Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA


ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA

FORMAT PENGKAJIAN

Nama Mahasiswa : Lili suryani


Tempat Praktek : Ruang PICU/ NICU RSUD Moewardi Surakarta.
Tanggal Praktek : 22 September – 27 September

I. Identitas Data Tanggal Pengkajian : 22 – 9- 2003.


Nama : By.A. Tanggal masuk : 12 – 9- 2003
TTL : Solo, 12- 9- 2003. Agama : Islam.
Usia : 10 hari. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Nama Ayah : Tn. J. Pendidikan Ayah : SMA.
Nama Ibu : A. Pendidikan Ibu : SMP.
Alamat : Semanggi 2 /12 Solo.

II. Keluhan Utama :


Klien masuk (tgl.12/9/2003) dengan demam disertai kejang dan muntah.

III. Riwayat Kehamilan dan kelahiran.


Prenatal : Frekwensi Trimester I : 3x
Trimester II : 3x
Trimester III : 2x

Intranatal : Riwayat kelahiran di RS ditolong dokter ketuban pecah tgl. 12-9-


2003 lahir jam 17.45. presentasi bokong persalinan dengan tindakan Manual
aid indikasi Presbo, lama persalinan 7 jam 50 menit. BB= 2.900 kg, PB= 48 cm,
LK/LD=36/33 cm. LLA = 11 cm.

IV. Post natal : Kontrol seminggu sekali di poli klinik, ASI lancar,
bayi belum menyusui karena masih dalam perawatan PICU/NICU.

V. Riwayat Masa lampau


1. Penyakit waktu Kecil : tidak ada.
2. Pernah dirawat di RS : tidak pernah
3. Obat-obat yang digunakan : Obat penurun panas, batuk, pilek.
4. Tindakan (Opeasi ) : tidak pwernah.
5. Alergi :-
6. Kecelakaan :-

1
7. Imunisasi : belum pernah
VI. Riwayat keluarga (disertai genogram)

VII. Riwayat Sosial


1. Yang mengasuh : ibu sendiri.
2. Hubungan dengan anggota keluarga: Baik ditunggu oleh kedua orang tua
dan keluarga.
3. Hubungan dengan teman sebaya : -
4. Pembawaan secara umum : Gerakan kurang aktif
5. Lingkungan rumah : Klien tinggal bersama orang tua.

VIII. Kebutuhan dasar


1. Diagnosa medis : Sepsis Neonatorum + Hiperbilirubinemia.
2. Tindakan operasi : Tidak ada.
3. Status nutrisi : BB lahir 2.900 kg. Sekarang 2.600 kg. (Status Gizi
kurang menurut NCHS 2,6/3,3 x 100% =78 % termasuk gizi biruk).
4. Status cairan : Infus D 10% 23 tpm micro.
5. Obat-obatan : - Bacterisym 2 x 180 mg.
Alinamin F 2 x 1 cc
Mikasin 2 x 22 mg.
Luminal 2x 500 mg p.o
NP primer 1/3 btl per hari.
6. Aktifitas : KU lemah, pergerakan kaki tangan lemah.

2
7. Tindakan keperawatan : monitor KU, VS, pernafasan, intake output,
muntah.
8. Jasil Lab.

Tgl. 14/9/2003 Tgl.13/9/2003


-Hb :17,8 gr% - AL = 17,8 K/UL.
-Hematokrit = 48,4 % - Netrofil = 11,9 lymp = 3,68
- monosit = 1,91
Tgl. 15/9/2003 - Eo = 130
Hb =13 gr% - Baso = 187.
Ht = 33,9 %
Total Protein = 6,0 G/dl
Albumin = 3,6 G/dl
Bilirubin total = 10,40 H Mg/dl
Bilirubin direc.= 0,5 H MG/ dl
Tgl. 17/9/2003.
Natrium : 137,7 mmol/L
Ion Kalsium : 3,83 mmol/L
Tgl 18/9/2003
Bilirubin total = 14 mg/DL
Bilirubin Direk = 1,22 H mg/DL
Tgl. 20/9/2003.
Bilirubin total = 11,0 H Mg/dl
Bilirubin direc. = 0,89 H Mg/dl
Tgl.23/9/2003.
Bilirubin total = 5,56 H Mg/dl.
Bilirubin direc. = 1.00 Mg/dl
Ureum = 11 Mg/dl.
Creatinin = 0,6 Mg/dl

IX. Pemeriksaan Fisik


 KU lemah, gerak kurang aktif , tangis lemah
 BB= 2.600 kg. LLA= 11 cm, LK= 36, Lingkar dada = 33 cm, PB=
48cm.
 Kepala : bentuk mesocephal, sutura belum menutup, UUB
cekung, rambut hitam tidak mudah dicabut.
 Mata : simetris, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterus +/+,
 Hidung: simetris, discharge - , sekter – t.a.k. terpasang NGT.
 Mulut : bibir dan mukosa lembab, sianosis- .
 Telinga : simetris, discharge – t.a.k.

3
 Tengkuk : leher bentuk normokolli, tidak ada kakuk kuduk.
 Thorax : retraksi +, suprasternal, interkostal, intrastenal.
 COR : BJ= I-II murni, reguler, bising +
 Pulmo : SD vesikuler +/+, ST -/-
 Abdomen : supel, peristaltik +, turgor baik.
 Ekstremitas: gerakan lemah, oedem ka/ki =-/- kaki kanan
terpasang infus.
 Vital sight: HR 100 x/mnt. RR= 40x/mnt. S= 37,5oC.

X. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan.


 Kemandirian dalam bergaul : klien belum dapat tersenyum
spontan, sudah dapat melihat muka pemeriksa.
 Motorik halus: belum dapat mengikuti ke garis tengah.
 Kognitif bahasa : tangis lemah, belum mampu bersuara.
 Motorik kasar : belum mampu mengangkat kepala.

4
ANALISA DATA

Data klien Masalah Keperawatan


Data obyektif: Resiko infeksi b.d prosedur
 Neonatus umur 10 hari infasif, penurunan sistim
 KU lemah, kesadaran samnolent.gerak imun.
kurang aktif, tangis lemah.
 S= 36,5oC N= 100x/mnt, HR= 40x/mnt
 Terpasang infus, NGT, O2
 Al = 17,8 x 103 K/ul (13/9)

Data obyektif : Ketidak seimbangan nutrisi


 KU lemah. kurang dari kebutuhan tubuh
 Refleks isap lemah, muntah (+) kebutuhan b.d gangguan absorbsi.
nutrisi per sonde LLL/ASI 2,5 cc/2 jam
residu (+) setiap pemberian ulang.
 Turgor jelek
 BB lahir= 2.900 kg
BB sekarang = 2.600 kg.
Starus gizi buruk
 Hb = 13,4 gr% Ht= 33,9% (14/9)
 Albumin = 3,6 g/dl (15/9)
Protein 6,0 L G/dl.

Data Obyektif. PK : sepsis


 KU lemah
 Terpasang infus, O2
 Tidak mau menetek, muntah, terpasang
NGT, oral ASI/LLM 2,5 cc/jam.

 Letergi, tonus otot menurun.


 TTV:
S= 27oC N= 40x/mnt HR= 120x/mnt.

Data Obyektif : PK : Hiperbilirubinemia


 KU lemah
 Warna kulit ikterik (Kramer IV)
 Bil Direk = 0,89 H Mg/DL
Bil. Total = 5,56 H MG/DL
Ureum = 11 MG/DL
Creatinin = 0,6 L MG/DL. (23/9)

5
6
ASUHAN KEPERAWATAN

Tgl/ Dx.Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


No.Dx
22/9 Resiko infeksi s.d Meminimalkan 1. Proteksi infeksi. 7. Meminimalkan
Dx.1 prosedur invasif (infus, terjadinya infeksi oleh terpaparnya
NGT,O2, penurunan Agent patogen. organisme
sistim imun. Dengan kriteria : kontaminasi &
 TTV dbn. trasmisi infeksi.
Data Obyektif:
 Daerah Verband & 2. Kontrol infeksi &
 Neonatus umur 10 IV line bersih, tidak pencegahan infeksi 8. Kewaspadaan
hari ada tanda-tanda dengan memberi unuversal secara
 KU lemah, radang. perawatan fisik rutin diperlukan saat
kesadaran  AL dbn. sehari-hari dengan kontak dengan cairan
menggunakan tubuh/ produk darah
samnolent.gerak kewaspadaan untuk menlindungi
kurang aktif, tangis universal. perawatan kesehatan
lemah. dari potensial infeksi
 S= 36,5oC N=
100x/mnt, HR= 3. IV line side care. 9. Mencegah dan
meminimalkan
40x/mnt kolonisasi bakteri.
 Terpasang infus,
NGT, O2 4. Tes laboratorium 10. Mengidentifikasi
 Al = 17,8 x 103 K/ul (Kultur darah, penyebab yang
jumlah trombosit, berhubungan dengan
(13/9)
Hb,Ht). sepsis.

5. Monitor Vital sign. 11. Peningkatan TTV


adalah salah satu
gejala terjadinya
infeksi

6. Self Care 12. Mencegah media


untuk berkembang
biak.

7. Management 13. Mempertahankan


tindakan invasif prinsif septik&
aseptik.dapat
mencegah masuknya
kuman patogen dan
apatogen.

7
22/9 Ketidakseimbangan nutrisi Mempertahankan 1. Timbang BB 1. Kelebihan atau
Dx.2 kurang dari kebutuhan masukan nutrisi yang sesuai indikasi penurunan BB
tubuh b.d gangguan adekuat dengan menetap dapat
absorbsi. kriteria ; menetapkan bahwa
Data obyektif : 1. BB normal sesuai masukan kalori tidak
 KU lemah. umur (penurunan adekuat dengan
 Refleks isap lemah, BB tidak kurang jumlah yang
muntah (+) kebutuhan dari 10% BB lahir). diberikan.
nutrisi per sonde LLL/ASI 2. Secara adekuat
2,5 cc/2 jam residu (+) terhidrasi dengan 2. Pantau kekuatan
setiap pemberian ulang. haluaran urine 2. Hiperaktifitas SSP
& koordinasi
 Turgor jelek normal dapat memengaruhi
mengisap
 BB lahir= 2.900 kg turgor kulit membaik. perilaku makan
 BB sekarang 2600kg
sertarefleks nutrient oral secara
 Starus gizi buruk menelan negatif.
 Hb = 13,4 gr% Ht=
33,9% (14/9) 3. Kaji kongesti 3. Membersihkan
 Albumin = 3,6 g/dl nasal atau bersin parese
(15/9) pada bayi pernafasandari
Protein 6,0 L G/dl. mukus yang
sebelum
berlebihan , mungkin
pemberian
bayi baru lahir
makan. bernafas lebih mudah
saat makan yang
memperbaiki
masukan oral.
4. Observasi
keadaan sonde 4. Untuk
mempertahankan
posisi dalam keadaan
5. Lakukan aspirasi
pada sonde
5. Untuk mengetahui
sebelum
adanya residu
memberikan
setiap pemberian
makanan
makanan.
6. Posisikan bayi
miring kanan, jgn 6. Memudahkan
mengganggu pengosongan
setelah lambung dan
pemberian meningkatkan
makanan absorbsi

7. Pantau masukan 7. Mengidentifikasi


& haluaran bayi ketidak seimbangan
termasuk memungkinkan
frekwensi intervensi dini.
konsistensi Kepekaan GI
dihubungkan dengan
defekasi.
sering defekasi atau
faeces cair muntah
atau regugitasi
dengan akibat
dehidrasi &

8
malnutrisi.

8. Tentukan jumlah
8. Bayi memerlukan
tipe & frekwensi kira2 115 kkal/kg
masukan selama 6 bulan
parenteral dalam pertama kehidupan
24 jam atau 54 kkal/lb.
Kebutuhan cairan
2
kira 530 ml/hr. 1/3
dari energi digunakan
untuk pertumbuhan
ketidakadekuatan
masukan kalori&
cairan yang akan
mengakibatkan
ketidakadekuatan
nutrisi dan
pertumbuhan BB
buruk. (Protein yang
adekuat secara kritis
penting untuk
memberikan
pert.otak selama fase
hiperplasi &
hipertropi pada 6
bulan pertama
kehidupan). Ketidak
adekuatan mencerna
protein selama fase
ini akan
mengakibatkan
perlambatan
perkembangan).
9. Kaji hidrasi,
perhatikan 9. Masukan cairan yang
keadaan fontanel, tidak adekuat
prod.mukus,turgo mengakibatkan
r & jumlah popok dehidrasi yang
yang basah/hari. dimanifestasikan
dengan depresi
fontanel, penurunan
haluaran urine,
turgor kulit buruk &
kekeringan mukosa.

22/9 PK: Sepsis Setelah dilakukan 1. Kaji tanda2 1. Sebagai deteksi


Dx.3 tindakan keperawatan septikimia terjadinya
Data obyektif. diharapkan sepsis tidak septikemia.
 KU lemah terjadi, dengan 2. Monitor TTV
 Terpasang infus, O2 kriteria : 2. TTV akan mengalami
 Tidak mau menetek, 1. Tidak terdapat perubahab pada klien
muntah, terpasang NGT, tanda-tanda yang mengalami
oral ASI/LLM 2,5 cc/jam. septikemia. sepsis.
 Letergi, tonus otot 2. TTV dbn. 3. Beri obat-obatan
3. AL dbn. sesuai indikasi 3. Antibiotik untuk

9
menurun. seperti antibiotik bakteri gram positif.
 TTV:
S= 27oC N= 40x/mnt
HR= 120x/mnt.

22/9 PK : Hiperbilirubinemia Setelah dilakukan 1. Observasi bayi, 1. Mendeteksi bukti/


Dx.4 Data obyektif tindakan perhatikan slera derajat ikterik
 KU lemah keperawatan dan mukosa oral, Penampilan klinis dari
 Warna kulit ikterik diharapkan tidak kulit menguning ikterik jelas pada
(Kramer IV) kadar bilirubin lebih
terjadi dan bagian
dari 7-8 mg/dl pada
 Bil Direk = 0,89 H hiperbilirubinemia. tertentu. bayi cukup bulan.
Mg/DL Kriteria hasil :
Bil. Total = 5,56 H 1. Slera tidak ikterik 2. Pantau 2. Kadar bilirubin untuk
MG/DL 2. Bilirubin total pemeriksaan memprediksi
Ureum = 11 MG/DL dan bilirubin laboratorium potensial terjadinya
Creatinin = 0,6 L direk dbn. sesuai indikasi : kern ikterus.
MG/DL. (23/9) bilirubun direk Peningkatan kadar
dan indirek. Hb/Ht menendakan
polisitemia. Kadar Hb
Hb/Ht, protein
rendah mungkin
serum total.
dihubunhkan dengan
hidrocephalis atau
dengan
inkompatibilitis RH
yang terjadi dalam
uterus serta
menyebabkan
hemolisis, edema dan
pucat kadar rendah
protein serum
menandakan
penurunan kapasitas
ikatan terhadap
bilirubin.

3. Berikan obat- 3. Alinamin & NP primer


obatan sesuai untuk mencukupi
indikasi : kebutuhan protein.
 Alinamin F 2x1
cc
 Bacterisym
2x180 mg
 Mikasin 2x 22
mg
 NP Primer 1/3
btl/hr.
4. Terapi sinar dapat
4. Lakukan light menyebebkan
terapi sesuai terjadinya isomerisasi
indikasi. bilirubin.

10
CATATAN PERKEMBANGAN

No.D Tgl IMPLEMENTASI EVALUASI


x.
1. 22 Sept.2003 22 sept.2003
J: 10.00 WIB 1. Proteksi infeksi ( mencuci tangan S:-
sebelum dan sesudah menyentuh bayi) O:
J: 11.00 WIB 2. Monitor TTV  Ku lemah
3. Observasi cairan infus, tanda-tanda  Infus (+) 23 tpm mikro tidak
infeksi & flebitis. ada tanda2 infeksi
4. Mempertahankan daerah  S= 37,2 o C N=120x/mnt
pemasangan jalur infasif agar tetap HR = 40x/ mnt.
 Oral ASI/LLM 2,5 cc/2 jam
dalam posisi yang baik (infus
residu +
J: 13 00 mobilisasi spalk).
5. NGT (+) terpasang baik.
23 September 2003.
23 Sept.2003 A: Masalah teratasi belum
J : 09.00. WIB 1. Proteksi infeksi : observasi tyeratasi
pemasangan jalur infasif. P: Lanjutkan intervensi.
2. Membersihkan daerah sekeliling bayi
mengganti alas dengan kain lembut S: -
O:
dan bersih .
 Ku lemah, tangis by lemah
3. Membersihkan daerah perineum
 Infus D 10 % 23 tts/mnt
dengan kapas basah dan lembut serta mikro lancar tidak ada tanda-
J : 11.00 WIB menggati popok. tanda infeksi
4. Obervasi input autput, warna dan  Oral + ASI/ LLM 2,5 cc/2
jumlah, menampung urine dengan jam
residu 3 cc
5. kantong plastik.  Intake : 552
 Out put : 150
 Balance : + 402 cc
 BB= 2600 kg.

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dilanjutkan dengan


mempertahankan kondisi
24 Sept 2003 lingkungan yang aseptik.
J : 08.00 WIB
1. Proteksi infeksi ( cuci tangan sebelum 24 September 2003.
S: -

11
dan sesudah kontak dengan pasien) O:
2. Observasi tanda-tanda vital.  KU lemah
3. Observasi jalur invasif (infus, NGT)  TTV : S=36.5oC N=120x/mnt
4. Mengganti popok setiap kali basah HR= 40x/mnt.
 Iritasi (-), infus terpasang
5. Membersihkan badan bayi dengan
baik , tidak ada tanda-tanda
kapas lembut infeksi.
 Popok diganti setiap basah
daerah perineum tidak lecet.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi.

Dx.2 22 Sept.2003 22 September 2003


11.00 WIB. 6. Mengobservasi keadaan sonde S: -
7. Memantau kondisi kekuatan dan O:
refleks mengisap serta menelan  KU lemah,
 Turgor kulit jelek
8. Mengkaji kongesti nasal bersin
 Malas menyusui, kebutuhan
J: 12.45 WIB sebelum pemberian makanan. nutrisi peroral sonde (+)
9. Melakukan aspirasi sebelum ASI/LLm 2.5 cc/2 jam.
memberikan makan lewat sonde.  Residu (+) 3 cc
10. Mengatur posisi bayi miring  Intake 552
J: 13.00 WIB  Out put 135
kanan  BB= 2.600 kg
11. Memantau masukan dan  Muntah (+)
haluaran termasuk frekwensi dan A : Masalah belum teratasi
konsistensi defekasi.
12. Memberikan nutrisi parenteral P: Lanjutkan intervensi.
sesuai indikasi, infus D10% 23
tpm mikro dan NP primer 1/ 3 btl/
hari.

23 Sept.2003 1. Timbang BB 23 September 2003.


J: 10.00. WIB S:
2. Mengobservasi keadaan sonde O:
3. Memantau kondisi kekuatan dan  BB 2750 kg.
refleks mengisap serta menelan  ASI/LLM 2,5 cc/ 2 jam Residu
4. Mengkaji kongesti nasal bersin (+) 3 cc , muntah (+)
sebelum pemberian makanan.  Infus D 10 % 23 tpm .
 NP Primer 1/3 botol perhari
5. Melakukan aspirasi sebelum  Alinamin F 2x1 cc inj.
memberikan makan lewat sonde.  Turgor jelek, dicoba untuk
6. Mengatur posisi bayi miring kanan menetek (-).
7. Memantau masukan dan
haluaran termasuk frekwensi dan A : Masalah belum teratasi
konsistensi defekasi. P : Lanjutkan intervensi.
8. Memberikan nutrisi parenteral
sesuai indikasi, infus D10% 23 tpm
mikro dan NP primer 1/ 3 btl/ hari.

9. Mengajari ibu menyusui (bayi tidak


mau menyusui muntah (+) 3 X
J : 11.30

12
1. Mengobservasi keadaan sonde
24 Sept 2003 24 September 2003
2. Memantau kondisi kekuatan dan
J: 15.00 WIB refleks mengisap serta menelan S: -
3. Mengkaji kongesti nasal bersin O:
sebelum pemberian makanan.  KU lemah.
4. Melakukan aspirasi sebelum  BB 2.800 kg
 Residu (+) 3 cc
memberikan makan lewat sonde.
 Muntah (+)
5. Mengatur posisi bayi miring kanan A : Masalah belum teratasi
6. Memantau masukan dan
haluaran termasuk frekwensi dan P: Lanjutkan intervensi.
konsistensi defekasi.
7. Memberikan nutrisi parenteral
sesuai indikasi, infus D10% 23 tpm
mikro dan NP primer 1/ 3 btl/ hari.

Dx.3 22 Sept.2003 22 September 2003.

J: 08.00 WIB Mengkaji adanya septikemi.


1. S:-
Memberi obat-obatan sesuai
2. O:-
 KU lemah.
dengan indikasi :  Malas menyusui
 Alinamin F 2x 1 cc inj.  NGT (+) ASI/ LLM 2,5 cc/2
 Bacterisym 2 x 180 mg. jam Residu (+)
 NP primer 1/3 botol perhari.  Muntah (+)
 S = 37oC N= 120x/mnt HR=
J: 11.00 WIB. 40x/mnt.
3. Monitor TTV  Turgor jelek
 Lab. Protein 6,0 L G/dl
J: 11.30. WIB 4. Kaji hasil lab.
AL = 13,8 k/ul (13/9)
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi.

23 Sept.2003
23 September 2003
J: 11.00 WIB Monitor TTV.
1.
Memberi obat-obatan sesuai
2. S: -
O:
dengan indikasi :  KU lemah.
 Alinamin F 2x 1 cc inj.  Malas menyusui
 Bacterisym 2 x 180 mg.  NGT (+) ASI/ LLM 2,5 cc/2
 NP primer 1/3 botol perhari. jam Residu (+)
 Muntah (+)
 S = 36,5oC N= 100x/mnt
3. Memberikan nurtrisi parenteral HR= 40x/mnt.
 Turgor jelek
 Lab. Protein 6,0 L G/dl

AL = 13,8 k/ul (13/9)


A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi.

13
24 Sept.2003 24 September 2003

Mengkaji adanya septikemi.


1. S: -
J: 17.00 WIB O:-
Memberi obat-obatan sesuai
2.
 KU lemah.
dengan indikasi :  Malas menyusui
 Alinamin F 2x 1 cc inj.  NGT (+) ASI/ LLM 2,5 cc/2
 Bacterisym 2 x 180 mg. jam Residu (+)
 NP primer 1/3 botol perhari.  Muntah (+)
 S = 37oC N= 120x/mnt HR=
40x/mnt.
3. Monitor TTV  Turgor jelek
 Lab. Protein 6,0 L G/dl

AL = 13,8 k/ul (13/9)


A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi.

DX.4 22 Sept.2003 22 September 2003


1. Observasi KU
J : 08.00 WIB 2. Mengobservasi bayi, perhatikan S:-
sklera dan mukosa oral, kulit.
J: 10.00 WIB. 3. Memantau pemeriksaan lab. O:
Sesuai indikasi bilirubin direk dan  KU : lemah
indirek. Hb, Ht Protein serum total  TTV : S= 37,2o C, N= 40
4. Memberikan obat sesuai dengan x/mnt. HR=
indikasi : 100x/mnt.
 Alinamin F 2x 1 cc inj.  Lab:
 Bacterisym 2 x 180 mg.inj Bil.tota = 11,0 H MG/dl
 NP primer 1/3 botol perhari. Bil.Direk= 0,89 H MG/dl
(25/9)
Hb= 17,4 g%
Ht= 48,4 gr ( 15/9)
J: 11.00 WIB 5. Memberikan nutrisi yang adekuat.  Ikterus Kramer IV
 Nutrisi personde ASI/LLM
2,5 cc/ 2 jam, residu (+) ,
muntah (+)

23 Sept. 2003 1. Observasi KU 23 September 2003.


J : 08.00 WIB 2. Mengobservasi bayi, perhatikan S: -
sklera dan mukosa oral, kulit. O:
1. KU lemah
3. Memantau pemeriksaan lab.
2. S= 36,6oC N= 100x/mnt, HR=
Sesuai indikasi bilirubin direk dan 40 x/mnt.
indirek. Hb, Ht Protein serum total 3. Hasil lab :
4. Memberikan obat sesuai dengan Bil.tota = 11,0 H MG/dl
indikasi : Bil.Direk= 0,89 H MG/dl
 Alinamin F 2x 1 cc inj. (25/9)
Hb= 17,4 g%
 Bacterisym 2 x 180 mg.inj Ht= 48,4 gr ( 15/9)
 NP primer 1/3 botol perhari.  Ikterus Kramer IV
 Nutrisi personde ASI/LLM
2,5 cc/ 2 jam, residu (+) ,

14
muntah (+)
5. Memberikan nutrisi yang adekuat.
 Alinamin F 2x 1 cc inj.
 Bacterisym 2 x 180
mg.inj
 NP primer 1/3 botol
perhari.

24 Sept.2003. 24 Sept 2003


J : 17.00 WIB 1. Observasi KU S:-
O:
2. Mengobservasi bayi, perhatikan  KU lemah
sklera dan mukosa oral, kulit.  Ikterik kramwe IV
 Nutrisi personde ASI/LLM
2,5 cc/ 2 jam, residu (+) ,
3. Memberikan obat sesuai dengan muntah (+)
indikasi :  BAB (+) cair warna kunig
 Alinamin F 2x 1 cc inj.  BAK (+) warna kuning
 Bacterisym 2 x 180 mg.inj
 NP primer 1/3 botol perhari.
4. Obervasi haluaran

15

Anda mungkin juga menyukai