Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA A/ N.

M
DENGAN
GASTROENTERISTIS
DI RUANGAN KARTIKA, AMBON

A. Landasan Teori Medis


1. Pengertian
Gastroenteritis adalah Kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi karena frekwensi saty kali atau lebih beuang air besar dengan
bentuk tinja yang encer..
Gastroenteritis adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari
dengan/tanpa darah dan/ atau lender dalam tinja.
Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berelangsung
kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
2. Etiologi
a. Faktor infeksi
1. Bakteri : Enteropathogenic escherichia coli,Salmonela,Shigella,Yersinia
enterocolika
2. Virus : Enterovirus,Echoviruses,Adenovirus,Human retrovirua seperi
agent,Rotavirus
3. Jamur : Candidaenteritis
4. Parasit : Giardia clamblia,Crytosporidium
5. Protozoa
b. Bukan faktor infeksi
1. Alergi makanan,susu formula
2. Gangguan metabolik atau malabsorbsi,penyakit fibrosis pada pangkreas
3. Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan
4. Obat-obatan terutama Antibiotik pemakaian yang lama
5. Emosional dan stress
3. Manifestasi klinis
Manifestasi dari diare antara lain :
a. Sering Buang air besar dengan kosistensi tinja cair
b. Terdapat tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit jelek,ubun-ubun dan mata
cekung,membran mukosa kering
c. Kram abdominal
d. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dan asam basa
e. Demam
f. Mual-muntah
g. Anoreksia
h. Lemah
i. Pucat
j. Perubahan tanda-tanda vital:
k. Pandangan mata anak nampak sayu
4. Patofisiologi
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus,
Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter,
Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia,
Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi
pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel,
atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut.

Penularan Gastroenteritis bias melalui fekal-oral dari satu penderita ke


yang lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan
dan minuman yang terkontaminasi.

Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic


(makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam
rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam
rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu
menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air
dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri
adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan
asam basa (Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang,
output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah
5. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Tinja:
Makroskopis dan mikriskopis PH dan kadar gula jika di duga ada inteloransi
gula(sugar intelorantcec) iaakan kuman untuk menceri kuman penyebab dan uji
resisten terhada antibiotika(pada diare persisten).penetapan pH urine tidak berarti
dalam periksaa penyaring bermanfaat pada:
a. Keadaan gangguan keseimbangan asam basa
b. Infeksi saluran kencing.untuk mendapat petunjuk kearah etiologi infeksi
oleh E.coli biasanya menghasilkan urine asam sedangkan produksi ol
oleh prokas yang merubah urine menjadi amoniak menyebabkan urine
menjadi lender. Nilai normal (4,5-7,5 dewasa), (5-7 bayi), (4,5-8 anak).

2. Pemeriksaan Darah :
Darah perifer lengkap analisis gas darah dan elektrolit (Na, K, Ca dan P serum
pada diare yang disertai kejang).

6. Komplikasi
a. Dehidrasi

Dari komplikasi Gastroentritis,tingkat dehidrasi dapat diklasifikasikan sebagai


berikut :

1. Dehidrasi ringan

Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor


kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.

2. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor
kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.

3. Dehidrasi Berat

Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik


seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun,
apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.

Tabel 1.1 Penilaian Derajat Dehidrasi

Penilaian A B C
- Lihat keadaan - Baik, sadar - Gelisa, rewel - Lesu,
umum lunglai, atau
tidak sadar
- Mata - Normal - Cekung - Sangat
tekumg dan
- Air mata - Ada - Tidak ada kering
- Tidak ada
- Mulut dan lidah - Basah - Kering
- Sangat
- Rasa haus - Minum - Haus ingin kering
biasa minum
- Perisa : tugor - Tidak haus banyak - Malam
kulit - Kembali - Kembali minum atau
cepat lambat tidak minum
- Hasil
pemeriksaan - Tanpa - Dihidrasi - Lebih sangat
dihidrasi ringan atau lambat
sedang
- Dihidrasi
berat

Tabel .1.2 Kehilangan cairan menurut derajat dihidrasi pada anak dibawah
dua tahun.

Derajat pwl nwl Cwl Jumlah


Dihidrasi
Ringan 50 100 25 175

Sedang 75 100 25 200


Berat 125 200 25 350

Tabel.1.3 Kehilangan cairan menurut derajat dehidrasi pada anak berumur 2-5
tahun

Derajat Dihidrasi pwl nwl cwl Jumlah


Ringan 30 80 25 135

Sedang 50 80 25 155

Berat 80 80 25 185

Tabel. 1.4 Kehilangan cairan pada dehidrasi berat menrut berate badan pasien
dan umur

Derajat Dihidrasi pwl nwl cwl Jumlah


Ringan 50 100 25 175

Sedang 75 100 25 200

Berat 125 200 25 350

b. Renjatan hipovolemik

c. Kejang

d. Bakterimia

e. Mal nutrisi

f. Hipoglikemia

g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.

7. Penatalaksanaan Dan Pencegahan


a. Pemberian cairan.
b. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan
tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu
diperhatikan :

1. Memberikan asi.

2. Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin,


mineral dan makanan yang bersih.

c. Obat-obatan

Keterangan :

a. Pemberian cairan,pada klien Diare dengasn memperhatikan


derajat dehidrasinya dan keadaan umum.

1. cairan per oral.

Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang,cairan diberikan peroral berupa
cairan yang berisikan NaCl dan Na,Hco,Kal dan Glukosa,untuk Diare akut diatas
umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan,atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/I
dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang
diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah
sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut.

2. Cairan parentral.

Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat
badan atau ringannya dehidrasi,yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai
dengan umur dan berat badannya.

a) Dehidrasi ringan.

 1 jam pertama 25 – 50 ml / Kg BB / hari


 Kemudian 125 ml / Kg BB / oral
b) Dehidrasi sedang.

 1 jam pertama 50 – 100 ml / Kg BB / oral


 Kemudian 125 ml / kg BB / hari.

c) Dehidrasi berat.

1) Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun dengan berat badan 3 – 10 kg

 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit (infus set 1


ml = 15 tetes atau 13 tetes / kg BB / menit.
 7 jam berikutnya 12 ml / kg BB / jam = 3 tetes / kg BB / menit ( infus set 1
ml = 20 tetes ).
 16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau
minum,teruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes /
kg BB / menit.

2) Untuk anak lebih dari 2 – 5 tahun dengan berat badan 10 – 15 kg.

 1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg BB / menit ( infus set


1 ml = 15 tetes ) atau 10 tetes / kg BB / menit ( 1 ml = 20 tetes ).
 7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak mau minum
dapat diteruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes /
kg BB / menit.

3) Untuk anak lebih dari 5 – 10 tahun dengan berat badan 15 – 25 kg.

 1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit ( infus set


1 ml = 20 tetes ).
 16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral.

b. Diatetik ( pemberian makanan )


Terafi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus kepada penderita dengan
tujuan meringankan,menyembuhkan serta menjaga kesehatan penderita.Hal – hal
yang perlu diperhatikan :

1) Memberikan Asi.
2) Memberikan bahan makanan yang mengandung cukup kalori,protein,mineral dan
vitamin,makanan harus bersih

c. Obat-obatan.

1) Obat anti sekresi.


2) Obat anti spasmolitik.
3) Obat antibiotik.
B. Landasan Teori Keperawatan
1. Pengkajian data dasar pasien
Aktivitas / istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise, cepat lelah
Merasa gelisah dan atau ansietas.
Pembatasan aktivitas/kerja sehubungan dengan proses penyakit.
Sirkulasi
Gejala : Takikardia (respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi dan
nyeri).
Kemerahan, area eksimosis (kekurangan vitamin K).
TD: Hipotensi termaksud postural.
Kulit/membran mukosa: Turgor buruk, kering, lidah pecah-pecah
(dehidrasi/malnutrisi)
Makanan / cairan
Gejala : Anoreksia, mual/muntah.
Penurunan berat badan.
Tidak toleran terhadap terhadap diet/sensitif.
Tanda : Penurunan lemak subkutan/masaa otot.
Kelemahan, tonus otot dan turgor kulit buruk.
Membran mukosa pucat; luka, inflamasi rongga mulut .
Eliminasi
Gejala : Tekstur feses bervariasi dari bentuk lunak sampai bau atau berair.
Tanda : Menurunnya bising usus, tak ada peristaltik atau adanya peristaltik
yang dapat dilihat
Intergitas ego
Gejala : Ansietas, ketakutan, emosi, kesal, mis., perasaan tidak berdaya/tak ada
harapan.
Tanda : Menolak perhatian, depresi, perhatian menyempit.
Nyeri / ketidaknyamanan
Gejala : Nyeri tekan pada kuadran kiri bawah.
Titik nyeri berpindah, nyeri tekan.
Tanda : Nyeri tekan abdomen/distensi.
Higiene
Tanda : Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri.
Bau badan
2 Diagnosa keperawatan & investasi tindakan keperawatan
a. Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare
1. Batasan karakteristik
 Mayor ( harus terdapat,satu atau lebih )
1. Ketidakcukupan masukan cairan oral
2. Keseimbangan negatif antara masukan dan haluran
3. Penurunan berat badan
4. Kulit/membran mukosa kering
 Minor ( Mungkin terdapat )
1. Peningkatan natrium serum
2. Penurunan haluran urine atau haluran urine berlebihan
3. Urine memekat atau sering berkemih
4. Penurunan turgor kulit
5. Haus/mual/anoreksia
 Faktor-faktor yang berhubungan
- Situasional :
Berhubungan dengan mual muntah
- Maturasional :
Bayi/Anak
Berhubungan dengan peningkatan kerentanan sekunder akibat
penurunan penerimaan cairan dan penurunan kemampuan memekatkan
urine.
2. Hasil yang diharapkan
a. Mempertahankan atau menunjukan perubahan perubahan
keseimbangan cairan dibuktikan dengan
 Tanda vital stabil
 Membran mukosa lembab
 Turgor kulit baik
b. Melaporkan penurunan efek defekasi, konsistensi kembali normal

3. Intervensi dan Rasional


Intervensi Rasional
 Tindakan mandiri 1. Membantu membedakan penyakit
1. Observasi dan catat frekuensi dan individu dan mengkaji beratnya
karakteristik defekasi episode
2. Kaji tanda-tanda vital (TD, suhu 2. Hipotensi takikardi demam dapat
nadi pernapasan) menunjukan respons terhadat dan atau
3. Observasi kulit kering berlebihan efek kehilangan cairan.
dan membran mukosa, pemurunan 3. Menunjukan kehilangan cairan
turgor kulit berlebihan atau dehidrasi
4. Ukur BB tiap hari 4. Indikator dalam menilai status cairan
dan gizi seseorang
 Tindakan Kolaborasi
1. Kolaborasi dalam peberian IVFD 1. Untuk membantu dalam memperbaiki
2. Berikan obat sesuai dengan indikasi gangguan keseimbangan cairan dan
(antidiare antibiotik) elektrolit
2. Menurunkan mobilitasi usus bila diare
terjadi dan untuk mengobati infeksi

b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


intake nutrisi tak adekuat
1. Batasan karakteristik
 Mayor dan Minor
a. Berat badan 10% -20% di bawah standar ideal
b. Melaporkan kurang tertarik pada makanan
c. Tonus otot buruk dan nyeri tekan
d. Penurunan lipatan kulit trisep,lingkar lengantengah,dan lingkar
otot pertengahan lengan kurangdari 60%standart pengukuran
e. Penurunan albumin serum
f. Penurunan tranferin serum atau penurunan kapasitas ikatan
besi
2. Faktor-faktor yang berhubungan
- Situasional :
Berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang atau
komitmen dari pemberi asuhan ( pemberi makan) terhadap
kebutuhan-kebutuhan atau aturan spesial
- Matursional:
Berhubungan dengan Keadekuatan masukan sekunder
2 Hasil yang diharapkan
a. Menunjukan peningkatan berat badan
b. Tidak mengalami tanda mal nutrisi
c. Rasional dan prosedur untuk pengobatan
3. Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
 Tindakan mandiri
1. Catat stasus nutisi pasien pada 5. Berguna dalam mendefinisikan derajat
penerimaan, catat turgor kulit, atau luasnya masalah dan pilihan
integritas mukosa oral intervensi yang tepat.
2. Dorong makan dan sering dengan 6. Maksimalkan masukan nutrisi dan
makanan tinggi protein dan menurunkan kelemahan
kiarbohidrat 7. Mengidentifikasi defisiensi, menduga
3. Kaji riwayat nutrisi, termasuk kemungkinan intervensi.
makanan yang disukai. 8. Mengawasi penurunan BB atau
4. Timbangan dengan ahli gizi dalam efektifitas intervensi nutrisi.
pemberian diet

 Tindakan Kolaborasi 1. Membantu dalam membuat rencana


1. Kolaborasi dengan ahli g8izi diet untuk memenuhi kebutuhan
dalam pemberian diet individual

c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan status metabolic


1 Batas karakteristik
 Mayor :
Gangguan jarinagan epidermis dan dermis
 Minor :
Lesi kulit, ulserasi, forasi ulkus dekubitus
Kulit kering atau berbisik dengan turgor kulit buruk
Rambut rapuh atau kering
2. Faktor-faktor yang berhubungan
 Situasional:
Berhubungan dengan kerusakan mobilitas sekunder
 Maturasional:
Berhubungan dengan status metabolik
3. Hasil yang diharapkan
 Kulit Tak kering/bersisk
 Elastisitas kembali normal
4. Intervensi dan Rasional

Rasional
Intervensi
 Tindakan mandiri;
1. Kaji kulit tiap hari (catat warna dan 1 Menentukan garis dasar dimana
turgor kulit) perubahan pada status dapat di
2. Pertahankan instruksi dalam hygiene bandingkan dengan melakukan
kulit misalnya; nmembasuh intervensi yang tepat
kemudian mengeringkannya dengan 2 Mempertahankan kebersihan,
hati-hati. karena kulit yang kering dapat
3. Pertahankan sprei bersih, kering dan terjadi barier kulit
tidak berkerut. 3 Menurunkan kemungkinan
4. Balikkan atau ubah posisi dengan terjadinya infeksi kulit.
sering ukur 4 Mencegah sirkulasi dan mencegah
5. Anjurkan menggunakan pakaian tekanan pada kulit atau jaringan
yang lembut dan longgar tiap hari yang tidak perlu.
5 Mencegah terjadinya infeksi kulit.

d. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan


melemahnya kemampuan fisik
1. Batas karakteristik
 Mayor :
Perubahan pertumbuhan fisik
 Minor
Belum bisa berbicara / berbahasa dengan baik
Aktifitas motorik tidak sesuai umur atau usianya
Adanya kelemahan fisik
 Faktor;faktor yang berhubungan
Situasional
Berhubungan dengan orang tua kurang pengetahuan
Maturasional
Berhubungan dengan keterbatasan kesempatan untuk memenuhi
kebutuhan
2. Hasil yang diharapkan
a. Menunjukan perkembangan motorik sesuai dengan usianya.
b. Terjadi peningkatan perilaku personal dan bahasa
c. Tidak terjadi kelemahan fisik
3. Intervensi rasional
Intervensi Rasional
 Tindakan mandiri :
1 Berikan kesempatan bagi anak yang 1. Membantu anak untuk
sakit untuk memenuhi tugas berkembang sesuai usianya
perkembangan
2 Berikan mainan sesuai usia anak 2. Membantu anak untuk
mengekspresikan perasaannya
5. Anjurkan pada orang tua tentang 3. Membantu anak untuk memahami
tugas perkembangan yang sesuai tugas perkembangannya
dengan kelompok usia
e. Ansietas atau kecemasan orang tua berhubungan dengan kurangnya
informasi
1. Batasan karakteristik
 Mayor:
Perasan takut yang tidak jelas ,takut yang tiba-tiba,kekhawatir
 Minor:
a. Peningkatan rasa tegang atau tidak ada harapan
b. Ketakutan, khawatir resah
c. Perasaan mau pingsan
d. Rangsangan simpatik atau gelisah
 Faktor-faktor yang dihubungkan
a. Situasional
Berhubungan dengan Kurang pengetahuan
b. Maturasional:
 Hasil yang diharapkan
a. Menyatakan kesadaran terhadap perasaan dan cara yang sehat untuk
menghadapi masalah
b. Melaporkan ansietas menurun sampai tingkat dapat ditangangi
3. intervensi rasional
Intervensi Rasional
 Tindakan mandiri;
1 Catat petunjuk perilaku, mis....., 1. Sebagai indikator derajat ansietas
gelisah
2 Dorong pasien menyatakan 2. Membina hubungan trapeutik
perasaan, berikan umpan balik.
3 Berikan informasi yang akurat 3. Membantu menurunkan ansietas
tentang kondisi pasien
4 Anjurkan untuk relaksasi 4. Membantu mengurangi ansietas
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA A/ N.M
DENGAN
GASTROENTERISTIS
DI RUANGAN ANAK RSUD dr.HAULUSSY, AMBON

A. PENGKAJIAN
Tgl / jam Pengkajian : 16 – 08 – 2010/ 10:00 wit
Tgl / jam masuk RS : 16 – 08 – 2010 /08:00 wit
Ruangan / kamar no : Ruangan Anak
Dx Medis : Gastroenteritis
1. Data Biografi
a. Identitas Klien
- Nama : A
/. N.m
- Nama panggilan : Opik
- Tanggal lahir / umur : 14 – 03– 2010 / 5 bulan
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Agama : Islam
- Suku / Bangsa : Buton/ Indonesia
- Pendidikan : -
- Bahasa yang digunakan : -
b. Identitas Orang Tua
Ibu Ayah
- Nama : Ny. A Tn. Kp
- Usia : 23 Thn 27Thn
- Pendidikan : DIII Kebidanan DIII Keperawatan
- Pekerjaan : PNS PNS
- Agama : Islam Islam
- Suku / Bangsa : Ambon / Indonesia Ambon / Indonesia
- Alamat rumah : Jl. Baru,Ambon Jl.Baru,Ambon
- Sumber biaya : didapat dari penghasilan ayah dan ibu
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama : BAB Mencret (  6 x / hari)
b. Keluhan Yang Menyertai : Muntah ( 3X/hari), batuk (+), Badan
lemas, anak rewel ,demam.
c. Riwayat Kesehatan Utama
 Faktor pencetus : Pergantian ASI Ke susu formula
( Vitalac)
 Intensitas keluhan : Sedang dengan diare masih berlangsung
 Lokasi penyebaran : Tidak ada
 Hal-hal yang memberatkan : Keluhan bertambah jika beraktivitas
 Hal-hal yang meringankan : Meringankan jika beristirahat
d. Catatan Kronologis
Tanggal 15-08-2010 pukul 10.00 pasien perut kembung, BAB cair +
Ampas sedikit, dalam 1 jam ±2-3kali,bayi tetap menyusu dengan susu
formula (Vitalac). Selanjutnya pad tanggal 16-08-2010 pukul 08.00 wit
orang tua pasien segera membawanya Ke UGD RSUD Haulussy,Ambon
pasien mendapat terapi :
- IVFD KaEN 3B 36 tts/m (Mikro)
- Cefotaxim 2 x 200 mg IV/Skintest
- Vomerin drop 3x0.5 cc
- Sanmol syr 3x3/4 cth
- Dialax 2x½ saset dalam 30 ml susu LLM
- Diazink 1x10mg
3. Riwayat Keehatan Masa Lalu
a. Riwayat Kehamilan
 Antenatal
1. Kesehatan ibu pada waktu hamil
- Hiperemis gravidarum : tidak ada
- Pendarahan pervagina : tidak ada
- Anemia : tidak ada
- Penyakit infeksi : tidak ada
- Preeklamsia / eklamsia : tidak ada
- Gangguan kesehatan : tidak ada
2. Pemerikasaan Kehamilan
- Teratur : Teratur 4 x
- Diperikasa oleh : Bidan
- Tempat pemeriksaan : Puskesmas
- Hasil pemerikasaan : Bayi dalam keadaan baik
- Imunisasi TT : Lengkap
3. Riwayat pengobatan selama kehamilan : Tidak ada
 Masa natal
1. Usia kehamilan saat kelahiran : 9 Bulan
2. Cara persalinan : Normal
3. Ditolong oleh : Bidan
4. Keadaan bayi saat lahir
- BB : 3,1 Kg
- PB : 50 Cm
- LD : --------
- LK : --------
- LLA : ---------
5. Pengobatan yang didapat : Tidak ada
 Neonatal
1. Catatan congenital : Tidak ada
2. Ikterus : Tidak ada
3. Kejang : Tidak ada
4. Paralysis : Tidak ada
5. Pendarahan : Tidak ada
6. Trauma Persalinan : Tidak ada
7. Penurunan BB : Tidak ada
8. Pemberian minum ASI : Ya
b. Riwayat Perkembangan Dan Pertumbuhan
1. - BB lahir : 3,1 Kg
- BB usia 5 bulan :
Sebelum Sakit Saat Sakit
7,0 kg 6,3 kg

- Panjang Badan : 64 cm
- Status gizi : Kurang ( Penurunan BB : 700 gram )
2. Pertumbuhan gigi
- Jumlah : Tidak ada
- masalah gigi : Tidak ada
3. Perkembangan bahasa
- Perkembangan bahasa anak belum sempurna / baik
(anak belum bisa bicara)
4. Perkembangan motorik kasar dan halus
- Perkembangan motorik kasar dan halus anak belum berkembang
dengan baik (mis..., anak belum dapat berjalan)
5. Tingkat sekolah saat ini dan penilaian di sekolah : ---
6. Interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa
- interaksi anak dengan orang tua baik
7. Partisipasi dalam aktivitas pengorganisasian : ---
c. Penyakit-penyakit yang pernah diderita : Demam,Batuk
d. pernah Dirawat di RS : Belum pernah
e. Riwayat Penggunaan Obat : Tidak ada
f. Tindakan (misalnya ; operasi) : Tidak ada
g. Alergi : Tidak ada
h. Kecelakaan : Tidak ada
i. Riwayat imunisasi
No Jenis Usia Pemberian Keterangan
pemberian keberapa
1 BCG 0 bulan Ke – 1
2 DPT I : 2 bulan Ke – 2
II : 3 bulan Ke – 2
III : 4 bulan Ke – 3
3 Polio I : 0 bulan Ke – 1 BCG , Polio, dan
II : 1 bulan Ke – 2 Hepatitis B,
III : 2 bulan Ke – 3 diberikan setelah
IV : 3 bulan Ke – 4 bayi lahir di RS
4 Campak Belum diberikan --------
5 Hepatitis 0 bulan Ke – 1
1 bulan Ke -2
2 bulan Ke -3

4. Riwayat kesehatan keluarga


a. Susunan Keluarga (Genogram 3 Generasi)

55 49
5 4
0 5

27 24 17
1 2
6 3

5 bulan

Keterangan
Laki-laki :
Perempuan :
Menikah :
Pasien :
Tinggal serumah :
Meninggal : X
Hidup dan sehat : H&S
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Orang Tua Saudara Kandung Anggoata
Keluarga Lain
 Penyakit yang Maag, malaria Tidak ada Tidak ada
pernah diderita
 Penyakit yang Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sedang diderita

c. Koping Keluarga : Koping keluarga baik


d. Sistem Nilai Kepercayaan : Keluarga percaya karena dengan bantuan
Tuhan Yang Maha Esa dan tim medis anaknya
dapat sembuh.
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
a. Resiko Bahaya Kecelakaan
 Rumah : Tidak ada
 Lingkungan Rumah : Ada (karena rumah dekat jalan raya)
b. Polusi : Ada
c. Tempat bermain : Dalam rumah
6. Pengkajian Fisik
a. Penampilan Umum
1. Keadaan umum : Lemah
2. Tingkat kesadaran : Compos mentis
3. BB/TB, LK, LD, LLA : BB : 6,3 kg
TB : 64 cm
LK : ----
LD : ----
LLA : ----
b. Kepala
1. Bentuk : Simetris
2. Besar / kecil : Besar

c. Muka
1. Bentuk : Simetris
2. Paralysis : Tidak ada
3. Oedema : Tidak ada
d. Mata
1. Bola mata
 Exopthalmus : Tidak ada
 Enopthalmus : Tidak ada
2. Gerakan bola mata : Normal (tidak strabismus)
3. Kelopak mata
 Ptosis : Tidak ada
 Oedema : Tidak ada
 Tanda radang : Tidak ada
 Pendarahan : Tidak ada
4. Konjungtiva
 Warna : Pucat
 Secret : Tidak ada
 Keluar air mata : Ya (saat menangis)
5. Kornea
Keruh : Tidak ada
6. Lensa
Keruh : Tidak ada
7. Pupil : Isokor
8. Sclera : Icterus tidak ada
9. Visus : Tidak dikaji
e. Mulut
1. Bibir
Warna : Pucat
Kelembaban : Kering
Lessi : Tidak ada
Ulkus : Tidak ada
Masa : Tidak ada
Kelainan : Bibir pecah -pecah
2. Membran mukosa
 Warna : Pucat
 Kelembaban : Kering
 Luka : Tidak ada
 Lessi : Tidak ada
 Masa : Tidak ada
3. Gigi
 Warna : Tidak ada
 Jumlah : Tidak ada
 Jarak : Tidak ada
 Caries : Tidak ada
 Karang gigi : Tidak ada
 Bengkaka : Tidak ada
 Pendarahan : Tidak ada
4. Lidah
 Bentuk : Simetris
 Warna : Pucat
 Pergerakan : Normal, baik
 Kelainan : Tidak ada
5. Palatum
 Warna : Pucat
 Lessi : Tidak ada
 Masa : Tidak ada
 Kelainan : Tidak ada
6. Ovula
 Bentuk / kesimetrisan : Simetris
7. Oropharing
 Warna : Merah mudah
 Lessi : Tidak ada
8. Tonsil
 Warna : Merah muda
 Pembengkakan : Tidak ada
 Lessi : Tidak ada
 Eksudasi : Tidak ada
f. Hidung
 Bentuk : Simetris, normal
 Gerakan cuping hidung : Tidak ada
 Septum : Berada di garis tengah
 Dinding dalam : Normal, tidak ada odema
 Pembauan : Tidak dikaji
 Pendarahan : Tidak ada
g. Telinga
1. Daun telinga
 Kelainan congenital : Tidak ada
 Oedema : Tidak ada
2. Liang telinga
 Serumen : Tidak ada
 Corpus alieneum : Tidak ada
 Furunkel : Tidak ada
3. Membran timpani
 Warna : Putih
 Perforasi : Tidak ada
 Ruptur : Tiidak ada
g. Leher
 Bentuk : Normal (tidak ada kelainan)
 Kaku kuduk : Tidak ada
 Pembengkakan : Tidak ada
 Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
 Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
 Arteri carotis : Teraba
 Vena jugularis : Tekanan normal, tidak ada pembesaran.
i. Dada
 Bentuk : Normal
 Pertumbuhan buah dada: Belum ada
 Pembengkakan : Tidak ada
 Retraksi dinding dada : Tidak ada
j. Paru – paru
 Bunyi napas : Bronkhial
 Batuk : Batuk (+)
 Sputum : Tidak ada
 Sesak napas : Tidak ada
 Respirasi
- Frekuensi : 30 x / menit
- Ritme : Ireguler
k. Abdomen
 Bentuk : Simetris tidak ada pembesaran
 Bising usus : Terdengar (Hiperpristaltik)
 Gambaran
- Strie : Tidak ada
- Pembuluh darah : Tidak ada
 Kembung : Tidak ada
 Tegang / kaku : Tidak ada
 Lingkaran perut : Tidak ada
 Hernia : Tidak ada
 Nyeri tekan dan nyeri lepas : Tidak ada
 Pembesaran hepar : Tidak ada
 Pembesaran limfe : Tidak ada
 Pembesaran ginjal : Tidak ada
 Distensi kandung kemih: Tidak ada
l. Ekstremitas atas dan bawah
 Bentuk : Normal
 Keseimbangan berjalan : Tidak dikaji
 Kekuatan menggenggam
- Tangan kiri : Lemah
- Tangan kanan : Lemah
 Rentang gerak : Terbatas
 Kekuatan otot : Lemah
n. Tulang belakang : Normal
o. Genetalia
 Labia : Tidak dikaji
 Orifisium uretra eksterna: Normal
 Secret : Tidak ada
 Lessi : Tidak ada
 Kelainan congenital : Tidak ada
p. Anus
 Paten : Ya
 Hemoroid / prolaps : Tidak ada
 Lessi : Tidak ada
 Kelainan : Tidak ada
 Warna : Kemerahan
q. Kulit
 Warna : Pucat
 Turgor : Turgor Jelek
 Suhu : Panas
 Luka : Tidak ada
 Lessi : Tidak ada
 Kelembaban : Kering
r. Kuku
 Warna : Pucat
 Bentuk : Lancip (sesuai jari)
7. Pola kebiasaan sehari - hari
No Pola hidup Sebelum Sakit Saat Sakit

1 Pola Nutrisi
 ASI
- Lama pemberian ASI diberikan sampai usia ASI
 Makanan Padat 4 bulan tidakdiberikan
Kapan mulai diberikan Belum diberikan Tidak ada
Jenis makanan Tidak ada Tidak ada
Cara pemberian Tidak ada Tidak ada
 Vitamin Ada Tidak ada
 Pola makanan/Pola minum
Frekuensi minum susu 10-12X ( 30ml)sehari 6-7X(30ml)sehari
Jenis minuman Laktogen I LLM
- Minuman yang disenangi Tidak ada Tidak ada
- Jumlah minum / hari 300-360 ml/cc 180-210ml/cc
( dalam 1 hari
minum 6-7 x
30ml = !80-210
ml )
2 Pola tidur
Waktu tidur siang ± 2- 3 jam ± 2 – 3 jam
Waktu tidur malam ± 10 jam ± 8 jam
Kelainan waktu tidur Tidak ada Tidak ada
Kebiasaan menjelang tidur Digendong Digendong
- Kebiasaan yang membuat Punggung di usap – usap Pungung diusap –
anak merasa nyaman saat usap
tidur
- Kualitas Nyenyak Nyenyak
3 Pola bermain Tidak ada Tidak ada

4 Pola kebersihan diri


 Mandi 2x sehari 2 x sehari (dilap)
- Frekuensi Pakai sabun Tidak ada
- Sabun Tidak ada Tidak ada
- Bantuan
 Oral hygiene 2 x sehari 2 x sehari
- Frekuensi Pagi dan siang Pagi dan siang
- Waktu Disikat Disikat
- Cara Ya Ya
- Menggunakan pasta gigi
 Cuci rambut 2 x sehari Tidak pernah
- Frekuensi Ya Tidak
- Sampo Tidak ada Tidak ada
- Keluhan Dibantu Dibantu
 Berpakaian
5
Pola eliminasi
 BAB ± 2– 3 x / hari ± 6x per /hari
- Frekuensi Tidak menentu Tidak menentu
- Waktu Kuning Kuning
- Warna Khas Khas
- Bau Lunak Cair
- Konsistensi Manual Manual
- Cara Tidak ada Tidak ada
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
- Penggunaan laxatif Tidak ada Tidak ada
- Kebiasaan waktu BAB
 BAK ± 2 – 3 x / hari ± 2 – 3 x / hari
- Frekuensi Kuning Kuning
- Warna Amoniak/pesing Amoniak/pesing
- Bau Tidak ada Tidak ada
6 - Keluhan
Kebiasaan lain Tidak ada Tidak ada
- Mengisap jari Tidak ada Tidak ada
- Mengigit kuku Tidak ada Tidak ada
- Mempermainkan genitalia Tidak ada Tidak ada
- Mudah marah

8. Keadaan psikologis
a. Keadaan emosional : Tidak dikaji
b. Pola adaptasi : Baik
c. Sifat dasar (karakter) : Tidak dikaji
d. Keadaan emosional keluarga : Keluarga pasrah dengan keadaan anak
mereka

9. Keadaan sosial
a. Interaksi dalam keluarga : Baik
b. Hubungan dengan orang yang paling dekat : Baik
c. Rekreasi : Kadang – kadang
d. Pola konsep diri keluarga : Baik
10. Aspek spiritual
a. Agama : Islam
b. Kegiatan agama : Tidak ada
11. Penilaian Tingkat Dehidrasi
DATA PENILAIAN HASIL
PEMERIKSAAN
1. Keadaan umum Lemah Dehidrasi sedang

2. Mata Cekung

3. Air mata Tidak ada

4. Mulut dan lidah Kering

5. Rasa haus Haus

6. tugor kulit Jelek

12. Penatalaksanaan Medis


a. IVFD KaEN 3B 36 tts/m (Mikro)
b. Cefotaxim 2 x 200 mg IV/Skintest hasil (-) negatif
c. Vomerin drop 3x0.5 cc
d. Sanmol syr 3x3/4 cth
e. Dialax 2x1/2 saset dalam 30 ml susu LLM
f. Diazink 1x10mg

KLASIFIKASI DATA

Data Subyektif Data Obyektif


a. BAB Mencret (  6 x / hari) a. Kondisi umum Lemah
b. Sering BAB b. BAB Cair + Ampas

c. Muntah ( 3X/hari) c. Anak mengalami Dehidrasi Sedang


d. Kulit
d. Batuk (+)
 Warna : Pucat
e. Badan lemas
f. Demam  Turgor : Turgor Jelek
g. Anak rewel  Kelembaban : Kering

e. Bibir dan Mukosa


 Warna :Pucat
 Kelembaban:Kering
 Bibir pecah-pecah
f. Konjungtiva pucat
g. Mata Cekung
h. Kekuatan otot lemah
i. Hiperpristaltik Usus
j. Anus Kemerahan
k. Penurunan BB : 700 gram
l. IVFD KaEN 3B
36 tts/m (Mikro)
m. Frekwensi minum:
6-7 X(30 ml)/ Hari
n. Kekuatan menggenggam
 Tangan kiri :Lemah
 Tangan kanan :Lemah
o. Tanda-Tanda Vital
 Suhu:380C

ANALISIS DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Keluarga pasien mengatakan : Output cairan yang Devisit volume cairan
a. BAB Mencret (  6 x / hari) berlebihan
dan elektrolit
b. Sering BAB
c. Muntah ( 3X/hari)
d. Anak rewel dan sering
menangis
DO :
a. BAB Cair + Ampas
b. Anak Mengalami Dehidrasi
Sedang
c. Kulit
 Warna :Pucat
 Turgor :Turgor Jelek
 Kelembaban : Kering
d. Bibir dan Mukosa
 Warna
 Kelembaban:Kering
 Bibir pecah-pecah
e. Konjungtiva pucat
f. Mata cekung
g. K/U : Lemah
h. Mengalami Penurunan
BB : 700 gr

2 Intake nutrisi yang Perubahan nutrisi


DS : Keluarga pasien mengatakan tidak adekuat kurang dari kebutuhan
a. Badan lemas tubuh
b. Frekwensi minum:
6-7 X(30 ml)/ Hari
DO :
a. K/u lemah
b. Konjungtiva pucat
c. Mengalami Penurunan
BB : 700 gr
d. Hiperpristaltik Usus
e. Kekuatan otot lemah
f. Kekuatan menggenggam
 Tangan kiri :Lemah
 Tangan kanan :Lemah
3 Gangguan status Ganguan integritas
DO : metabolic kulit
a. Bibir Pecah-pecah
b. Kulit Kering
c. Anus Kemerahan
4 Keluarga pasien mengatakan Proses Inflamasi Hipertermia
a. Demam
DO :
a. Kulit kering
b. Bibir dan Mukosa Kering
c. Suhu : 380C

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare ditandai dengan :
DS : Keluarga pasien mengatakan :
a. BAB Mencret (  6 x / hari)
b. Sering BAB
c. Muntah ( 3X/hari)
d. Anak rewel
DO :
a. BAB Cair
b. Kulit
 Warna :Pucat
 Turgor :Turgor Jelek
 Kelembaban : Kering
c. Bibir dan Mukosa
d. Konjungtiva pucat
e. K/U : Lemah
f. Mengalami Penurunan
BB : 700 gr
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake nutrisi
yang tidak adekuat Ditandai dengan :
DS : Keluarga pasien mengatakan
a. Badan lemas
b. Frekwensi minum:
6-7 X(30 ml)/ Hari
DO :
a. K/u lemah
b. Konjungtiva pucat
c. Mengalami Penurunan BB : 700 gr
d. Hiperpristaltik Usus
e. Kekuatan otot lemah
f. Kekuatan menggenggam
 Tangan kiri :Lemah
 Tangan kanan :Lemah
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan status metabolik yang ditandai
dengan :
a. Bibir Pecah-pecah
b. Kulit Kering
c. Anus Kemerahan
4. Hipertermia berhubungan dengan Proses Inflamasi ditandai dengan:
DS : Keluarga mengatakan
a. Demam
DO :
a. Suhu : 38 ºC
b. Bibir Pecah-pecah
c. Kulit Kering
d. Anus Kemerahan

PRIORITAS MASALAH

1. Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare


2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake nutrisi
yang tidak adekuat.
3. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan status metabolik
Daftar pustaka

Departemen kesehatanRI.2001 Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita


sakit (MTBS).Jakarta:Departemen Kesehatan RI.

Dedeh Sri Rahayu.2009 Buku saku Asuhan keperawatan Anak dan


Neonatus.Jakarta:Salemba Medika
Ridwan Arief,dkk .2000.Ilmu Kesehatan Anak.Bandung:FK Unpad/RS
Hasan Sadikin

Soetjininggsih.2000.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta: EGC

Suriadi,Skep,MSN &Rita Yulianni,Skp,M.Psi.2008 Buku Pegangan Praktek


Klinik Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2.Jakarta:Sagung Seto

CATATAN PERKEMBANGAN
NO Hari/Tanggal Catatan Paraf
Sobyektif,obyektif,analisa,perencanaan
Devisit volume Rabu, S : Keluarga pasien mengatakan:
17/09/2010 BABMasih mencret,Frekwensi 4-
cairan dan elektrolit
5X/hari,Karakteristik cair + ampas
berhubungan dengan O:
BB:6,3Kg
diare
Membran mukosa, dan
konjungtiva pucat
KU lemah
A : Masalah Belum Teratasi
P : Intervensi 1,2,3, dilajutkan
1. Observasi dancatat ulang
frekuensi dan karakteristik defekasi
2. Ukur BB
3. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian cairan
I;
1. Mengobservasi dan mencatat
ulang frekuensi dan karakteristik defekasi
Hasil : BABMasih mencret,Frekwensi 4-
5X/hari,Karakteristik cair + ampas
2. Mengukur BB ulang
Hasil : BB:6,3Kg
3. Melanjutkan hasil kolaborasi
dengan dokter dalam pemberian cairan IVFD
KaEN 3B 36 tetes/menit(Mikro) dan
pemberian injeksi Cefotaxime 200mg/IV
Hasil : Obat sudah diberikan
E:
S : Keluarga pasien mengatakan:
BABMasih mencret,Frekwensi 4-
5X/hari,Karakteristik cair + ampas
O:
BB:6,3Kg
Membran mukosa, dan
konjungtiva pucat
KU lemah
A : Masalah Belum Teratasi
P : Intervensi 1,2,3, dilajutkan
1. Observasi dancatat ulang
frekuensi dan karakteristik defekasi
2. Ukur BB
3. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian cairan

R:-------

NO Hari/Tanggal Catatan Sobyektif,obyektif,analisa,perencanaan


Perubahan nutrisi Rabu, S : keluarga pasien mengatakan:
kurang dari kebuuhan 17/09/2010  Badan Lemas
tubuh  Frekwensi minum susu LLM 6-7X (30ml)/hari
b/d intake nutrisi yang O:
 membran mukosa pucat dan kering ,Konjungtiva
tidak adekuat
Pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Catat status nutrisi pasien
2. Beri makan dengan porsi kecil tapi sering
I;
1. Mencatat status nutrisi dengan menanyakan kebiasaan
makan serta melihat intensitas membran mukosa.
Hasil : Frekwensi minum 6-7 X/hari membran mukosa
pucat dan kering ,Konjungtiva Pucat

2. Melanjutkan kolaborasi dengan pemberian asupan


nutrisi susu LLM 30 ml
Hasil : Pemberian susu LLM sudah diberikan
E:
S : keluarga pasien mengatakan:
 Badan Lemas
 Frekwensi minum susu LLM 6-7X (30ml)/hari
O:
 membran mukosa pucat dan kering ,Konjungtiva
Pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Beri makan dengan porsi kecil tapi sering
2. Catat statusw nutrisi pasien

R:-------
Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : a/.N.m RS : RST
Umur : 5 bulan Ruangan : KARTIKA
Jenis Kelamin : Laki-laki NO. Register : ----------
No Dx. Keperawatan PERENCANAAN
Tujuan Intervensi Rasional
1 Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan Volume cairan dan 1. Observasi dan catat 1. Membantu membedakan
frekuensi dan penyakit individu dan
dengan diare ditandai dengan : elektrolit Seimbang dengan
karakteristik defekasi mengkaji beratnya
DS : Keluarga pasien mengatakan : kriteria : episode
a. BAB Mencret (  6 x / hari)  BAB Mencret hilang
2. Kaji tanda-tanda vital 2. Hipotensi takikardi
(TD, suhu nadi demam dapat menunjukan
b. Sering BAB  Muntah Hilang pernapasan) respons terhadat dan atau
efek kehilangan cairan.
c. Muntah ( 3X/hari)  Anak tidak rewel
3. Observasi kulit kering 3. Menunjukan kehilangan
d. Anak rewel  Kulit dan menbran berlebihan dan membran cairan berlebihan atau
mukosa, pemurunan dehidrasi
DO : mukosa tidak kering
turgor kulit 4. Indikator dalam menilai
a. BAB Cair dan pucat status cairan dan gizi
4. Ukur BB tiap hari seseorang
b. Kulit 5. Untuk membantu dalam
 Warna :Pucat 5. Kolaborasi dalam memperbaiki gangguan
peberian IVFD keseimbangan cairan dan
 Turgor :Turgor Jelek elektrolit
6. Berikan obat sesuai 6. Menurunkan mobilitasi
 Kelembaban : Kering dengan indikasi usus bila diare terjadi dan
(antidiare antibiotik) untuk mengobati infeksi

2 Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh


Kebutuhan nutrisi terpenuhi 1. Catat 1. Berguna dalam
b/d intake nutrisi yang tidak adekuat dengan kriteria: status nutrisi pasien pada mendefinisikan derajat
ditandai dengan: penerimaan, catat turgor atau luasnya masalah dan
K/U Pasien Baik
DS : Keluarga pasien mengatakan kulit, integritas mukosa pilihan intervensi yang
a. Badan lemas Pasien Tidak lemas oral tepat.
b. Frekwensi minum 6-7x(30ml)/hari 2. Beri makan sedikit tapi 2. Memaksimalkan masukan
- Konjungtiva tidak pucat
DO : sering dengan makanan nutrisi dan menurunkan
a. K/u lemah dan kering. tinggi protein dan kelemahan
b. Konjungtiva pucat kiarbohidrat 3. Mengidentifikasi defisiensi,
c. Hiperpristaltik Usus 3. Kaji riwayat nutrisi, menduga kemungkinan
d. Kekuatan otot lemah termasuk makanan yang intervensi
e. Kekuatan menggenggam disukai 4. Membantu dalam membuat
 Tangan kiri :Lemah 4. Kolaborasi dengan ahli rencana diet untuk
gizi dalam pemberian diet memenuhi kebutuhan
 Tangan kanan:Lemah induvidual
3 Hipertermia berhubungan dengan Proses Peningkatan termoregul 1. Pantau suhu 1. Menentukan garis dasar
tubuh anak tiap dimana perubahan pada
Inflamasi ditandai dengan: asi/suhu tubuh kembali
setengah jam status dapat di bandingkan
DS : Keluarga mengatakan pada batas normal 2. Kompres dengan melakukan
anak dengan alkohol intervensi yang tepat
a. Demam dengan kriteria:
atau air hangat 2. Mempertahankan
DO : Demam Hilang 3. Beri pakaian kebersihan, karena kulit
yang tipis dari bahan yang kering dapat terjadi
a. Suhu : 38 ºC Suhu Normal 36-37ºC
yang halus seperti barier kulit
b. Bibir Pecah-pecah
c. Kulit Kering katun 3. Menurunkan kemungkinan
d. Anus Kemerahan 4. Jaga terjadinya infeksi kulit.
kebutuhan cairan anak 4. Mencegah sirkulasi dan
tercukupi melalui mencegah tekanan pada
pemberian intravena kulit atau jaringan yang
dengan patokan tidak perlu.
kebutuhan seperti tabel 5. Mencegah terjadinya
diatas infeksi kulit.
5. Kolaborasi
pemberian antipiretik
( aspirin dengan dosis
60 mg/tahun/kali
pemberian)antibiotik
sesuai dengan
1. menentukan garis dasar
Gangguan integritas kulit B/D gangguan status Tidak terjadi gangguan
penyebab.pakaian yang
4 dimana perubahan pada
lembut dan longgar tiap status dapat di bandingkan
metabolic yang ditandai dengan : integritas kulit dengan hari dengan melakukan
DO : kriteria : intervensi yang tepat
a. Suhu:380C 2. mempertahankan
- Pasien tidak lagi lemas 1. Kaji kulit tiap hari (catat
b. Bibir Pecah-pecah kebersihan, karena kulit
- Turgor kulit membaik warna dan turgor kulit)
c. Kulit Kering yang kering dapat terjadi
- Kulit tidak bersisik dan 2. Pertahankan instruksi
d. Anus Kemerahan barier kulit
tidak kering dalam hygiene kulit 3. menurunkan kemungkinan
- Lesi hilang misalnya; nmembasuh terjadinya infeksi kulit.
kemudian 4. mencegah sirkulasi dan
mengeringkannya dengan mencegah tekanan pada
hati-hati. kulit atau jaringan yang
3. Pertahankan sprei bersih, tidak perlu.
kering dan tidak berkerut. mencegah terjadinya infeksi
4. Balikkan atau ubah posisi kulit.
dengan sering ukur BB
tiap hari.

Anjurkan menggunakan
pakaian yang lembut dan
longgar tiap hari
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : a/.N.m RS : RSUD Haulussy
Umur : 5 bulan Ruangan : Anak
Jenis Kelamin : Laki-laki NO. Register : 121495
6
No Hari/tanggal Diagnosa Jam Implementasi dan hasil Evaluasi
Keperawatan
1 Senin, 16-08-2010 Devisit volume 11:15 wit 4. Mengobservasi dan Tanggal 16-08-2010
mencatat ulang frekuensi dan Jam 14:00 wit
cairan dan elektrolit karakteristik defekasi S : Keluarga pasien mengatakan:
berhubungan Hasil : BABMasih BABMasih mencret,Frekwensi 4-
mencret,Frekwensi 4- 5X/hari,Karakteristik cair +
dengan diare 5X/hari,Karakteristik cair + ampas
ampasUkur O:
BB:6,3Kg
5. Mengukur BB ulang
11:20 wit Membran mukosa, dan
Hasil : BB:6,3Kg konjungtiva pucat
KU lemah
A : Masalah Belum Teratasi
12.00 wit 6. Melanjutkan hasil P : Intervensi 1,2,3, dilajutkan
kolaborasi dengan dokter dalam 4. Observasi dancatat
pemberian cairan IVFD KaEN ulang frekuensi dan karakteristik
3B 36 tetes/menit(Mikro) dan defekasi
pemberian injeksi Cefotaxime 5. Ukur BB
200mg/IV 6. Kolaborasi dengan
Hasil : Obat sudah diberikan dokter dalam pemberian cairan
2 Senin, 16-08-2010 Perubahan nutrisi 12:15 wit 3. Mencatat status nutrisi dengan Tanggal 16-08-2010
kurang dari menanyakan kebiasaan makan Jam 14:00 wit
kebutuhan tubuh serta melihat intensitas S : keluarga pasien mengatakan:
berhubungan membran mukosa.  Badan Lemas
dengan intake Hasil : Frekwensi minum 6-7  Frekwensi minum susu
nutrisi yang tidak X/hari membran mukosa pucat LLM 6-7X (30ml)/hari
adekuat dan kering ,Konjungtiva Pucat O:
 membran mukosa pucat
13:00 wit 4. Melanjutkan kolaborasi dengan dan kering ,Konjungtiva
pemberian asupan nutrisi susu Pucat
LLM 30 ml A : Masalah belum teratasi
Hasil : Pemberian susu LLM P : Intervensi dilanjutkan
sudah diberikan 3. Catat status nutrisi pasien
4. Beri makan dengan porsi
kecil tapi sering
3 Senin,16-08-2010 Hipertermia B/d 12.00 wit 1. Tanggal 16-08-2010
proses inflamasi setengah jam dengan melakukan Jam 12: 00 wit
Follow op S : Keluarga pasien mengatakan
Hasil : Panas tinggi  Demam
12.15 wit 2. O:
dengan alkohol dan air hangat  Kulit pucat dan kering
0
Hasil: Suhu 38 C  Bibir pecah-pecah
14.00 wit 3.  Suhu: 38ºC
pemberian obat Injeksi Norages A : Masalah belum teratasi
1ampul dan Injeksi Ceftriaxone P : Intervensi dilanjutkan
200mg/IV 1. Pantau suhu tubuh
2. Berikan kompres hangat
3. Lanjutkan pemberian obat
4 Senin ,16-08-2010 Gangguan integritas 11.30wit 1. Mengkaji dan mencatat warna Tanggal 16-08-2010
kulit berhubungan dan turgor kulit. Jam 12: 00 wit
dengan gangguan Hasil warna kulit pucat dan S : Keluarga pasien mengatakan
status metabolik kering, turgor kulit menurun.  Badan lemas
11.35wit 2. Mempertahankan sprei O:
bersih,kering dan tidak berkerut.  Turgor kulit masih
Hasil seprei rapi. menurun
11.50wit 3. Menganjurkan keluarga atau  kulit pucat dan kering
orang tua memberikan pakaian  Bibir pecah-pecah
yang lembut dan longgar.  Anus Kemerahan
Hasil orang tua mengatakan kan A : Masalah belum teratasi
melakukan anjuran yang P : Intervensi dilanjutkan
disarankan 4. Kaji dan catat warna dan
turgor kulit
5. Pertahan kan sprei tidak
bersih, kering berkerut
6. Anjurkan keluarga untuk
memberi pakaian pakaian
lembut dan longgar
ALUR PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM
“GASTROENTRITIS”
Mikroorganisme pathogen Gangguan mobilitas usus
(toksin)
Zat- zat sulit diserap
Infeksi usus Hipoperistaltik Hiperperstaltik
Tekanan osmotik me
Peningkatan sekresi cairan Kuman berkenbang biak
dalam rongga usus Menarik air & garam Asidosis
Peningkatan isi lumen usus ke dalam lumen usus metabolisme

Distensi abdomen Stimulasi usus Isi lumen usus me Produksi sisa


untuk mengeluarkan tidak dapat
Stimulasi saraf perifer Mobilitas usus meningkat Iritasi kulit dikeluarkan
perianal
Peristaltik usus me Oliguria
Corteks cerebri Radang meluas ke
gaster Gangguan GFR me
Nyeri intergitas kulit
Gangguan asam basa Diare Sirkulasi darah
Reaksi imunologik dan elektrolit Volume darah menurun
(antigen/antibody) menurun
Mual / muntah
Stimulasi hypothalamus Dehidrasi sedang/
(Fremoregulator) berat
Perubahan Nutrisi

Suhu badan meningkat Syok hipovolemia


Devisit
Volume
Perubahan suhu tubuh cairan & elektrolit
Hipertermia

Anda mungkin juga menyukai