Anda di halaman 1dari 10

Tugas 9 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk atau jasa

Nama : Josua Simanjuntak


NIM : 41832400014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SUATU


PRODUK ATAU JASA

2.    Latar belakang masalah

Pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan


kelangsungan perusahaannya agar terus berkembang dan mendapatkkan laba semaksimal
mungkin. “Kegiatan pemasaan perusahaan harus memberikan kepuasan kepada konsumen
agar usaha yang didirikan terus berjalan dan mempunyai pandangan yang baik terhadap
perusahaan tersebut” (Dharmmesta dan Handoko, 2012). Dalam kegiatan pemasaran harus
dapat menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang dipasarkan
oleh sebuah perusahaan. “Keputusan dalam membeli bukan hanya sekedar mengetahui
berbagai faktor yang mempengaruhi pembeli tetapi berdasarkan peranan dalam pengambilan
keputusan untuk membeli” (Simamora, 2005).

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas yang dilakukan seseorang dalam
melakukan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan
jasa untuk memenuhi kebutuahn dan keinginan. Menurut Mowen dan Minor (2005), perilaku
konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam
penerimaan, penggunan dan pembelian serta penentuan barang atau jasa dan ide. Perilaku
konsumen merupakan dasar dalam membuat keputusan pembelian.

Keputusan pembelian merupakan suatu konsep dalam perilaku pembelian dimana


konsumen memutuskan untuk bertindak atau melakukan sesuatu dan dalam hal ini melakukan
pembelian ataupun memanfaatkan produk atau jasa tertentu (Balawera, 2013). Pengambilan
keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Peneliti
menggunakan variabel keputusan pembelian ini karena studi tentang keputusan pembelian
masih layak untuk diteliti mengingat semakin banyaknya produk yang beredar
mengakibatkan perlunya berbagai pertimbangan bagi masyarakat dalam melakukan
keputusan pembelian. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli
organisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk dan merek
apa yang akan dibeli (Yulindo 2013). Keputusan pembelian konsumen dapat dilakukan
apabila produk tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.
3.    Tujuan          

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan


pembelian suatu produk atau jasa

4.    Manfaat      

Adapun Manfaat dari Penulisan ini adalah:

1. Manfaat Akademis

Penulisan ilmiah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa ,terlebih
lagi dalam memahami Perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.

2. Manfaat Perusahaan

Sebagai sumbangan informasi dalam perbaikan strategi pemasaran agar lebih sesuai dengan
tingkat perilaku konsumen.

3. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat membantu konsumen dalam memilih produk sesuai perilaku
dan kebutuhan konsumen.
5.    Teori pendukung

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008), keputusan pembelian adalah suatu keputusan
seseorang dimana di memilih satu dari beberpa alternatif pilihan yang ada. Pengambilan
keputusan adalah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Sumarwan (2011), keputusan konsumen
dalam memutuskan untuk membeli atau mengkonsumsi produk tertentu akan diawali oleh
langkah-langkah pengenalan kebutuhan, waktu, perubahan situasi, pemikiran produk,
konsumsi produk, perbedaan individu, pengaruh pemasaran, pencarian informasi internal dan
eksternal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah Kualitas Produk,


Harga, Gaya Hidup, Presepsi Kualitas dan Citra Merek. “Kualitas produk adalah karakteristik
produk atau jasa yang tergantung pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen
yang dinyatakan atau diimplikasikan” (Kotler dan Amstrong, 2009). Sedangkan menurut
Lupiyoadi (2011), konsumen akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka menunjukan
produk yang digunakan memiliki kualitas yang baik.

Kualitas produk merupakan faktor penentu tingkat kepuasan yang diperoleh


konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian terhadap suatu produk. Pengalaman
yang baik atau buruk terhadap produk akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan
pembelian kembali atau tidak, sehingga pengelola usaha dituntut untuk menciptakan sebuah
produk yang disesuaikan dengan kebutuhan atau selera agar konsumen semakin tertarik
membeli produk tersebut. “Strategi kualitas tinggi atau harga tinggi terhadap produk yang
bermutu tinggi dapat menghasilkan tingkat pendapatan yng lebih tinggi dari rata-rata
industrinya” (Kotler dan Keler, 2008).

Faktor kedua adalah harga, menurut Kotler dan Amstrong (2009), harga merupakan
sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang
diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan
suatu produk atau jasa. Harga merupakan nilai dari suatu barang yang dinyatakan dengan
uang. Dalam arti luas harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan oleh konsumen
atas manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Harga yang relatif terjangkau biasaya menarik minat konsumen untuk melakukan
pembelian, apalagi bagi kalangan pelajar dengan uang saku yang minim. Harga merupakan
faktor penentu apakah konsumen akan melakukan pembelian atau tidak, apabila harga yang
ditawarkan sesuai dengan kualitas produk yang diberikan, konsumen pasti akan melakukan
pembelian terhadap produk tersebut.

Ketiga gaya hidup, “Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya” (Kotler dan Keller, 2008). Gaya hidup merupakan
bagaimana cara orang menghabiskan waktu mereka dan apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka serta lingkungannya. Gaya hidup dalam prinsipnya adalah bagaimana seseorang
menghabiskan waktu dan uangnya. Sebagian orang lebih suka mengahabiskan waktunya
dengan mencari hiburan, berbelanja maupun menjadikan sebuah tempat kuliner sebagai
bagian dari gaya hidup mereka.

Keempat persepsi kualitas, dalam persepsi juga terdapat penilaian pelanggan terhadap
keunggulan dari produk yang dapat diartikan sebagai persepsi kualitas. Persepsi kualitas akan
melibatkan apa yang penting bagi pelanggan yang berhubungan dengan gambaran produk.
Menurut Simamora dalam Pane dan Rini (2011:119), persepsi kualitas yang dimaksud adalah
persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjau
dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain.

Faktor kelima adalah citra merek, Menurut Kotler dan Keller (2008) dalam
Ferrinadewi (2008), citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi
memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Sedangkan Sutisna (2006)
mengatakan bahwa konsumen dengan citra positif terhadap suatu merek, lebih
memungkinkan untuk melakukan pembelian. Citra merek yang kuat dapat mengembangkan
citra perusahaan dengan membawa nama perusahaan, merek-merek ini membantu
mengiklankan kualitas dan besarnya perusahaan. Begitupun sebaliknya citra perusahaan
memberikan pengaruh pada citra merek (brand image) dari produknya yang akan
memengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk perusahaan yang ditawarkan.
6.    Pembahasan

Pembahasan Prilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, organisasi dalam
menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Konsumen adalah individu
yang mempunyai warna tersendiri tiap-tiap individunya, dalam tulisan ini kita perlu
memahami konsep pemikiran mereka dengan mengetahui tahap-tahap dalam proses
pembelian sebagai berikut :

1. Menganalisa Keinginan dan Kebutuhan. Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini


ditujukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum
terpenuhi atau terpuaskan.
2. Menilai Sumber-sumber. Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan
dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli.
3. Menetapkan Tujuan Pembelian. Tahap ketika konsumen memutuskan untuk tujuan
apa pembelian dilakukan, yang bergantung pada jenis produk dan kebutuhannya.
4. Mengidentifikasikan Alternatif Pembelian. Tahap ketika konsumen mulai
mengidentifikasikan berbagai alternatif pembelian.
5. Keputusan Membeli. Tahap ketika konsumen mengambil keputusan apakah membeli
atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka
pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, bentuk
produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya.
6. Perilaku Sesudah Pembelian. Tahap terakhir yaitu ketika konsumen sudah melakukan
pembelian terhadap produk tertentu.

Keputusan Pembelian

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan
dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang
mencakup beberapa komponen:
1. Keputusan tentang jenis produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk
membeli sebuah radio atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini
perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat
membeli radio serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
2. Keputusan tentang bentuk produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk
membeli bentuk radio tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu
suara, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset
pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar
dapat memaksimalkan daya tarik merknya.
3. Keputusan tentang merk Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana
yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini
perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.
4. Keputusan tentang penjualnya. Konsumen harus mengambil keputusan di mana radio
tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus
radio, atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk Konsumen dapat mengambil keputusan tentang
seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang
dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus
mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para
pembeli.
6. Keputusan tentang waktu pembelian Konsumen dapat mengambil keputusan tentang
kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang
untuk membeli radio. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian.
Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan
pemasarannya.
7. Keputusan tentang cara pembayaran Konsumen harus mengambil keputusan tentang
metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan
cicilan. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan
jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli
terhadap cara pembayarannya.
7.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas telah didapatkan beberapa kesimpulan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam pemilihan produk.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen tersebut, sebagai berikut :

1. Kebudayaan.

Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia.
Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia,
diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia
dalam masyarakat yang ada.

1. Kelas sosial.

Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu,


misal tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal.

1. Kelompok
referensi kecil. Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana
seseorang harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku
pembelian, misal kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll.
2. Keluarga.
Lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan
anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
– Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.

- Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.

- Siapa yang melakukan pembelian.

- Siapa pemakai produknya.


1. Pengalaman.
Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi
perilaku selanjutnya.
2. Kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan
tanggapan untuk beringkah laku.
3. Sikap dan kepercayaan.

Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk
dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten. Kepercayaan adalah
keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya.

1. Konsep diri.

Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang
sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Phillip. 1997. Manajemen Pemasaran 9e. (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol). (Edisi Bahasa Indonesia). PT. Prenhallindo. Jakarta.

Kotler & Amstrong. 2009. Prinsip-prinsip Pemasaran (Jilid I). Jakarta: Erlangga.

Ma'ruf, Hendri. 2006. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mangkunegara, Prabu Anwar. 2003. Perilaku Konsumen. Bandung: Penerbit Refika.

Schiffman, Leon G. & Kanuk, L. 1994. Consumer Behavior (5th Edition). New York: Pretice
Hall International, Inc.

Zeithmal, et al..1996. The Behavioral Consequences of Service Quality. Jurnal Pemasaran,


Vol. 60, April, pp. 31-46.

http://iyano.wordpress.com/2010/11/30/perilaku-konsumen-dalam-pengambilan-keputusan-
terhadap-produk-yang-diinginkan/

Anda mungkin juga menyukai