

PREPARASI KAVITAS KARIES PROKSIMAL (KELAS II)


• Lokasi lesi PREPARASI KAVITAS KARIES PROKSIMAL KELAS II
• Pendekatan lesi dari marginal ridge
• Penetrasi, temukan, dan hilangkan karies • Lesi karies proksimal biasanya berada lingual
menggunakan bur high speed handpiece – dan gingival terhadap kontak proksimal
posisi handpiece paralel terhadap sumbu MENENTUKAN LESI PROKSIMAL
panjang gigi • Titik referensi: kontak proksimal
• Pengangkatan loose enamel • Lesi: gingival dan lingual terhadap kontak
• Cek dinding proksimal bukal dan lingual proksimal
untuk memastikan pengangkatan karies
sepenuhnya

RESTORASI KOMPOSIT

• Pendekatan lesi dari marginal ridge


• Handpiece paralel terhadap sumbu panjang
gigi

JA
• Titik mulai: setengah lingual dari kontak;
mulai dari embrasure lingual
• Penetrasi melalui marginal ridge hingga
sampai ke lesi, ekstensi bukal, gingival, dan
lingual (sesuai kebutuhan) untuk
mengangkat lesi
• Tinggalkan lapisan tipis enamel pada daerah
proksimal untuk mencegah merusak gigi
tetangga secara tidak sengaja TYPODONT
• Box form
• Ekstensi bukal
o Dinding bukal masih utuh
• Ekstensi gingiva
o ½ mm dari gigi sebelahnya
• Dimensi bukal-lingual
o 3 mm
o Dinding lingual clear contact
• Dimensi mesial-distal
o 1-3 mm kedalaman aksial
MATRIX
• Karena bentuk bur, mungkin terdapat ‘loose’ • Tofflemire band
enamel pada margin (buccal dan lingual
• Wedge kayu diletakkan pada gingival
proximal)
embrasure (kontrol gingival excess, adanya
kontak proksimal)

• Setelah pengangkatan lesi karies selesai,


hilangkan loose enamel (buccal dan lingual
• Burnish band dengan egg burnisher
proximal dengan menggunakan hatchet

• Band setelah di-burnish menghasilkan


permukaan proksimal yang cembung
• Pengangkatan loose enamel
• Evaluasi dinding bukal dan lingual proksimal
untuk memastikan karies telah hilang
seluruhnya

TEKNIK RESTORASI GIGI POSTERIOR DENGAN


KOMPOSIT
• Etsa (klinis)/sandblast (lab), aplikasi bonding
agent

JA
• Isi dengan inkremen – inkremen pertama • Soflex disks untuk finishing dan polishing
sekitar ½ mm ketebalannya; inkremen pada embrasur (bukal, oklusal, lingual)
selanjutnya sekitar 1 mm • Enhance/PoGo composite finishing system
• Gunakan super plugger dan aplikasi dengan (permukaan oklusal)
tekanan ringan, adaptasi resin ke preparasi SOFLEX DISKS
• Hindari cahaya operator langsung • Untuk finishing dan polising
• Hilangkan resin yang berlebih sebelum • Coarse, medium, fine, superfine
curing dengan menggunakan sonde (pada • Coarse & medium – finishing
daerah embrasure) • Fine – finishing/polishing
• Cure selama 20-40 detik (tergantung • Superfine – polishing
instruksi curing) • Seri extra-thin – bagus untuk
• Setelah curing inkremen terakhir, lepas finishing/polishing daerah embrasur
tofflemire band

Setelah mengangkat matriks band


Super plugger: untuk meletakkan komposit pada
gigi posterior

#7404 finishing bur untuk penyesuaian anatomi


oklusal

Bentuk oklusal embrasur

TEKNIK FINISHING/POLISHING
• Finishing bur
o Needle shape finishing bur (7902)
untuk pengangkatan komposit #7902 finishing bur untuk mengangkat kelebihan di
berlebih pada embrasur (bukal, bukal dan oklusal embrasur
lingual, dan oklusal)
o Egg shape finishing bur (7404) untuk
membentuk anatomi oklusal dan
membentuk kontak oklusal
• #12 Bard-Parker blade untuk menghilangkan
ginigval overhang dan kelebihan pada
embrasur bukal dan lingual Soflex disks untuk finishing embrasur/daerah
margin; teknik gerakannya pelan/terus menerus

JA
Slot preparation

Sandwich restoration
Kuning tua – GIC
Kuning muda – komposit

Tunnel restoration

JA

Anda mungkin juga menyukai